praktikum 10

21
PRAKTIKUM X Topik : Daun Tujuan : Untuk mengamati macam-macam susunan struktur anatomi daun Hari/ Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Silet 2. Kaca benda dan kaca penutup 3. Pipet tetes 4. Mikroskop 5. Gelas kimia 6. Baki Bahan : 1. Daun padi (Oryza sativa) 2. Daun beringin (Ficus benjamina) 3. Daun jeruk (Citrus sp.) 4. Daun jagung (Zea mays) 5. Aquades II. CARA KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan.

Upload: hadi-siswanto

Post on 25-Jul-2015

2.405 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum 10

PRAKTIKUM X

Topik : Daun

Tujuan : Untuk mengamati macam-macam susunan struktur anatomi daun

Hari/ Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Silet

2. Kaca benda dan kaca penutup

3. Pipet tetes

4. Mikroskop

5. Gelas kimia

6. Baki

Bahan :

1. Daun padi (Oryza sativa)

2. Daun beringin (Ficus benjamina)

3. Daun jeruk (Citrus sp.)

4. Daun jagung (Zea mays)

5. Aquades

II. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menyayat secara melintang dan setipis mungkin masing-masing daun padi

(Oryza sativa), daun beringin (Ficus benjamina), daun jeruk (Citrus sp.), dan

daun jagung (Zea mays).

3. Meletakkan masing-masing sayatan di atas kaca benda, memberi setetes

aquadest dan menutup dengan kaca penutup.

4. Mengamati masing-masing preparat di bawah mikroskop.

5. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

Page 2: Praktikum 10

III. TEORI DASAR

Seperti halnya batang dan akar maka daun juga tersusun atas 3 sistem

jaringan yaitu jaringan kulit, jaringan dasar dan jaringan vaskuler. Jaringan dasar

atau mesofil terletak diantara ke dua epidermis yang merupakan daerah

fotosintesis utama. Pada kebanyakan daun dikotil mesofil terdeferensiasi menjadi

parenkim palisade dan parenkim spon. Sel-sel palisade bentuknya memanjang,

mengandung banyak kloroplas, menempati ½ - 2/3 mesofil. Spon parenkim

terbentuk tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas. Pada

penampang melintang, susunan anatomi daun dapat simetris, artinya jaringan

tiang terdapat di bagian dorsal maupun ventral daun (disebut daun isobilateral atau

isolateral), dapat pula tidak simetris, jaringan tiang hanya terdapat di sisi ventral

saja (disebut daun dorsiventral atau bifasial). Selain itu ada yang susunannya

sentris, yaitu daun dengan mesofil yang tersusun radial simetris ke segala arah,

terdapat pada daun berbentuk jarum misalnya daun Pinus sp. Berkas pengangkut

pada daun mempunyai susunan seperti pada batangnya walaupun tidak seluas

yang terdapat pada batang. Semakin dekat dengan tulang daun yang kecil-kecil

berkas pengangkut susunannya semakin sederhana (Sumardi dan Agus 1993).

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Daun padi (Oryza sativa)

Keterangan:

1. Epidermis

2. Sel kipas (buliform)

3. Jaringan tiang

4. Trikoma

Perbesaran (40 x 10)

Page 3: Praktikum 10

Menurut literatur:

Keterangan:

1. Epidermis atas

2. Sel kipas

3. Epidermis bawah

Sumber: http://www.mobot.org/MOBOT/Research/davidse/canastra/figure2b.jpg

2. Daun Beringin (Ficus benjamina)

Keterangan:

1. Epidermis

2. Jaringan tiang

3. Jaringan bunga karang

Perbesaran (40 x 10)

Menurut Literatur:

Sumber: http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/ficus_elastica.jpg

