potensi ekstrak tempuyung dan meniran...

38
POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN SEBAGAI ANTIASAM URAT: AKTIVITAS INHIBISINYA TERHADAP XANTIN OKSIDASE CHINTYA GALUH TRI WARDANI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Upload: nguyenduong

Post on 06-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRANSEBAGAI ANTIASAM URAT: AKTIVITAS

INHIBISINYA TERHADAP XANTIN OKSIDASE

CHINTYA GALUH TRI WARDANI

DEPARTEMEN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2008

Page 2: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

ABSTRAK

CHINTYA GALUH TRI WARDANI. Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran sebagaiAntiasam Urat: Aktivitas Inhibisinya terhadap Xantin Oksidase. Dibimbing oleh DYAHISWANTINI PRADONO dan LATIFAH KOSIM DARUSMAN.

Penyakit gout merupakan suatu penyakit akibat terjadinya penimbunan kristalmononatrium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (arthritis gout).Tempuyung dan meniran merupakan tanaman obat asli Indonesia yang biasa digunakanuntuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Berdasarkan kandungannya, keduatanaman ini diduga dapat menginhibisi xantin oksidase. Dalam penelitian ini ekstraktempuyung dan meniran (etanol, air, dan flavonoid) diuji aktivitas inhibisinya terhadapxantin oksidase pada kondisi optimum. Aktivitas enzim diukur pada suhu 20 °C, pH 7.5,0.7 mM xantin sebagai substrat, 0.1 unit/ml enzim xantin oksidase dan diinkubasi selama45 menit. Dari beberapa ekstrak tempuyung dan meniran, nilai LC50 tertinggi danterendah adalah ekstrak flavonoid tempuyung (2281 ppm) dan ekstrak air tempuyung(1252 ppm). Semua ekstrak dapat menghambat aktivitas xantin oksidase. Persen inhibisitertinggi adalah ekstrak etanol meniran (150 ppm) dengan persen inhibisi sebesar 53.71%.Kandungan ekstrak etanol berdasarkan uji fitokimia adalah flavonoid, triterpenoid, dantanin.

ABSTRACT

CHINTYA GALUH TRI WARDANI. Potention of Tempuyung and Meniran Extract asAnti Uric Acid: Inhibition Activity of Xanthine Oxidase. Under the direction of DYAHISWANTINI PRADONO and LATIFAH KOSIM DARUSMAN.

Gout is certain a consequence indicated by accumulation of monosodium urate inbody causing painful joint (gout arthritis). Tempuyung and meniran are original plant ofIndonesian commonly used to reduce uric acid contents in body. Based on their contents,it may be inhibit xanthine oxidase. In the research, tempuyung and meniran extracts(ethanol, water, and flavonoid) were assayed for xanthine oxidase inhibition at optimumcondition. The activity enzyme was measured at 20 °C, pH 7.5, 0.7 mM xanthine assubstrate, 0.1 unit/ml xanthine oxidase, and were incubated for 45 min. From severalextracts of tempuyung and meniran, the highest and the lowest of LC50 value wereflavonoid extract of tempuyung (2281 ppm) and water extract of tempuyung (1252 ppm).All extracts examined could inhibit the activity of xanthine oxidase. The highestinhibition percent was ethanol extract of meniran (150 ppm) with percent of inhibition of53.71%. Ethanol extract of meniran contents based on phytochemistry test are flavonoid,triterpenoid, and tannin.

Page 3: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DANMENIRAN SEBAGAI ANTIASAM URAT: AKTIVITAS

INHIBISINYA TERHADAP XANTIN OKSIDASE

CHINTYA GALUH TRI WARDANI

Skripsisebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains padaDepartemen Kimia

DEPARTEMEN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2008

Page 4: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Judul Skripsi : Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran sebagai Antiasam Urat:Aktivitas Inhibisinya terhadap Xantin Oksidase

Nama : Chintya Galuh Tri WardaniNIM : G44203020

Disetujui:

Diketahui:

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. drh. Hasim, DEANIP 131578806

Tanggal lulus:

Pembimbing I

Dr. Dyah I Pradono, MAgrNIP 131 956 706

Pembimbing II

Prof. Dr. Latifah K Darusman, MSNIP 13053668

Page 5: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

PRAKATA

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dankarunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Judul yang dipilihdalam penelitian ini adalah Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran sebagai AntiasamUrat: Aktivitas Inhibisinya terhadap Xantin Oksidase.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Dyah Iswantini Pradono, MAgr danIbu Prof. Dr. Latifah K Darusman, MS selaku pembimbing yang telah memberikanbimbingan, pengarahan, serta semangat dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah ini.Di samping itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf Kimia Analitikdan seluruh staf Pusat Studi Biofarmaka yang telah membantu selama penelitian.Ungkapan terima kasih penulis ucapkan pada papa, mama, beserta seluruh keluarga atassegala doa, kasih sayang, dan dorongan semangat yang telah diberikan. Terima kasihpada saudara-saudara seperjuangan, Lina, Farah, dan Hesti atas ketulusan hati,kebersamaan, dukungan, dan bantuannya selama ini, teman-teman kimia 40 khususnyaNana, Rahma, Ita, dan Sabet atas bantuan serta ide-idenya dalam penyelesaian karyailmiah ini, pada Ibu Mala atas bantuannya, dan kepada saudara-saudaraku di MSC atasdoa, semangat dan ukhuwah.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2008

Chintya Galuh Tri Wardani

Page 6: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 31 Desember 1984 dari Bapak H.Suwarto Utomo dan Ibu Hj. Sri Rejeki. Penulis merupakan anak ketiga dari empatbersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 74 Jakarta dan pada tahun yang samalulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilihDepartemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Imasika periode2005/2006 dan anggota DKM Al Ghifari sebagai staf Departemen Dompet Umat periode2004/2005 dan Koordinator akhwat Departemen Sosial periode 2005/2006. Pada tahun2006 penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Laboratorium Pusat SaranaDampak Lingkungan Serpong.

Page 7: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. viii

PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKATempuyung .................................................................................................... 1Meniran .......................................................................................................... 2Xantin Oksidase ............................................................................................. 2Gout ............................................................................................................... 3Flavonoid ....................................................................................................... 4

BAHAN DAN METODEBahan dan Alat................................................................................................. 4Metode Penelitian ............................................................................................ 4

HASIL DAN PEMBAHASANKadar Air ....................................................................................................... 6Ekstraksi ......................................................................................................... 6Uji Fitokimia .................................................................................................. 6Uji Toksisitas Larva Udang ............................................................................. 7Uji Inhibisi Ekstrak Kasar terhadap Aktivitas Xantin Oksidase ....................... 7Uji Statistik .................................................................................................... 10

SIMPULAN DAN SARANSimpulan ......................................................................................................... 11Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

LAMPIRAN ............................................................................................................. 13

Page 8: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

DAFTAR TABEL

Halaman1 Uji Fitokimia ekstrak air tempuyung dan meniran ................................................. 7

2 Uji Fitokimia ekstrak etanol tempuyung dan meniran ............................................ 7

3 Uji Fitokimia ekstrak flavonoid tempuyung dan meniran ....................................... 7

4 Nilai LC50 ekstrak tempuyung dan meniran terhadap A. salina ............................. 7

5 Persamaan linear ekstrak tempuyung dan meniran ................................................ 10

6 Nilai IC50 ekstrak tempuyung dan meniran ........................................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Halaman1 Tempuyung (Sonchus arvensis) ............................................................................ 1

2 Meniran (Phyllanthus niruri) ................................................................................ 2

3 Skema reaksi xantin oksidase yang mengkonversi hipoxantin menjadi xantin danasam urat............................................................................................................... 3

4 Skema reaksi xantin oksidase yang dapat dihambat oleh alopurinol dalampembentukan asam urat ......................................................................................... 4

5 Struktur umum senyawa flavonoid......................................................................... 4

6 Persen inhibisi enzim dari ekstrak air meniran terhadap xantin oksidase dalamberbagai konsentrasi.............................................................................................. 8

7 Persen inhibisi enzim dari ekstrak air tempuyung terhadap xantin oksidase dalamberbagai konsentrasi.............................................................................................. 8

