praktikum 3

18
PRAKTIKUM III Judul : Sel dengan bagian-bagian tak hidup (benda-benda ergastik dalam sel) Tujuan : Mengamati benda-benda ergastik di dalam sel (bagian sel yang bersifat tidak hidup) yaitu amilum, butir aleuron dan kristal Ca oksalat. Hari/ tanggal : Sabtu, 26 Maret 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Mikroskop 2. Kaca benda dan kaca penutup 3. Silet 5. Pipet tetes 6. Jarum pentul 7. Baki 8. Air Bahan : 1. Umbi Solanum tuberosum 2. Tepung Oryza sativa 3. Tangkai daun Begonia sp 4. Biji Jarak Ricinus communis

Upload: hadi-siswanto

Post on 25-Jul-2015

1.492 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM III

Judul : Sel dengan bagian-bagian tak hidup (benda-benda ergastik dalam sel)

Tujuan : Mengamati benda-benda ergastik di dalam sel (bagian sel yang

bersifat tidak hidup) yaitu amilum, butir aleuron dan kristal Ca

oksalat.

Hari/ tanggal : Sabtu, 26 Maret 2011

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mikroskop

2. Kaca benda dan kaca penutup

3. Silet

5. Pipet tetes

6. Jarum pentul

7. Baki

8. Air

Bahan : 1. Umbi Solanum tuberosum

2. Tepung Oryza sativa

3. Tangkai daun Begonia sp

4. Biji Jarak Ricinus communis

5. Bayam (Amarantus sp)

5. Aquadest

6. Gliserin atau iodium

II. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menusuk-nusuk umbi kentang (Solanum tuberosum) menggunakan jarum

pentul, mengambil bagian yang tercungkil, kemudian meletakkan di atas kaca

benda, lalu memberi setetes aquadest dan gliserin, tutup dengan kaca penutup.

Kemudian mengamati di bawah mikroskop.

3. Menyayatt secara melintang tangkai daun Begonia sp sehingga diperoleh

sayatan setipis mungkin, kemudian meletakkan di atas kaca benda, memberi

setetes aquadest dan gliserin, menutup dengan kaca penutup. Kemudian

mengamati di bawah mikroskop.

4. Meletakkan tepung Oryza sativa di atas kaca benda, memberi setetes aquadest

dan mengamati di bawah mikroskop.

5. Menyayat secara melintang biji jarak (Ricinuc communis) sehingga diperoleh

sayatan setipis mungkin, meletakkan di atas kaca benda, memberi setetes

aquadest dan gliserin, lalu menutup dengan kaca penutup. Mengamati di

bawah mikroskop.

III. TEORI DASAR

Protoplas merupakan bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel.

Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut

protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas: komponen protoplasma

dan komponen non protoplasma. Komponen protoplasma terdiri atas:

sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang menyelubungi badan protoplasmik

dan non protoplasmik, mengandung butir-butir dan sistem membran. Inti sel

yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis dan pengaturan aktivitas sel,

serta menentukan sifat-sifat hereditas suatu organisme. Plastida merupakan

komponen protoplasmil yang mempunyai struktur dan fungsi yang khusus.

Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai fungsi

respirasi.

Komponen nonprotoplasma terdapat di dalam sitoplasma dan vakuola

menyusun bahan makanan atau produk metabolisme yang lain. Bahan-bahan

ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan ergastik dapat bersifat

cair maupun padat, bahan ergastik.

1. Karbohidrat

Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada prinsipnya

terdapat di dalam protoplast. Selulosa ini sangat penting untuk menyusun

dinding sel, sedang tepung untuk makanan cadangan. Kedua macam karbohidrat

ini tersusun oleh rantai molekul yang panjang.

Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir baik

di dalam leukoplas maupun kloroplas.

2. Protein

Protein merupakan bahan utama dari bahan protoplasma yang hidup.

Protein diketahui sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada

beberapa macam biji, protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar di dalam sel.

Ada pula aleuron terdapat di dalam sel, dan sel0sel tersebut menyusun suatu

lapisan di sebut lapisan aleuron.

3. Minyak dan Substansi yang Berminyak

Badan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan dan untuk

setiap tanaman jumlahnya sedikit. Lilin, suberin, kutin, sering terdapat sebagai

substansi pelindung pada dinding sel.

4. Kristal

Endapan anorganik pada sel tumbuhan hampir semuanya terdiri dari

garam kalsium oksalat dan silika. Garam kalsium oksalat dijumpai dalam

bentuk kristal. Bentuk kristal oksalat bermacam-macam, yaitu seperti prisma,

seperti jarum (rafida), dan seperti pasir. Stiloid (rafida semu) bentuknya seperti

prisma, panjang dengan kedua ujung runcing. Stiloid dijumpai pada suku

Iridaceae, Agavaceae, atau beberapa Liliaceae. Kalsium karbonat biasanya

dijumpai dalam litokis. Sel silika terdapat pada epidermis dan lamina tumbuhan

Graminae, Cyperaceae, dan Palmae.

5. Tanin

Tanin merupakan kelompok derivate fenol yang heterogen dijumpai

terutama pada daun, xylem, floem, perioderm akar dan batang, dan pada buah

yang belum masak. Tanin terdapat dalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-

tetes kecil pada sitoplasma yang kemudian melebur.

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Umbi Solanum tuberosum

Perbesaran 10 x 40

Keterangan

1. Hilus

2. Lamela (lapisan amilum)

3. Butiran amilum

4. Dinding sel

Menurut Literatur :

Keterangan :

A. Butir amilum tunggal

B. Butir amilum setengah

majemuk

C. Butir amilum majemuk

1. Hilus

2. Lamela

Amilum + JKJ => Biru

Sumber : Pandey, 1980; F-I, dari Fahn,1990)

2. Tepung Oryza sativa

Perbesaran 10 x 40

Keterangan :

1. Butir-butir amilum

Menurut Literatur :

Keterangan :

1. Amilum poliadelf

Amilum + JKJ => Biru

Sumber :

www. google.com

Sumber : Pandey, 1980; F-I, dari Fahn,1990)

3. Tangkai daun Begonia sp

Perbesaran 10 x 40

Keterangan

1. Kristal bentuk bintang Ca

Oksalat

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

4. Kloroplas

Menurut Literatur :

Keterangan

1. Kristal bentuk bintang

(drussen)

2. Dinding sel

3. Ruang antar sel

Kristal + asam cuka

=> tidak larut

Kristal+ H2SO4 =>

larut

Sumber : Pandey, 1980; F-I, dari Fahn,1990)

4. Biji Jarak (Ricinus communis)

Perbesaran 10 x40

Keterangan

1.Butir Aleoron

2.Ruang antar sel

3.Dinding sel

Menurut Literatur :

Sumber : Pandey, 1980; F-I, dari Fahn,1990)

5. Bayam (Amarantus sp)

Perbesaran 10 x40

Menurut literautur :

Sumber : Pandey, 1980; F-I, dari Fahn,1990)

V. ANALISIS DATA

1. Umbi Solanum tuberosum

Dari hasil pengamatan terhadap umbi kentang dengan menggunakan

mikroskop cahaya pernesaran 40 x 10, terlihat adanya bagian-bagian yang

bersifat non protoplasmik, yaitu dinding sel, lamella, hilus dan amilum.

Dinding sel merupakan bagian non protoplasmik yang terletak di luar plasma,

yang terbentuk dari selulosa (polisakarida kompleks). Berfungsi melindungi

dan memperkuat protoplas, ia juga menentukan bentuk sel. Kekuatannya

disebabkan karena dinding selnya makin tebal dan karena adanya ketegangan

pada dinding sel yang disebabkan tekanan turgor. Pada Umbi Solanum

tuberosum, karbohidrat diubah menjadi sukrosa dan disimpan dalam bentuk

butiran pati.

Butir amilum ini berbentuk tak beraturan, ada yang bulat, elips dan

berbentuk segetiga dengan garis-garis yang melingkupinya. Warna umbi

kentang yang berwarna kuning disebabkan oleh adanya kandungan karoten.

Selain itu umbi kentang juga mengandung glikoalkoloid, alfa-salanin dan

alfa-cakenin yang beracun.

Klasifikasi menurut Cronquist, 1981.

