potensi konflik 2015

32
RAHASIA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN RESOR PINRANG Jl.Bintang No. 3 Pinrang 91211 POTENSI DAN KERAWANAN KONFLIK SOSIAL WILAYAH KAB. PINRANG TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN A. Umum. 1. Situasi kamtibmas pada hakekatnya adalah merupakan perkembangan potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata dari aspek Ipoleksosbudhankam yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Disamping itu, pembangunan dengan berbagai dampak negatif dan akibat pengaruh globalisasi serta kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi / informasi dapat memberikan pengaruh terhadap gangguan nyata sebagai bentuk gangguan kamtibmas merupakan salah satu indikator bahwa interaksi sosial berkembang sedemikian rupa, sehingga apabila tidak diamati dan diantisipasi secara konsepsional dan mendasar, akan sulit untuk menanggulangi secara tepat, cepat dan tuntas. 2. Kabupaten Pinrang merupakan bagian wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang secara geografis terletak pada koordinat antara 4º 10’ 30” sampai 3º 19’ 13” Lintang Selatan dan 119º 26’ 30” sampai 119º 47’ 20” Bujur Timur. Daerah ini berada pada ketinggian 0-2.600 meter dari permukaan laut.Kabupaten Pinrang berada ±180 km dari Kota Makassar, dengan memiliki luas ± 1.961,77 Km², terdiri dari tiga dimensi kewilayahan meliputi dataran rendah, laut dan dataran tinggi. Kabupaten Pinrang secara administratif pemerintahan terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan, 36 Kelurahan dan 68 Desa yang meliputi 81 Lingkungan dan 168 Dusun.Sebagian besar dari wilayah kecamatan merupakan daerah pesisir yang memiliki luas 1.457,19 Km² atau 74,27 % dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten Pinrang dengan panjang garis pantai ±93 Km.Kabupaten Pinrang memiliki sumberdaya perikanan yang RAHASIA

Upload: arman-paima-tlss

Post on 11-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

potensi konflik

TRANSCRIPT

RAHASIA1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI SELATANRESOR PINRANG

Jl.Bintang No. 3 Pinrang 91211

POTENSI DAN KERAWANAN KONFLIK SOSIALWILAYAH KAB. PINRANG TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN

A. Umum.

1. Situasi kamtibmas pada hakekatnya adalah merupakan perkembangan potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata dari aspek Ipoleksosbudhankam yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Disamping itu, pembangunan dengan berbagai dampak negatif dan akibat pengaruh globalisasi serta kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi / informasi dapat memberikan pengaruh terhadap gangguan nyata sebagai bentuk gangguan kamtibmas merupakan salah satu indikator bahwa interaksi sosial berkembang sedemikian rupa, sehingga apabila tidak diamati dan diantisipasi secara konsepsional dan mendasar, akan sulit untuk menanggulangi secara tepat, cepat dan tuntas.

2. Kabupaten Pinrang merupakan bagian wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang secara geografis terletak pada koordinat antara 4º 10’ 30” sampai 3º 19’ 13” Lintang Selatan dan 119º 26’ 30” sampai 119º 47’ 20” Bujur Timur. Daerah ini berada pada ketinggian 0-2.600 meter dari permukaan laut.Kabupaten Pinrang berada ±180 km dari Kota Makassar, dengan memiliki luas ± 1.961,77 Km², terdiri dari tiga dimensi kewilayahan meliputi dataran rendah, laut dan dataran tinggi. Kabupaten Pinrang secara administratif pemerintahan terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan, 36 Kelurahan dan 68 Desa yang meliputi 81 Lingkungan dan 168 Dusun.Sebagian besar dari wilayah kecamatan merupakan daerah pesisir yang memiliki luas 1.457,19 Km² atau 74,27 % dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten Pinrang dengan panjang garis pantai ±93 Km.Kabupaten Pinrang memiliki sumberdaya perikanan yang cukup besar dan merupakan salah satu sektor andalan bagi perekonomian daerah. Potensi pertambakan seluas 15.026,20 Ha atau 22,72

3. Secara geografis wilayah Kab.Pinrang secara umum memiliki topografi yang daratan dan curam yang memiliki tiga dimensi kewilayahan dataran redah, laut dan dataran tinggi masing-masing wilayah yaitu Tiroang, Patampanua dan Watang sawitto adalah daratan daerah yang memiliki garis pesisir pantai yaitu Kec.Suppa, Lanrisang, Mattiro Sompe , Duampanua dan lembang dan daerah yang memiliki karateristik wilayah pegunungan yaitu Batulappa, Duampanua dan Lembang memiliki haris pantai 93 km dan ketinggian wilayah

RAHASIA

RAHASIA2

0-500 diatas permukaan laut (60,411 %) , ketinggian daratan 500-1000 meter diatas permukaan laut (19,59 %) dan Ketinggian pegunungan 1000 meter di atas permukaan laut, Tipe iklim diwilayah Kab.Pinrang termasuk dalam Tipe B dan C dimana musim hujan terjadi pada bulan Nopember sampai Juni dan music kemarau terjadi pada bulan Agustus hingga September , secara umum curah hujan cukup tinggi dan juga dipengaruhi oleh angin musiman.

B. Dasar

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Rencana Kerja Polres Pinrang tahun 2015

C. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud

Memberikan gambaran tentang kesiapan Polres Pinrang dalam rangka mengantisipasi permasalahan kerawanan dan permasalahan konflik Bidang Sosial budaya agar dalam pelaksanaan tugas profesional dan proporsional yang dapat berdampak kepada peningkatan citra institusi kepolisian.

b. Tujuan

1). Mempersiapkan suatu acuan dalam penanganan terhadap kemungkinan timbulnya permasalahan kerawanan dan memetakan konflik khususnya penanganan kerawanan dibidang sosbud

2). Meningkatkan peran Polri khususnya Polres Pinrang dalam kegiatan – kegiatan sosial budaya dan kemanuasiaan yaitu pada penanganan gangguan kerawanan kamtibmas bidang sosbud serta Meminimalisir dampak yang ditimbulkan

D. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup.Ruang lingkup kontinjensi dibatasi pada kontinjensi yang

penanganan permasalahan gangguan bencana alam yang bersifat kontijensi diwilayah kabupaten Pinrang.

b. Tata Urut.

