ppt biomaterial

Upload: ainun-el-mufidzi

Post on 23-Feb-2018

304 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    1/21

    THE FABRICATION AND BIOCHEMICAL

    EVALUATION OF ALUMINA REINFORCED

    CALCIUM PHOSPHATE POROUS

    IMPLANTS

    Youn-Ki Jun, Wan Hee Kim, Oh-Kyeong Kweon, Seong-

    Hyeon Hong

    Dipresentasikan Oleh :

    1.Auliyaun Nisak 240301121301162.Ustera Octovindra W 24030112130128

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    2/21

    INTRODUCTION

    Kalsium fosfat menjadi perhatian besar sebagai implan tulang selama

    dekade ini karena bersifat : biokompatibilitas, bioaktivitas danosteoconduction. Kalsium fosfat yang banyak digunakan sebagai

    biokeramik adalah : HAp {Ca10!"#$%"H$&' dan ()*C! { Ca+!"#$&'

    HAp mirip dengan bagian anorganik dari matriks tulang dan stabil pada

    body fluid sedangkan *C! -ukup soluble dan digunakan sebagai bio-

    cements atau bone fillers.Keramik)keramik tersebut digunkan dalam

    berbagai bentuk yaitu berpori, granular dandense.

    Keramik kalsium fosfat berpori sangat efektif dalam mensubstitusi danmeregenerasi kerusakan tulang Kesesuaian porositas dan bioaktivitas

    dalam pertumbuhan jaringan tulang untuk men-apai penggabungan

    yang lengkap dengan living bones.

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    3/21

    .alam penelitian ini :

    Alumina reinforced calcium phosphate porous bodiesdibuat untuk

    meningkatkan kekuatan mekanik dan menjaga bioaktivitasnya

    Alumina porous bodies dibuat menggunakan sponge poliuretan dan

    dua kalsium fosfat Hap dan ()*C! $, dilapisikan pada substrat

    alumina berpori

    !arameter yang diamati

    1 Kekuatan tekan dari struktur pori nya

    & /ji in)vitro dan in)vivo untuk melihat bioaktivitas dan sifat

    osteoconduction

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    4/21

    MATERIAL DAN METODE

    1 intesis kalsium fosfat Hap dan ()*C! $

    a etode : -o)presipitasi menggunakan Ca2"+$H&" dan

    2H#$&H!"#dengan rasio Ca3! dan pH larutan

    b etelah presipitasi, larutan disimpan didalam 4ater bath pada suhu

    #00C atau 500C selama jam

    - 6ndapan yang dihasilkan kemudian disaring dan dikeringkan

    pada suhu 1000C selama jam

    d Hasil serbuk kalsium fosfat dikarakterisasi menggunakan 78. dan

    9*8 serta C!)A6 untuk menentukan rasio Ca3! serbuk kalsium

    fosfat$

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    5/21

    & !orous mplants

    Alumina reinforced calcium phosphate porous bodiesdibuat melalui & tahap yaitu :

    a pembuatan alumina porous body

    b pelapisan kalsium fosfat HAp dan ()*C! $ pada alumina porous bodies

    . Alumina porous body dibuat dengan mengisi polyurethane #; ppi$ dengan adukan

    alumina yang terdiri dari serbuk alumina, trietilfisfat dispersant$, polivinil butiral

    binder$ dan etanol solven$

    . etelah kering,sponge yang sudah diisidi panaskan untuk menghilangkanstrutspolimer

    pada %000C selama 1 jam kemudian disinteringpada suhu 1%000C selama & jam

    . !elapisan dilakukan dengan variasi porositas

    .

    !elapisan keramik kalsium fosfat dilakukan dengan beberapa -ara dengan mengisialumina porous body dengan HAp atau ()*C!

    . /ntuk HAp atau ()*C!, endapan kalsium fosfat di kalsinasi pada 5000C selama & jam

    dengan dispersant, binder, dansolven yang sama dengan alumina

    . Sinteringuntuk Hap dilakukan pada suhu 1+000C selama + jam sedangkansinteringpada

    ()*C! dilakukan pada suhu 11000C selama + jam

    . !orositas spesimen ditentukan oleh ukuran berat dan dimensinya /kuran poridiperkirakan dari gambar 6

