ppt suyartono

38
SYT – Maret 2012 PRIORITASKAN KESELAMATAN Oleh Ir. Suyartono S., M. Sc. saris Independen PT Pertamina Drilling Services Indone Mantan Dirtek dan Lingkungan Minerbapabum dan Dirtek dan Lingkungan Migas Presentasi pada: Seminar Nasional “Peran Ahli K3 dalam Penerapan Safety Behaviour untuk Mewujudkan Safety Culture di Lingkungan Kerja Pertambangan dan Migas” Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, 29 September 2012

Upload: irsyad-ilhami

Post on 27-Dec-2015

178 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT SUYARTONO

SYT – Maret 2012

PRIORITASKAN KESELAMATAN

OlehIr. Suyartono S., M. Sc.

Komisaris Independen PT Pertamina Drilling Services IndonesiaMantan Dirtek dan Lingkungan Minerbapabum dan Dirtek dan Lingkungan Migas

Presentasi pada: Seminar Nasional

“Peran Ahli K3 dalam Penerapan Safety Behaviour untuk MewujudkanSafety Culture di Lingkungan Kerja Pertambangan dan Migas”

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas DiponegoroSemarang, 29 September 2012

Page 2: PPT SUYARTONO

2

Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi

Kegiatan bercirikan:- Memerlukan teknologi tinggi- Memerlukan modal/investasi besar- Daerah operasi tersebar di tempat-tempat terpencil- Skala usaha sangat beragam (kecil sampai besar)- Mengandung bahaya dan risiko kecelakaan kerja tinggi - Operasi bertahap (penyelidikan umum/seismik,

eksplorasi, studi kelayakan/Amdal/UKL - UPL, konstruksi, produksi percobaan, produksi penuh, pemurnian/pengolahan, dan penjualan), decommissioning; masing-masing tahap, risikonya terhitung (calculated risk)

- Tenaga kerja dg pengetahuan dan ketrampilan khusus- Peraturan K3 dan Lingkungan berlaku untuk semua

skala

UTAMAKAN KESELAMATAN

Page 3: PPT SUYARTONO

Flare

FWKO TANK WASH

TANK SHIPPING TANK

Sumur Produksi

Gas

Oil

Fasilitas Separasi

Tangki Penyimpan Minyak

Minyak

Liquid and Solid Wastes

Solid Waste Treatment

Tanker Minyak

Fasilitas Pengolah Limbah CairSumur Injeksi

Monitoring point

Penanggulangan Pencemaran(oil boom, skimmer)

BiopileBiopile

PenghijauanPenghijauan

Pengeboran

Seismik

Pembuangan ke Badan Air

Kilang Minyak

Flare

SPBU

Pengangkutan BBM

Air Emission

Hulu Hilir

KEGIATAN MIGAS

Page 4: PPT SUYARTONO

KEWAJIBAN BU/BUTKEWAJIBAN BU/BUT

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas Pasal 40, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap:

1. Menjamin:• Standar dan Mutu• Penerapan Kaidah Keteknikan• Keselamatan dan Kesehatan Kerja• Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Mengutamakan secara transparans dan bersaing atas:• Pemanfaatan Tenaga Kerja Setempat• Produk Dalam Negeri (barang, jasa, rekayasa dan rancang bangun)

3. Bertanggung jawab mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat

Page 5: PPT SUYARTONO

SISTEM PENGELOLAAN K3SISTEM PENGELOLAAN K3

1. Kepala Inspeksi/Inspektur Migas2. Inspektur Migas/Pelaksana Inspeksi Tambang3. Buku Tambang4. Kepala Teknik Tambang – penanggung jawab operasi di lapangan5. Program Tahunan K36. Safety Committee7. Pelaporan Kecelakaan8. Pemeriksaan Kecelakaan berakibat mati, berat dan ringan serta

kejadian berbahaya9. Sertifikasi peralatan (bejana tekan, tangki, pesawat angkat, dll)10. Sertifikasi personil (Inspektur Bejana Tekan, Inspektur Pesawat Angkat,

Inspektur Pipa Penyalur, dll)11. Safety Award

Page 6: PPT SUYARTONO
Page 7: PPT SUYARTONO

7

KKEBIJAKAN PT PDSIEBIJAKAN PT PDSI

Page 8: PPT SUYARTONO

OperaOperasi si UnggulUnggul

Achieve an injury-free work place;Eliminate spills and environmental incidents; Identify and mitigate key environmental risks;Promote a healthy workplace and mitigate

significant health risks;Operate incident free with industry-leading asset

reliability; andMaximize the efficient use of resources and assets.

