modul praktikum akuntansi dasar -...

Download MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - …comlab.ilkom.unsri.ac.id/.../2016/10/MODUL-PRAKTIKUM-AKUNTAN… · MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR ... AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI 2.1 Akun Secara

If you can't read please download the document

Upload: nguyenthuan

Post on 07-Feb-2018

489 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

  • windakurniasari

    MODUL PRAKTIKUM

    AKUNTANSI DASAR

    LABORATORIUM KOMPUTER

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2015

  • windakurniasari

    Universitas Sriwijaya

    Fakultas Ilmu Komputer

    Laboratorium

    LEMBAR PENGESAHAN

    MODUL PRAKTIKUM

    SISTEM

    MANAJEMEN

    MUTU

    ISO 9001:2008

    No. Dokumen . Tanggal

    Revisi 0 Halaman 2 DARI

    MODUL PRAKTIKUM

    Mata Kuliah Praktikum : Akuntansi Dasar

    Kode Mata Kuliah :

    SKS : 1

    Program Studi : Komputerisasi Akuntansi

    Semester : 1 (Ganjil)

    DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

    TIM LABORAN

    LABORATORIUM

    FASILKOM UNSRI

    TIM DOSEN

    KOMPUTERISASI

    AKUNTANSI FASILKOM

    UNSRI

    KEPALA LABORATORIUM

  • windakurniasari

    Daftar Isi

    Cover ...................................................................................................... i

    Lembar Pengesahan ............................................................................... ii

    Daftar Isi ................................................................................................. iii

    Modul I: Pendahuluan ............................................................................ 1

    Modul II: Akun-akun dalam Akuntansi .................................................. 6

    Modul III: Jenis-jenis Perusahaan ........................................................... 12

    Modul IV: Jurnal Umum ......................................................................... 16

    Modul V: Buku Besar ............................................................................. 17

    Modul VI: Neraca Saldo .........................................................................

    Modul VII: Soal-soal latihan ..................................................................

  • windakurniasari

    MODUL I

    PENDAHULUAN

    1.1 Tujuan

    1. Mengenal akun-akun dalam akuntansi

    2. Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel

    3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum

    4. Membuat buku besar dan neraca dalam program excel

    1.2 Dasar Teori

    Perangkat lunak akuntansi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk memudahkan

    aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas

    serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (account

    payable), penjualan (account receivable), penggajian (salaries), buku besar (general ledger),

    dan lain-lain. Perangkat lunak ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan

    sendiri oleh perusahaan atau diberli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula

    merupakan kombinasi keduanya. Karena hal tersebut kompleksitas dan kapabilitas perangkat

    lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung kondisi lingkungan perusahaan yang

    menggunakannya. Ada banyak perangkat lunak akuntansi baik buatan local maupun luar

    negeri dengan fitur-fitur sebagai berikut:

    1. Multi user

    2. Multi company

    3. Berbagai bahasa

    4. Database

    5. Multi cabang

    6. Multi currency

    7. Modul AR, AP, GL, Stock, Payroll, dll.

    Pada prinsipnyaprogram akuntansi ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan,

    yaitu Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, Laporan Arus Kas. Untuk

    dapat menghasilkan laporan tersebut langkah mendasar adalah menyusun perkiraan atau

    account atau ledger atau buku besar. Dimana setiap ledger memiliki kode dan nama serta

    memiliki post-post yang jelas dalam posisi laporan keuangan.

    Karakteristik sistem informasi komputerisasi akuntansi terdiri atas sebagai berikut:

  • windakurniasari

    1. Akuntansi yang berbasis pada sistem informasi komputerusasi akuntansi dapat

    menghasilkan buku besar yang berfungsi sebagai gudang data. Dimana seluruh data yang

    tercantum dalam dokumen sumber dicatat dengan transacton processing software ke

    dalam general ledger yang diselenggarakan dalam bentuk shared database, sehingga

    dapat di akses oleh personal atau pihak luar yang diberi wewenang.

    2. Pemakai informasi akuntansi dapat memanfaatkan informasi akuntansi dengan akses

    secara langsung ke shared database.

    3. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan informasi dan laporan

    keuangan multi dimensi.