I. PENDAHULUAN

II. PETA POTENSI DAN PERMASALAHAN

III. PERKEMBANGAN PETA KONFLIK DAN DAERAH RAWAN.

IV. PERKIRAAN KEADAAN

RAHASIA

RAHASIA3

V. CARA BERTINDAK DAN PELIBATAN PERSONIL

VI. PENUTUP.

II. PETA POTENSI DAN PERMASALAHAN

1. Agama dan aliran kepercayaan

a. Agama :

Bahwa untuk wilayah Kab.Pinrang secara umum mayoritas penduduknya adalah yang memeluk Agama Islam , Kristen Protestan ,Kristen katholik , Hindu, Budha dan juga ada satu aliran kepecayaan yang merupakan kepercayaan dari warga To’lotang dimana sebagia warga pemeluk kepercayaan tersebut merupakan warga pendatang yang berasal dari kab.Sidrap, sedangkan di Kab.Pinrang juga ada pemeluk aliran Ahmadiyah 2 Kepala Keluarga atau kl.20 namun kegiatan dan aktifitas keagamaan dalam kesehariannya khususnya dalam melaksanakan Ibadah dilakukan di rumah masing-masing, dan apabila melakukan kegiatan yang sifatnya pengajian dan pertemuan umum dilaksanakan di Kota Makassar dimana warga menganut aliran Ahmadiyah yang berada didaerah diluar Parepare akan datang sedangkan untuk aliran islam garis kerasuang berkembang di Kab.Pinrang antara lain Jemaah tabliq, Al Wahdah Al Islamiah, LDII, ormas KPSI dan Salafi

b. Permasalahan :

Bahwa untuk Kab.Pinrang hingga saat ini permasalahan khususnya terkait dengan Toleransi beragama masih berjalan dengan baik, komunikasi antar umat beragama baik Agama Mayoritas maupun minoritas serta aliran Kepercayaan dan alirang Ahmadiyah terjalin dengan baik , namun dengan adanya issu-issu yang berkembang pada level dan tingkat nasional, sehingga memerlukan antisipasi dini, hala ini dilakukan dengan cara mengintensifkan peran Kemenah RI Kab.Pinrang dan FKUB (Forum komunikasi antar Umat Beragama) Kab.Pinrang termasuk peran serta Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan warga masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan kejadian dan issu yang muncul pada skala nasional.

c. Potensi Gangguan :

Adanya kejadian-kejadian yang terjadi dan muncul dibeberapa daerah diwilayah Indonesia khususnya ditengah-tengah masyarakat terkait dengan mulai lunturnya kesadaran dan toleransi serta penghormatan oleh warga masyarakat kepada pemeluk Agama tertentu baik mayoritas maupun minoritas pada tingkat Nasional, secara tidak langsung dapat berimplikasi dan berpotensi menjadi permasalahan baru yang berujung pada konflik sosial dengan Isu Agama ditengah-tengah masyarakat, termasuk bila ada kelompok

RAHASIA

RAHASIA4

atau orang-orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab yang melakukan tindakan provokasi dan penghasutan sehingga warga mudah marah dan terpancing, hal ini perlu adanya perhatian khusus termasuk diwilayahKab.Pinrang dengan memaksimalkan giat deteksi dini dari ancaman perpecahan yang bernuansa SARA serta melakukan pengawasana perkembangan aliran Islam garis keras termasuk kelompok radikal ISIS yang menjurus pada tindakan terorisme.

2. Budaya / kultur

a. Pada dasarnya budaya / kultur warga masyarakat Kab.Pinrang adalah memiliki karakteristik budaya Bugis dimana secara historis Wilayah Kab.Pinrang adalah mayoritas merupakan pendudukan suku Bugis, namun terdapat juga suku – suku lainnya yang mendiami dan menetap lama di wilayah Kab.Pinrang seperti suku Makassar, Mandar, Toraja , jawa sehingga kultur budaya masyarakat Pinrang Kendal dengan budaya Bugis, hal ini dapat dilihat pada kehidupan seharri-hari seperti kegiatan pesta adat, perkawinan dan lainnya sedangkan suku-suku lainnya dalam kehidupan sehari-hari juga masih ada ditemukan dan ditampilkan seperti adat perkawinan suku Mandar, Makassar, Jawa dan Toraya.

b. Permasalahan :

Bahwa adanya sesuai dengan adat , budaya serta kebiasaan warga masyarakat khususnya budaya suku Bugis dan Makassar yang pada umumnya memiliki karakteristik yang bertemperamen keras dan sering membawa benda tajan (senjata Tajam / badik) baik dikota maupun di pedesaan atau perkampungan, secara hokum kegiatan – kegiatan tersebut adalah merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum, dan fakta yang muncul dan terjadi selama ini adalah banyaknya kasus-kasus penganiayaan, pembunuhan dengan menggunakan senjata tajam (badik).

c. Potensi Gangguan :

Dengan adanya budaya dan kebiasaan warga masyarakat khususnya Bugis dan Makassar yang kesehariannya dalam aktifitas dilingkungan masyarakat masih membiasakan diri mempersenjatai diri dengan senjata tajam (badik) yang merupakan pelanggaran hokum, secara tidak langsung adalah bentuk dan bagian dari ancaman gangguan Kamtibmas, karena dengan kultur masyarakat yang bertemperamen tinggi serta masih menjunjung tinggi budaya SIRI dapat menjadikan kebiasaan tersebut memunculkan potensi gangguan khususnya kasus-kasus kekerasan dengan senjata tajam (badik)sampai pada penghilangan nyawa manusia.

d. Langkah dan antisipasi

Perlu ada solusi dan antisipasi khususnya untuk mencegah kasus-kasus pelanggaran hokum dan tindak pidana seperti penganiayaan,

RAHASIA

RAHASIA5

pembunuhan dan lain-lain dengan menggunakan senjata tajam perlu ada solusi dan pemecahan masalah baik oleh Pemerintah , Tokoh masyarakat, Tokoh adat yang pelaksanaannya diberikan pendidikan budaya yang benar dan pemberian pemahaman kepada warga masyarakat bahwa kebiasaan membawa senjata tajam tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran hokum dan si pelakunya dapathukum sesuai dengan undang-undang

