potensi konflik
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Potensi Konflik
1/8
Potensi Konflik
Konflik sosial terjadi bukanlah merupakan suatu proses yang bersifat instant melainkan
sebuah proses yang akan selalu melalui kondisi dan pemicu.
Konflik di Indonesia ada 4 maca:
a.
Konflik komunal
b.
Konflik separatis
c. Konflik negara vs masyarakat
d. Konflik hubungan industrial
Pertukaran sosial terhambat berpotensi konflik
Konflik sosial erat kaitannya dengan lancar atau tersumbatnya proses pertukaran sosial
Pertukaran sosial berjalan tanpa gangguan yang berarti syarat penting bahwa kehidupan
masyarakat relatif berjalan aman dan harmoni (ekeh,1974)
Poertukaran sosial dapat bersifat reciprokal, secara simetris maupun asimetris diantaraberbagai komponen masyarakat yang berbeda, yg pada hakekatnya berfungsi sebagai media
sosial dalam mewujudkan integrasi dan harmoni dalam masyarakat.
Recriprokal= timbal balik
Konflik sosial di Indonesia seperti Aceh, Poso, Sampit, Papua, ataupun antargolongan
berhubungan erat dengan distorsi dan sumbatan dalam proses pertukaran sosial
Menurunnya rasa saling percaya dalam masyarakat
Menurunnya toleransi terhadap perbedaan
Kedua syarat itu penting bagi pertukaran sosial yang dapat menjaga dan mengukuhkan
sebuah masyarakat maupun intstitusi sosial yang harmonis dan integratif
Syarat pertukaran sosial:
a. Keadilan
b. Transparansi
Perkembangan historis konflik
a. Khaldun (pakar sejarah)
Kekuasaan silih berganti dan tatanan politik yang labil menyebabkan dinamika konflik
terjadi (abad 14)
Khaldun melahirkan teori konflik kelompok dan hukum sosial konflik masyarakat
b.
Comte (pakar sosiologis)
Revolusi konflik perancis 1789 memicu kekacauan sosial dalam ketidakmapanan struktur
masyarakat
Cita-cita masyarakat damai tanpa mereduksi kebebasan berpolitik
c.
Marx (ekonomi)
Revolusi industri berperan dalam mengubah struktur masyarakat
Munculnya kelompok pemilik modal penguasa sistem produksi menyebabkan
ketertindasan kelompok yang hanya memiliki modal tenaga
tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali konflik
-
8/10/2019 Potensi Konflik
2/8
d.
Weber (stratifikasi sosial/birokrasi)
Masyarakat memiliki banyak kepentingan yang itu semua terlihat pada konteks historis
dunia politik di Jerman
Konflik untuk manifestasi tindakan manusia yang ingin meraih posisi di stratifikasi sosial
e. Durkheim (bunuh diri)
Individu bergerak atas dasar nilai sosial eksternal
Secara implisit menganalisis konflik melalui bunuh diri anomi dimana manusia
tercerabut dari tatanan sosial
f. Simmel (jaring laba-laba)
Individu dihubungkan dalam kesatuan akan kepentingan (sosiasi)
Individu menggunakan pengaruh/hubungan antar individu untuk menarik keuntungan
dari hubungan tersebut berdasarkan kepentingan
TEORI DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI KONFLIK
Latar belakang
Sosiologi konflik lahir dari konteks masyarakat
Tokoh lain yangmempengaruhi sosiologi konflik:
a. Viviedo Pareto
Teori elit pemerintahan (goverming elite)
b.
Thorstein Veblen
Teori konflik kelompok ekonomi
c. Joseph schumpeter
1.
Teori legitimasi
2.
Banyak menganalisis tentang politik dan pemerintahand. Robert Park
Konflik sebagai prinsip kehidupan sosial
e.
Pitirin Sorokin
Kejahatan dan hukuman
KONFLIK KELOMPOK DAN PERJUANGAN KELAS
a.
Ibnu Khaldun
Dinamika konflik dalam sejarah manusia sesungguhnya ditentukan oleh keberadaan
kelompok sosial berbasis pada identitas, golongan, etnis, dan tribal
Konflik dipengaruhi oleh sifat manusia yang sama dengan hewan
Nafsu untuk kekuatan hewani yang mampu mendorong berbagai kelompok sosial
menciptakan berbagai gerakan untuk memenangi dan menguasai
Suatu kelompok sosial akan mampu mendominasi kekuatan tatkala secara internal
kelompok tersebut mampu menjaga solidaritas kelompok
b.
