pedoman pelaksanaan organisasi mahasiswa …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/ppom 2020.pdf · 2020....

26
PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA KELUARGA BESAR MAHASISWA TAHUN 2020 DEWAN PERMUSYAWARATAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2020

Upload: others

Post on 04-Mar-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA

KELUARGA BESAR MAHASISWA

TAHUN 2020

DEWAN PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2020

Page 2: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA

KELUARGA BESAR MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2020

PEMBUKAAN

Visi

Menjadikan Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

sebagai sarana pemersatu persepsi guna tercapainya keselarasan Keluarga Besar Mahasiswa yang

cerdas, kritis, demokratis, dan bertanggung jawab dengan berlandaskan Pancasila

Misi

1. Menjalin hubungan yang baik dan produktif dengan semua elemen yang ada dalam

Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

2. Melakukan kontribusi nyata bagi mahasiswa dan masyarakat

3. Menjadikan organisasi yang selalu belajar dari proses untuk menjadi lebih baik

4. Menjadikan keorganisasian yang demokratis dengan konsep pergerakan yang mencakup

seluruh civitas akademika Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

5. Mengembangkan potensi, inovasi, dan kreativitas mahasiswa dalam organisasi

Page 3: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

BAB I

IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 1

1. Ikatan organisasi ini bernama Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Semarang yang disingkat KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

2. KBM Poltekkes Kemenkes Semarang didirikan di Semarang tanggal 12 Mei 2002

3. Sekretariat KBM Poltekkes Kemenkes Semarang berkedudukan di kampus pusat

Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 2

1. Lambang organisasi KBM Poltekkes Kemenkes Semarang adalah :

2. Lambang organisasi KBM Poltekkes Kemenkes Semarang sebagaimana dimaksud ayat 1

memiliki arti sebagai berikut :

a. Tulisan “KELUARGA BESAR MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES

SEMARANG” merupakan penegasan nama ikatan organisasi kemahasiswaan di

Poltekkes Kemenkes Semarang

b. Bentuk dasar segi lima mempunyai arti organisasi kemahasiswaan yang berdasarkan

Pancasila

c. Warna dasar hijau muda melambangkan kesejahteraan mahasiswa

d. Lambang Bakti Husada sebagai simbol Poltekkes Kemenkes Semarang berada di

bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

e. Enam bintang berwarna kuning melambangkan cikal bakal berdirinya Keluarga

Besar Mahasiswa Poltekkes Depkes Semarang dari enam jurusan yang bersatu dan

beralih nama menjadi Poltekkes Kemenkes Semarang

Page 4: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

f. Sebelas kepakan sayap hitam melambangkan cikal bakal berdirinya Keluarga Besar

Mahasiswa Poltekkes Depkes Semarang dari sebelas akademi yang bersatu

3. Lambang sebagaimana dimaksud ayat 1 memiliki arti secara keseluruhan yaitu KBM

Poltekkes Kemenkes Semarang merupakan ikatan organisasi mahasiswa profesional

dengan kematangan intelektual dan dalam implementasinya di bidang kesehatan sehingga

cita-cita yang luhur penuh dengan kedamaian, kesejahteraan, persatuan dan disiplin yang

tinggi meski dinamika mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang sangat beragam.

BAB II

BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 3

1. KBM Poltekkes Kemenkes Semarang adalah organisasi yang menampung dan

menyalurkan aspirasi, minat serta mengembangkan potensi mahasiswa

2. KBM Poltekkes Kemenkes Semarang bersifat independen, otonom, dan demokratis

3. KBM Poltekkes Kemenkes Semarang dibina oleh Wakil Direktur III dan dilindungi oleh

Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 4

1. Bentuk organisasi KBM Poltekkes Kemenkes Semarang terdiri dari organisasi

kemahasiswaan tingkat pusat dan tingkat jurusan/program studi

2. Organisasi kemahasiswaan tingkat pusat sebagaimana dimaksud ayat 1 terdiri dari :

a. DPM (Dewan Permusyawaratan Mahasiswa)

b. BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)

c. UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa)

3. Organisasi kemahasiswaan tingkat jurusan/prodi sebagaimana dimaksud ayat 1 terdiri

dari :

a. Dema (Dewan Mahasiswa)

b. Hima (Himpunan Mahasiswa)

c. KKM (Komunitas Kegiatan Mahasiswa)