    4. Sistem informasi komputerisasi akuntansi sangat mengandalkan pada berfungsinya

    kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak.

    5. Jejak audit pada sistem informasi komputerisasi akuntansi menjadi tidak terlihat dan

    rentan terhadap akses tanpa izin.

    6. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat mengurangi keterlibatan manusia,

    menuntut pengintegrasian fungsi, serta menghilangkan sistem otorisasi tradisional.

    7. Sistem informasi komputerisasi akuntansi mengubah kekeliruan yang bersifat acak pada

    kekeliruan yang bersistem, namun juga menimbulkan resiko kehilangan data.

    8. Sistem inforasi komputerisasi akuntansi menuntut pekerja pengetahuan (knowledge

    worker) dalam pekerjaannya.

    1.3 Perangkat yang digunakan

    Perangkat keras dan lunak yang digunakan sebagai berikut:

    1. Komputer/Laptop

    2. Microsoft Excel 2007 atau keatas

  • windakurniasari

    MODUL II

    AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI

    2.1 Akun Secara Umum Dan Akuntansi

    Sebelum era internet datang, khususnya di Indonesia, istilah akun (account) jarang

    digunakan di luar wilayah bisnis. Masyarakat umum lebih sering menggunakan kata

    rekening dibandingkan akun. Misalnya:

    Orang tidak menyebut akun telepon, melainkan rekening telepon.

    Orang tidak menyebut akun listrik, melainkan rekening listrik.

    Orang tidak menyebut akun air, melainkan rekening air

    Orang tidak menyebut akun bank, melainkan rekening bank.

    Akun adalah kata serapan dari bahasa inggris yaitu account yang artinya: tempat

    penampung catatan aktivitas yang tersusun secara koronologis berdasarkan sistim urut

    tertentu (tanggal misalnya). Sedangkat kata rekening, jika saya tidak keliru, adalah bahasa

    Belanda yang artinya tagihan atau dalam bahas Jerman disebut rechnung yang artinya

    juga tagihan.

    Akuntan dan calon akuntan, sejak di masa kuliah hingga bekerja, sudah sangat

    familiar dengan istilah akun, aktivitas harian tak jauh-jauh dari urusan akun (mulai dari

    urusan setup system/software akuntansi, pencatatan, pengelompokan, pelaporan, analisa,

    hingga pemeriksaan laporan keuangan).

    Akuntan senior (baca: angkatan lama) lebih suka menggunakan istilah rekening

    atau pos (post) untuk menyebut akun, dalam PSAK barupun saya masih sering menemukan

    istilah pos, itu sebabnya mengapa pekerjaan mencatat dan mengelompokan transkasi ke

    akun-akun sering disebut posting.

    Mau disebut akun, rekening, pos, tak masalah. Yang jelas pengertian dan fungsinya

    sama saja, yaitu: sebagai penampung transaksi keuangan yang disusun secara kronologis

    berdasarkan tanggal transaksi. Misalnya:

    Akun/rekening/pos Kas Penampung transaksi-transkasi dalam bentuk kas (tunai)

    Akun/rekening/pos Penjualan Penampung transaksi-transaksi Penjualan

    Akun/rekening/pos Biaya Penyusutan Gedung Penampung transkasi-transkasi

    biaya penyusutan gedung

    Akun/rekening/pos Piutang Dagang Penampung transaksi-transkasi piutang

    Dan seterusnya.

  • windakurniasari

    2.2 Mengapa Akuntansi Perlu Akun?

    Pertama, tujuan utama akuntansi adalah untuk menyajikan informasi/data keuangan

    bermanfaat yang bisa dijadikan sebagai input atau bahan pertimbangan dalam

    mengambil keputusan bisnis.

    Kedua, agar bisa bermanfaat sebagai input dalam pengambilan keputusan bisnis,

    maka informasi keuangan harus bersifat: (a) akurat; (b) relevan; dan (c) mudah

    dipahami oleh pihak-pihak yang memerlukan (pengguna laporan keuangan:

    manajemen, pemegang saham, kreditur dan pemerintah).

