ppt ppom
TRANSCRIPT
![Page 1: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/1.jpg)
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1
Tentang“ppom”
Oleh:Asti Sri Endriyawati
05200ID10090/2C
![Page 2: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/2.jpg)
PPOM terbagi dalam 3 Macam Penyakit yaitu:
1. Bronkhitis Kronis
2. Emfisema3. Asma
Bronkhial
![Page 3: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/3.jpg)
Bronkhitis KronisBronkhitis akut adalah radang pada bronkhus
yang biasanya mengenai trakhea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik misalnya pada morbili, pertusis, ditteri, dan tipus abdominalis.
Bronkhitis kronis bukanlah merupakan bentuk menahun dari bronkhitis akut. Walaupun demikian, seiring dengan waktu, dapat ditemukan periode akut pada penyakit bronkhitis kronis. Hal tersebut menunjukkan adanya serangan bakteri pada dinding bronkhus yang tidak normal, infeksi sekunder oleh bakteri dapat menimbulkan kerusakan yang lebih banyak sehingga akan memperburuk keadaan.
![Page 4: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/4.jpg)
ETIOLOGITerdapat tiga jenis penyebab
bronkhitis akut, yaitu:a. Infeksi: Staphylococcus
(stafilokokus), Streptococcus (streptokokus), Pneumococcus (pneumokokus), Haemophilus influenzae.
b. Alergic. Rangsangan lingkungan,
misal: asap pabrik, asap mobil, asap rokok, dll.
![Page 5: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/5.jpg)
PATOFISIOLOGIPasien dengan bronkhitis kronis akan
mengalami:a. Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar
mukus pada bronkhus besar sehingga meningkatkan produksi mukus.
b. Mukus lebih kentalc. Kerusakan fungsi siliari yang dapat
menunjukkan mekanisme pembersihan mukus.
Pada keadaan normal, paru-paru memiliki kemampuan yang disebut mucocilliary defence, yaitu sistem penjagaan paru-paru yang dilakukan oleh mukus dan siliari.
![Page 6: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/6.jpg)
Manifestasi Klinis
a. Penampilan umum: cenderung overweight, sianosis akibat pengaruh sekunder polisitemia, edema (akibat CHF kan an), dan barrel chest.
b. Usia: 45-65 tahun.c. Pengkajian:
- Batuk persisten, produksi sputum seperti kopi, dispnca dalam beberapa keadaan, variabel wheezing pada saat ekspirasi, serta seringnya infeksi pada sistem respirasi.- Gejala biasanya timbul pada waktu yang lama.
d. Jantung: pembesaran jantung, cor pulmonal, dan Hematokrit > 60%.
e. Riwayat merokok positif (+).
![Page 7: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/7.jpg)
Manajemen Medis
Pengobatan utama ditujukan untuk mencegah, mengontrol infeksi, dan meningkatkan drainase bronkhial menjadi jernih. Pengobatan yang diberikan adalah sebagai berikut:
• Antimicrobial• Postural drainase• Bronchodilator• Aerosolized Nebulizer• Surgical Intervention
![Page 8: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/8.jpg)
EmfisemaEmfisema merupakan suatu
keadaan pengembangan paru dengan udara berlebihan (erasi berlebihan) yang mengakibatkan pelebaran atau pecahnya alveolus.
Emfisema adalah suatu perubahan anatomis paru-paru yang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara sebelum distal bronkus terminal disertai dengan kerusakan dinding alveolus.
![Page 9: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/9.jpg)
Jenis - Jenis Emfisema
1. Alveolus Sentrio Lobular (CLE)2. Emfisema Panlobular3. Irregular
Emfisema dapat bersifat
1. Emfisema Kompensatorik2. Emfisema Obstruktif
![Page 10: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/10.jpg)
Hal yang dapat menyebabkan Emfisema paru
•Rokok•Polusi• Infeksi•Genetik•Paparan Debu
![Page 11: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/11.jpg)
PATOFISIOLOGI
• Emfisema paru merupakan suatu pengembangan paru disertai perobekan alveolus-alveolus yang tidak dapat pulih, dapat bersifat menyeluruh atau terlokalisasi, mengenai sebagian tau seluruh paru.
• Pada emfisema terjadi penyempitan saluran nafas, penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas dan sesak, penyempitan saluran nafas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru-paru
![Page 12: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/12.jpg)
MANIFESTASI KLINIK
• Batuk• Sputum putih, jika ada infeksi menjadi purulen
atau mukopurulen• Sesak sampai menggunakan otot-otot
pernafasan tambahan• Nafas terengah-engah disertai dengan suara
seperti peluit• dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak
menonjol, membungkuk• Bibir tampak kebiruan• Berat badan menurun akibat nafsu makan
menurun• Batuk menahun
![Page 13: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/13.jpg)
KOMPLIKASI• Sering mengalami infeksi pada saluran
pernafasan• Daya tahan tubuh kurang sempurna• Tingkat kerusakan paru semakin parah• Proses peradangan yang kronis pada
saluran nafas• Pneumonia• Atelaktasis• Pneumothoraks• Meningkatkan resiko gagal nafas pada
pasien
![Page 14: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/14.jpg)
PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pencegahan - Pemeriksaan Radiologi• Terapi Medis - Pemeriksaan Fungsi
Paru• Terapi Oksigen - Pemeriksaan Gas Darah• Latihan Fisik - Pemeriksaan EKG• Rehabilitasi - Pemeriksaan• Fisioterapi Darah Laboratorium
(Kadar Leukosit)
![Page 15: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/15.jpg)
Asma Bronkhial
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ).
![Page 16: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/16.jpg)
KLasifikasi
1. Ekstrinsik (alergik) Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik
2. Intrinsik (non alergik)Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui
3. Asma gabunganBentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
![Page 17: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/17.jpg)
Etiologi
a. Faktor predisposisi • Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas
b. Faktor presipitasi • Alergen • Perubahan cuaca • Stress • Lingkungan kerja • Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
![Page 18: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/18.jpg)
PatofisiologiAsma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot
polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara.Pelepasan • Bronkospasme Pencetus : Imun mediator • Edema mukosa • Allergen • Olahraga • Cuaca respon menjadi aktif humoral • Histamine • SRS-A • Sekresi meningkat • inflamasi • Emosi • Serotonin • Kinin Penghambat kortikosteroid
![Page 19: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/19.jpg)
Manifestasi KlinikBiasanya pada penderita yang sedang bebas
serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras.
Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan.
Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makin banyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari.
![Page 20: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/20.jpg)
Pemeriksaan
- Pemeriksaan laboratorium 1. Pemeriksaan sputum 2. Pemeriksaan darah- Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan radiologi 2. Pemeriksaan tes kulit 3. Elektrokardiografi 4. Scanning paru 5. Spirometri
![Page 21: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/21.jpg)
Komplikasi
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah :
1. Status asmatikus 2. Atelektasis 3. Hipoksemia4. Pneumothoraks 5. Emfisema6. Deformitas thoraks 7. Gagal nafas
![Page 22: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/22.jpg)
Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara. 2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma 3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma
![Page 23: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/23.jpg)
Pengobatan1. Pengobatan non farmakologik: • Memberikan penyuluhan • Menghindari faktor pencetus • Pemberian cairan • Fisiotherapy • Beri O2 bila perlu. 2. Pengobatan farmakologik : • Bronkodilator : obat yang melebarkan
saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan : a. Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin
dan efedrin) b. Santin (teofilin) • Kromalin • Ketolifen
![Page 24: Ppt ppom](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/55be3ef9bb61eb653d8b47bd/html5/thumbnails/24.jpg)