laporan awal db

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah atom dapat memantulkan atau menghasilkan suatu spektrum cahaya. Spektrum tersebut dapat dihasilkan dari pembakaran dan lecutan listrik pada atom tersebut. Dengan adanya spektrum yang dihasilkan oleh atom tersebut, kita akan dapat menentukan sifat dari atom tersebut. Salah satu atom yang diamati adalah atom hidrohen (H). Pada eksperimen kali ini spektrum atom hidrogen akan diamati dan dianalisis untuk memahami fenomena kuantisasi energi atomik dan kaitannya dengan struktur atom – atom tersebut serta proses emisi cahaya yang terjadi. Kita akan mengukur panjang gelombang spektrum atom hidrogen yang dipancarkan oleh lampu hidrogen. Panjang gelombang ditentukan dengan bantuan spectrum kisi (crossbow spectrometer). Pola yang akan dihasilkan oleh atom hidrogen tersebut adalah berupa garis-garis terang yang membentuk sebuah deret. 1.2 Identifikasi Masalah Pada praktikum kali ini kita akan membahas mengenai pembentukan spektrum cahaya berupa garis-garis terang dari beberapa atom seperti hidrogen. Dari spektrum cahya tersebut maka kita dapat menentukan bentuk spektrum yang dihasilkan oleh atom hidrogen 1

Upload: irsan-julfikar-rachman

Post on 23-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Awal DB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah atom dapat memantulkan atau menghasilkan suatu spektrum

cahaya. Spektrum tersebut dapat dihasilkan dari pembakaran dan lecutan listrik

pada atom tersebut. Dengan adanya spektrum yang dihasilkan oleh atom tersebut,

kita akan dapat menentukan sifat dari atom tersebut. Salah satu atom yang diamati

adalah atom hidrohen (H).

Pada eksperimen kali ini spektrum atom hidrogen akan diamati dan

dianalisis untuk memahami fenomena kuantisasi energi atomik dan kaitannya

dengan struktur atom – atom tersebut serta proses emisi cahaya yang terjadi. Kita

akan mengukur panjang gelombang spektrum atom hidrogen yang dipancarkan

oleh lampu hidrogen. Panjang gelombang ditentukan dengan bantuan spectrum

kisi (crossbow spectrometer). Pola yang akan dihasilkan oleh atom hidrogen

tersebut adalah berupa garis-garis terang yang membentuk sebuah deret.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada praktikum kali ini kita akan membahas mengenai pembentukan

spektrum cahaya berupa garis-garis terang dari beberapa atom seperti hidrogen.

Dari spektrum cahya tersebut maka kita dapat menentukan bentuk spektrum yang

dihasilkan oleh atom hidrogen tersebut. Selain itu dengan adanya spektrum

tersebut kita dapat menentukan panjang gelombang Hα, Hβ, dan Hγ dari atom

hidrogen dengan penguraian spektrum cahaya sebuah lampu Balmer.

1.3 Tujuan

1. Mempelajari struktur elektronik atom hidrogen dan atom-atom lainnya

2. Memahami kuantisasi energi elektronik atomik

3. Memahami mekanisme pemancaran cahaya (foton) oleh suatu atom

1

Page 2: Laporan Awal DB

BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Atom

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-

sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari

proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.

Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk  atom

hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan

mekanika gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan

kemantapan hidrogen atom yang teramati.

Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk

menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat.

Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti. 

Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga

memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom

yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.[1]

Model atom Bohr memuat tiga postulat sebagai berikut.

1. Di dalam atom hidrogen, elektron hanya dapat mengelilingi lintasan tertentu

tertentu yang diijinkan tanpa membebaskan (melepaskan) energi. Lintasan ini

disebut lintasan stasioner dan memiliki energi tertentu yang sesuai.

2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Energi dalam

bentuk foton cahaya akan dilepaskan jika elektron berpindah ke lintasan yang

lebih dalam, sedangkan Energi dalam bentuk foton cahaya akan diserapkan

supaya elektron berpindah ke lintasan yang lebih luar. Energi dilepas atau

diserap dalam paket sebesar hf sesuai dengan persamaan Planck.

E = hf .............(1)

Dimana h adalah konstanta Planck dan f adalah frekuensi cahaya atau foton

yang dilepas atau diserap.