    Ketiga, agar mudah dipahami maka informasi keuangan perlu disajikan secara

    sistematis, logis, dan mudah dianalisa.

    Keempat, agar tersaji secara sistematis, logis dan mudah dianalisa, maka informasi

    atau data keuangan tidak disajikan dalam kondisi mentah dan acak, melainkan harus

    terklasifikasi dan tersusun sedemikian rupa, sesuai dengan karakter usaha, seperti

    format laporan keuangan yang kita gunakan saat ini.

    Itu sebabnya mengapa mekanisme proses akuntansi berlangsung secara bertahap, sebagai

    berikut:

    Tahap-1. Mengumpulkan dan menganalisa bukti transaksi

    Tahap-2. Menghitung transaksi (mengukur)

    Tahap-3. Mencata transaksi (mengakui)

    Tahap-4. Mengklasifikasikan transaksi ke dalam akun yang sesuai

    Tahap-5. Menyusun laporan keuangan (melaporkan)

    2.3 Jenis-Jenis Dan Nama Akun Dalam Akuntansi

    Ada berapa jumlah akun dalam akuntansi, akun apa saja itu?

    Disajikan dalam 2 elemen utama Laporan Keuangan, akun-akun tersebar

    dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi, sehingga secara

    keseluruhan akun-akun dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

    1. Akun TEMPORAL (Temporary Accounts) Adalah kelompok akun yang nilai saldonya

    bersifat temporal atau sementara saja, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini hanya

    ada selama kurun waktu suatu periode saja, untuk kemudian ditutup di akhir periode buku.

    Akun temporal juga sering disebut Akun NOMINAL (nominal accounts). Masuk dalam

    kelompok akun temporal atau akun nominal adalah akun-akun yang disajikan dalam

    Laporan Laba Rugi. Pada proses tutup buku di akhir periode seluruh akun yang masuk

    dalam kelompok ini DITUTUP, dengan kata lain nilai saldo semua akun DI NOL-kan

  • windakurniasari

    dengan cara: mendebit akun Pendapatan; dan mengkredit akun HPP dan Biaya

    Operasional dengan akun Laba Rugi. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi

    beberapa sub-kelompok, yaitu:

    a. Akun sub-kelompok Pendapatan (Revenue) Terdiri dari akun yang diberi nama:

    Penjualan (Sales) Untuk menampung transaksi penjualan

    Retur Penjualan (Sales Return) Untuk menampung transkasi retur penjualan atau

    barang kembali (jika menggunakan metode bruto)

    Diskon (Discount) Untuk menampung transaksi diskon (jika menggunakan metode

    bruto)

    Pendapatan Lain-lain (other revenues) Untuk menampung transaksi pendapatan

    yang berasal dari aktivitas di luar aktivitas utama usaha (sering disebut peredaran di

    luar usaha), termasuk pendapatan bunga jasa giro dari rekening bank.

    b. Akun sub-kelompok Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) Terdiri dari

    akun yang diberi nama:

    Upah Buruh (Labor Cost) Upah bagi pegawai/buruh yang dibayar secara harian

    atau upah satuan

    Pembuatan Sample (Sampling) Pembuatan sample produk sebelum produksi,

    termasuk bahan baku dan proses

    Pengemasan (Packing) Pengemasan produk, termasuk bahan baku dan proses

    Pengiriman (Shipping) Pengiriman barang ke pembeli, baik sample maupun

    produksi.

    Listrik Pabrik (Electricity) Penggunaan listrik yang dialokasikan untuk aktivitas

    produksi, termasuk penerangan, pemanas dan pendingin gudang penyimpnanan bahan

    baku dan barang jadi.

    Penyusutan Bangunan Pabrik Penyusutan bangunan pabrik dan gudang

    penyimpanan bahan baku dan barang jadi

    Pemeliharaan Bangunan Pabrik Pemeliharaan gedung, termasuk pemeliharaan

    instalasi listrik.

    Penyusutan Mesin Penyusutan mesin-mesin yang digunakan untuk proses

    produksi, temasuk di dalamnya mesin pendingin (non-AC), pemanas, genset.

    Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan mesin produksi (lihat mesin di atas), termasuk

    pemeliharaan instalasi mesin.

