praktikum biomedik blok 226 tahun 2012

28
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON TA. 2012/ 2013 PRAKTIKUM ANATOMI REGIO INGUINAL DAN REGIO PELVIS Tim Instruktur Praktikum Anatomi 1.Perhatia! "ari #$a % a.Leta re!& $reter& "a! 'a(a ()er#ati*a i!ter!a. +.,$+$!-a! )erit !e$# "e!-a! a!"$!- e!*i!-. *.F$!i*$ $( ()er#ati*$( terha"a) )a!--$ "a! )erit !e$#. ".Cari ah e *a'ati re*t 'e(i*a i(. 2.B$at ah -a#+ar -a#+ar ) t !-a! % a.e"ia! "i )e 'i(. +.Fr !ta "i )e 'i( (e+e ah #$a. 3.Ca!a i( i!-$i!a i( - Te!t$a! +ata(! a4 - Ga#+ar ah )e!a#)a!- i!ta!-! a4 - Se+$ta! +ata( a!!$ $( i!-$i!a i( a+" #i!i( "a! a!!$ $( i!-$i!a i( ($+*$ 5.La*$!a #$(*$ r$# "a! a*$!a 'a( r$# - Ba!-$!a! a)aah a!- #e a $i a*$!ae i!i6 - A!!$ $( 7e# ra i( )e!ti!- $!t$ ter8a"i! a her!ia 7e# ra i(. Ba-ai#a!aa her!iae "a a# ha i!i "a! a)aah (e+et$ ! a (e)t$# 7e# ra e C 9$etti it$ :.Se+$ta! te#)at te#)at a!- #er$)aa! *$( #i! ri( re(i(ta!tie "a! a!- #e#+eri e#$!-i!a! ter8a"i! a % - ,er!ia +t$rat ria - ,er!ia $#+a i( - ,er!ia i!-$i!a i( #e"ia i( ;"ire*ta< - ,er!ia i!-$i!a i( atera i( ;i!"ire*ta/ + i9$a< a!- "i+e"aa! ata( % a.C !-e!ita i( "a! a*9$i(ita +.C #) eta "a! i!* #) eta =.Pe a8ari Dia)ra-h#a )e 'i( a.Pe a8ari h$+$!-a! a!tara % #. e'at r a!i& #.()hi!*ter a!i e ter!$(& #.tra )r 7$!"$(& #.tra!('er($( )eri!ei ($)er7i*ia i(& #.i(*hi *a'er! ($(. +.Pe a8ari (era+$t #. e'at r a!i "i a!a! iri re*t$#"a! a!"$!-e!*i!-& i $ ti (era+$t! a hi!--a re*t$#. *.Cari ah #.()hi!*ter a!i e ter!$(& )e a8ari h$+$!-a!! a "e!-a! #. e'at r ".Cari ah #. tra!('er($( )eri!ei ($)er7i*ia i(. e.Cari ah #.+$ + *a'er! ($(. 7 .Cari ah #.i(*hi *a'er! ($(. >.Cari ah +ert$r$t t$r$t % - Ca+a!- *a+a!- !.i i h ) -a(tri*$( "i re-i )$+i*a - Ca+a!- *a+a!- !.i i i!-$i!a i( "i +a-ia! *a$"a # !( )$+i( - Rr. La+ia e( a!teri re( - Rr. La+ia e( ) (teri re( ;i$ti (a#)ai )a!-a ! a< - Rr. La+ia e( ) (teri re( ;i$ti (a#)ai )a!-a ! a "a! (ia!-i !.)eri!ei< - a/' )$"e!"a e ter!a a!- #e a!8$ta! "iri (e+a-ai a. "a! '. La+ia i( a! - i-a#e!t$# tere( $teri/*h r"a $ter i!-$i!a i( ;a)a h # -! a )a"a )ri ?.Cari "a! i$ti ah % 1

Upload: qurotulaqyun

Post on 04-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

random

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM ANATOMI

REGIO INGUINAL DAN REGIO PELVISTim Instruktur Praktikum Anatomi

1. Perhatikan dari muka :

a. Letak ren, ureter, dan vasa spermatica interna.

b. Hubungan peritoneum dengan kandung kencing.

c. Funiculus spermaticus terhadap panggul dan peritoneum.

d. Carilah excavatio rectovesicalis.

2. Buatlah gambar gambar potongan :

a. Median di pelvis.b. Frontal di pelvis sebelah muka.

3. Canalis inguinalis

Tentukan batasnya!

Gambarlah penampang lintangnya! Sebutkan batas annulus inguinalis abdominis dan annulus inguinalis subcutaneus

4. Lacuna musculorum dan lacuna vasorum

Bangunan apakah yang melalui lacunae ini?

Annulus femoralis penting untuk terjadinya hernia femoralis. Bagaimanakah jalannya saccus herniae dalam hal ini dan apakah sebetulnya septum femorale Cloquetti itu?

5. Sebutkan tempat tempat yang merupakan locus minoris resistantie dan yang memberi kemungkinan terjadinya :

Hernia obturatoria

Hernia lumbalis Hernia inguinalis medialis (directa) Hernia inguinalis lateralis (indirecta/obliqua)yang dibedakan atas :

a. Congenitalis dan acquisita

b. Completa dan incompleta

6. Pelajari Diapraghma pelvis

a. Pelajari hubungan antara : m.levator ani, m.sphincter ani externus, m.transversus perinei profundus, m.transversus perinei superficialis, m.ischiocavernosus.

b. Pelajari serabut m.levator ani di kanan kiri rectum dan kandung kencing, ikuti serabutnya hingga rectum.c. Carilah m.sphincter ani externus, pelajari hubungannya dengan m.levator ani.d. Carilah m. transversus perinei superficialis.e. Carilah m.bulbocavernosus.f. Carilah m.ischiocavernosus.7. Carilah berturut turut :

Cabang cabang n.illiohypogastricus di regio pubica

Cabang cabang n.illioinguinalis di bagian caudal mons pubis Rr. Labiales anteriores Rr. Labiales posteriores (ikuti sampai pangkalnya) Rr. Labiales posteriores (ikuti sampai pangkalnya dan siangi n.perinei) a/v pudenda externa yang melanjutkan diri sebagai a. dan v. Labialis anterior ligamentum teres uteri/chorda utero inguinalis (apa homolognya pada pria?)8. Cari dan ikutilah :

a. Rr. Perineales n.cutanei femoris posterior

b. N. pudendus dengan cabangnya (mulailah dengan membuka canalis Alcock) :

R. muscularis untuk m.sphincter ani externus

Rr. Cutanei untuk kulit sekitar anus N. haemorrhoidalis inferior N. perinei yang melanjutkan diri sebagai rr.labiales posteriores (bagaimana sifat serabutnya dan apa yang diinnervasi olehnya?)

c. Vasa pudendae internae dengan cabang cabang superficial :

a. dan v. Haemorrhoidalis inferior.

a. dan v. Perinealis diikuti sampai menjadi a. dan v. Labialis posterior.

Sebutkan batas diaphragma urogenitalia. Otot manakah terdapat dalam urogenitale dan bangunan manakah yang menembusnya?9. Carilah dan katakan apa fungsi otot otot :

M.ischiocavernosus

M.transversus perinei superficialis M.bulbocavernosus A. dan v. Bulbi vestibuli M.sphincter ani externus

10. Perhatikan arah dan tujuan dari serabut serabut dari :

M. transversus perinei profundus

M. sphincter urethrae membranaceae

Carilah cabang a. dan v. Pudenda interna yang profundal:

A. dan v. Urethralis

A. dan v. Dorsalis clitoridis subfacialis (perhatikan jalannya terhadap ligamentum arcuatum pubis dan transversus pelvis) A. dan v. Profunda clitoridis, N. dorsalis clitoridis

11. Pelvis

a. Bandingkan pelvis orang laki laki dengan orang perempuan dan katakan dimana letaknya perbedaannya.

b. Sebutkan empat bentuk dasar dari pelvis manusia.

c. Apakah inclinatio itu? Dan berapa besarnya pada sikap berdiri tegak yang norma? Dalam bentuk sikap yang bagaimanakah inclinatio pelvis itu akan lebih besar/kecil dari normal?

d. Apakah yang dimaksud dengan :

Conjugata vera anatomica

Conjugata vera gynaecologica Diameter transversa Diameter obliqua Conjugata diagonalis Inlet plane, mid plane dan outlet plane Axis pelvis

PRAKTIKUM ANATOMI ORGAN DAN TRAKTUS URINARIATim Instruktur Praktikum Anatomi

Sebelum melakukan praktikum, kuasai terlebih dulu topografi dari :

Dinding dorsal abdomen Dinding dan regio pelvis Regio hypogastrica Regio femoris Regio glutea

1. Pelajari in situ kedudukan ren dengan ureter terhadap bangunan bangunan disekitarnya secara :

Skeletopis

Syntopis

holotopis2. Bagaimana fiksasi ren?

3. Terangkan apa yang diartikan dengan :

Ren mobilis

Ren arcuatus (bagaimana terjadinya?)

4. Carilah aorta abdominalis beserta cabang cabangnya :

Aa.phrenicae inferiores dengan cabangnya : rr.suprarenalis superiores diikuti sampai glandula suprarenalis

Pangkal a. Coeliaca

Aa. Suprarenalis mediae

Aa.renales dengan cabangnya : rr.suprarenalis inferiores

Aa.ovaricae dengan cabangnya : rr.renales inferiores dan rr.uretericae

Pangkal a.mesenterica superior

Pangkal a.mesenterica inferior

Aa. Lumbales

A.sacralis media

Aa.iliacae communes (ikutilah sampai pangkal aa.iliacae externae dan aa. Hypogasticae).

5. Cari dan pelajarilah v.cava inferior beserta cabang cabangnya :

Vv. Suprarenales dextra et sinistra yang beranastomose dengan vv.phrenicae inferiores

Vv.renales (perhatikan jalannya terhadap aa.renales dan pelvis renalis)

Vv.hepaticae

Vv.ovaricae dextra et sinistra

Vv.lumbales yang satu terhadap yang lainnya membentuk anastomose sebagai v.lumbalis ascendens (dapat dilihat jika m.psoas mayor diangkat), yang ke kranial berhubungan dengan v.azygos (di kanan) dan v.hemiazygos (ke kiri), sedang ke caudal bermuara ke dalam v.iliolumbalis atau sering langsung bermuara dalam v. Iliaca communis.

Vv. Iliacae communes

V.sacralis media yang beranastomose dengan vv.sacrales laterales.6. Pelajari jalannya ureter pars abdominalis terhadap :

Vasa renales, mm. Psoas major et minor, vasa ovaricae, n.genitofemoralis atau cabangnya ialah : n.lumboinguinalis dan n.spermaticus externus, pangkal radix mesenterii dan mesocolon sigmoideum, dan vasa iliacae communes.

Pelajarilah jalannya ureter pars pelvina terhadap :

Vasa iliacae externa et internae, fossa ovarica, vasa obturatoriae dan n.obturatorius, a.dan v.vesicalis superior, a.uterina dan lig.latum.

7. Carilah :

Plexus aorticus

Plexus hypogastricus (jenis serabut apakah yang terdapat di dalamnya dan dari manakah asalnya serabut saraf tersebut?)

Nnll.

Truncus symphaticus (melalui celah mana ia masuk dalam cavum abdominale?)

8. Bandingkan bentuk dan letak kedua glandula suprarenales dan katakan apa bedanya.

PELAJARI LEBIH LANJUT :

1. Pembuluh darah dan ureter

a. Vena renales diikuti hingga hilus renis.

b. Aa.renales diikuti hingga hilus renis.

c. Carilah ureter, venae spermaticae internae dan aa. Spermaticae internae.

2. Ginjal dan glandula suprarenalis

a. Glandula suprarenalis

Carilah a.suprarenalis inferior, cabang a.renalis,hingga hilus glandulae suprarenalis.

Bersihkan jaringan pengikat yang mengelilingi glandula suprarenalis.

Perhatikan saraf yang keluar dari hilus.b. Renes

Pelajarilah capsula adiposa dan capsula fibrosa.

Pelajarilah vasa renalis, ikuti dari aorta dan v.cava inferior sampai sedalam dalamnya dalam hilus.

Perhatikan penampang frontal ginjal, bedakan antara cortex dan medulla renis, pyramis, collumna renalis, corpusculum malphigi.

Pelajari pelvis renis dan percabangannya : perhatikan calices majores, calices minores, papilla dan area cribrosa.

3. Vesica urinaria

Ikutilah percabangan vasa iliaca.

Carilah ureter dan perhatikan hubungannya dengan vasa deferentia.

Perhatikan hubungan vesica urinaria dengan peritoneum.

Carilah ligamentum vesico umbilicale laterale dan mediale.

Pelajari tunica muscularis longitudinal.

ORGANOGRAPHI1. Ren

a. Sebutkan bagian bagiannya?

b. Bagaimanakah jalannya fascia renalis?

c. Gambarlah skeletopis kedudukan ren sinister dan dexter dengan impressionesnya dan tunjukkan bagian manakah yang langsung ditutupi oleh organ organ disekitarnya.

d. Bangunan manakah yang terdapat di sebelah dorsal ren? Kalau terjadi proses pada ren, hingga menimbulkan excitasi pada saraf yang berjalan di sebelah dorsalnya, bagaimanakah proyeksi externanya?

e. Bersihkan capsula adiposa renis dan kupaslah kemudian capsula fibrosa renis sinistra. Dapatkah dengan mudah ia dilepaskan?

f. Buatlah skematis bagan vaskularisasi ren dengan glandula suprarenalis dan bandingkan kemudian dengan apa yang didapati pada preparat ini. Adakah ditemukan anomali/variasi? Embryologis darimanakah asalnya a.renalis?

g. Bagaimanakah innervasi ren dan bagian manakah yang diinnervasi olehnya?

h. Tunjukkan dengan gambar sederhana yang melukiskan dengan jelas susunan alat ekskresi ini. Bagian manakah yang disebut nephron dan embryologis dari manakah asalnya?

i. Buatlah gambar/bagan yang melukiskan circulatio darah di dalam ren. Apakah keistimewaan pembuluh darah di sini?

j. Ambillah ren dexter. Ikutilah a. Dan v. Renalis bersama callices majores et minores melalui hilus renis sedalam dalamnya masuk sinus. Carilah pelvis renalis, calices renales majores et minores. Bukalah sebuah calix minor hingga nampak area cribrosanya. Bangunan apakah yang berpuncak pada area ini dan saluran manakah yang bermuara padanya?

k. Ambillah ren sinister dan carilah garis dari Brodel. Apakah arti dari garis ini? Embryologis calices renales ini dari manakah asalnya? Adakah ditemukan calculi renales?

2. Glandula suprarenalis

a. Ambillah glandula suprarenalis dextra dan siangilah r.suprarenalis superior, a.suprarenalis media, dan r.suprarenalis inferior.

b. Darimanakah asal embryologis substantia medullaris glandulae suprarenales embryologis dari manakah asalnya?

3. Pelvis renalis dan ureter

a. Ikutilah ureter sampai masuk dalam vesica urinaria dan perhatikan jalannya terhadap a.uterina. Adakah perbedaannya dengan ureter pada orang laki laki.

b. Bagaimanakah innervasi ureter?

c. Bagaimanakah terjadinya ureter?

4. Vesica urinaria dan urethra

a. Gambarlah dan sebutkan bagian - bagiannya.

b. Bagaimanakah ontogeninya.

c. Pelajari : ureter, a.vesicalis superior dan a.vesicalis inferior, v.vesicalis superior dan v.vesicalis inferior yang membentuk plexus vesicalis, ligamentum vesicoumbilicalia, lapisan otot luarnya dan perhatikan jalannya serabutnya. Urethra sampai masuknya dalam vestibulum vaginae.

d. Buatlah bagan percabangan dari a.hypogastrica.

e. Perhatikan dinding ventral vesica urinaria mulai dari vortex sampai orificium urethrae externum dan pelajari :

Plicae mucosae Trigonum vesicae Lieutaudi : otot mana yang terdapat di dalamnya dan apa gunanya? Perhatikan mucosanya dan bandingkan dengan mucosa di luar trigonum Lieutaudi. Apa perbedaannya? Bagaimanakah terjadinya trigonum vesicae Lieutaudi ini? Orificium ureteris dengan plica ureterica : apakah fungsi plicae ureterica dan apakah yang menyebabkan terjadinya plicae ini?

Orificium urethrae internum. Orificium urethrae externum. Crista urethralis. Fossa retroureterica.

f. Bagaimanakah innervasi vesica urinaria? Buatlah bagan reflex mictio. Pada siapa reflex ini fisiologis terjadi dan apa sebabnya?

g. Kelenjar manakah yang bermuara ke dalam lumen urethrae? Apa perbedaannya antara glandulae urethrales (Littre) dengan glandulae paraurethrales (Skene)?

h. Otot sphincter manakah dikenal untuk systema uropoetica? Bagaimanakah pengaruh system symphaticum dan parasymphaticum terhadap otot ini?PRAKTIKUM ANATOMI

SISTEM GENITALIA PRIA DAN WANITATim Instruktur Praktikum1. Pelajari lagi dan Perhatikan dari muka :

a. Letak ren, ureter, dan vasa spermatica interna.

b. Hubungan peritoneum dengan kandung kencing.

c. Funiculus spermaticus terhadap panggul dan peritoneum.

d. Carilah corpora cavernosa penis yang telah dipotong.2. Buatlah dan pelajari gambar gambar potongan :

a. Median di pelvis.

b. Frontal di pelvis sebelah muka.

c. Sagital di scrotum.

d. Transversal di scrotum.

e. Funiculus spermaticus.

