ppt presentasi usul penelitian aku

Upload: aen-crab

Post on 20-Jul-2015

136 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Assalaamualaikum

SEMINAR USUL PENELITIANAKTIVITAS ANTIJAMUR Candida albicans KAIN TERLAPISI KITOSAN

Diajukan oleh : AEN ZUBAEDAH H1A008037 Mardiyah kurniasih, M.Sc (Pembimbing I) Ratna Stia Dewi, M.Sc (Pembimbing II)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK PROGRAM STUDI KIMIA PURWOKERTO 2011

PENDAHULUANA. Latar belakang B. Identifikasi masalahC. Tujuan penelitian D. Manfaat penelitian

A. Latar belakangCandidosis vagina (Keputihan)tumbuh

Kain dilapisi

Kitosan memiliki aktivitas antijamur

Kitosan

Mutu kain meningkat (Kain bersifat antijamur)

B. Identifikasi masalah

1. Bagaimana karakteristik kitosan dari deasetilasi kitin dari limbah kulit udang ?2. Bagaimana kondisi optimum pelapisan kitosan pada

kain ? 3. Bagaimana pengaruh pelapisan kitosan pada kain terhadap pertumbuhan jamur C. albicans ?

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui karakteristik kitosan melalui deasetilasi kitin dari limbah kulit udang.2. Mendapatkan kondisi optimum pelapisan kitosan

pada kain. 3. Menentukan pengaruh pelapisan kitosan pada kain terhadap pertumbuhan jamur C. albicans.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang metode sintesis kitosan dan aplikasi dalam kain multifungsi.

METODE PENELITIANA. Tempat dan waktu penelitian B. Bahan penelitianC. Alat penelitian D. Prosedur penelitian

A. Tempat dan waktu

Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik Program Studi Kimia Jurusan MIPA Fakultas Sains dan Teknik dan Laboratorium mikrobiologi Biologi Universitas Jenderal Soedirman selama 6 bulan yaitu dari bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan Maret 2012.

B. Bahan penelitian

limbah udang HCl NaOH NaOCl aquades kain katun C. albicans

CH3COOH Etanol teknis (70%)

agar PDA PDB detergen non ionik 2 % paper dish

Semua bahan kimia yang digunakan memiliki standar reagent grade kecuali untuk sterilisasi uji antijamur digunakan etanol teknis.

C. Alat penelitian

seperangkat alat gelas seperangkat alat refluks timbangan analitik Mettler

AE200 Mortar Mikropipet blender oven kurs porselin tanur, kompor listrik kertas saring

dirigen Desikator cawan petri Gunting Autoklaf inkubator flask test tube water bath shaker Fourier Transform Infra-Red

Spectrophotometer 8201 Shimadzu.

(FTIR)

D. Prosedur Penelitian1.

Sintesis Kitosan dari Kulit UdangKulit Udang Dibersihkan dan dikeringkan Diblender hingga halus Diayak

Serbuk Kulit Udang Dideproteinasi dg NaOH 4% Didemineralisasi dg HCl 1 M Didecolorisasi dg NaOCl 4 % Kitin Kitosan Dideasetilasi dg NaOH 60 %

Dianalisis dg FTIR

2.

Pretreatment kain sebelum pelapisanKain putih katun Dipotong ukuran 73 cm Dicuci dengan etanol teknis selama 5 menit Dicuci dengan detergen non ionik 2% selama 5 menit

Dibilas dengan akuades hangat sebanyak tiga kali Dikeringkan Ditimbang

Kain putih katun siap digunakan

3. Optimasi teknik celup (dip coating)3.1 Pembuatan larutan kitosan 0,1%Kitosan Diambil 0,1 gram Dilarutkan dalam 100 ml asam asetat 1% Larutan kitosan 0,1%

3.2 Optimasi waktu dan kecepatan3.2.1 Optimasi waktu pencelupanLima lembar kain katun hasil pretreatment

Dicelupkan dalam larutan kitosan 0,1% dengan 5, 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 detik secara berurutan dengan kecepatan sedang, frekuensi 15 kali Diangin-angin hingga kering

Kain kering Dicelupkan dalam akuades Dikeringkan dalam oven 100C selama 3 menit dan cured 150C selama 3 menit Ditimbang Kain terlapisi kitosan waktu optimum

3.2.2 Optimasi kecepatanLima lembar kain katun hasil pretreatment Dicelupkan dalam larutan kitosan 0,1% dengan waktu pencelupan optimum Dilakukan dengan kecepatan sangat lambat, lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat Diangin- angin hingga kering

Kain kering Dicelupkan dalam akuades Dikeringkan dalam oven 100C selama 3 menit dan cured 150C selama 3 menit Ditimbang

