ppt aids

43
 As’salamualiakum wr.wb Kelompok 3

Upload: popiapriliani

Post on 04-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjgnhhnh

TRANSCRIPT

Assalamualiakum wr.wb

Assalamualiakum wr.wbKelompok 3TIM PENYUSUNChitra DwiatnaAhmad FikiDesi AryaniSri AgustinDeviyani KarolinRiscaOlivina Morizanti CardilaFitriantyEviliantiIsna ZulmainiHIV/AIDS dan TBC Tantangan Kesehatan MasyarakatPENDAHULUANMengakhiri abad ke-20, dunia kesehatan dikejutkan dengan munculnya penyakit baru yang sangat berbahaya dan ganas menyerang kehidupan manusia, yakni penyakit HIV/AIDS. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit menular yang disebabkan virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus).

Penyebarannya sangat cepat ke seluruh dunia. Pada tahun 1999 dilaporkan 191.000 kasus AIDS ke WHO oleh 145 negara. Sampai pertenghan tahun 2000 diperkirakan 30 juta orang didunia terinfeksi HIV. Yang terdri dari 24,5 juta orang dewasa dan 5,5 juta anak-anak. Pada akhir abad ke-20 diperkirakan terdapat 40 juta orang yang terinfeksi HIV.

WHO memperkirakan sekurang-kurangnya terdapat 4,5 juta orang di dunia, dan 98% di antaranya berada di negara berkembang telah terinfeksi HIV dan TBC secara bersamaan.

Orang dengan HIV positif dan menderita TBC aktif berisiko meninggal 3-4 kali dari orang yang HIV negatif dan menderita TBC aktif.PENYAKIT HIV/AIDS

PengetahuanHIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.

AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.BATASANAIDS didefinisakan sebagai suatu sindrom atau kumpulan gejal penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus HIV ( tuti parwati, 1996).

Berdasarkan hasil workshop diBangui, afrika tengah, oktober 1985, telah disusun ketentuan klinik untuk negara yang tidak punya fasilitas diagnostik yang memadai sebagai berikut:

Dicurigai pada orang dewasa terjadi AIDS jika terdapat paling sedikit 2 gejala mayor dan 1 gejala minor tanpa sebab imunosupresi lain.Dicurigai AIDS pada anak, bila terdapat paling sedikit 2 gejala mayor dan 2 gejala minor tanpa sebab imunosupresi yang lain.SEJARAHPertam kali kasus AIDS dilaporkan oleh Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat pada sekelompok kaum homoseks ditemukan adanya sarkoma kaposi dan pneumonia pneumocystis cariinii dan beberapa gejala klinik yang jarang muncul. Gejala penyakit tersebut semakin semakin jelas diketahui sebagai akibat adanya kegagalan sistem imun dan karenanya disebut AIDS.

Etiologi AIDS sampai tahun 1994 diketahui ada dua subtipe virus HIV , yaitu HIV 1 dan HIV 2.CARA PENULARAN Virus AIDS atau HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseoran gyang telah tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukan keluhan atau gejala penyakit. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung denga cairan tubuh atau darah.3 cara penulara HIVHubungan seks baik melalui vaginal, oral, maupun anal dengan seorang pengidap.Kontak langsung dengan darah atau produk darah atau jarum suntik.Penularan lewat kecelakaan mis: ketusuk jarum pada petugas kesehatan.PERJALANAN PENYAKITDNAVIRUS HIVMANUSIAInfeksi akut gejala : Diare, muntah, mual, nyeri menelan, batuk, demam, keringat malam, sakit tenggorokan, nialgia.

Infeksi kronis asimtomatikgejala : tdak ada gejala, namun virus masih bisa diisolasi dari darah pasien, terjadi penurunan fungsi sistem imun dari waktu ke-waktu.

PGL (pembengkakan kelenjar limfa)gejala : PGL, hiper aktivitas sel limfosit B dalam kelenjar limfa, infeksi pada otak.

