power point jeruk pamelo 21

Upload: akram-pasolangi

Post on 10-Jul-2015

359 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

TEKNIK STRANGULASI JERUK PAMELO (CItrus maxima. L) DI DESA PADANGLAMPE, Kec. MARANG, Kab. PANGKEP

Karmila 0824174BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2011

PENDAHULUANA. Latar belakangJeruk Pamelo mempunyai sifat berbuah musiman yaitu berbuah banyak pada suatu musim dan berbuah sedikit pada musim berikutnya. Fenomena tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama iklim mikro dan faktor endogen tanaman. Produksi buah pohon golongan biannual bearing memiliki masa panen raya selang dua tahun, dan kultivarkultivar alternate bearing tidak membentuk bunga pada tahun berikutnya setelah berbuah lebat, disebabkan menipisnya cadangan karbohidrat pada semua organ tanaman (Goldschmidt dan Golomb,1982).

TUJUAN DAN KEGUNAAN Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek

teknik strangulasi terhadap produksi jeruk pamelo. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan

informasi dalam upaya peningkatan produksi jeruk pamelo (Citrus maxima L.) di masa datang serta untuk mendapatkan pohon-pohon induk yang berpotensi tinggi untuk dijadikan sumber benih dan pohon induk.

METODOLOGI1. Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan mulai Februari hingga Juni 2011 yang berlokasi di kebun jeruk petani desa Padang Lampe, Kecamatan Marang, Kabupaten

Pangkep dan di Laboratorium Kultur JaringanJurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Lanjutan Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kawat dengan ukuran 3 mm, meteran, pisau okulasi, tang, oven, timbangan analitik, gunting dan alat tulis

menulis. Bahan yang digunakan yaitu tanaman jeruk pamelo

merah umur 10 tahun, pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang ayam.

Lanjutan Metode Pelaksanaan

Percobaan ini disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan tiga taraf perlakuan termasuk kontrol yakni : S0 = Tanpa Strangulasi S1 = Strangulasi cabang primer 25 cm

S2 = Strangulasi cabang primer 50 cmPerlakuan tersebut diulang ke dalam tiga kelompok (ulangan), sehingga terdapat unit percobaan sebanyak 9 unit atau tanaman. Data yang diperoleh di analisis menggunakan sidik ragam.dan jika terdapat signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT (beda nyata terkecil).

Pelaksanaan PercobaanPelaksanaan kegiatan percobaan dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: A. Pelaksanaan strangulasi a. Pemilihan batang jeruk pamelo yang relatif seragam b. Umur tanaman 8-10 tahun c. Pemupukan Pemupukan dilakukan 2 minggu sebelum strangulasi, pupuk yang di gunakan yaitu: pupuk Urea dengan dosis 4oo gr per pohon, SP36 dengan dosis 200 gr per pohon, KCL dengan dosis 200 gr per pohon, dan Pupuk Kandang Ayam dengan dosis 5 kg per pohon. Cabang yang distrangulasi adalah cabang primer dengan letak kawat 25 cm dan 50 cm, Strangulasi dilakukan dengan mencekik batang menggunakan kawat selama periode tertentu, dengan cara menekannya sedalam diameter kawat, kawat yang digunakan berdiameter 3 mm, untuk menghambat translokasi hasil fotosintesis dari daun ke akar, sehingga menyebabkan penumpukan karbohidrat pada daun yang selanjutnya digunakan untuk pembungaan dan pembuahan.

LanjutanB. Pemeliharaan tanaman.yaitu: 1. Penyiangan atau pembersihan gulma yang ada di sekitar pertanaman jeruk. 2. Pemupukan dilakukan dua minggu sebelum strangulasi dilaksanakan dan dilakukan hanya sekali selama percobaan. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea dengan dosis pertanaman 400 g per pohon, pupuk SP-36 dengan dosis 200 g per pohon, KCl dengan dosis 200 g per pohon,dan pupuk kandang ayam dengan dosis 5 kg per pohon.

Parameter Pengamatan1. Luas daun (cm2), diambil daun ke 5 2.

3. 4. 5. 6.

dari pucuk Berat kering daun (g), diambil daun ke 5 dari pucuk, kemudian daun dioven 80oC selama 24 jam. Jumlah kluster bunga Jumlah bunga mekar Jumlah buah terbentuk Persentase bunga membentuk buah

Hasil dan pembahasan1. Berat kering daun0.60 Berat kering daun (g) 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 s0 s1 Perlakuan s2 0.56 0.54 0.46

Lanjutan Luas Daun48.00 47.63

47.00 Luas Daun (cm2)46.00 45.00 44.00 43.17

43.34

43.0042.00 41.00 40.00 s0 s1 Perlakuan s2

Lanjutan3. Kluster bunga2.50 Jumlah Kluster Bunga 2.00

2.33

1.501.00 0.50 s0 Perlakuan s1 s2 1.00 1.00

Lanjutan4. Bunga Mekar25.00 Jum lah Bunga Mekar 20.00 21.00

15.0010.00 5.00 0.00 s0 10.33

12.00

s1 Perlakuan

s2

Lanjutan5. Buah25.00 20.00 Jumlah Buah 15.00 10.00 5.00 0.00 s0 s1 Perlakuan s2 14.33 18.33 22.33

Persentase Buah Terbentuk90

Rata-Rata Persentase Buah Terbentuk

8065.58 55.2

80

7060 50 40 30 20

100 S0 S1 Perlakuan S2

Kesimpulan dan saran Kesimpulan

Perlakuan tanpa strangulasi memberikan hasil yang tertinggi terhadap komponen pengamatan vegetatif yakni luas daun dan berat kering daun sedangkan perlakuan strangulasi 50 cm pada cabang primer memberikan hasil tertinggi terhadap komponen generatif yakni jumlah kluster bunga, jumlah bunga mekar dan buah terbentuk.

serta persentase jumlah bunga membentuk buah menunjukkan nilai s0 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan strangulasi itu disebabkan karena perlakuan strangulasi belum berpengaruh pada tanaman jeruk. Saran

Perlu dilakukan percobaan lanjutan strangulasi pada jeruk pamelo dengan waktu yang lebih lama (5 bulan) dengan posisi letak kawat strangulasi pada cabang primer 50 cm, sehingga dapat meningkatkan produksi buah.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH