pra rk3k - cv. eka pp
DESCRIPTION
dokumen prark3k pekerjaan taludTRANSCRIPT
DOKUMEN PRA RK3K
Dokumen Pra RK3K di susun dengan tujuan untuk turut melaksanakan program pemerintah di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pada pekerjaan PEMBANGUNAN TALUD PENAHAN TANAH PASAR
PAGI pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang sumber dana APBD-P Tahun Anggaran 2012, secara garis
besar dapat di uraikan sebagai berikut :
Pengguna pekerjaan konstruksi dan penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) bagi karyawan dan pekerja di tempat pekerjaannya, masyarakat umum disekitar lokasi pekerjaan, kegiatan
konstruksi termasuk alat, bahan dan hasil pekerjan, dan kondisi lingkungan di sekitar pekerjaan konstruksi.
Untuk dapat mewujudkan tanggung jawab K3 tersebut, pengguna pekerjaan konstruksi dan penyedia
wajib melaksanakan semua peraturan perundangan, persyaratan dan standar yang terkait dengan teknologi
konstruksi, mutu, K3 danlingkungan yang berlaku, guna mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi akibat dari
pekerjaannya yang dapat merugikan keselamatan umum, kesehatan dan keselamatan manusia, kerugian harta
benda, dan kerusakan lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.
1. Peraturan perundangan yang terkait teknologi konstruksi dan K3 yang berlaku, persyaratan dan standar
mutu, standar teknik, standar K3 dan standar lingkungan yang mutakhir dan terkait dengan jenis
pekerjaan adalah sebagaimana disebutkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.
2. Pengguna pekerjaan konstruksi dan Penyedia wajib menyepakati tersusun dan terlaksananya Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K). Pembagian tanggung jawab K3 di antara PPK dan
Penyedia diuraikan dalam ketentuan tentang Hak dan Kewajiban Para Pihak.
3. Penyedia setiap saat harus melakukan tindakan yang patut diambil untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan personil/tenaga kerjanya. Dengan mengusahakan sendiri atau bekerjasama dengan instansi
kesehatan seperti rumah sakit dan klinik terdekat, penyedia harus memastikan bahwa dokter/tenaga
medis, fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), tandu dan layanan ambulan tersedia pada
setiap saat diperlukan, termasuk akomodasi bagi personil penyedia dan semua personil dibawah PPK
yang cedera, fatal atau sakit akibat kerja.
4. Penyedia harus merencanakan, menerapkan dan memelihara tempat kerja yang sesuai dengan semua
persyaratan kesehatan dan kebersihan yang diperlukan, untuk meningkatkan produktifitas dan untuk
mencegah timbulnya setiap jenis wabah penyakit menular.
5. Penyedia harus menunjuk Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 di lapangan sesuai ketentuan risiko
pekerjaan yang dilaksanakan, yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mencegah
terjadinya kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan untuk melakukan tugas
tersebut, dan harus memiliki wewenang untuk mengeluarkan instruksi dan mengambil langkah-langkah
pengamanan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
harus menyiapkan apa saja yang diperlukan oleh Petugas/Ahli K3 tersebut dalam melaksanakan
tanggung jawab dan wewenangnya yang berhubungan dengan K3.
6. Penyedia harus mengirimkan kepada Direksi Lapangan, rincian setiap terjadi kecelakaan kerja sesegera
mungkin setelah terjadinya kecelakaan. Penyedia harus menyimpan rekaman dan membuat laporan
secara periodik yang terkait dengan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan, kerusakan terhadap
harta milik, sebagaimana diminta oleh Direksi Lapangan.
7. Jika hasil identifikasi bahaya mengandung risiko terjadinya HIV-AIDS maka harus ditambahkan
ketentuan sebagai berikut:
Penyedia harus melaksanakan program pencegahan dan kesadaran terhadap HIV dan AIDS,
yang dapat dilakukan oleh lembaga yang disetujui, dan harus mengambil tindakan sebagaimana
dinyatakan dalam Kontrak, untuk mengurangi risiko penularan virus HIV terhadap personil
penyedia, pengguna pekerjaan konstruksi serta masyarakat setempat, meningkatkan diagnosis
dini dan membantu orang-orang yang terinfeksi.
Penyedia selama masa pelaksanaan kontrak, termasuk dalam masa pemeliharaan, harus:
a. Melakukan kampanye Informasi, Pendidikan dan Komunikasi Konsultasi sekurang-
kurangnya setiap bulan yang berbeda, ditujukan kepada semua staf an pekerja di lapangan
(termasuk semua personil Penyedia, Subkontraktor dan Konsultan, semua pengemudi truk,
dan semua petugas pengiriman ke lapangan untuk kegiatan konstruksi) dan kepada
masyarakat sekitarnya, mengenai risiko, bahaya dan dampak, serta perilaku pencegahan
yang berkaitan dengan Penyakit yang Ditularkan melalui Hubungan Seks (Sexually
Transmitted Diseases/STD) atau Infeksi yang Ditularkan melalui Hubungan Seks (Sexually
Transmitted Infections/STI) secara umum dan HIV - AIDS secara khusus;
b. Menyediakan alat pelindung kontak langsung terhadap penularan HIV dan AIDS
sebagaimana huruf 1) untuk semua staf dan pekerja di lapangan secukupnya; dan
c. Penyedia harus memasukkan Program Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi yang
Ditularkan melalui Hubungan Seks (STI) dan Penyakit yang Ditularkan melalui Hubungan
Seks (STD) serta HIV-AIDS untuk semua staf dan pekerja serta keluarganya yang terkait, ke
dalam Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K).
d. Kecuali ditentukan lain, program penanggulangan STI, STD dan HIV-AIDS harus
menunjukkan kapan, bagaimana dan berapa biaya yang disediakan oleh Penyedia untuk
memenuhi ketentuan. Untuk setiap komponen, rencana harus merinci sumber daya yang
akan disediakan atau digunakan dan setiap sub-kontrak yang diusulkan. Rencana juga
harus menyertakan perkiraan biaya secara rinci beserta dokumen pendukungnya.
Muntok, 10 September 2012
CV. EKA PUTRI PRIMA
SUBIYANTO
Direktur