Page 9: PPT SUYARTONO

Healthy Life

Environment Environment friendly friendly

Zero Incident Zero Incident

ENVIRONMENT:- Zero Spills- GO GREEN

HEALTH :- All Employee and Crews

SAFETY Incident Free

TUJUAN HSE

Page 10: PPT SUYARTONO

10

Kesehatan Kerja– Pemeriksaan kesehatan rutin

pekerja & crew– SKJ (Senam Kesegaran Jasmani)– BAPOR Area– Sosialisasi saat tail gate meeting

topik tentang kesehatan

bb

aa– Safety Induction– Tail gate meeting– Work Permit & JSA– Sertifikasi peralatan & crew– Inspeksi & cheklist

peralatan– Assesment– Safety Meeting– Safety stand down– Safety alert/Buletin/Safety

Campaign– SIKA– Inhouse Training HSE– Safety Drill

Keselamatan Kerja

– Limbah cair (bekerja sama dengan

badan pengelola limbah yang memiliki izin KLH)

- Pengukuran kebisingan di lokasi Rig & sekitar lokasi

cc Lingkungan

K3L(HSE) K3L(HSE)

Page 11: PPT SUYARTONO

Assesment /Work PermitAssesment /Work Permit

HSEPLANHSE

PLANTechnical Meeting

Technical Meeting

RIG OPERAT-ION

RIG OPERAT-ION

HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT ACTIVITY IN ALL PROCESS

CSMS BETWEEN PT PERTAMINA EP (CLIENT) AND PT PDSI (CONTRACTOR)CSMS BETWEEN PT PERTAMINA EP (CLIENT) AND PT PDSI (CONTRACTOR)

Page 12: PPT SUYARTONO

HSE/K3L

STANDAR dan PROSEDUR

Prioritas Program HSE • SNI/SKKNI dan Standar Internasional• Prosedur HSE dan Operasi • Risk Assessment• Safety Culture and Behaviour• Safe Work Practices• Incident Report and Investigation• HSE Training and Competence• Working Instruction• Sertifikasi Personil dan Peralatan/Instalasi

Page 13: PPT SUYARTONO

IMPLEMENTASI HSE

( INTEGRATION OPERATION AND HSE )

IMPLEMENTASI:• Safety induction• Rig Move Assessment• Tail gate Meeting/Tool box Meeting• Job Safety Analysis/Pre Job Meeting• Work Permit /Hot Permit• Inspection• Lock Out Tag Out• Emergency Response Team• Drill• Reporting HSE Online

Page 14: PPT SUYARTONO

RIGMOVE

RIGMOVE

RIGUPRIGUP

RIGOPERATION

RIGOPERATION

RIGDOWN

RIGDOWN

RISK ASS.JSA

Work Permit

RISK ASS.JSA

Work Permit

JSA, Work Permit, Drill, Inspection, Safety

Meeting, ERP, LOTO

JSA, Work Permit, Drill, Inspection, Safety

Meeting, ERP, LOTO

INSPECTIONJSA

Work Permit CEKLIST

INSPECTIONJSA

Work Permit CEKLIST

JSACheklistPre Job Meeting,

WorkPermit

JSACheklistPre Job Meeting,

WorkPermit

HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT ACTIVITY IN ALL PROCESS

Page 15: PPT SUYARTONO

15

KEGIATAN HSEKEGIATAN HSE

NO DOKUMEN SIKA (Surat Izin Kerja Aman)1 a. HSE Policy

b. Sistem Manajemen HSEc. Job Safety Analysis (JSA)d. Emergency Response Plan (ERP)e. Surat permohonan Work Permit

2 Standard Operating Procedure (SOP)3 a. Ceklist peralatan dengan sertifikat & kalibrasi

b. Dimensi & Beratc. Handling Procedure

4 Layout peralatan mengacu aspek HSE5 Nama-nama personil yang terlibat langsung dalam operasi serta sertifikasi kompetensi6 Struktur organisasi lengkap7 Oil & Gas Standard yang dipakai8 Inspection report peralatan9 MSDS

SIKA (Surat Izin Kerja Aman)Dokumen yang harus dilengkapi oleh PDSI sebelum operasional pemboran di mulai, sebagai syarat untuk terbitnya SIKA yang dikeluarkan oleh pemilik wilayah kerja (Pertamina EP) dalam hal implementasi aspek HSE NO DOKUMEN SIKA (Surat Izin Kerja Aman)1 a. HSE Policy

b. Sistem Manajemen HSEc. Job Safety Analysis (JSA)d. Emergency Response Plan (ERP)e. Surat permohonan Work Permit