8 Persen inhibisi enzim dari ekstrak etanol meniran terhadap xantin oksidase dalamberbagai konsentrasi.............................................................................................. 9

9 Persen inhibisi enzim dari ekstrak etanol tempuyung terhadap xantin oksidasedalam berbagai konsentrasi.................................................................................... 9

10 Persen inhibisi enzim dari ekstrak flavonoid meniran terhadap xantin oksidasedalam berbagai konsentrasi.................................................................................... 9

11 Persen inhibisi enzim dari ekstrak flavonoid tempuyung terhadap xantin oksidasedalam berbagai konsentrasi.................................................................................... 9

12 Persen inhibisi terbaik dari seluruh ekstrak dan kontrol positif terhadap xantinoksidase ............................................................................................................... 10

Page 9: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Bagan alir penelitian ............................................................................................ 14

2 Uji toksisitas dengan larva udang A. salina ............................................................ 15

3 Uji Inhibisi aktivitas xantin oksidase ..................................................................... 17

4 Kadar air tempuyung dan meniran ......................................................................... 18

5 Aktivitas ekstrak tempuyung dan meniran terhadap larva A. salina ........................ 19

6 Pembuatan kurva standar ....................................................................................... 20

7 Data hasil uji enzimatis berbagai ekstrak ............................................................... 21

8 Perhitungan statistik ekstrak tempuyung dan meniran ............................................ 25

Page 10: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

PENDAHULUAN

Penyakit asam urat, biasa juga dikenalsebagai gout, merupakan suatu penyakitakibat terjadinya penimbunan kristalmononatrium urat di dalam tubuh sehinggamenyebabkan nyeri sendi (artritis gout),benjolan-benjolan pada bagian-bagiantertentu dari tubuh (tofi), serta gangguan danbatu pada saluran kemih. Kejadian artritisgout dalam beberapa dasawarsa terakhir inibaik di negara-negara maju maupun yangsedang berkembang semakin meningkatterutama pada pria usia 40-50 tahun. DiAmerika, gout menyerang lebih dari 5 jutapenduduk (Yu 2006).

Obat sintetik yang biasa dikonsumsiuntuk mengobati asam urat oleh masyarakatadalah alopurinol yang menginhibisiaktivitas xantin oksidase. Xantin oksidasemengkatalisis oksidasi xantin menjadi asamurat. Penggunaan alopurinol yang terlalusering atau berlebihan dapat menimbulkanefek samping, yaitu hepatitis, gangguanpencernaan, timbulnya ruam di kulit,berkurangnya jumlah sel darah putih, dankerusakan hati. Oleh sebab itu, diperlukanobat yang lebih aman dengan hargaterjangkau.

Penelitian mengenai khasiat tanamanobat sebagai anti-asam urat melaluimekanisme inhibisi enzim xantin oksidasetelah banyak dilakukan. Di Cina, Conyzabonariensis dengan pelarut metanol dapatmenginhibisi xantin oksidase dengan dayainhibisi yang lebih besar dari 50% (Kong etal. 2000), tanaman obat asli India, Cocciniagrandis dan Vitex negundo juga dapatmenginhibisi xantin oksidase secara in vitrodan in vivo (Umamaheswari et al. 2007),selain itu spesies Lychnopora dari Braziljuga dapat menginhibisi xantin oksidasedengan daya inhibisi di atas 60% (Filha etal. 2006).

Beberapa tanaman obat asli Indonesiajuga terbukti dapat menginhibisi xantinoksidase, seperti sidaguri yang ekstrakflavonoidnya dapat menginhibisi sampai55.29% (Iswantini & Darusman 2003),seledri (Rhamdani 2004) dan gabunganekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebihlanjut untuk mengetahui efekpenghambatannya terhadap xantin oksidase(Iswantini et al. 2005). Hasil yang didapat,yaitu gabungan kedua ekstrak dapatmenginhibisi enzim xantin oksidasemelebihi daya inhibisi alopurinol atauproduk komersial lainnya. Gabungan ekstrak

juga menunjukan efek yang signifikanterhadap penurunan kadar asam urat padatikus. Penelitian lain yang dapatmembuktikan khasiat tanaman obat asliIndonesia lainnya sebagai anti-asam uratsangat perlu dilakukan mengingat bahwabeberapa tanaman obat asli Indonesiaberpotensi untuk mengobati gout.

Tempuyung merupakan salah satu jenistanaman obat potensial di Indonesia yangsering dikonsumsi untuk obat. Tempuyungmengandung ion-ion mineral dan beberapaflavonoid yang diduga dapat menghambatxantin oksidase (Chairul 1999). Meniranjuga merupakan tanaman yang kandunganutamanya ialah flavonoid dan glikosidaflavonoid. Data ilmiah pendukung yangmengungkapkan khasiat tempuyung danmeniran sebagai biomedicine masih sedikit.Berdasarkan penelusuran, belum ada patenyang menyebutkan khasiat tempuyung danmeniran sebagai anti-asam urat.

Kandungan tempuyung dan menirantelah diteliti sebelumnya (Chairul 1999).Oleh karena itu, untuk membuktikanpenelitian sebelumnya, pada penelitian inidilakukan uji inhibisi ekstrak tempuyungdan meniran terhadap xantin oksidase secarain vitro untuk mengetahui potensinyasebagai anti-asam urat.

TINJAUAN PUSTAKA

Tempuyung (Sonchus arvensis)

Tempuyung (Gambar 1) termasuktanaman obat asli Indonesia dari familiAsteraceae. Tanaman ini merupakantumbuhan herba menahun, tegak,mengandung getah, mempunyai akartunggang yang kuat (Rusdeyti 1985),tumbuh liar di Jawa, yaitu di daerah yangbanyak hujan pada ketinggian 50-1650 m diatas permukaan laut. Tempuyung tumbuh ditempat terbuka seperti di pematang, dan dipinggir saluran air (Heyne 1987).

Gambar 1 Tempuyung (Sonchus arvensis).

Page 11: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Tempuyung termasuk dalam divisiSpermatophyta, sub divisi Angiospermae,kelas Dicotyledonae, bangsa Asterales, sukuAsteraceae, marga Sonchus, dan jenisarvensis. Daun tempuyung di Indonesiamenurut Sardjito dapat digunakan sebagaiobat untuk "menghancurkan" batu ginjal(Chairul 1999). Kelarutan batu ginjal olehtempuyung diduga melalui efek diuretiknya.Daun tempuyung mengandung ion-ionmineral cukup tinggi terutama K+ dan Na+

yang dapat mengatur keseimbanganelektrolit di dalam tubuh sehinggamempermudah keluarnya air seni.

Kandungan kimia yang terdapat di dalamdaun tempuyung adalah ion-ion mineral,antara lain silika, kalium, magnesium,natrium, dan senyawa organik sepertiflavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-glukosida, dan apigenin-7-O-glukosida),kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol,serta asam fenolat (sinamat, kumarat, danvanilat). Kandungan flavonoid total di dalamdaun tempuyung ialah 0.1044% (Chairul1999). Menurut Cos (1998), flavonoidapigenin-7-O-glukosida adalah salah satugolongan flavonoid yang berpotensi cukupbaik untuk menghambat kerja enzim xantinoksidase dan superoksidase.

Meniran (Phyllanthus niruri)

Meniran (Gambar 2) merupakan salahsatu jenis tumbuhan yang sering digunakanoleh masyarakat untuk obat. Tumbuhan initumbuh liar di hutan, ladang, semak-semak,sepanjang jalan, pinggir sungai, pinggirpantai, tanah berumput, gembur atauberbatuan pada dataran rendah sampai padaketinggian 1000 m di atas permukaan laut.Secara taksonomi, meniran diklasifikasikandalam divisi Spermatophyta, sub divisiAngiospermae, kelas Dicotyledone, bangsaGeraniales, suku Euphorbiaceae, margaPhylianthus dan jenis niruri.

Gambar 2 Meniran (Phyllanthus niruri).

