ppgkim 02222

72
PPGKIM 02 PENGEMASAN PEMBELAJARAN STOIKIOMETRI, ASAM BASA DAN LARUTAN

Upload: rustina-septiani

Post on 25-Jul-2015

147 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPGKIM 02222

PPGKIM 02PENGEMASAN PEMBELAJARAN

STOIKIOMETRI, ASAM BASA DAN LARUTAN

Page 2: PPGKIM 02222

STANDAR KOMPETENSI X.2MEMAHAMI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM

PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)

KOMPETENSI DASAR 2.1MENDESKRIPSIKAN TATA NAMA

SENYAWA ANORGANIK DAN ORGANIK SEDERHANA SERTA PERSAMAAN

REAKSINYA

Page 3: PPGKIM 02222

RENCANA PELAKSANAAN PEsMBELAJARAN SMASatuan Pendidikan :Mata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : X/GanjilAlokasi Waktu : 1 x Pertemuan (4 x 45 menit)Standar Kompetensi : 2. Memahami Hukum-hukum Dasar Kimia dan

Penerapannya dalam Perhitungan Kimia (Stoikiometri)

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

I. Indikator Kognitif

1. Produk:1) Menuliskan nama senyawa biner.2) Menuliskan nama senyawa poliatomik.3) Menuliskan nama senyawa organik sederhana.A. Afektif

1) Karakter:b. Jujurc. Tanggung jawabd. Telitie. Mandiri 2. Keterampilan sosial a) Bertanya b) Menyumbangkan ide atau pendapatc) Berkomunikasid) Menjadi pendengar yang baik

II. Tujuan PembelajaranA. Kognitif 1. Produk:

1) Dengan diskusi informasi siswa dapat Menjelaskan pengertian rumus kimia.2) Secara mandiri siswa dapat membedakan Membedakan atom, molekul, dan

ion.3) Secara mandiri siswa dapat Membedakan rumus molekul dan rumus

empiris.4) Dengan diskusi kelompok siswa dapat Menuliskan beberapa contoh

penulisan rumus molekul dan rumus empiris dengan menjawab beberapa contoh soal.

5) Dengan diskusi kelompok dan tanya jawab siswa dapat Menjelasakan penulisan tata nama senyawa.

6) Dengan diskusi kompok siswa dapat Menjelaskan penulisan tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam.

7) Dengan diskusi kelompok siswa dapat Menjelaskan penulisan tata nama senyawa biner dari non-logam dan non-logam.

8) Menjelaskan penulisan tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom dengan diskusi kelompok dan Tanya jawab.

9) Dengan diskusi kelompok siswa dapat Menjelaskan penulisan tata nama

Page 4: PPGKIM 02222

senyawa asam.10) Dengan diskusi kelompok dan tanya jawab siswa dapat Menjelaskan

penulisan tata nama senyawa organik.B. Afektif

1. Karakter Terlibat dalam dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dapat membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter jujur, tanggung jawab, teliti dan mandiri.

2. Kererampilan social Terlibat dalam dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dapat membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan social bertanya, menyumbangkan ide atau pendapat, dan menjadi pendengan yang baik.

III. Materi PembelajaranTata Nama Senyawa biner, poliatomik dan organik sederhana

IV. Metode PembelajaranModel : -Direct Instruction (DI)

-Cooperative LearningMetode : -Diskusi kelompok, diskusi informasi dan tanya jawab

V. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan BelajarWaktu(menit)

Ket

Penilaian oleh pengamat

1 2 3 41 Kegiatan Pendahuluan

a) Motivasi dan Apersepsi:1) Menyebutkan contoh unsur dan senyawa2) Tulis rumus kimia dari unsur dan senyawa tersebut.b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

15’

2 Kegiatan Intia) Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.b) Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian rumus kimia.c) Peserta didik memperhatikan perbedaan atom, molekul, dan ion yang disampaikan oleh guru.d) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan

65’Eksplorasi

Elaborasi

Page 5: PPGKIM 02222

rumus molekul dan rumus empiris.e) Peserta didik diminta untuk menuliskan beberapa contoh rumus molekul dan rumus empiris.f) Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan penulisan tata nama senyawa (senyawa anorganik dan senyawa organik).g) Guru membagi tugas kelompok:1) 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan penulisan tata nama senyawa biner dari logam dan non-logam. 2) 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan penulisan tata nama senyawa biner dari non-logam dan non-logam.3) 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan penulisan tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom.4) 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan penulisan tata nama senyawa asam.5) 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan penulisan tata nama senyawa organik.h) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain.i) Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

Konfirmasi

3 Kegiatan Pentutupa) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.b) Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.c) Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal pada buka penunjang pembelajaran.

10’

VI. Sumber Belajar 1. Buku Kimia SMA KELAS X YRAMA WIDYA (2010)2. Buku referensi yang relevan

VII. Penilaian Hasil BelajarTeknik penilaian : tes tertulis dan non tes (pengamatan)

Page 6: PPGKIM 02222

Bentuk penilaian : tes tertulis, assesmen kinerja proses, assesmen kinerja psikomotor, dan pengamatan perilaku karakter.Indicator :1. Siswa dapat menuliskan nama suatu senyawa 2. Siswa dapat menuliskan rumus kimia suatu senyawaInstrument :1. Tuliskan nama senyawa berikut: PCl3, AlF3; NO2. Tuliskan rumus kimia senyawa berikut: kalium oksida; besi(II) klorida; tembaga(II) karbonat; kalisum hidroksidaKunci jawaban : skor total 1003. PCl3 : Phospor triklorida; AlF3 : Aluminium trifluorida; NO : nitrogen monoksida skor 504. Kalium oksida : K2O; besi(II) klorida : FeCl2; tembaga(II) karbonat : CuCO3; kalsium hidroksida : Ca(OH)2 skor 50

Mengetahui, Yogyakarta, 2012Kepala Sekolah Guru Kimia

………………… Rustina SeptianiNIP .......................................... NIP. ....................................

Lembar penilaian pengamatan perilaku karakter

Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap peserta peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

No Nama Siswa Indikator/Skor Jumlah skor Keterangan1 2 3 4

1 Andi2 Mimo34

Keterangan:1. Jujur2. Tanggung Jawab3. teliti 4. Mandiri

Jumlah skor maksimal = 4 x4 = 16Jumlah siswa =Nilai afektif 86-100 = A

71- 85 = B 50 -70 = C < 50 = D

Page 7: PPGKIM 02222

Lembar penilaian pengamatan keterampilan sosial

Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap peserta peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

No Nama Siswa Indikator/Skor Jumlah skor Keterangan1 2 3 4

1 Andi2 Mimo34

Keterangan:5. Bertanya 6. Menyumbangkan ide atau pendapat7. b erkomunikasi8. menjadi pendengar yang baik

Mengetahui, Yogyakarta, 2012Kepala Sekolah Guru Kimia

………………… Rustina SeptianiNIP ..........................................

NIP. ....................................

Tata Nama Senyawa Sederhana

Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.Sebagai contoh:a. Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na2SO4) yang ditemukan oleh J. R. Glauber.

Jumlah skor maksimal = 4 x4 = 16Jumlah siswa =Nilai afektif 86-100 = A

71- 85 = B 50 -70 = C < 50 = D

Page 8: PPGKIM 02222

b. Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yaitu suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir. c. Soda pencuci, yaitu natrium karbonat (Na2SO4) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dari ion Ca2+ dan ion Mg2+). d. Garam NaHCO3 (natrium bikarbon) digunakan untuk pengembang pembuatan kue.

Dewasa ini jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribu senyawa baru, sehingga diperlukan cara (sistem) untuk pemberian nama. Oleh karena mustahil bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang digunakan sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya. Kita akan membahas cara penamaan senyawa yang terdiri dari dua dan tiga jenis unsur.

