kesulitan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang
TRANSCRIPT
KESULITAN BELAJAR PRAKTIKUM AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KESULITAN BELAJAR PRAKTIKUM AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN
AJARAN 2019/2020
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
RISKA NUR WAHYUNI
A210160295
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
KESULITAN BELAJAR PRAKTIKUM AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
i
ii
iii
1
KESULITAN BELAJAR PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2019/2020
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesulitan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XI SMK Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI akuntansi di SMK Negeri 3 Sukoharjo. Objek penelitiannya adalah kesulitan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang.Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang disebabkan oleh dua faktor antara lain: (1) Faktor Internal, meliputi kurangnya ketertarikan siswa terhadap praktikum akuntansi perusahaan dagang, rendahnya kemampuan berpikir siswa dalam mengerjakan soal jurnal penyesuaian, sikap dan kebiasaan siswa dalam belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang (2) Faktor Eksternal, meliputi faktor keluarga dan sekolah. Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Praktikum Akuntansi Perusahaan Dagang
Abstract
The Purpose of this research is to know the difficulty of learning the practicum
accounting of a trading company of students grade XI SMK Negeri 3 Sukoharjo
school year 2019/2020. The type of this research of qualitative descriptive
research. The subject of his research is XI Accounting students at SMK Negeri 3
Sukoharjo. The object of his research is the difficulty of learning trading company
accounting practicum. Data collection techniques used include, interview,
observation, and documentation. To guarantee the validity of the data, research
used source triangulation and time triangulation. Data analysis techniques use data
reduction, data presentation and conclusions or verification. The results shows that
learning difficulties trading company accounting practicum caused by two factors
include: (1) Internal Factors, including lack of interest in trading company
accounting practices, the low ability of students to think in doing journal
adjustment questions, attitudes and habits of students in learning company
accounting practicum (2) External Factors, including factors of family, and
school.
Keywords: Learning Difficulties, Trading Company Accounting Practicum
2
1. PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan
kemajuan suatu masyarakat di era milineal abad 21 sekarang ini. Adanya
pendidikan yang baik sangat bermanfaat agar tidak mengalami kesulitan dalam
menjalani kehidupan. Pendidikan sendiri erat kaitannya dengan mencerdaskan
anak baik di lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Perkembangan zaman yang
semakin hari semakin maju menuntut manusia untuk selalu menyesuaikan dengan
adanya suatu perubahan yang terjadi. Untuk bisa menyesuaikannya, manusia perlu
suatu usaha yaitu belajar.
Di era yang semakin modern ini menuntut sumber daya manusia memiliki
kualitas yang lebih unggul, oleh karena itu setiap sumber daya manusia dituntut
harus memiliki pengetahuan yang luas. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS bahwa “pendidikan merupakan usaha dengan sengaja dan terencana
untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Menurut Pane dan Dasopang (2017: 334) “Belajar merupakan sebuah proses
perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya,
perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat fungsional, positif, aktif, dan
terarah”. Sedangkan menurut Djamarah (2015: 13) “belajar adalah serangkaian
kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku hasil dari interaksi
pengalaman individu dengan lingkungannya”. Berdasarkan hal tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan memperbaiki tingkah laku.
Chesaria dkk (2015: 95) menambahkan “bahwa dalam proses belajar tidak
selalu tercapai dengan baik, adakalanya siswa mengalami suatu hambatan atau
kesulitanbelajar dalam suatu proses pembelajaran”. Artinya kegiatan belajar
memiliki peranan yang cukup penting tidak semua siswa mudah dalam menguasai
materi yang disampaikan oleh guru.
3
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan
formal menengah yang menyelenggarakan pendidikan bagi siswa dalam bidang
program keahlian tertentu dengan tujuan menciptakan lulusan yang siap bersaing
di dunia kerja sesuai dengan kompetensi keahlian yang diambilnya. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) menuntut siswa mampu bekerja sesuai dengan
kecakapan, walaupun dalam melakukan praktek jurusan terkadang memiliki
kendala. Jurusan akuntansi sendiri materi pembelajaran yang diberikan sifatnya
berkelanjutan. Siswa tingkat pertama akan diajarkan akuntansi perusahaan jasa,
kemudian pada kelas XI akan diajarkan praktikum akuntansi perusahaan dagang.