Meniran berkhasiat sebagai antivirus.Senyawaan yang ditemukan pada meniranantara lain adalah triterpenoid, flavonoid,tanin, alkaloid, dan asam fenolat. Secaraempiris, rebusan daun meniran seringdimanfaatkan secara tradisional untukmengobati penyakit hati, diuretik, obatbatuk, antidiare, dan sebagai tonik lambung.Hasil penelitian menunjukkan bahwameniran menghambat DNA polimerase darivirus hepatitis B (Bermawie 2006).Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiana danKulsum (2001) menunjukkan bahwameniran juga dapat menghambat kerusakanhati dan antioksidan secara in vivo. Selainitu, menurut Ma'at (2005), ekstrak menirandapat meningkatkan sistem imun ataukekebalan tubuh yang sangat dibutuhkanuntuk penderita penyakit infeksi. Ekstrak initelah lulus uji praklinis (uji keamanan) danuji klinis (pembuktian khasiatnya). MenurutChairul (1999), meniran mengandungsenyawa-senyawa kimia golongan lignan,antara lain filantin, hipofilantin, niranin,nirtetralin, dan fitetralin. Beberapa senyawalignan baru juga telah diisolasi dariPhyllanthus niruri yaitu, seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinoltrimetil eter, hidroksinirantin,dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan(filnirurin).

Akar dan daun Meniran kaya senyawaanflavonoid, antara lain, kuersetin, keursetrin,isokuersetrin, astragalin dan rutin. Disamping itu, dilaporkan pula beberapaglikosida flavonoid dan senyawa flavononbaru. Dari minyak bijinya telahdiidentifikasi beberapa asam lemak, yaituasam ricinoleat, asam linoleat, dan asamlinolenat. Selain itu, meniran jugamengadung kalium, damar, dan zat samak.Karena meniran mempunyai kandunganutama senyawa golongan flavonoid danglikosida flavonoid, beberapa senyawaflavonoid tersebut memberikan efekmenginhibisi terhadap xantin oksidase dansuperoksidase (Chairul 1999).

Xantin Oksidase

Xantin oksidase merupakan enzim yangtersebar luas dalam beberapa spesies daribakteri hingga manusia dan juga terdapatpada jaringan mamalia. Di dalam tubuh,xantin oksidase ditemukan di sel hati dan selotot. Tetapi keberadaan xantin oksidasedalam darah mengindikasikan adanya

Page 12: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

kerusakan fungsi hati. Xantin oksidasemengkatalisis oksidase hipoxantin danxantin menjadi asam urat yang berperanpenting dalam timbulnya gout. Selamaproses oksidasi, oksigen bertindak sebagaiakseptor elektron menghasilkan radikalsuperoksida (O2

*-) dan hidrogen peroksida(Ramdhani 2004).

Gambar 3 Skema reaksi xantin oksidaseyang mengkonversihipoxantin menjadi xantin danasam urat.

Xantin oksidase juga dapat mengkatalisisreduksi nitrat dan nitrit menjadi nitrit oksidasekaligus membentuk radikal superoksidayang dapat menyebabkan peradangan.Meningkatnya aktivitas xantin oksidasedalam mengkatalisis xantin menjadi asamurat akan menyebabkan bertambahnyaproduksi asam urat dalam darah. Produksiasam urat berlebih dapat menyebabkanhiperurisemia, namun asam urat akandisimpan di dalam persendian sehinggamenyebabkan peradangan dan gout.

Gout

Gout didefinisikan sebagai penyakit atausindrom yang disebabkan oleh adanyapembengkakan atau inflamasi karenamenumpuknya kristal monosodium uratpada tulang sendi sebagai akibat daritingginya kadar asam urat dalam darah(Johnstone 2005). Gout merupakan penyakityang biasa ditemui di seluruh dunia dansebagian besar disebabkan oleh deposisimonosodium kristal urat dalam tulang sendidan jaringan otot lainnya.

Kelebihan asam urat atau hiperurisemiaterjadi apabila tingkat asam urat dalam darah> 7 mg/dl. Hiperurisemia dapat disebabkanoleh kelebihan produksi asam urat atau yanglebih jauh lagi biasanya disebabkan oleh

ekskresi yang tidak efisien dari ginjal (Luck2005). Serangan gout dapat dicegah dengangaya hidup yang sehat dari pasien. Jikapasien kelebihan berat badan makadianjurkan untuk mengurangi beratbadannya dengan bertahap sesuai dengantingkat kemampuannya. Penurunan beratbadan secara cepat dapat meningkatkanasam urat yang dapat menyebabkanserangan gout (Johnstone 2005).

Gout sering dibagi menjadi empattingkat gejala, yaitu hiperurisemiaasimptomatik, radang sendi gout akut, goutinterkritikal, dan gout tofi. Hiperirusemiaasimptomatik dicirikan oleh kondisi kadarasam urat abnormal tinggi tanpa radangsendi gout. Pada kondisi ini, monosodiumurat cenderung terbentuk dan mengarahkanpada terjadinya gout. Keadaan ini dianggapsebagai tahap pertama dari gangguan dansering terjadi pada umur 30-an,pengobatannya hanya dianjurkan untukmengubah gaya hidup baik itu polakonsumsi maupun pola kegiatan. Radangsendi gout dicirikan oleh serangan sakityang sangat tiba-tiba, disertaipembengkakan dan sukar digerakkannyasendi yang diserang. Tiga perlakuan yangdapat diterapkan untuk serangan gout akut,yaitu pengobatan dengan obat antiinflamasinonsteroid dengan kortikosteroid dankolkisin. Gout interkritikal menggambarkanperiode antar serangan. Serangan goutpertama biasanya diikuti oleh hilangnyaseluruh rasa sakit (gejala) tetapi jikadibiarkan tidak diobati, gout akan datanglagi pada waktu berikutnya. Gout kronis(tofi) terjadi jika gout akut terus menerustidak diobati, maka gout akut dapat menjadigout kronis yang menyebabkan perubahanbentuk. Kristal asam urat yang terusmenerus terkumpul di bawah kulit sekitarpersendian dan ujung otot menyebabkankerusakan dan meningkatnya kekakuansendi. Gumpalan keras dari kristal urat (tofi)terkumpul di bawah kulit telinga atau disekitar siku. Bila tidak diobati, tophus padatangan dan kaki dapat pecah danmengeluarkan suatu kristal yang sepertikapur. Pencegahan serangan gout berulangdan tofi diberikan setelah serangan gout akutberakhir. Obat yang biasa diberikan adalahobat urikosurik ginjal dan alopurinol(Iswantini 2003).

Alopurinol dapat menurunkan kadarasam urat dengan menghambat biosintesispurin khususnya pada reaksi perubahanhipoxantin menjadi xantin oleh enzim xantin

Page 13: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

oksidase. Struktur molekul obat ini miripdengan struktur enzim xantin oksidasesehingga dapat menyainginya danmenghambat produksi asam urat.

Gambar 4 Skema reaksi xantin oksidaseyang dapat dihambat olehalopurinol dalam pembentukanasam urat.

Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan senyawapolifenol yang terdiri atas 15 atom karbonsebagai kerangka dasarnya. Studi in vitromenunjukkan bahwa beberapa flavonoidterutama luteolin dan apigenin dapat jugabekerja sebagai inhibitor xantin oksidasedengan daya inhibisi yang hampir samadengan Alopurinol (Cos et al. 1998).Flavonoid kuersetin, kuersitin, mirisitin, danmiresetinasal tanaman salam juga berkhasiatdalam menghambat kerja xantin oksidase(Schemeda et al. 1987). Flavonoid krisin,baikelin, isorhamnetin, dan ester asam kafeatjuga tergolong efektif (Nakanishi 1990).Inhibitor lain ialah antosianidin danproantisianidin yang daya inhibisinyarendah.

Adanya ikatan rangkap pada flavonoidjenis flavonol dan flavone memungkinkanterjadinya reaksi adisi (oksidasi oleh xantinoksidase), ikatan rangkap pada atom C2dengan C3 akan mengakibatkan posisi ringB co-planar terhadap ring A sehingga lebihmemudahkan dalam berinteraksi denganenzim xantin oksidase. Selain itu juga gugushidroksil pada flavonoid turut berperandalam efek penghambatan (Cos et al. 1998).

Gambar 5 Struktur umum senyawaflavonoid

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan ialah tempuyung,meniran, enzim xantin oksidase, xantin,pereaksi Mayer, Wagner, dan Dragendorf.Alat yang digunakan ialah spektrofotometer.