Page 5: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 5

KBM Poltekkes Kemenkes Semarang berasaskan Pancasila

Pasal 6

1. KBM Poltekkes Kemenkes Semarang berfungsi sebagai sarana pengembangan diri

mahasiswa ke arah perluasan wawasan, profesionalisme, pengembangan jiwa yang

bersifat demokratis dan toleransi serta pembentukan integritas kepribadian

2. Tujuan KBM Poltekkes Kemenkes Semarang adalah:

a. Mengembangkan wawasan keilmuan mahasiswa

b. Melatih jiwa kepemimpinan dan jiwa demokratis bagi mahasiswa

c. Menampung dan menyalurkan aspirasi serta minat mahasiswa

d. Membina dan mengembangkan aktivitas serta potensi mahasiswa

Pasal 7

Kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa yang diwujudkan melalui Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa dan dilaksanakan menurut ketentuan Pedoman Pelaksanaan

Organisasi Mahasiswa

BAB III

ANGGARAN KBM

Pasal 8

1. Anggaran KBM Poltekkes Kemenkes Semarang berasal dari pembiayaan yang dilakukan

di awal registrasi dan selanjutnya disebut Iuran Organisasi Mahasiswa (IOM)

2. Pembagian dana KBM Poltekkes Kemenkes Semarang dengan ketentuan

a. Organisasi kemahasiswaan di tingkat pusat berhak atas 35 % bagian dari keseluruhan

anggaran KBM

b. Organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan/program studi berhak atas 65 % bagian

dari keseluruhan anggaran KBM

Page 6: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

BAB IV

DEWAN PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

Pasal 9

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) adalah lembaga legislatif tertinggi di KBM

Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan mahasiswa

Pasal 10

1. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa memiliki fungsi – fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi legislasi yaitu merancang, membuat, dan mengesahkan peraturan

perundangan di KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

b. Fungsi anggaran yaitu merancang, mengajukan, menerima, dan mendistribusikan

anggaran untuk KBM Poltekkes Kemenkes Semarang menurut ketentuan yang

berlaku

c. Fungsi pengawasaan yaitu mengawasi dan mengevaluasi jalannya pemerintahan dan

implementasi peraturan perundangan di KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

d. Fungsi aspirasi yaitu menyediakan wadah untuk menyampaikan aspirasi dan

menindaklanjuti dari dan kepada pihak terkait

2. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:

a. Bidang legislasi yaitu merancang, membuat, dan mengesahkan peraturan

perundangan di KBM Poltekkes Kemenkes Semarang menurut ketentuan yang

berlaku

b. Bidang anggaran yaitu menindaklanjuti hasil pemeriksaan laporan

pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan Iuran Organisasi Mahasiswa

dan/atau dana lain yang ditarik dari mahasiswa dan dipergunakan untuk kegiatan

kemahasiswaan

c. Bidang pengawasan yaitu melaksanakan pengawasan dan kontrol terhadap :

1) Kebijakan dan kinerja BEM

2) Kebijakan Poltekkes Kemenkes Semarang

3) Kebijakan jurusan dan/atau program studi

4) Kebijakan anggaran KBM

Page 7: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

5) Mengevaluasi kinerja BEM secara keseluruhan

d. Bidang Aspirasi yaitu menampung, menyalurkan, dan menindaklanjuti aspirasi

mahasiswa dari dan kepada pihak terkait

3. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa sebagai perwujudan kedaulatan mahasiswa

memiliki Kewenangan khusus untuk :

a. Memilih dan menetapkan calon Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

serta pasangan calon Presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

b. Menetapkan Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dan pasangan

Presiden dan Wakil Presiden terpilih

c. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

menurut peraturan perundangan yang berlaku

d. Melakukan amandemen terhadap Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa

e. Mengesahkan program kerja yang akan dilaksanakan BEM setiap periode selama

masa kepengurusan

f. Meminta laporan pertanggungjawaban atas program kerja yang telah dilaksanakan

oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

Pasal 11

1. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa memiliki hak – hak dalam rangka melaksanakan

tugas dan kewenagannya. Berikut hak - hak Dewan Permusyawaratan Mahasiswa :

a. Hak Interpelasi adalah Hak untuk meminta keterangan kepada Badan Eksekutif

Mahasiswa mengenai kebijakan yang penting dan strategis serta berdampak luas pada

KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

b. Hak Angket adalah Hak untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan

peraturan perundangan dan/atau kebijakan yang berkaitan dengan hal penting,

strategis, dan berdampak luas pada KBM Poltekkes Kemenkes Semarang yang diduga

bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya,

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa berhak mengeluarkan memorandum I yaitu 3

minggu setelah adanya penyimpangan. Memorandum II dikeluarkan 2 minggu setelah

dikeluarkannya memorandum I. Jika tidak ada perbaikan maka Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa berhak mengadakan sidang istimewa

