ppt db

20
Jadwal imunisasi depkes RI • Umur JENIS IMUNISASI 0 bulan HB1, BCG, Polio 2 bulan HB2,DPT1,POLIO 2 3 bulan HB3,DPT 2,POLIO 3 4 bulan DPT3,POLIO 4 9 bulan CAMPAK

Upload: rhisa-oviani

Post on 06-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt wirosaban

TRANSCRIPT

Page 1: ppt db

Jadwal imunisasi depkes RI

• Umur JENIS IMUNISASI0 bulan HB1, BCG, Polio2 bulan HB2,DPT1,POLIO 23 bulan HB3,DPT 2,POLIO 34 bulan DPT3,POLIO 49 bulan CAMPAK

Page 2: ppt db

• Vaksin Hidup : BCG, OPV, Campak, MMR, Typoid

• Vaksin Mati : Hepatitis A,hepatitis B, DPT, IPV, HIB

Page 3: ppt db
Page 4: ppt db

Prosedur Imunisasi

1. Tatacara pemberian imunisasi

• Pahami rekomendaso terakhir, pengawasan infeksi

• Tehnik pemberian vaksin tempat dan cara penyuntikan ukuran jarum ( bayi tidak sama dengan anak).

Dosis Penyempinan dan cold chain

• Indikasi dan kontraindikasi,minimkal efeksamping

• Siapkan alat resusitasi

• Jadwal imunisasi,catch up imunisasi

2. Penjelasan kepada orang tua tentang imunisasi

• Tujuan

• Risiko, KIPI

• Permenkes, chek list

3. Pencatatan imunisasi

• Kartu imunisasi, buku tumbuh kembang/kms, rekam medik

• Nama dagang, no batch, tanggal pemberian vaksin, nama pemberi vaksin, KIPI

Page 5: ppt db

PENYIMPANAN VAKSIN• Sertakan brosur/intruksi produk• Suhu 2-8 C dan tidak beku• DPT, HIB,Hep B, Hep A tidak aktif bila beku• Oral polio dan yellow fever dapat disimpan dalam keadaan bekuPENGENCERAN VAKSIN• Vaksin kering diencerkan dengan pelarut kusus• Setelah diencerkan periksa tanda kerusakan (warna dan

kejernihan)• Campak yang diencerkan cepat berubah pada suhu kamar• Jarum no 21 steril untuk mengencerkan, jarum no 23 dengan

panjang 25 mm untuk menyuntik, dipakai disposible PEMBERIAN SUNTIKAN• Intramuskular atau subcutan dalam kecuali oral polio (mulut) dan

BCG suntikan intradermal• Bila tidak pengalaman memberi subcutan berikan intramuskular

Page 6: ppt db

TEKNIK DASAR & UKURAN JARUM• Mempengaruhi penyebaran infeksi dan trauma ok suntikan salah

• Tiap suntikan disposble spuit, tabung dan jarum bekas dibuang di

tempat tertutup diberi label

• Suntikan intramuskular bila jarum pendek risiconya suntikan menjadi

subkutan dan menjadii masalah pada vaksin inaktif

• Standar jarum suntik : ukuran 23 panjang 25 mm, perkecualian :

- Prematur : umur < 2 bulan, bayi keciil : jarum no 26, panjang 16 mm

- Subcutan lengan atas : jarum no 25, panjang 26 mm

- Bayi Kecil no 27, panjang 12 mm

- Intradermal (BCG) : jarum no 25-27, panjang 10 mm

Page 7: ppt db

ARAH SUDUT JARUM PADA SUNTIKAN INTRAMUSKULAR

• Jarum disuntikan dengan sudut 45-60 derjat kedalam otot vastus lateralis (jaruh diarahkan kelutut) atau otot deltoid (jarum diarahkan ke pundak)

• Waktu masuk otot ada hambatan ringan• Suntikan dengan sudut 90 derajat : merusak saraf dan pembuluh

darah.TEMPAT SUNTIKAN DIANJURKAN• Paha anterolateral : usia < 12 bulan• Regio Deltoid: usia lebih besar, bisa berjalan dan dewasa • Bukan gluteus : merusak saraf ischiadika, sebagai vaksin menjadi

kurang imonegenik• BCG : kulit diatas intersi m.deltoid (lengan atas), bukan puncak

pundak.

Page 8: ppt db

PENYUNTIKAN SUBKUTAN

Perhatikan untuk suntikan subkutan

• Arah jarum 45 derajat terhadap kulit

• Cubit tebal untuk suntikan subkutan

• Aspirasi semprot sebelum vaksin disuntikan

• Untuk suntikan multiple diberikan pada bagian ektremitas

yang berbeda

Page 9: ppt db

PENYUNTIKAN INTRAMUSKULAR

Perhatikan untuk PENYUNTIKAN INTRAMUSKULAR

• Pakai jarum yang cukup panjang untuk mencapai otot

• Suntik dengan arah jarum 80-90 derajat lakukan dengan cepat

• Tekan kulit tempat suntikan dengan ibu jari dan telunjuk saat jarum

ditusukan

• Aspirasi semprot sebelum vaksin disuntikan untuk meyakinkan tidak

masuk ke dalam vena. Apabila terdapat darah buang dan ulangi

suntikan dengan yang baru.