1. Tata Nama Senyawa Biner Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O), amonia (NH3 ), dan metana (CH4). a. Rumus Senyawa Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan. B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2 . b. Nama Senyawa Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh: • HCl = hidrogen klorida • H 2S = hidrogen sulfida Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut. 1 = mono 6 = heksa 2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh: CO = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu) CO2 = karbon dioksida N2O = dinitrogen oksida NO = nitrogen oksida N2O3 = dinitrogen trioksida N2O4 = dinitrogen tetraoksida N 2O5 = dinitrogen pentaoksida

c. Senyawa Umum Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh: H 2O = air

Page 9: PPGKIM 02222

NH3 = ammonia CH4 = metana

Latihan 3.1 1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut. a. CO f. PCl b. CO2 g. SC16 c. SiCl 4 h. SO4

d. Cl2O i. CB 4

e. Cl2O 5 j. ClF3

2. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut. a. Fosforus triklorida f. Karbon disulfida b. Karbon tetraklorida g. Difosforus trioksida c. Dinitrogen trioksida h. Diklorin heptaoksida d. Silikon dioksida i. Sulfur trioksida e. Diklorin trioksida j. Diarsen trioksida

2. Tata Nama Senyawa Ion Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom.a. Rumus Senyawa Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion: b X a+ + a Y b- → XbYa

Untuk a dan b sama dengan angka 1 tidak perlu ditulis. Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.Contoh: Na+ + Cl- → NaCl natrium klorida 2 Na+ + SO4

2- → Na2SO4 natrium sulfat Fe 2++ 2 Cl- → FeCl2 besi(II) klorida Al 3+ + PO4 3- → AlPO4 aluminium fosfat Mg 2+ + CO3

2- → MgCO3 magnesium karbonat 3 K + + AsO4 3-3 → K 3AsO 4 kalium arsenat

b. Nama Senyawa Ion

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka indeks tidak disebut. Contoh: NaCl = natrium klorida CaCl2 = kalsium klorida Na2SO4 = natrium sulfat Al(NO3)3 = aluminium nitrat Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh:

Page 10: PPGKIM 02222

Cu2O = tembaga(I) oksida CuO = tembaga(II) oksida FeCl2 = besi(II) klorida FeCl3 = besi(III) klorida Fe2S3 = besi(III) sulfida SnO = timah(II) oksida SnO2 = timah(IV) oksida

3. Tata Nama Senyawa Terner Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang saling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan garam.

a. Tata Nama Asam Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam . Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam. Contoh: H3PO4 → 3 H⎯⎯ + + PO4

3-

↓ ↓ ion asam anion sisa asam (fosfat) Nama asam tersebut adalah asam fosfat. Rumus molekul dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari adalah: H2SO4 : asam sulfat (dalam aki) HNO3 : asam nitrat H 3PO 4 : asam fosfat CH3COOH : asam asetat (asam cuka)

b. Tata Nama Basa Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH . Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH- . Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Contoh: NaOH → Na⎯⎯ + + OH+- ↓ ↓ natrium hidroksida Ca(OH)2 → Ca ⎯⎯ 2+ + 2 OH-

↓ ↓ kalsium hidroksida

Al(OH)3 : aluminium hidroksida Cu(OH)2 : tembaga(II) hidroksidaBa(OH)2 : barium hidroksida

c. Tata Nama Garam

Page 11: PPGKIM 02222

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan pemberian nama senyawa garam sama dengan senyawa ion. Tabel Tata Nama Garam

Latihan 1. Tuliskan nama asam dengan rumus kimia sebagai berikut. a. H2CO3 c. H2SO3 e. H2S b. HCl d. H3PO3 f. CH3COOH

2. Tuliskan rumus kimia asam-asam berikut. a. Asam sulfat c. Asam klorat e. Asam oksalat b. Asam fosfat d. Asam perklorat f. Asam nitrit

3. Tuliskan nama dari basa berikut ini. a. Fe(OH)2 c. Zn(OH)2 e. Cr(OH)3 b. KOH d. Au(OH)3 f. Sn(OH)2

4. Tuliskan rumus kimia dari basa berikut ini.a. Natrium hidroksida d. Tembaga(II) hidroksida b. Aluminium hidroksida e. Nikel hidroksida c. Kalsium hidroksida f. Raksa(I) hidroksida

4. Tata Nama Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (nama trivial). Beberapa di antaranya sebagai berikut.

Page 12: PPGKIM 02222

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMAMata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : X/ 1Alokasi waktu : 2 x 45 menitTahun Pelajaran : 20.. / 20..

Standar Kompetensi : X.2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

Page 13: PPGKIM 02222

Kompetensi Dasar :

Indikator :

I. Tujuan Pembelajaran1. Melalui diskusi kelas tentang zat-zat reaktan dan zat-zat produk yang dihasilkan

dari percobaan, siswa dapat menuliskan persamaan reaksi yang terjadi dengan teliti.

2. Melalui diskusi kelas tentang fasa zat-zat reaktan dan produk, siswa dapat melengkapi persamaan reaksi dengan menuliskan fasa setiap secara mandiri.

3. Melalui diskusi kelas tentang jumlah unsur reaktan dan jumlah unsur di produk, siswa dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan menambahkan koefisien pada senyawa reaktan dan produk.

4. Melalui tugas mengisi LKS tentang reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium, siswa dapat menuliskan rumus molekul dan persamaan reaksi yang setara dan lengkap dengan fasanya.

II. Materi Pembelajaran : STOIKIOMETRI

A. Persamaan Kimia1. Menulis Persamaan Reaksi2. Menyetarakan persamaan reaksi

III. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Metode Diskusi informasi. Pendekatan pembelajaran Pendekatan siswa aktif.

IV. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan membuka pelajaran dengan

berdoa. Guru menanyakan kehadiran siswa. Guru mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dengan apersepsi

yaitu :1. Menanyakan kepada siswa, apakah definisi unsur ?2. Menanyakan kepada siswa, apakah definisi molekul ?3. Menanyakan kepada siswa,apakah definisi molekul unsur?4. Menanyakan kepada siswa, apakah definisi molekul

senyawa?Masalah :1. Bagaimanakah menulis persamaan reaksi dari senyawa yang

kita reaksikan?

5 menit

2.1. Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.

Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.

Page 14: PPGKIM 02222

2. Bagaimanakah menyetarakan reaksi yang memiliki jumlah unsur dalam senyawa produk yang tidak sama dengan jumlah unsur dalam senyawa reaktan?

Topik : Cara menulis persamaan reaksi yang setara dan lengakap dengan fasanya.

Kegiatan intiGuru mengelaborasi/menguraikan materi yang akan dipelajari siswa yaitu : 1. Guru menjelaskan beberapa reaksi kimia dari percobaan nyata

yang sering dilakukan di laboratorium misalnya reaksi antara asam dengan basa.

2. Guru menyebutkan asam dan basa apa yang direaksikan sementara siswa memikirkan rumus molekul yang dimaksud.

3. Guru menuliskan rumus molekul salah satu senyawa dari reaksi tersebut.

4. Guru menunjuk salah satu siswa menulis rumus molekul yang lain dari reaktan yang bereaksi.

5. Guru menunjuk siswa yang lain menulis kemungkinan produk yang terbentuk.

6. Guru mengoreksi dan memperbaiki persamaan reaksi yang ditulis siswa.

7. Apabibal reaksi belum diberi fasa dan belum setara, guru menunjuk siswa yang lain untuk menuliskan fasa dan menyetarakan reaksi dengan memberi koefisien setiap senyawa.

8. Guru memberi pujian apabila reaksi yang ditulis benar dan tepat.

75 menit

Penutup Siswa mengkonfirmasi materi yang telah diterima dari guru berupa :1. Menyebutkan nama senyawa dari rumus molekul yang

ditulis guru atau menyebutkan rumus molekul dari nama senyawa yang diucapkan guru.

2. Menyebutkan kelengkapan persamaan reaksi (ada fasa dari senyawa yang bereaksi dan hasil reaksi).

3. Menyetarakan persamaan reaksi setelah guru memberikan persamaan reaksi sederhana yang belum setara.

Guru menyempurnakan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada

pertemuan selanjutnya yaitu materi Hukum-Hukum Dasar Kimia (Hukum Lavoisier dan Proust).

Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

10 menit

IV. Alat dan bahan sumber belajar1. Alat : Papan tulis, Spidol dan penghapus.2. Bahan : LKS, soal evaluasi, dan handout.3. Sumber belajar : Budi Utami, dkk. (2009). Kimia untuk SMA/MA Kelas X.