2

Page 3: Laporan Awal DB

3. lintasan-lintasan stasioner yang diijinkan untuk ditempati elektron memiliki

momentum sudut yang merupakan kelipatan bulat dari nilai

...................(2)

Gambar 1 Model Atom

2.2 Model atom Bohr

Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan

memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat berada di

dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum garis atomik juga

merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum garis adalah hasil

mekanisme elektronik di dalam atom yang dapat berpindah lintasan dengan

menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.[2]

Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah

elektron dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu.

Lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat energi elektron. Elektron

yang berada di lintasan tertentu yang stasioner dengan jari-jari tertentu dikatakan

memiliki energi tertentu. Elektron yang berada di lintasan ke-n berada pada jari-

jari lintasan dan energi sebagai berikut:

3

Page 4: Laporan Awal DB

.....................(3)

.........................(4)

Dalam persamaan 3 dan 4, jari-jari r dinyatakan dalam satuan nanometer

(nm) dan energi E dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV).[3]

2.3 Spektrum Atom

Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana dan spektrum yang

dihasilkan oleh atom hidrogen merupakan spektrum paling sederhana . Oleh

karena itu, spektrum hidrogen dijadikan prototipe untuk mempelajari spektrum

atom yang lebih rumit. Untuk menghasilkan spektrum atom hidrogen digunakan

gas hidrogen yang disimpan dalam tabung dengan tekanan yang sangat rendah.

Beda potensial diberikan kepada ujung-ujung tabung tersebut. Molekul-molekul

gas hidrogen terurai menjadi atom-atom hidrogen dan memancarkan energi foton

atau cahaya. Cahaya tersebut dilewatkan ke dalam celah sempit dan diteruskan

melewati prisma, cahaya yang keluar dari prisma ditangkap oleh layar. Dilayar

akan tampak spektrum cahaya atom hidrogen tersebut.

2.3.1 Spektrum Emisi dan Absorpsi

Setiap zat bila dipanaskan atau dieksitasi dengan medan listrik dapat

memberikan spektrum yang khas dengan memancarkan energi radiasi. Spektrum

yang didapatkan dengan cara ini disebut dengan spektrum emisi. Matahari

memancarkan cahaya dari semua warna yang menghasilkan spektrum kontinu.

Atom dalam keadaan tereksitasi dapat memancarkan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu yang menghasilkan spektrum garis. Spektrum garis

merupakan sifat yang khas dari atom. Kedua spektrum kontinu dan spekrum garis

yang disebut diatas merupakan spektrum emisi. Pada gambar 2 ditunjukkan

beberapa contoh spektrum gas emisi dari beberapa atom.

4

Page 5: Laporan Awal DB

Gambar 2. Spektrum yang Dihasilkan Sebuah Atom

Adanya spektrum menunjukkan adanya tingkat energi.

1. Spektrum Emisi

a. Spektrum garis

- Dihasilkan oleh gas-gas bertekanan rendah yang dipanaskan.

- Terdiri dari garis-garis cahaya monokromatik dengan panjang gelombang

tertentu yang merupakan karakteristik dari unsur yang menghasilkan

spektrum tersebut.

b. Spektrum pita

- Dihasilkan oleh gas dalam keadaan molekuler (contoh: gas H2, O2, N2 dan

CO).

- Spektrum yang dihasilkan berupa kelompok-kelompok garis yang sangat

rapat sehingga membentuk pita-pita.

c. Spektrum kontinu

- Spektrum kontinu terdiri atas cahaya dengan semua panjang gelombang,

walaupun dengan intensitas yang berbeda.

- Dihasilkan oleh zat padat, zat cair, dan gas yang berpijar.

Bila radiasi gelombang elektromagnetik yang mempunyai spektrum kontinu,

misalkan cahaya putih dilewatkan melalui suatu zat yang dapat menyerap cahaya

dengan panjang gelombang tertentu, akan dihasilkan spektrum Absorpsi. Selain

itu spektrum absorpsi juga didapatkan jka radiasi kontinu melewati uap atom.

Berkas sinar yang diteruskan menunjukkan ada panjang gelombang tertentu yang

5

Page 6: Laporan Awal DB

diserap oleh uap atom ketika elektron tereksitasi ke tingkat energi yang lebih

tinggi. Spektrum garis absorpsi yang terjadi dengan latar belakang spektrum

terang ditumpangi oleh garis gelap, sesuai dengan panjang gelombang yang

diserap oleh atom tersebut.