Metode Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapatahap seperti penentuan kadar air, ekstraksi,uji fitokimia, uji toksisitas A. salina, ujiinhibisi terhadap xantin oksidase dan ujistatistik. Diagram alir penelitian disajikandalam Lampiran 1.

Penentuan kadar air

Pinggan porselen dikeringkan pada suhu105 °C selama 30 menit. Pinggan porselenyang telah dikeringkan kemudiandidinginkan dalam desikator dan ditimbang.Serbuk tempuyung kering sebanyak 3 gramdimasukkan ke dalam pinggan porselen,dikeringkan pada suhu 105 °C selama 3 jamlalu didinginkan dalam desikator danditimbang. Serbuk tempuyung kering dalamcawan dikeringkan lagi selama 3 jam padasuhu 105 °C, serta didinginkan danditimbang kembali. Prosedur dilakukansecara berulang-ulang hingga diperolehbobot yang stabil.

Ekstraksi air

Tempuyung dan meniran kering masing-masing diekstrak secara maserasi dengan air,disaring, dan filtrat yang dihasilkandikeringkan dengan penguap putar hinggadiperoleh residu kering.

Ekstraksi etanol

Tempuyung dan meniran kering masing-masing diekstraksi dengan etanol, disaringdan dipekatkan dengan penguap putar.

Page 14: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Ekstraksi flavonoid

Serbuk tanaman kering direndam dalampelarut metanol-air dengan nisbah 9:1 dan1:1. Masing-masing ekstrak digabungkan,disaring, dan filtratnya diuapkan denganpenguap putar hingga sepertiganya. Filtratyang didapat dipartisi dengan menggunakanheksana dan kloroform untukmenghilangkan lemak dan senyawa-senyawayang memiliki kepolaran rendah dandiuapkan kembali dengan penguap putar.

Uji fitokimia

Uji alkaloid. Sebanyak 1 g contohdilarutkan dalam 10 ml kloroform danbeberapa tetes NH4OH kemudian disaringdan filtrat dimasukkan ke dalam tabungreaksi bertutup. Ekstrak kloroform dalamtabung reaksi dikocok dengan 10 tetesH2SO4 2 M dan lapisan asamnya dipisahkandalam tabung reaksi yang lain. Lapisan asamini diteteskan pada lempeng tetes danditambahkan pereaksi Mayer, Wagner, danDragendorf yang akan menimbulkanendapan warna berturut-turut putih, coklat,dan merah jingga.

Uji triterpenoid dan steroid. Sebanyak1 g contoh dilarutkan dengan 25 ml etanolpanas (50 °C), disaring ke dalam pingganporselen, dan diuapkan sampai kering.Residu ditambahkan eter dan ekstrak eterdipindahkan ke dalam lempeng tetes sertaditambahkan 3 tetes anhidrida asam asetatdan 1 tetes H2SO4 pekat (uji Lieberman-Buchard). Warna merah atau ungumenunjukkan adanya triterpenoid sedangkanwarna hijau atau biru menunjukkan adanyasteroid.

Uji saponin dan flavonoid. Sebanyak 1g masing-masing contoh yang ingin diujidimasukkan dalam gelas piala, ditambahkan100 ml air panas, dan dididihkan selama 5menit. Setelah itu, disaring dan filtratnyadigunakan untuk pengujian. Uji saponindilakukan dengan pengocokan 10 ml filtratdalam tabung reaksi tertutup selama 10 detiklalu dibiarkan selama 10 menit. Saponinditunjukkan dengan terbentuknya buihstabil. Sebanyak 10 ml filtrat lainditambahkan 0.5 gram serbuk magnesium, 2ml alkohol klorhidrat (campuran HCl 37%dan etanol 95% dengan perbandingan 1:1),dan 2 ml amil alkohol kemudian dikocokdengan kuat. Terbentuknya warna merah,

kuning, atau jingga pada lapisan amilalkohol menunjukkan adanya flavonoid.

Uji tanin. Sebanyak 1 g contohditambah 100 ml air panas, dididihkanselama 5 menit, dan disaring. Sebagianfiltrat yang diperoleh ditambah larutanbesi(III) klorida. Terbentuknya warna hitamkehijauan menunjukkan tanin.

Uji toksisitas ekstrak terhadap A. salina

Kista A. salina ditimbang sebanyak 50mg, dimasukkan ke dalam wadah yang berisiair laut yang sudah disaring, dan diaerasiselama 48 jam di bawah pencahayaan lampuagar menetas sempurna. Larva yang sudahmenetas diambil untuk digunakan dalam ujitoksisitas terhadap A. salina.

Sebanyak 10 ekor larva A. Salinadimasukkan ke dalam vial yang berisi airlaut lalu ditambahkan larutan ekstrak (air,etanol, alkaloid, dan flavonoid) sehinggakonsentrasi akhirnya menjadi 1000, 100, dan10 ppm. Dilakukan dengan bantuan kacapembesar. Pengolahan persen mortalitaskumulatif digunakan analisis konsentrasiletal 50% (LC50) dengan selang kepercayaan95% (Lampiran 2).

Pembuatan kurva standar

Larutan substrat (xantin) dibuat padaberbagai konsentrasi (0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5,0.6, 0.7 ppm). Kemudian diukur serapannyamenggunakan spektrofotometer UV padapanjang gelombang 262 nm. Setelah itudibuat kuva hubungan antara konsentrasidengan serapan, serta persamaan linearnya.Persamaan linear ini akan digunakan untukmenghitung aktivitas enzim xantin oksidase.

Uji inhibisi aktivitas xantin oksidaseEkstrak tanaman tempuyung dan

meniran masing-masing dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan beragamkonsentrasi berdasarkan hasil uji BSLT,ditambah larutan bufer kalium fosfat 50 mMpH 7.5 sampai volumenya menjadi 1.9 ml.Campuran kemudian ditambah 1 ml xantin2.1 mM dan xantin oksidase 0.1 unit/mlsebanyak 0.1 ml diinkubasi pada suhu 20 °Cselama 45 menit. Setelah diinkubasi,campuran segera ditambahkan HCl 0.58 Msebanyak 1 ml untuk menghentikanreaksinya. Campuran diukur serapannyamenggunakan spektrofotometer UV padapanjang gelombang 262 nm (Lampiran 3).

Page 15: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kadar Air

Sampel tempuyung dan meniran yangdigunakan pada penelitian ini berbentuksimplisia yang telah kering. Serbuktempuyung dan meniran ditentukan kadarairnya agar dapat diperkirakan carapenyimpanan terbaik bagi sampel untukmenghindari pengaruh aktivitas mikroba(jamur). Kadar air yang diperoleh dariserbuk tanaman tempuyung dan meniranmasing-masing adalah 10.71 dan 8.03%(Lampiran 4). Dari hasil yang didapatkan,meniran relatif stabil dari serangan mikrobakarena kadar air yang didapat kurang dari10%, sedangkan tempuyung mudahterserang mikroba karena kadar airnya lebihbesar dari 10%.

Ekstraksi

Ekstraksi dilakukan denganmenggunakan berbagai macam pelarut, yaituair, etanol serta penggunaan metanol dalammengekstrak senyawa flavonoid.Penggunaan air dimaksudkan untuk melihattoksisitas dan aktivitas inhibisi xantinoksidase karena mengingat biasanya airselalu digunakan oleh masyarakat sebagaipelarut dalam menyeduh dan merebus obat.Rendemen ekstrak air meniran dantempuyung masing-masing, yaitu 6.49% dan7.95%. Selanjutnya, pelarut yang digunakanadalah etanol dikarenakan etanol merupakanpelarut yang baik untuk ekstraksipendahuluan karena etanol memiliki duagugus yang berbeda kepolarannya, yaitugugus hidroksil yang bersifat polar dangugus alkil yang bersifat nonpolar. Adanyadua gugus ini diharapkan senyawa dengantingkat kepolaran yang berbeda akanterekstrak ke dalam etanol. Rendemenekstrak etanol meniran dan tempuyungmasing-masing, yaitu 14.66 dan 17.15%.