    . /ntuk uji mekanik, spesimen dimasukan dalam mesin dengan bar persegi panjang dan

    dimensi 10?10?&; mm+ dengan bagian permukaan atas dan ba4ah dari bar disusupi

    dengan epo?y untuk meminimalkan efek tepi

    . Kekuatan tekan diukur dengan /niversal *esting a-hine /*$ dengan ke-epatan 0;

    mm3menit

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    6/21

    + /ji se-ara n vitro

    Alumina reinforced calcium phosphate porous bodies direndam

    dalam larutan 8inger @arutan Hartmann, Cheil edang, Korea$

    erbuk HAp dan *C! yang sudah dikalsinasi juga di rendam

    dalam larutan kemudian dibandingkan

    etelah perendaman 1 g dari serbuk berpori dalam ;0 ml larutan

    8inger dalam jangka 4aktu yang sudah ditentukan kemudian

    komposisi larutan dianalisis menggunakan C!)A6 !erubahan fase sampel yang direndam selama perendaman dapat

    ditentukan dengan menggunakan 78. dan 9*)8

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    7/21

    # /ji se-ara n vivo

    mplan yang dihasilkan berbentuk silinder dan berpori diameter % mm dan

    panjang 1& mm$Ada empat kelompok implanB H, A, HC, dan AC

    Keterangan : A : mplan Alumina reinfor-ed Hap dengan porositas 50>

    H : mplan HAp berpori dengan porositas 50>

    : umsum tulang

    C : *ulang -an-ellous

    HC : mplan H ditanamkan pada umsum tulang dan *ulang -an-ellousAC : mplan A ditanamkan pada umsum tulang dan *ulang -an-ellous

    ebuah !endekatan -raniomedial dilakukan untuk mengekspos diaphysis dari

    tulang lengan *ulang lengan antara radialis ekstensor karpi dan otot)otot

    ekstensor digital lateral dipotong 1,& -m dengan tulang berosilasi mplan siap dimasukkan ke dalam kerusakan dan kemudian ditetapkan dengan

    plat kompresi dinamis dan sekrup etelah penutupan jaringan lunak, kemudian dilakukan pembalutan mplan ini dipanen pada # dan 5 minggu setelah implantasi

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    8/21

    7)ray absorptiometry dengan energi +; dan %; kD digunakan untuk

    mengukur kepadatan mineral tulang .$ dari tulang lengan

    -anning dilakukan pada aspek lateral tulang lengan yang dioperasikan

    dengan ke-epatan pemindaian ;0 mm3s, dan ketebalan sli-e adalah 1 mm

    *iga daerah dari interest 8"$ yang dianalisis: implan berpori 8"&$,proksimal 8"1$ dan distal diaphysis 8"+$ dari tulang lengan

    oft4are komersial digunakan untuk menentukan densitytulang radiografi

    dari tiga 8" . dari setiap sampel diukur ; kali

    /ntuk pemeriksaan histologis, spesimen ditetapkan pada 10> denganbuffer formalin, dan dekalsifikasi dalam larutan de-al-ifying larutan

    !lank)8y-hlo$, dan di4arnai dengan hemato?ylin dan eosin H E 6$ untuk

    pemeriksaan mikroskopis optik

    Analisis 78. dilakukan pada permukaan datar implan yang dibedah

    membujur

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    9/21

    RESULT AND DISCUSSION

    Hasil 78. tersebut sesuai dengan

    -ontoh yang telah dipublish untuk

    HAp dan ()*C!

    erbuk HAp dipreparasi dengan

    kalsinasi pada 1+000C dan

    diendapkan pada pH 11 dan disimpan

    pada 500C selama jam

    erbuk *C! dipreparasi dengan

    kalsinasi pada 11000C dan

    diendapkan pada pH

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    10/21

    Hasil 9*8 tidak ditunjukkan$, pada serbuk HAp terdapat absorpsi

    "H pada bilangan gelombang %+# dan +;%= -m)1

    8asio Ca3! pada serbuk HAp yaitu 1,%= dimana rasio tersebut lebih

    besar dari stoikiometri HAp yaitu 1,%

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    11/21

    pesimen dikeraskan sintered$ pada 1%000C selama & jam Faktu pelapisan dan

    sintering digunakan untuk mengontrol porositas Kerangka alumina terbentukdisekitar sponge polyurethane