Karl max
Pertumbuhan industrialisme yangmengubah struktur sosial masyarat menjadi pijakan
orientasi marx
Berbasis pada dialektika material dimana pertentangan terjadi antara pemilik modal
dengan pemilik tenaga
-
8/10/2019 Potensi Konflik
3/8
Proses perjuangan pemenuhan kebutuhan dasar kelompok sosial berhadapan dengan
perbedaan kekuasaan yang dipengaruhi oleh seberapa besar modal yang dimilki untuk
memiliki dan menciptakan sistem produksi
Perbedaan sumber kekuasaan menciptakan masyarakat bourjuis dan ploretar
Perubahan sosial dalam sejarah masyarakat manusia unutk akibat perjuangan
revolusioner kelas
Perjuangan kelas terbentuk melalui formasi kepentingan dan gerakan kelompok
kepentingan
3 prinsip utama sosiologi konflik marx
1. Manusia secara alamiah memliki angka kepentingan
2. Kenflik merupakan akibat benturan kepentingan kelompok2 sosial
3.
Adanya keterkaitan ideologi = kepentingan (munculnya the rulliny class) = kelompok
pemegan kepentingan
c.
Weber ( stratifikasi sosial dan konflik)
Sepaham dengan marx bahwa ada kepentingan alamiah disetiap diri manusia
Kepentingan alamiah ini yang mendorong manusia untuk terus bergerak mencapai
kekayaan serta mencapai tujuan dan nilai dalam masyarakat
Konflik muncul di setiap entitas stratifikasi sosial karena setiap stratifikasi yang pantas
diperjuangkan manusisa dan kelompoknya
Tipe ideal hubungan sosial = power yang berwujud pada 3 model kekuasaan:
1.
Kekuasaan berbasis kharisma yg berpusat pada kualitas pribadi
2. Wewenang tradisional yang diwarisi melalui adat kebiasaan dan nilai2 komunal
3.
Wewenang legal formal yang merupakan kekuasaan berbasis pada aturan hukum
resmi
Kekuasaan untuk generator dinamika sosial yang mana individu dan kelompok
dimobilisasi atau memobilisasi
Kekuasaan menjadi sumber dari hubungan konflik
d. Durkheim (kesadaran kolektif dan gerakan sosial)
Berbasis pada pemikirna durkheim tentang fakta sosial, walaupun durkheim tidak terlalu
banyak menganalisis konflik
Fakta sosial:
1.
Tiap orang dilahirkan dalam masyarakat yang terus berkembang dan telah
mempunyai suatu organisasi atau struktur yang pasti serta mempengaruhi
kepribadian
2. Fakta sosial merupakan hal yang berada diluar, individu merupakan satu unsur
tungga artotalitas pada hubungan yang membentuk masyarakat
Konflik dibayangkan antara manusia dengan sistem
Bunuh diri anomie = individu mengalami persengketaan dengan nilai dan norma yg
condong menganalisis gerakan sosial
Salah satunya dengan konsep kesadaran kolektif yang mengikat individu dengan simbol
dan norma sosial
e.
Sosiasi dan konflik alamiah
Bercorak pada dan interaksionis
Kunci perspektif Simmel:
-
8/10/2019 Potensi Konflik
4/8
1.
Relasionisme: tidak ada satupun unsur2 sosial dapat dipahami melalui isolasi tetapi
dalam kondisi keterkaitan dg totalitas
2. Sosiasi: proses yang menghubungkan bagian2 manjadi satu keseluruhan sistem
3.
Bentuk2 sosial : keberadaan lembaga sosial bentuk pertukaran jaringan
Kunci perspektif simmel untuk adanya proses timbal balik yang dilatarbelakangi motivasi
yang beragam (kepentingan praktis, keyakinan religius, pekerjaan, desire, perjuangan
hidup)
Sosiasi bisa menciptakan:
1. Asosiasi (menjadi satu kesatuan)
2. Disasosiasi (interaksi saling bermusuhan karena adanya kebencian)
Konsep geometry of sosial
TEORI-TEORI PENYEBAB KONFLIK
1. Teori hubungan masyarakat
Konflik disebabkan oleh polarisasi (pemisahan) yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan
permusuhan diantara kelompok yg berbeda di suatu masyarakat
Sasaran yang ingin dicapai:
a. Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian diantara kelompok yang berkonflik
b.