    Penyusutan Peralatan Pabrik Penyusutan peralatan kerja di produksi

    Pemeliharaan Peralatan Pemeliharaan peralatan kerja di produksi

  • windakurniasari

    c. Akun Sub-Kelompok Biaya Operasional (Operating Expenses) Terdiri dari akun

    yang diberi nama:

    Administrasi Umum Biaya adminstrasi umum seluruh perusahaan

    Gaji Pegawai Kantor Gaji pegawai tetap disemua bagian (termasuk di bag

    produksi)

    Stationary & Supplies Penggunaan stationary dan supplies seluruh bagian,

    termasuk toiletries, pencetakan form/blanko dan foto copy.

    Penyusutan Bangunan Kantor Penyusutan bangunan kantor dan bangunan-

    bangunan lain di luar pabrik dan gudang penyimpanan, termasuk bangunan parkir dan

    post penjagaan.

    Pemeliharaan Bangunan Kantor Pemeliharaan untuk bangunan kantor (lihat

    bangunan kantor di atas)

    Penyusutan Peralatan Kantor Penyusutan perlatan yang tidak digunakan untuk

    aktivitas produksi, termasuk di dalamnya komputer dan AC di seluruh bagian)

    Penyusutan Furniture Penyusutan furniture (meja & kursi) di seluruh bagian

    perusahaan

    Pemeliharaan Furniture Pemeliharaan untuk furniture (lihat furniture di atas)

    Penyusutan Kendaraan Penyusutan kendaraan operasional kantor, termasuk

    kendaraan dinas yang digunakan oleh executive, manajer, dan pegawai di seluruh

    bagian.

    Pemeliharaan Kendaraan Penyusutan kendaraan operasional (lihat kendaraan di

    atas), termasuk SAMSAT & KIR

    Asuransi Biaya asuransi bangunan, mesin dan pegawai.

    Listrik Kantor Listrik yang digunakan untuk keperluan kantor termasuk aktivitas-

    aktivitas yang tidak ada di bagian produksi

    Telepon Penggunaan telepon di seluruh bagian (fixed line dan cellular), termasuk

    penggunaan mobile phone yang digunakan oleh executive, manager dan pegawai

    yang ditanggung oleh perusahaan.

    Perjalanan Dinas Biaya-biaya yang timbul akibat aktivitas peralanan dinas, ticket,

    akomodasi, transportasi, termasuk akomodasi dan transaportasi tamu perusahaan yang

    berkunjung dan ditanggung oleh perusahaan.

    Iklan & Promosi Iklan dan promosi untuk keseluruhan bagian, termasuk iklan

    lowongan dari HRD.

  • windakurniasari

    Lain-Lain Biaya-biaya operasional yang tidak bisa digolongkan kedalam akun yag

    telah ada.

    Pajak Penghasilan Pajak penghasilan perusahaan (PPh Badan)

    Bunga Bunga atas pinjaman baik dari bank maupun institusi lain.

    2. Akun PERMANEN (Permanent Accounts) Adalah kelompok akun yang nilai saldonya

    bersifat permanen alias TETAP, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini selalu

    tersedia, tidak pernah ditutup, selama perusahaan beroperasi. Akun permanen juga sering

    disebut akun RIIL (real account). Masuk dalam kelompok akun permanent atau akun riil

    adalah akun-akun yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan alias Neraca. Akun-akun

    dalam kelompok ini TIDAK PERNAH DITUTUP. Nilai saldo kelompok akun ini terus diroll

    alias dilanjutkan diperiode-periode berikutnya. Teknisnya, saldo akhir di suatu periode akan

    menjadi saldo awal di periode berikutnya. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi

    beberapa sub-kelompok, yaitu:

    a. Sub-Kelompok Aset Lancar (Current Assets) Meminjam penjelasannya IAS 1 dan

    PSAK 1, Aset Lancar adalah aset (kekayaan perusahaan) dalam bentuk kas atau setara kas

    untuk menyelesaikan kewajiban (utang/laibilitas) sekurang-kurangnya 12 bulan setelah

    periode pelaporan; ATAU dapat direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal

    laporan posisi keuangan; ATAU dapat direalisasikan dalam siklus operasi normal

    perusahaan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan. Masuk dalam sub-kelompok ini

    adalah akun-akun yang diberi nama:

    Kas Kecil Ase berupa kas atau uang tunai yang disimpan secara fisik di dalam

    perusahaan (selain check)

    Kas Bank Aset berupa kas yang ada di bank baik dalam bentuk tabungan maupun

    giro

    Investasi Jangka Pendek Aset berupa efek ekuitas dan ekuitas sekuritas yang

    diperdagangkan

    Piutang Dagang Aset berupa tagihan kepada pelanggan yang timbul dari

    operasional normal perusahaan, termasuk: piutang pada pelanggan, piutang pada

    perusahaan afiliasi, piutang pada karywan (staf, manager, eksekutif).

    Persediaan Aset tersimpan, entah untuk digunakan sendiri (misal: bahan baku,

    barang dalam proses) atau untuk dijual ke pihak lain (misal: persediaan barang jadi).

    Uang Muka Biaya & Deposit Aset yang timbul akibat pembayaran dimuka untuk

    biaya yang manfaatnya tidak habis terpakai dalam satu periode, itu sebabnya akun ini

    http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/pajak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/akuntansi/akuntansi-pajak/

  • windakurniasari

    sering diberi nama Biaya Dibayar Dimuka. Misalnya: sewa dibayar dimuka,

    asuransi dibayar dimuka, dan aset pajak tangguhan jangka pendek.

    b. Sub-Kelompok Aset Tak Lancar (Non-Current Assets) Aset tak lancar adalah aset

    (kekayaan perusahaan) yang tidak memenuhi kriteria yang disebutkan dalam kelompok aset

    lancar di atas. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi nama:

    Investasi Jangka Panjang Aset berupa instrument investasi yang disimpan hingga

    jatuh tempo, yang biasanya berjangka waktu panjang, biasa disebut held-to-

    maturity.

    Property Investasi Aset berupa property (=tanah, bangunan/gedung) yang

    diperoleh bukan untuk digunakan dalam operasional perusahaan secara normal,

    melainkan untuk mendapat keuntungan tertentu, misalnya dengan cara disewakan atau

    dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

    Tanah Aset berupa tanah atau lahan yang digunakan untuk operasional persuahaan.

    Bangunan Aset berupa bangunan yang digunakan untuk operasional perusahaan,

    mulai dari tempat parkir, post satpam, gudang, pabrik, kantor, dan lain sebagainya.

    Mesin Aset berupa mesin yang digunakan untuk operasional perusahan, mesin

    apapun itu. Artinya semua mesin di seluruh bagian.

    Peralatan Aset berupa perlatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran

    aktivitas operasional perusahaan. Artinya semua peralatan di seuluruh bagian.

    Furniture Aset berupa furniture dan mebeler yang digunakan oleh perusahaan, di

    seluruh bagian.

    Kendaraan Aset berupa kendaraan yang dimiliki dan digunakan untuk menunjang

    kelancaran operasional perusahaan, termasuk kendaraan-kendaraan dinas, baik roda

    dua maupun roda empat.

    Aset Tak Berwujud Aset tak lancar yang tidak memiliki wujud fisik akan tetapi

    diharapkan akan mendatangkan manfaat baik di masa kini maupun di masa yang akan

    datang. Misalnya: goodwill, merk, patent, copyright dan biaya organisasional,

    perijinan.

    Aset Dimiliki Untuk Dijual Aset berupa tanah, bangunan, mesin, peralatan,

    kendaraan, dlsb, yang segera akan dijual. Bisa jadi awalnya untuk operasional, tetapi

    begitu akan dijual dipindahkan ke dalam akun ini. Bisa dibilang akun ini

    sesungguhnya sangat jarang digunakan.

    Aktiva Lain-lain Aset yang tidak memenuhi kriteria lancar tetapi tidak bisa

    digolongkan kedalam akun aset tak lancar yang telah disebutkan di atas.