3. Pelajari lagi tentang Canalis inguinalis (batas, gambaran penampang lintang dan batas - batas annulus inguinalis).4. Pelajari lagi tentang Diapraghma pelvis dan cavum pelvis (pada praktikum regio pelvis).5. Pelajari lagi tentang diafragma urogenitalia (otot dan bangunan yang menembusnya).6. Pelajari perjalanan arteri, vena dan saraf yang terdapat dalam pelvis dan berhubungan dengan organ genitalia pria dan wanita.ORGANA GENITALIA PRIA

7. Scrotum serta isinya

Belahlah scrotum lalu keluarkan funiculus spermaticus dan testisnya.

Perhatikan : septum scroti, gubernaculum testis Hunteri, Tunica Dartos

Pelajarilah funiculus spermaticus : fascia cremasterica Cooperi, m.cremaster, , tunica vaginalis communis, tunica vaginalis propria, vasa deferentialis (a.spermatica interna, plexus pampiniformis, a.deferentialis, v.spermatica interna)

Pelajari testis : perhatikan hubungan antara epydidimis dan testis, lig.epydidimis superius dan inferius, appendix epydidimis, appendix testis, batas peritoneum yang meliputi testis. Ikuti vas deferens ke arah cauda epydidimis selanjutnya ke vas (ductus) epydidimis yang berkelok kelok, caput epydidimis, vasa deferentia. Tunica albuginea dikupas, hingga lobulus testis dan septula testis terlihat. Cobalah dengan jarum menguraikan lobulus testis dan melihat tubuli contorti seminiferi. Pelajari potongan sagital testis, perhatikan : septula testis, lobuli testis, mediastinum testis, rete vasculorum Halleri.

8. Vesicula seminalis

Pelajarilah vasa deferentia. Perhatikanlah ampulla vesiculae seminales.

9. Glandula prostat

Pelajari batasnya dengan vesica urinaria dan pars membranacea urethrae. Perhatikan penampang melintang vesica urinaria, perhatikan selaput lendir dengan lipatan lipatannya, pelajari Trigonum Lieutaudi. Carilah orificium urethrae internum, pelajari pars prostatica urethrae. Lihatlah colliculus seminalis, uvula, crista urethralis, Lubang utriculus prostaticus, Lubang glandula prostata, lubang ductus ejaculatorius. Pelajari tunica muscularis reticularis.

10. Penis

Pelajari pars membranacea urethrae hingga masuknya dalam corpus cavernosum urethrae. Pelajari dorsum penis dan preputium. Carilah : v. Dorsalis penis, aa.dorsalis penis, venae dorsalis penis. Carilah tunica albuginae corporae cavernosae penis dan corpus cavernosum urethrae. Potonglah melintang corpora cavernosa penis. Pelajari : septum diantara kedua corpora, tuberculae dan ruang di dalam corpus. Corpus cavernosum urethrae dan glans juga dipotong melintang.

11. Pelajari dinding ventral abdomen dilihat dari sebelah dalam dan carilah : fovea inguinalis medialis, fovea inguinalis lateralis.Apa kepentingannya dalam klinik dan bangunan manakah yang memisahkan kedua fovea ini : fovea supravesicalis (apa batasnya?), plicae umbilicalis medialis, plicae umbilicalis lateralis, plicae umbilicalis medianum, dan bangunan manakah yang menimbulkan plicae ini?

12. Pelajari vasa epigastricae inferiores.

13. Pelajari Ligamentum vesicoumbilicale medium dan ligamentum vesicoumbilicalis laterale (dari manakah asalnya ligamenta ini dan apakah fungsinya dulu?)ORGANA GENITALIA WANITAPerhatikan pudendum muliebris dan tunjukkan :

a. Mons veneris : apa fungsinya dan bagaimana tipe pubesnya.

b. Labia majora dengan commisurae labiorum anterior et posterior yang membatasi rima pudendi.c. Labia minora dengan frenulum clitoridis dan frenulum labiorum pudendi yang membatasi vestibulum vaginae : Fossa navicularis Introitus vaginaed. Clitoris dengan praeputium clitoridis:

Apa homolognya pada pria?

Gambarlah penampang melintang corpus clitoridis?

Apa bedanya dengan susunan corpus penis?

Alat alat terminal mana terdapat dalam glans clitoridis?

Apa fungsi clitoris waktu cohabitatio?

Mengapa pada waktu erectio glans clitoris tidak dapat menjadi keras dan menunjuk ke arah caudal?

Fossa ovalis

Tentukan batasnya!

Bangunan bangunan manakah yang melalui fossa ini? Nnll.subinguinalis profundi menerima aliran lymphe darimana saja?

Vagina

a. Carilah fossa navicularis dan introitus vaginae. Bagaimanakah bentuk lumen vaginae?

b. Bagaimanakah innervasi vagina?

c. Bagaimanakah vacularisasi vagina?

d. Bagian manakah dari vagina yang mempunyai tunica serosa?

e. Bagaimanakah aliran lymphe yang berasal dari vagina?

f. Bagaimanakah terjadinya vagina? Apa homolognya pada orang laki laki?

g. Bukalah dinding dorsal vagina sampai portio vaginalis cervicis uteri kelihatan dan perhatikan kemudian :

Orificium externum uteri : adakah perbedaan bentuknya pada nullipara dengan multipara?

Portio vaginalis cervicis uteri : apakah ini sesungguhnya? Portio supravaginalis cervicis uteri. Fornices vaginalis (anterior, lateralis, posterior) : fornix vaginae manakah yang terluas dan apa kepentingannya dalam klinik? Hymen (jika masih ada). Sebutkan bentuk hymen yang dikenal. Apakah atresia hymenalis itu dan apa akibatnya?

Pelajari letak /kedudukan: uterus, ovarium dengan tuba uterina Fallopii, rectum, antara satu dengan lainnya dan perhatikan jalannya peirtoneum viscerale yang menutupi sebagian atau seluruh organ organ tersebut. Carilah :

Excavatio vesicouterina Excavatio rectouterina Cavum douglasi : tentukan batasnya, samakah batasnya dengan excavatio rectouterina?apakah kepentingannya dalam klinik? Ligamentum latum (apa sesungguhnya ligamentum ini?bangunan apa yang terdapat dalam basis ligamentum ini?) Ligamentum suspensorium ovarii (bangunan bangunan manakah yang terdapat di dalamnya?) Ligamentum ovarii proprium. Ligamentum teres uteri (apa fungsinya dan perubahan manakah yang terdapat di dalamnya selama graviditas?) Ligamentum vesicouterina Ligamentum rectovaginale Plica rectouterina (bangunan manakah yang menimbulkan plica ini?) Ligamentum cardinale uteri (apakah fungsi dari ligamenta di atas ini?) Fossa ovarica : apa yang terdapat di dalamnya, bangunan manakah yang terdapat di sekitar ovarium dekstrum, apakah titik dari McBurney itu dan bagaimana menetapkannya? Mesosalphinx dan mesovarium : apa batas dan fungsinya, bangunan manakah yang terdapat di dalamnya?

Carilah :

A. dan v. Iliacae externae sampai pangkal pangkal : a. dan v. Epigastricae inferiores, a. dan v. Circumflexae ilii profundae, a. dan v. Hypogastricae dengan cabang cabang visceral dan parietalnya.Pelajarilah :

Vasa iliacae externae dekat pangkal vasa epigastricae inferiores dan vasa circumflexae ilii profundae, sebelum ia masuk ke dalam lacuna vasorum. Vasa glutaeae superiores sebelum ia menembus plexus lumbosacralis. Vasa obturatoriae jika ia tidak dipercabangkan dari a./v. Glutaeae superiores tetapi langsung dari vasa hypogastricae . Perhatikan jalannya vasa obturatoriae terhadap n.obturatorius. Apakah corona mortis? Vasa glutaeae inferiores sebelum ia menembus plexus sacralis.

Pelajari Spatium praevesicale Retzii, bangunan apakah yang terdapat di dalamnya? Pelajari jalannya v.dorsalis clitoridis subfacialis terhadap ligamentum arcuatum pubis dan transversum pelvis.Pelajari fossa ischiorectalis, sebutkan batasnya dan bangunan apa yang terdapat di dalamnya?

Perhatikan bangunan di bawah ini :

Fascia iliopsoica : apa kepentingannya dalam klinik? Trigonum lumbocostale Bochdalecki : apa batasnya dan apa kepentingannya dalam klinik? Trigonum lumbale petiti : apa dasarnya, bagaimana batasnya dan apa kepentingannya dalam klinik? Truncus symphaticus : bangunan apakah ini dan dari manakah asal serabutnya. Berikan definisi untuk ganglion. Dimanakah a.glutea superior dan a.iliolumbalis menembus plexus lumbosacralis? Dimanakah a.glutea inferior menembus plexus sacralis ?

