ppt faal
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN DENYUT NADI PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DAN PENGUKURAN TEKANAN
DARAHDARAH
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL
Hidayatul Muamalah 12700089Syamsul Arifin 12700091Intan Permata Sari 12700093Titin Setyaningsih 12700095Ni Wayan Putu Lestari 12700097Malik Aziz 12700101Hurmansah 12700105Ni Kadek Erna Mahyuni 12700107Rizal Kurniawan 12700109Kinanah Maulida 12700201
Disusun Oleh:
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGPemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan di catat dalam rekam medis. Rekam medis di pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti tes neurologi.
Pemeriksaan Suhu TubuhSuhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara
produksi panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan.
Pemeriksaan pernafasanNilai pemerikasaan pernafasan merupakan salah satu
indicator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
Denyut NadiDenyut nadi (pressure pulse) menggambarkan frekuensi
getaran atau denyut darah di dalam pembuluh darah akibat kontraksi ventrikel kiri jantung seseorang.
Tekanan DarahTekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri).
Tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar ke pembuluh-pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel.
Pengukuran denyut nadi dan tekanan darah dapat dilakukan secara palpasi dan auskultasi dengan menggunakan tensimeter.
Tekanan darah dapat diukur dengan 2 metode Metode Langsung (Direct Method)
Metode ini menggunakan jarum / kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan “manometer”.
Metode tidak langsung (Indirect Method)Metode ini menggunakan “sphygmomanometer (tensimeter)”.
Dengan metode ini, tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara :1. Cara Auskultasi
Dengan cara ini dapat dikur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik2. Cara Palpasi
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik saja
Pengaruh Posisi tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan DarahDenyut nadi & tekanan darah berubah seiring adanya perubahan posisi tubuh. Dimana pada saat berdiri tekanan darah dan denyut nadi lebih tinggi dari pada saat duduk maupun berbaring.
Pengaruh Latihan Fisik terhadap denyut Nadi dan Tekanan Darah Latihan fisik sangat berpengaruh terhadap peningkatan denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh gerak badan dan efek metabolisme.
Tabel E.1 : Data Pemeriksa Suhu Tubuh Posisi Berbaring
Tabel E.2 : Data Pemeriksa Pernafasan Saat Posisi Berbaring
Mahasiswa Coba 1 Pemeriksa Suhu Tubuh Aksiler
(C)
Malik Aziz Titin Setyaningsih 36,4
Mahasiswa Coba 2 Pemeriksa Suhu Tubuh Aksiler
(C)
Kinanah Maulida Hidayatul Muamalah 36,4
Mahasiswa coba 1 Pemeriksa RR ( X / Menit )
Malik Aziz Intan Permata S. 14
Mahasiswa coba 2 Pemeriksa RR ( X / Menit )
Kinanah Maulida Hurmansah 18
HASIL PRAKTIKUMHASIL PRAKTIKUM
Tabel E.3 : Data Denyut Nadi Dan Tekanan Darah
MAHASISWA
COBAPEMERIKSAAN DENYUT NADI
TEK
SISTOL (PALP)
TEK
SISTOL (AUSK)
TEK
DIASTOL
( AUSK )
MC1
A 90 110 110 70
B 88 110 120 80
C 86 110 110 70
D 92 110 100 60
E 90 110 110 70
F 90 110 100 70
G 84 110 110 70
H 88 110 110 70
I 90 110 110 70
MAHASISWA
COBAPEMERIKSAAN
DENYUT
NADI
TEK
SISTOL
(PALP)
TEK
SISTOL
(AUSK)
TEK
DIASTOL
( AUSK )
MC2
A 80 110 110 80
B 76 110 110 70
C 76 100 110 80
D 88 110 100 70
E 80 110 100 70
F 84 100 100 70
G 88 100 110 80
H 88 100 110 80
I 104 100 90 60
Tabel E.3 : Data Denyut Nadi Dan Tekanan Darah
Tabel E.4 DATA PENGARUH POSISI TUBUH TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH MC1
POSISI TUBUH DENYUT NADI
TEKANAN
SISTOLIK
( AUSK )
TEKANAN DIASTOL
( AUSK )
BERBARING
TERLENTANG
1. 90
2. 88
3. 86
mean = 88
1. 110
2. 120
3. 110
mean = 113,3
1. 70
2. 80
3. 70
mean = 73, 3
DUDUK
1. 92
2. 90
3.90
mean = 90,6
1. 100
2. 110
3. 100
mean = 103,3
1. 60
2. 70
3. 70
mean = 66,7
BERDIRI
1. 84
2. 88
3. 90
mean = 87,3
1. 110
2. 110
3. 110
mean = 110
1. 70
2. 70
3. 70
mean = 70
Tabel E.4 DATA PENGARUH POSISI TUBUH TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH MC2
POSISI TUBUH DENYUT NADI
TEKANAN
SISTOLIK
( AUSK )
TEKANAN DIASTOL
( AUSK )
BERBARING
TERLENTANG
1. 80
2. 76
3. 76
mean = 77
1. 110
2. 110
3. 110
mean = 110
1. 80
2.70
3. 80
mean = 77
DUDUK
1. 88
2. 80
3. 84
mean = 84
1. 100
2. 100
3. 100
mean = 100
1. 70
2. 70
3. 70
mean = 70
BERDIRI
1. 88
2. 88
3. 104
mean = 93
1. 110
2. 110
3. 90
mean = 103
1. 80
2. 80
3. 60
mean = 73
Tabel E.5 PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH MC1
WAKTUDENYUT
NADI
TEKANAN
SISTOLIK
( AUSK )
TEKANAN
DIASTOLIK
( AUSK )
PRA LATIHAN
1. 84
2. 88
3. 90
Mean = 87,3
1. 110
2. 110
3. 110
Mean = 110
1. 70
2. 70
3. 70
Mean = 70
P
A
S
C
A
L
T
H
Menit ke -1 156 120 70
Menit ke -3 108 110 70
Tabel E.5 PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH MC2
WAKTUDENYUT
NADI
TEKANAN
SISTOLIK
( AUSK )
TEKANAN
DIASTOLIK
( AUSK )
PRA LATIHAN
1. 88
2. 80
3. 84
Mean = 84
1. 100
2. 100
3. 100
Mean = 100
1. 70
2. 70
3. 70
Mean = 70
P
A
S
C
A
L
T
H
Menit ke -1 92 120 70
Menit ke -3 88 110 70
DISKUSI HASIL DISKUSI HASIL PRAKTIKUMPRAKTIKUM
Hasil pemeriksaan suhu tubuh posisi berbaring:
Suhu tubuh yang diperoleh oleh kedua pemeriksa pada mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 adalah 36,40C.