2. Spektrum Absorpsi

Spektrum absorpsi ini terjadi karena penyerapan panjang gelombang

tertentu oleh suatu zat terhadap radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki

spektrum kontinu. Terdiri dari sederetan garis-garis hitam pada spektrum kontinu

(contoh : spektrum matahari). Spektrum matahari tampak seperti spektrum

kontinu, tetapi jika dicermati akan tampak garis-garis gelap terang yang disebut

garis-garis Fanhoufer. Hal ini disebabkan cahaya putih dari bagian inti matahari

diserap oleh atom-atom atau molekul-molekul gas dalam atmosfer matahari

maupun atmosfer bumi.

Garis spektrum atom hidrogen telah diketahui dengan pasti, deret spektrum

tersebut memenuhi persamaan :

......................(5)

Dengan : λ = panjang gelombang dari gelombang elektromagnetik

R = tetapan Rydberg (1.097 x 107 m-1)

n1 dan n2 = bilangan kuantum utama 3

2.4 Percobaan Balmer

Jika sebuah gas diletakkan didalam tabung kemudian arus listrik dialirkan

dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh

setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas tersebut. Cahaya

dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinu.

Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini

berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik

dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom. Spektrum

garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang

berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret

6

Page 7: Laporan Awal DB

panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan

dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss bernama

Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan berikut ini.

selanjutnya, deret ini disebut deret Balmer.

Johann Balmer melewatkan sinar putih pada gas atom-atom hidrogen, dan

setelah itu sinar tersebut dilewatkan pada prisma untuk selanjutnya ditangkap oleh

layar. Pada layar diperoleh spektrum serapan. Dan panjang gelombang yang

diserap pada spektrum tersebut ternyata mengikuti persamaan (6) :

, n = 3, 4, 5, ….. ..................(6)

Garis Balmer secara historis disebut sebagai “H-alpha”. “H-beta”, “H-gamma”

dan seterusnya, dimana H adalah unsur Hidrogen. Empat dari garis Balmer

merupakan bagian dari spektrum garis yang terlihat, dengan panjang gelombang

lebih panjang dari 400 nm. Bagian dari deret Balmer dapat dilihat pada spektrum

cahaya matahari. H-alpha adalah garis penting yang digunakan dalam astronomi

untuk mendeteksi keberadaan Hidrogen.

BAB III

7

Page 8: Laporan Awal DB

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan Percobaan :

1. Balmer lamp

2. Balmer lamp, power supply unit

3. Bench top clamp

4. Small optical bench

5. Leybold multiclamps 6 buah

6. Adjustable slit

7. Spring clamp holder

8. Copy of the Rowland grating

9. Lens f = 50 mm

10. Lens f = 100 mm

11. Translucent screen

3.2 Prosedur Percobaan :

1. Menyusun peralatan optis seperti gambar 2.

2. Menyalakan lampu Balmer

3. Mengukur pita spektrum biru, biru-hijau dan merah dari terang pusat

4. Variasikan jarak kisi ke layar (3-5 variasi), malkukan pengukuran seperti

prosedur 3.

BAB IV

8

Page 9: Laporan Awal DB

TABEL DATA DAN PERHITUNGAN

4.1 Tabel Data

1. Menentukan Jarak Pita dari terang Pusat

a. Lampu Neon

Jarak a (cm)

Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah

10 3 3.8 4.3 3 3.8 4.312 3.2 4 5.4 3.2 4 5.414 4.1 5.2 6 4.1 5.2 616 4.4 5.9 6.8 4.4 5.9 6.818 5.1 6.5 7.7 5.1 6.5 7.720 5.5 7.2 8.3 5.5 7.2 8.322 6 7.8 9 6 7.8 924 6.5 8.5 9.9 6.5 8.5 9.926 7.3 9.4 10.6 7.3 9.4 10.628 7.8 9.9 11.4 7.8 9.9 11.4

b. Lampu Natrium

Jarak (cm)

Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah

10 2.1 2.7 4.5 2.1 2.7 4.512 2.4 3.1 5.5 2.4 3.1 5.514 2.7 3.6 6.3 2.7 3.6 6.316 3.5 4.5 6.8 3.5 4.5 6.818 4.5 5.3 7.3 4.5 5.3 7.320 4.8 5.8 8.3 4.8 5.8 8.322 5.3 6.4 9.3 5.3 6.4 9.324 5.7 6.7 10.4 5.7 6.7 10.426 6.1 7.4 11 6.1 7.4 1128 6.7 8 11.8 6.7 8 11.8

c. Lampu Hidrogen

Jarak (cm)

Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah

10 3 4.3 7.5 3 4.3 7.512 4 5.5 8.7 4 5.5 8.714 4.2 6.2 9.1 4.2 6.2 9.116 4.5 6.5 10.1 4.5 6.5 10.118 4.7 6.8 10.6 4.7 6.8 10.620 5 7.1 11.2 5 7.1 11.222 5.4 7.6 12.5 5.4 7.6 12.5

9

Page 10: Laporan Awal DB

24 5.7 8 13 5.7 8 1326 6 8.5 14 6 8.5 1428 6.4 8.8 14.5 6.4 8.8 14.5

4.2 Perhitungan

1. Menghitung panjang gelombang untuk garis spektrum merah (Hα), biru-

hijau (Hβ), dan biru (Hγ)

Dengan menggunakan persamaan :

λ= edn a

Dengan : λ = panjang gelombang

e = jarak terang pertama dari terang pusat

d = jarak antar celah = (1/600)x10-3 cm

n = orde (1,2,3,....)

a = jarak kisi ke layar

jika e = 3 cm, d=1/600 mm, n =1 (biru) , a = 10 cm, maka didapat

λ=3 x ( 1

600 ) x 0.001

1 x10=0,0005 cm

Dengan cara yang sama maka didapat tabel :

a. Lampu Neon

NoLambda Kiri Lambda Kanan

Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 0.0000005 3.16667E-07 2.38889E-07 0.0000005 3.16667E-07 2.38889E-072 4.44444E-07 2.77778E-07 0.00000025 4.44444E-07 2.77778E-07 0.000000253 4.88095E-07 3.09524E-07 2.38095E-07 4.88095E-07 3.09524E-07 2.38095E-074 4.58333E-07 3.07292E-07 2.36111E-07 4.58333E-07 3.07292E-07 2.36111E-075 4.72222E-07 3.00926E-07 2.37654E-07 4.72222E-07 3.00926E-07 2.37654E-076 4.58333E-07 0.0000003 2.30556E-07 4.58333E-07 0.0000003 2.30556E-077 4.54545E-07 2.95455E-07 2.27273E-07 4.54545E-07 2.95455E-07 2.27273E-078 4.51389E-07 2.95139E-07 2.29167E-07 4.51389E-07 2.95139E-07 2.29167E-079 4.67949E-07 3.01282E-07 2.26496E-07 4.67949E-07 3.01282E-07 2.26496E-07

10 4.64286E-07 2.94643E-07 2.2619E-07 4.64286E-07 2.94643E-07 2.2619E-07rata2 4.6596E-07 2.9987E-07 2.34043E-07 4.6596E-07 2.9987E-07 2.34043E-07

b. Lampu Natrium

10

Page 11: Laporan Awal DB

NoLambda Kiri Lambda Kanan

Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 0.00000035 2.25E-07 2.5E-07 0.00000035 2.25E-07 2.5E-072 3.3333E-07 2.1528E-07 2.546E-07 3.3333E-07 2.1528E-07 2.546E-073 3.2143E-07 2.1429E-07 2.5E-07 3.2143E-07 2.1429E-07 2.5E-074 3.6458E-07 2.3438E-07 2.361E-07 3.6458E-07 2.3438E-07 2.361E-075 4.1667E-07 2.4537E-07 2.253E-07 4.1667E-07 2.4537E-07 2.253E-076 0.0000004 2.4167E-07 2.306E-07 0.0000004 2.4167E-07 2.306E-077 4.0152E-07 2.4242E-07 2.348E-07 4.0152E-07 2.4242E-07 2.348E-078 3.9583E-07 2.3264E-07 2.407E-07 3.9583E-07 2.3264E-07 2.407E-079 3.9103E-07 2.3718E-07 2.35E-07 3.9103E-07 2.3718E-07 2.35E-07