Page 8: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

c. Hak Budget adalah Hak untuk mengesahkan rencana angggaran program kerja

dan/atau laporan pertanggungjawaban anggaran serta melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan IOM KBM dan dana lain yang ditarik dari mahasiswa untuk kegiatan

kemahasiswaan

d. Hak Imunitas adalah Hak untuk tidak dapat digangugugat dari segala hasil keputusan

yang dibuatnya

e. Hak Petisi adalah Hak untuk mengajukan usul atau anjuran serta pertanyaan mengenai

suatu permasalahan di KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

f. Hak Amandemen adalah Hak untuk mengadakan perubahan atas kebijakan/peraturan

yang telah dikeluarkan

2. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa memiliki hak – hak lain yang ketentuannya diatur

oleh peraturan perundangan

Pasal 12

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Poltekkes Kemenkes Semarang

b. Membina demokrasi dalam pemerintahan mahasiswa

c. Menjaga nama baik almamater

d. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa serta memfasilitasi tindak lanjut

penyelesaiannya

e. Melaksanakan tugas dan wewenang

Pasal 13

1. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa beranggotakan mahasiswa yang merupakan

perwakilan mahasiswa tiap jurusan di Poltekkes Kemenkes Semarang

2. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih

melalui Musyawarah Besar Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

3. Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa berkedudukan sebagai Pemimpin

tertinggi kedaulatan mahasiswa dalam Keluarga Besar Mahasiswa

4. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Umum dibantu oleh alat kelengkapan Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa

Page 9: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

5. Alat Kelengkapan sebagaimana dimaksud ayat 4 adalah Deputi, Sekretaris Umum,

Bendahara Umum, dan Komisi – Komisi yang tugas dan kewenangannya diatur oleh

peraturan perundangan

6. Seluruh Anggota Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dilantik oleh Direktur Poltekkes

Kemenkes Semarang

Pasal 14

Masa keanggotaan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa adalah satu tahun terhitung sejak

bulan Januari sampai dengan bulan Desember

Pasal 15

1. Masa keanggotaan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dapat dinyatakan berakhir lebih

cepat apabila :

a. Melanggar Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dan peraturan lain yang

telah disepakati secara langsung dan terang-terangan

b. Cuti kuliah

c. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

d. Mengalami Keterbelakangan Mental dan/atau Jiwa

e. Mengundurkan diri

f. Meninggal dunia

2. Apabila masa keanggotaan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dalam jabatan Ketua

Umum berakhir sebagaimana dimaksud ayat 1 maka akan digantikan oleh Deputi Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa menurut ketentuan peraturan perundangan

3. Apabila masa keanggotaan Dewan Permusyawartan Mahasiswa berakhir sebagaimana

dimaksud ayat 1 maka akan digantikan menurut ketentuan peraturan perundangan

Pasal 16

Anggaran Dewan Permusyawaratan Mahasiswa adalah sebesar dua puluh tujuh persen (27%)

dari hak IOM KBM tingkat Pusat

Page 10: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 17

DPM melaporkan pertanggungjawaban kepada Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes

Semarang selaku Pembina Keluarga Besar Mahasiswa pada setiap akhir periode dan tiap akhir

periode tahunan

BAB V

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 18

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah lembaga pemerintahan mahasiswa yang

merupakan lembaga eksekutif mahasiswa tertinggi di KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 19

Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki tugas dan wewenang untuk :

a. Membuat rencana anggaran program kerja dan laporan pertanggungjawaban kegiatan

kemahasiswaan sesuai kewenangannya

b. Melaksanakan dan menjalankan roda pemerintahan bersama Hima dan UKM sesuai

orientasi kebijakan masing - masing

c. Menyelenggarakan pemerintahan mahasiswa berdasarkan Pedoman Pelaksanaan

Organisasi Mahasiswa dan peraturan perundangan lain sesuai ketetapan hukumnya

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki hak :

a. Mendapat penetapan dari Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dan

dilantik oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

b. Memberikan usul dan pendapat kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

melalui Wakil Direktur III demi kemajuan Poltekkes Kemenkes Semarang

c. Membuat keputusan dan/atau peraturan yang dianggap perlu dalam melaksanakan

pemerintahan di Keluarga Besar Mahasiswa

d. Mewakili mahasiswa baik ke dalam maupun ke luar Poltekkes Kemenkes Semarang

Page 11: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 21

Badan Eksekutif Mahasiswa mempunyai kewajiban :

a. Melaksanakan kewajiban sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Organisasi

