ppt hydro
DESCRIPTION
hydrocephalus adalah penumpukan cairan LCS dalam sistem ventrikel.hgmknxz cvhgsjd xcniwinszc mshgiuhjTRANSCRIPT
Hydocephalus + Spina Bifida
Sania Tohatta
0961050107
IDENTITAS PASIEN• Nama : By. Ny. N
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 1 hari
• BB : 3700 gram PB : 53 cm
• Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 11 November 2014
• Alamat : Pekayon Jaya
• Tanggal Masuk RS : 11 Nov 2014 pukul 15.05 WIB
• Tanggal Keluar : 14 Nov 2014 11.00 WIB
Alloanamnesis , Tgl: 13 November 2014, Jam : 11.00 WIB
Keluhan Utama
• -
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien bergerak aktif (+)
• Demam (-)• Lemas (-)• Kejang (-)• Muntah (-)• Rewel (-)• Merintih (-)
Riwayat Kelahiran
• Lahir SC• Ibu G1P0A0,
• Aterm• Langsung
menangis, • Gerak aktif, (+) • APGAR Score 7• Ketuban: hijau
(-), bau busuk (-), kental (-), mekonium (-),
• Anus (+), • BBL 3700 gram,
PB 53 cm, LK 43 cm, LD 33 cm.
Riwayat Kehamilan
• Kontrol tidak rutin• Riwayat ibu
demam (+) saat trimester pertama tidak berobat, hipertensi (-),diabetes melitus (-), anemia (-)
• Minggu ke 24 pasien USG dengan alasan unutk melihat jenis kelamin : bayi kepala besar,
Riwayat Imunisasi
• ( - ) BCG• ( - ) DP• ( -) Polio• ( - ) Hep B• ( - ) Campak
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat penyakit serupa dalam keluarga (-)
Pedigree Keluarga:
Tn.B 35thn, pegawai Ny. N 33 thn, Ibu rumahtangga Ibu rumah tangga
OS
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien adalah anak pertama dari Tn.B yang bekerja sebagai pegawai, dan Ny.N yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Secara ekonomi, keluarga Os tergolong ekonomi menengah kebawah.
Riwayat Lingkungan:
• Tinggal dirumah rumah ayah dan ibu, 3 kamar tidur dan 1 kamar
mandi.
• Ventilasi tidak baik, jendela cukup, cahaya matahari tidak cukup
masuk rumah,
• Air minum dan air mandi berasal dari air tanah yang ditampung
menggunakan ember.
• Lingkungan padat penduduk.
• Sanitasi kurang baik terdapat selokan yang jarang dibersihkan.
• Di rumah pasien tidak terdapat hewan peliharaan,tetapi suka
berkeliaran kucing
PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan umum : tampak sakit
ringan• Derajat kesadaran :
composmentis• Sugar and safe care : 78
mg/dl• Temperature : 34,5• Airway : spontan
, RR : 30x/mnt • Blood pressure : HR:130x/menit,
sianosis -• Laboratorium : - • Emotiona support :
• Berat badan : 3700 gram
• Panjang badan : 53 cm
• Lingkar kepala : 33 cm
• Lingkar dada : 35 cm
Pemeriksaan Fisik
KEPALA• makrocephali, LK : 43 cm,deformItas+, sutura melebar • Mata : CA-/- , SI -/-, • Telinga : normotia , serumen -• Hidung : NCH - deviasi septum - , lapang• Mulut : mukosa basah , sianosis -
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi (+) intercostal
Palpasi : fremitus suara normal kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : bronkial (+) normal, ronchi (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : iktus (-)
Palpasi : iktus tidak teraba
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : HR= 130x/menit, irama regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan FisikABDOMEN• Inspeksi : Perut datar• Auskultasi : Bising usus (+) normal 3x/menit• Palpasi : Supel, nyeri tekan -, hepar dan lien
tidak teraba membesar• Perkusi : shifting dullness -, nyeri ketok –Punggung : benjolan dengan dasar kulit, merah -
EKSTREMITAS
akral hangat, Sianosis (-) pada keempat ekstremitas,
turgor kulit cukup, petechie (-), CRT > 3”, edema (-),
spastis +/+
KULIT
Ikterik -
Ballard Score & Physical MaturityJumlah score: 37 -> 38-39 minggu
Ballard Score : 19Physical Maturity : 18
Kurva LubchencoNeonatus Cukup Bulan - SMK (Sesuai Untuk Masa Kehamilan)
Berat badan : 3700 gr
Jumlah minggu : 39 minggu
11/11/14 12/11/14 13/11/14
S : 78 g/dl
T : 36,5
A : spontan , RR: 30x, retraksi - , NCH -
B : HR:128x/mnt
L : -
E : -
Kepala : makrocephali , deformitas +
Mata : eksoftalmus +
Punggung : terdapat lipatan kulit pada L1-
L2
S : -
T : 37
A : spontan, RR:28x, retraksi - , NCH –
B : HR : 138x/mnt
L : -
E : -
Kepala : makrocephali , deformitas +
Mata : eksoftalmus +
Punggung : terdapat lipatan
kulit pada L1-L2
S : -
T : 36,8
A : spontan , RR :35x, retraksi -,
NCH-
B : HR:142, Sat 97%
L : -
E : -
epala : makrocephali , deformitas
+
Mata : eksoftalmus +,skelra
ikterik +/+
Punggung : terdapat lipatan kulit
pada L1-L2
A: hydrocephalus + spina bifida A: hydrocephalus + spina bifida A: hydrocephalus + spina bifida
P: observasi
Minum 8x25 cc
P: observasi
Minum 8x25 cc
P: observasi
Minum 8x25 cc
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cek billirubin • CT-Scan • Funduskopi • MRI
•Hidrocepalus •Spina Bifida •NCB-NMK
DIAGNOSIS
•VP ShuntTERA
PI
•Ad vitam: Bonam•Ad sanasionam: Ad malam•Ad fungsionam: Ad malam
Prognosi
s
ANALISA KASUS
Keluhan Utama
•-
Riwayat Penyakit Sekarang
•Bayi lahir dengan makrocephali •Minum ASI banyak•bergerak aktif (+)•Demam (-)•Lemas (-)•Kejang (-)•Muntah (-)•Rewel (-)•Merintih (-)
Pemeriksaan Penunjang
•Funduskopi•CT Scan•Foto Lumbal
Penatalaksanaan
•VP shunt•Fisioterapi
Hidrocephalus
• Makrosefal, peningkatan lingkar kepala cepat, fontanel anterior dan posterior besar, sutura terbuka
• SSP:letargi,hopitonia , ggn penglihatan , asupan kurang, iritabilitas , muntah proyektil
• PF : peningkatan LK, fontanela tegang, sutura terbuka
• AS : pengukuran indeks resistif serial pada arteri serebral anterior ( R; SIS –DIAS / kecptan drh sistol normal 0,5
• Harus dilakukan pemeriksaan lumbal dan CT Scan
• Screening awal dengan triple screen trimester pertama – Kadar alfa serum– USG– Amnionsintesis
• Pemeriksaan :– Rontgen– USG– CT-Scan MRI
Terapi
• Operatif • Fisioterapi • MM/
– Antibiotik tidak diperiksa darah lengkap– asetazolamid dengan dosis 25-50 mg/kg BB.
TINJUAN PUSTAKA
Spina bifida
• Definisi :– suatu celah pada tulang belakang (vertebra),
yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh.
Etiologi
• kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan
• a. Diagnosis• Hydrocephalus merupakan salah satu dari
kelainan kongenital. Untuk mewaspadai adanya kelainan kongenital maka diperlukan pemeriksaan fisik, radiologik, dan laboratorium untuk menegakkan diagnosa kelainan kongenital setelah bayi lahir..
• Pada hydrocephalus, diagnosa biasanya mudah dibuat secara klinis. Pada anak yang lebih besar kemungkinan hydrocephalus diduga bila terdapat gejala dan tanda tekanan intrakranial yang meninggi.
• transluminasi kepala, • ultrasonogafi kepala bila ubun- ubun besar
belum menutup, foto Rontgen kepala dan tomografi komputer (CT Scan).
• Pengobatan• tujuan memulihkan keseimbangan antara
produksi dan resorpsi CSF. Beberapa cara dalam pengobatan hydrocephalus yaitu:
• 1. Terapi Medikamentosa• Hydrocephalus dengan progresivitas
rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi.
• asetazolamid dengan dosis 25-50 mg/kg BB.
• manitol. • Diuretika dan kortikosteroid dapat
diberikan, meskipun hasilnya kurang memuaskan
• Operasi• ventriculo-peritoneal shunt• Indikasi :
– hydrocephalus non-komunikans– hydrocephalus yang progresif.