/. 3. Kepedudukan...........3. Kependudukan dan transmigrasi

a. Kependudukan

Data kependudukan untuk kab.Pinrang Per tahun 2014 adalah 454.946 jiwa dengan perincian laki-laki 225.293 jiwa dan perempuan 228.707 jiwa, perkembangan jumlah penduduk setiap tahunnya bertambah, hal ini secara tidak langsung dapat berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat baik sandang, pangan maupun perumahan termasuk lapangan kerja yang secara langsung dapat menjadi masalah dikemudian hari sehingga diperlukan penanganan yang tepat antara lain mengurangi laju pertambahan penduduk , meningkatkan lapangan kerja dan meminimalisir angka penggangguran

b. Transmigrasi

Untuk wilayah kab.Pinrang pada tahun 2008 oleh Pemerintah pusat telah melaksanakan program Transmigrasi asal pengiriman dari pulau Jawa dan ditempatkan diwilayah Kec.Lembang yaitu di Desa Buttu Sawe dengan jumlah transmigran yang datang dari pulau jawa termasuk transmigran local, namun program Pemerintah yaitu transmigrasi hingga saat ini tidak berjalan dengan baik dan dari jumlah peserta transmigrasi yang masih tinggal sebanyak 4 KK sedangkan yang lainnya kembali kedaeah asal, sedangkan lokasi transmigrasi hingga sekarang masih ada dan sebagiab tel;ah dikelolat oleh masyarakat setempat.

c. Permasalahan

Program transmigarsi yang digalakan Pemerintah pada Tahun 2008 khususnya yang ditempatkan di Desa Buttu Sawe Kec.lembang Kab.Pinrang hingga saat ini tidak berjalan dengan baik dimana hampir semua warga transmigrasi asal pulau Jawa yang ditempatkan dilokasi Transmigrasi Desa Buttu sawe Kec.Lembang kembali kedaerah asal dan hanya beberapa orang saja yang masih bertahan dan melakukan aktifitas khususnya perkebunan, selebihnya adalah transmigrasi local yang merupakan warga setempat.

d. Potensi gangguan

RAHASIA

RAHASIA6

Adanya warga transmigrasi asal pulau jawa yang kembali kedaerah asal dengan berbagai alasan dan meninggalkan lokasi transmigrasi dapat berptensi pada adanya klaim dan penguasaan oleh warga setempat atas obyek tanah milik warga transmigrasi asal pulau jawa yang seharus yang kemungkinan memunculkan permasalahan khususnya sengketa lahan dikemudian hari.

e. Langkah dan antisipasi

Perlu adanya koordinasi baik Pemerintah Daerah, Propinsi dan Pusat untuk mencarikan dan menyelesaikan permasalahan Transmigrasi dengan cara meminta kembali kepada warga yang ikut dalam program transmigrasi untuk kembali ke lokasi transmigrasi dan melakukan aktifitas seperti biasa.

/4. Kegiatan ...........4. Kegiatan masyarakat ( Unras, seminar,pertemuan, pertunjukan seni dll )

a. Unjuk Rasa

Bahwa aktifitas dan kegiatan aksi unjuk rasa yang sering terjadi di kab.Pinrang adalah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok - kelompok aktivis Mahasiswa dan elemen organisasi lainnya, baik mahasiswa yang menuntut ilmu akademik di Perguruan Tinggi yang ada di Kab.Pinrang maupun Mahasiswa yang berada dan menuntut ilmu akademik di Makassar termasuk aktivis Lembaga Swadaya masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya yang dalam melakukan aksinya membawa dan menyuarakan kepentingan atas nama rakyat adapun tuntutan dan aspirasi yang dibawa pada umumnya adalah aspirasi yang disuarakan dimana diankat dari realita kehidupan sehari-hari serta perkembangan yang ada sekarang ini baik yang menyoroti Kebijakan Pemerintah, Solidaritas antar mahasiswa maupun yang mengatasnamakan Kepentingan rakyat maupun, adapun aksi-aksi unjuk rasa khususnya di kab.Pinrang pada umumnya berjalan dengan aman dan terkendali.

b. Seminar

Kegiatan-kegiatan seminar pada umumnya untuk Kab.Pinrang tidak banyak dilaksanakan, kalaupun ada pelaksanaanya hanya dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil seperti seminar mahasiswa yang melakukan kegiatan Prakter Lapangan diwilayah Kab.Pinrang atau kegiatan seminar yang diprakarsai oleh Pemerintah Kab.Pinrang.

c. Pertemuan

Pertemuan adalah kegiatan dan agenda yang dilaksanakan secara terjadwal dan tersusun baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta dan masyarakat dimana pada dalam pertemuan – pertemuan tersebut pada umumnya adalah membahas tentang dinamika dan perkembangan yang ada atau agenda-agenda penting yang harus dibicarakan secara utuh dengan melibatkan banyak lembanag , kelompok maupun orang.

RAHASIA

RAHASIA7

d. Pertunjukan seni

Pada umumnya pertunjukan seni khususnya yang dilaksanakan di kab.pinrang setiap tahunnya semakin banyak dan pelaksananya dilakukan oleh semua elemen yang ada di kab.Pinrang baik Pemerintah, swata, organisasi massa, organisasi kepemudaan dan para pencinta seni yang intinya adalah melakukan kegiatan dan aktifitas seni baik festival, seni dan pagelaran budaya yang mengangkat tema kreasi generasi muda dan adat dan budaya ,Musik maupun sastra, adapun pelaksanaan dan lokasi kegioatan selama ini dilakukan baik ditempat terbuka seperti Lapangan Lasinrang maupun di GOR Lasinrang atau ditempat lainnya.

e. Permasalahan

Dari empat kegiatan tersebut pada umumnya semua kegiatan memiliki permasalahan masing-masing baik dari sisi pelaksanaannya yang harus mengikuti aturan perundang-undangan, batas waktu dan serta tetap pada koridor hokum yyang berlaku, namun ada juga yang sering ditemukan kegiatan yang tidak mengikuti peraturan yang berlaku seperti kegiatan unjuk rasa tanpa ijin, seminar tanpa pemberitahuan dan kegiatan seni yang tidak memiliki ijin dari pihak terkait.

f. Potensi gangguan

Semua kegiatan tersebut baik aksi unjuk rasa, seminar, pertemuan dan pertunjukan seni pada umumnya memiliki potensi gangguan seperti pada aksi unjuk rasa mahasiswa yang dalam aksinya melakukan blockade jalan dan membakar ban yang tentunya secara langsung telah mengganggu ketertiban umum, dn tidak menutup kemungkinan berujung pada tindakan anarkis melawan petugas pengamanan, pengrusakan, pelemparan. Untuk kegiatan pertemuan potensi yang biasanya muncul dan dapat menjadi ancaman gangguan adalah pada pelaksanaan pertemuaannya yang biasanya bila dalam pertemuan tersebut ada kesalahpahaman, perbedaan pendapat bahkan menjurus pada pertentangan indivisu yang tentunya berpoyensi menjadi ancaman gangguan yang biasanya muncul aksimkekerasan antar anggota baik kelompok maupun organisasi yang dapat berujung pada penganiayaan.

g. Langkah dan antisipasi

- Secara Ekternal : perlu dilakukan koordinasi dan kerjasma baik dengan Instansi Pemerintah , Organisasi massa, organisasi politik , organisasi kepemudaan, aktivis mahasiswa , LSM dan elemen masyarakat lainnya untuk sama-sama berperan aktif menjaga suasana kamtibmas agar tetap kondusif, tetap mematuhi rambu-rambu hokum dalam melaksanakan aktifitas.