Mahasiswa dan peraturan perundangan lain yang berlaku di KBM Poltekkes

Kemenkes Semarang

b. Mengajukan persetujuan rencana anggaran program kerja kepada Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa dan Wakil Direktur III tiap awal periode dan 1 tahun

kepengurusan

c. Memberikan laporan pertanggungjawaban program kerja Badan Eksekutif

Mahasiswa kepada Dewan Permusyawaratan Mahasiswa setelah menyelesaikan

program kerja tiap akhir periode dan pemaparan tutup buku tahunan

d. Melaksanakan amanah Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dan peraturan

perundangan lain menurut kekuatan hukumnya

Pasal 22

1. Badan Eksekutif Mahasiswa dipimpin oleh seorang Presiden bersama Wakil Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa yang dipilih melalui mekanisme pemilihan raya

2. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan sebagai kepala pemerintahan

Keluarga Besar Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

3. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa berhak mengajukan rancangan undang – undang

kepada Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

4. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dengan persetujuan Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa dapat membuat keputusan, pernyataan sikap, dan/atau advokasi terhadap

pihak – pihak eksternal Poltekkes Kemenkes Semarang

5. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa menjalankan roda pemerintahan mahasiswa dibantu

oleh pembantu presiden

6. Pembantu Presiden sebagaimana dimaksud ayat 5 adalah wakil presiden, menteri, dirjen,

dan staff dirjen

7. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa berhak mengangkat dan/atau memberhentikan

pembantu presiden melalui keputusan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

Page 12: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 23

1. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dapat diberhentikan oleh Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa apabila dinyatakan telah melanggar Pedoman Pelaksanaan Organisasi

Mahasiswa dan peraturan perundangan lain

2. Presiden dapat diberhentikan sebagaimana dimaksud ayat 1 apabila :

a. Cuti kuliah

b. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

c. Mengalami keterbelakangan mental atau Jiwa

d. Mengundurkan diri

e. Meninggal dunia

f. Mengalami Krisis Kepercayaan Publik

g. Melakukan perbuatan tercela

3. Pemberhentian Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Badan

Eksekutif Mahasiswa dilakukan oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa melalui

Sidang Istimewa

4. Sidang Istimewa sebagaimana dimaksud ayat 3 harus dihadiri oleh sekurang – kurangnya

dua per tiga (2/3) dari jumlah seluruh anggota Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dan

disetujui oleh sekurang – kurangnya setengah dari total anggota Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa ditambah satu orang anggota Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (1/2 n +

1).

5. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa yang telah diberhentikan tidak dapat dicalonkan

kembali untuk jabatan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa pada periode berikutnya

6. Apabila masa kepengurusan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa berakhir seperti yang

ditetapkan pada ayat 2 dan/atau diberhentikan dalam Sidang Istimewa maka digantikan

oleh Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa tanpa jabatan wakil presiden

7. Apabila kepengurusan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dinyatakan berakhir

sebagaimana dimaksud ayat 2, maka pemerintahan akan dilaksanakan oleh Menteri

Dalam Negri dan Menteri Luar Negri Badan Eksekutif Mahasiswa secara bersama – sama

menurut urusan pemerintahannya selambat – lambatnya tiga puluh hari (30 hari) setelah

itu, Dewan Permusyawaratan Mahasiswa menyelenggarakan sidang untuk memilih

Presiden dan/atau wakil presiden

Page 13: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

8. Pengganti Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa sebagaimana dimaksud ayat 6 dan ayat 7

disebut sebagai Pelaksana Tugas Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

Pasal 24

Masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa adalah satu tahun terhitung sejak bulan

Januari – bulan Desember

Pasal 25

1. Masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa dapat berakhir lebih cepat apabila :

a. Melanggar PPOM yang telah disepakati secara langsung dan terang-terangan

b. Cuti kuliah

c. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

d. Mengalami keterbelakangan mental atau Jiwa

e. Mengundurkan diri

f. Meninggal dunia

g. Diberhentikan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dengan pertimbangan

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

2. Ketentuan lebih lanjut tentang pemberhentian dan penggantian pengurus Badan Eksekutif

Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

Pasal 26

1. Anggaran Badan Eksekutif Mahasiswa adalah sejumlah yang disepakati dalam

persidangan dan maksimal sebesar tujuh puluh tiga persen (73%) dari hak IOM KBM

tingkat pusat

2. Badan Eksekutif Mahasiswa dapat memperoleh dana lain di luar jatah IOM sebagaimana

dimaksud ayat 1 melalui usaha – usaha dan/atau penarikan dana yang sah guna memenuhi

kekurangan anggaran Badan Eksekutif Mahasiswa

Page 14: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 27

1. Badan Eksekutif Mahasiswa wajib memberikan rencana anggaran program kerja dan

laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Permusyawaratan Mahasiswa sebagaimana

dimaksud pasal 21 huruf (b) dan (c) dalam bentuk cetak dan digital menurut ketentuan