2 Standard Operating Procedure (SOP)3 a. Ceklist peralatan dengan sertifikat & kalibrasi

b. Dimensi & Beratc. Handling Procedure

4 Layout peralatan mengacu aspek HSE5 Nama-nama personil yang terlibat langsung dalam operasi serta sertifikasi kompetensi6 Struktur organisasi lengkap7 Oil & Gas Standard yang dipakai8 Inspection report peralatan9 MSDS

Page 16: PPT SUYARTONO

INTERNAL TRAINING/ DRILL

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

PIC Report To By

M1M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

M4

a. Safety Orientasi / Re-fresh Training

                                                                                                    

1. Kebijakan K3LL & Komitmen Perusahaan

Setiap Awal Project atau Sebelum project mulai beroperasi/Setiap Ada kesempatan di rig site

     

2. HES Awareness     

3. Basic Fire Fighting HSE Officer 

HSE Coord.   

4. H2S Awareness     

5. Emergency Response Plan      

6. Kesehatan Kerja     

7. Hazardous Material Handling

                    

b. Defensive Driving                                                                                             

c. Emergency Drill/Fire Drill/H2S Drill

                                                                                            

d. Job Safety Analysis/Work Permit

                                                                                                    

Page 17: PPT SUYARTONO

17

KINERJA K3L/HSEKINERJA K3L/HSE (SMC) (SMC)

6671 -Target = 45 buah/Rig/Bulan

-% Clossing SMC per 4 November 2010 = 74 %

SMC ONLINE

Page 18: PPT SUYARTONO
Page 19: PPT SUYARTONO

ESKALASI KORBAN INSIDEN ADALAH AKIBAT DARI BURUKNYA ESKALASI KORBAN INSIDEN ADALAH AKIBAT DARI BURUKNYA PERHATIAN TERHADAP TINDAKAN YANG UNSAFE DAN NEAR MISSPERHATIAN TERHADAP TINDAKAN YANG UNSAFE DAN NEAR MISS

1Fatal

30Major

(LWCs dan RWCs)

300Recordable Injuries

3,000Near Misses or First aid

30,000 Hazards• Unsafe Acts

• Employee-Created Unsafe Conditions

Tragedi kebakaran Wax Plant di UP.V, bulan Agustus 2006

Tragedi kebakaran 7 bh Tanki di UP.IV bulan 24 Oktober 1995

Page 20: PPT SUYARTONO

SYT – Maret 2012

PRIORITASKAN KESELAMATAN

PENYEBAB KECELAKAANPARADIGMA LAMA (NCS) Du Pont PARADIGMA BARU88% faktor manusia 96% -10% faktor alat/mesin 4% -2% takdir - -

88% kecelakaan dapat dicegah 100% kecelakaan dapat dicegahTEORI PENYEBAB KECELAKAAN

1.Lack of Control: Lemahnya pengawasan oleh seluruh level manajemen (tak ada/kurangnya program dalam sistem; tak terpenuhinya ketentuan standar; tidak diterapkannya kaidah keteknikan yang baik)•Basic Cause: Perilaku tidak aman dan praktek-praktek di bawah standar a. personal factor: menurunnya kekuatan fisik, keterbatasan mental, kurangnya pengetahuan/ketrampilan, meningkatnya tekanan mental, kurangnya kemampuan psikologis, kurangnya motivasi kerja; b. job factor: tidak memadainya prosedur/peralatan kerja/perawatan peralatan, rusaknya peralatan kerja, salah penggunaan peralatan kerja3. Immediate Cause: Gabungan antara perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman a. unsafe act: kesalahan dalam menggunakan standar, peralatan, dan prosedur; cacat tubuh, emosi terganggu b. unsafe condition: kondisi-kondisi di bawah standar

20

Page 21: PPT SUYARTONO

SYT – Maret 2012

PRIORITASKAN KESELAMATAN

21

PEMBELAJARAN: KEJADIAN FATAL

1. Orang tidak kompeten sampling BBM Seorang Satpam ”mengambil” BBM dari tangki timbun 2. Hasil uji kelaikan alat yang “meragukan”

APAR “good but corroded”

3. Hasil Pemeriksaan Kesehatan yang “tidak jelas” “Fit, perlu pengobatan”--------------------------------

Page 22: PPT SUYARTONO

ANALISIS KECELAKAAN TERJATUH DARI STRUKTUR RIGANALISIS KECELAKAAN TERJATUH DARI STRUKTUR RIG

Uraian Kejadian

Pukul 15:15 WIB Crew Rig persiapan akan melaksanakan rebah menara dengan didahului dengan pemasangan lifting line pada A-Frame bagian kiri dan kanan, pemasangan lifting line sebelah kiri tidak terjadi kendala; kendala terjadi pada saat pemasangan lifting line sebelah kanan.

