ppt panel 2

21
Klasifikasi neoplasma pada tulang

Upload: wahyu-haliq

Post on 15-Nov-2015

251 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ytdfyg

TRANSCRIPT

Klasifikasi neoplasma

Klasifikasi neoplasma pada tulang

epidemiologi

Insiden terjadinya dari seluruh tumor tulang primer : 65,8% bersifat jinak dan 34,2% bersifat ganas, ini berarti dari setiap tiga tumor tulang terdapat satu yang bersifat ganas. Tumor ganas tulang menempati urutan kesebelas dari seluruh tumor ganas yang ada dan hanya 1,5% dari seluruh tumor ganas organ. Perbandingan insiden tumor tulang pada pria dan wanita adalah sama.Tumor jinak tulang primer yang paling sering ditemukan adalah osteoma (39,3%), osteokondromo (32,5%), kondroma (9,8%) dan sisanya adalah tumor tulang jinak yang lain. Osteogenik sarkom (48,8%) merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering ditermukan, diikuti giant cell tumor (17,5%), kondrosarkomo (10%) dan sisanya adalah tumor tulang ganas yang lain

Etiologi dan faktor resikoGenetik Radiasi InfeksiTrauma Ekstrinsik Karsinogenik

patofisiologiAdanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.Kelainan congenital, genetic, gender / jenis kelamin, usia, rangsangan fisik berulang, hormon, infeksi, gaya hidup, karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel tumor. Sel tumor dapat bersifat benign (jinak) atau bersifat malignant (ganas).Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Tjakra, Ahmad. 1991).Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdiferensiasi / proliferasi, membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel, duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).

Manifestasi klinisPenegakan Diagnosis dan Diagnosis Banding

Yang paling penting untuk mengetahui bahwa seseorang menderita tumor tulang adalah anamnesis untuk menegakkan diagnosis tumor tulang jenis apa yang diderita oleh si pasien dan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis adalah:UmurUmur penderita sangat penting untuk diketahui karena banyak tumor tulang yang mempunyai kekhasan dalam umur terjadinya,

Lama dan perkembangan (progresifitas) tumor.Tumor jinak biasanya berkembang secara pelahan dan bila terjadi perkembangan yang cepat dalam waktu singkat atau suatu tumor yang jinak, tiba tiba menjadi besar maka perlu dicurigai adanya keganasan.

NyeriNyeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas. Adanya nyeri menunjukkan tanda ekspansi tumor yang cepat dan penekanan kejaringan sekitarnya, perdarahan atau degenerasi.

PembengkakanKadang kadang penderita mengeluhkan adanya suatu pembengkakan, yang timbul secara pelahan lahan dalam jangka waktu yang lama atau secara tiba tiba.Kemudian dilakukan pemeriksaan Klinik, hal hal yang penting dalam melakukan pemeriksaan klinik adalah:LokasiBeberapa jenis tumor mempunyai lokasi yang klasik dan tempat tempat predileksi tertentu seperti didaerah epifisis, metafisis tulang atau menyerang tulang tulang tertentu misalnya osteoma pada daerah tengkorak, osteogenik sarkoma pada daerah metafisis, osteoblatoma pada daerah vertebra.

Besar, bentuk, batas dan sifat tumor.Tumor yang kecil kemudian suatu tumor jinak, sedangkan tumor yang besar kemungkinan adalah tumor ganas, penting pula diperhatikan bentuk tumor apakah disertai pelebaran pembuluh darah atau ulkus yang merupakan karateristik suatu tumor ganas, tanda tanda efusi sendi mungkin dapat ditemukan pada tumor yang berdekatan dengan sendi.

Gangguan pergerakan sendiPada tumor yang besar disekitar sendi akan memberikan gangguan pada pergerakan sendi.

Fraktur patologisBebeapa tumor ganas dapat memberikan komplikasi fraktur oleh karena terjadi kerapuhan pada tulang sehingga penderita akan datang dengan gejala fraktur.