Page 4: Praktikum 10

Keterangan:1. Lapisan kutikula

2. Epidermis ganda

3. Jaringan tiang

4. Litokis

5. Sistolit

6. Jaringan bunga karang

7. Berkas pengangkut

8. Epidermis bawah

9. Sklerenkim

10. Stoma

Sumber: http://endangpurwaningsih.freehostia.com

3. Daun jeruk (Citrus sp.)

Keterangan:

1. Epidermis atas

2. Jaringan tiang

3. Jaringan bunga karang

4. Epidermis bawah

Perbesaran (40 x 10)

Menurut literatur:

Page 5: Praktikum 10

Sumber: http://1.bp.blogspot.com/_VSGOuAjm3tE/SGxKWB_ak6I/AAAAAAAAAP4/dZVhCE7sqws/s200/penampang+melintang+daun.bmp

4. Daun jagung (Zea mays)

Keterangan:

1. Epidermis atas

2. Lapisan kutikula

3. Epidermis bawah

Perbesaran (40 x 10)

Menurut literatur:

Keterangan:

1. Epidermis

2. Sel buliform

3. Berkas pengangkut

Page 6: Praktikum 10

Sumber:

http://1.bp.blogspot.com/_FaDvfIKTkCs/SatZ-1TcjSI/AAAAAAAAAEw /Mmdj_

HwOu0I/s400/anatomi+daun.JPG

Anatomi daun secara umum

Sumber: http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/daun.jpg

V. ANALISIS DATA

1. Daun Padi (Oryza sativa)

Klasifikasi:

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Subclassis : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Familia : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa

Sumber : (Cronquist. 1981)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan terhadap daun

padi dengan perbesaran 40 x 10, nampak adanya epidermis, jaringan tiang,

maupun derivat epidermis yang berupa trikoma. Epidermis terletak pada

Page 7: Praktikum 10

permukaan atas dan permukaan bawah daun. Dinding sel epidermis mengalami

penebalan yang tidak merata dan penebalan itu umumnya terdiri dari kutin.

Pada daun padi ini terdapat sel-sel yang mengelilingi berkas pengangkut.

Terdiri dari sel parenkim yang berdinding tipis. Seludang berkas pengangkut

pada daun padi berlapis satu. Sel-sel seludang ini mengandung kloroplas, yang

lebih kecil dari kloroplas dalam sel-sel mesofil. Karena sel-sel seludang bersifat

parenkim sehingga dapat menyimpan pati dan membentuk seludang pati. Sel-sel

seludang sebelah dalam yaitu seludang mestom, dinding menebal dan

mengandung lamela hergabus. Lamela ini dilubangi oleh plasmodesmata. Jadi

seludang mestom analog dengan endodermis.

Derivat epidermis yang nampak dari pengamatan yaitu :

Trikoma; pada daun padi ini banyak trikoma memanjang yang terdiri atas

banyak sel.

Sel kipas (bulliform cell), sel-selnya besar dengan dinding tipis dan vakuola

yang besar. Terdapat di permukaan atas daun, banyak mengandung air,

sedikit atau tanpa klorofil. Sel kipas berisi silika berfungsi untuk mengurangi

penguapan dengan jalan menggulung daun.

Adapun trikoma dan sel kipas, sebenarnya ada derivat epidermis lain yaitu

stoma namun pada pengamatan stoma ini tidak nampak. Hal ini dimungkinkan

karena kekurangtelitian pada saat pengamatan. Stomata tersebar merata di

seluruh permukaan daun, tersusun menurut alur-alur tertentu. Sel-sel epidermis

daun tidak mengandung kloroplas.

Stoma pada daun padi bagian atas dan bawah sahingga disebut daun

amfistomatik. Stomata berfungsi sebagai jalan bagi pertukaran gas pada tubuh

tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi. Di antara epidermis atas

dan bawah serta antara berkas pengangkut terdapat mesofil. Mempunyai dinding

yang tipis. Pada daun padi, mesofilnya tidak berdifferensiasi menjadi jaringan

tiang dan jarnigan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur

dan ukurannya seragam.