- Sexara Internal : meningkatkan giat deteksi dini, penyelidikan, pengalangan dan pengamanan terhadap giat-giat dan aktifitas

RAHASIA

RAHASIA8

baik yang dilakukan kelompok masyarakat, Aktivis mahasiswa, LSM organisasi massa dan politik serta elemen lainnya untuk sedini mungkin mencegah dan mengantisipasi timbulnya potensi gangguan keamanan, termasuk meningkatkan giat Patroli dan penjagaan di lokasi-lokasi rawan gangguan kamtibmas dan pusat keramaian.

5. Pendidikan

a. Pendidikan :- Untuk bidang pendidikan bahwa untuk Sulawesi selatan secara

umum telah menerapkan pendidikan gratis untuk tingkat sekolah Dasar s/d Sekolah Tingkat Pertama dimana program-program kurikulum yang ada dalam proses pendidikan pada umumnya berjalan dengan baik, dan untuk pelaksanaan UN Tahun 2015 terjadi permasalahan dalam hal ini adana keterlambatan naskah UN akibat sistim pencetakan yang terlambat sehingga berakibat pada penundaan pelaksanaan UN secara nasional khususnya pada UN tingkat SMA/SMK/MA, namun secara umum pelaksanaan dapat berjalan dengan aman dan terkendali.

/.Permasalahan..........- Permasalahan pasca Islah pengurus Yayasan Pendidikan

Cokroaminoto Pinrang antara Yayasan Versi Iqbal Mukkadas,SE dengan Dra.Hj.Ummu Kalsum, dimana hingga sekarang mereka belum selesai dalam proses isla sekalipun telah dilakukan upaya-upaya penyelesaian secara baik yang dimediasi oleh Polres Pinrang atau Pemkab Pinrang namun masing-masing pihak tidak mau melakukan penyelesaian dan tetap melakukan aktifitas masing-masing seperti kegiatan akademik dan lain-lain

b. Permasalahan

- Bahwa permasalahan yang tombul karena adanya agenda kurikulum sekolah yaitu pada pelaksanaan UN secara nasional yang mengalami penundaan pelaksanaan khususnya pada tingkat SMA/SMK/MA, namun hal ini dapat terlaksana dengan baik sekalipun sudah tidak sesuai dengan jadwal yang ada serta tingkat kelulusan yang mencapak 99,7 % untuk kab.Pnrang

- Timbulnya permasalahan baru pasca islah Yayasan Pendidikan Cokroaminoto yang hingga sekarang belum selesai merupakan tantangan tuga pengamanan yang perlu diantisipasi mengingat dari konflik tersebut masing-masing pihak melakukan aksi-aksi sendiiri yang menjurus pada tindakan pelangaran hokum seperti bentrok antar massa / pengamana swakarsa yang dibentuk masing-masing sampai pada saling lapor tindak pidana ke Kepolisian.

c. Potensi

- Dengan adanya agenda nasional khususnya dibidang pendidikan dimana mengalami penundaan pelaksanaan UN pada UN Tahun

RAHASIA

RAHASIA9

2015 kiranya untuk tahun yang akan dating tidak terjadi lagi karena bila kejadian tersebut terulang diperkirakan aka nada aksi unjuk rasa dan protes kepada Pemerintah yang beropetensi menganggu keamanan.

- Adanya konflik Yayasan Pendidikan Cokroaminoto tersebut diperkirakan dapat memicu perkelahian dan bentrok antar kelompok, mengingat masing-masing pihak melakukan aktifitas dan kegiatan akademik dikampus masing-masing dengan logo dan organisasi yang sama.Langkah dan antisipasi

- Melakukan koordinasi baik dengan Instansi Pemerintah Pemkab Pinrang Cq,Dinas Dikpora Kab.Pinrang, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah pusat agar kejadian penundaan UN untuk tahun yang akan dating tidak terjadi lagi.

- Agar proses penyelesaian sengketa Yayasan Pendidikan Cokroaminoto terus dilakukan dengan cara mendiasi dan mempertemukan kedua belah pihak agar mau duduk bersama untuk menyelesaikan sengketa dengan baik demi massa depan Pendidikan, meningkatkan giat deteksi dini, penyelidikan, penggalangan dan pengamanan terhadap orang maupun obyek serta menghimbau kepada masing-masing pihak untuuk tidak melakukan tindakan yang berpotensi menjadi pemicu bentrok antar kedua kelompok.

6. Hukum dan perundang – undangan.

a. Permasalahan

Produk hukum dan perundang-undangan yang dibuat Pemerintah pada dasarnya adalah peraturan yang mengatur dan melindungi kepentingan Pemerintah, Warga Negara baik pada skala nasional maupun Daerah, adapun produk hukum yang dibuat oleh Pemerintah pada lever Kab/Kota adalah produk hokum berupa Peraturan daerah (Perda) yang pada umumnya peraturan dibuat untuk kepentingan daerah dan masyarakat, dalam penerapannya masih perlu ditingkatkan seperti perda Miras dimana dalam penegakannya masih kurang maksimal sehingga aktifitas dan kegiatan masyarakat dalam membuat, menjual, mengkonsumsi miras masih tetap ada dan cenderung meningkat, hal ini secara langsung dapat mengganggu situasi Kamtibmasi khususnya di kab.Pinrang.

b. Potensi gangguan

Ada peraturan daerah (Perda) khususnya Perda tentang larangan peredaran Miras diwilayah Kab.Pinrang perlu dioptimalkan penegakannya khususnya dalam hal penertiban tempat produksi miras tradisional, penjual dan penikmat miras dengan meningkatkan Razia dan penegakan hukum, hal ini harus dilakukan selain karena menjadi penyakit masyarakat juga miras merupakan salah satu

RAHASIA

RAHASIA10

sumber permasalahan dan kejahatan baik perkelahian, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lain.