Kain terlapisi kitosan kecepatan pencelupan optimum

3.2.3 Optimasi konsentrasi kitosanLima lembar kain katun hasil pretreatment Dicelupkan dalam larutan kitosan 0,05%, 0,1%, 0,155, 0,20%, dan 0,5% dengan waktu

dan kecepatan pencelupan hasil optimalisasi Diangin- angin hingga kering

Kain kering Dicelupkan dalam akuades Dikeringkan dalam oven 100C selama 3 menit dan cured 150C selama 3 menit Ditimbang

Kain terlapisi kitosan Konsentrasi kitosan optimum

3.2.4 Optimasi frekuensi kitosanLima lembar kain katun hasil pretreatment Dicelupkan dalam larutan kitosan konsentrasi hasil optimalisasi Dilakukan dengan waktu dan kecepatan hasil optimalisasi Dilakukan pencelupan dengan variasi 5, 10, 15, 20, dan 30 kali Diangin- angin hingga kering

Kain kering Dicelupkan dalam akuades Dikeringkan dalam oven 100C selama 3 menit dan cured 150C selama 3 menit Ditimbang

Kain terlapisi kitosan Frekuensi pencelupan optimum

4. Pelapisan kitosanKain katun hasil pretreatmen Dicelupkan ke dalam larutan kitosan dalam kondisi optimum Diangin-anginkan

Kain kering Dicelupkan akuades Dikeringkan dalam oven 100C selama 3 menit dan

cured 150C selama 3 menit Ditimbang

kain katun terlapisi kitosan kondisi optimum

5. Uji bioaktivitas anticandidiasis Jamur Candida albicans Ditumbuhkan ke dalam media PDB selama 48 jam Diambil 200 L kultur Candida untuk disebarkan secara merata di atas media PDA Paper dish 6 mm diletakkan di atas media PDA tersebut lalu diteteskan 10 L kitosan Diinkubasi 48 jam pada suhu 37oC, perlakuannya duplo Diukur daerah hambat (daerah bening disekitar paper

dish) Untuk kontrol negatif digunakan pelarut dari kitosanData

5. Uji aktivitas antijamur kain terlapisi kitosanJamur Candida albicans Ditumbuhkan ke dalam media PDB selama 48 jam Diambil 200 L kultur Candida untuk disebarkan secara merata di atas media PDA

Kain uji 6 mm yang terlapisi kitosan (pada kondisi optimum) diletakkan di atas media PDA tersebut Diinkubasi 48 jam pada suhu 37oC, perlakuannya duplo Diukur daerah hambat (daerah bening disekitar kain uji) Untuk kontrol negatif digunakan pelarut dari kitosan dan untuk kontrol positif adalah kain tanpa pelapisan kitosan

Data

Jadwal pelaksanaan penelitianNo. 1. Kegiatan 1 Studi Pustaka dan Persiapan 2 3 Bulan ke4 5 6

2.3. 4.

Uji LaboratoriumAnalisis Data Penyusunan Skripsi

SEKIAN TERIMA KASIH

Wassalaamualaikum wr.wb

Mekanisme Reaksi Hidrolisis Kitin Menjadi Kitosan

1. tjd rx adisi dimana gugus OH masuk ke dalam gugus NHCOCH3 (adisi adlah ikatan rangkap jd tunggal, ikatan rangkap CO berubah jadi tunggal CO dan OH masuk ke C nya) 2. tjd pelepasan H+ dari gu2s OH yg masuk td dan H+ tsb berikatan dg NH untuk mmbntuk NH2 3. tjd pembentukan gugus NH2 yg dsertai dg pelepasan gugus asetil (asetil tbntuk dr rx eliminasi

pada slh satu gugus karbonilnya) 4. asetil terlepas dan terbentuk NH2 mnjd kitosan

Kitosan hasil dari deasetilasi kitin, larut dalam asam

encer seperti asam asetat dan asam formiat

Struktur kimia kitosan

Kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang baik karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil (-OH) dan gugus amina (-NH2) pada rantainya, merupakan polisakarida bersifat basa.

Sifat polikationik kitosan

Gbr dinding sel C. albicans ada 5 lapis yg brbeda: fibrillar layer Mannoprotein Glucan Glucan kitin Mannoprotein plasma membran Terdapatnya membran sterol pada dinding yg berperan sbg agen antimikotik

Membran sel jamur terdri dari fosfolipid (2 asam

lemak dan 1 gugus fosfat berikatan dg 1 mol gliserol)

KITosan tdk larut air cs kitosan mmbentuk ik H2 INTERMOLEKULER dan intramolekuler- membentuk formasi serabut

Menguji adanya kitin dilakukan dengan reaksi warna Van Wesslink, dimana kitin direaksikan dengan larutan I2-KI 1% akan memberikan warna coklat. Penambahan H2SO4 1 M memberikan warna violet . Untuk menguji kemurniaan kandungan kitosan, dimana sebanyak 1 gram serbuk dilarutkan dalam 100 mL asam asetat 2 % dengan perbandingan 1 : 100 (b/v) antara kitosan dengan pelarut. Kitosan dikatakan mempunyai kemurnian yang tinggi bila larut dalam larutan asam asetat 2% tersebut .