Penyakit lain ditandai dengan menurunnya sel limfosit T4.terbagi 3 gejala : gejala yang tidak berhubungan HIV, gejala langsung akibat HIV, infeksi oportyunistik dan neoplasma.KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIK NFEKSI HIV BERDASARKAN (CDC,USA,1987)17EPIDEMIOLOGI AIDSBerdasarkan profil kesehatan indonesi, Kementrian Kesehatan RI pada akhir tahun 2003 prefalensi HIV/AIDS berkisar antara O % - 26,5%. Provinsi tertinggi yaitu Papua.Jumlah provinsi yang telah mempunyai kasusu HIV/AIDS sampai tahun 2003 dari 32 provinsi yaitu, sebanyak 22 provinsi.

2 tim peneliti yang berbeda memproyeksikan jumlah penderita infeksi HIV di Indosesai > 500.000 orang( tahun 2000) sehingga HIV/IDS sudah menjadi masalah serius di Indonesia.PROGRAM PENANGGULANGAN HIV/AIDSPenanggulangan HIV /AIDS di tangani oleh:

DIREKTORAT PEMBERANTASAN PENYAKIT KELAMIN dan PRAMBOSIA.DIREKTORAT PPMLDIREKTORAT JENDRAL P2MPLP (pemberantsan penyakit menlar dan pembinaan lingkungan pemukiman).KEMENTRIAN KESEHATN RI.TUJUANJANGKA PANJANGJANGKA PENDEK

KEGIATAN PENGGLANGAN HIV/AIDSKEGIATAN POKOKKEGIATAN PENDUKUNG.

PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS)

Pengertian Penyakit TBCTuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.

Sejarah TBCKuman penyebab TBC (mycobacterium tuberculosis) ditemukan pertama kali pada tahun 1882 oleh Robert Koch, sedngkan vaksin BCG ditemukan pada tahun 1921. kemudian pada tahun 1944 ditemukan streptomisin sebagai obat pertama anti TBC, kemudian disusul INH pada tahun 1949. Penyakit TBC muncul kembali ke permukaan dengan meningkatnya kasus TBC di negara-negara maju atau industri pada tahun 1990.

TB paru pada manusia dapat dijumpai dalam dua bentuk , yaitu:Tuberculosis primer: bila penyakit terjadi pada infeksi pertama kali.Tuberculosis pascaprimer: bila penyakit timbul setelah beberapa waktu seseorang terkena infeksi dan sembuh. TBC ini merupakan bentuk yang paling sering ditemukan. Dengan trdapatnya kuman dalam dahak, penderita merupakan sumber penularan.

Etiologi dan perjalanan penyakitPenyebab tuberculosis paru adalah kuman tahan asam mycobacterium tuberculosis.Adapun perjalanan penyakit atau patogenesis penyakit ini adalah: implantasi kuman terjadi pada respiratory bronchial atau alveoli yang selanjutnya akan berkembang sebagai berikut:Fokus primer kompleks primer sembuh pada sebagian besar atau meluas tuberkulosis primerDari kompleks primer yang sembuh terjadi reaktivitasi kuman yang tadinya dormant pada fokus primer, reinfeksi endogen tuberkulosis pascaprimer.

ContPenyebaran kuman dalam tubuh penderita dapatmelalui empat cara, yaitu:lesi yang meluasAliran limfa (limfogen)Melalui aliran darah (hematogen) yang dapat menimbulkan lesi tuberkulosis ekstra paru, antara lain pleura, selaput otak, ginjal, dan tulangPenyebaran milierManifestasi Klinis dan Cara PenularanSecara klinis manifestasi TBC dapat terjadi beberapa fase, yaitu:Dimulai dengan fase asimtomatik dengan lesi yang hanya dapat dideteksi secara radiologik.Berkembang menjadi plisis yang jelas kemudian mengalami stagnasi atau regresiEksaserbasi memburuk.Dapat berulang kemudian menjadi menahun.