peraturan perundangan

2. Badan Eksektif Mahasiswa wajib menyampaikan rencana anggaran program kerja

dan/atau laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

secara terbuka dalam persidangan kerja

3. Ketentuan persetujuan dan/atau penerimaan rencana anggaran program kerja dan/atau

laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa diatur lebih lanjut dalam

peraturan perundangan lain yang bersifat lebih spesifik

BAB VI

DEWAN MAHASISWA

Pasal 28

1. Dewan Mahasiswa (Dema) adalah lembaga legislatif di tingkat jurusan/program studi

2. Dewan Mahasiswa beranggotakan mahasiswa yang berkedudukan sebagai wakil

mahasiswa di tingkat jurusan/program studi

3. Dewan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Ketua Dewan Mahasiswa yang dipilih melalui

Musyawarah Anggota Dewan Mahasiswa

4. Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Ketua Dewan Mahasiswa membentuk

alat kelengkapan dewan mahasiswa

5. Alat kelengkapan Dewan Mahasiswa sebagaimana dimaksud pasal ayat 4 adalah Wakil

Ketua, Sekretaris, Bendahara,, dan Komisi – Komisi yang pelaksanaannya diatur lebih

lanjut dalam peraturan perundangan

Page 15: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 29

1. Dewan Mahasiswa dibina dan dilindungi oleh Ketua Jurusan atau Ketua Perwakilan

Jurusan dan/atau Ketua Program Studi

2. Dewan Mahasiswa melaporkan pertanggungjawaban kepada Ketua Jurusan/Ketua

Perwakilan Jurusan dan/atau Ketua Program Studi setiap akhir periode dan tiap akhir

periode tahunan

3. Dewan Mahasiswa dilantik oleh Ketua Jurusan atau Ketua Perwakilan Jurusan

4. Dewan Mahasiswa dapat memberikan usul atau pendapat kepada Ketua Jurusan/Ketua

Perwakilan Jurusan dan/atau Ketua Program Studi demi kemajuan jurusan dan/ program

studi

Pasal 30

Tugas dan wewenang Dema adalah:

a. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja Hima sesuai dengan PPOM dan peraturan

perundangan

b. Menampung, menyalurkan, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa pada lembaga

terkait

c. Meminta dan mengkaji rencana program kerja Hima di awal periode dan laporan

pertanggungjawaban Hima di akhir periode

d. Mengesahkan program kerja Hima

e. Memantau dan menindaklanjuti kebijakan prodi atau jurusan

Pasal 31

1. Dema memiliki hak :

a. Hak Interpelasi

b. Hak Angket

c. Hak Budget

d. Hak Petisi

2. Khusus untuk Ketua Dema, memiliki Hak Amandemen

3. Hak Amandemen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah hak untuk mengadakan

perubahan atas kebijakan/peraturan yang telah dikeluarkan

Page 16: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 32

Kewajiban Dema adalah :

a. Setiap anggota Dema wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil mahasiswa yang

bertanggungjawab

b. Meminta laporan pertanggungjawaban Himpunan Mahasiswa melalui Gubernur

Himpunan Mahasiswa pada setiap akhir kegiatan dan akhir periode

c. Mengumpulkan rencana anggaran program kerja Dema dan Hima kepada DPM di

setiap awal periode

d. Mengumpulkan laporan pertanggungjawaban dan rencana tidak lanjut Dema dan

Hima kepada DPM di setiap akhir periode

Pasal 33

Masa keanggotaan Dewan Mahasiswa adalah satu tahun terhitung sejak bulan Januari sampai

dengan bulan Desember

Pasal 34

1. Masa keanggotaan Dewan Mahasiswa dapat dinyatakan berakhir lebih cepat apabila :

a. Melanggar Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dan peraturan lain yang

telah disepakati secara langsung dan terang-terangan

b. Cuti kuliah

c. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

d. Mengalami Keterbelakangan Mental dan/atau Jiwa

e. Mengundurkan diri

f. Meninggal dunia

2. Apabila masa keanggotaan Dewan Mahasiswa dalam jabatan Ketua Umum berakhir

sebagaimana dimaksud ayat 1 maka akan digantikan oleh Wakil Ketua Dewan

Mahasiswa menurut ketentuan peraturan perundangan

3. Apabila masa keanggotaan Dewan Permusyawartan Mahasiswa berakhir sebagaimana

dimaksud ayat 1 maka akan digantikan menurut ketentuan peraturan perundangan

Page 17: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 35

Anggaran Dewan Mahasiswa merupakan hasil kesepakatan bersama Hima dalam persidangan

kerja tingkat jurusan/program studi

BAB VII

HIMPUNAN MAHASISWA

Pasal 36

1. Himpunan Mahasiswa (Hima) adalah lembaga eksekutif tingkat Jurusan/program studi

2. Hima dipimpin oleh Gubernur Himpunan Mahasiswa yang berkedudukan sebagai kepala

pemerintahan mahasiswa tingkat jurusan/program studi

3. Gubernur Hima dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dibantu oleh perangkat

Gubernur Hima

4. Perangkat Gubernur Hima sebagaimana dimaksud ayat 3 meliputi Wakil Gubernur Hima,

Sekretaris, Bendahara, dan Divisi yang pelaksanaannya diatur oleh peraturan gubernur