c. Langkah dan antisipasi

Perlu ada kerjasama dan koordinasi baik dengan Pemerintah khuususnyya Instansi yang beroeran dalam penegakan Perda Miras untuk bersama-sama melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan giat razia minuman keras baik Produksi miras tradisional (ballo), miras modern , Penjual/pedagang, distributor maupun penikmat miras yang tujuannnya untuk mencegah dan mengeliminir gangguan kamtibmas diwilayah Kab.Pinrang

7. Ilmu Pengetahuan dan teknologi

a. Permasalahan

Bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan technologi di Kab. Pinrang meniti beratkan pada pengembangan tekhnologi bidang pertanian seperti penciptaan mesin perontok padi (chandu’e) dan alat pemusnah hama tikus. Adapun permasalahan yang timbul dari perkembangan tekhnologi adalah adanya persaingan dan perebutan hak paten (hak cipta) antara Chandu’e vs Mutiara yang berujung pada tuntutan hokum sampai pada Mahkamah Agung yang hingga kini kedua belah pihak masih saling mengklaim atas Hak cipta mesin tersebut.

b. Potensi Gangguan

Adanya konflik tentang hak cipta alat pertanian yang tuntutannya masuk pada ranah hukum yang hingga sekarang masih saling mengklaim diperkirakan dapat menimbulkan konflik antara keduanya termasuk merembet pada perselisihan dengan menggunakan kekuatan massa.

c. Langkah dan antisipasi

Perlu dilakukan penyelesaian dalam bentuk mediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak dan harus di fasilitasi oleh pemerintah mengingat produksi mesin tersebut telah beredar banyak di masyarakat khususnya petani.

8. Bencana alam

a. Permasalahan

Bahwa kondisi wilayah Kabupaten Pinrang yang memiliki karakteristik willayah daratan, laur dan pegunungan juga memiliki jenis dan potensi gangguan bencana alam yang dapat terjadi seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin kencang / putting beliung dan potensi abrasi laut, bahwa Kab.Pinrang pernah mengalami bencana alam yang menelan korban jiwa yaitu bencana alam gempa

RAHASIA

RAHASIA11

bumi pada tahun 1997, sehingga untuk mengantisipasi dengan giat deteksi dini bencana alam perlu kerjasama semua pihak yang memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing secara terpadu dan terkoordinir khususnya pada penanggulangan bencana alam yang berimplikasi kontijensi.

b. Potensi

Adanya bahaya bencana alam di Kab. Pinrang selain karena factor perubahan cuaca, (iklim), factor manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan dan memiliki kebiasaan buruk seperti penebangan hutan secara lliar, pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan dan kebiasaan membuang sampah sembarangan yang berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor, abrasi, terjangan angin kencang/putting beliung serta banjir kiriman akibat luapan sungai saddang.

c. Langkah dan antisipasi

a. Pelibatan komponen – komponen yang menjadi Tim penanggulangan terpadu masing-masing :1) Pemerintah daerah kab.Pinrang2) BPBD Kab.Pinrang3) TNI4) POLRI5) SAR 6) PMI7) Elemen masyarakat

/.Lokasi..............b. Lokasi Evakuasi

Penentuan lokasi evakuasi dan jalur route menuju tempat evakuasi korban bencana alam sangat penting artinya dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam yang terjadi. Penentuan lokasi dan jalur ini sudah dilakukan berdasarkan survei yang sudah dilaksanakan sebelumnya dan telah diumumkan kepada masyarakat untuk diketahui bilamana terjadi bencana alam. Adapun lokasi-lokasi evakuasi dan jalur-jalur route menuju lokasi evakuasi yang telah ditentukan di setiap Satwil jajaran Polres Pinrang.

9. Lingkungan hidup

a. Permasalahan

Adanya aktivitas penambangan khususnya tambang galian golongan C seperti tambang galian pasir milik H. BABA, PATTA BULLA, sekitar Sungai Saddang Pincara dan Tambang Timbunan termasuk aktivitas nelayan yang menangkap ikan yang diduga menggunakan Bom ikan.

b. Potensi gangguan

RAHASIA

RAHASIA12

Adanya permasalahan tentang tambang gol. C dan aktivitas Nelayan dalam menangkap ikan yang diduga menggunakan bom ikan, pada dasarnya telah mengganggu keberadaan lingkungan hidup khususnya perlindungan terhadap kehidupan satwa, ekosistem dan biota laut termasuk kerusakan lingkungan pemukiman akibat aktivitas pertambangan.

c. Langkah dan antisipasi

Perlu dilakukan langkah pencegahan terhadap timbulnya kerusakan lingkungan hidup dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah guna mengantisipasi kerusakan lingkungan yang semakin parah termasuk mengancam daerah pemukiman yang dapat berakibat pada aksi unjuk rasa maupun protes warga masyarakat.

10. Pertanahan

a. Permasalahan

1) Data Kasus Tanah yang setiap tahun sering terjadi2) Lokasi obyek sengketa tanah ada umumnyya adalah lokasi yang

sudah bersengketa dan dalam proses hukum baik di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung

3) Adapun motif dan latar belakang terjadinya kasus tanah diwilayah Kab.Pinrang pada umumnya adalah kasus sengketa tapal batal, kasus sengketa Sertifikat ganda, Kasus sengketa penguasaan obyek tanah / sawah / kebun, kasus sengketa tanah warisan dan lain-lain

4) Tidak patuh hukum (tidak taat pada puyusan)5) Adapun kasus tanah yang berpotensi menimbulkan bentrok dan

kekerasan adalah :- Sengketa tanah Kampung Madalo Kel.Siparape Kec.Watang

saweitto- Sengketa tanah / sawah di Kp.Bulu Kec.Mattiro Bulu Dimana

pada setiap kali musim tanah ataupun musim panen selalu ada aktifitas dua kelompok / orang yang mengerjakan obyek tersebut baik saat musim tanah maupun panen.

- Dan Sengketa tanah lainnya yang masih dalam proses perkara baik di tingkat PN Pinrang, PT. Makassar dan MA RI

b. Potensi gangguan

Banyaknya kasus sengketa tanah yang nbermula dari penguasaan obyek, sertifikat ganda, tapal batas adalah merupakan ancaman potensi konflik , dimana untuk Kab.Pinrang kasus-kasus tanah yang terjadi selalu menggunakan cara-cara kekerasan bahkan sampai menelan korban luka hingga meninggal dunia, adanya ketidak taatan warga masyarakat pada proses hokum dimana obyek yang telah dieksekusi oleh PN masih tetap dikuasai oleh yang kalah sehingga hal ini menjadi pemicu adanya pegerahan massa dan pengusiran dengan cara kekerasan.

