potensi perikanan indonesia

Upload: mochamad-pujiono

Post on 13-Jul-2015

897 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENANGKAPAN IKAN LAUTASPEK PRODUKSI

SUMBERDAYA IKAN PELAGIS Luas perairan laut Indonesia termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diperkirakan meliputi sekitar 5,8 km2, yang tediri dari : 1. Perairan laut teritorial 0,3 km2 2. Perairan Nusantara 2,8 km2 3. Perairan ZEE 2,7 km2 Berdasarkan perkiraan secara keseluruhan potensi lestari sumberdaya perikanan laut Indonesia berjumlah 6,6 juta ton/tahun, terdiri dari 4,5 juta ton di perairan Indonesia dan 2,1 juta ton di perairan ZEE. Perkiraan potensi tersebut berasal dari beberapa jenis ikan laut, yaitu ikan pelagis kecil 3,5 ton, ika perairan karang 0,048 juta ton per tahun. Perairan laut Indonesia memiliki banyak sekali jenis ikan (sekitar 3.000 jenis). Banyaknya jenis ikan tersebut tidak berarti diikuti kelimpahan populasi untuk setiap jenisnya, walaupun diakui beberapa jenis di antaranya seperti ikan lemuru, ikan layang, ikan cakalang, serta berbagai jenis ikan lainnya mempunyai populasi cukup besar. Tabel 1. Perkembangan Produksi Perikanan, 1994-1997 (Angka dalam Ton) Keterangan 1. Perikanan Laut 2. Perikanan Darat a. Perairan Umum b. Budidaya - Tambak - Kolam - Karamba - Sawah Jumlah Kenaikan per Tahun Tahun 1994 Tahun 1995 Tahun 1996 Tahun 1997 3.080.170 933.600 336.140 597.520 346.210 140.100 33.010 78.200 4.013.830 3.292.930 970.660 329.710 640.950 361.240 162.240 39.860 77.660 4.263.590 6,22% Sumber : Dirjen Perikanan Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan 3.503.100 1.062.800 335.800 681.800 382.400 173.000 45.700 79.900 4.519.900 6,01% 3.727.800 1.062.100 341.000 720.100 402.100 183.500 53.200 81.700 4.789.900 5,97%

Jenis Rumah Tangga Perikanan laut Perairan Umum Darat Kolam Tambak Petani laut/mutiara Jumlah Tangga rumput Rumah

Tahun 1983 491.000 230.000 702.000 54.000 1.477.000

Tahun 1993 660.000 388.000 796.000 114.000 36.000 1.994.000

Kenaikan 34,4% 68,7% 13,4% 111,1% 35,0%

Pada dasarnya, sumberdaya ikan laut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu : 1. Ikan pelagis kecil terdiri dari jenis ikan antara lain ikan layang, ikan kembung, ikan selar, sardin dll. 2. Ikan pelagis besar terdiri dari jenis ikan antara lain ikan tongkol, ikan tuna, cakalang dll. 3. Ikan demersal terdiri dari jenis ikan antara lain ikan kakap merah, bawal, kerapu, manyung, peperek, dll. Kegiatan usaha penangkapan terhadap jenis-jenis sumberdaua perikanan tersebut dapat dikemukakan lebih lanjut sbb: 1. Udang laut yang termasuk sumberdaya demersal ditangkap dengan alat penangkap pukat udang, jatilap (jaring trammel) jaring insang dasar serta dogo/cantang 2. Ikan tuna cakalang dan cucut ditangkap dengan alat tangkap dengan alat penangkap seperti rawai tuna, rawai tegak lurus, pancing tonda, huhate, pukat cincin ukuran besar, jaring insang, serta rawai cucut. 3. Ikan pelagis kecil misalnya lemuru, tembang, japuh, kembung dll. Diusahakan alat penangkap seperti pukat cincin, payang, bagan, pukat tepi, jaring insang, jaring lingkar dan pakaya. 4. Untuk Ikan demersal lainnya yaitu Petek, kakap, kerapu, ikan sebelah dll. Dapat ditangkap dengan dogol, jogol, cantrang, jaring insang dasar, rawai dasar bubu dasar, pukat tepi, serta pancing tangan (hand line) Ikan laut mampu memperhabarui dirinya namun kemampuan ini bukan tidak terbatas, bahkan dapat luruh bila dilakukan eksploitasi yang berlebihan. Sebagian sumberdaya yang pemanfaatannya bersifat terbuka dan pemiliknya umum, diperlukan adanya usaha pengelolaan yang mengatur pemanfaatan, pelestarian dan bila diperlukan juga rehabilitasi. Sebab kelangkaan pengololaan akan mengarah terjadinya "biological overfishing", yaitu bila hasil penangkapan terhadap satu jenis ikan laut lebih besar dan "maximum yang sustainable" untuk populasi ikan tersebut. Walaupun sebagian bear komoditi perikanan laut dimanfaatkan untuk peningkatan kebutuhan hidup masyarakat dalam negeri terutama dalam peningkatan gizi yan gberasal dari protein hewan dalam pengelolaan sumberdaya laut perlu diprioritaskan juga sebagai komoditas ekspor untuk

meningkatkan devisa negara. Penangkapan jenis-jenis ikan laut dibagi sesuai dengan kebutuhan di luar negeri dan dalam negeri sebagai berikut : 1. Udang panaeid yang ditangkap di perairan Irian Jaya, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Sumatera adalah komoditi utama. 2. Ikan tuna dan cakalang merupakan komoditi ekspor kedua setelah udang dengan daerah penangkapan di perairan Indonesia bagian timur, terutama perairan Maluku dan Irian Jaya, Samudera Hindia, maupun perairan ZEE. 3. Jenis Ikan selain Udang, tuna, dan cakalang yang diekspor dengan jumah dan nilai besar adalah ikan kakap, kerapu, baronag, tenggiri, serta beberpa ikan hia