Page 8: Praktikum 10

2. Daun Beringin (Ficus benjamina)

Klasifikasi:

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Hammameliidae

Ordo : Urticales

Familia : Moraceae

Genus : Ficus

Spesies : Ficus benjamina

Sumber : (Cronquist. 1981)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada daun beringin

dengan perbesaran 40 x 10 terlihat adanya epidermis, jaringan tiang dan jaringan

bunga karang. Epidermis pada daun beringin merupakan epidermis ganda sebagai

hasil pembelahan periklinal protoderm. Epidermis pada daun Ficus ini terdiri dari

beberapa lapis sel, yang pada pengamatan kali ini terlihat tersusun atas 2 lapis sel

yang susunannya sangat rapat. Di bagian bawahnya lagi terlihat adanya jaringan

tiang (palisade), yang tersusun agak rapat dengan bentuk selnya yang agak

memanjang. Kemudian di sebelah dalamnya lagi terdapat bagian yang merupakan

tempat bagi berkas pengangkut. Jumlah epidermis bagian atas lebih banyak

daripada permukaan bawah. Namun, pada pengamatan kali ini pada berkas

pengangkut tidak terlihat dengan jelas karena yang terlihat pada mikroskop

hanyalah berupa garis-garis tebal yang menutupi jaringan ini, sehingga antara

xylem dan floem pun belum dapat dibedakan dengan jelas.

Sel epidermis merupakan modifikasi dari epidermis yang bentuknya lebih

besar dari epidermis normal. Pada daun ini terdapat derivat epidermis yang berupa

sel litokis. Litokis mengandung sistolit yang terdiri atas selulosa dan diresapi oleh

kalsium karbonat (Kristal CaCO3) yang bentuknya tidak teratur dan mengisi

seluruh ruang antar sel. Di dalam litokis terdapat tonjolan yang disebut sistolit.

Sistolit terdiri atas selulosa dan diresapi oleh kalsium karbonat. Sedangkan pada

epidermis bawah terdapat sel-sel yang tidak mengandung kloroplas atau

Page 9: Praktikum 10

hipodermis. Yang merupakan pertumbuhan seperti tangkai sari dari dinding sel ke

arah lumen sel.

Di antara epidermis atas dan epidermis bawah serta antara berkas

pengangkut terdapat mesofil. Mesofil pada daun beringin berdifferensiasi menjadi

jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Sel-sel penyusun jaringan tiang

berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun dan mengandung banyak

kloroplas karena berfungsi untuk menangkap cahaya. Jaringan tiang ini hanya

terdapat pada bagian atas daun sehingga daunnya disebut daun dorsiventral.

Pada daun beringin epidermis dapat berperan sebagai jaringan penguat

karena strukturnya yang padat (kompak) dan kekuatan kutikulanya. Selain itu

kolenkim juga memiliki peran yang sama, biasanya terdapat di dekat tulang daun

yang lebih besar dan juga pada tepi-tepi daun.

Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur, berdinding

tipis, mempunyai kloroplas yang sedikit dibandingkan dengan jaringan tiang.

Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel yang besar sehingga terjadi pertukaran

antar sel yang mudah karena berhubungan dengan lubang stomata. Pada daun

beringin epidermis dapat berperan sebagai jaringan penguat karena strukturnya

yang apdat (kompak) dan kekuatan kutikulanya. Selain itu kolenkim juga

berperan yang sama, biasanya terdapat di dekat tulang daun yang lebih besar dan

juga pada tepi-tepi daun.

Page 10: Praktikum 10

3. Daun Jeruk (Citrus sp.)

Klasifikasi:

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Rosiidae

Ordo : Sapindales

Familia : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sp.