Ekstraksi yang dilakukan berikutnyaadalah flavonoid dengan menggunakanmetanol. Rendemen ekstrak flavonoidmeniran dan tempuyung masing-masing,yaitu 9 dan 10%. Pada ekstraksi inidilakukan partisi cair-cair denganmenggunakan heksana untuk menghilangkanlemak dan kloroform untuk menghilangkansenyawa-senyawa yang memiliki kepolaranrendah. Proses ekstraksi ini dilakukan untukmelihat aktivitas flavonoid dalammenginhibisi xantin oksidase karena

berdasarkan penelitian sebelumnya diketahuibahwa flavonoid dapat menyembuhkanpenderita gout dengan cara penurunan kadarasam urat, yaitu dengan menghambat enzimxantin oksidase (Cos et al. 1998; Hoorn2002). Beberapa flavonoid terutama luteolin(Cos et al. 1998) dapat bekerja sebagaiinhibitor xantin oksidase, selain ituberdasarkan penelitian Lin et al. (2002),kuersetin, myrisetin genistein, dan isovitexindapat menginhibisi xantin oksidase.Apigenin juga dapat menginhibisi xantinoksidase dengan efek inhibisi yangsebanding dengan alopurinol.

Uji Fitokimia

Senyawa metabolit sekunder dalamekstrak tanaman tempuyung dan menirandapat diketahui melalui uji fitokimia. Ujiyang dilakukan meliputi uji flavonoid,alkaloid, tanin, saponin, steroid, dantriterpenoid. Uji pendahuluan ini dilakukanuntuk mengetahui ada tidaknya flavonoid didalam ekstrak dan senyawa-senyawa lainyang kemungkinan berperan dalammenginhibisi xantin oksidase.

Hasil uji fitokimia dari serbuktempuyung dan meniran (Tabel 1)menunjukkan bahwa serbuk kedua tanamanmengandung tanin dan flavonoid. Akantetapi intensitas warna senyawa flavonoiddalam ekstrak tempuyung lebih besardibandingkan dengan meniran. Hal inididuga karena senyawa flavonoid yangterkandung dalam tempuyung lebih banyak.Selain itu dapat diduga karena jenisflavonoid yang terkandung dalamtempuyung berbeda dengan senyawaflavonoid yang terkandung dalam meniran.

Berdasarkan penelitian sebelumnya,meniran mengandung flavonoid jeniskuersetin, keursetrin, isokuersetrin,astragalin dan rutin, sedangkan tempuyungmengandung jenis flavonoid kaempferol,luteolin-7-O-glukosida dan apigenin-7-O-glukosida (Chairul 1999). Tabel 2menunjukkan bahwa senyawa metabolitsekunder yang terkandung dalam ekstraketanol tempuyung adalah tanin, flavonoid,steroid, dan triterpenoid. Ekstrak etanolmeniran juga mengandung senyawametabolit sekunder yang sama denganekstrak etanol tempuyung, kecuali steroid.Ekstrak meniran uji steroid menunjukkanhasil yang negatif terhadap uji steroid.

Tabel 3 menunjukkan golongan senyawayang terdapat pada ekstrak flavonoid

Page 16: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

tempuyung dan meniran. Dari tabeldiketahui bahwa kedua ekstrak tidak hanyamengandung flavonoid tapi jugamengandung tanin. Hal ini diduga karenatanin termasuk senyawa yang memilikikepolaran tinggi seperti flavonoid, Sehinggatidak hilang pada saat dilakukan partisi(pemisahan) cair-cair untuk menghilangkansenyawa-senyawa yang memiliki kepolaranrendah.

Tabel 1 Uji fitokimia ekstrak air tempuyungdan meniran

Hasil ujiGolongansenyawa Tempuyung Meniran

SaponinTaninFlavonoidSteroidTriterpenoidAlkaloid

-+

++---

-++---

Tabel 2 Uji fitokimia ekstrak etanoltempuyung dan meniran

Hasil ujiGolongansenyawa Tempuyung Meniran

SaponinTaninFlavonoidSteroidTriterpenoidAlkaloid

-+

++++-

-++-+-

Tabel 3 Uji fitokimia ekstrak flavonoidtempuyung dan meniran

Hasil ujiGolongansenyawa Tempuyung Meniran

SaponinTaninFlavonoidSteroidTriterpenoidAlkaloid

-+

++---

-++---

Keterangan : tanda (+) menunjukkan tingkat intensitaswarna

Uji Toksisitas Larva Udang

A. salina yang digunakan untuk ujitoksisitas diperoleh dari hasil penetasanmenggunakan air laut dengan bantuanaerator untuk memenuhi kadar oksigen yangterlarut. Gelembung udara yang berasal dariaerator dengan kekuatan sedang juga

berfungsi mengaduk telur sehingga telurtidak mengendap pada dasar wadah yangdapat menyebabkan telur sulit menetasakibat kekurangan oksigen.

Larva yang digunakan berumur 48 jam.Pada umur tersebut, larva A. salina bersifatpeka. Hal ini disebabkan membran sel larvamasih lunak sehingga memudahkan senyawaasing dalam air laut masuk ke dalam tubuhlarva dan menyebabkan kematian.Pemeriksaan toksisitas pada larva udangmerupakan pemeriksaan toksisitas awalyang diperlukan untuk mengetahui berapakonsentrasi yang dapat menyebabkankeracunan. Tingkat konsentrasi yang dapatmenyebabkan keracunan dapat ditentukan,salah satunya dengan letal konsentrasi 50%(LC50). LC50 adalah konsentrasi dari suatubahan yang menyebabkan 50% kematiandalam suatu populasi. LC50 dapat digunakanuntuk menentukan toksisitas awal dari suatuzat. Data mortalitas hewan uji yangdiperoleh dapat diolah untuk mendapatkannilai LC50 dengan selang kepercayaan 95%dengan menggunakan metode analisisprobit. Pengujian toksisitas yang dilakukanterhadap tiap ekstrak diperoleh hasil sepertiditunjukkan dalam Tabel 4. Nilai LC50masing-masing ekstrak ini menjadi bataspenentuan ragam konsentrasi pada ujiaktivitas xantin oksidase, mengingat dalamformula obat akan lebih aman jika dibuat dibawah LC50-nya.

Tabel 4 Nilai LC50 ekstrak tempuyung danmeniran terhadap A. salina

Ekstrak LC50 (ppm)Air meniranAir tempuyungEtanol meniranEtanol tempuyungFlavonoid meniranFlavonoidtempuyung

1520.43611252.90931533.17641942.76121379.47162281.1349

Uji Inhibisi Ekstrak Kasar terhadapAktivitas Xantin Oksidase

Uji inhibisi terhadap enzim xantinoksidase dilakukan pada semua ekstrakdengan menggunakan varian konsentrasi.Pengujian pada konsentrasi bervariasi iniditujukan untuk melihat pengaruhpenambahan konsentrasi ekstrak terhadappeningkatan daya inhibisi. Selain itu jugadilakukan pengamatan aktivitas enzim tanpapenambahan ekstrak (blangko) untuk

Page 17: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

melihat pengaruh inhibisi ekstrak tersebutterhadap aktivitas enzim.

Uji enzimatik dilakukan pada kondisioptimum (Iswantini & Darusman 2003),yaitu pada suhu inkubasi 20 C, pH 7.5,konsentrasi xantin oksidase 0.1 unit/ml,konsentrasi xantin 0.7mM, waktu inkubasi45 menit, dan pada panjang gelombang 262nm. Serapan UV yang terukur merupakanserapan sisa xantin yang tidak terkonversimenjadi asam urat. Serapan ini nantinyadapat diubah menjadi konsentrasi xantinberdasarkan pada persamaan linier kurvastandar yaitu y = 0.2147 + 1.5299x(Lampiran 6), dengan diperolehnyakonsentrasi xantin yang bereaksi maka akandiketahui seberapa besar aktivitas enzimxantin oksidase dalam mengubah xantinmenjadi asam urat sekaligus dapatditentukan seberapa persen inhibisi ekstrakyang diujikan terhadap enzim xantinoksidase. Daya hambat ekstrak kasardiilustrasikan dalam bentuk persen inhibisiyang diperlihatkan pada gambar 6-12.

