ppt hipoalbuminx

20
REFERAT PENANGANAN PERIOPERATIF PADA PASIEN DENGAN HIPOALBUMINEMIA Astri Melinda Paelongan 10700341

Upload: apaelongan

Post on 01-Sep-2015

345 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

PPT Hipoalbuminx

TRANSCRIPT

REFERAT PENANGANAN PERIOPERATIF PADA PASIEN DENGAN HIPOALBUMINEMIA

REFERAT

PENANGANAN PERIOPERATIF PADA PASIEN DENGAN HIPOALBUMINEMIA

Astri Melinda Paelongan10700341Latar Belakang Hubungan kadar albumin yang rendah dengan peningkatan resiko komplikasi infeksi, lama rawat inap di rumah sakit, tingkat kematian pada pasien baik pasien yang tidak memerlukan pembedahan maupun pasien pasca bedah.Faktor penyulit pada tindakan bedah dan anestesi.Konsentrasi albumin yang rendah dapat mempengaruhi farmakodinamik obat anestesi dan menurunkan volume distribusi beberapa obat anestesi .Definisi Penurunan konsentrasi albumin dalam sirkulasi yang menyebabkan pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler dan menyebabkan penurunan kadar albumin yang kurang dari 3,5 g/dl. PatofisiologiPenurunan sintesis albuminMalnutrisiSindrom nefrotik

Klasifikasi Menurut U.S. Department of Health and Human Services Food & Drug Administration, klasifikasi hipoalbumi adalah sebagai berikut:

KomplikasiMalnutrisiGangguan proses penyembuhan lukaOedema anasarkaGangguan motilitas usus Gangguan enzim dan metabolismeKelemahan otot PENANGANAN ANESTESI PERIOPERATIF HIPOALBUMINEMIAPre-operatifDurante operatifPost-operatif

Penurunan Sintesis Albumin1. Transkripsi gen yang menurun:Trauma, sepsisHepatic diseaseDiabetesPenurunan growth hormone

2. Disagregasi ribosom:Puasa

Terapi MedisTeam medis dapat memberikan transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma) atau human albumin. Albumin yang dapat digunakan adalah albumin 20% dan 25%. Pada 100 ml albumin 25% sama dengan yang dikandung oleh protein plasma dari 500 ml plasma atau 2 unit darah utuh (whole blood).AlbuminRumus koreksi kekurangan albumin adalah:

Dosis maksimal yaitu 250 g/48 jam atau 2 g/kgBB/hari. Untuk volume dan kecepatan tetesan tergantung pada status volume, kondisi dan respon pasien terhadap pemberian albumin tetapi tidak boleh melebihi 2-3 ml/menit untuk larutan albumin 25%. (albumin yang diharapkan albumin awal pasien) x BB x 0,8 g Indikasi dan Dosis Human Albumin

Kecepatan tetesan maksimal: 2 ml/menitTransfusi set: 15 tetes per ml.1 ml = 250 mg = 15 tetes1 tetes = 250 mg/15 tetes = 16.67 mg100 ml/2ml/menit= 50 menit100 mlx15/50 menit = 30 drops/menit = 0.501 g/menit = 1500 tetes/50 menit

Multi trauma & sakit kritis:Regimen dosis: 100 cc dalam 6 jam dan lebih lambat pada pasien tua atau kelainan jantung (100ml x 15dpm/6x60 menit= 4,16 tetes/menit = 66,8 mg/menit)

Luka bakar:Regimen dosis: Untuk penarikan cairan = 1 kantong. Untuk perbaikan kadar albumin sampai 2,5 g/dl: 1 flask dalam 1 jam/hari. (100ml x 15dpm/60 menit= 25 tetes/menit = 417.5 mg/menit)Selama pemberian albumin, tanda-tanda vital pasien, tanda efek samping transfusi seperti gatal-gatal, ruam, mengigil, sesak napas, kecepatan transfusi, rasa sakit atau bengkak pada atau sekitar lokasi IV harus terus diperhatikan minimal setiap 15 menit.

Terapi CairanCairan pemeliharaan guna memenuhi kebutuhan cairan yang hilang melalui urin, feses, paru dan kulit. Terapi cairan rumatan bertujuan untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. Formula Holliday-Segar:

Terapi Diet Kebutuhan energi pada hipoalbuminemia diupayakan terpenuhi karena apabila asupan energi kurang dari kebutuhan maka bisa terjadi pembongkaran protein tubuh untuk diubah menjadi sumber energi sehingga beresiko memperburuk kondisi hipoalbuminemia. Contoh: diet TKTP, ekstra putih telur, ekstra ikan gabus, dan atau MPT (Modisco Putih Telur). Post-OperatifNutrisi parenteralNutrisi parenteral bertujuan menyediakan nutrisi lengkap, yaitu kalori, protein dan lemak termasuk unsur penunjang nutrisi elektrolit, vitamin dan trace element. Pemberian kalori sampai 40 50 Kcal/kg dengan protein 0,2 0,24 N/kg.Nutrisi parenteral ini penting, karena pada penderita paska bedah yang tidak mendapat nutrisi sama sekali akan kehilangan protein 75 125 gr/hari.

Terapi cairanTerapi cairan post operasi diberikan sampai dan disesuaikan dengan intake pasien. Pada H1 dan H2 post operasi kita cukup memenuhi kebutuhan cairan pasien saja yaitu 50 cc/kgbb/ hari. tidak perlu menghitung kebutuhan kalori pasien, karena pada H1 dan H2 post operasi, terdapat pemecahan glikogen besar-besaran dari hepar. Nah, baru H3 kita perlu menghitung jumlah kebutuhan kalori, yaitu ekita 25-30 kkal/kg bb/hr.

Kesimpulan Kadar protein albumin yang rendah dapat menurunkan daya tahan tubuh dan mempermudah infeksi, keadaan malnutrisi juga dapat menyebabkan komplikasi lain. Keadaan hipoalbumin pre-operatif yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan komplikasi yang berat pasca-operatif dan berakibat fatal. Penilaian pre-operatif dan persiapan yang optimal dapat menurunkan risiko komplikasi atau kematian pasca-operatif. Pemantauan pasca-operasi harus dilakukan secara optimal agar dapat menurunkan risiko komplikasi atau kematian pasca-operatif.

Terima Kasih