Carilah :

a. N.subcostalis (apakah nama lainnya dan mengapa ia disebut demikian?)

b. N.iliohypogastricus

c. N.ilioinguinalis

d. N.cutaneus femoris lateralis

e. N.femoralis

f. N.genitofemoralis (apa cabangnya?)

g. N.obturatorius

h. Plexus sacralis

Buatlah bagan : Vascularisasi alat alat urogenital Terjadinya v.cava inferior Innervasi alat alat urogenital, apakah fungsi systema symphaticum dan parasymphaticum terhadap :

a. Alat alat urogenital

b. Pembuluh darah

c. RectumOvarium

a. Bagaimana terjadinya dan mengapa descensus ovarii tidak sempurna?

b. Mengapa ovarium digolongkan dalam kelenjar endokrin? Apa karakteristiknya kelenjar endokrin?

c. Bagaimana innervasi ovarium?d. Bagaimanakah vascularisasi ovarium?

e. Carilah alat penggantung ovarium : mesovarium, lig.ovariplevicum suspensorium ovarii dan lig.ovarii proprium. Kupaslah lembar muka ligamentum latum dan carilah : ligamentum teres uteri, ligamentum ovarii proprium, ligamentum suspensorium ovarii tuba uterina falopii dan a.uterina. Pisahkan kemudian duplikatur peritoneum viscerale yang membentuk mesosalphinx dan mesovarium sampai di hilus ovarii. Sisa mesonephros di bagian : 1. Distal yang terdiri atas : paroophoron.

2. Proximal yang terdiri atas : appendix vesiculosa s.hydatide morgagnii, ductuli transversi epoophori s.epoophoron, yang berhubungan dengan rete ovarii melalui hilus ovarii, ductus longitudinalis epoophori Gartneri.f. Perhatikan bentuk dan permukaannya, irislah sepanjang margo mesovarica dan pelajarilah potongannya terutama mengenai : zona parenchymatosa, zona vasculosa dan folliculi.

g. Bagaimanakah terjadinya dan perkembangan selanjutnya dari :

Ductus wolfii Ductus Mulleri

Pada orang perempuan dan laki laki.

Tuba uterina falopii

a. Bagaimana ontogeninya?

b. Cari dan tunjukkan :

Ostium abdominale tubae uterina (lubang ini menjadi penghubung ruangan mana?) Infundibulum dengan fimbriae tubae dan fimbriae ovarica. Ampulla tubae uterina. Isthmus tubae uterina. Pars interstitialis tubae uterina.

c. Carilah :

Ostium abdominale tubae uterina dan bukalah dinding tuba menurut arah longitudinal mulai dari ostium abdominale tubae. Pelajari bentuk mucosanya.

Uterus

a. Perhatikan bentuknya dan sebutkan bagian bagiannya, garis reflexi peritoneum viscerale yang menutupinya, hubungannya dengan vagina.

b. Bagaimanakah ontogeni uterus? Sebutkan bentuk anomali dari uterus. Apakah sisa sisa ductus Mulleri pada orang laki laki.

c. Carilah a.uterina dan ikutilah ia waktu berjalan sepanjang margo lateralis uteri sampai disudut antara fundus dengan corpus uteri, dan carilah cabang cabangnya:

Untuk facies vesicalis dan intestinalis uteri. R. vaginalis R. tuberius A.ligamenti terestis uteri

Perhatikan jalannya a.uterina terhadap ureter pars pelvina dalam parametrium. Apakah sesungguhnya parametrium itu dan bangunan manakah yang terdapat di dalamnya?

d. Bagaimanakah innervasi uterus? Plexus nervorum manakah yang terdapat dalam dinding uterus terutama di cervix uteri? Buatlah bagan reflex orgasmus.

e. Apakah retinaculum uteri itu?

f. Bagaimanakah aliran lymphe yang berasal dari uterus?

PRAKTIKUM HISTOLOGI

Tim Instruktur Praktikum Histologi

1. REN

PreparatNo.: 11-22Pewarnaan: HEB a h a n: REN100 x:Ren dibagi dua, yaitu korteks dan medulla dapat dilihat dengan mengalih-alihkan lapangan pandang untuk orientasi. Korteks : merupakan daerah bagian tepi dengan pewarnaan merah, disana terdapat glomeruli. Medulla : tampak daerah dengan saluran-saluran pucat yang terpotong memanjang dan melintang serta saluran-saluran kecil (Henle) yang terpotong melintang. Sering terlihat a. arkuata terpotong melintang dibatas korteks dan medulla.Dapat pula dilihat prosessus Ferreini/Medulary-ray yaitu bagian medulla yang masuk korteks melalui basis medulla.400 x :Dapat diteliti satu-persatu :1. Glomerulus, dapat dilihat : Kumparan-kumparan kapiler. Kapsula Bowman (sel-sel skuamous simpleks) : Pars viseralis, yang meliputi kapiler-kapiler glomerulus. Pars parietalis, yang membungkus glomerulus. Antara kapsula Bowman pars viseralis dan parietalis terdapat ruangan Bowman/ruangan kapsula (Bowman's space/capsular's space). Makula Densa pemadatan/proliferasi inti-inti sel epitel Henle assendens/TC II yang menempel di glomerulus Juxta glomerular cells pada arteriol eferen biasanya sukar dilihat.2. TCI

Saluran berwarna merah. Lumen tidak rata/seperti celah sempit oleh karena permukaan selnya mempunyai brush border. Sel berbentuk kolumner selapis, batas tidak jelas.3. Henle dessendens : Lumen kecil, pipih Sel-sel pipih t.d : 2-3 sel Inti menonjol ke arah lumen Sitoplasma pucat (agak violet).4. Henle assendens : Lumen bulat Sel-sel kuboid, td : 3-5 sel TCII Saluran dengan lumen jelas (bulat, teratur). Sel-sel 5 atau lebih, batas sel mulai dapat dilihat. Sel kuboid simpleks/kolumner rendah. Sitoplasma violet.5. T. Kolektivus/kolligens : Lumen besar Sitoplasma ungu pucat/violet Sering terlihat dalam penampang memanjang Sel-selnya kuboid simpleks/kolumner simpleks, pada duktus papillaris Bellini berbentuk kolumner.2. URETER

PreparatNo.: 11-23Pewarnaan: HEB a h a n: Ureter100 x :Tampak saluran dengan lumen yang bergelombang seperti bintang. Epitel tampak berlapis-lapis padat. Otot agak tebal. T. Adventitia tidak terbatas tegas, tak ada serosa.400 x : Epitel : transisional. Dengan sel payung. Di permukaannya yang berbentuk lebih pipih, kadang-kadang membulat dengan inti 1-2. T. Propria: merupakanjaringan ikat padat. T. Muskularis : merupakan otot polost yang tersususn tidak kompak.*2/3 proksimal 2 lapis. dalam: longitudinal

luar: sirkuler*1/3 distal 3 lapis : dalam: longitudinal

tengah: sirkuler luar: longitudinal T. Adventitia:Dapat dijumpai sel-sel lemak, pembuluh darah danbeberapa serabut saraf.3. VESIKA URINARIA

Preparat No.

: 11-24Pewarnaan

: HEB a h a n

: Vesika Urinara100 x :Tampak membrana mukosa dengan sel-sel bertingkat, yang tidak sepadat seperti pada ureter. Tunika proprianya dibanding pada ureter juga lebih longgar. Tunika muskularis tebal, tidak begitu padat dan tidak teratur. Mempunyai tunika serosa.400 x: Epitel transisional dengan sel payung di permukaannya, yang berbentuk pipih atau oval dengan inti 1 - 2. T, propria tidak begitu padat. T. muskularis tampak kompak. T. serosa terdapat lapisan mesotel.4. PENIS

Preparat No.: 11-25Pewarnaan: HEBahan: Penis100 x:Penis dibangun oleh 3 silinder dengan posisi 2 di atas (CCP) 1 di bawah (CCU).CCP (Corpus Covernosum Penis)Kiri dan kanan dipisahkan oleh septum penis (septum pektini formis) berupa larijutan dari tunika albuginea yang membungkus CCP. Masing-masing CCP mempunyai kaverne dengan bentuk dan besarnya beberda, ditengah lebih lebar dari yang dipinggir.Di dorsal terapat arteri dorsalis penis dan ditengah (daerah kaverne) terdapat arteri provunda penis. Di pinggir lateral terdapat vena superfisialis dan n. pudendus.CCU (Corpus Covernosum Uretra)

Bangunan yang juga dibungkus oleh tunika albuginea dan ditengah terdapat uretra dengan lumen yang pipih. Diluar uretra terdapat kaverne yang tidak sebanyak di CCP dan bentuk serta besar kaverne bagian dalam dan luar relatif sama.400 x :Dinding kaverne (trabekula) dibangun oleh endothel, jaringan kolagen dan sedikit serat otot polos. Septum dan tunika albuginea = jaringan kolagen.5. TESTIS / EPIDIDIMIS