Pemeriksaan dan Diagnosis Kanker TulangUntuk membantu mendiagnosis kanker tulang, dokter akan menanyakan tentang riwayat medis pasien dan keluarganya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memerlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memeriksa kanker tulang antara lain:Sinar-X. Foto rongsen atau sinar-x ini dapat menunjukkan lokasi, ukuran, dan bentuk tumor tulang. Hasil temuan pada fotorongsen bersifat pemeriksaan awal, artinya diperlukan pemeriksaan lanjutan jika ternyata ditemukan kecurigaan adanya massa abnormal atau tumor pada tulang.Bone scan. .Merupakan pemeriksaan di mana sejumlah kecil radioaktif material disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan perjalanan melalui aliran darah, kemudian terkumpul dalam tulang dan terdeteksi oleh alat pemindai.Computed tomography ( CT atau CAT) scan. Merupakan serangkaian gambar detil dari daerah di dalam tubuh, diambil dari sudut yang berbeda, yang diciptakan oleh komputer yang terhubung ke mesin x-ray.Magnetic resonance imaging (MRI). menggunakan magnet yang kuat yang dihubungkan ke komputer untuk membuat gambar detil dari daerah di dalam tubuh tanpa menggunakan sinar-x.Tomografi emisi positron (PET) scan. Digunakan dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil glukosa radioaktif (gula) ke pembuluh darah, Kemana saja gukosa radioaktif itu pergi akan terdeteksi dengan scanner. Karena sel-sel kanker sering menggunakan lebih banyak glukosa daripada sel normal, gambar dapat digunakan untuk menemukan sel-sel kanker dalam tubuh.Angiogram. Merupakan x-ray khusus untuk pembuluh darah.Biopsi (pengangkatan sampel jaringan dari tumor tulang) untuk menentukan apakah tumor itu jinak atau ganas (kanker). Dokter bedah dapat melakukan biopsi jarum atau biopsi insisi . Selama biopsi jarum , ahli bedah membuat lubang kecil di tulang dan menghapus sampel jaringan dari tumor dengan alat seperti jarum. Dalam biopsi insisi, dokter bedah memotong ke dalam tumor dan mengambil contoh jaringan. Tes darah untuk menentukan tingkat suatu enzim yang disebut alkali fosfatase. Diagnosis banding perlu dilakukan dengan sangat hati hati oleh karena kelainan kelainan lain seperti infeksi, miotis osifikans, hematoma dapat memberikan gambaran klinis dan radiologi yang menyerupai gambaran suatu tumor ganas tulang . Kelainan kelainan yang dapat memberikan gambaran klinis dan radiologik yang menyerupai tumor antara lain:.hematoma subperiosteal atau pada jaringan .Osteomielitis dapat memberikan gejala seperti tumor ganas osteosarkoma atau tumor ganas ewing.fraktur stres ini akan memberikan gejala nyeri dan gambaran adanya fraktur.miositis osifikans.artritis goutDiagnosis bandingKomplikasiOsteosarcomaPagets sarcoma,termasuk komplikasi yang jarang terjadi,namun komplikasi ini sering ditemukan pada pasien diatas 50th.Fraktur patologis,karna destruksi tulang yang menyebabkan kekuatan tulang menjadi lemah.Infeksi,karna jaringan lunak diinvasi oleh tumor,sehingga terdesak atau rusak dan terbuka.Penyebaran,atau mestatase ke organ lain,seperti ke paru-paru (banyak mengandung O2) dan otakSarcoma ewingKerusakan pembuluh darahBiasanya pada anak-anak bisa menyebabkan atrofi,fibrosis,gangguan pertumbuhan tulang gangguan pergerakan,edema.Komplikasi dan kemoterapi:mual,muntah,stomatitis,miopati jantung,sistisis jantung,sistisis hemoragik,kerusakan hepar.InfeksiHilangnya fleksibilitas sendi

OsteomaKomplikasi operasi dapat terjadi rekuren,paralise nervus facial,tuli sensorineural,perdarahan,meningitis,trombofeblitis,serta komplikasi oftalmiologi terutama pada tumor yang menutup sinus sigmoid.

Apabila tumor bermestatase maka akan dapat menyerang organ tubuh sekitar,sehingga akan terjadi ke abnormalan fungsi seluruh pada tumor yang menutup sinus sigmoid.OsteoblastomaPenyakit jantungBatu ginjalFraktur patologis,karna destruksi yang menyebabkan kekuatan tulang menjadi lemahHilangnya fleksibilitas sendi

Penatalaksanaan Medis Tumor Tulang Benigna Pada tumor tulang benigna yang jelas, misalnya non-ossifying fibrosa, osteokondroma yang kecil biasanya tidak diperlukan tindakan khusus. Apabila jenis tumor diragukan maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi. Tujuan pengambilan biopsi adalah memperoleh material yang cukup untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menetapkan diagnosis serta staging tumor. Waktu pelaksanaan biopsi sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan pada staging.

Penatalaksanaan Medis Tumor Tulang MalignaPara radiologist, diperlukan untuk melihat faktor- faktor untuk evaluasi kecepatan perkembangan tumor, diagnosis spesifik, dan pembesaran tumor. Perawat dan ahli gizi, terlibat menjelaskan kepada pasien efek samping dari penanganan tumor tulang maligna dan memberikan dorongan kesehatan makanan untuk membantu melawan efek samping tersebut. Jenis terapi yang diberikan kepada pasien tergantung pada beberapa hal seperti: -Ukuran dan lokasi dari kanker. -Menyebar tidaknya sel kanker tersebut. -Grade dari sel kanker tersebut. -Keadaan kesehatan umum pasien.

Pasien dengan tumor tulang maligna memerlukan terapi kombinasi pembedahan (surgery), kemoterapi dan radioterapi1. Surgery Langkah utama penatalaksanaan tumor tulang maligna pembedahan karena tumor tulang ini kurang berespon terhadap terapi radiasi dan kemoterapi. Variasi penatalaksanaan bedah dapat dilakukan dengan kuret intralesi untuk lesi grade rendah, eksisi radikal, bedah beku hingga amputasi radikal untuk lesi agresif grade tinggi. Lesi besar yang rekuren penatalaksanaan paling tepat adalah amputasi. 2. Kemoterapi Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan obat anti kanker (cytotoxic) untuk menghancurkan sel-sel kanker. Namun kemoterapi dapat memberikan efek samping yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.

3. Radioterapi Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Radioterapi diberikan apabila masih ada residu tumor, baik makro maupun mikroskopik. Radiasi diberikan dengan dosis per fraksi 2,5 Gy per hari dan total 50-55 Gy memberikan hasil bebas tumor.

prognosis