RAHASIA

RAHASIA13

c. Langkah dan antisipasi

Banyaknya kasus sengketa tanah kiranya menjadi perhatian oleh semua pihak baik Pemerintah, pihak Keamanan, Tokoh masyarakat untuk dalam penyelesaian sengketa tanah bila telah memiliki putusan hokum yang inkra agar dihormati dan diberikan pemahaman kepada warga masyarakat untuk mematuhi poutusan hokum dan bila kasus sengketa dalam proses kiranya diantisipasi terjadinya perkelahian, bentrok dan lainnya dengan cara memediasi dan Tudang Sipulung untuk meredam kasus-kasus tanah.

11. Penyakit masyarakat

a. Permasalahan

Banyaknya aktivitas warga masyarakat yang masih melakukan kegiatan yang melanggar norma hukum , adat dan budaya khususnya kebiasaan yang meresahkan masyarakat seperti judi (sabung ayam, togel, kyu-kyu dll), Prostitusi terselubung, Café / tempat-tempat hiburan yang menyediakan minuman keras baik ballo maupun miras moneren (botolan) termasuk transaksi sex yang juga disediakan wanita penghibur penjualan miras di toko –toko campuran yang yang tidak memiliki ijin, serta perdagangan dan traksaksi Narkoba.

b. Potensi gangguan

Dengan banyaknya permasalahan tentang penyakit masyarakat seperti judi dan tempat hiburan yang menyediakan miras, wanita penghibur dan toko – toko yang menjual miras serta perdagangan narkotika pada dasarnya dapat merusak masa depan generasi muda merupakan bagian dari kerawanan gangguan kamtibmas dan berpotensi terjadinya tindak pidana seperti perkelehian, penganiayaan, pembunuhan, pencurian dan penyalahgunaan narkoba, termasuk rawan terhadap timbulnya penyakit kelamin karena transaksi prostitusi, dimana dari data Pemkab Pinrang Tahun 2011 ada  35 penderita Odha dari 35 warga Pinrang yang tercatat sebagai Odha tersebut, 16 orang di antaranya bermukim di luar Kabupaten Pinrang termasuk empat di antaranya adalah pegawai negeri sipil (PNS) dalam lingkup Pemerintahan Kabupaten Pinrang. 

c. Langkah dan antisipasi

Perlunya dilakukan koordinasi dan kerjasama antar lembaga baik pemerintah , swasta, LSM, Tmoas dan Toga dalam pemberantasan penyakit masyarakat serta melakukan langkah - langkah pencegahan secara dini terhadap penyebaran penyakit HIV AIDS di Kab.Pinrang, peredaran Miras, Narkoba dan judi guna mengantisipasi dan meminimalisir setiap permasalahan yang dapat ditimbulkan serta menyelamatkan generasi muda. Serta meningkatkan giat Kepolisian dalam hal melaksanakan operasdi dan razia terhadap penyakit masyarakat tersebut

RAHASIA

RAHASIA14

12. Tenaga Kerja / buruh

a. PermasalahanKab.Pinrang adalah daerah yang memilik karakteristik dan budaya pekerja keras dan banyak masyarakat bugis Pinrang yang memiliki jiwa sebagai orang perantau yang dan mengadu nasi daerah lain sampai ke luar negeri baik melalui jalur resmi pemerintah maupun menjadi imigran gelap ke Malaysia, hal ini karena banyaknya warga yang bekerja di Malaysia hanya dengan menggunakan dokumen Visa Kunjungan, adapun permasalahan yang sering muncul kepada Tenaga kerja khususnya TKI yang berangkat melalui jalur tidak resmi sering dipulangkan dan dideportasi kembali ke Indonseia sedangkan untuk tenaga kerja local pada umumnyabekerja pada industri lokal dan Home Industri dan termasuk buruh kasar seperti buru bangunan dan kebersiihan.

b. Potensi gangguanBahwa adanya kegiatan warga Kab.Pinrang yang mencari pekerjaan ke luar negeri khususnya Malaysia tidak melalui agen resmi pemerintah berpotensi selain merugikan Negara karena tidak ada pemasukan devisa dari TKI Ilegal juga berbahaya dan dapat mengancam jiwa TKI sendiri karena dinegara tersebut mereka akan menjadi target operasi dari pemerintah Negara tersebut untuk ditangkap dan dideportasi dimana kembali ke Indonesia

c. Langkah dan antisipasiPerlu adanya langkah konkrit dan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyeleseaian TKI khususnya yang illegal serta memberikan himbauan kepada masyarakat Kab.Pinrang khususnya yang mempunyai keinginan untuk mencari pekerjaan diluar negeri agar masuk melalui jalur resmi yang telah disediakan Pemerintah, termasuk menghindari upaya calo dan agen tidak resmi agar berhati-hati menerima tawaran bekerja keluar negeri

/. 13...............13. Pengangguran

a. PermasalahanBahwa permasalahan penggangguran di Kab.Pinrang hingga saat ini tidak ada namun tetap diantisipasi mengingat setiap tahunnya peningkatan angka kelulusan pelajar SMI yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi , maka mereka juga terancam akan menganggur dan hal ini bila tidak ada control baik pemerintah, orang tua dan masyarakat besar kemungkinan lulusan sekolah tersebut bisa terjerumus ke hal-hal yang negative seperti pergaulan bebas, kejahatan dan lain-lain.

b. Potensi gangguanBila angka pengangguan lebih banyak dari sector lapangan kerja maka kerawanan yang ditimbulkan berdampak pada kehidupan social ekonomi masyarakat itu sendiri dan bila tidak diantisipasi tidak

RAHASIA

RAHASIA15

menutup kemungkina akan memunculkan gangguan kamtibmas karena memikirkan nasib dan ekonomi.

c. Langkah dan antisipasiPerlu dilakukan koordinasi baik dengan Pemkab Pinrang, Disnaker, Dikpora dan instansi sertalembaga lainnyya untuk sedini mungkin mencegah adanya pengangguran, karena pengangguran merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya gejolak social dan keamanan.

14. Pariwisata

Data pariwisata di kab.Pinrang saat ini telah banyak dan tersebat di wilayah Kecamatan seperti sbb a. Permandian Air Panas Sulili.