Preparat No.: 11-26Pewarnaan: HEBahan: Testis100 x : Testis dibungkus oleh jaringan ikat yang kuat "Tunika albuginea" yang terdiri dari kolagen. Dari bungkus/kapsul jaringan ikat membentuk septum yang memisahkan testis jadi lobulus-lobulus testis. Dalam lobulus terlihat penampang tubulus seminifenis yang berbentuk bulat, lonjong dan memanjang. Di sela-sela tubulus seminiferus terlihat jaringan ikat longgar bersama pembuluh darah. Tubulus seminiferus dengan dinding padat terdiri dari sel kelamin dari berbagai tingkat kematangan. Di bagian tengali testis terlihat daerah penebalan jaringan ikat/tempat berakhirnya septum testis, disebut mediastinum testis. Di daerah ini juga terlihat ruangan-ruangan dengan bentuk tak teratur disebut rete testis. Tubulus rektus : Antara kelompok tubulus semiferus dengan daerah mediastinum testis terdapat saluran-saluran kecil, pendek di sebut tubulus rektus. Tubulus rektus menghubungkan tubulus seminiferus dengan rete testis. Di bagian luar testis/di puncak testis terlihat sekelompok saluran pada penampang melintang lumen berbentuk oval atau bulat disebut duktus epididimis, terlihat jelas lumen bagus, rata dengan silia di permukaan sel-sel epitel kolumner psudokompleks dengan stereosilia.400 x:1. Tubulus seminiferus : Di basal terlihat 1 lapis sel besar dengan inti besar dan sebagian sedang dalam proses mitosis, sitoplasma pucat sekelompok sel ini disebut sel spermatogonia. Di bagian dalam spermatogonia terlihat sel lebih besar lagi dengan inti tanpa dinding dan kromosorn tercat jelas mengambil tempat yang luas, berkelompok, disebut sel spermatosit I (primer). Sebelah dalam dari spermatosit I terlihat spermatosit II yaitu sel kecil, bulat, sitoplasma pucat, inti kecil, usianya pendek dan segera membelah jadi spermatid. Spermatid, selnya kecil, sitoplasma sedikit, kadang-kadang hanya terlihat seperti inti berada lebih ke tengah dari spermatosit II. Terlihat sel-sel dalam fase spcrmiogenesis, yaitu sel-sel berbentuk lonjong dengan ujungnya bcrwarna lebih tua disela-sela Spermatid dan di lumen Spermatozoa : hasil spermiogenesis berupa sel kecil, panjang seperti tanda seru, runcing ujung ke ujung, kadang seperti tanda koma, mengisi daerah tengah-tengah lumen. Sel Sertoli : di basal dan kadang-kadang di sela-sela sel lain terlihat berbentuk pyramid atau bulat panjang tidak kuat mengambil warna, inti polimorf, pucat berfungsi sebagai penyokong, pembantu spermiogenesis.2. Sel Leidig : Di luar tubulus/di sela-sela tubulus terlihat jaringan ikat longgar dengan sel fibrosit/ fibroblas dan pembuluh darah, diantaranya juga ada sel "Interstitiel Leidig" = sel Leidig yaitu sel untuk memproduksi Androgen = hormone kelamin laki-laki.

3. Rete Testis : Tcrmasuk sistem saluran , lanjutan dari tubulus rektus. Rete testis tidak berbentuk saluran rata/lurus tetapi berupa ruangan dengan dinding yang tidak rata (irregular). Terletak di mediastinum testis. Pada preparat terlihat seperti pulau dengan bermacam-macam bentuk dan besamya Dinding rete testis dilapisi epitel selapis gepeng (skuamous simpleks). Dari rete akan berlanjut ke duktus eferen.

6. DUKTUS EFEREN

Preparat No.: 11-27Pewarnaan: HEB a h a n: Duktus eferen100 x :Berbentuk saluran-saluran 12 untuk tiap-tiap testis, menghubungkan rete testis dengan duktus epididimis. Jadi sebagian saluran ini berada dalam masa testis dan sebagian berada di luar masa testis. Saluran ini dilapisi epitel dengan 2 jenis sel, yaitu sel kolumner bersilia dan sel kuboid yang menghasilkan cairan (fungsi sekresi). Susunan sel-sel ini tidak teratur/tidak selang-seling antara kolumner dan kuboid, akibatnya terlihat permukaan epitel tidak rata. Sel kolumner dengan silia berbentuk "stereo silia" namun dapat bergerak. Di luar epitel terdapat jaringan ikat dan lapisan otot polos, sedangkan semua saluran disatukan oleh jaringan ikat longgar.Duktus Epididimis,Berupa saluran tunggal, satu untuk tiap testis berada di luar testis lanjutan dari duktus eferen (penyatuan duktus eferen).Epitel kolumner berlapis semu dengan stereo silia. Silia tidak dapat bergerak. Permukaan epitel rata, seperti nyala lilin. Dalam keadaan normal sering terlihat spermatozoa di tengah lumen. Epitel makin distal makin rendah. Dinding selain jaringan ikat juga diperkuat oleh otot polos.

7. DUKTUS DEFEREN

PreparatNo.

: 11-28Pewarnaan

: HEBahan

: Duktus deferenDuktus deferen berupa saluran dengan dinding yang tebal terdiri dari epitel, otot longitudinal dan serkuler. Pada penampang melintang terlihat epitel bergelombang akibat lipatan-lipatan epitel dan juga oleh karena banyaknya serat elastis di propria dan juga pengaruh otot polos. Epitel kolumner berlapis semu dengan silia. Propria terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serat elastis. Lapisan otot tebal dan kuat, longitudinal dan sirkuler lumen tidak berisi spermatosoa. Duktus ini dekat ureter nielebar disebut ampula dan didalam masa kelenjar prostat disebut duktus ejakulatorius dan bei muara ke uretra bagian prostat.8. KELENJAR PROSTATPreparatNo.: 11-29Pewarnaan: HEB a h a n: Kelenjar prostatTermasuk kelenjar tubulo alveoloer kompleks terdiri kira-kira 35 buah kelenjar. Dilewati beberapa saluran antara lain duktus deferen (ejakulatorius) uretra terdiri dari saluran kelenjar vesikula seminivalis. Alveoli lebar-lebar namun ada kalanya kempes karena tidak terisi penuh oleh cairan. Epitel kolumner selapis, sel epitel berwarna merah dengan HE juga granula sekresi dalam sel dan di dalam alveoli berwarna merah. Epitel berlipat/bergelombang seperti villi, dan setiap villi diikuti oleh otot polos di stromanya. Sering terlihat benda bulat konsentris merah dalam alveoli (makin tua makin banyak/besar benda tersebut) dan disebut Corpora amilasea berupa endapan asam inti (nukleid asid) sering juga disebut batu prostat.9. TUBA INTRAMURALIS

PreparatNo.: 11-30Pewarnaan: HEB a h a n: Tuba Intramuralis.100 x: Terlihat lumen tuba sempit di kelilingi lapisan otot tebal melingkar. Di sebelah luanya lagi terlihat susunan otot padat yaitu otot uterus. Tuba disini telah berada di dalam dinding uterus.400 x: Epitel kolumner simpleks seperti halnya epitel tuba lainnya. Epitel disini terdiri dari 3 macam sel :1. Sel Kolumner :a.bersilia.b.tidak bersilia.2. Sel basal: di dekat membranabasalis takmencapai permukaan.3. Epitel kolumner pipih dan gelap. Lamina propria t.d jaringan ikat longgar dengan sel-sel stroma seperti endometrium uterus. Muskularis tebal melingkar dengan pembuluh-pembuluh darah diantaranya.10. AMPULLA TUBAEPreparatNo.

: 11-31Pewarnaan

: HEB a h a n

: Ampulla tubaePada penampang melintang terlihat bangunan dengan lumen lebar dengan lipatan-lipatan mukosa yang panjang-panjang bercabang-cabang dan berkelok-kelok. Lamina propria merupakan jaringan ikat longgar banyak pembuluh darah. Muskularis merupakan lapisan otot tipis t.d 2 lapis, sirkuler dan longitudinal dengan batas yang tidak jelas. Adventitia dilapisi serosa.11. ENDOMETRIUM PROLIFERASI

PreparatNo.: 11-32Pewarnaan: HEBahan: Endometriumprolirerasi.100 x :Sebelum merinci endometrium lebih dahulu dilihat lapisan dinding uterus yang t.d. 3 lapisan: Endometrium (dalam). Myometrium (tengah). Perimetrium (luar). Permukaan endometrium dilapisi epitel kolumner simpleks.Lamina propria sebagai stroma endometrium dengan kelenjar-kelenjar uterina.Kelenjar uterina dengan lumen yang lurus (tubuler) temtama padapars superfisialnya.Koiled arteri hanya ditemukan pada pars basalis saja.400 x :Tampak stroma endometrium dengan kelenjar-kelenjar lurus-lurus yang di batasi oleh epitel kolumner simpleks sama dengan epitel permukaan. Koiled arteri terlihat hanya dibagian basal saja.12. ENDOMETRIUM SEKRESI

Preparat No.

: 11-33Pewarnaan

: HEB a h a n

: Sekresi100 x: Tampak endometrium yang tebal warna kebi ru-biruan/ violet dan lapisan muskularis (miometrium) di sebelah luarnya. Antara lapisan fungsional dan kompakta tidak jelas perbatasannya. Endometrium mengandung kelenjar-kelenjar dengan lumen lebar-lebar dan dindingnya berkelok-kelok, terisi hasil sekresi. Kelenjar mengisi seluruh endometrium.400 x: Epitel kelenjar maupun epitel permukaan endometrium berbentuk kolumner selapis. Stroma di sela-sela kelenjar tampak Coiled arteri sampai 1/3 lapisan dalamnya (atas).13. ENDOMETRIUM MENSTRUASI

PreparatNo.: 11-34Pewarnaan: HEBahan: Endometrium menstruasi Tampak permukaan/endometrium telah rasak. Pembuluh-pembuluh darah pecah, sehingga banyak eritrosit tersebar keluar, pembuluh darah berada di jaringan stroma endometrium. Kelenjar sebagian telah pecah dan mengisut. Stratum basale endometrium masih utuh dengan kelenjar dan "coiled arteri" tampak disini.14. VAGINA

Preparat No.

: 11-35Pewarnaan

: HEB a h a n

: Vagina100 x: Tampak mukosa dengan epitel skuamus kompleks tanpa keratin kompak, tebal, halus tidak melipat-lipat. Tunika propria longgar banyak mengandung Pembuluh darah dan syaraf. Tunika imuskularis tidak jelas dan tidak teratur lapisannya. Tunika adventitia tidak jelas.400 x : Epitel skuamous kompleks tanpa keratin, tebal tidak membentuk papila ke tunika propria. Tunika propria relatif tebal dengan jaringan ikat longgar dan banyak pembuluh darah dan saraf Tunika adventitia tidak ada15. OVARIUM

Preparat No.: 11-36Pewarnaan: HEBahan: Ovarium100 x: Permukaan luar: epitel germinativum berbentuk kuboid selapis. Didalamnya merupakan jaringan ikat padat tunika albuginica. Di korteks didaerah periferbanyak dijumpai sel-sel bulat yaitu Folikel prcmordial Makin kctengah tampak beberapa folikel dengan sel-sel telur (ovum) dalam berbagai tingkat pematangan. Stroma dari jaringan ikat padat banyak mengandung pembuluh darah, teratama didaerah tengah (medulla).400 x: Epitel germinativum berbentuk kuboid selapis. Folikel premordial dengan sel telur bulat dikelilingi selapis sel folikel berbentuk pipih. Folikel I dilapisi selapis sel folikel berbentuk kuboid. Folikel II dilapisi oleh lebih dari satu lapis sel folikel. Folikel III disela-sela sel folikel terbentuk rongga an-trumfolikuli. Folikel de graf sebenarnya folikel III yang sudah membentuk antrum folikuli lebih luas dengan Kumulus Ophorus menonjol ke antrum. Membrana granulosa terdiri dari sel-sel folikel beberapa lapis. Theka eksterna terdiri dari jaringan ikat stroma dari ovarium. Theka interna terdiri dari sel-sel yang berpoliferasi dan dikelilingi pembuluh darah yang banyak. Antara theka intern dan membrana granulosa terdapat membrana basalis.Kumulus Oophorus terdiri dari:1. Sel ovum (oosite).2. Korona radiata : sel folikel yang paling dekat dengan ovum berbentuk silindris.3. Zona pellusida: dindingovummenebalberwarnamerah muda.4. Kelompok sel-sel folikel yang berhubungan dengan membrana granulosa di bawahnya sebagai tangkai.16. KORPUS ALBIKAN

PreparatNo. : 11-38Pewarnaan : HEBahan

: Ovarium100 x :Tampak di daerah korteks merupakan daerah putih yang dikelilingi stroma ovarium, bentukbulat panjang/oval polos, tanpa sel, tanpa inti.400 x :Bangunan bulat panjang, bagian tengah merupakan massa putih mengkilat seperti sikatrik kadang terlihat garis-garis lipatan penebalan jaringan tersebut. Daerah ini scbcnarnya terdiridari sel-sel yang telah mengecil dan menjadi putih merupakan massa hyalinoid dengan dasar putih. Dinding tidak rata, berlekuk-lekuk.PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE

Tim Instruktur Praktikum BiokimiaPENDAHULUAN

Urine dibentuk oleh organ ginjal melalui proses proses ultrafiltrasi plasma darah dalam glomerulus, reabsorpsi selektif zat zat tertentu oleh tubulus ginjal dan sekresi zat zat dari darah ke dalam lumen tubulus untuk diekskresikan ke dlam urine. Komposisinya terdiri dari air dan zat zat yang terlarut di dalamnya. Zat zat terlarut ini berupa zat zat yang tak berguna bagi tubuh, bisa berupa zat zat yang dijumpai dalam urine normal ataupun urine yang patologis. Zat zat terlarut normal (fisiologis), terdiri dari :

1. Zat organik :

Merupakan hasil metabolisme protein, karbohidrat, lemak, hormon, enzim dan lain lain, misalnya : kreatinin, indikan,urobilin, urobilinogen, diastase, khorionik gonadotropin, dan lain lainnya.

2. Zat anorganik :

Terdiri atas klorida, fosfat, sulfat, magnesium, natrium, kalium, dan lain lain.

Beberapa unsur tertentu, yang dalam keadaan normal umumnya tidak didapatkan di dalam urine, pada keadaan fisiologis tertentu bisa didapatkan dalam urine, antara lain :

Protein pada kasus kasus kehamilan, proteinuria ortostatik, atau memakan banyak protein.

Gula, misalnya galaktosuria pada bayi, laktosuria pada wanita hamil/menyusui, pentosuria pada orang yang banyak memakan buah buahan (anggur dan lain lain).

Lemak, misalnya ketonuria pada olahragawan berat/exercise.

Hormon, misalnya khorionik gonadotropin pada kehamilan.

Akibat adanya suatu penyakit (keadaan patologis) tertentu, dapat terjadi peninggian kadar suatu zat/metabolit yang secara normal terdapat dalam urine, misalnya :

Urobilin (pada hepatitis akut)

Kreatin (pada kerusakan otot kronis)

atau dapat juga timbul zat/metabolit yang secara normal tidak didapatkan dalam urine, misalnya :

Glukosa (pada penyakit Diabetes Mellitus)

Protein (pada Nephrotic Syndrome)

Lipid (pada Chyluria)

Bilirubin (pada penyakit hati)

Eritrosit (pada Nephritis)

Diastase (pada peradangan Pankreas)Pemeriksaan urine rutin dalam klinik mencakup pemeriksaan pemeriksaan :

1. Warna

2. pH

3. berat jenis

4. albumin

5. reduksi

6. urobilin

7. bilirubin

8. sedimen (mikroskopis)Pemeriksaan terhadap zat zat lain dalam urine biasanya dilakukan atas indikasi indikasi tertentu, misalnya :

Pemeriksaan untuk benda benda keton dilakukan hanya bila produksi urine memberikan hasil positif kuat.

Pemeriksaan adanya hormon khorionik gonadotropin dilakukan bila diperkirakan adanya suatu kehamilan.

I.1. Pemeriksaan Fisis Urine :

Pada pemeriksaan urine banyak hal hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan secara kimiawi, meliputi :

a. Jumlah

Jumlah urine merupakan banyak urine yang diekskresikan seseorang selama 24 jam. Jumlah/volume urine dapat bertambah atau berkurang akibat pengaruh banyak hal.

Volume urine bertambah antara lain akibat :

Intake air banyak

Lingkungan yang dingin/kering

Hipothermia

Minum obat diuretik

Penyakit penyakit tertentu (Diabetes Mellitus, diabetes insipidus dan lain lain)

Volume urine berkurang antara lain akibat :

Intake air sedikit

Lingkungan yang panas/kering

Hiperthermia (febris)

Penyakit penyakit tertentu (Glomerulonefritis akut)

Volume urine normalnya berkisar antara 600 2500 ml/24 jam. Bila volume < 600 ml/24 jam, maka keadaan ini disebut oliguria. Bila urine tak terbentuk sama sekali, maka keadaan ini disebut anuria. Bila volumenya > 2500 ml/24 jam, maka keadaan ini disebut poliuria. b. Bau

Urine baru berbau aromatis, karena adanya sedikit asam organik yang mudah menguap. Bila didiamkan lambat laun akan berbau amoniak karena fermentasi ammoniakal. Pada diabetes mellitus berat, urine berbau aseton, karena di dalamnya terdapat banyak aseton. Makanan tertentu juga mempengaruhi bau urine, misalnya petai dan jengkol.

c. Warna

Normalnya urine berwarna kuning muda jernih disebabkan karena adanya urokrom, urobilin, uroeritrin (pigmen merah yang mungkin berasal dari melanin).