Halaman 81. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta

Page 15: PPGKIM 02222

V. Teknik Penilaian1. Bentuk Evaluasi : Tertulis2. Jenis Evaluasi : Soal Essay

3. Penskoran :skor yg diperole h

skor maksimalX 100

4. Penilaian :

A = SANGAT BAIK B = BAIKC = CUKUP D = KURANGE = SANGAT KURANGNILAI NILAI RENTAN

GSKOR

NILAI NILAI SKOR

A A+ 91,6-100 C C+ 41,8-50A 83,3-91,5 C 33,5-41,7A- 75,1-83,2 C- 25,1-33,4

B B+ 66,7-75 D - 0,1-25B 58,4-66,6 E - 0B- 50,1-58,3

Mengetahui, Yogyakarta, 2012Kepala Sekolah Guru Kimia

………………… Rustina SeptianiNIP .......................................... NIP. ....................................

Page 16: PPGKIM 02222

Lampiran 1

EVALUASI

Soal

1. Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh di laboratorium sebagai berikuta. Sebelum reaksi pembakaran dilakukan, praktikan menggunakan cairan etanol dan gas oksigen (reaksi pembakaran). (skor 15)b. Setelah reaksi pembakaran dilakukan, ditemukan ada gas karbon dioksida dan air.Tuliskan rumus molekul masing-masing senyawa yang direaksikan dan tuliskan pula rumus molekul senyawa yang dihasilkan ! (skor 15)2. Tuliskan persamaan reaksi kimia berdasarkan data percobaan nomor 1. (skor 30)3. Lengkapilah persamaan reaksi (nomor 2) dengan fasa setiap unsur berdasarkan data percobaan. (skor 10)4. Setarakan persamaan reaksi (nomor 3) agar jumlah unsur yang bereaksi (kiri) dan hasil reaksi (kanan) itu sama. (skor 30)Jawaban Evaluasi

1. Berdasarkan data pengamatan, rumus molekul senyawa tersebut adalah :

a. Sebelum reaksi : C2H5OH dan O2

b. Setelah reaksi : CO2 dan H2O

2. Persamaan reaksinya :

3. Persamaan reaksi lengakap dengan fasanya :

Page 17: PPGKIM 02222

4. Persamaan reaksi setaranya :

Lampiran 2

LEMBAR KEGITAN SISWA

Nama siswa NilaiKelasHari/TangggalTanda tangan

Petunjuk : Berdoalah sebelum mengerjakan soal berikut. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat. Lengkapi persamaan reaksi dengan fasa (s, (aq) atau (l) Kumpulkan lembaran ini tepat waktu.

Menulis Persamaan Reaksi Sederhana

Page 18: PPGKIM 02222

1. Suatu percobaan dilakukan di laboratorium yaitu mereaksikan larutan magnesium klorida dengan larutan natrium hidroksida. Ternyata pada tabung reaksi terlihat ada endapan magnesium oksida dan larutan natrium klorida dengan air.a. Rumus molekul magnesium klorida adalah ..........b. Rumus molekul natrium hidroksida adalah ..........c. Rumus molekul magnesium oksida adalah ..........d. Rumus molekul natrium klorida adalah ............e. Rumus molekul air adalah ..................Berdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksi tersebut adalah..........( ) + .........( ) ...........( ) + ............( ) + ............( )Reaksi antara magnesium klorida dengan natrium hidroksida menghasilkan endapan magnesium oksida, maka reaksi di atas disebut reaksi ...................... .2. Suatu percobaan di laboratorium yaitu membakar etanol dengan api (oksigen) menghasilkan karbondioksida dan air.a. Rumus molekul etanol adalah ...............b. Rumus molekul oksigen adalah ............c. Rumus molekul karbon adalah .............d. Rumus molekul air adalah ................Berdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksinya adalah........( ) + ........( ) ...........( ) + ............( ) Reaksi di atas belum setara maka reaksi setaranya adalah...........( ) + .... ........( ) .... ...........( ) + .... .........( )Reaksi yang memerlukan oksigen seperti reaksi di atas disebut reaksi ...................... .Catatan : Fasa (aq) artinya larutan campuran (*tidak dapat dipisahkan dengan teknik biasa tetapi dapat dipisahkan dengan cara elektrolisis) Fasa (s) artinya endapan atau padatan. Fasa (l) artinya pelarut murni atau cairan murni.

Lampiran 2

LEMBAR KEGITAN SISWA

Nama siswa NilaiKelasHari/TangggalTanda tangan

Page 19: PPGKIM 02222

Petunjuk : Berdoalah sebelum mengerjakan soal berikut. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat. Lengkapi persamaan reaksi dengan fasa (s, (aq) atau (l) Kumpulkan lembaran ini tepat waktu.

Menulis Persamaan Reaksi Sederhana

1. Suatu percobaan dilakukan di laboratorium yaitu mereaksikan larutan magnesium klorida dengan larutan natrium hidroksida. Ternyata pada tabung reaksi terlihat ada endapan magnesium oksida dan larutan natrium klorida dengan air.a. Rumus molekul magnesium klorida adalah .......... b. Rumus molekul natrium hidroksida adalah ..........c. Rumus molekul magnesium oksida adalah ..........d. Rumus molekul natrium klorida adalah ............e. Rumus molekul air adalah ..................Berdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksi tersebut adalah..........( ) + .........( ) ...........( ) + ............( ) + ............( )Reaksi antara magnesium klorida dengan natrium hidroksida menghasilkan endapan magnesium oksida, maka reaksi di atas disebut reaksi ...................... .2. Suatu percobaan di laboratorium yaitu membakar etanol dengan api (oksigen) menghasilkan karbondioksida dan air.a. Rumus molekul etanol adalah ...............b. Rumus molekul oksigen adalah ............c. Rumus molekul karbon adalah .............d. Rumus molekul air adalah ................Berdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksinya adalah........( ) + ........( ) ...........( ) + ............( ) Reaksi di atas belum setara maka reaksi setaranya adalah...........( ) + .... ........( ) .... ...........( ) + .... .........( )Reaksi yang memerlukan oksigen seperti reaksi di atas disebut reaksi ...................... .

Catatan : Fasa (aq) artinya larutan campuran (*tidak dapat dipisahkan dengan teknik biasa tetapi dapat dipisahkan dengan cara elektrolisis) Fasa (s) artinya endapan atau padatan. Fasa (l) artinya pelarut murni atau cairan murni.

Page 20: PPGKIM 02222

Lembar jawaban LKS

LEMBAR KEGITAN SISWA

Nama siswa NilaiKelas

A+Hari/TangggalTanda tangan

Petunjuk : Berdoalah sebelum mengerjakan soal berikut. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat. Lengkapi persamaan reaksi dengan fasa (s, (aq) atau (l) Kumpulkan lembaran ini tepat waktu.

Menulis Persamaan Reaksi Sederhana

1. Suatu percobaan dilakukan di laboratorium yaitu mereaksikan larutan magnesium klorida dengan larutan natrium hidroksida. Ternyata pada tabung reaksi terlihat ada endapan magnesium oksida dan larutan natrium klorida dengan air.a. Rumus molekul magnesium klorida adalah MgCl2

b. Rumus molekul natrium hidroksida adalah NaOHc. Rumus molekul magnesium oksida adalah MgOd. Rumus molekul natrium klorida adalah NaCle. Rumus molekul air adalah H2OBerdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksi tersebut adalah MgCl2 ( aq ) + NaOH (aq ) MgO (s ) + NaCl (aq ) + H2O (aq )Reaksi antara magnesium klorida dengan natrium hidroksida menghasilkan endapan magnesium oksida, maka reaksi di atas disebut reaksi pengendapan .2. Suatu percobaan di laboratorium yaitu membakar propanol dengan api (oksigen) menghasilkan karbon dioksida dan air.a. Rumus molekul propanol adalah C3H7OHb. Rumus molekul oksigen adalah O2

c. Rumus molekul karbon dioksida adalah CO2

d. Rumus molekul air adalah H2OBerdasarkan kasus di atas maka persamaan reaksinya adalah C3H7OH (l ) + O2 (g ) CO2 (g ) + H2O (l ) Reaksi di atas belum setara maka reaksi setaranya adalah C3H7OH (l ) + 5O2 (g ) 3 CO2 (g ) + 4 H2O (l ) Reaksi yang memerlukan oksigen seperti reaksi di atas disebut reaksi pembakaran .