    Hasil 6 alumina porous bodies dengan berbagai porositas

    !orositas =#>, ukuran pori G1000m dan ketebalannya G100m

    Hal ini menunjukkan bah4a pori berbentuk sperik dan

    terhubung sempurna dengan jarak G %00m

    etelah pelapisan ; kali, spesimen memiliki porositas ,

    ukuran pori G500m dan ketebalannya &;0m

    !orositas spesimen berkurang menjadi 5+> dan ketebalan

    meningkat seiring peningkatan 4aktu pelapisan

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    12/21

    Hasil kekuatan mampat dari alumina porous bodies

    2ilai kekuatan mampat setelah pelapisan pertama

    sebesar 0,; !a Kekuatan meningkatn siring

    penurunan porositas dan men-apai G11 !a pada

    porositas setelah ; kali pelapisan$

    !ada penelitian sebelumnya, kekuatan mampat dari HAp porous bodies berkisar

    antara 0,+)+,+ !a pada porositas =;)%;> Kuat mapat dari HAp porous bodies

    dengan porositas tinggi I50>$ dibuat dengan metode lain, yaitu sebesar G 1 pa

    Hal ini menyatakan bah4a kekuatan mampat se-ara signifikan meningkat dengan

    penggunaan alumina pada porositas yang hampir sama

    /ntuk pelapisan kalsium fosfat, dipilih spesimen dengan

    porositas 5+> setelah + kali pelapisan$ , dimana

    memiliki kekuatan mampat sebesar G% pa dan antar

    pori yang terhubung dengan baik

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    13/21

    !orositas HAp atau *C! terlapis sebesar G50> dan memiliki morfologi yang mirip

    dengan alumina porous body Antar porinya terhubung dengan baik dan ukuranporinya G 500m, serta kekuatan mampatnya G%!a

    Akibatnya, kalsium fosfat yang telah dilapisi tidak meningkatkan kekuatan dari porous

    bodies

    !ada gambar #C, patahan permukaan HAp)-oated alumina menunjukkan bah4a

    alumina struts hampir semuanya terlapisi oleh HAp dan lapisan)lapisan HAp

    melekat dengan baik pada substrat alumina

    Hasil 6 dari HAp atau *C! yang telah dilapisi alumina porous bodies

    !elapisan dan sinteringdilakukan berulang

    kali yaitu sebanyak +

    kali, dimana

    meningkatkan adhesi

    antara kalsium fosfat

    HAp dan *C!$

    dengan alumina

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    14/21

    n Ditro *est dalam larutan 8inger$

    !ada grafik tersebut konsentrasi Ca&Jdan !"#+),meningkat dia4al tetapi untuk selanjutnya ada yang

    menurun maupun meningkat setelah + hari

    !elepasan Ca&Jdan !"#+)dari serbuk *C! lebih besar

    dibandingkan dengan HAp

    Konsentrasi Ca&Jyang terlepas dari HAp yang

    terlapisi porous body lebih besar dari *C! yang

    terlapisi porous body dan lebih banyak !"#+)yang

    terlepas dari porous bodies daripada po4ders

    Hasil ini menunjukkan bah4a keramik kalsium fosfat

    mengalami interaksi kimia dengan alumina selama

    proses pelapisan

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    15/21

    erdasarkan data 78. dari HAp terlapis

    alumina menunjukkan adanya senya4a lain

    selain alumina dan HAp yang teridentifikasisebagai )*C!

    )*C! diketahui memiliki kelarutan yang lebih

    besar dibandingkan dengan HAp dan ()*C!

    erarti, HAp bereaksi dengan alumina pada

    antarmuka HAp3alumina selama proses

    pemanasan dan beberapa HAp terdekomposisi

    menjadi )*C!

    @aju pelarutan dissolution$ dari HAp terlapis

    alumina porous body yang lebih tinggi dapat

    dikaitkan dengan pembentukan )*C!

    !ada data tersebut tidak ada perubahan pada ()

    *C! terlapis alumina porous body

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    16/21

    n Divo *est

    Group H (mplan HAp

    berpori$

    Implan yang dipanen pada 4 minggu dari tulang lengan

    Group A (mplan Alumina

    yang diperkuat HAp$

    Group HBC Group ABC.