Urokrom adalah ikatan antara urobilin urobilinogen dengan peptida.

Bila suhu badan meningkat, warna urine menjadi lebih tua.

Urine dapat berubah warna menjadi :

Kuning kehijauan hijauan : karena adanya bilirubin.

Merah : mungkin karena adanya darah/hemoglobin.

Putih susu : mungkin karena adanya pus (nanah) atau banyak butir butir lemak.

Hitam : mungkin karena adanya asam homogentisat pada alkaptonuria atau adanya derivat derivat fenol pada keracunan karbol.

Banyak obat obatan (misalnya metilen biru, rifampisin) dapat mempengaruhi warna urine.d. Buih

Urine bila dikocok akan berbuih. Normalnya buih tersebut tidak berwarna dan lambat laun akan menghilang. Bila terdapat bilirubin, warna buih tampak kuning dan akan lama menetap. Ini disebabkan karena turunnya tegangan permukaan air. Dalam klinik, test ini disebut foam test.

e. Kekeruhan

Bila urine didiamkan, lambat laun akan mengeruh.

Ini disebabkan karena :

Mengendapnya mukus

Urine menjadi alkalis, sehingga fosfat/karbonat akan mengendap. Perubahan menjadi alkalis ini disebabkan karena pada urine yang didiamkan lama akan terjadi fermentasi dan sedikit ureum akan diubah menjadi amoniak.

Urine patologis mungkin sudah keruh, walaupun masih baru, karena banyak pus/nanah butri butir lemak, protein atau sebab sebab lain. Melihat hal hal diatas, maka untuk melakukan pemeriksaan urine harus selalu digunakan urine yang masih baru.f. Rasa

Normalnya rasa urine asin karena banyak NaCl. Pada Diabetes Mellitus rasanya manis (perhatikan adanya semut)

g. pH

pH normal urine berkisar antara 4,8 7,5 walaupun umumnya bersifat asam (pH 6), sehingga bila diperiksa dengan kertas lakmus biru, maka kertas tersebut akan berubah menjadi merah.

Urine yang bersifat alkalis dapat disebabkan karena adanya alkali atau amoniak. Bila setelah dipanaskan urine ini tetap bersifat alkalis, maka urine tersebut mengandung alkali. Sebaliknya bila setelah dipanaskan urine menjadi asam, maka urine tersebut mengandung amoniak.

Setelah makan, urine bersifat alkalis, karena banyak HCl dikeluarkan di lambung (alkaline tide).

Pengaruh makanan :

makan banyak protein : urine menjadi asam, karena banyak mengandung fosfat dan sulfat.

Makan banyak sayuran/buah buahan : urine menjadi alkalis, karena banyak mengandung Na dan K.

Keasaman urine meninggi pada asidosis dan demam.h. Berat jenis

Berat jenis spesimen urine sewaktu : 1002 1030, berat jenis 24 jam spesimen (urine 24 jam) : 1015 1025. Bila berat jenisnya < 1001 atau lebih > 1060, maka ini dianggap suatu keadaan patologis.

Berat jenis air tergantung dari :

Jumlah intake air

Kelembaban udara dan suhu

Suhu penderita (banyak keringat)

Penyakit penyakit :

1. Pada kronik nefritis dan diabetes insipidus : merendah (mengapa?)

2. Pada diabetes mellitus dan akut nefritis : meninggi (mengapa?)

i. Mikroskopis/sedimen urine :

Pada pemeriksaan mikroskopis urine dapat ditemukan adanya eritrosit, lekosit, sel epitel, kristal kristal (kristal oksalat, kristal fosfat, kristal urat, dan lain lain)

Pada keadaan keadaan patologis dapat ditemukan peninggian jumlah materi materi tersebut di atas atau adanya materi materi yang seharusnya tidak didapatkan dalam sedimen urine normal, seperti bakteri, jamur hyalin cast.

I.2. Pemeriksaan kimiawi unsur unsur terlarut dalam urine.

Zat zat terlarut yang secara normal ada di dalam urine adalah :

1. Urea

Urea merupakan hasil akhir katabolisme protein yang utama, karena itu ekskresinya sebanding dengan intake/katabolisme protein. Urea yang terbentuk di hepar hanya dapat diekskresikan melalui ginjal. Ekskresi sehari : 25 30 gram.

Urea tidak bersifat toksik, walaupun didapat dalam jumlah cukup besar dalam darah, sehingga tingginya kadar urea lebih menggambarkan gangguan fungsi ekskresi ginjal dibanding dengan bahayanya.

2. Amoniak

Dalam urine baru normalnya berjumlah sangat sedikit, yaitu sekitar 0,7 gr per hari dalam bentuk garam amoniak. Ammonia dibentuk dan dikeluarkan langsung dari sel tubuli ginjal, bukan berasal dari darah. Amoniak dibentuk berlebih pada ginjal pada keadaan metabolik asidosis.

3. Kreatinin dan kreatin

Kreatinin adalah hasil pemecahan kreatin. Keadaan normal ekskresi kreatinin adalah tetap.Jumlah mg kreatinin yang diekskresi dalam 24 jam/kg BB disebut koeffisien kreatinin. Normal pada laki laki = 20 26 mg/kg BB/hari. Sedang pada wanita = 14 22 mg/kg BB/hari. Kreatin banyak terdapat pada otot, sehingga pada penyakit otot maka kreatin banyak yang dipecah, sehingga ekskresi kreatinin meningkat.

4. Asam urat

Sebagai hasil akhir oksidasi purin dalam tubuh, berasal dari nukleoprotein sel tubuh. Asam urat mempunyai kelarutan yang kecil dalam air, tetapi larut dalam garam alkali. Pengeluaran asam urat naik pada leukemia, penyakit hati, penyakit gout. Dengan arsenofosfotungstat natrium sianida memberikan warna biru dan ini merupakan dasar penetapan secara kolorimetris menurut Folin. Dapat juga dengan pemberian enzim urikase, asam urat akan diubah menjadi allantoin.

5. Asam amino

Pada orang dewasa dalam 24 jam kira kira 15 200 mg nitrogen asam amino dikeluarkan. Pada bayi genap bulan mengeluarkan 3 mg asam amino/kg BB dan ekskresi akan turun berangsur sampai umur 6 bulan. Pada bayi prematur ekskresinya 10 kali lipat dibanding bayi genap bulan.

6. Allantoin

Adalah hasil oksidasi asam urat. Sangat sedikit dalam air kencing manusia.

7. Klorida

Dikeluarkan dalam bentuk NaCl. Hampir seluruhnya berasal dari NaCl makanan, jadi pengeluarannya tergantung banyaknya NaCl yang masuk. Normal sehari 9 16 gr.

8. Sulfat

Sulfur urine terutama berasal dari metabolisme protein yang mengandung asam amino dengan atom S yaitu sistein, sistin, dan metionin. Sulfur ini ada 3 bentuk yaitu : sulfur anorganik, sulfur esterial (konjugasi) dan sulfur netral.

9. Fosfat

Fosfat ini akan bergabung dengan Na dan K, juga sebagian dengan Mg dan Ca, yang mana Mg dan Ca fosfat akan mengendap pada urine yang alkalis. Ekskresi fosfat dipengaruhi pemasukan protein, kerusakan sel, kerusakan tulang pada osteomalacia hyperparathyroidisme, disini ekskresi akan naik. Pada penyakit infeksi dan hypoparathyroidisme ekskresi akan turun.

10. Oksalat

Sangat sedikit dalam urine tetapi pada penyakit herediter tertentu ekskresinya akan naik (hiperoksaluria)

11. Mineral

Berupa Na, K, Ca, Mg yang merupakan kation kation penting dalam tubuh. Ekskresi K naik pada kerusakan sel, pemasukannya yang berlebihan dan pada alkalosis. Ekskresi Na dipengaruhi oleh pemasukannya. Ekskresi Na dan K juga dikontrol oleh aktivitas aktivitas korteks adrenal. Ca dan Mg dalam urine sangat rendah, tetapi dapat bervariasi tergantung dari kelainan metabolisme dalam tulang.

12. Urobilinogen dan urobilin

Urobilinogen dan urobilin merupakan hasil akhir degradasi bilirubin. Ekskresinya dapat meninggi/menurun pada penyakit penyakit tertentu.