Daya inhibisi seluruh ekstrak tempuyungdan meniran baik dengan menggunakanpelarut air, etanol atau metanolmenunjukkan bahwa semua ekstraktempuyung dan meniran dapat menghambatxantin oksidase karena aktivitas ekstraklebih kecil dibandingkan dengan aktifitasblangko atau kontrol negatif (Lampiran 7).Hasil penelitian yang didapat membuktikanpenelitian sebelumnya bahwa kandunganflavonoid yang terdapat pada tempuyungdan meniran dapat menginhibisi enzimxantin oksidase penyebab asam urat (Chairul1999). Gambar 6 dan 7 menunjukkan dayainhibisi ekstrak air tempuyung dan meniran.Ekstrak air meniran menunjukkan dayainhibisi yang jauh lebih besar (41.68%)dibandingkan dengan ekstrak air tempuyung(14.76%) pada konsentrasi 125 ppm. Airmerupakan pelarut yang bersifat polarsehingga akan mengekstrak senyawaanpolar. Data ilmiah mengenai kandunganflavonoid dan senyawa-senyawa lain dariekstrak air kedua tanaman masih belumditemukan, oleh karena itu diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahuikandungan kimia dari ekstrak air tempuyungdan meniran yang berpotensi sebagaiinhibitor xantin oksidase.

Gambar 6 Persen inhibisi dari ekstrak airmeniran terhadap enzim xantinoksidase dalam berbagaikonsentrasi.

Gambar 7 Persen inhibisi dari ekstrak airtempuyung terhadap enzimxantin oksidase dalam berbagaikonsentrasi.

Kandungan flavonoid yang terdapat didalam ekstrak etanol meniran, yaitukuersetin, rutin, dan leukodelfinidin (BPOM2004). Berdasarkan penelitian Nagao et al.(1999), kuersetin dan rutin merupakangolongan flavonoid yang dapat menginhibisienzim xantin oksidase. Kandunganflavonoid yang terdapat di dalam ekstraketanol tempuyung ialah flavonoid dengankomponen utama 7-glukosilluteolin, 7-glukosilapigenin, dan kaempferol. Jenis-jenis flavonoid seperti apigenin, luteolin,kuersetin dan kaempferol mempunyaipotensi cukup baik untuk menginhibisi kerjaenzim xantin oksidase, sedangkan turunanflavonoid seperti 7-glukosilapigeninmemiliki daya inhibisi lebih rendahdibandingkan dengan flavonoid aslinya,yaitu apigenin (Nagano et al. 1999; Cos etal. 1998).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnyaKuersetin memilki daya inhibisi yang lebihbesar terhadap xantin oksidase dibandingkan dengan kaempferol (Nagano et al. 1999)dan rutin juga berpotensi sebagai inhibitorterhadap enzim xantin oksidase. Hasilpenelitian tersebut sesuai dengan hasil yangdidapat yang ditunjukkan pada Gambar 8dan 9. Dari gambar tersebut terlihat bahwa

5.1 9.53 11.2 12.79 14.76

01020

25 50 75 100 125Konsentrasi ekstrak air tempuyung

(ppm)

% in

hibi

si

20.48 23.91 28.26

41.68 45.86

01020304050

50 75 100 125 150

Konsentrasi (ppm)

% in

hibi

si

Page 18: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

daya inhibisi ekstrak etanol meniran padakonsentrasi 150 ppm (53.71%) jauh lebihbesar dibandingkan daya inhibisi ekstraketanol tempuyung pada konsentrasi 200 ppm(11.13%). Besarnya daya inhibisi ekstraketanol meniran dibanding dengan ekstraketanol tempuyung juga dipengaruhi olehsenyawaan lain selain flavonoid yang dapatmenghasilkan efek sinergis yang lebih baikdaripada ekstrak etanol tempuyung.Berdasarkan penelitian sebelumnya, meniranmengandung senyawa-senyawa kimiagolongan lignan antara lain, filantin,hipofilantin, niranin, nirtetralin, danfitetralin (Chairul 1999). Selain itu, meniranjuga mengandung tanin dan triterpenoid.

Gambar 8 Persen inhibisi dari ekstrak etanolmeniran terhadap enzim xantinoksidase dalam berbagaikonsentrasi.

Gambar 9 Persen inhibisi dari ekstrak etanoltempuyung terhadap enzimxantin oksidase dalam berbagaikonsentrasi.

Daya inhibisi yang kecil dari ekstrakflavonoid meniran dan tempuyung (Gambar10 dan 11) dikarenakan kedua ekstraktersebut hanya mengandung flavonoiddengan kadar rendah dan senyawaan yangmemiliki kepolaran yang besar. Hal inidisebabkan pada proses ekstraksi dilakukanpartisi atau pemisahan dengan heksana dankloroform, sedangkan ekstrak etanol dan airtidak dilakukan partisi sehingga senyawayang bersifat inhibitor banyak terkandungdalam ekstrak etanol dan air. Berdasarkanhasil yang didapat, flavonoid yangterkandung di dalam tempuyung dan

meniran memiliki efek inhibisi xantinoksidase walaupun tidak terlalu besar. Halini diduga karena kadar flavonoid yangrelatif kecil di dalam ekstrak.

Berdasarkan penelitian Chairul (1999),flavonoid yang terkandung di dalamtempuyung adalah apigenin-7-O-glukosida,sedangkan meniran adalah kuersetin dankuersetrin. Dari gambar (Gambar 10 dan11) ditunjukkan bahwa pada konsentrasiyang sama, ekstrak flavonoid meniranmemiliki daya inhibisi (7.73%) yang tidakberbeda jauh dibandingkan dengan ekstrakflavonoid tempuyung (7.78%), yaitu padakonsentrasi 150 ppm. Telah dijelaskansebelumnya bahwa turunan flavonoidmemiliki daya inhibisi yang lebih rendahdibanding kandungan flavonoid asli.Ketidaksesuaian hal ini dengan hasil yangdidapat diduga karena sedikitnya kadarkuersetin dan kuersetrin yang terkandung didalam meniran.

Gambar 10 Persen inhibisi dari ekstrakflavonoid meniran terhadapxantin oksidase dalamberbagai konsentrasi.

Gambar 11 Persen inhibisi dari ekstrakflavonoid tempuyungterhadap xantin oksidasedalam berbagai konsentrasi.

Gambar 12 menunjukkan daya inhibisipada konsentrasi terbesar tiap ekstrak dankontrol positif (dengan penambahanalopurinol). Berdasarkan hasil tersebutterlihat bahwa ekstrak etanol dan airmeniran memiliki daya inhibisi yang lebihbesar dibandingkan ekstrak etanol dan airtempuyung. Hal ini dikarenakan di dalam

3.76 4.227.69 6.27 7.78

11.13

0

5

10

15

75 100 125 150 175 200Konsentrasi ekstrak etanol tempuyung

(ppm)

% in

hibi

si

1.53.14 3.89 4.85

7.73

0

5

10

50 75 100 125 150

Konsentrasi ekstrak flavonoid meniran (ppm)

% in

hibi

si

17.51 23.7431.43

43.2653.71

0

20

40

60

50 75 100 125 150

Konsentrasi ekstrak etanol meniran (ppm)

% in

hibi

si

5.18 5.397.69 7.78

10.74 11.2

0

5

10

15

75 100 125 150 175 200Konsentrasi ekstrak flavonoid tempuyung

(ppm)

% in

hibi

si

Page 19: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

ekstrak meniran terkandung lebih banyaksenyawa-senyawa yang bersifatmenghambat dibandingkan dengan ekstraktempuyung. Oleh karena itu diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahuikandungan senyawa-senyawa kimia dalamekstrak meniran selain flavonoid yang dapatberperan aktif dalam menghambat xantinoksidase. Berdasarkan penelitiansebelumnya (Umaheswari et al. 2007),selain kandungan flavonoid, senyawa-senyawa seperti triterpenoida, lignan,alkoloid dan diterpen yang terdapat dalamtanaman Vitex negundo atau saponin danpolifenol yang terdapat pada tanamanCoccinia grandis dapat berperan juga dalammenghambat xantin oksidase. Keduatanaman ini dengan menggunakan pelarutmetanol dan air dapat menginhibisi xantinoksidase secara in vitro dengan daya inhibisilebih dari 50% pada konsentrasi 100 ppm.