10 3.9881E-07 2.381E-07 2.341E-07 3.9881E-07 2.381E-07 2.341E-07rata2 3.7732E-07 2.3263E-07 2.391E-07 3.7732E-07 2.3263E-07 2.391E-07

c. Lampu Hidrogen

NoLambda Kiri Lambda Kanan

Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 5E-07 3.5833E-07 4.1667E-07 5E-07 3.5833E-07 4.1667E-072 5.56E-07 3.8194E-07 0.00040278 5.56E-07 3.8194E-07 0.000402783 5E-07 3.6905E-07 0.00036111 5E-07 3.6905E-07 0.000361114 4.69E-07 3.3854E-07 0.00035069 4.69E-07 3.3854E-07 0.000350695 4.35E-07 3.1481E-07 0.00032716 4.35E-07 3.1481E-07 0.000327166 4.17E-07 2.9583E-07 0.00031111 4.17E-07 2.9583E-07 0.000311117 4.09E-07 2.8788E-07 0.00031566 4.09E-07 2.8788E-07 0.000315668 3.96E-07 2.7778E-07 0.00030093 3.96E-07 2.7778E-07 0.000300939 3.85E-07 2.7244E-07 0.00029915 3.85E-07 2.7244E-07 0.00029915

10 3.81E-07 2.619E-07 0.0002877 3.81E-07 2.619E-07 0.0002877rata2 4.45E-07 3.1585E-07 0.00029567 4.45E-07 3.1585E-07 0.00029567

2. Grafik e terhadap a untuk masing-masing garis spektrum, hitung

panjang gelombangnya.

a. Lampu Neon

11

Page 12: Laporan Awal DB

5 10 15 20 25 300

2

4

6

8

10

12

f(x) = 0.35030303030303 x + 0.164242424242425

f(x) = 0.384848484848485 x + 0.627878787878789

f(x) = 0.27 x + 0.16

Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri

biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)

Jarak Layar ke Kisi (cm)

Jara

k O

rde

ke T

eran

g Pu

sat (

cm)

b. Lampu Natrium

5 10 15 20 25 300

2

4

6

8

10

12

14

f(x) = 0.301515151515152 x − 0.378787878787879

f(x) = 0.403636363636364 x + 0.450909090909092

f(x) = 0.266666666666667 x − 0.686666666666666

Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri

biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)

Jarak Layar ke Kisi (cm)

Jara

k O

rde

ke T

eran

g Pu

sat (

cm)

c. Lampu Hidrogen

12

Page 13: Laporan Awal DB

5 10 15 20 25 300

2

4

6

8

10

12

14

16

f(x) = 0.224545454545455 x + 2.66363636363636

f(x) = 0.386060606060606 x + 3.78484848484849

f(x) = 0.166969696969697 x + 1.71757575757576

Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri

biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)

Jarak Layar ke Kisi (cm)

Jara

k O

rde

ke T

eran

g Pu

sat (

cm)

3. Menghitung panjang gelombang masing-masing garis spektrum

berdasarkan teori, bandingkan dengan hasil percobaan!

Dengan menggunakan persamaan:

= RH ( 1

22−

1

n2 ) dengan n = (3,4,5 )

dimana Untuk Hα , n = 3 ; Untuk Hβ , n = 4 ; Untuk Hγ , n = 5

Misal, untuk lampu balmer atom hidrogen spektrum warna merah (H) yaitu:

= RH (122−

1

n2 )λ=109677 .756 cm−1 (1

22− 1

32 ) = 6 .5647 x 10−6cm−1

Dengan cara yang sama seperti diatas didapat panjang gelombang untuk:

H dengan nilai n = 4 = 4.86 x 10-5 cm-1

H dengan nilai n = 5 = 4.3417 x 10-5 cm-1

Setelah itu kita bandingkan hasil percobaan dengan literatur dengan

persamaan :

KSR =|λteori − λ perhitungan

λ teori

| x 100 %

Dengan cara tersebut maka didapat perbandingan :