Pada saat kejadian, posisi korban berada di atas beam substructure di samping frame lifting line sambil memposisikan spelter lifting line untuk dipasang pin pada Frame. Dibantu oleh sdr. Dedi dan Fachrudin untuk memasang Pin pada pad eye dan dibantu juga oleh sdr. Muntaha, Edy, Heryanto, Daono di dekat dog house yang menarik lifting line dengan menggunakan manila rope.

Spelter frame lifting line diangkat dengan menggunakan dua buah webbing sling kapasitas tiga ton dengan maksud untuk membantu mempermudah pemasangan lifting line pin pada pad eye (dengan cara diangkat).

Usaha pemasangan lifting line pada pad eye mengalami kendala, Crane tetap mengangkat sling pada A-Frame, sehingga menyebabkan webbing sling putus pada ujungnya, lalu A-Frame mengalami kejutan dan jatuh ke posisi semula, pada saat itu korban kaget dan lompat dari beam substructure. Karena kehilangan keseimbangan korban terjatuh ke tanah dari ketinggian ± 90 cm dengan kepala sebelah kiri terbentur ke tanah.

Page 23: PPT SUYARTONO

LAYOUT POSISI PERSONILLAYOUT POSISI PERSONILGAMBAR TEKNIS SUBSTRUCTURE RIG N 80 B2/01 (Tampak samping)

KONSENTRASI ORANG BEKERJA

Page 24: PPT SUYARTONO

FOTO TERKAIT KEJADIANFOTO TERKAIT KEJADIAN

Posisi Spelter yang akan dipasang pada A-Frame

Posisi Berdiri korban saat memposisikan spelter lifting line

Page 25: PPT SUYARTONO

FOTO TERKAIT KEJADIANFOTO TERKAIT KEJADIAN

Bagian Lifting line yang diangkat oleh webbing sling

Bagian A-frame bisa di stel turun & naik setinggi ± 15 cm

Bagian A-Frame yang bisa di stel

Page 26: PPT SUYARTONO

FOTO KORBANFOTO KORBAN

Page 27: PPT SUYARTONO

ANALISIS ANALISIS KE KECELAKAANCELAKAAN

DATA YANG PEROLEHDari investigasi yang dilaporkan dapat di peroleh beberapa data sebagai berikut:

1.Kondisi korban saat bekerja dalam kondisi tidak fit 2.Berdasarkan riwayat kesehatan MCU dan data di lapangan korban ternyata memiliki masalah dengan Hipertensi dan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan luka di kepala. 3.Tingkat ketidakhadiran korban di Rig karena sakit cukup tinggi4.Berdasarkan wawancara dengan saksi, korban akhir akhir ini tidak fokus dalam bekerja karena permasalahan keluarga (adiknya menderita stroke)5.Penggunaan webbing sling pada proses pengangkatan yang kurang tepat6.Webbing sling pengangkat putus kemungkinan besar disebabkan adanya tarikan yang melebih kapasitas webbing sling (kapasitas 3 ton)7.Kelebihan tarikan pada webbing sling diduga adanya sangkutan pada spelter lifting frame atau lifting line.8.Kelebihan tarikan yang terjadi dapat dimonitor oleh load indicator pada crane (load indicator berfungsi)9.Berdasarkan wawancara dengan operator crane, diketahui pemahaman operator mengenai pembacaan load indicator pada crane masih rendah10.JSA Rig Down Menara dibuat dan dilakukan Pre Job Meeting sebelum menurunkan menara11.Penanganan korban (Medivac) sudah dilakukan, Pihak PDSI juga sudah mempersiapkan SOS untuk kondisi emergency, hanya saja kondisi korban saat itu belum memungkinkan untuk di pindah tempatkan ke Rumah Sakit yang lebih baik

Page 28: PPT SUYARTONO

RIWAYAT KESEHATANRIWAYAT KESEHATAN

Page 29: PPT SUYARTONO

Analisis Teori DominoAnalisis Teori Domino

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

Page 30: PPT SUYARTONO

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

•Kecelakaan yang mengakibatkan korban luka pada bagian kepala (Sdr. Sugiyono-Driller N 80 B2/01)

Page 31: PPT SUYARTONO

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

•Korban terjatuh dari beam setinggi ± 90 cm dan mengalami benturan pada bagian

kepala sebelah kiri

Page 32: PPT SUYARTONO

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

•Webbing sling terputus karena pengangkatan melebihi batas kemampuan webbing sling dan tidak sesuai peruntukannya.