Tanda-tanda dan gejala penderita TBC:Sistemik: malaise, anoreksia, berat badan menurun, keringat malam. Akut: demam tinggi (seperti flu dan menggigil milier), demam akut, sesak nafas, dan sianosis.Respiratorik: batuk-batuk lama lebih dari 2 minggu, riak yang mukoid, nyeri dada, batuk darah, dan gejala-gejala lain, yaitu bila ada tanda-tanda penyebaran ke organ-organ lain seperti pleura: nyeri pleutrik, sesak nafas, ataupun gejala meningeal, yaitu nyeri kepala, kaku kuduk, dll.Cara penularan: daya penularan dari seorang penderita TBC ditentukan oleh:Banyaknya kuman yang terdapat dalam paru penderita.Penyebaran kuman diudara.Penyebaran kuman bersama dahak berupa doplet dan berada di sekitar penderita TBC.Epidemiologi Di dunia diperkirakan terdapat 8 juta orang terserang TBC dengan kematian 3 juta orang. Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia, jumlah penderita TBC meningkat.Menurut WHO, kematian wanta karena TBC lebih banyak daripada kematian kehamilan, bersalin, dan nifas.Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1998 menunjukkan bahwa tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 2 (11%) setelah penyakit kardiovaskuler pada semua golongan usia dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.ContDengan meningkatnya infeksi HIV/AIDS di Indonesia, penderita TB paru cenderung meningkat pula. Diperkirakan setiap tahun terapat 500.000 kasus baru TBC, yaitu sekitar 200.000 penderita terdapat di sekiar Puskesmas, sedangkan 200.000 ditemukan pada pelayanan rumah sakit atau klinik pemerintah dan swasta serta sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan.Angka kematian karena TBC diperkirakan 175.000 per tahun sedang selebihnya belum terjangkau.Program PenanggulanganTBCSub direktorat TBC, Direktorat PPML, Ditjen PPMLP dalam kegiatan penanggulangan TBC mempunyai 2 tujuan, yaitu:

Tujuan jangka panjangMemutuskan rantai penularan sehinggga penyakit TB paru tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat di IndonesiaTujuan jangka pendekTercapainya kesembuhan minimal 85% penderita baru BTA positif yang ditemukan.Tercapainya cakupan penemuan semua penderita secara bertahap.Tercegahnya resistensi obat TBC di mayrakatMengurangi penderitaan manusia akibat penyakit TBC.Kegiatan yang dilaksanakan:Kegiatan pokokKomponen dignosis - Deteksi penderita di politeknik. - Penegakan diagnosis secara laboratorium.2) Komponen pengobatan - Pengobatan yang cukup dan tepat. - Pengawasan menelan obat setiap hari terutama pada fase awal 2.b. Kegiatan penunjangPelatihan staf dan penyegaran.Supervisi pengelola TBC.Pencatatan dan pelaporan untuk penemuan penderita dan penilaian hasil pengobatan.Memeriksa keluarga yang kontak dengan penderita TBC.Melacak penderita lalai berobat 2 hari (kategori 1) atau seminggu (kategori 2).Penyuluhan kepada penderita TBC dan masyarakat.Pengadaan kebutuhan program dan pendukungnya.Menjamin keperluan dana operasional.

Penggulangan HIV/AIDS dan TBCINFEKSI OPURTUNISTIKMasuknya agen penyakit kedalam host sesudah masuknya agen penyakit lain yang telah terlebih dahulu melemahkan sistem kekebalan tubuh host.

CONTOH:HIV-MANUSIA-AIDS-VIRUS TBCManifestasi klinis penderita TBC pada pengidap HIV/AIDS (Dirjen PPM dan PLP, 1996)Batuk berdarah.Pneumothorax spontan.Bronchietasis, fibrosis pada paru.Insufiensi kardio pulmoner.Tuberkulosis ekstra paru yang menyerang pleura, selaput otak, tulang, dan ginjal.PROGRAM PENANGGULANGANPROGRAM PENCEGAHANMenghilangkan faktor sesiko terinfeksi hiv pada masyarakat.Menghilangkan faktor resiko terinfeksi tbc pada pengidap hiv

PROGRAM PENGOBATANMENURUT ZUBAIRI DJOERBAN (1995)Pengobatan pada virus HIVPengobatan terhadap infeksi oportunistikPengobatan pendukungTerima kasih