  • windakurniasari

    c. Sub-Kelompok Liabiliats Lancar (Current Liabilities) Kewajiban atau liabilitas yang:

    diharapkan bisa dibayar/dilunasi dalam kurun waktu operasional normal perusahaan; ATAU

    yang jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal laporan posisi

    keuangan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan; ATAU perusahaan tidak memiliki

    hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan

    setelah periode pelaporan. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi

    nama:

    Utang Dagang

    Utang Tertulis Jangka Pendek

    Utang Upah dan Gaji Pegawai

    Utang Pajak

    Utang Lain-lain

    Pendapatan Diterima Dimuka

    Deposit Dari Pelanggan

    Sewa Diterima Dimuka

    d. Sub-Kelompok Liabilitas Tak Lancar (Non-Current Liabilities) Kewajiban atau

    liabiltas perusahaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu siklus atau satu tahun buku.

    Masuk dalam sub-kelompok ini adalah utang yang diberi nama:

    Utang Bank Jangka Panjang

    Utang Sewa Jangka Panjang

    Promes

    Premi Asuransi Pensiun

    Liabilitas Pajak Tangguhan

    e. Sub-Kelompok Ekuitas Pemegang Saham (Shareholders Equity) Klaim atau

    kepemilikan pihak luar terhadap kekayaan perusahaan. Masuk dalam sub-kelompok ini

    adalah akun-akun yang diberi nama:

    Modal Saham

    Tambahan Modal Disetor

    Laba Ditahan

    Akumulasi Laba/Rugi Komprehensif Lain

    Catatan Penting:

    Sub-kelompok akun relative pasti dan lumrah digunakan. Sedangkan nama-nama akun yang

    ada dalam suatu kelompok sub-akun cenderung variatif antara satu perusahaan dengan yang

    lainnya, tergantung jenis dan karakter operasional perusahaan masing-masing.

    http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/keuangan/manajemen-modal-dividen/

  • windakurniasari

    MODUL III

    JENIS-JENIS PERUSAHAAN

    1. Perusahaan Ekstraktif

    Perusahaan Ekstraktif adalah perusahaan yang bidang usahanya memungut benda-benda

    yang tersedia di alam secara langsung. Perusahaan yang termasuk kelompok perusahaan

    ekstratif antara lain pertambangan penangkapan ikan, penebangan kayu, pemungutan rumput

    laut, dan pembuatan garam. Perusahaan pertambangan ialah perusahaan yang usaha menghali

    dan mengolah barang-barang tambang, misalnya pertambangan minyak bumi, besi batu bara,

    timah, dan nikel.

    2. Perusahaan Agraris

    Perusahaan Agraris adalah perusahaan yang usahanya mengolah dan memanfaatkan

    tanah agar menjadi lahan yang berdayaguna dan berhasil guna untuk memenuhi kebutuhan.

    Perusahaan agraris meliputi pertanian, perkebunan, perikanan (pemerihara ikan), dan

    peternakan. Perusahaan pertanian ialah perusahaan yang usahanya mengolah tanah menjadi

    lahan pertanian, kemudian ditanami tumbuh-tumbuhan agar menghasilkan bahan untuk

    memenuhi kebutuhan. Contohnya, pertanian padi, kacang tanah, hortikultura, perkebunan

    karet, kopi, teh, dan kina.

    3. Perusahaan Industri

    Perusahaan Industri adalah perusahaan yang usahanya mengolah bahan mentah

    menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (bahan baku), atau mengolah bahan

    baku menjadi barang jadi. Contoh:

    a. Perusahaan kerajinan rotan mengolah bahan mentah (rotan) menjadi barang jadi

    (misalnya kursi rotan dan anyaman rotan)

    b. Perusahaan tepung terigu mengolah bahan mentah (gandum) menjadi bahan baku

    (tepung terigu).

    c. Perusahaan roti mengolah bahan baku (tepung terigu) menjadi barang jadi (roti).

    d. Perusahaan mobil, pupuk, kimia, obat-obatan dan sepatu.

    4. Perusahaan Dagang

    Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang usahanya mengumpulkan dan

    menyalurkan barang-barang hasil produksi dari produsen (pembuat) kepada konsumen

    (pemakai). Contoh perusahaan perdagangan ialah usaha pertokoan serta perdagangan ekspor

    dan impor.