Page 33: PPT SUYARTONO

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

•Korban mempunyai riwayat kesehatan

kurang baik (hipertensi)

• Kompetensi operator crane

dalam pembacaan load indicator

Page 34: PPT SUYARTONO

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

•Belum tersedia JSA untuk jenis pekerjaan-pekerjaan yang rutin dan spesifik seperti: JSA pemasangan pin lifting line dengan spelter frame lifting line•Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan

Page 35: PPT SUYARTONO

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

ANALISIS PENYEBAB KECELAKAANANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN ((Why Tree analysisWhy Tree analysis))

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

Driller (Sugiyono) mengalami pendarahan dikepala & mendapatkan jahitan pada luka dikepala

Terjatuh dari beam substructure ketinggian ± 90 cm

Kaget dan berusaha menghindar dengan cara melompat dari Beam

substructure ke tanah

Operator crane tidak memperhatikan load indicator

Beban berlebih yang di terima webbing sling

Operator tidak familiar terhadap cara kerja alat load indicator

Kurang paham cara kerja alat

Webbing sling tepat digunakan untuk

mengangkat benda seperti pipa sesuai dengan kapasitas

webbing sling

Penggunaan webbing sling tidak tepat untuk

mengangkat A-Frame

A-Frame mengalami kejutan dan jatuh ke posisi semula

Webbing sling yang digunakan untuk mengangkat A-Frame putus

Usaha untuk memasang spelter lifting line pada pad eye gagal

Belum ada analisa kondisi bahaya untuk pekerjaan rutin & spesifik

Belum ada JSA untuk jenis pekerjaan yang

spesifik dan rutin

Kondisi Tidak aman

Korban punya riwayat hypertensi berdasarkan laporan medic

Kondisi Tidak aman

H H

P

S

P

P

H

H

S

S S

H = Human FactorS = System factorP = Physical Factor

Page 36: PPT SUYARTONO

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

TINDAKAN PERBAIKANTINDAKAN PERBAIKAN

1. Melakukan Safety Stand Down (Review kecelakaan tersebut pada saat Safety meeting/Tail gate meeting, diskusikan dengan seluruh peserta Meeting dan saat MWT)

2. Pembuatan Safety Alert dan disosialisasikan ke seluruh area kerja PT PDSI

3. Mengumpulkan seluruh Supervisor lapangan (Driller s.d. Rig Superintendent) PT PDSI untuk menyamakan persepsi mengenai komitmen aspek HSE

4. Sosialisasi mengenai Penggunaan Webbing sling hanya untuk pengangkatan benda-benda bulat (disesuaikan dengan kapasitas angkat webbing sling) dan melakukan inspeksi secara rutin terhadap penggunaan alat bantu angkat

5. Melakukan evaluasi terhadap catatan medical record seluruh pekerja/crew di lingkungan pemboran Rig PT PDSI dan menetapkan standar kesehatan untuk dapat bekerja di Rig PT PDSI

6. Melakukan tes langsung di lapangan mengenai kompetensi operator crane.

7. Segera melaksanakan kembali one day course mengenai implementasi SOP dan safe working practices kepada seluruh crew PT.PDSI

Sebagai pembelajaran (Lesson learned) agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali, diantaranya adalah:

Sebagai pembelajaran (Lesson learned) agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali, diantaranya adalah:Jangka Pendek:Jangka Pendek:

Page 37: PPT SUYARTONO

Drilling Services IndonesiaDrilling Services Indonesia

TINDAKAN PERBAIKANTINDAKAN PERBAIKAN

1. Pembuatan dan standardisasi JSA dan SOP yang lebih spesifik untuk semua pekerjaan-pekerjaan yang berisiko

2. Meningkatkan implementasi CSMS terhadap pihak ke-3

3. Mempekerjakan tenaga Medis (Dokter) di lingkungan

PT PDSI, guna melakukan evaluasi terhadap aspek Health (Kesehatan) seluruh pekerja PT PDSI (termasuk pekerja kontrak)

JADIKAN BUDAYA KESELAMATAN SEBAGAI KEBUTUHAN

Jangka Menengah:Jangka Menengah:

Page 38: PPT SUYARTONO

SYT – Maret 2012

PRIORITASKAN KESELAMATAN

[email protected]@indo.net.id

WASPADA i

1. Kondisi yg tdk aman

2. Peralatan yg tdk aman

3. Perilaku orang yg tdk aman

di sekitar kita

Apa kontribusi kita?

TERIMA KASIH - WASSALAM

38