ppt sistem ekskresi pada manusia_pricillia ninis p_xi ipa 4_29
TRANSCRIPT
Oleh: Pricillia Ninis P.Kelas XI IPA 4 / 29
SMAN 48 Jakarta Timur
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney).
Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang.
Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram.
Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis).
Fungsi Ginjal Membuang sisa metabolisme :
Sampah nitrogenObat-obatanRacun
Mengatur :Keseimbangan Air dalam tubuhKandungan elektrolit Asam –Basa cairan darahTekanan darahProduksi sel darah merahPengaktifan vitamin D
Proses Pembentukan Urin
filtrasi
reabsorpsi
augmentasi
1. Filtrasi (Filtration)
Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
Sel darah dan beberapa protein tetap berada di dalam darah.
Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
2. Reabsorpsi (Reabsorption)
Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal terdiri dari :Sebagian besar air
Glukosa dan Asam Amino
Ion
Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.
Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
Sedangkan zat lainnya adalah sampah nitrogen berupa :UreaAsam UricKreatininBeberapa AirAkhirnya terbentuklah urin sekunder.
3. Augmentasi (Augmentation) Terjadi di Tubulus
Distal Beberapa zat keluar
dari kapiler peritubuler ke tubulus ginjal.H+, Ka+ dan ion
potassiumCreatininRacun dan obat-
obatan
Tubulus Proksimal
Filtrasi H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key Active
transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O H2O HCO3
K+
H+ NH3
HCO3
K+ H+
H2O
1 4
2
3 5
Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
Tubulus Proksimal
Filtrasi H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key Active
transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O H2O HCO3
K+
H+ NH3
HCO3
K+ H+
H2O
1 4
2
3 5
Video Proses Pembentukan Urin
Filtrasi Reabsorpsi Augmentasi
Proses Penyaringan darah
Penyerapan kembali zat-
zat yang masih
dibutuhkan
penambahan zat sisa dan
urea
Tempat terjadi Kapiler glomerulus
tubulus kontortus proksimal
tubulus kontortus
distal
tubulus kontortus
distal.
Hasil
filtrat glomerulus atau urin primer
Urin sekunder Urin yang sebenarnya
Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin
Hormon Antidiuretik (ADH)
Hormon Insulin
Jumlah Air yang Diminum
Gangguan dan Kelainan Ginjal
1. Batu Ginjal : adanya batu dari endapan kalsium dan garam pada pelvis ginjal. Penyebab: Sering menahan urin dankurang minum
2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung glukosa. Hal ini karena adanya kadar gula di dalam darah yang tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena kekurangan hormon ADH.
Paru-Paru
Sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air.
Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang
Proses pembuangan diawali dengan berdifusinya karbondioksida dari sel-sel ke dalam darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus
Dari alveolus, karbondioksida akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.
Hati
Fungsi Hati
Menghasilkan empedu yang mencapai 1/2 liter setiap hari
Menghasilkan Enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat amonia yang bersifat racun.
Berperan dalam metabolisme karbohidrat
Mengatur kadar gula dalam darah
Fungsi Hati
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen
Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
Sebagai tempat pembentukan urea
Kulit
Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh.
Kulit memiliki banyak fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan.
Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
Epidermis
Jaringan Ik,at
Bawah Kulit
Dermis
1. Epidermis (Lapisan Luar)Epidermis tersusun oleh sejumlah
lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tandukMerupakan lapisan epidermis paling luar. tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas.
Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan malpighiLapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
2. Dermis (Lapisan Dalam)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut. d.Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
2. Dermis (Lapisan Dalam)
3. JARINGAN IKAT BAWAH KULIT
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh dan cadangan makanan. penahan suhu tubuh dan cadangan makanan.