    .alam Lroup H dan A,

    interfa-e antara implan dan

    tulang host dapat dibedakandan struktur berpori asli dari

    implan jelas terlihat

    edangkan dalam Lroup

    HC dan AC, interfa-e

    sulit dibedakan dan implandapat terisi yang ditandai

    dengan keburaman dan

    material yang amorf, yang

    menunjukkan pembentukan

    tulang baru lainnya dalamimplan

    etelah 5 minggu, implan lebih konsolidasi dan interfa-e antara implan

    dan tulang yang sulit untuk dibedakan pada semua group

    umsum tulang dan tulang -an-ellous dapat memper-epat

    pembentukan tulang baru dalam implan

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    17/21

    . >$ dari implan pada # dan 5 minggu setelah implantasi

    *anpa sumsum tulang dan tulang

    -an-ellous, . group A sedikit lebih

    tinggi dari group Hedangkan dengan adanya sumsum

    tulang dan tulang -an-ellous, .

    meningkat se-ara signifikan . di

    group HC lebih besar dari pada yang lain

    eskipun implan H dan A memiliki porositas 50>, namun selama

    proses sintering hidroksiapatit lebih singkat dari pada alumina, yang

    mengakibatkan ukuran pori yang lebih ke-il di implan H Hal inimenunjukkan bah4a luas permukaan implan H lebih besar dari implan A,

    dan implan H memiliki lebih banyak ruang untuk sumsum tulang dan

    tulang kanselus sehingga dapat membentuk tulang baru yang diakibatkan

    oleh nilai . yang tinggi

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    18/21

    Gambar histologis group H dan HBC

    Group H setelah 4

    minggu

    Group H setelah 8

    minggu

    Group HBC setelah

    4 minggu

    Group HBC setelah8 minggu

    Lambar histologis digunakan untuk

    memeriksa respon jaringan terhadap

    implan dengan dan tanpa sumsum tulang

    dan tulang -an-ellous daerah putihditandai oleh panah adalah struts dari

    implan dan daerah merah adalah jaringan

    menyusup dan tulang diregenerasi

    matriks

    Pada group H, infiltrasi dari jaringanfibrosa dan sejumlah kecil matriks

    tulang yang ditemukan di pori-pori

    keramik pada 4 minggu. Setelah 8 minggu, matriks tulang

    meningkat dan interface antara

    tulang dan implan memilikikontinuitas.

    Pada group HBC, tulang matriks dan osteosit mengisi

    interface antara tulang dan implan pada 4 minggu. Setelah 8 minggu, group HBC memiliki kandungan mineral

    yang lebih padat dari group H

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    19/21

    !ola 78. permukaan flat dari implan yang dipanen

    pada # dan 5 minggu

    Lambar A : pola 78. group HC khas

    untuk hydro?yapaptite diamati # minggusetelah implantasi dan tetap hampir sama

    di 5 minggu !eak HAp ini sesuai dengan

    HAp asli implan dengan tulang yang baru

    terbentuk

    Lambar : peak terbesar group ACterletak pada &%o dan +&o mun-ul di #

    minggu bersama dengan pun-ak untuk

    alumina Lambar C : etelah 5 minggu implantasi,

    intensitas peak ini meningkat lebih lanjut

    dan pola 78. menjadi sangat dekat

    dengan yang ada pada tulang lengan itu

    sendiri gambar .$ hal ini berarti bah4a

    pembentukan tulang baru yang mirip

    se-ara alami

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    20/21

    KESIMPULAN

    mplan berpori dengan osteokunduksi yang baik dan kekuatan mampat yang besar dihasilkan

    dengan melapisi keramik kalsium fosfat HAp dan *C!$ kedalam alumina porous bodies

    erbagai teknik pelapisan dibuat untuk mengontrol porositas alumina porous bodies dan

    meningkatkan adhesi antara lapisan substrat alumina dengan kalsium fosfat

    !orous implan memiliki kekuatan tekan G%!a pada porositas 50> dan antar pori terhubung

    dengan -omplete !engujian pada larutan 8inger menunjukkan ion Ca&J lebih banyak

    terlepas dari HAp terlapis porous body daripada *C! terlapis porous body, dimana

    dihubungkan dengan pembentukan )*C! pada antarmuka HAp3alumina selama proses

    pemanasan

    Hasil pengukuran . dan pengamatan histologi menunjukkan ba4a implan HAp terlapis

    alumina porous body memiliki kemiripan bioaktivitas dan sifat osteo-ondu-tion dengan

    HAp porous implan Hal tersebut juga mengkonfirmasi bah4a sumsum tulang dan

    -an-ellous bone memper-epat pembentukan tulang baru pada implan berpori

    !erlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan sifat)sifat biokimia antara

    implan HAp dan *C! yang terlapis alumina porous body

  • 7/24/2019 Ppt Biomaterial

    21/21

    *68A KAH