Tujuan utama dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menciptakan
lulusan yang siap bekerja, memiliki jiwa profesionalisme sesuai dengan bidang
keahliannya oleh karena itu diharapkan siswa mampu menerapkan dalam dunia
kerja yang sesungguhnya.
Chesaria dkk (2015: 95) menambahkan “bahwa siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dituntut untuk memiliki kecakapan dalam kegiatan praktek
jurusan, kecakapan yang didapatkan oleh siswa berasal dari materi pelajaran yang
telah diberikan”. Artinya kecakapan yang telah diperoleh siswa saat pembelajaran
diharapkan mampu diterapkan di dunia kerja.
Menurut Jamaris (2014: 3) “Kesulitan belajar atau learning disability adalah
suatu kendala yang dialami siswa dalam hal merespon kegiatan pembelajaran”.
Sedangkan menurut Lestari (2015: 21) “kesulitan belajar adalah kondisi yang
dialami siswa dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan –
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar”. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kesulitan belajar merupakan
kendala atau hambatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran. Kesulitan
belajar tidak memandang intelegensi seseorang, banyak siswa yang memiliki
intelegensi rendah dapat meraih prestasi yang tinggi dibandingkan siswa yang
memiliki intelegensi tinggi. Hal tersebut menunjukkan suatu keadaan dimana
siswa tidak dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik. Dengan kata lain
siswa mengalami kesulitan belajar untuk menyerap pelajaran tersebut, baik
4
kesulitan belajar yang datang dari dirinya sendiri (faktor intern) atau dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan (faktor ekstern) yang menjadi pemicunya.
Praktikum akuntansi perusahaan dagang merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang terdapat pada kelas XI di SMK Negeri 3 Sukoharjo. Menurut
Sujarweni (2016: 12) “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang
kegiatannya fokus melakukan pembelian dan penjualan tanpa mengubah bentuk
dari harga jualnya yang lebih tinggi dibandingkan harga belinya”.
Pembelajaran praktikum akuntansi perusahaan dagang di tingkat Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bukanlah mata pelajaran yang asing bagi siswa
akuntansi. Pembelajaran akuntansi dagang sudah diajarkan sebelumnya mengenai
teori – teori dasar tentang akuntansi perusahaan dagang. Pelajaran praktikum
akuntansi perusahaan dagang merupakan pelajaran lanjutan yang ditempuh siswa
di kelas XI dengan cara praktikum. Adanya praktikum ini diharapkan siswa
mampu mengaplikasikan teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Materi
pembelajaran yang sering dijumpai pada praktikum akuntansi perusahaan dagang
sesuai dengan prosedur akuntansi meliputi siklus akuntansi perusahaan dagang,
jurnal umum, jurnal khusus, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan
keuangan, jurnal penutup, dan neraca saldo setelah penutupan.
Permasalahan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang yang dialami
oleh siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Sukoharjo adalah kesulitan belajar yang
ditandai dengan berbagai hal yaitu tidak bisa mengerjakan soal, kebiasaan
mencontek, tidak mau bertanya ketika mengalami kesulitan. Praktikum akuntansi
perusahaan dagang membutuhkan tingkat ketelitian, kecermatan, keterampilan
yang lebih dibandingkan dengan akuntansi perusahaan jasa. Oleh karena itu, perlu
adanya latihan soal akuntansi perusahaan dagang supaya pelajaran diserap dengan
baik, sehingga siswa tidak begitu banyak mengalami kesulitan belajar saat
pembelajaran praktikum akuntansi perusahaan dagang.