Catatan : Fasa (aq) artinya larutan campuran (*tidak dapat dipisahkan dengan teknik biasa tetapi dapat dipisahkan dengan cara elektrolisis) Fasa (s) artinya endapan atau padatan. Fasa (l) artinya pelarut murni atau cairan murni.

Page 21: PPGKIM 02222

Persamaan Reaksi Kimia

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia, yang terdiri atas rumus kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-masing.

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut.

1. Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujudnya.2. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan.

A. Menulis Persamaan Reaksi

Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat baru (produk). Sebagaimana telah dikemukakan oleh John Dalton, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi. Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Cara pemaparan ini kita sebut dengan persamaan reaksi.

Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri anak panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan anak panah. Anak panah digambarkan mempunyai arti “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).

Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.

Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.

Pereaksi / Reaktan Hasil reaksi / Produk

2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (l)

Koefisien H2 = 2 Koefesien O2 = 1 Koefesien H2O = 2

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul H2O. Oleh karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat memberi pengertian seolah-olah partikel materi (atom atau molekul) dapat dipecah.

Page 22: PPGKIM 02222

B. Menyetarakan persamaan reaksi

Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut.

1. Pilihlah satu unsur yang jumlahnya sama di ruas kiri dan kanan.

2. Bandingkan jumlah unsur yang lainnya di ruas kiri dan kanan.

3. Bila ada perbedaan jumlah, maka disetarakan jumlahnya dengan menambah koefisien.

4. Apabila koefisien yang ditambahkan dalam bentuk desimal (misalnya 3/2) maka persamaan reaksi (semua unsur yang terlibat dalam reaksi) dikalikan 2 (agar koefisiennya tidak desimal) sehingga koefisiennya 3.

Perhatikan beberapa contoh berikut.

Contoh 1

1. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas metana (CH4) dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan uap air.

Jawab:

Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi:

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)

Langkah 2 : Penyetaraan:

a. Jumlah C di kiri 1, dikanan 1 (sudah setara)

b. Jumlah O di kiri 2, di kanan 3 (CO2 + H2O), maka 2 koefisien ditaruh di H2O sehingga jumlah O di kanan jadi genap yaitu empat (CO2 dan 2H2O). Agar di kiri juga empat O maka 2 koefisien di taruh di O2 (2 H2O)

c. CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l)

d. Jumlah atom H di kanan empat di kiri empat, maka sudah reaksi tersebut sudah setara.

2. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida dan gas hidrogen.

Jawab:

Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi:

Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)

Langkah 2 : Penyetaraan:

a. Jumlah Al di kiri satu, di kanan 1 (sudah setara)

b. Jumlah Cl di kiri 3 (AlCl3), di kanan masih satu (HCl) maka diberi koefisien 3 (3HCl).

c. Al(s) + 3 HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)

d. Jumlah H di kiri 3 (dari 3HCl), di kanan 2 (dari H2) maka diberi koefisien 3/2 (jadi 3/2 H2) ini dimaksudkan agar jumlah H dikiri dan di kanan sam-sama 3.

Al(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3/2 H2(g)

e. Karena ada koefisien pecahan (yaitu 3/2 H2) maka persamaan reaksi kita kalikan 2 menjadi 2 Al(s) + 6 HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g)

f. Dari persamaan di atas yang telah setara maka jumlah atom-atom dalam reaksi telah sama.

Page 23: PPGKIM 02222

3. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara besi(III) oksida dengan larutan asam sulfat membentuk larutan besi(III) sulfat dan air.

Jawab:

Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi:

Fe2O3(s) + H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)

Langkah 2 : Penyetaraan:

a. Senyawa Fe2(SO4)3 merupakan senyawa ion yang dapat terion menjadi 2Fe3+ dan 3SO4

2-.

b. Jumlah Fe di kanan dua, di kiri dua (sudah setara).

c. Jumlah SO42- di kanan tiga (dari Fe2(SO4)3 ), di kiri satu (dari H2SO4) maka diberi

koefisien 3 (menjadi 3H2SO4 )

d. Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l) (belum setara)

e. Jumlah H di kiri enam (dari 3H2SO4), di kanan dua (dari H2O) maka diberi koefisien 3 (menjadi 3H2O)

Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) + 3H2O(l)

f. Reaksi di atas telah setara karena jumlah unsur ruas kiri dan kanan telah sama.

4. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam tembaga dengan larutan asam nitrat encer membentuk larutan tembaga(II) nitrat, gas nitrogen oksida, dan air.

Jawab:

Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi:

Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)

Langkah 2 : Penyetaraan:

a. Reaksi ini sangat sulit dengan teknik biasa, untuk itu digunakan persamaan matematika dengan menetapkan dan memisalkan koefesien untuk menentukan persamaan matematika sederhana.

b. a Cu(s) + b HNO3(aq) →1 Cu(NO3)2(aq) + c NO(g) + d H2O(l)

c. jumlah unsur ruas kiri dan kanan

Unsur

Ruas Kiri

Ruas

Kanan

Jumlah kiri = jumlah kanan

Cu a 1 a = 1

H b 2d b = 2d ............... (pers 3)

N b 2 + c

b= 2 + c ...............(Pers 2)

O 3b

6 + c + d

3 b = 6 + c + d .........(Pers 1)

d. Persamaan matematika

masukkan (substitusi) persamaan 3 (b=2d) ke persamaan 2 (b=2+c):

Page 24: PPGKIM 02222

2d = 2+c

c= 2d-2

masukkan nilai c ke persamaan 1

3b= 6+c+ d

3b = 6 +(2d-2)+ d

3b= 6-2 +2d+d

3b= 4+3d

b= 4/3 + d

masukkan nilai b ke persamaan 3 (b=2d)

4/3 + d = 2d

4/3 = 2d-d

4/3 = d

Masukkan nilai d ke persamaan 3 (b=2d)

b= 2 (4/3)

b= 8/3

masukkan nilai b ke persamaan 2 (b=2+c)

8/3 = 2+c

8/3 - 2 = c

8/3 – 6/3 = c

2/3 = c

e. masukkan nilai a, b, c dan d ke persamaan reaksi

1 Cu(s) + 8/3 HNO3(aq) →1 Cu(NO3)2(aq) + 2/3 NO(g) + 4/3 H2O(l)

Koefesien pada persamaan reaksi ini masih desimal maka semua zat dikalikan 3

3 Cu(s) + 8 HNO3(aq) →3 Cu(NO3)2(aq) + 2 NO(g) + 4 H2O(l)

f. Karena jumlah unsur ruas kiri dan kanan telah sama maka persamaan reaksi di atas telah setara.

Page 25: PPGKIM 02222

STANDAR KOMPETENSI X.2MEMAHAMI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM

PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)

KOMPETENSI DASAR 2.2MEMBUKTIKAN DAN

MENGKOMUNIKASIKAN BERLAKUNYA HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA MELALUI

PERCOBAAN SERTA MENERAPKAN KONSEP MOL DALAM MENYELESAIKAN

PERHITUNGAN KIMIA

Page 26: PPGKIM 02222

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : Kelas X/Semester 1Materi Pembelajaran : Hukum Lavoisier dan Hukum ProustAlokasi Waktu : 2 x 45 Menit (pertemuan pertama)

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar : 2.2. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

III. IndikatorA. Kognitif1. Produka. Menjelaskan Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa).b. Menjelaskan Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap).c. Mendeskripsikan kekekalan massa dalam proses reaksi kimia.d. Mendeskripsikan Perbandingan Tetap dalam proses reaksi kimia.2. ProsesMelaksanakan eksperimen untuk menyelidiki kekekalan massa dan perbandingan tetap dalam proses reaksi kimia menggunakan alat dan bahan sesungguhnya.a. Merumuskan masalahb. Merumuskan tujuanc. Melaksanakan eksperimend. Mengisi tabel pengamatane. Melakukan analisis dataf. Merumuskan kesimpilan

B. Psikomotor1. Menyiapkan alat dan bahan eksperimen2. Menimbang bahan eksperimen dengan teliti

C. Afektif1. Karakter a. Jujurb. Tanggung jawabc. Hati-hatid. Teliti

Page 27: PPGKIM 02222

2. Keterampilan sosiala. Bertanyab. Menyumbang idea tau berpendapatc. Menjadi pendengar yang baikd. Berkomunikasi

IV. Tujuan PembelajaranA. Kognitif1. Produka. Siswa dapat menjelaskan Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa).b. Siswa dapat menjelaskan Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap).c. Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan kekekalan massa dalam proses reaksi kimia.d. Secara mandiri dapat mendeskripsikan Perbandingan Tetap dalam proses reaksi kimia.

