ppt-leptospirosis
DESCRIPTION
inTRANSCRIPT
OLEH:
Farizky Baskoro
LEPTOSPIROSIS
Kepaniteraan klinik RSUD Cilegon
Definisi
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang dialami manusia dan hewan, disebabkan bakteri leptospira, biasa ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang terkena.
Epidemiologi
Leptospira tersebar di seluruh dunia, semua benua kecuali benua antartika, namun terbanyak didapati di daerah tropis. Berdasarkan laporan The Leptospirosis Information Center, pada rentang tahun 1999 – 2000, telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) leptospirosis di India, Thailand, Perancis, Amerika, Brazil, Uruguay, Indonesia dan beberapa negara lainnya.
Epidemiologi
Pada tahun 2000 case fatality rate (CFR) leptospirosis di Indonesia menempati urutan ketiga di dunia (16,7%) setelah Uruguay (100%) dan India (21%) (ILS, 2001).
Sementara menurut Depkes RI (2009), leptospirosis di Indonesia pada rentang 2004–2010 cenderung mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun kematian dengan insiden tertinggi terjadi pada tahun 2007.
Siapa yang dapat tertular...
Yang mempunyai resiko tertular adalah yang tinggal di lingkungan yang sudah pernah ada wabah leptospirosis, yang sering menyentuh binatang, air, tanah, lumpur,tanaman yang tercemar air kencing binatang
Siapa yang dapat tertular...
Beberapa yang lebih beresiko misalnya :petani, dokter hewan, karyawan penjagal, tukang kebun, pekerja tambang, peternak, yang mempunyai hobi berkemah, berakit di air, dan olahraga air.
Etiologi
• Mikroorganisme spirochaeta• genus : leptospira• famili : treponemataceae• Ciri khas :- Berbelit, Tipis, Fleksibel- Salah satu ujungnya membengkak,
membentuk suatu kait- P = 5-15 um, L = 0,1-0,2 umTersering pd mns : L. icterohaemorrhagica
(reservoar tikus), L. canicola (reservoar anjing), dan L. pomona (reservoar sapi dan babi)
Penyebab dan cara tersebarnya bakteri
Berbagai binatang menyusui bisa mengidap bakteri leptospira, yang paling sering adalah jenis TIKUS, anjing, sapi, kambing, babi, kuda, kucing, domba.
Bakteri leptospira biasanya masuk ke tubuh lewat luka atau kulit yang lecet. Kadang juga melalui selaput di dalam mulut, hidung, dan mata.
Penularannya bisa terjadi setelah tersentuh air kencing hewan.
Makan makanan atau minuman yang tercemar juga dapat menjadi perantara penularan penyakit.
Sering terjadi pada saat banjir.
transmisi bakteri...
Patogenesis
Kulit /selaput lendirSirkulasi(4-7 hari)
Respon humoral dan selular
Sebagian terisolasi di convulted tubulus
Leptospira
fagositosis dan rspon humoral aglutinin
leptopira musnahUrin
(1-4 minggu)
TOKSIN
PATOLOGI ORGAN
Patologi
Kelainan spesifik pada organ :
1. Ginjal2. Hati3. Jantung4. Otot rangka5. Mata6. Pembuluh
darah7. SSP
Gejala
Gejala dini leptospirosis, umumnya demam, sakit kepala berat, nyeri otot, malaise (lesu dan lemah), mual, muntah, mata merah.
Gejala lebih lanjut : sakit kuning (menguningnya kulit menandakan penyakit hati), gagal ginjal, pendarahan pada kulit dan pembengkakan selaput otak.
Dalam jangka panjang, leptospirosis bisa menyebabkan kelelahan menahun selama berbulan-bulan, dan bengkak mata menahun.
Proses penyembuhan yang lambat,bahkan dapat juga merenggut nyawa.
Gejala fase leptospiremia
• Leptospira di dalam darah dan cairan serebrospinal
• Fase ini berlangsung 4-7 hari• Gejala awal : sakit kepala (frontal), mialgia
(paha, betis ,pinggang) diserai nyeri tekan• Mialgia dapat diikuti dg hiperestesi kulit,
demam tinggi,menggigil,mual dengan atau tanpa muntah,mencret, 25% kasus disertai penurunan kesadaran
lanjutan...
Hari 3-4 : konjungtiva suffusion dan fotofobia, rash kulit (makular, makulopapular, atau urtikaria), Kadang splenomegali, hepatomegali, serta limfadenopati.