Seorang guru perlu mengetahui tentang penyebab kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran. Pengetahuan guru mengenai
kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa akan membantu guru dalam melakukan
5
perbaikan proses pembelajaran atau meminimalkan penyebab kesulitan belajar
yang dihadapi oleh siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kesulitan Belajar Praktikum
Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2019/2020.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian sistematis dari
kegiatan – kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Subjek penelitianya
adalah siswa kelas XI akuntansi di SMK Negeri 3 Sukoharjo. Objek penelitiannya
adalah kesulitan belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi.Untuk menjamin keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi
sumber dan waktu. Teknik analisis data yang digunakan melalui tahapan –
tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai kesulitan
belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XI SMK Negeri 3
Sukoharjo tahun ajaran 2019/2020 sebagai berikut:
3.1.1 Kurangnya Ketertarikan Siswa Terhadap Praktikum Akuntansi
Perusahaan Dagang
Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan
dagang memiliki pengaruh yang sangat besar. Jika siswa memiliki
ketertarikan terhadap mata pelajaran, maka akan belajar dengan baik dan
memiliki kepuasan belajar tersendiri. Berbeda dengan siswa yang tidak
memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran yang dipelajari akan
membuat belajar siswa tidak maksimal, sehingga tidak memiliki kepuasan
belajar tersendiri. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
6
siswa kurang memiliki ketertarikan dalam belajar praktikum akuntansi
perusahaan dagang. hal tersebut sama seperti yang disampaikan oleh Ibu
Sari Sunaryati, S.Pd selaku guru mata pelajaran praktikum akuntansi
perusahaan dagang bahwa “ketertarikan belajar siswa bermacam – macam,
ada siswa yang sudah tertarik dalam mengikuti pembelajaran praktikum
akuntansi perusahaan dagang”. Siswa jugamengakui jika mereka kurang
memiliki ketertarikan dalam mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan
dagang seperti yang diungkapkan oleh narasumber Windi dan Septiana yang
menyatakan bahwa “materi pembelajaran akuntansi perusahaan dagang
susah untuk dipahami”. Hal yang sama juga diungkapkan Alin dan Dika
yang mengakui bahwa “kurang tertarik pada materi pembelajaran
praktikum akuntansi perusahaan dagang karena terlalu banyak
penggunaan istilah – istilah yang rumit”. Peryataan tersebut dipertegas oleh
Abdul
“kalau untuk tertarik pada materi pembelajaran praktikum akuntansi
perusahaan dagang tergantung dari guru saat menjelaskan materinya”.
3.1.2 Rendahnya Kemampuan Berpikir Siswa dalam Mengerjakan Soal
Jurnal Penyesuaian
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang tidak hanya fokus pada landasan
teori saja akan tetapi juga fokus pada keterampilan dalam berhitung. Oleh
karena itu, antara teori dasar akuntansi dan keterampilan berhitung siswa
sangat berperan penting dalam proses belajar akuntansi. Siswa perlu paham
terlebih dahulu mengenai dasar – dasar akuntansi yang telah dijelaskan di
kelas X sebelumnya, seperti yang disampaikan oleh Ibu Sari Sunaryati, S.Pd
selaku guru mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan dagang bahwa
seharusnya siswa sudah paham mengenai jurnal penyesuaian, karena di
kelas X sudah dijelaskan dasar – dasar akuntansi akan tetapi siswa masih
banyak yang belum paham dan siswa masih banyak yang mengalami
kesulitan saat mengerjakan soal jurnal penyesuaian, hal ini juga disebabkan
karena siswa ketika dijelaskan materi jurnal penyesuian tidak
memperhatikan dan kurang konsentrasi. Siswa juga tidak teliti saat
7
menempatkan akun maupun melakukan perhitungan.Hal tersebut juga
disampaikan oleh siswa kelas XI akuntansi SMK Negeri 3 Sukoharjo yaitu
Alin dan Septiana mengungkapkan bahwa “saat mengerjakan terutama ayat
jurnal penyesuaian masih bingung dan kadang kurang teliti sehingga salah
dalam memasukkan akun – akunnya baik itu di debit atau kredit”.
Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh Abdul dan Dika soal yang
diberikan buat contoh lebih mudah dibandingkan soal yang digunakan
untuk tugas dan saat ulangan harus membutuhkan kemampuan berpikir
yang cukup untuk menganalis soal. Selain itu untuk materi akuntansi dasar
yang dijelaskan di kelas X belum semuanya paham terkadang masih ada
yang lupa dan harus membuka buku catatan.
3.1.3 Sikap dan Kebiasaan Siswa dalam Belajar Praktikum Akuntansi
Perusahaan Dagang
Sikap dan kebiasaan siswa dalam belajar mempengaruhi dalam hal
pencapaian hasil belajar yang optimal. Siswa yang tidak mampu
menerapkan sikap dan kebiasaan yang baik akan mengalami kesulitan
belajar. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Sari Sunaryati, S.Pd sikap dan
kebiasaan siswa sudah cukup baik. Perhatian siswa selama mengikuti
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah cukup bagus, mereka sudah
terbiasa memperhatikan karena yang memperhatikan belum tentu bisa
mengerjakan. Oleh karena itu, siswa harus kosentrasi dalam mengikuti
pembelajaran. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Abdul dan Septiana
bahwa “terkadang saya kurang memperhatikan guru saat menjelaskan
materi”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Fahmi bahwa “kadang saya
kurang konsentrasi saat guru menjelaskan materi, sehingga ada beberapa
materi yang saya tidak paham”. Pernyataan yang sama juga disampaikan
oleh Alin “saya sangat malas belajar. Saya belajar ketika ada tugas dan
ulangan saja”.
3.1.4 Faktor Lingkungan Keluarga dan Sekolah
Lingkungan merupakan tempat yang sangat berpengaruh penting pada
perkembangan dan pertumbuhan manusia, sebab lingkungan tidak bisa lepas
8
dari kehidupan manusia. Lingkungan yang baik akan memberikan contoh
yang baik dan sebaliknya jika lingkungan itu buruk akan sangat tidak baik
bagi siswa. Banyak terdapat faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
praktikum akuntansi perusahaan dagang seperti lingkungan sekolah, dan
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling
utama dalam pembentukan kepribadian siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
bagaimana keluarga membimbing dan memberikan perhatian. Dalam
pencapaian hasil belajar yang baik perlu dukungan dari keluarga.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan siswa kelas XI
akuntansi SMK Negeri 3 Sukoharjo Abdul dan Windi mengungkapkan
bahwa “suasana dalam keluarga biasa saja, orang tua tidak selalu
memperhatikan kegiatan belajar karena orang tua tidak mengerti tentang
akuntansi dan sibuk bekerja”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dika
“tidak selalu mengontrol dalam belajarnya. Kadang orang tua hanya
melihat saya belajar atau tidaknya akan tetapi tidak tahu materi yang saya
pelajari”. hal tersebut diperjuat oleh Alin “orang tua tidak selalu
memperhatikan saya belajar atau tidak, akan tetapi selalu memberikan
fasilitas yang baik untuk saya seperti buku, uang saku, dan kendaraan”.
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedaua setelah keluarga
yang dapat membentuk pribadi siswa belajar menjadi lebih baik. Di sekolah
siswa dimbimng oleh seorang guru. Tugas guru adalah memberi arahan
kepada siswa. Namun masih ditemukan masalah yang berkenaan dengan
belajar yang dilalami oleh siswa yaitu fasilitas yang disediakan sekolah
masih kurang memadai. Hal tersebut sama dengan yang diungkapkan oleh
Ibu Sari Sunaryati, S.Pd selaku guru mata pelajaran praktikum akuntansi
perusahaan dagang untuk proses pembelajaran sudah cukup efektif, karena
mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan dagang yang berhubungan
dengan angka – angka maka akan saya jelaskan terlebih dahulu, baru
diberikan latihan soal untuk dikerjakan. Untuk pembelajaran di kelas lebih
sering menggunakan ceramah dari pada LCD, karena persediaan LCd
terbatas. Fasilitas yang disediakan sekolah masih kurang memadai bagi
9
siswa seperti peminjaman kalkulator untuk anak akuntansi harus bergantian
dengan siswa lain, buku belajar yang kurang memadai sehingga satu buku
untuk dua orang dengan teman sebangkunya.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti dari lapangan mengenai
Kesulitan Belajar Praktikum Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas XI
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran
2019/2020 menunjukan bahwa penyebab kesulitan belajar praktikum akuntansi
perusahaan dagang yaitu :
3.2.1 Kurangnya Ketertarikan Siswa Terhadap Praktikum Akuntansi
Perusahaan Dagang
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan yang berkaitan dengan
ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran praktikum akuntansi perusahaan
dagang masih sangat kurang. Penyebab kurangnya ketertarikan siswa
terhadap mata pelajarn praktikum akuntansi perusahaan dagang yaitu materi
sangat banyak, selain itu terdapat istilah – istilah akuntansi yang sulit dan
susah dipahami.