2. ProsesDiberikan alat dan bahan dan LKS, siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan (Hukum Perbandingan Tetap) dalam proses reaksi kimia yang terjadi.B. Psikomotor.Disediakan alat, bahan dan LKS,siswa dapat menimbang serta mengamati yang terjadi dengan rincian tugas kerja yang telah ditentukan.C. Afektif 1. KarakterTerlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dapat membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab, hati-hati, dan teliti.2. Keterampilan sosialTerlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dapat membuat kemajuan dalam menunjukkan prilaku keterampilan sosial kepedulian lingkungan, memberikan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi.

V. Meteri PembelajaranHukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) dengan proses reaksi kimia.

VI. Metode PembelajaranModel pembelajaran : Model Pembelajaran KooperatifMetode pembelajaran : Diskusi dan pemberian tugas.

VII. Kegiatan Pembelajaran

No KEGIATAN WAKTU

I Pendahuluan 15 menit

Page 28: PPGKIM 02222

1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa dan memeriksa kehadiran siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.

2. Guru memberikan apersepsi tentang materi sebelumnya dan siswa dengan  rasa tanggung jawab memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Apersepsi :Guru : Kemaren kita sudah mempelajari reaksi kimia sederhana apakah reaksi yang terjadi memiliki massa dan memiliki perbandingan tetap setelah reaksi dan sebelum reaksi?Murid : tidak tahu pak.Guru : bagaimana kita menunjukkan bahwa reaksi itu memiliki massa dan memiliki perbandingan tetap? Untuk mempelajarinya kita akan mengulas materi tentang Topik : Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) dengan proses reaksi kimia?3. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan 

tujuan pembelajaran Hubungan hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) dengan proses reaksi kimia.

4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

II KegiatanEksplorasi1. Guru membagikan siswa menjadi beberapa kelompok (satu

kelompok terdiri atas 4-5 siswa).2. Guru membimbing siswa untuk melakukan eksperimen dan

diikuti oleh siswa lainnya dengan mengamati dan mengerjakan LKS yang telah dibagikan.

3. Guru membimbing siswa untuk mengisi format LKS.Elaborasi

1. Masing-masing siswa menyampaikan hasil jawaban dari soal-soal yang diberikan secara mandiri dan bertanggungjawab.\

2. Guru mengoreksi pekerjaan siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang memberikan jawaban yang belum benar.

Konfirmasi

1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja   kelompok secara komunikatif.

2. Guru memberikan penguatan cara meyelesaikan soal hukum

75 menit

Page 29: PPGKIM 02222

Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) dengan proses reaksi kimia.

3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

III Penutup1. Guru membimbing siswa secara mandiri dan jujur untuk

membuat rangkuman  dari materi yang telah dibahas2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah

diberikan secara bertanggungjawab.3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah

diajarkan secara demokratis.4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4

VIII. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaraa. Buku

1) Hermawan, Heru Pratomo Al, Paris Sutarjawinata. (2009). Aktif Belajar Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2) Budi Utami, dkk. (2009). Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3) Agus Setiabudi dan Yayan Sunarya. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X SMA/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. LP Produk.c. Silabus d. Gurue. Penilaian

Teknik penilaian : tes dan non tes (pengamatan)Bentuk instrumen : tes tertulis dan pengamatan prilaku karakter

Lembar penilaian pengamatan perilaku karakter

Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap peserta peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

No Nama Siswa Indikator/Skor Jumlah skor Keterangan1 2 3 4

1 Andi2 Mimo3

Page 30: PPGKIM 02222

4

Keterangan:1. Komunikatif2. Tanggung Jawab3. Rasa ingin tahu4. Mandiri

Mengetahui, Yogyakarta, 2012Kepala Sekolah Guru Kimia

………………… Rustina SeptianiNIP ..........................................

NIP. ....................................

LEMBAR KERJA SISWA

Jumlah skor maksimal = 4 x4 = 16Jumlah siswa =Nilai afektif 86-100 = A

71- 85 = B 50 -70 = C < 50 = D

Page 31: PPGKIM 02222

A. TujuanMembuktikan kebenaran hukum kekekalan massa.

B. Alat dan Bahan1) Alat

NeracaGelas kimiaKaca arloji

2) Bahan2, 4, 8 gram NaOH(s)10 Gram CH3COOH(aq)

C. Langkah Kerja1. Menyedikan alat dan bahan2. Menimbang CH3COOH sebanyak 10 gram masing-masing disimpan kedalam tiga

gelas kimia.3. Memasukan kedalam gelas kimia NaOH masing-masing 2, 4, dan 8 gram4. Menimbang massa gelas kimia setelah dicampurkan.5. Mencatat massa yang telah diukur dan bandingkan dengan jumlah massa kedua

bahan NaOH dan CH3COOH sebelum dicampurkan

D. Hasil Pengamatan

Data pengamatan

NO Berat Sebelum Reaksi (gram) Berat Setelah Reaksi (gram)

1NaOH(s) =………

Hasil Reaksi =……….CH3COOH (aq) =………

2NaOH(s) =………

Hasil Reaksi =……….CH3COOH (aq) =………

3NaOH(s) =………

Hasil Reaksi =……….CH3COOH (aq) =………

E. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………............................

Page 32: PPGKIM 02222

LEMBAR KERJA SISWA

A. TujuanMembuktikan kebenaran hukum perbandingan tetap.

B. Alat dan Bahan1. AlatNeracaGelas kimiaKaca arloji2. Bahana. 1, 2, 5, dan 10 gram CaCO3(s)b. 50 mL HCl(aq)

C. Langkah Kerja1. Menyedikan alat dan bahan2. Memipet HCl(aq) sebanyak 50 mL masing-masing disimpan kedalam tiga gelas kimia.3. Memasukan kedalam gelas kimia CaCO3(s) masing-masing 1, 2, 3, dan 8 gram4. Mengaduk gelas kimia sampai larutan terlarut sempurna. 5. Mengamati semua larutan apakah terlarut sempurna.

D. Hasil PengamatanData pengamatan

No Berat CaCO3 (gram) Volume HCl Berat CaCO3 Sisa (gram)1 1 50 mL2 2 50 mL3 5 50 mL4 10 50 mL

E. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 33: PPGKIM 02222

LAMPIRAN MATERI

A. HUKUM DASAR KIMIAStoikiometri berasal dari kata-kata yunani stoicheion (unsur) dan metrein (mengukur), berarti“mengukur unsur-unsur”. Stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan kuantitatif  dalam reaksi kimia. Beberapa Hukum Dasar Kimia 1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1873). Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk-reaksi atau Materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan atau dalam setiap reaksi kimia tidak dapatdideteksi perubahan massa Contoh 1 :40 gram Ca + 16 gram O2--> 56 gram CaO12 gram C + 32 gram O2--> 44 gram CO2

Contoh 2Kawat tembaga dibakar dalam pembakar bunsen sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO).

Jika berat Cu semula 32 g dan CuO yang terbentuk 40 g, berapa berat O2 yang bereaksi?JawabMenurut Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa.Oleh karena itu, berat O2 yang bereaksi adalah 40 g – 32 g = 8 g

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Page 34: PPGKIM 02222

Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain atau tetapatau Suatu senyawa murni selalu berdiri atas unsure-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu contoh:a. Pada senyawa NH3 = massa N : massa H= 1 Ar . N : 3 Ar . H= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3 b. Pada senyawa SO3 = massa S : massa 0= 1 Ar . S : 3 Ar . O= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3Keuntungan dari hukum Proust:bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut makA massa unsur lainnya dapat diketahui.