Mengusahakan toleransi agar masyarakat bisa saling menerima keberagaman
2. Teori negosiasi prinsip
Disebabkan oleh posisi posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang
konflik oleh pihak2 yang mengalami konflik
Sasaran yang ingin dicapai:
a.
Membantu pihak2 yang mengalami konflik untuk memisahkan perasaan pribadidengan berbagai masalah dan isu
b. Melancarkan proses pencapaian kesepakatan yang menguntungkan kedua belah
pihak
3.
Teori kebutuhan manusia
Konflik yang berakar dalam disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental,
sosial) yang tidak terpenuhi / dihalangi
Sasaran yang ingin dicapai:
a. Membantu pihak yangmengalami konflik untuk mengidentifikasi dan
mengupayakanbersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi dan
menghasilkan pilihan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
b.
Agar pihak yang mengalami konflik mencapai kesepakatan untuk pemenuhan
kenutuhan dasar
4. Teori identitas
Disebabkan karena identitas terancam, yang sering berakar pada hilangnya
penderitaan di masa lalu yang tidak terselesaikan
Sasaran yang ingin dicapai:
a. Melalui fasilitas untuk mempertemukan pihak yang bertikai diharapkan dapat
mengidentifikasi ancaman / ketakutan untuk membangun rekonsilisasi
b.
Meraih kesepakatan bersama yang mengakui kebutuhan identitas pokok semuapihak
-
8/10/2019 Potensi Konflik
5/8
5.
Teori kesalahpahaman antar budaya
Disebabkan oleh ketidakcocokan dalam suatu komunikasi di antara berbagai budaya
yang berbeda
Sasaran yang ingin dicapai:
a. Memberi pengetahuan tentang budaya
b. Mengurangi stereotif negatif pihak lain
c.
Meningkatkan keefektifan komunikasi dengan antar budaya
6.
Teori yransformasi konflik
Disebabkan oleh maslah ketidaksesuaian dan ketidakadilan yang muncul sebagai
maslah sosial budaya dan ekonomi (sara, gender)
Sasaran yang ingin dicapai:
a. Mengubah struktur dan kerangka kerja penyebab ketidaksetaraan dan
ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi
b. Meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang pihak yang berkonflik
c.
Mengembangkan proses dan sistem untuk mengusahakan kedamaian dankeadilan
ANALISIS KONFLIK
A. Mengapa perlu menganalisis konflik?
Untuk memahami latar belakang dan sejarah situasi dan kejadian-kejadian
Untuk mengidentifikasi semua kelompok yang terlibat, tidak hanya kelompok
yangmenonjol saja
Untuk memahami semua kelompok dan lebih mengetahui bagaimana hubungannya satu
sama lain Untuk memahami pandangan semua kelompok dan lebih mengetahui bagaimana
hubungannya satu sama lain
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan kecenderungan yang mendasari konflik
B.
Alat bantu analisis konflik
Pemetaan konflik
Memberi deskripsi pendahuluan mengenai berbagai sikap, perilaku, dan situasi yang
berkembang
Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menggambarkan konflik secara
grafis, menghubungkan pihak2 dengan masalah dan dg pihak lainnya
Penahapan konflik
Pra konflik
Periode dimana terjadi ketidaksesuaian sasran, konflik masih tersembunyi, biasanya
mulai muncul ketegangan
Konfrontasi
Konflik mulai terbuka, muncul kekerasan dan mulai mencari sekutu, mengarah pada
polarisasi antar pihak
Krisis
Puncak konflik, komunikasi mungkin terputus, munculnya pernyataan yang
cenderung menuduh pihak lain Akibat
-
8/10/2019 Potensi Konflik
6/8
Penaklukan, menyerah, atau genjatan senjata, mulai terbuka proses penyelesaian
konflik
Pascakonflik
Ketegangan mulai berkurang, hubungan mulai normal tetapi uu dan masalah belum
teratasi dengan baik
Segitiga SPK (segrega galtung) segitiga konflik
Asumsi dasarnya bahwa konflik memiliki 3 komponen utama: konteks, situasi,
perilaku dan sika[
Tujuan analisis:
1.
Untuk mengidentifikasi ketiga faktor unutk masing-masing pihak
2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antar faktor
3. Untuk menghubungkan faktor denga berbagia kebutuhan dan ketakutan
masing-masing pihak
4. Mengidentifikasi titik awal interfensi
Analogi bawang bombay (donat)
Berasumsi pada 3 lapisan situasi konflik:
1. Lapisan terluar merupakan posisi kita didepan umum dan didengar untuk emua
orang (apa yang kita katakan tentang yang kita inginkan)
2.