Obyek wisata Air Panas Sulilie, merupakan permandian alam yang mengundang sejuta kehangatan. Fasilitas kolam renang yang tersedia dikawasan ini, melengkapi kenyamanan dalam berenang. Tak heran bila kawasan permandian air panas ini digemari oleh semua kalangan masyarakat didaerah ini dan sekitarnya. Untuk mengunjungi obyek wisata ini, pengunjung dapat menemuh jarak sejauh 5 kilometer aau sekitar 15 menit perjalanan dari kota Pinrang.Lokasinya sangat mudah dijangkau, karena masih berada dalam wilayah kota.

b. Pantai Ujung Tape

Salah satu obyek wisata bahari yang terletak di Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, sekitar 25 km arah barat kota Pinrang. Untuk mencapai tempat ini memerlukan waktu perjalanan sekitar 20 menit melalui jalan darat dan beraspal. Kawasan ini meiliki daya tarik tersendii, jika pada sore hari kita dapat menikmati angin pantai yang sejuk dan terbenamnya matahari dan tempat ini ramai dikunjungi oleh masyarakat, terutama pada hari libur.

d. Permandian Air Panas Lemo Susu

Letaknya di Kecamatan Lembang, sekitar 45 menit perjalanan arah utara kota Pinrang. Fasilitas yang tersedia ditempat ini, kolam renang, coltage. Bila anda berada di tempat ini, anda dapat menikmati udara sejuk sera pemandangan alam yang indah, sebab tempat ini berada diantara dua pegunungan. Jalur darat menuju PLTU Bakaru beraspal mulus.

e. Rumah Makan Terapung.

Letaknya di Malimpung, Kecamatan Patampanua, sekitar 20 km arah timur kota Pinrang. Tempat ini banyak dikunjungi masyarakat, terutama pada siang hari untuk bersantai sabil meikmati makanan dan udara sejuk serta memancing ikan yang ada didanau.

RAHASIA

RAHASIA16

f. Pulau Kamarrang.

Salah satu obyek wisata bahari yang terletak di Kecamatan Suppa. Sekitar 30 km arah selatan kota Pinrang. Kawasan ini diapit laut, sehingga menarik untuk di kunjungi. Pulau Kamarrang adalah wilayah Kabupaten Pinrang yang berhadapan dengan Kota Parepare, sehingga bila kita mau menyeberang kepulau ini lebih dekat bila lewat pelabuhan Parepare naik perahu tradisional dan hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit.

g. Air Terjun Kalijodoh.

Letaknya di Kecamatan Lembang, sekitar 50 km arah utara Kabupaten Pinrang atau 1,5 jam perjalanan darat. Air Terjun ini memiliki daya tarik tersendiri, karena kita dapat menikmati dinginnya udara pegunungan serta panorama alam yang indah diselingi kemurh air terjun yang mengalir dari pengunungan, Air Terjun Kalijodoh juga memiliki cerita tersendiri. Cerita yang masih diyakini masyarakat sekitar, pada jaman dahulu, ada sepasang muda-mudi yang berhasil membangun rumah tangga karena bermunajat di air terjun ini.

h. Tarian Pallaonromae .

Tarian ini menceritakan kehidupan petani sawah, yang merupakan kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Pinrang. Hamparan sawah luas membentang, sekelompok anak manusia turun kesawah. Dengan alat cangkul, mereka mulai menggarap sawahnya, kemudian mengairinya, menabur benih padi dan menyemaikannya, hingga menjaga padi dari serangan burung pipit. Gerakan tari yang diiringi tabuhan gendang, petikan kecapi dan tiupan seruling dan dibarengi dengan lantungan lagu meongpalo, yang merupakan nyanyian khas para pa’galung (petani padi), ekspresi gerak tari itu meliuk menggambarkan kegembiraan. Tarian Pallaonromae mengekspresikan gerak pencak silat, bermain layang-layang dan menampi padi yang baru saja dipanen, sebuah gambaran kegembiraan, ketika musim panen padi tiba. Kegembiraan ini dimanifestasikan pada Ma’padendang sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.

Adapun tempat – tempat wisata lainnya masih banyak lagi baik obyek wisata alam dan bahari yang masih terus dibenahi, seperti Air Terjun Karawa, Permandian Balaloang Permai, Lefa-lefa Race yakni perlombaan peruhu trdisional yang dilaksanakan di pantai Ujung Labuang, Kecamatan Suppa. Ada lagi obyek wisata Pantai Ujung Lero, Pantai Waetuwo, Bendungan Benteng dan Monumen La Sinrang, seorang pahlawan legendaries dalam masyarakat Sawitto Pinrang. 

a. Permasalahan

Banyaknya lokasi tempat wisata secara ekonomi akan sangat menguntungkan pendapatan Pemerintah dari sector Pariwisata

RAHASIA

RAHASIA17

termasuk dapat dinikmati juga hasilnya oleh masyarakat, namun permasalahn yang sering muncul apabila lokasi wisata tersebut disaat-saat tertentu akan banyuak pengunjung maka tingkat kerawanan tentunya meningkat dan berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

b. Potensi gangguan

- Perkelahian / penganiayaan dilokasi wisata- Korban tenggelam dilokasi wisata khususnya wisata laut- Kecelakaan lalu lintas- Kasi premanisme / pemalakan - Pencurian, curanmor dan jambret

c. Langkah dan antisipasi.

d. Perlu dilakukan langkah antisipasi khususnya pada saat –saat tertentu dimana tingkat kunjungan wisatawan meningkat seperti pada saat selesai Lebaran, Pergantian tahun dan masa libur sekolah, dengan menempatkan personil pengamanan di tempat-tempat tersebut.

III. DATA PETA KONFLIK KERAWANAN BIDANG SOSBUD.a. Kec. Lembang

- Kasus tapal batas laut yang berujung perebutan lahan penangkapan ikan antara nelayan Pinrang dan polman

- Kasus pemalakan terhadap mobil angkutan- Kasus sengketa tanah- Karakteristik budaya patinjo yang kental dengan persatuan dan

pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi. - Kecelakaan lalu lintas- Bencana alam tanah longsor angin kenjang

b. Kec.Duampanua- Kasus sengketa tanah / sawah / tambak- Karakteristik budaya patinjo yang kental dengan persatuan dan

pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi. - Kecelakaan lalu lintas - Bencana banjir dan angin kenjang

c. Kec.Patampanua- Kasus sengketa tanah/ sawah- Karakteristik budaya patinjo yang kental dengan persatuan dan

pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi - Kecelakaan lalu lintas - Angin kencang

d. Kec.Batulappa- Kasus sengketa tanah / kebun- Karakteristik budaya patinjo yang kental dengan persatuan dan

pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadianRAHASIA

RAHASIA18

- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, - Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan tanah longsor angin kenjang

e. Kec.Watang sawitto- Aksi unjuk rasa - Kasus perkelahian antar kelompok dengan banyak motif mulai

dari motif. - Kasus sengketa tanah / rumah / hutang piutang- Kasus Kecelakaan lalu lintas- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam tanah , banjir dan angin kenjang

f. Kec.Paleteang- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin kenjang

g. Kec.Tiroang- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin kenjang

h. Kec.Mattiro Sompe- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin kenjang , Abrasi

i. Kec. Cempa - Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin kenjang , Abrasi