  • windakurniasari

    5. Perusahaan Jasa

    Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang usahanya menyelenggarakan jasa untuk para

    konsumen (pemakai) dengan memperoleh imbalan. Contoh :

    a. Perusahaan pengangkutan bus

    b. Jasa bank dan jasa pergudangan

    c. Jasa seorang dokter, jasa seorang penjahit.

  • windakurniasari

    MODUL IV

    JURNAL UMUM

    4.1 Pengertian Jurnal Umum

    Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry),

    yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan

    menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

    Fungsi jurnal meliputi:

    Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan

    secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.

    Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya

    semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.

    Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di

    Debet maaupun yang di Kredit.

    Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik

    yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.

    Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

    Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan

    analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan

    transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet

    dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan.

    Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut:

  • windakurniasari

    Berikut ini adalah contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama

    bulan Mei tahun 2006 di perusahaan MAMAT TAILOR

    1 Mei: Tn. MAMAT menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan MAMAT TAILOR

    sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,- Analisis transaksi :

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)

    Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)

    2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6

    bulan. Analisis transaksi :

    Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,-

    (Debet)

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)

    4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- Analisis

    transaksi :

    Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

    10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung

    diterima pembayarannya. Analisis transaksi :

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)

    Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit)

  • windakurniasari

    12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar

    Rp500.000,- Analisis transaksi :

    Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)

    Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)

    18 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah

    dikirimkan tagihannya. Analisis transaksi:

    Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)

    Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)

    19 Mei: Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12

    Mei. Analisis transaksi:

    Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

    20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-

    Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)

  • windakurniasari

    21 Mei: Diterima pinjaman dari BCA Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi

    Rp250.000.

    Kas bertambah Rp 1750000,-

    Beban administrasi bertambah Rp 250000,-

    Utang bank bertambah Rp 2000000,-

    22 Mei: Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-

    Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)

    Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)

    Jurnal umum secara utuh 31 Desember:

  • windakurniasari

    MODUL V

    BUKU BESAR

    5.1 Pengertian Buku Besar

    Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling

    berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban

    dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan

    berbeda-beda, tergantung kepada keuangan dan kekayaan perusahaan, volume transaksi, serta

    informasi yang diinginkan. Dalam suatu proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke

    dalam jurnal umum, selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan

    cara memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang

    sesuai, kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.

    5.2 Jenis Buku Besar

    1. Buku Besar Umum (General Ledger): Buku Besar Umum sering disebut juga

    buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas,

    piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal. Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri

    sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva,

    kewajiban dan modal perusahaan. Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi

    untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan.

    2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger): sering disebut juga buku

    tambahan, yaitu sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan

    utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih mendetail. Pada umumnya,

    Pembuatan Buku Pembantu adalah untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya,

    seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.

    5.3 Tujuan Buku Besar Umum

    1. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.

    2. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.

    3. Menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.

    4. Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.

    5. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap

    periode akuntansi

  • windakurniasari

    5.4 Fungsi Buku Besar Umum

    1. Mengumpulkan data transaksi

    2. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun

    3. Memvalidasi transaksi yang terkumpul

    4. Meng-update-kan Akun Buku Besar Umum dan File Transaksi

    5. Mencatatkan penyesuaian terhadap Akun

    6. Mempersiapkan Laporan Keuangan

    Buku Besar Pembantu terbagi menjadi 2 yaitu :

    a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang

    disediakan khusus untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan

    melakukan transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya.

    Dalam buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar

    tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang

    dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-

    masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar

    pembantu piutang.

    b. Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan

    khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan

    oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan

    maupun aktiva lainnya. Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utangpun keadaan

    utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara

    keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan

    perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam

    buku besar pembantu.

    Contoh soal Buku Besar diambil dari Jurnal Umum yang sudah tersedia di bab sebelumnya.

  • windakurniasari

  • windakurniasari

    Setiap akun harus dipisah satu persatu dalam satu table dan harus sesuai tempat (jika di kredit

    maka letakkan di kredit, jika di debit maka letakkan di debit). Untuk Saldo adalah

    pengurangan dari angka terbesar dengan angka terkecil dan diletakkan pada Akun itu

    seharusnya (missal: Kas itu debit, maka pengurangan dilakukan dan saldo diletakkan di

    debit).