Daya inhibisi rerata yang paling besarterdapat pada ekstrak etanol meniran denganpersen inhibisi 53.71% pada konsentrasi 150ppm (Gambar 11). Pada konsentrasi yangsama, daya inhibisi ekstrak etanol meniranlebih besar bila dibandingkan dengan dayainhibisi ekstrak etanol seledri yang ditelitisebelumnya, yaitu 29.83% (Rhamdani2004). Disamping itu, masih dalamkonsentrasi yang sama, daya inhibisi ekstraketanol meniran (53.71%) masih lebih kecildibandingkan dengan daya inhibisialopurinol (74.40%) sebagai kontrol positif,namun ekstrak etanol meniran masih dapatdikatakan berpotensi sebagai inhibitor xantinoksidase karena daya inhibisinya lebih besardari 50% (Noro et al. 1983). Diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahuikhasiat ekstrak meniran atau tempuyungdalam menginhibisi xantin oksidase secarain vivo. Berdasarkan kandunganflavonoidnya, tanaman yang telah diujikhasiatnya dalam menginhibisi xantinoksidase secara in vivo adalah seledri dansidaguri yang dipatenkan pada tahun 2004(Iswantini et al. 2004). Gabungan keduatanaman ini menunjukkan efek yangsignifikan dalam menurunkan kadar asamurat dalam darah tikus selama satu minggu.Selain gabungan ekstrak seledri dansidaguri, Vitex negundo dan Cocciniagrandis (tanaman asli India) jugamemberikan efek yang signifikan terhadappenurunan kadar asam urat dalam darahtikus (Umaheswari et al. 2007).

Gambar 12 Persen inhibisi terbaik dariseluruh ekstrak dan kontrolpositif terhadap xantin oksidase.

Data yang diperoleh kemudianditentukan kurva estimasinya denganmenggunakan program SPSS. Daripengujian didapatkan bahwa daya inhibisiekstrak etanol meniran memiliki R sebesar97.5% pada kurva linear sehinggaPersamaan yang digunakan adalahpersamaan linier.

Tabel 6 Persamaan linear ekstraktempuyung dan meniran

Dari persamaan yang digunakan maka dapatditentukan nilai IC50 dari masing-masingekstrak. IC50 merupakan nilai konsentrasiminimum ekstrak yang dapat menginhibisienzim sampai 50% (Behera et al. 2003).

Tabel 7 Nilai IC50 dari ekstrak tempuyungdan meniran

Ekstrak IC50 (ppm)Air tempuyungAir meniranEtanol tempuyungEtanol meniranFlavonoid tempuyungFlavonoid meniran

512.18165.58893.28143.57929.57902.56

Ekstrak PersamaanAir tempuyungAir meniranEtanol tempuyungEtanol meniranFlavonoidtempuyungFlavonoid meniran

Y = 3.904 + 0.09xY = 4.632 + 0.274xY = -0.917 + 0.057xY = -2.834 + 0.368xY = 0.733 + 0.053xY = -1.446 + 0.057x

45.86

14.767.73 11.2

53.71

11.13

74.4

01020304050607080

A B C D E F G

% in

hibi

si

ekstrak air meniran pada konsentrasi 150 ppm (A)air tempuyung pada konsentrasi 125 ppm (B)flavonoid meniran pada konsentrasi 125 ppm (C)flavonoid tempuyung pada konsentrasi 200 ppm (D)etanol meniran pada konsentrasi 150 ppm (E)etanol tempuyung pada konsentrasi 200 ppm (F)Kontrol positif pada konsentrasi 150 ppm (G)

Page 20: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Tabel 7 memuat nilai konsentrasi dariseluruh ekstrak yang dapat menginhibisienzim xantin oksidase dengan perseninhibisi sebesar 50%. Dari tabel diketahuibahwa ekstrak etanol meniran yang palingefektif dalam menghambat xantin oksidasekarena memiliki nilai IC50 yang paling kecildiantara ekstrak-ekstrak lain, yaitu 143.57ppm yang artinya dengan konsentrasi 143.57ppm dapat menghambat enzim sampai 50%.

Uji Statistik

Data yang diperoleh kemudian dilakukanuji statistik, yaitu uji beda perlakuan, denganmenggunakan uji F. Uji ini dilakukan untukmenguji apakah tiap perlakuan memilikiperbedaan yang nyata (Hanafiah 2005),dalam hal ini yaitu daya inhibisi terhadapaktivitas enzim xantin oksidase. Perlakuanyang dibandingkan adalah ekstrak air,etanol, dan flavonoid pada konsentrasiterbesar dari kedua tanaman, serta perlakuandengan kontrol negatif dan kontrol positif.Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 8)diketahui bahwa ekstrak air dan etanolmeniran memiliki daya inhibisi yangberbeda nyata terhadap ekstrak air danetanol tempuyung. Hal ini terjadi karenadaya inihibisi ekstrak air dan etanol meniranjauh lebih besar dibandingkan dengan airdan etanol tempuyung. Ekstrak flavonoidtempuyung juga memiliki daya inhibisi yangberbeda nyata dengan daya inhibisiflavonoid meniran karena daya inhibisiekstrak flavonoid tempuyung sedikit lebihbesar dibandingkan daya inhibisi flavonoidmeniran. Uji beda perlakuan terhadapekstrak etanol meniran, ekstrak airtempuyung, kontrol negatif dan kontrolpositif menyatakan bahwa semua ekstrakmemberikan pengaruh daya inhibisi yangberbeda nyata.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ekstrak tempuyung dan meniran dapatmenghambat kerja xantin oksidase dalammengubah xantin menjadi asam urat. Dayainhibisi maksimum ekstrak air, etanol, danflavonoid tempuyung berturut-turut, yaitu14.46% (125 ppm), 11.2% (200 ppm), dan11.13% (200 ppm), sedangkan daya inhibisimaksimum ekstrak air, etanol, dan flavonoid

meniran berturut-turut, yaitu 45.86%(150ppm), 7.73% (150 ppm) dan 53.71% (150ppm). Dari seluruh ekstrak tempuyung danmeniran, ekstrak etanol meniran memilikidaya inhibisi terbesar, yaitu sebesar53.71%. Berdasarkan hasil ini terbuktibahwa meniran berpotensi sebagai inhibitorterhadap enzim xantin oksidase karenamemiliki daya inhibisi di atas 50%. Bobotmeniran yang dibutuhkan untukmenginhibisi xantin oksidase sampai53.73% adalah 0.004 g. Berdasarkan ujistatistik, daya inhibisi yang dimiliki olehkontrol negatif, kontrol positif, ekstraketanol, air dan flavonoid dari tempuyung danmeniran memiliki daya inhibisi yangberbeda nyata.

Saran

Perlu dilakukan pengujian toksisitaslanjutan dengan menggunakan hewan lain,seperti tikus atau hewan lainnya untukmengetahui konsentrasi yang amandigunakkan sebagai obat, selain itu jugadiperlukan penelitian lebih lanjut untukmenguji daya inhibisi ekstrak tempuyungdan meniran secara in vivo dan senyawaaktif yang terkandung di dalam ekstrak,yang secara khusus berpotensi menghambataktivitas xantin oksidase. Salah satunyayaitu dengan dilakukannya fraksinasi,analisis ultraviolet, inframerah dan analisisNMR.

DAFTAR PUSTAKA

Bermawie N. 2006. Mengatasi demamberdarah dengan tanaman obat. WartaPenelitian dan PengembanganPertanian 28:26. http:// www. litbang.deptan.go.id/berita/one/196/. [31 Agu2007]

Chairul. 1999. Tempuyung untukMenghadang Asam urat. www.indomedia.com/intisari/1999/juni/tempuyung.htm[21 Mei 2007].

Cos P et al. 1998. Structure-activityrelationship and classification offlavonoids as inhibitors of xanthinoxidase and superoxide scavengers. JNat Prod. 61: 71-76

Page 21: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Filha ZSF, Vitolo IF, Fietto LG, Lombardi,Guimaraes S. 2006. Xanthine oxidaseinhibitory activity of Lychnophoraspecies from Brazil (“Arnica”). JEthnopharmacol 107:79-82.

Hanafiah KA. 2005. Rancangan PercobaanAplikatif. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Haryati N. 1994. Pengaruh daun Sonchusarvensis. terhadap kecepatanpengendapan asam urat [Tesis].Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Hidayat R. 2007. Kinetika inhibisi flavonoiddalam sidaguri (Sida rhombifolia)terhadap aktivitas enzim xantinoksidase [tesis]. Bogor: InstitutPertanian Bogor.