Hima

5. Gubernur Hima langsung membawahi Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) sesuai

dengan kewenangannya

Pasal 37

1. Himpunan Mahasiswa dibina dan dilindungi oleh Ketua Jurusan atau Ketua Perwakilan

Jurusan dan/atau Ketua Program Studi

2. Himpunan Mahasiswa mengajukan persetujuan Rencana Anggaran Program Kerja dan

Laporan Pertanggungjawaban kepada Dewan Mahasiswa dan diketahui oleh Ketua

Jurusan/Ketua Perwakilan Jurusan dan/atau Ketua Program Studi

3. Himpunan Mahasiswa dilantik oleh Ketua Jurusan atau Ketua Perwakilan Jurusan

Pasal 38

1. Gubernur Himpunan Mahasiswa dapat diberhentikan oleh Dewan Mahasiswa apabila

dinyatakan telah melanggar Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dan peraturan

perundangan lain

Page 18: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

2. Gubernur Hima dapat diberhentikan sebagaimana ayat 1 apabila :

a. Cuti kuliah

b. Sudah tidak menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

c. Mengalami keterbelakangan mental atau Jiwa

d. Mengundurkan diri

e. Meninggal dunia

f. Mengalami Krisis Kepercayaan Publik

g. Melakukan perbuatan tercela

3. Pemberhentian Gubernur Hima dan/atau Wakil Gubernur Hima dilakukan oleh Dewan

Mahasiswa melalui Sidang Istimewa Jurusan/Program Studi

4. Sidang Istimewa Jurusan/Program Studi sebagaimana dimaksud pasal 35 ayat 3 harus dihadiri

oleh sekurang – kurangnya dua per tiga (2/3) dari jumlah seluruh anggota Dewan Mahasiswa dan

disetujui oleh sekurang – kurangnya setengah dari total anggota Dewan Mahasiswa ditambah

satu orang anggota Dewan Mahasiswa (1/2 n + 1).

5. Gubernur Hima yang telah diberhentikan tidak dapat dicalonkan kembali untuk jabatan yang

sama pada periode berikutnya

6. Apabila masa kepengurusan Gubernur Hima berakhir seperti yang ditetapkan pada ayat 2

dan/atau diberhentikan dalam Sidang Istimewa Jurusan/Program Studi maka digantikan oleh

Wakil Gubernur Hima tanpa jabatan Wakil Gubernur Hima

7. Apabila kepengurusan Wakil Gubernur Hima dinyatakan berakhir sebagaimana dimaksud ayat

2, maka selambat – lambatnya tiga puluh hari (30 hari) setelah itu, Dewan Mahasiswa

menyelenggarakan sidang untuk memilih Gubernur dan/atau Wakil Gubernur Hima

8. Pengganti Gubernur Hima sebagaimana dimaksud ayat 6 disebut sebagai Pelaksana Tugas

Gubernur Hima

Pasal 39

Hima memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan yang bersifat penalaran dan keilmuan

sesuai dengan program yang dikembangkan oleh masing-masing prodi dan jurusan

b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan Hima tingkat prodi dan jurusan selama tidak

bertentangan dengan PPOM dan peraturan perundangan lain

Page 19: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

c. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pengelola prodi atau jurusan terutama

dalam pengembangan prodi

d. Melakukan koordinasi dengan lembaga mahasiswa lain dalam bidang kegiatan

mahasiswa

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Hima memiliki hak :

a. Memberikan usul dan pendapat kepada Ketua Jurusan melalui Dewan Mahasiswa

demi kemajuan jurusan/program studi

b. Membuat keputusan dan/atau peraturan yang dianggap perlu dalam melaksanakan

pemerintahan di jurusan/program studi

c. Setiap pengurus hima berhak menerima Surat Keputusan pengesahan pengurus Hima

dari pihak yang menandatangani berita acara serah terima jabatan

d. Mewakili mahasiswa tingkat jurusan/program studi dalam pengambilan keputusan

tingkat jurusan/program studi dan/atau pusat

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Hima memiliki kewajiban :

