ppt dede

19
OSTEOMIELITIS

Upload: arifs-syam

Post on 18-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bvm

TRANSCRIPT

Page 1: PPT dede

OSTEOMIELITIS

Page 2: PPT dede

Tumbuh KembangTumbang anak 10 tahun

- senang bergaul, berteman, dan mempunyai sahabat sesama jenis.- cara berbicara yang mulai mendekati orang dewasa.- perkembangan sensorik dan motorik mencapai kekuatan dan koordinasi otot, misal anak di usia 10 tahun lebih berkembang untuk menendang, menyayuh, menangkap, dan bermain basket.

Page 3: PPT dede

Lanjut...- perkembangan kognitif kemampuan untuk berfikir,memberikan alasan dan kempuan untuk memecahkan suatu persoalan.

Page 4: PPT dede

DEFINISI•Osteomielitis adalah infeksi akut tulang

yang dapat teerjai karena penyebaran infeksi dari darah (osteomielitis hematogen) (Elizabeth J.Corwin,2000)

•Osteomielitis merupakan infeksi tulang yang ditandai khas oleh kerusakan progresif akibat inflamasi sesudah pembentukan tulang yang baru. (Kowalak,2011)

Page 5: PPT dede
Page 6: PPT dede

Etiologi Mikroorganisme piogenik yang paling

sering menyebabkan osteomielitis adalah Staphylococcus aureus.

Adapun mikroorganisme penyebab yang lain :

- Streptococcus pyogenes- Pneumokokus- Pseudomonas aeruginosa- Proteus aeruginosa. (Kowalak,2011)

Page 7: PPT dede

Manifestasi Klinis•Gejala-gejala osteomielitis hematogen

pada anak-anak antara lain adalah demam, menggigil, dan keengganan menggerakan anggota badan yang sakit.

•Dehidrasi (pada pasien anak-anak)•Rewel dan gangguan menyusu (pada bayi)

(Kowalak,2012)

Page 8: PPT dede

Patofisiologi •Secara khas mikroorganise ini

menemukan tempat perbenihannya dalam hematoma yang timbul akibat trauma yang baru saja terjadi atau dibagian tubuh yang lemah, seperti lokasi infeksi setempat. Dan kemudian menyebar melalui aliran darah ke bagian metafisis tulang, tempat aliran darah akan mengalir ke dalam sinusoid. (Kowalak,2012)

Page 9: PPT dede

Komplikasi •Dapat timbul osteomielitis kronik, yang

ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran dan penurunan fungi bagian tubuh yang terkena. (E.J Corwin,2000)

•Gangguan pertumbuhan, karena lempeng epifisis terganggu sehingga terjadi gangguan pertumbuhan. (Arif Muttaqin, 2008)

Page 10: PPT dede

Pemeriksaan Diagnostik 1. Scan tulang dengan menggunakan

nuckleotida berlabel radioaktif dapat memperlihatkan peradangan di tulang.

2. Analisis darah dapat memperlihatkan peningkatan hitung darah lengkap dan LED, yang mengisyaratkan adanya infeksi yang sedang berlangsung.

3. Pemindaian tulang dan biopsi tulang dapat membantu diferensial diagnosis. (E.J Corwin,2000)

Page 11: PPT dede
Page 12: PPT dede

Penatalaksanaan •Pemberian antibiotik sistemik/ tindakan

memasukan antibiotik ke dalam rongga tubuh meggunakan sistem irigasi tertutup yg kontinyu disertai tindakan pengisapan intermitten yang tidak terlalu kuat.

•Pembedahan biasanya dilakukan untuk jaringan tulang yang telah mati.

•Terapi oksigen hiperbarik untuk menstimulasi mekanisme imun yang normal.

Page 13: PPT dede

Kasus An Q laki-laki usia 10 thn dibawa oleh orang tuanya

ke RS dengan keluhan demam dan nyeri kaki. Perawat melakukan pengkajian dan didapatkan data sbb : TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, T 38,9 C , tampak malaise dan dehidrasi ringan, tampak pembengkakan dan keterbatasan gerak sendi. Hasil pemeriksaan Lab : Leukosit dan LED meningkat, Ro : meunjukan abcess in the epiphysis and metaphysis pada tulang femur distal sinistra. Hasil anamnesa riwayat kesehatan An Q pernah terjatuh saat bersepeda beberapa hari yang lalu.

Page 14: PPT dede

Diagnosa Keperawatan (Nanda,2015)•Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi

dan pembengkakan•Hambatan mobilitas fisik  berhubungan

dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan beban berat badan

•Resiko terhadap penyebaran infeksi, pembentukan abses tulang

•Ketidakefektifan termogulasi berhubungan dengan proses penyakit (proses inflamasi).

Page 15: PPT dede

Intervensi Dx 1- Lakukan pengkajian nyeri secara

komperhensif termasuk lokasi,karakteristik,durasi, frekuensi,kualitas, dan faktor presipitasi.

- Observasi TTV.- Observasi reaksi nonverbal dari ketidak

nyamanan.- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.- Kolaborasi dengan pemberian obat analgetik.

Page 16: PPT dede

Intervensi Dx 2- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang

rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

- Monitoring TTV sebelum/sesuudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan

- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi- Dampingi dan bantu pasien sat mobilisasi

dan bantu penuhi kebutuhan ADLs

Page 17: PPT dede

Intervensi Dx 3- Bersihkan lingkungan setelah dipakai

pasien lain.- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik

dan lokal.- Batasi pengunjung bila perlu.

Page 18: PPT dede

Intervensi Dx4- Monitor suhu minimal tiap 2 jam- Monitor TTV- Monitor warna dan suhu kulit- selimuti pasien untuk mencegah

hilangnya kehangatan tubuh- Berikan anti piretik jika perlu

Page 19: PPT dede

Terimakasih