Hasil tersebut menunjukan bahwa keadaan suhu tubuh mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 dalam keadaan normal. Dimana suhu tubuh dalam keadaan normal berkisar antara 360C -37,50C.
Hasil pemeriksaan pernafasan posisi berbaring :
Hasil pemeriksaan frekuensi pernafasan yang dilakukan oleh kedua mahasiswa pada mahasiswa coba 1 adalah 14 kali/menit dengan irama pernafasan teratur dan pada mahasiswa coba 2 adalah 18 kali/menit dengan irama pernafasan yang teratur.
Frekuensi pernafasan normal berkisar antara 12-15 kali/menit.
Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah:
Denyut nadi rata-rata yang diperoleh oleh kedua mahasiswa terhadap mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 dengan posisi berbaring terlentang adalah 88 kali/menit dan 77 kali/permenit, pada posisi duduk adalah 90,6 kali/menit dan 84 kali/permenit, dan pada posisi berdiri adalah 87,3 kali/menit dan 93 kali/menit.
Nilai ini termasuk dalam kategori denyut nadi normal yang berkisar antara 60-100 kali/menit.
Tekanan sistole rata-rata dengan cara auskultasi yang diperoleh dari mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 dengan posisi:berbaring terlentang adalah 113,3 mmHg dan 110 mmHg, pada posisi duduk adalah 103,3 mmHg dan 100 mmHg, dan pada posisi berdiri sebesar 110 mmHg dan 103 mmHg.
Hasil tersebut menunjukan bahwa tekanan sistole pada mahasiswa coba 1 dan 2 termasuk dalam kategori normal. Dimana tekanan sistole normal adalah <130 mmHg.
Tekanan diastole rata-rata dengan cara auskultasi yang diperoleh dari mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 dengan posisi :berbaring terlentang adalah adalah 73,3 mmHg dan 77 mmHg, pada posisi duduk sebesar 66,7 mmHg dan 70 mmHg, dan pada posisi berdiri sebesar 70 mmHg dan 73 mmHg.
Hasil tersebut menunjukan bahwa tekanan diastole pada mahasiswa coba 1 dan 2 termasuk dalam kategori normal yaitu <85 mmHg.
Sementara hasil pemeriksaan tekanan sistole yang diperoleh dengan cara palpasi tidak jauh berbeda dengan hasil pemeriksaan sistole dengan cara auskultasi.
Pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah
Setelah dilakukan latihan fisik terjadi peningkatan denyut nadi dan tekanan darah.
Hal ini disebabkan oleh efek metabolisme dan gerak badan yang dimana akan mempengaruhi cardiac output, semakin besar tingkat kegiatan dari alat tubuh lainnya, semakin meningkat cardiac output, jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel kiri jantung ke dalam aorta akan meningkat.
Hal ini terjadi karena dengan mengadakan latihan fisik ( step test ) berarti konsumsi akan oksigen meningkat sehingga tekanan jantung berusaha menyeimbangkan keadaan ini dengan meningkatkan tekanan darah agar bagian tubuh yang memerlukan peningkatan oksigen untuk metabolisme segera terpenuhi.
Setelah dilakukan step test dan diberi istirahat sebentar tekanan berangsur-angsur menjadi normal kembali sebab dengan diadakan kompensasi oleh jantung akan suplai oksigen untuk metabolisme yang meningkat maka jantung yang membutuhkan oksigen akan terpenuhi kebutuhannya. Dengan istirahat berarti aktifitas otot berkurang atau kembali ke keadaan semula.
Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah
Denyut nadi rata-rata yang diperoleh oleh kedua mahasiswa terhadap mahasiswa coba 1 dan mahasiswa coba 2 dengan posisi: berbaring terlentang adalah 88 kali/menit dan 77 kali/permenit, pada posisi duduk adalah 90,6 kali/menit dan 84 kali/permenit, dan pada posisi berdiri adalah 87,3 kali/menit dan 93 kali/menit.
Nilai ini termasuk dalam kategori denyut nadi normal yang berkisar antara 60-100 kali/menit.
KEPUSTAKAANKEPUSTAKAANGuyton, Arthur C. 1995. Fisiologi Manusia dan
Mekanisme Penyakit, Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20. Jakarta: EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2. Jakarta: EGC.