/.j Kec.Mattiro Bulu........j. Kec.Mattiro Bulu

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam kebakaran dan angin kenjang

k. Kec. LanrisangRAHASIA

RAHASIA19

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin kenjang , Abrasi

l. Kec.Suppa- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi, prostitusi dan

narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas- Kasus dugaan penyalahgunaan bom ikan oleh nelayan

IV. P E N U T U P .

Demikian Perkiraan ancaman Kontijensi penanganan bencana alam yang mungkin terjadi diwilayah Kab.Pinrang tahun 2015 untuk menjadi bahan masukan bagi Pimpinan dalam rangka pengambilan keputusan dan kebijaksanaan lebih lanjut.

Pinrang, Januari 2015 KEPALA SATUAN INTELKAM

ABD.RAUFAKP NRP 65080226

RAHASIA

DATA RAWAN / POTENSI BID

SOSBUD

Kec.Lembang

- Kasus tapal batas laut yang berujung perebutan lahan penangkapan ikan antara nelayan Pinrang dan polman

- Kasus pemalakan terhadap mobil angkutan- Kasus sengketa tanah- Karakteristik budaya patinjo yang kental

dengan persatuan dan pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian

- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi. - Kecelakaan lalu lintas

Kec.Duampanua- Kasus sengketa tanah / sawah /

tambak- Karakteristik budaya patinjo yang

kental dengan persatuan dan pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian

- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi.

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana banjir dan angin kenjang

Kec. Cempa - Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin

kenjang , Abrasi

Kec.Paleteang

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat seperti

miras, judi, prostitusi dan narkoba - Kasus perkelahian antar kelompok- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin

kenjang

b.Kec.Batulappa

- Kasus sengketa tanah / kebun- Karakteristik budaya patinjo yang kental

dengan persatuan dan pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian

- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi,

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan tanah longsor

angin kenjang

Kec.Tiroang

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin

kenjang

Kec.Mattiro Sompe- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kasus perkelahian antar kelompok

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin

kenjang , Abrasi

Kec.Watang sawitto- Aksi unjuk rasa - Kasus perkelahian antar kelompok

dengan banyak motif mulai dari motif. - Kasus sengketa tanah / rumah / hutang

piutang- Kasus Kecelakaan lalu lintas- Kasus penyakit masyarakat seperti

miras, judi, prostitusi dan narkoba - Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam tanah , banjir dan angin

kenjang

Kec. Lanrisang- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kasus perkelahian antar kelompok

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam, banjir dan angin

kenjang , Abrasi

Kec.Suppa

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kasus perkelahian antar kelompok

- Kecelakaan lalu lintas- Kasus dugaan

penyalahgunaan bom ikan oleh nelayan

Kec.Mattiro Bulu

- Kasus sengketa tanah- Kasus penyakit masyarakat

seperti miras, judi, prostitusi dan narkoba

- Kasus perkelahian antar kelompok

- Kecelakaan lalu lintas - Bencana alam kebakaran

dan angin kenjang

RAHASIA20

RAHASIA

Kec.Patampanua

- Kasus sengketa tanah/ sawah- Karakteristik budaya patinjo yang

kental dengan persatuan dan pengerahan massa dalam setiap peristiwa / kejadian

- Kasus penyakit masyarakat seperti miras, judi

- Kecelakaan lalu lintas - Angin kencang

RAHASIA21

DATA OBYEK / ROYEK VITAL

RAHASIA

Kec.Suppa

- Kantor Camat/Polsek/Koramil

- PLTD Suppa- BRI Unit Suppa

Kec.Mattiro Bulu

- Kantor Camat/Polsek/Koramil

- SPBU Dolangan

Kec.Lanrisang

- Kantor Camat/Pospol- BRI Unit Lanrisang- Pantai Wisata Waetuo

-

Kec.Duampanua

- BRI Unit Duampanua- Jembatan Lassape- SPBU Bungi-Massila)

Kec.Lembang

- PLTA Bakaru- BRI Unit Lembang- Tempat Wisata lemosusu, Air terjun Karawa

Kec.Cempa

- BRI Unit Cempa- Pantai Wisata Wakka

Kec.Mt.Sompe

- BRI Unit Mt.Sompe- Pantai Wisata ujung Tape

Kec.Patampanua

- PLTD Palirang- Bendungan Benteng- BRI Unit Pt.Panua

Kec.Tiroang

- BRI Unit Tiroang- SPBU Tiroang

Kec.Paleteang

- BRI Syarrah Jl.Jend.Sudirman

- Terminal Paleteang- Stadion Bau Massepe- SPBU PaliaKec.Wt,Sawitto

- Pusat Pemerintahan/Swasta(Ltr Bupati, DPRD, Polres, Ktr SKPD,PLN,PAM dll)

- BRI Cab.Pinrang- BNI Capem Pinrang- Bank Mandiri- Bank Danamon- BPD Sulsel- PT.Pegadaian (Persero)- Bank BTPN- Bank Mega- Pasar Sentral/Pasar Sore- Terminal- SPBU Macorawali-

Kec.Batulappa

-

RAHASIA22

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH SULAWESI SELATAN

RESOR PINRANGJl.Teuku Cik Ditiro No. 9 Pinrang

POTENSI DAN KERAWANAN BIDANG SOSBUD WILAYAH KABUPATEN PINRANG

TAHUN 2015

Pinrang, Januari 2015

RAHASIA

COPY KE :D A R I : COPIES

RAHASIA23

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH SULAWESI SELATAN

RESOR PINRANGJl.Teuku Cik Ditiro No. 9 Pinrang

DATA DAERAH RAWAN BENCANA ALAMWILAYAH KABUPATEN PINRANG

TAHUN 2015

Pinrang, Januari 2015

RAHASIA

COPY KE :D A R I : COPIES

RAHASIA24

RAHASIA

RAHASIA25

DATA OBYEK / [ROYEK VITAL

RAHASIA