  • windakurniasari

    MODUL VI

    NERACA SALDO

    6.1 Pengertian Neraca Saldo

    Neraca Saldo adalah suatu buku yang memiliki isi berupa daftar yang memaparkan

    kumpulan saldo berasal dari data yang dimiliki oleh setiap rekening dari pihak- pihak terkait.

    Neraca saldo biasanya memiliki beberapa kolom utama yang digunakan dalam melakukan

    sautu pendataan. Kolom kolom tersebut antara lain kolom neraca itu sendiri, kolom harga

    pokok produksi, kolom perkiraan besar kecilnya keuntungan atau kerugian dari suatu

    transaksi dan kolom pembelian serta penjualan. Neraca Saldo pada umumnya dikeluarkan

    pada saat periode akhir untuk digunakan sebagai bahan evaluasi. Hal tersebut karena neraca

    ini akan menunjukan kesetabilan perekonomian yang didapat melalui suatu aktivitas ekonomi

    yang dijalankan selama prosesnya.

    Neraca Saldo berfungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi

    dalam sistem akuntansi double-entry yaitu pembukuan berpasangan. Dalam neraca jika

    disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas

    maka dapat dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan

    matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Namun, ini tidak berarti

    tidak ada kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan. Sebagai contoh, transaksi

    diklasifikasikan tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada

    kemungkinan kesalahan akuntansi yaitu berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh

    prosedur neraca saldo.

    Neraca saldo juga dapat berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku

    besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Sebuah perusahaan menyiapkan

    neraca saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum

    menghasilkan neraca saldo adalah untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan

    perusahaan secara matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang

    buku atau akuntan yang telah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk

    mencatat transaksi keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku

    besar pribadi. Neraca saldo adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan

    menggunakan format account T klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui

    segala aktifitas ekonomi yang berupa transaksi debit dan kredit.

    http://komponenelektronika.biz/neraca-saldo-manfaat-dan-kegunaannya.html

  • windakurniasari

    Berikut contoh Neraca Saldo dari Saldo Buku Besar.

    Semua saldo yang ada di Buku Besar dimasukkan dalam table Neraca Saldo. Perlu diingat,

    untuk meletakkan nilai uang/harga sesuai dengan Saldo Buku Besar apakah di debit atau

    kredit.

  • windakurniasari

    MODUL VII

    CONTOH SOAL

    Buatlah Jurnal Umum Buku Besar Neraca Saldo dari transaksi dibawah ini!

    Transaksi :

    1/8/2015 Tuan Malik membuka Kantor Malik Advokat dengan Menyerahkan uang Kas

    kekantor sebesar Rp5.000.000 dan Peralatan kantor sebesar Rp10.000.000

    1/8/2015 Tuan Malik membayar sewa gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp 4.500.000

    3/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. ABC dan dibayar bulan depan sebesar

    Rp10.000.000

    7/8/2015 Tuan Malik mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas bantuan hukum

    yang diberikannya.

    9/8/2015 Tuan Malik meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000

    14/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. XYZ dan dibayar Sebesar Rp20.000.000

    dimana 40 % nya dibayar tanggal 20 Agustus 2015.

    18/8/2015 Tuan Malik membayar gaji karyawan (bagian administrasi) Sebesar Rp1.500.000

    20/8/2015 Tuan Malik menerima uang dari utang klien pada 14 Agustus 2015.

    23/8/2015 Tuan Malik membayar utang ke bank sebesar Rp2.500.000.

    25/8/2015 Tuan Malik membantu PT. QWERTY dalam kasusnya dan dibayar Tunai sebesar

    Rp5.000.000

    30/8/2015 Tuan Malik membayar biaya telepon sebesar Rp100.000, air sebesar Rp100.000 dan

    biaya listrik sebesar Rp150.000

    31/8/2015 Tuan Malik membantu kasus PT. SSS dan dibayar tunai Sebesar Rp5.000.000.