• Untuk suntikan diberikan di ekstremitas yang berbeda

Page 10: ppt db

Cek List/quesioner

• Bagaiamana kondisi anak hari ini• Ada riwayat alergi• Adakah efek smaping berat imunisasi sebelumnya• Adakah masalah dengan respon imun/ keluarganya• Baru saja menerima transfusi

darah/immunoglobulin• Apakah vaksinasi virus hidup dalam 4 minggu ini• Hamil/akan hamil• Pernah kejang, problem/penyakit saraf

Page 11: ppt db

Dosis Andrenalin

Dosis andrenalin 1 : 1000 kemasan berisi 1 mg andrenalin per mililiter.

Direkomendasikan 0.01 mg/kgBB intramuskuler dalam

Bila berat tidak tahu maka dipaki umur pasien sebagi pedoman (abel)

Page 12: ppt db

Dosis AndrenalinUmur (tahun) BB(kg) Dosis

< 1 - 0.05-0,1

1-2 10 0,1

2-3 15 0,15

4-6 20 0,2

7-10 30 0,3

11-12 40 0,4

>12 - 0,4-1,0

maksimal 1 ml

Page 13: ppt db

DPT

• Seelah usia 2 bulan, interval minum 4 minggu• Imunisasi dasar 3x (interval 4-6 minggu)• DPT 4 : satu tahun kemudian• DPT 5 & 6 : usia SD

Page 14: ppt db

• Efek samping Lokasi : Nyeri,bengkak Sistemik: demam,muntah,mual,kejang, ensefalopati ( 7 hari kemudian),paralisis ( 30 hari, 1/1 juta resipen)• Kontraindikasi demam,reaksi berlebihan pada imunisasi sebelumnya, kelainan neurologi,riwayatr kejang imunisasi DPT sebelumnya

( diberikan DT Termasuk > 7 hari).

Page 15: ppt db

POLIO

• Imunisasi dasar 4x, interval > 4 minggu• Indikasi kontra - Imunokompremais - Serumah dengan pendidikan immunokompremais• Efek samping: paralisis, 1/1 juta, dalam waktu 30 hari

Page 16: ppt db

Campak

• Diberikan pada umur 9 bulan ( pada outbreak umur 6 bulan,diulang 6 bulan kemudian)

• Intramuskular dalam• Efek samping demam,mual,diare,konjungtivtisruam kulit (5- 12 hari pasca imunisasi)

Page 17: ppt db

Syok Anafilaksis• Urtikaria timbul cepat,sangat gatal (“biduran”)• Sumbatan jalan napas - Serak,stridor ok angiedem faring,laring epligotis) - dapat diduga bila anak merasa tertekan pada retrosternal, sesak nafas disertai ekspirium diperpanjang (whezing) akibat spasme bronkus• Kejang otot abdomen & diare• Lemah & pucat, terutama syok anafilaksis berat• Hipotensi, takhikardi dan atau gejala lain dari gangguan

kardiovaskuler, seperti sinus takhikardi atau bradikardiberat

Page 18: ppt db

Tatalaksana syok anafilaksis

• Bila pasien tidak sadar,baringkan ke sisi kiri ->jalan nafas tetap terbuka

• Berikan suntikan andrenalin intramuskular dalam walaupun nadi telah menguat & keadaan umum pasien membaik. Bila 10 menit tidak membaik ulangi dosis andrenalin, dapat sampai 3x

• Oksigen 4 L/mnt dengan masker, lakukan resusitasi kardiopulmonal

• Bila peralatan tidak punya rujuk ke RS punya peralatan resusitasi terdekat. Pasien jangan ditinggal sendirian.

• Semua Pasien harus dirawat dirumah sakit untuk diobservasi dan pengobatan lebih lanjut. Kadang diperlukan cairan dan andrenalin tambahan.

• Pemberian hidrokortison dan antihistamin tidak termasuk dalam tatalaksana syok anafilaksis, namun hidrokortison sering digunakan dalam pengobatan syok anafilaksis

Page 19: ppt db

Posisi dan lokasi suntikan

• Bagian yang tidak berisiko merusak saraf & pembuluh darah

• Bayi dan anak dijaga jangan bergerak saat disuntikan ( bantuan orang tua/pengasuh)

• Popok dan celana dibuka -> agar suntikan tidak terlalu kebawah

Page 20: ppt db