1. Memberikan dan menyampaikan rencana anggaran program kerja di awal periode dan

periode tahunan kepada Dema melalui mekanisme persidangan kerja

2. Melaksanakan program kerja dengan penuh tanggung jawab dan seoptimal mungkin

sesuai dengan PPOM dan peraturan perundangan lain yang berlaku

3. Memberikan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan rencana tidak lanjut

kepada Dema setiap akhir periode dan periode tahunan melalui mekanisme persidangan

kerja

4. Mengembangkan dan mewadahi minat dan bakat mahasiswa tingkat jurusan/program

studi

Pasal 42

1. Anggaran Himpunan Mahasiswa merupakan hasil kesepakatan bersama Dema dalam

persidangan kerja tingkat jurusan/program studi

Page 20: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

2. Himpunan Mahasiswa berhak mendapatkan dan/atau mencari sumber dana lain yang sah

dan tidak bertentangan dengan PPOM dan/atau peraturan perundangan lain untuk

memenuhi kebutuhan anggaran Himpunan Mahasiswa

BAB VIII

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 43

1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan

minat dan bakat di tingkat pusat di bawah pertanggungjawaban Presiden Badan Eksekutif

Mahasiswa

2. Unit Kegiatan Mahasiswa di tingkat program studi disebut dengan Komunitas Kegiatan

Mahasiswa (KKM)

3. KKM sebagaimana dimaksud ayat 2 adalah organisasi yang mewadahi minat dan bakat

mahasiswa di tingkat program studi

Pasal 44

1. UKM dapat didirikan dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Mempunyai visi dan misi yang jelas dan tidak bertentangan dengan peraturan yang

berlaku

b. Mempunyai struktur kepengurusan yang jelas

c. Pembuatan UKM berdasar atas kesepakatan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

dengan persetujuan Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

d. Minimal beranggotakan 15 mahasiswa sebagai anggota aktif

2. KKM dapat didirikan dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Mempunyai visi dan misi yang jelas dan tidak bertentangan dengan peraturan yang

berlaku

b. Mempunyai struktur kepengurusan yang jelas

c. Pembuatan KKM berdasar atas kesepakatan Gubernur Hima dengan disetujui oleh

Ketua Dema

d. Adanya Pengesahan secara resmi oleh Gubernur Hima

Page 21: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 45

1. Keanggotaan UKM berasal dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah

mendaftar dan memenuhi persyaratan menjadi anggota yang telah ditetapkan oleh UKM

tertentu

2. Keanggotaan KKM berasal dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah

mendaftar dan memenuhi persyaratan menjadi anggota yang telah ditetapkan oleh KKM

tertentu

3. Anggota UKM dan/atau KKM meliputi :

a. Anggota struktural : Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, Sekretaris

b. Anggota fungsional : selain yang disebutkan pada poin a

4. Anggota struktural UKM tidak diperbolehkan menjabat sebagai anggota struktural

Organisasi lain di lingkungan Keluarga Besar Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

5. Ketua UKM dipilih melalui proses demokratis di internal UKM dan dilantik secara

serentak sesama UKM oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

6. Ketua KKM dipilih berdasarkan keputusan Gubernur Hima dan bertanggung jawab

kepada Gubernur Hima

Pasal 46

1. Anggaran UKM bersumber dari Dana UKM yang pembagiannya diatur oleh Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa dan subsidi IOM maksimal sebesar dua puluh lima persen

(25 %) dari hak anggaran IOM Badan Eksekutif Mahasiswa serta diatur dalam peraturan

presiden Badan Eksekutif Mahasiswa

2. UKM dapat memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan anggaran UKM dengan

cara – cara lain yang resmi/legal

3. KKM berhak mendapatkan dana pembinaan dari Hima menurut Peraturan Gubernur

Hima dan KKM berhak mencari dana tambahan di luar dana kemahasiswaan untuk

pengembangan kegiatan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan PPOM

Page 22: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 47

1. UKM dapat dibubarkan menurut peraturan internal UKM dan/atau Peraturan Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa atas persetujuan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dan

Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang

2. KKM dapat dibubarkan menurut peraturan internal KKM dan/atau Peraturan Gubernur

Himpunan Mahasiswa atas persetujuan Ketua Dewan Mahasiswa

BAB IX

PERSIDANGAN

Pasal 48

1. Persidangan merupakan forum resmi dan terhormat untuk memutuskan suatu keputusan

penting

2. Persidangan di tingkat KBM Poltekkes Kemenkes Semarang terdiri atas persidangan

kerja, Sidang Istimewa, Kongres Tingkat Tinggi, dan Musyawarah Besar

3. Persidangan Kerja sebagaimana dimaksud ayat 2 bertujuan untuk menyetujui rencana

anggaran program kerja dan laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa

oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

4. Sidang Istimewa sebagaimana dimaksud ayat 2 bertujuan untuk meminta dan mengambil

kesepakatan terhadap pertanggungjawaban Presiden dan/atau Wakil Presiden atas dugaan

pelanggaran terhadap Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dan/atau peraturan

perundangan lain oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

5. Kongres Tingkat Tinggi sebagaimana dimaksud ayat 2 bertujuan untuk memutuskan dan

menetapkan Calon Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa dan pasangan

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa serta menjadi

bahan pertimbangan akhir dalam pemilihan Calon anggota Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa dan/atau Calon Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa untuk masa jabatan

berikutnya

6. Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud ayat 2 bertujuan untuk memilih dan

menetapkan Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa oleh Anggota Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa terpilih serta menetapkan alat kelengkapan Dewan

Page 23: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Permusyawaratan Mahasiswa oleh Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

terpilih

7. Ketentuan terkait persidangan dan mekanismenya diatur lebih lanjut dalam peraturan

Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

Pasal 49

Seluruh Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

dapat melaksanakan persidangan di internal organisasi kemahasiswaan masing - masing

BAB X

PEMILIHAN RAYA

Pasal 50

Pemilihan Raya adalah kegiatan legislatif tertinggi yang melibatkan seluruh mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Semarang untuk memilih Pasangan Presiden dan Wakil Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa oleh Komisi Penyelenggara Pemira (KPP)

Pasal 51

Pemilihan Raya dapat dilaksanakan apabila telah diumumkan pasangan calon Presiden dan

Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Kongres Tingkat Tinggi

Pasal 52

1. Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dipilih dalam Pemilihan Raya

dalam satu pasang menurut keputusan Kongres Tingkat Tinggi

2. Calon Presiden dan/atau Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa diusulkan oleh

Dewan Mahasiswa tingkat Jurusan dan mendapatkan dukungan sekurang – kurangnya

sebesar dua puluh persen (20%) dari jumlah Seluruh Anggota Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa dalam Kongres Tingkat Tinggi

Page 24: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

Pasal 53

1. Pemilihan Raya diselenggarakan oleh Komisi Penyelenggara Pemira dan diawasi oleh

sebuah Badan Pengawas Pemira yang dibentuk oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa

2. Hasil pemilihan raya dihitung dan dikalkulasikan oleh Komisi Penyelenggara Pemira dan

disaksikan oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa bersama saksi – saksi di luar

anggota Dewan Pemusyawaratan Mahasiswa

3. Ketetntuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan pemilihan raya diatur dalam peraturan

perundangan

Pasal 54

1. Anggota struktural KBM tidak diperbolehkan merangkap jabatan di anggota struktural

organisasi KBM Poltekkes Kemenkes Semarang

2. Anggota struktural sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah ketua, wakil ketua, sekretaris,

dan bendahara

BAB XI

ATURAN PERALIHAN

Pasal 55

Semua peraturan pelaksanaan organisasi kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Semarang

yang telah ada tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan PPOM

BAB XII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 56

1. Hal-hal yang belum diatur dalam PPOM ini akan diatur dan ditetapkan dalam Peraturan

perundangan

Page 25: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan

2. PPOM ini berlaku setelah ditetapkan dan disahkan oleh Ketua Umum Dewan

Permusyawaratan Mahasiswa, dan diketahui oleh Direktur Poltekkes Kemenkes

Semarang serta Wakil Direktur III

3. Pedoman Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa dapat dilakukan amandemen apabila

memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

a. Usul amandemen diajukan secara tertulis oleh anggota Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa kepada Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa secara

lengkap tentang isi dan pasal yang akan diubah serta perbaikannnya

b. Hasil amandemen PPOM disetujui oleh lembaga legislatif dengan memperhatikan

pertimbangan dari lembaga eksekutif dan UKM di lingkungan Keluarga Besar

Mahasiswa

c. Pengesahan PPOM dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Permusyawaratan

Mahasiswa dan diketahui oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang serta Wakil

Direktur III

Disetujui

Hari, Tanggal: Minggu, 27 Januari 2019

Pukul : 09.07 WIB

Di: Gedung Teater MST Kampus 1 Poltekkes Kemenkes Semarang

Page 26: PEDOMAN PELAKSANAAN ORGANISASI MAHASISWA …dpmpoltekkessmg.com/uploads/file/PPOM 2020.pdf · 2020. 9. 30. · Poltekkes Kemenkes Semarang dan merupakan perwujudan dari kedaulatan