LATIHAN SOAL1. Latihan 1

2. Latihan 2Seorang ahli kimia mereaksikan unsur karbon dan unsure oksigen. Massa karbon yang

Page 35: PPGKIM 02222

direaksikan tetap, sedangkan massa oksigen divariasi. Diakhir reaksi, ia memmperoleh dua jenis senyawa yang berbeda. Komposisi karbon dan oksigen dalam senyawa pertama adalah 42,9 % karbon dan 57, 1% oksigen. Sedangkan komposisi pada senyawa kedua adalah 27,3% karbon dan 72,7% oksigen. Tunjukkan bahwa perbandingan massa unsure oksigen dalam kedua senyawa ini sesuai dengan hukum kelipatan perbandingan.

Jawab.Umpama terdapat 100 gram senyawa I dan 100 gram senyawa II

MassaSenyawa

MassaKarbon

MassaOksigen

Massa Karbon: Massa oksigen

Senyawa ISenyawa II

100 gram100 gram

42, 9 gram27,3 gram

57,1 gram72,7 gram

42,9 : 57,1 = 1 : 1,3827,3 : 72,7 = 1 : 2,66

Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa untuk setiap 1 gram karbon.

=perbandingan oksigen dalam senyawa Iperbandingan oksigen dalam senyawa II

= 1,33 gram : 2,66 gram= 1 : 2Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa adalah bilangan bulat sederhana, sesuai dengan hukum Kelipatan Perbandingan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : X /IAlokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)Standar Kompetens : Memahami Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Penerapanya dalam Pehitungan Kimia (stoikiometri).

Page 36: PPGKIM 02222

Kompetensi Dasar : Membuktikan dan Mengkomunikasikan Berlakunya Hukum-Hukum Dasar Kimia Melalui Percobaan serta Menerapkan Konsep Mol Dalam Menyelesaikan Perhitungan Kimia.

Indikator : 1) menganalisi senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan

perbandingan (hukum Dalton).2) Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum

(hukum Gay Lussac).3) Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro.

A. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat menjelaskan dan menganalisis senyawa untuk membuktika

berlakunya hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton)2. Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan data percobaan untuk

membuktikan hukum perbandingan volum (hukum Gay Lussac)3. peserta didik dapat menjelaskan menggunakan data percobaan untuk

membuktikan hukum Avogadro.B. Materi Pembelajaran

Hukum Kelipatan PerbandinganJika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa dan jika

massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama sedangkan unsur-unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhanaHukum Perbandingan Volume

Pada temperatur dan tekanan sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhanaHipotesis AvogadroPada temperatur dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung molekul yang sama pula.

C. Metode PembelajaranDiskusi kelompok, tanya jawab, paraktik dan penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No KEGIATAN WAKTU

I Pendahuluan1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk

salah satu siswa memimpin berdoa dan memeriksa kehadiran siswa sebagai wujud kepedulian lingkungan.

2. Guru memberikan apersepsi tentang materi sebelumnya dan siswa dengan  rasa tanggung jawab memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Apersepsi :Guru : Kemarin kita sudah mempelajari hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) dan hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap). Apa isi hukum Proust?Murid : Perbandingan massa unsusr-unsur penyusun suatu senyawa itu pak adalah tidak tergantung pada asal-usul senyawa tersebut.

15 menit

Page 37: PPGKIM 02222

Guru : Apa isi hukum Lavoisier? Murid : Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat hasil reaksi pak.Guru : Nah, minggu lalu kita sudah melakukan percobaan juga mengenai kedua hukum ini. Ada dua hukum dasar kimia lagi yang akan kita bahas hari ini yaitu hukum Dalton dan Gay Lussac. Apa isi kedua hukum tersebut?Murid : Tidak tau pak.Topik : Itu yang akan kita pelajari hari ini yaitu Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda) dan Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volum).3. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan 

tujuan pembelajaran hubungan hukum dasar kimia Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa), hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap), hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda) dan hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volum)..

4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

II KegiatanEksplorasi1. Guru membagikan siswa menjadi beberapa kelompok (satu

kelompok terdiri atas 4-5 siswa).2. Guru membimbing siswa untuk melakukan eksperimen dan diikuti

oleh siswa lainnya dengan mengamati dan mengerjakan LKS yang telah dibagikan.

3. Guru membimbing siswa untuk mengisi format LKS.Elaborasi4. Masing-masing siswa menyampaikan hasil jawaban dari soal-soal

yang diberikan secara mandiri dan bertanggungjawab.5. Guru mengoreksi pekerjaan siswa dan memberikan bimbingan

kepada siswa yang memberikan jawaban yang belum benar.Konfirmasi6. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil

diskusi kerja   kelompok secara komunikatif.7. Guru memberikan penguatan cara meyelesaikan soal hukum

Dalton (Hukum Perbandingan Berganda) dan hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volum)..

8. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

75 menit

III Penutup1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat

rangkuman  dari materi yang telah dibahas2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah

diberikan secara bertanggungjawab.3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah

diajarkan secara demokratis.4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

5 menit

Page 38: PPGKIM 02222

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

E. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran1. Buku

a) Hermawan, Heru Pratomo Al, Paris Sutarjawinata. (2009). Aktif Belajar Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b) Budi Utami, dkk. (2009). Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

c) Agus Setiabudi dan Yayan Sunarya. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X SMA/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. LP Produk.3. Silabus 4. Guru

F. Penilaian Teknik penilaian : tes dan non tes (pengamatan)Bentuk instrumen : tes tertulis dan pengamatan prilaku karakterInstrumen : lembar penilaian 1 dan 2.

Mengetahui, Yogyakarta, 2012Kepala Sekolah Guru Kimia

………………… Rustina SeptianiNIP ..........................................

NIP. ....................................

.

Page 39: PPGKIM 02222

LEMBAR KERJA SISWAHUKUM PERBANDINGAN BERGANDA

A. TujuanMembuktikan kebenaran hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda).B. Alat dan Bahan1. AlatNeracaGelas kimiaKaca arloji2. Bahana. Serbuk besi (s)b. Belerang (aq)

C. Langkah Kerja1. Menyedikan alat dan bahan2. Menimbang 56 gram serbuk besi dan 32 gram belerang. Kemudian direaksikan.3. Menimbang 112 gram serbuk besi dan 96 gram belerang. Kemudian direaksikan.4. Mengamati dan mencatat perbandingan kedua bahan serbuk besi dan belerang setelah dicampurkan.

D. Hasil PengamatanData pengamatan

Senyawa Massa Besi (gram)

Massa Belerang (gram) Perbandingan

FeS 56 32

Fe2S3 112 96

Page 40: PPGKIM 02222

E. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………............................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMAMata Pelajaran : KIMIAKelas/Semester : X.3/1Standar Kompetensi :X.2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan

penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).Kompetensi dasar : 2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya

hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

Alokasi Waktu : 2 JP

I. Indikator:\1) Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat. 2) Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.

II. Tujuan Pembelajaran1) Siswa dapat menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat melalui

diskusi kelas.

Page 41: PPGKIM 02222

2) Siswa mampu mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat melalui diskusi kelas.

III. Materi Pembelajaran:1) Perhitungan kimia2) Pengertian Mol3) Hubungan mol dengan jumlah partikel4) Hubungan mol dengan massa5) Hubungan mol dengan volume6) Rumus Empiris dan Rumus Molekul

IV. Strategi pembelajaran :1) Metode:

Diskusi informasiCeramahLatihan soal

2) Media:Power Point

3) Kegiatan Pembelajaran:No.

LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU KARAKTER

1 Pembukaan:1. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar2. ApersepsiGuru : makanan pokok kita adalah nasi, berapa butir nasi yang kita makan?Murid : ribuan sampai miliaranGuru : berapa piring nasi yang anda makan setiap hari?Murid : 3-4 piringGuru : satuan piring adalah cara termudah untuk menghitung butir nasi yang kita makan setiap hari. Berapa partikel zat penyusun suatu dalam suatu unsur atau senyawa kimia tertentu?Murid : tidak tahuGuru : untuk mengetahui dan menghitung dalam satuan apa dan berapa partikel zat penyusun suatu unsur atau senyawa kita akan mempelajariTopik : Perhitungan kimia dalam Konsep mol

10 menit - Religius,- rasa ingin tahu

2 Kegiatan inti: 1. Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian mol2. Guru menjelaskan hubungan mol dengan jumlah partikel3. Guru menjelaskan hubungan mol dengan massa4. Guru menjelaskan hubungan mol dengan volume

65 menit - kooperatif,- rasa ingin tahu- Rasa tanggung jawab

Page 42: PPGKIM 02222

5. Guru menjelaskan rumus Empiris dan Rumus Molekul6. Latihan soal

3 Penutup:1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah diberikan hari ini.2. Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.