Penanganan baik suhu akan kembali normal, penyembuhan organ yang terlibat dan fungsinya kembali normal 3-6 minggu setelah onset
Kead. sakit berat : bradikardi relatif, dan ikterus (50%),demam turun setelah 7 hari bebas demam selama 1-3 haridemam kembali (fase kedua atau fase imun)
Gejala fase leptospiruria
• Peningkatan titer antibodi• Demam (40°C),menggigil dan kelemahan umum,
sakit yang menyeluruh pada leher, perut, dan otot-otot kaki terutama otot betis, tanda perdarahan (purpura, ptekie, epistaksis, perdarahan gusi), injeksi konjungtiva, gejala kerusakan pada ginjal dan hati, uremia dan ikterik.
• Tanda meningitis (pleiositosos pada CSS dijumpai pada 50-90%) tanda fase ini.
• Pada fase ini leptospira dijumpai didalam urin
Mata menguning salah satu gejala leptospirosis
Weil’s Disease
• Leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus
• Biasanya disertai perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran, demam tipe kontinua, dan perdarahan dalam jaringan
• terdapat pada 1-6% kasus dengan leptospirosis.• Penyebab : serotipe icterohaemorragica
Diagnosis
• Anamnesa : riwayat pekerjaan pasien, gejala atau keluhan didapati demam yang muncul mendadak, sakit kepala terutama di bagian frontal, nyeri otot, mata merah/fotofobia, mual atau muntah
• PF: demam, bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali, dll
Diagnosis
• Lab : leukositosis, normal, atau sedikit menurun disertai neutrofilia LED tinggi, trombositopenia (50%)
- urin : proteinuria, leukosituria, dan cast- Hati : bilirubin direk meningkat tanpa peningkatan
transaminase- Ginjal : BUN, ureum dan kreatinin juga bisa
meninggi
Diagnosis
• Diagnosa pasti dengan isolasi leptospira dari cairan tubuh dan serologi.
Kultur Darah/ CSS : 10 hari pertama Urin : 2-4 minggu setelah onset
Jenis uji serologi pada Leptospirosis
Microscopic Agglutination Test
(MAT)
Macroscopic Slide Agglutination Test
(MSAT)
Uji carik celup:
- Lepto Dipstick (ELISA)
- LeptoTek Lateral Flow
Aglutinasi lateks kering
(LeptoTek Dry-Dot)
Indirect Fluorescent antibody test
(IFAT)
Indirect haemagglutination test (IHA)
Uji aglutinasi lateks
Complement fixation test (CFT)
Enzyme linked immunosorbant assay
Microcapsule agglutination test
Patoc-slide agglutination test (PSAT)
Sensitized erythrocyte lysis test (SEL)
Counter immune electrophoresis
(CIE)
Diagnosis
• Weil’s disease : protrombin time dapat memanjang, radiografi : gambaran hemoragik alveolar, jika ada reaksi meningeal : predominasi leukosit PMN dan peningkatan sel PMN, LCS protein meningkat, glukosa normal.
Diagnosis Banding
* Dengue Fever* Hantavirus Cardiopulmonary Syndrome* Hepatitis* Malaria* Meningitis* Mononucleosis, influenza* Enteric fever* Rickettsial disease* Encephalitis* Primary HIV infection
Pengobatan
Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. Pada beberapa pasien membutuhkan tindakan hemodialisis kontemporer.
Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin, 4 hari setelah onset cukup efektif.
Pengobatan ...
Komplikasi
Meningitis Hati : ikterus, gagal hati Ginjal : azotemia, renal interstitial tubular necrosis , gagal
ginjal Jantung : aritmia, kardiomegali, gagal jantung Paru-paru : distress respirasi , batuk darah, nyeri dada,
sesak nafas. Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari
saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
Cara mencegah
Tutupilah luka dan lecet dengan pembalut kedap air.
Gunakan pelindung misalnya sarung tangan, terutama jika ada kemungkinan menyentuh air seninya, saat berkebun.
Mandilah sesudah bekerja dan cucilah dengan sabun serta keringkan tangan sesudah menangani apa pun yang mungkin terkena Leptospira.
Jangan makan atau merokok sambil menangani binatang yang mungkin terkena.
lanjutan...
Ikutilah anjuran dokter hewan kalau memberi vaksin kepada hewan.
Pakailah sepatu bila keluar trumah terutama jika tanahnya basah atau berlumpur.
Cucilah tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat mati oleh sabun.
Prognosis
• infeksi ringan sangat baik tetapi kasus yang lebih berat seringkali lebih buruk.
• Ikterus fatal (kematian 5% pd usia < 30 th, dan 30-40% pada usia lanjut)
• Pada kehamilan : meningkatkan mortalitas fetus
Terima Kasih