laporan praktikum spirometer blok 7 (e-10)

9
LAPORAN PRAKTIKUM SPIROMETRI Tujuan Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui cara pengukuran paru dengan spirometer 2. Mengetahui kapasitas standart paru-paru Alat dan Bahan 1. Wet Spirometri 2. Tissue 3. Pipa mulut dispposible 4. Penjepit hidung 5. Sfingmomanometer 6. Thermometer 7. Minato AS-507 I. PERSIAPAN 1. Isi bejana hijau dengan air sampai pada tanda garis pengisian. Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana. 2. Tekan sungkup kuning perlahan-lahan ke bawah untuk menyakinkan penempatan di dasar bejana hijau. 3. Masukan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastic yang fleksibel. Selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergantian OP 1 | Page

Upload: stefany-fany

Post on 01-Dec-2015

746 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

SPIROMETRI

TujuanTujuan Praktikum :

1. Mengetahui cara pengukuran paru dengan spirometer

2. Mengetahui kapasitas standart paru-paru

Alat dan Bahan

1. Wet Spirometri2. Tissue3. Pipa mulut dispposible4. Penjepit hidung5. Sfingmomanometer6. Thermometer7. Minato AS-507

I. PERSIAPAN

1. Isi bejana hijau dengan air sampai pada tanda garis pengisian.

Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana.

2. Tekan sungkup kuning perlahan-lahan ke bawah untuk menyakinkan

penempatan di dasar bejana hijau.

3. Masukan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastic yang fleksibel.

Selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergantian OP

4. Tempatkan garis petunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan

skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan

garis penunjuk.

5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk disebelah kiri garis

penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala.

1 | P a g e

II. CARA PENGUKURAN

1. Pakai penjepit hidung

2. Pengukuran TV (Volume Tidal)

OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi biasa di spinometer

3. Nafas Biasa

4. Pengukuran TV + ERV

OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di

spirometer.

5. Nafas Biasa

6. Pengukuran VC

OP melakukan Inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di

spinometer.

HASIL PERCOBAAN

Nama OP : Stefany

Usia : 23 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Tinggi badan : 162 cm

Berat badan : 57 kg

1. Percobaan Automatic Spirometer

Keterangan Hasil Percobaan (liter)

VC 2,82

TV 0,73

IRV 1,18

ERV 0,91

IC 1,91

2 | P a g e

2. Percobaan Manual

Keterangan Hasil Percobaan

TV 800

TV+ERV (EC) 2800

VC 4000

VC-TV+ERV(IRV) 1200

IC 2000

Pembahasan

Spirometer adalah jenis tes yang sering digunakan, khusunya pada pasien yang

didiagnosis menderita penyakit paru. Ada banyak uji spirometrik, yang paling sering

digunakan adalah forced vital capacity (FVC), forced expiratory volume dalam 1 detik

(FEV1,0) rasio FEV1,0/FVC, maximal voluntary ventilation (MVV). Nilai normal fungsi paru

didasarkan pada usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.

Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran saat mnspirasi dan ekspirasi

dapat diukur melalui spirometer. Nilai volume paru mernperlihatkan suhu tubuh standar dan

tekanan ambien serta diukur dalam milimeter udara.

1. Volume

a. Volume tidal (tidal volume, TV) adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasa. Nilai rerata pada kondisi istirahat = 500 ml

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume, IRV) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan mnspirasi maksimum di atas inspirasi tidal. Nilai rerata = 3000 ml

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume, ERV) adalah volume ekstra udara yang dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal. Nilai rerata = 1000 ml.

d. Volume residual (residual volume, RV) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat. Volume residual periting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. Rata-rata volume = 1200

3 | P a g e

2. Kapasitas

a. Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity, FRC) adalab penambahan volume residual dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas ml merupakan jumlah udara sisa dalam sistem respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilal rata-ratanya adalah 2.200 ml.

b. Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity, IC) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan mnspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml.

c. Kapasitas vital (vital capacity, VC) adalah penambahan volume tidal, volume cadangan inspirasi, dan volume cadangan ekspirasi. Karena diukur dengan spirometer, kapasitas vital merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum. Kapasitas vital dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti postur, ukuran rongga toraks, dan komplians paru, tetapi nilal rata-ratanya sekitar 4.500 ml.

d. Kapasitas total paru (total lung capacity, TLC) adalah jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru dan sarna dengan kapasitas vital ditainbah volume residual. Nilai rata-ratanya adalah 5.700 ml.

4 | P a g e

Lampiran Gambar

5 | P a g e

6 | P a g e

7 | P a g e

Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari hasil percobaan bahwa kebiasaan atau aktivitas seseorang

mempengaruhi kapasitas paru-paru. Jenis kelamin, usia, berat badan dan tinggi badan juga

mempengaruhi volume dan kapasitas paru seseorang. Perbedaan hasil percobaan juga bias

bias tercadi karena kesalahan OP dalam mengikuti instruksi.

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia.Edisi 6. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;20112. Ganong W. Review of medical physiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2008.

3. Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008

8 | P a g e