ppt npc.ppt
TRANSCRIPT
-
NASOPHARYNGEAL CARCINOMADisusun oleh: Wahyuni Arifiandhani (09310176)Pembimbing :dr. POPPY SARTIKA, Sp. THT-KLdr. AZWAN MANDAY, Sp. THT-KL dr. DEDDY EKO SUSILO, Sp. THT-KL dr. SRI UTAMI WULANDARI, Sp. THT-KL
-
AnatomiRuangan yang terletak langsung di bawah tengkorak, belakang cavum nasi, diatas palatumBatas :A : koaneP : setinggi columna vertebralis C1-2S : basis craniiI : dinding atas palatumL : fossa Rosenmuller
-
Fossa RossenmullerDorsal dari torus tubariusMerupakan tempat asal karsinoma nasofaring menurut beberapa ahli1-2 cm diatas fossa ini terdapat foramen lacerum (mengarah ke endocranium)
Aliran limfe di nasofaring = A & V ( Tidak mengindahkan garis tengah tubuh)Bisa terjadi metastase ke leher kontralateral
-
DefinisiCarcinoma adalah pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epithelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis. Nasopharyngeal carcinoma merupakan tumor ganas yang timbul pada epithelial pelapis ruangan dibelakang hidung (nasofaring).
-
EpidemiologiLaki : Wanita = 3 : 1Usia 40-50 tahunRas : Mongoloid ( penduduk Cina bag.Selatan, Hongkong, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
-
EtiologiFaktor Virus : EIPSTEIN BARRFaktor Genetik : Ras MongolidFaktor Lingkungan : polusi asap kayu bakar, bahan karsinogenikFaktor Hormonal (estrogen yg tinggi)
-
Klasifikasi Histopatologi menurut WHO(1982)WHO 1Termasuk Karsinoma sel SkuamosaDifferensiasi baik sampai sedangSering eksofitik (tumbuh di permukaan)
WHO 2Termasuk Karsinoma Non KeratinisasiPaling banyak variasiMenyerupai karsinoma transisional
-
WHO 3Karsinoma tanpa differensiasiTermasuk antara lain : limfoepitelioma, karsinoma anaplastik, clear cell carcinoma, varian sel spindelLebih radiosensitif, prognosis lebih baik
IndonesiaCinaTipe WHO 129% 35% WHO 214% 23% WHO 357% 42%
-
Klasifikasi TNMT menggambarkan keadaan tumor primer, besar dan perluasannya.T1 : Tumor terbatas pada nasofaringT2 : Tumor meluas ke orofaring dan/atau fossa nasalT2a : tanpa perluasan ke parafaringT2b : dengan perluasan ke parafaringT3 : Invasi ke tulang dan/atau sinus paranasalT4 : Tumor meluas ke intrakranial dan/atau mengenai saraf otak, fossa infratemporal, hipofaring atau orbita.
-
N menggambarkan keadaan Kelenjar Limfe regionalN0 : tidak ada pembesaran kelenjarN1 : terdapat pembesaran ipsilateral 6 cmN3 : terdapat pembesaran kelenjar >6 cm atau ekstensi supraklavikular
M menggambarkan metastasis jauhM0 : tidak ada metastasis jauhM1 : terdapat metastasis jauh
-
Berdasarkan klasifikasi TNM, stadium penyakit dapat ditentukan :
-
Gejala KlinisDini, gejala pada saat tumor masih terbatas pada nasofaring.Telinga : tinitus, pendengaran berkurang, grebek-grebek.Hidung : pilek kronis, ingus/dahak bercampur dengan darah
Lanjut , gejala yang timbul oleh penyebaran tumor secara :EkspansifInfiltratifMetastasis
-
EkspansifKe Muka : menyumbat koane, terjadi buntu pada hidung.Ke Bawah : mendesak palatum mole (bombans)/menonjol, terjadi gangguan menelen/sesak napas.
InfiltratifKe Atas : masuk ke foramen lacerum menyebabkan sakit kepala, paresis/paralisis N III, IV, V, VI secara sendiri atau bersama, menyebabkan gangguan pada mata (ptosis,diplopi,oftalmoplegi, neuralgi trigeminal)Ke Samping :Menekan N IX dan X : Paresis palatum molle, faring, gangguan menelanMenekan N XI : gangguang fungsi otot sternokleido-mastoideus dan otot trapezius.Menekan N XII : Deviasi lidah
-
Metastasis Melalui aliran getah bening, menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.Metastasis jauh ke hati, ginjal, limpa, tulang dan sebagainya.
-
DiagnosaAnamnesa : usia, gejala klinikPemeriksaan Fisik :Inspeksi luar : wajah, mata, rongga mulut, leherPalpasi : pembesaran Kelenjar getah beningPemeriksaan THTOtoskopi, Rinoskopi anterior, Ronoskopi posterior, Faringoskopi dan Laringoskopi, X-foto, CT-Scan, MRIPenunjang :Biopsi
-
Diagnosa BandingHiperplasia adenoidAngiofibroma juvenilisTumor sinus sphenooidalisNeurofibromaTumor kelenjar parotisChordomaMenigioma basis kranii
-
PenatalaksanaanTerapi Utama : RadiasiTerapi Adjuvan : Kemoterapi
-
PrognosisDini : 70 80 %Lanjut : 15 25 %Karena umumnya penderita datang terlambat pada stadium III/IV , maka prognosis biasanya jelek
-
TERIMA KASIH
********************