15 menit - Kerjasama- Tanggung jawab, jujur- Rasa ingin tahu

Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran1. Buku Hermawan, Heru Pratomo Al dan Paris Sutarjawinata. (2009). Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dapartemen Pendidikan Nasional.Dian Wuri Astuti. (2009). Kisi-kisi 1001 kimia SMA. Yogyakarta : Planet Ilmu2. LP Produk.

10 Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian : Tes dan non tes (pengamatan)2. Bentuk instrumen : Tes tertulis dan pengamatan prilaku karakter3. Instrumen : Lembar Penilaian 1

LP 1 : Penilaian AfektifNilai didapat dari pengamatan guru terhadap peserta peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.1. Aspek Kognitif

No Aspek yang dinilaiSkor1 2 3 4

12

34

5

Menjelaskan pengertian MolMenjelaskan hubungan mol dengan jumlah partikelMenjelaskan hubungan mol dengan massaMenjelaskan hubungan Hubungan mol dengan volumeMenjelaskan hubungan Rumus Empiris dan Rumus MolekulJumlah

2. Aspek Afektif

No Aspek yang dinilaiSkor1 2 3 4

123

Berpartisipasi aktif dalam diskusiAktif dalam menjelaskan konsep MolIkut serta dalam menyimpulkan hasil diskusi

Page 43: PPGKIM 02222

45

Ketepatan waktuDisiplin, tekun, tekun dan kerja keras, jujur dan terbukaJumlah

Keterangan : A (sangat baik) = 4B (baik) = 3C (cukup) = 2D (kurang) = 1

Nilai = Skor siswa x 100 Skor ideal

Skor : 70 – 100 = A 50 – 69 = B 0 - 49 = C

Yogyakarta , Maret 2012Mengetahui

Guru Pamong Guru Mata pelajaran

……………………………… Rustina Septiani, S. SiNIP. NIM. 07307149024

Page 44: PPGKIM 02222

LAMPIRAN MATERIA. Pengertian Mol

Dalam kehidupan sehari-hari, untuk menyatakan jumlah barang sering dinyatakan dalam lusin, gros, kodi dan lain-lain. Dalam kimia untuk menyatakan jumlah partikel dalam suatu zat menggunakan mol.Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel dan besarnya sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12. Jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12 ini disebut sebagai tetapan Avogadro yang harganya = 6,02 x 1023.

B. Hubungan mol dengan jumlah partikel

Sesuai dengan definisi diatas, maka 1 mol setiap zat mengandung 6,02 x 1023 partikel zat itu. Sehingga dapat dituliskan :

Jumlah partikel = Jumlah mol x 6,02 x 1023

Contoh :

Tentukan jumlah partikel yang terdapat dalam :a. 0,25 mol Cub. 2 mol NH3 Jawab:

a. Dalam 0,25 mol Cu = 0,25 x 6,02 x 1023 atom Cu = 1,505 x 1023 atom Cu

b. Dalam 2 mol NH3 = 2 x 6,02 x 1023 molekul NH3 =1,204 x 1024 molekul NH3

(Ingat partikel dapat berupa atom, molekul, ion)

C. Hubungan mol dengan massa

Massa satu mol zat dapat dinyatakan dalam gram. Massa tersebut disebut sebagai massa molar. Sehingga massa molar adalah massa 1 mol zat yang besarnya sama dengan massa molekul realatif atau massa rumus relatif zat itu yang dinyatakan dalam gram.Hubungan mol dengan massa dapat dituliskan:

Massa = mol x Ar (untuk unsur)Massa = mol x Mr (untuk senyawa)

Contoh :

Hitunglah massa dari : (Ar Na=23, O=16, Ca=40, H=1)

Page 45: PPGKIM 02222

a. 1 mol Na b. 2 mol Ca(OH)2 Jawab :a. massa = mol x Ar massa Na = mol Na x Ar Na massa Na = 1 x 23 massa Na = 23 gram

b. massa = mol x Mr massa Ca(OH)2 = mol x Mr Ca(OH)2

massa Ca(OH)2 = 2 x 74 massa Ca(OH)2 = 148 gram D. Hubungan mol dengan volume

Volume gas sangat dipengaruhi tekanan dan suhu. Oleh karean itu setiap menyatakan volume gas, harus diikuti keterangan tentang suhu (T) dan tekanan (P). Dalam kimia suhu 0oC dan tekanan 1 atm, disebut keadaan standar (STP= Standard Temperature and Pressure). Jika diukur pada keadaan standar volume 1 mol zat adalah sebanyak 22,4 liter. Volume 1 mol zat tersebut disebut volume molar. Hubungan tersebut dapat dituliskan:

Volume = mol x 22,4

Contoh: Tentukan volume gas-gas berikut pada keadaan standar: a. 1 mol H2 b. 0,3 mol CH4 Jawab : a. Volume H2 = 1 x 22,4 liter

Volume H2 = 22,4 liter

b. Volume CH4 = 0,3 x 22,4 liter Volume CH4 = 6,72 liter

Hubungan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa dan volume gas dapat dilihat pada contoh soal berikut :

1. Tentukan jumlah partikel yang terdapat dalam 9 gram air (Ar H=1, O=16)! Jawab:

Jumlah mol air = massa

Mr . H 2 O

= 9

18= 0,5 mol air

Jumlah partikel = mol x 6,02 x 1023

Page 46: PPGKIM 02222

Jumlah partikel = 0,5 x 6,02 x 1023

Jumlah partikel = 3,01 x 10 23 molekul H2O

2. Tentukan volume dari 8 gram gas hidrogen (Ar H=1) Jawab :

Jumlah mol H2 = MassaMr . H 2

= 82

= 4 molVolume gas H2 = mol x 22,4 Volume gas H2 = 4 x 22,4

= 89,6 liter

3. Pada suhu dan tekanan tertentu 5 liter NO = 6 gram. Pada suhu dan tekanan yang sama tentukan volume dari 20 gram SO3. (Ar N=14, O=16, S=32)! Jawab:

Mol NO = Massa

Mr . NO

=6

30= 0,2 mol

0,2 mol NO mempunyai volume 5 liter, sehingga untuk 1 mol NO mempunyai volume 25 liter.

Mol SO3= 2080

= 0,25 mol Volume SO3 = 0,25 x 25 liter

Volume SO3 = 6,25 liter

E. Rumus Empiris dan Rumus Molekul Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun senyawa, sedangkan rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Rumus empiris atau rumus perbandingan menyatakan perbandingan mol atom unsur-unsur dalam suatu senyawa. Oleh karena itu menentukan rumus empiris berarti menentukan perbandingan mol unsur-unsurnya. Rumus molekul dapat ditentukan apabila massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut juga diketahui. Contoh : Suatu gas mengandung 48 gram karbon, 12 gram hidrogen dan 32 gram oksigen (Ar C=12, H=1, O=16). Bagaimana rumus empiris gas itu!Jawab

mol C : mol H : mol O = 4812

:121

3216

=4 :12: 2

= 2 : 6 : 1

Page 47: PPGKIM 02222

Rumus empiris gas adalah C2H6O

F. Menentukan Kadar Unsur dalam Senyawa Rumus kimia zat menunjukkan perbandingan atom unsur-unsur penyusunnya. Dengan mengetahui perbandingan atomnya maka perbandingan massa unsur-unsur itu dapat ditentukan. Contoh : Perbandingan atom H dengan O dalam air adalah 2 : 1 (Ar H=1, O=16) Jadi : Massa H : massa O dalam air = (2 x 1) : (1 x 16) = 2 : 16Mr H2O = 18

Dengan demikian kadar H dalam air =28

x 100 %

= 11, 11%

kadar O dalam air = 1618

x 100 %

= 88,88%

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : X /IAlokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)Standar Kompetens : Memahami Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Penerapanya dalam Pehitungan Kimia (stoikiometri).