13. Vitamin, hormon dan enzim

Dikeluarkan dalam jumlah yang sangat kecil. Penting untuk diagnosa penyakit tertentu. Misalnya amilase dan disakaridase dapat meningkat pada pankreatitis. Hormon choriogonadotropin terdapat pada urine wanita hamil.

Zat zat yang dapat ditemukan dalam urine pada keadaan patologis adalah :

1. Protein

Proteinuria dapat disebabkan karena adanya albumin atau globulin dalam urine.

a. Proteinuria fisiologis terjadinya pada keadaan keadaan :

Sesudah olah raga berat

Makan banyak protein

Proteinuria ortostatik

Disini kadar protein dalam urine < 0,5%.

b. Proteinuria patologis terjadi karena adanya kerusakan ginjal yang dapat disebabkan oleh kelainan pre renal, renal, atau post renal. Globulin dalam urine (protein Bence Jones) didapatkan pada penyakit Multiple Myeloma, Leukemia, penyakit Hodgkin dan lymphosarcoma. Protein ini diidentifikasi dengan memanasakan urin. Pada suhu 50 60 C protein ini akan menggumpal dan pada suhu 100 C akan melarut lagi.

2. Gula

Normalnya tidak lebih dari 1 gr gula diekskresi tiap hari. Bila didapatkan glukosuria, maka pemeriksaan gula darah harus dilakukan untuk memastikan adanya diabetes melitus atau renal glukosuria.

Fruktosa, galaktosa, laktosa dan pentosa juga dapat timbul dalam urine pada keadaan keadaan tertentu. Gula gula ini dibedakan dengan glukosa dengan cara fermentasi atau pemeriksaan osazon.

3. Benda benda keton

Normalnya 3 15 mg keton diekskresi tiap hari. Ekskresi dapat bertambah, antara lain pada keadaan :

Kelaparan

Kehamilan

Kelainan metabolisme

4. Bilirubin

Normalnya tidak didapatkan bilirubin dalam urine. Terdapat akibat sumbatan saluran empedu, sehingga empedu banyak masuk ke dalam darah dan diekskresi lewat urine, sehingga urine berwarna seperti air teh. Juga jaringan jaringan subkutan akan ditimbuni pigmen ini, dan keadaan ini disebut ikterus. Adanya bilirubin dapat dibuktikan dengan reaksi Gmelin, dan adanya garam garam kolat dibuktikan dengan percobaan Hay.

5. Darah

Pada penyakit penyakit tertentu, mungkin terdapat darah dalam air seni, keadaan ini disebut hematuria, misalnya pada penyakit radang ginjal atau saluran kencing di bawahnya. Bila eritrosit pecah, hemoglobin keluar dan adanya hemoglobin dalam urine disebut hemoglobinuria. Adanya darah dalam urine dapat dilihat secara makroskopis dan mikroskopis tergantung keadaan. Untuk pigmen darah (hemoglobin) dapat dibuktikan dengan percobaan benzidine. Hemoglobin dibedakan dengan hematuria dengan cara memusing urine dan melihat warna supernatannya.

6. Porfirin

Koproporfirin yang diekskresi pada dewasa kira kira 60 280 mikrogram/hari. Bila diekskresi naik disebut porfiria.

7. Indikan

Indikan adalah K indoksil sulfat, terdapat pada urine orang orang dengan obstipasi, atau abses sehingga triptofan dalam protein akan diubah menjadi indol, kemudian masuk darah dan dibentuklah indikan yang diekskresi bersama urine. Adanya indikan dapat dibuktikan dengan reaksi Obermeyer, disini indikan akan diubah menjadi indigo biru yang larut dalam kloroform.

PROSEDUR PRAKTIKUM URINE

Percobaan 1 : Reaksi Biuret.

Ke dalam tabung kering, masukkan sedikit ureum, dan panaskan diatas api kecil. Urea akan lebur dan melepaskan amoniak. Panaskan terus sampai benda yang lebur menjadi padat lagi. Dinginkan dan sisanya larutkan dengan NaOH encer, kemudian tambahkan CuSO4 encer. Warna apa yang terjadi? Tuliskan rumus biuret dan apa persamaannya dengan ikatan peptide!

Percobaan 2 : Asam Urat.

Pada 2 cc urine ditambahkan beberapa tetes reagen Benedict untuk asam urat (arsenofosfowolframat), sedikit Na2CO3 tak berair, kemudian dicampur. Akan terjadi warna sangat biru.

Catatan : warna biru yang terjadi juga sebagai dasar cara kolorimetris untuk mengukur banyaknya asam urat secara kuantitatif.

Percobaan 3 : Garam garam Ammonium

Pada 2 cc urine ditambah setetes Penolphtaltein (PP) dan 2% Na2CO3 hingga warna merah muda. Panaskan. Sebatang kaca yang telah dicelup PP dimasukkan dalam mulut tabung. Lapisan PP dibatang kaca akan menjadi berwarna merah muda karena keluarnya amoniak dari penguraian garam garam ammonium urine. Bagaimana reaksinya?

Percobaan 4 : Menunjukkan adanya klorida dalam urine

Prinsip percobaan : ion Cl berikatan dengan ion Ag akan menjadi AgCl (endapan berwarna putih).

Cara melakukan : 3 ml urine ditambah 2 tetes HNO3 pekat, kemudian ditambahkan 2 tetes AgNO3. Larutan akan menjadi warna merah atau terbentuk endapan yang jika ditambah NH4OH berlebihan akan hilang. Apa endapan yang terbentuk?

Percobaan 5 : Pemeriksaan Urea Urine.

Prinsip percobaan : suspensi kedelai mengandung urease. Urease mengubah ureum menjadi amonium karbonat yang bersifat basa dan mudah pecah menjadi NH3 + CO2. Amoniak ini akan mengubah pH menjadi lebih alkalis dan larutan menjadi merah. Karena suspensi kedele juga mengandung asam asam dan urine juga biasanya bersifat asam, maka untuk melihat perubahan warna fenol merah oleh amoniak, suasana harus dibuat menjadi agak alkalis, yaitu dengan menambahkan NaOH beberapa tetes sampai warna menjadi agak merah jambu. Fenol merah mempunyai daerah perubahan warna pada pH antara 6,3 8,4.

Cara melakukan :

Tabung 1: 1 ml urine + 3 tetes larutan Fenol merah + 1 suspensi kedele, tambahkan alkali encer hingga warna cairan hampir berubah menjadi merah jambu.

Tabung 2: 5 ml aquadest + 3 tetes larutan fenol merah + 1 ml suspensi kedele, tambahkan alkali encer hingga warna sama dengan tabung 1.

Tabung 1 dan 2 diinkubasi dalam bak air 40C.

Hasil : lambat laun isi tabung 1 menjadi lebih merah (bandingkan dengan tabung 2 sebagai blanko).

Percobaan 6 : Percobaan Schlessinger.Prinsip percobaan : urobilin dengan Zn membentuk garam yang berfluoresensi hijau. Dengan penambahan iodium, urobilinogen dioksidasi menjadi urobilin, sehingga tampak positif lebih kuat.

Cara melakukan :

a. 3 ml urine + 3 tetes pereaksi Schlessinger + 1 tetes amonia, campur lalu saring sampai filtrat jernih.

b. Seperti pada (a), tapi tambah 1 tetes larutan Iodium tinctur.

Hasilnya diperiksa dalam kotak gelap, yaitu :

a. Positif fluoresensi hijau

b. Positif lebih kuat

Pertanyaan :

1. Ceriterakan pembentukan urobilinogen dan urobilin!

2. Dalam keadaan apa jumlah meninggi dalam urine?

3. Dalam keadaan apa jumlahnya menurun/tidak ada dalam urine?Percobaan 7 : Reaksi reduksi dengan pereaksi Benedict.

Prinsip percobaan : gula kemampuan mereduksi Cu2+ menjadi endapan CuO2, tergantung dari besar kecilnya endapan akan menunjukkan warna endapan yang berbeda dari kuning sampai merah bata.

Cara melakukan :

3 ml larutan Benedict + 3 tetes urine, panaskan, kocok perhatikan warna yang terbentuk. Lakukan percobaan yang sama dengan urine yang diencerkan 2 kali, 4 kali, dan 8 kali.

Reaksi Benedict untuk pemeriksaan urine lebih baik dari reaksi Fehling, oleh karena :

1. Lebih spesifik, karena negatif untuk kreatinin dan asam urat.

2. Lebih sensitif, kadar gula rendah sudah dapat memberi reaksi yang positif.

3. Dengan timbulnya berbagai warna dapat kita kira kirakan kadar gulanya dan dengan demikian dapat diperkirakan berat entengnya penyakit.

Untuk membaca hasil percobaan Benedict terlebih dahulu harus dikocok, kemudian dilihat warna dari larutannya :

: larutan berwarna biru

+

: larutan berwarna hijau

++

: larutan berwarna hijau kekuningan

+++

: larutan berwarna kuning

++++: larutan berwarna merah bata

8