3.2.2 Rendahnya Kemampuan Berpikir Siswa dalam Mengerjakan Soal
Jurnal Penyesuaian
Kemampuan berpikir atau melogika dalam mengerjakan jurnal penyesuaian
terlihat masih kurang, sehingga menyebabkan siswa mengalami kesulitan
belajar. siswa masih belum paham sepenuhnya mengenai dasar – dasar
akuntansi yang telah dijelaskan di kelas X sebelumnya. Selain itu siswa
kurang teliti dalam hal melakukan perhitungan transaksi dan menentukan
pos – pos akun dari setiap transaksi yang akan dijurnal.
3.2.3 Sikap dan Kebiasaan Siswa dalam Belajar Praktikum Akuntansi
Perusahaan Dagang
Sikap dan kebiasaan siswa masih rendah dalam mengikuti pembelajaran
praktikum akuntansi perusahaan dagang. siswa masih kurang konsentrasi
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu siswa dalam
10
belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang saat ada tugas atau ulangan
saja.
3.2.4 Faktor Lingkungan Keluarga dan Sekolah
Lingkungan merupakan salah atu faktor yang penting dalam mendukung
siswa belajar. Faktor penyebab kesulitan belajar siswa berasal dari
lingkungan keluarga dimana siswa kurang mendapat perhatian dari orang
tuannya. Kebanyakan orang tua hanya memberikan fasilitas yang
dibutuhkan anaknya tanpa memebrikan semangat dan motivasi belajar untuk
siswa dalam belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang. Selain itu
orang tua siswa sibuk dalam bekerja dan tidak paham dengan materi
praktikum akuntansi perusahaan dagang.
Selain itu lingkungan sekolah juga mempengaruhi siswa dalam
belajar. Fasilitas yang diberikan oleh sekolah harus mendukung dalam
proses pembelajaran, akan tetapi sekolah fasilitasnya kurang memadai yaitu
kurangnya ketersediaan kalkulator yang disediakan sekolah harus bergantian
dengan kelas akuntansi lainnya.
4. PENUTUP
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, maka
peneliti mengambil kesimpulan bahwa kesulitan belajar praktikum akuntansi
dagang disebabkan oleh dua faktor yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
Faktor internal yang berasal dari siswa yaitu kurangnya ketertarikan siswa
tehadap praktikum akuntansi perusahaan dagang, rendahnya kemampuan
berpikir siswa dalam mengerjakan jurnal penyesuaian, sikap dan kebiasaan
siswa dalam belajar praktikum akuntansi perusahaan dagang. Sedangkan faktor
eksternal yang berasal dari lingkungan siswa yaitu keluarga dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Chesaria, dkk. (2015). Analisis Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Akuntansi Peusahaan Jasa Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Tata Arta UNS, 1(1), 94-103.
11
Djamarah, B. S. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jamaris. (2014). Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya.
Bogor: Ghalia Indonesia. Lestari, A.S. (2015). Analisis Kesulitan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Pasuruan Pada Pokok Bahasan Teknik Pengintegralan. Jurnal Psikologi, 3(1), 20-27.
Pane & Dasopang. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu – ilmu
Keislaman, 3(2), 333 -352. Sisdiknas. (2003). “Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan”.
Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.