Page 48: PPGKIM 02222

Kompetensi Dasar : Membuktikan dan Mengkomunikasikan Berlakunya Hukum-Hukum Dasar Kimia Melalui Percobaan serta Menerapkan Konsep Mol Dalam Menyelesaikan Perhitungan Kimia.Indikator : - Menentukan rumus air Kristal. - Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa.- Menentukan perekasi pembatas dalam suatu reaksi.- Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi.

A. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat menjelaskan rumus air Kristal.2. Peserta didik dapat menghitung kadar zat dalam suatu senyawa.3. Peserta didik dapat menjelaskan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.4. Peserta didik dapat menghitung banyaknya zat pereaksi atau hasil reaksi5. Afektif KarakterTerlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dapat membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab, hati-hati, dan teliti.B. Materi PembelajaranPerhitungan Kimia

1. Rumus kimia hidrat (air Kristal)

2. Hitungan kimia

3. Pereaksi pembatas

C. Metode PembelajaranDiskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Rumus kimia senyawa Kristal padat X.H2O

Gunakanlah koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat reaktan dan produk.

Ubahlah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang ditanya ( L atau g atau partikel,dll).

Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan

Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat ke dalam mol.

Page 49: PPGKIM 02222

No KEGIATAN WAKTU

I Pendahuluan5. Guru memberikan apersepsi tentang materi sebelumnya dan siswa dengan  rasa tanggung jawab memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.Apersepsi :Guru : Kemaren kita sudah mempelajari tentang konsep mol dan perhitungannya. Apa yang dimaksud dengan mol?Murid : Saya mencoba menjawab pak, satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat itu sebanyak atom yang terdapat dalam 12 g atom karbon -12 pak.Guru : Baiklah sepertinya kalian sudah memahami materi sebelumnya, hari ini kita akan mempelajari rumus kimia hidrat dan pereaksi pembatas. 6. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

15 menit

II KegiatanEksplorasi

9. Guru menjelaskan tentang rumus kimia hidrat dan pereaksi pembatas.

10. Guru membimbing siswa untuk memahami konsep pereaksi pembatas. Setelah selesai membimbung guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan.

11. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal.Elaborasi12. Masing-masing siswa mengerjakan di papan tulis hasil jawaban dari soal-soal yang diberikan secara mandiri dan bertanggung jawab.13. Guru mengoreksi pekerjaan siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang memberikan jawaban yang belum benar.Konfirmasi14. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil pekerjaan murid di papan tulis secara komunikatif.15. Guru memberikan penguatan cara meyelesaikan soal-soal yang diberikan. 16. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.

75 menit

III Penutup6. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman  dari materi yang telah dibahas7. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.8. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis.9. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

5 menit

Page 50: PPGKIM 02222

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik10. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

E. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran5. Buku a. Hermawan, Heru Pratomo Al, Paris Sutarjawinata. (2009). Aktif Belajar Kimia Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.b. Budi Utami, dkk. (2009). Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.c. Agus Setiabudi dan Yayan Sunarya. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X SMA/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.6. LP Produk.7. Silabus 8. Guru

1. Penilaian 2. Teknik penilaian : tes dan non tes3. Bentuk instrumen : tes tertulis dan pengamatan prilaku karakter dan sosial4. Instrumen : lembar penilaian 1 dan 2.

Lembar penilaian pengamatan perilaku karakterNilai didapat dari pengamatan guru terhadap peserta peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

No Nama Siswa Indikator/Skor Jumlah skor Keterangan1 2 3 4

1 Andi2 Mimo34

Keterangan:1. Komunikatif 2. Tanggung Jawab3. Rasa ingin tahu4. Mandiri

Yogyakarta, 2012

MengetahuiGuru Pamong, Mahasiswa,

Jumlah skor maksimal = 4 x4 = 16Jumlah siswa =Nilai afektif 86-100 = A

71- 85 = B 50 -70 = C < 50 = D

Page 51: PPGKIM 02222

(……………………………………..)(…………………………………..)

LAMPIRAN MATERI

1. RUMUS KIMIA HIDRATHidrat adalah senyawa Kristal padat yang mengandung air Kristal ( H2O). Rumus kimia senyawa Kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus hidrat merupakan penentu jumlah molekul air Kristal (H2O) atau nilai x.Secara umum rumus hidrat dapat ditulis sebagai berkut:

Sebagai contoh garam kalsium sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4.2H2O, artinya dalam setiap satu mol CaSO4 terdapat 2 mol H2O. beberapa senyawa berhidrat /berair Kristal dapat anda lihat pada table berikut.

Beberapa senyawa hidratNama Senyawa Jumlah Molekul Air

KristalRumus Kimia

Kalsium Sulfat DihidratAsam Oksalat DihidratTembaga (II) Sulfat pentahidratNatrium Sulfat PentahidratMagnesium Sulfat HeptahidratNatrium Karbonat Dekahidrat

2255710

CaSO4. 2H20H2C2O4. 2H2OCuSO4. 5H2ONa2SO4. 5H2OMgSO4. 7H2ONa2CO3. 10H2O

2. HITUNGAN KIMIA

Rumus kimia senyawa Kristal padat X.H2O

Page 52: PPGKIM 02222

Penentuan sejumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah ke dalam bentuk mol. Metode ini disebut metode pendekatan mol.Adapun langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut sebagai berikut.

3. PEREAKSI PEMBATAS

Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini dapat terjadi?

Perhatikan gambar di bawah ini!

= molekul zat X

+ + = molekul zat Y

= molekul zat XY2

Pereaksi pembatas.

Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, satu mol zat X membutuhkan dua mol zat Y. Gambar di atas menunjukan bahwa tiga molekul zat X direaksikan dengan empat molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya dua molekul dan satu molekul tersisa. Sementara itu, empat molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir reaksi.

Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan

Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat ke dalam mol.

Gunakanlah koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat reaktan dan produk.

Ubahlah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang ditanya ( L atau g atau partikel,dll).

X + 2Y XY2

Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang

mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.

Page 53: PPGKIM 02222

LATIHAN SOAL

1. Sebanyak 5 g tembaga (II) sulfat hidrat dipanaskan sampai semua ait kristalnya menguap. Massa tembaga (II) sulfat padat yang terbentuk 3,20 g. Tentukan rumus hidrat tersebut! ( Ar : Cu = 63,5 ; S= 32 ; O= 16 ; H= 1)Jawab Langkah-langkah penentuan rumus hidrat:- Misalkan rumus hidrat CuSO4. XH2O- Tuliskan persamaan reaksinya- Tentukan mol zat sebelum dan sesudah reaksi.- Hitunglah nilai x, dengan menggunakan perbandingan mol CuSO4 : mol H2O CuSO4. XH2O(s) CuSO4 (s)+ XH2O 5 g 3,2 g 1,8 gPerbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 0,02 : 0,10.Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 1 : 5Jadi, rumus hidrat dari tembaga(II) sulfat yaitu CuSO4. 5H2O

2. Berapa massa air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 g H2 dengan O2? ( Ar : H= 1 ; O= 16)JawabSetarakan reaksinya : 2H2 + O2 2H2OAgar penyelesaian lebih mudah gunakan alur berikut.m H2 mol H2 mol O2 m H2O ubah ke cari ubah ke

mol H2 = 4/2 mol = 2 molmol H2O = koefisien H2O/ koefisien H2 = 2/2 x 2 mol = 2 molm H2O = 2 x Mr H2O = 2 x 18 = 36 g

3. Diketahui reaksi sebagai berikut S(s) + 3F2 (g) SF6 (g). Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2, tentukan :a. Berapa mol SF6 yang terbentuk?b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?JawabS + 3F2 SF6

Dari koefisien reaksi menunjukan bahwa 1 mol S membutuhkan 3 mol F2. Kemungkinan yang terjadi sebagai berikut.a. Jika semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan:Mol F2 = koefisien F2/ koefisien S x 2 mol S

= 3/1 x 2 mol = 6 mol

b. Jika semua F2 habis bereaksi maka S yang dibutuhkan: Mol F2 = koefisien S/ koefisien F2 x 2 mol S

= 1/3 x 2 mol

Page 54: PPGKIM 02222

= 3,33 mol

Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol.Jadi, yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S.a. Mol SF6 = 1 x 2 mol = 2 molb. Zat yang tersisa F2, sebanyak = 10 mol – 6 mol = 4 mol F2