13

Page 14: Laporan Awal DB

a. Lampu Neon

biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr

4.6596E-07 4.34173E-05 98.92678798 2.999E-07 4.8627E-05 99.38333

merah

hitung literatur ksr

2.34043E-07 6.5647E-05 99.64348227

b. Lampu Natrium

biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr

3.7732E-07 4.3417E-05 99.130947 2.33E-07 4.86274E-05 99.5216

merah

hitung literatur ksr

2.39E-07 6.5647E-05 99.63572

c. Lampu Hidrogen

biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr

4.45E-07 4.3417E-05 98.9758348 3.16E-07 4.86E-05 99.35047

merah

hitung literatur ksr

0.000296 6.56E-05 350.3937

4. Menghitung energi foton

Dengan menggunakan persamaan :

N=1λ

; dengan λ untuk setiap spektrum

Dengan cara yang sama maka didapat tabel :

Neon Natriumbiru hijau merah biru hijau merah

2146108.184 3334773.745 4272717.817 2650273.45 4298646.98 4181714.1

Hidrogen

biru hijau merah

2248884 3166047.37 3382.15152

14

Page 15: Laporan Awal DB

4.3 Analisa

Pada praktikum kali ini kita membahas mengenai deret balmer dimana

pada deret balmer ini kita menbagi sebuah spektrum cahaya yang dihasilkan oleh

berbagai macam lampu dimana hasilnya dapat berupa jarak antar warna biru,

hijau, dan merah.

Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa semakin jauh jarak layar ke kisi

maka semakin jauh pula jarak terang pertama dari terang pusat. Hal tersebut

berlaku untuk seluruh lampu. Pengaruh jarak tersebut dapat terlihat juga dari

grafik dimana keduanya sebanding. Pengaruh perubahan tersebut karena jika layar

semakin jauh otomatis bayangan yang jatuh mengenai layar pun semakin melebar

sesuai dengan pernyataan Fresnell.

Adapun dalam perhitungan ini kita menghitung panjang gelombang dari

setiap spektrumyang dihasilkan. Untuk setiap lampu memiliki spektrum yang

sama namun tidak semuanya memiliki panjang gelombang yang sama. Dari hasil

percobaan dan perhitungan dapat kita lihat nilai panjang gelombang bernilai

terbalik atau dalam hal ini panjang gelombang biru lebih panjang daripada

panjang gelombang merah. Tentunya hal tersebut sangatlah salah karena menurut

panjang gelombang pada spektrum biru lebih pendek daripada warna merah.

Dalam hal ini perhitungan sangat berpengaruh. Selain itu faktor kesalahan

praktikan dalam penentuan warna sebgai titik orde pertama.

Oleh karena nilai lambda yang tidak sesuai dengan yang didinginkan maka

nilai yang dihasilkan pun jauh dari literatur dengan besar KSR yang mendekati

100% yang memiliki arti nilai tersebut masih salah.untuk menghitung nilai energi

foton yang dihasilkan tentunya terpengaruh oleh nilai lambda tadi sehingga

nilainya pun berbeda.

15

Page 16: Laporan Awal DB

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa

atom hidrogen merupakan sebuah atom sederhana yang dapat dijadikan sebagai

patokan untuk menentukan nilai-nilai seperti energi foton yang dipancarkan.

Dengan memahami pemancaran pada hidrogen ini maka kita akan mudah

mempelajari atom yang lebih kompleks.

Setiap atom meiliki elektron disetiap kulitnya dimana elektron tersebut

memiliki energi-energi tersendiri untuk dapat bertahan pada kulit tersebut.

Semakin luar kulitnya maka semakin besar energi yang dimiliki oleh elektron

tersebut.

Karena efek terkuantisasinya elektron tersebut maka apabila diberi sebuah

cahaya maka akan terjadi pemancaran yang berupa emisi ataupun absorbsi

elektron yang kemudian membentuks ebuah spektrum tersendiri.

5.2 Saran

Saran saya untuk praktikum kali ini adalah lebih teliti lagi dalam

penentuan jarak anatr orde dan terutama tata letak warna yang benar. Dengan

adanya hal-hal tersebut maka dapat dihindari nilai KSR yang sangat besar.

16

Page 17: Laporan Awal DB

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://terbarudidunia.blogspot.com/2012/06/teori-atom-bohr.html (diakses 15

April 2013 ; 20:33 WIB)

[2] Krane, Kenneth.S. 1992. FISIKA MODERN. Jakarta : Universitas Indonesia.

[3] http://aktifisika.wordpress.com/tag/deret-balmer/ (diakses 15 April 2013 ;

20:40 WIB)

17