Lapisan kedua untuk kepentingan (apa yang ingin dicapai dalam situasi
tertentu)
3. Lapisan inti untuk kebutuhan terpenting untuk dipenuhi
Pohon konflik
Suatu metode bagi tim, organisasi, kelompok/ masyarakat untuk mengidentifikasi
isu-isu yang dipandang penting oleh masing0measing pihak dan kemudian
dipisahkan dalam 3 kategori:
1. Penyebab konflik
2. Masalah inti
3.
Efek/ akibat konflik
Analisis kekuatan konflik
Analogi pilar
Piramida
C. Isu-isu kritis dalam konflik
Kekuasaan
Konflik sering berpusat pada usaha unutk memperoleh kekuasaan yang lebih besar ataukekhawatiran akan kehilangan kekuasaan
Budaya
Masyarakat lebih sering menghormati budayanya sendiri dan sering
mempertahankan dalam mempengaruhi pengaruh dari luar
Konflik terjadi karena kadang budaya tradisional (adat) bertentangan dengan budaya
modern
D.
Pengelolaan Konflik
Dialog atas dasar kepentingan dan kebutuhan
Mediasi
Resolusi konflik secara transformatif
-
8/10/2019 Potensi Konflik
7/8
Rekonsiliasi (penyatuan kembali)
Metode yang didasarkan kearifan lokal apabila hal tersebut tidak menjadi akar atau
memperoleh konflik
E.
Resolusi Konflik
Suatu proses analisis dan penyelesaian masalah yang mempertimbangkan kebutuhan-
kebutuhan individu dan kelompok seperti identitas dan pengakuan juga perubahan-
perubahan institusi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
F.
Penyelesaian/resolusi konflik
Peacekeeping
Proses menghentikan atau mengurangi aksi kekerasan melalui intervensi militer
yang menjalankan peran sebagai penjaga perdamaian yang netral
Peacemaking
Proses yang tujuannya mempertemukan atau merekonsiliasi sikap politik dan
strategi dari pihak yag bertikai melalui mediasi, negosiasi, arbitrasi terutama pada
level elite atau pemimpin Peacebuilding
Proses implementasi perubahan atau rekontruksisosial, politik, ekonomi demi
terciptanya perdamaian yang langsung
G. Proses Resolusi Konflik harus memperhatikan:
Bermakna bagi orang atau partisipan yang terlibat dan terkena imbas oleh konflik
tersebut (pendekatan mestinya tidak sekedar mengambil begitu saja dari
komunitas/negara lain dalam menyelesaikannya
Praktis dengan menyajikan perangkat efektif dan resource bagi orang yang bekerja
dalam menyelaraskan konflik secara konstruktif
Partisipatoris dengan melibatkan orang untuk mengambil peran sebagai agen.
Pengambil keputusan, pelaku, dan pemandu dalam proses mentransformasikan
konflik tsb.
Berakar dari tradisi, budaya masyrakat setempat dan menampung kebutuhan yang
mereka identifikasikan
H. Isu-isu kritis dalam politik
Identifikasi
- Diperoleh dari rasa memiliki suatu budaya
-
Dalam konflik, apa yang dirasakan orang mengenai siapa dirinya dapat menjadisumber kekuatan utama, sebaliknya pandangan orang dapat menjadi subjek
serangan.
Gender
Konflik bisa bersumber pada perbedaan peran sosial antara pria dan wanita
HAM
Pelanggaran hak dan perjuangan untuk menghapus pelanggaran merupakan dasar dari
beberapa konflik kekerasan
I. Proses perdamaian
Serangkaian tindakan pertemuan, aktivitas yang diambil oleh kelompok yang berkonflik
dan orang diwilayah yang terkena imbasnya untuk menuju penyelesaian secara terbuka
-
8/10/2019 Potensi Konflik
8/8
serta penerimaan secara sosial, ekonomi, politik, dan akar-akar penyebab konflik yang
melahirkan pertemuan/pertentangan
Proses perdamaian efektif akan memperhitungkan dan menyentuh tujuh elemen:
gender, generasi, politik, militer, ekonomi, budaya, sosial, nasional, batas2 kebudayaan
dan sda
TEORI SOSIOLOGI KONFLIK KONTEMPORER