Sumber : (Cronquist. 1981)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada daun jeruk

dengan perbesaran 40 x 10 terlihat adanya jaringan epidermis dengan sel-selnya

yang rapat di permukaan atas maupun bawah daun. Jumlah lapisan epidermis

bagian atas biasanya lebih banyak daripada permukaan bawahnya. Pada epidermis

permukaan atas daun tampak adanya stoma yang berfungsi sebagai tempat keluar

masuknya udara. Daun jeruk bersifat dorsiventral karena, jaringan tiang tersusun

di bagian epidermis atas dan jaringan bunga karang terdapat pada bagian

epidermis bawah.

Pada daun jeruk terdapat berbagai sistem jaringan yaitu :

a) Epidermis dan derivatnya

Seperti pada tumbuhan lainnya, bagian terluar daun jeruk adalah

epidermis. Epidermis in terletak di bagian atas dan bawah daun. Jumlah lapisan

bagian atas lebih banyak dibandingkan pada lapisan bawah.

Dinding selnya mengalami penebalan yang tidak merata. Penebalan itu

terdiri dari kutin yang membentuk suatu lapisan kutikula. Stomata sebagai

derivate epidermis terdapat pada kedua permukaan daun yang disebut

amfistomatik. Stomata tersebar merata di permukaan daun. Sel-sel epidermi daun

tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup.

Page 11: Praktikum 10

b) Kelenjar

Adapun yang khas pada daun jeruk adalah adanya kelenjar yang

mempunyai bau yang khas. Struktur kelenjar pada daun jeruk berfungsi sebagai

pengeluaran air serta senyawa-senyawa lain. Sekret dapat dikelurkan dari kelenjar

atau terlepas bersama kehancuran sel-sel tersebut. Kelenjar biasanya terdapat di

ujung berkas pengangkut.

Struktur ini terdiri atas massa sel parenkim yang padat dan disinilah

tempat berakhir berkas pembuluh. Parenkim ini dikelilingi epitelium yang bersifat

kelenjar. Sel-sel epidermis ini kebanyakan memanjang ke arah tegak lurus

terhadap permukaan kelenjar dan mempunyai sitoplasma rapat dan nukleus yang

besar. Kelenjar pada daun jeruk adalah kelenjar minyak atsiri yang terdapat pada

mesofil. Terjadinya secara lisigen yang membentuk sekresi dalam sel dan

melepaskannya setelah sel hancur, sehingga karena lisis terjadilah rongga. Sel-

selnya mengandung zat resin.

c) Mesofil

Mesofil merupakan jaringan dasar yang bersifat parenkim dan terletak di

sebelah dalam epidermis. Mesofil kemudian berdifferensiasi membentuk jaringan

palisade (tiang) dan jaringan bunga karang. Sel-sel penyusun jaringan tiang

memanjang, berbentuk silindris seperti tongkat dan tersusun sejajar. Sel-sel

palisade pada daun jeruk berbaris ganda, sering dijumpai di kedua sisi daun, atas

dan bawah. Daun seperti ini di sebut daun yang bersifat isolateral dan isobilateral.

Jaringan palisade mempunyai spesialisasi sehingga efisiensi fotosintesis

meningkat. Karena bentuk dan susunan palisade itu sehingga kloroplas dapat

tersusun sedemikian. Yang mana susunan tersebut dapat mamaksimalkan

pemanfaatan cahaya.

Jaringan bunga karang mempunyai bentuk sel yang beragam, berdinding

tipis dan mengandung kloroplas lebih sedikit dibandingkan jarinagn tiang.

Mempunyai ruang antar sel yang besar sehingga terjadi pertukaran gas dengan

mudah karena berhubungan dengan lubang stomata.

Page 12: Praktikum 10

4. Daun jagung (Zea mays)

Klasifikasi:

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Subclassis : Commeliniidae

Ordo : Poales

Familia : Gramineae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays

Sumber : (Cronquist. 1981)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada daun jagung,

terlihat adanya jaringan epidermis pada lapisan terluarnya. Jaringan epidermis ini

tersusun rapat, tanpa ruang antar sel dan memiliki dinding sel yang tipis, ukuran

sel-sel penyusunnya tidak terlalu besar. Pada jaringan epidermis ini terlihat

adanya bagian sel yang menggembung yang disebut sel kipas (bulliform) yang

merupakan modifikasi dari sel epidermis, berupa sederet sel yang berukuran lebih

besar dari sel epidermis normal yang dilengkapi dengan vakuola yang besar dan

dinding yang tipis. Fungsi dari sel kipas adalah untuk membantu mengurangi

penguapan/ transpirasi.

Selain sel epidermis juga terdapat jaringan parenkim yang berfungsi

sebagai penguat pada tanaman ini. Parenkim memiliki ukuran sel-sel penyusun

yang lebih besar jika dibandingkan dengan sel-sel penyusun epidermis di sebelah

atasnya. Di sebelah dalam dari jaringan ini terlihat adanya berkas pengangkut

yang tersusun atas xilem dan floem. Xilem terlihat memiliki ukuran yang lebih

besar daripada floem. Pada daun jagung, di antara dua berkas pengangkut, juga

ditemukan sarung mestoom yang dindingnya mengalami penebalan.

Page 13: Praktikum 10

VI. KESIMPULAN

1. Susunan struktur anatomi pada daun umumnya terdiri atas epidermis dan

derivatnya, jaringan dasar yang menyusun mesofil daun, jaringan berkas

pengangkut, penguat dan jaringan sekretori.

2. Pada permukaan daun padi (Oryza sativa) terdapat jaringan epidermis yang

terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah. Pada jaringan epidermis ini

terlihat adanya bagian sel yang menggembung yang disebut sel kipas

(bulliform) yang berfungsi untuk membantu mengurangi penguapan/

transpirasi.

3. Pada daun beringin (Ficus benjamina) terlihat adanya jaringan epidermis yang

ditutupi kutikula pada bagian terluar, mesofil dan berkas pengangkut.

Epidermis pada daun Ficus ini terdiri atas 2 lapis sel yang susunannya sangat

rapat. Pada epidermis terdapat litokis yang mengandung sistolit.

4. Pada daun jeruk (Citrus sp.) terlihat adanya jaringan epidermis, mesofil dan

berkas pengangkut yang berupa xilem dan floem. Mesofil daun terdiri atas

jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada daun jeruk juga terdapat

kelenjar minyak atsiri yang terdapat pada mesofil daun.

5. Pada daun jagung (Zea mays) terlihat adanya jaringan epidermis pada lapisan

terluarnya, parenkim dan berkas pengangkut yang berupa xilem dan floem,

serta sarung mestoom yang mengalami penebalan pada dindingnya.

Page 14: Praktikum 10

VII. DAFTAR PUSTAKA

Adrak, Adrian Rifarin, Muchyar dan Sri Amintarti. 2011. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan.. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/ficus_elastica.jpg

http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Gambar/vegetatif_tnm/daun.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_FaDvfIKTkCs/SatZ-1TcjSI/AAAAAAAAAEw /Mmdj_ HwOu0I/s400/anatomi+daun.JPG

http://1.bp.blogspot.com/_VSGOuAjm3tE/SGxKWB_ak6I/AAAAAAAAAP4/dZVhCE7sqws/s200/penampang+melintang+daun.bmp

http://endangpurwaningsih.freehostia.com

http://www.mobot.org/MOBOT/Research/davidse/canastra/figure2b.jpg

Soerodikoesoemo, Wibisono dan Sri Woelaningsih Santosa. 1987. Anatomi Tumbuhan. PT Karunia. Jakarta.

Sriwoelaningsih. 1984. Botani Dasar Sitologi. UGM Press. Yogyakarta.

Sumardi, Isserep dan Agus Pudjoarianto. 1993. Struktur Perkembangan Tumbuhan. Depdikbud. Yogyakarta.