power steering new
DESCRIPTION
:)TRANSCRIPT
POWER STEERING
I. Tujuan
Diharapkan maha siswa dapat memahami konsep dan cara kerja mater silinder serta
trampil dalam membongkar. Mencari masalah dan mengatasi serta dapat memasang
kembali dengan yang benar.
II. Alat dan bahan
a. Power steering
b. Toolset
c. Minyak rem
III. Keselamatan kerja
a. Gunakan baju praktek
b. Jangan sampai tool set berserakan
c. Jangan menggunakan kunci yang tidak sesuai dengan kegunaan nya
d. Persiapkan alat dan bahan untuk langkah pembongkaran
e. Buka mur poros kemudi
f. Buka tiang kemudi
IV. Teori pengantar
a. Fungsi dari power stering adalah:
Untuk meringankan kerja pengemudian, sehingga gaya yang bekerja untuk memutar
roda kemudi lebih kecil dibandingkan dengan sistem kemudi yang tidak
menggunakan power steering
b. Prinsip Kerja Power Steering:
Ada dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi
otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan
keselamatan. Begitu pula yang terjadi pada sistem kemudi, dari semula hanya
mengandalkan gerakan mekanik hingga yang tercanggih menggunakan otak
elektronik. Sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk mengarahkan kendaraan pun
jadi lebih muda digerakkan.Cara pengoperasian sistem kemudi cukup mudah.
Pengemudi yang berada di kabin tinggal memutar setir ke kiri atau kekanan
tergantung arah yang hendak dituju. Didalam sistem kemudi terdapat komponen yang
bisa menerjemahkan gerakan memutar menjadi gerakan fleksibel batang ke roda,
sehingga roda bisa bergerak kekiri dan kekanan.
Untuk membantu agar pengendara tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga
dalam memutar kemudi, maka dikembangkanlah penguat tenaga kemudi atau yang
lebih dikenal dengan nama “ Power Steering “.Penguat tenaga kemudi ( power
steering ) adalah peralatan tambahan pada sistem kemudi yang berfungsi untuk
meringankan kerja pengemudian. Sehingga gaya yang bekerja untuk memutar roda
kemudi lebih kecil dibandingkan dengan system kemudi yang tidak menggunakan
Power Steering.
Penguat tenaga kemudi bekerja atas dasar tekanan fluida (fluida yang digunakan biasanya ATF ), Automatic Transmission Fluida
Tekanan fluida didapatkan dari pompa yang digerakkan oleh motor Tekanan fluida oleh katup untuk diarahkan ke silinder sebelah kiri atau kanan
( pada saat belok ) atau dikembalikan ke reservoir pada saat jalan lurus )
Pada saat belok diam, kedudukan katup seperti pada keadaan lurus. Sistem power steering memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan,dalam keadaan normal beratnya putaran roda kemudi adalah 2 – 4 Kg.Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudi bila kendaraan bergerak pada putaran rendah, dan menyesuaikan pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium, sampai kecepatan tinggi.
c. Nama komponen-komponen
Komponen power steering recilculating balla. Steering coulumnb. Vane pumpc. Steering gear
d. Reservoire. Steering linkagef. Steering damperg. Pipa hidrolik
Komponen power steering rack and piniona. Steering coulumnb. Reservoirc. Vane pumpd. Power cylindere. Steering gearf. Pipa hidrolik
d. Pengertian Nama Komponen – Komponen Power Steering Dan Gambar Nya
1. Power steering Type Recilculating BallPower steering type recilculating ball sering juga disebut dengan power steering type integral, karena control valve dan power piston terletak didalam gear box.
Diperlihatkan disini mekanisme system power steering type recilculating ball, bagian yang utama terdiri dari :
1. Tangki reservoir yang berfungsi sebagai penampung cairan hidrolik ( terisi dengan fluida )
2. Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis3. Gear box yang berisi control valve. Control valve berfungsi
untuk mengatur jumlah aliran fluida ke steering gear.4. Power piston dan steering gear berfungsi untuk mendorong
fluida, sehingga pipa–pipa yang mengalirkan fluida, dan
selang–selang flexible.
1. Tipe Rack dan Pinion
Power steering tipe ini control velvenya termasuk didalam gear housing dan power piston terpisah didalam power cylinder. Tipe rack and pinion hampir sama dengan mekanisme tipe integral.
Diperlihatkan disini mekanisme system power steering tipe rack and pinion, bagian yang utama terdiri dari :
Tangki reservoir yang berfungsi sebagai penampung cairan hidrolik ( terisi dengan fluida )
Vane pump berfungsi untuk membangkitkan tenaga hidroulis Power cylinder sebagai tempat fluida terdorong oleh power piston sehingga dapat
meringankan beban pengemudian. Steering gear, berfungsi untuk mengerakkan rak yang langsung berhubungan dengan
power piston. Pipa–pipa yang mengalirkan fluida, dan selang–selang flexible. Pompa Power Steering
Gambar di bawah memperlihatkan pompa power steering yang mem- bangkitkan tekanan hidroulis. Pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi dengan fluida khusus, dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur. Untuk tujuan tersebut , bila seseoran memeriksa tinggi permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperature fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh.
Komponen–komponen unit pompa
Pompa Vane
a) Poros dan rotor berputar bersamab) Bagian pengisapan berfungsi sebagai saluran masuk fluida dan lubangnya
lebih besar.c) Bagian tekan berfungsi sebagai saluran tekan dan lubangnya lebih kecil.d) Pelat baling–baling berfungsi untuk menekan cincin kam sambil berputare) Cincin cam berbentuk eksentris agar terjadi perubahan volume ruang.
V. Langkah kerjaa. Pembongkaran Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan Lalu lepaskan kedua roda tersebut dengan perlahan-lahan
Buka baut yang mengikat power stering pada kerangkah mobil tersebut
Setelah power stering sudah terlepas dari kerangkah
Lalu bonkar komponen power stering tersebut dengan satu persatu
Selanjutnya analisa komponen pada power stering tersebut
b. Pemansangan
Pasang semua komponen power steering yang telah di bongkar
Lalu pasang power steering pada rangkah mobil tersebut
Selanjutnya pasang kedua ban tersebut
Bersikan alat yang telah di gunakan
VI. Kesimpulan
Pada hasil pembongkaran, penganalisaan power steering dapat di kesimpulkan bahwa
komponen-komponen telah banyak rusak tidak layak lagi di pakai pada kendaraan maka
komponen tersebut di ganti dengan sesuai sfesifikasi kendaraan yang di gunakan.