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Asteriidae

Ordo : Solanales

Familia : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum tuberosum L

2. Tepung Oryza sativa

Dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 40 x10 terlihat adanya

butir-butir. Butir-butir itu kemungkinan adalah butir-butir aleuron. Butir

aleuron adalah butir yang berasal dari protein, yang larut dalam cairan sel

yang memadat karena alat penimbun makanan menjadi kering. Butir-butir

aleuron tersebut terdapat di dalam sel-sel yang terletak paling luar pada

jaringan endosperm. Daerah ini disebut lapisan aleuron. Butir-butir amilum

yang ada pada tepung Oryza sativa termasuk yang majemuk karena jumlah

hilusnya lebih dari 1, tapi pada butir-butir amilum tidak punya lamela

bersama. Letak hilus amilum pada tepung Oryza sativa ini konsentris dimana

hilusnya terletak di tengah dengan dikelilingi oleh lamela-lamela.

Klasifikasi menurut Cronquist, 1981.

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Commelinidae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Oryza

Species : Oryza sativa

3. Tangkai daun Begonia sp

Setelah diamati di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 40 x

10 yang terlihat adanya dinding sel dan kristal Ca oksalat. Bentuk sel yang

terdapat pada Begonia sp adalah bentuk heksagonal. Tangkai daun Begonia

tersimpan bahan-bahan organik di dalam sel-selnya, berupa kristal-kristal Ca-

oksalat (Ca (CO2)2) sebagai hasil sekresi. Jika jumlah asam oksalat terlampau

banyak akan menjadi racun bagi tumbuhan ini sehingga perlu adanya

pengendapan garam Ca-oksalat. Berdasarkan pengamatan kristal ini berada di

dalam plasma. Namun sebenarnya selain di dalam plasma, kristal ini juga

terdapat di dalam vakuola atau mengisi seluruh ruangan sel. Bentuk kristal

pada tangkai daun Begonia berupa kristal majemuk, berbentuk bintang atau

roset yang disebut kristal druse.

Klasifikasi menurut Cronquist, 1981.

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Dilleniidae

Ordo : Violales

Familia : Begoniaceae

Genus : Begonia

Spesies : Begonia sp.

4. Biji Jarak (Ricinus communis)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan

mikroskop cahaya perbesaran 40 x 10, terhadap biji dari Ricinus communis ini

ditemukan adanya dinding sel, butir-butir aleuron, globoid, dan putih telur

amorf. Butir-butir aleuron pada Ricinus berukuran besar . Sel ini adalah sel

mati yang tidak melakukan aktifitas hidup karena tidak memiliki inti sel dan

sitoplasma, sehingga ruang antar sel atau ruang sel (lumen) nampak kosong.

Bentuk sel yang terdapat pada biji jarak ini adalah heksagonal.

Klasifikasi menurut Cronquist, 1981

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosiidae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Richinus

Spesies : Richinus communis

5. Bayam (Amaranthus sp)

Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya

perbesaran 40 x 10, terlihat hanya dinding sel dan butiran-butiran yang

berserakan. Kami tidak dapat melihat lebih jelas karena perbesaran yang

terbatas. Kami menyimpulkan bahwa bayam mengandung kristal/ garam ca

oksalat.

VI. KESIMPULAN

1. Umbi kentang mengandung butir-butir aleuron/amilum berbentuk lonjong dan

merupakan butir amilum ½ majemuk.

2. Tepung padi mengandung benda ergastik yang berupa protein (dalam bentuk

butir-butir aleuron) dan karbohidrat (butir-butir amilum yang hilusnya terletak

konsentris)

3. Tangkai daun Begonia sp mengandung benda ergastik berupa kristal Ca-

oksalat yaitu kristal druse yang berbentuk bintang..

4. Biji jarak mengandung benda ergastik berupa protein dalam bentuk butir-butir

aleuron yang besar.

5. Bayam mengandung benda ergastik yang berupa Ca-oksalat dan dinding sel

yang heksagonal.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Adrak, R.A dan H. Muchyar & Sri Amintarti. 2011. Penuntun Praktikum

Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin

Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta.

Kartosapoetro, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka

Cipta : Jakarta.

Rubatzky, Vincent E dan Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran dunia 2. ITB :

Bandung.

Sumardi, Isserep dan Agus Pudjoarianto. 1993. Struktur Perkembangan

Tumbuhan. Depdikbud. Yogyakarta.

Kartosapoetra. G. 1991. Pengantar Anatomi tumbuhan (Tentang Sel dan

Jaringan). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sumardi, I. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depdikbud Fakultas

Biologi. Yogyakarta.: UGM.