Iswantini D, Darusman LK. 2003. Effect ofsidaguri as an uric acid lowering agenton the activity of oxidase enzyme.Proceeding of InternationalSymposium on Biomedicine, 18-19th

2003. Biopharmacia Research Center,Bogor Agricultural University. Hlm89-93

Iswantini. 2003. Bioprospeksi sidaguri (Sidarhombifolia) dan seledri (Apiumgraveolens): formula obat gout danaktivitas inhibisinya terhadap xantinoksidase. Laporan Riset UnggulanTerpadu Bidang Lingkungan.Kementrian Riset dan Teknologi.Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Jakarta.

Iswantini D, Darusman LK, RahminiwatiM, Iskandar, Heryanto R, penemu;Institut Pertanian Bogor. 2 Agustus2004. Formula ekstrak gabunganApium graveolens dan Sidarhombifolia. sebagai fitofarmaka untukpenyakit gout: inhibitor xantinoksidase. ID P00200400339

Iswantini et al. 2005. Sidaguri (Sidarhombifolia) and seledri (Apiumgraveolens) as anti gout: in vitro, Invivo assay and bioactive coumponds.Di dalam: Suitable Management andUtilization of Medical PlantResources. Proceedings of theInternational Converence on MedicalPlants; Kuala Lumpur, 5-7 December

2005. Malaysia: Universiti PutraMalaysia dan Jabatan PerhutananSemenanjung Malaysia. 2006. hlm242-253

Johnstone A. 2005. Gout; the disease andnon-drug treatment. Hospital Pharm.12:391-393

Luck A, Simkin PA.. 2005. Epidemiologyof hyperuricemia and gout. TheAmerican Journal of Managed care.11: 15

Kong LD, Cai C, Huang W, Cheng CHK,Tan RX. 2000. Inhibition of xanthineoxidase by some Chinese medicinalPlants Used to Treat Gout. JEthnopharmacol. 73: 199-207

Lin CM, Chen CS, Chen CT, Liang YC danLin JK. 2002. Molecular modeling offlavonoids that inhibits xanthineoxidase. Biochemical and BiophysicalResearch Communications. 294:167-172

Suprapto. 2005. Meneliti Khasiat TanamanObat. http://www.republika. co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2& id=215847&kat_id = 105&kat_id1 =150&kat_id2=207. [31 Agu 2007]

Nakanishi T, Nishi M dan Inada A. 1990.Two new potent inhibitors of xhantineoxidase from leaves of Perillafrustescen Britton var acuta Kudo.Chem. Pharm. Bull. 38:17724

Nurdiana dan Kalsum U. 2001. FlavonoidMeniran (Phyllantus niruri) sebagaiAntioksidan pada Kerusakan HeparAkibat Radikal Bebas. Malang:Universitas Brawijaya

Noro T, Oda Y, Miyase T, Ueno A,Fukushima S. 1983. Inhibition ofxhantine oxidase from the flowers andBuds of Daphne genkwa. ChemPharm Bull. 31:3984-3987.

Owen P dan Johns T. 1999. Xanthineoxidase inhibitory activity ofnortheastern north American plantremedies used for gout. JEthnopharmacol. 64:149-160

Rhamdani T. 2004. Isolasi dan IdentifikasiSenyawa Bioaktif Seledri dalamMenghambat Aktivitas Enzim XO

Page 22: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

[skripsi]. Bogor: Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam, InstitutPertanian Bogor

Rosita SMD dan H Moko.1993. Kumiskucing, cabe jawa dan tempuyung.Warta Tumbuhan Obat Indonesia.9(1):11-13

Schemeda HG, Theoduloz C, Fransco L,Ferro E, Arias AR. 1987. Preliminarypharmalogical studies on eugeniauniflora leaves: xanthine oxidaseinhibitory activity. J Ethnopharmacol.21(2):183-186.

Theo. Edisi 7 Desember 02-Januari 03.Tanaman Obat Utama PenyembuhRematik dan Asam Urat Tinggi.Herba. Hlm 5-7

Umamaheswari et al.. 2007. Xanthineoxidase inhibitory activity of someindian medical plant. JEthnopharmacol Communication109:547-551

Yu Kuang-Hui. 2006. Febuxostat: a novelnon-purine selective inhibitor ofxanthine oxidase for the treatment ofhyperuricemia in Gout. 70 RecentPatents on Inflammation & AllergyDrug Discovery. 1:1

Page 23: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

LAMPIRAN

Page 24: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

Uji pada tempuyung dan meniran

Serbuk tempuyung danmeniran

Penentuankadar air

Ekstrak air Ekstrak etanol Ekstrak metanol

Uji larva udang

Uji inhibisi enzim

Uji Fitokimia

Diekstrak dengan air,etanol dan metanol

Uji Fitokimia

Uji larva udang

Uji inhibisi enzim

Ekstrakheksana

Ekstrakmetanol

Ekstrakkloroform

Ekstrakmetanol

heksana

Ekstrakflavonoid

Uji larva udang

Uji inhibisi enzim

Uji Fitokimia

Page 25: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 2 Uji toksisitas dengan larva udang A. salina L

Pembuatan ekstrak 2000 ppm

Penetasan Kista A. salina L

Pengujian terhadap larvaKonsentrasi ekstrak 1000 ppm

25 ml air laut

0.05 mg ekstrak

Vial ukuran 25 ml

50 mg Telur A.salina

Wadah berisi air laut

Larva udangLampu neon dan aerator

48 jam

Vial ukuran 2000 l + 10 larva udang 1)

+ 1000 l ekstrak2)

Biarkan selama 24 jam

Page 26: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Vial ukuran 2000 l + 10 larva udang1)Diisi 1900 l air laut

+ 100 l ekstrak2)

Lanjutan lampiran 2

Konsentrasi ekstrak 100 ppm

Konsentrasi ekstrak 10 ppm

Vial ukuran 2000 l + 10 larva udang1)Diisi 1990 l air laut

+ 10 l ekstrak2)

Page 27: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 3 Uji inhibisi aktivitas xantin oksidase

1Ekstrak

31 ml xantin 2.1 mM 2Buffer fosfat 0.05 M

50.1 ml xantin oksidase 0.1 unit/ml

6Inkubasi pada pH 7.5, suhu 20°Cselama 45 menit

8diukur serapannya pada 262 nm

7HCl 0.58 M 1 ml

4dikocok

Page 28: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 4 Kadar air tempuyung dan meniran

Kadar air meniranUlangan

keBobot pinggan

kosong (g)Bobotsampel

Bobot pinggan+ sampel

kering

Bobotsampel

kering (g)

Kadarair

(%b/b)

Kadar airrerata

(% b/b)123

10.86133.14503.1282

2.97142.99133.0084

13.61375.88945.8845

2.75242.74402.7523

7.328.278.51

8.03

Kadar air meniranUlangan

keBobot pinggan

kosong (g)Bobotsampel

Bobot pinggan+ sampel

kering

Bobotsampel

kering (g)

Kadarair

(%b/b)

Kadar airrerata

(% b/b)123

3.11403.07663.0697

3.03903.14082.9925

5.82465.88095.7449

2.71062.80432.6752

10.8110.7110.60

10.71

Contoh perhitungan (ulangan 1 pada meniran)

Kadar air =a

ba −

dengan

a = bobot contoh sebelum dikeringkan (g)

b = bobot contoh setelah dikeringkan (g)

Kadar air =2.9714

2.75242.9714 − × 100%

Kadar air = 7.32%

Page 29: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 5 Aktivitas ekstrak tempuyung dan meniran terhadap larva A. Salina setelah 24 jamJumlah larva yang matiBahan Uji Konsentrasi Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Etanol tempuyung

Etanol meniran

Flavonoid tempuyung

Flavonoid meniran

Air tempuyung

Air meniran

100010010100010010100010010100010010100010010100010010

333323322432532443

321431222433433431

422323322552452423

Page 30: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

y = 1.5299x + 0.2147

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Konsentrasi substrat (mM)

Sera

pan

Lampiran 6 Pembuatan kurva standarKonsentrasi Xantin

(ppm)Absorban

0.00.10.20.30.40.50.60.7

0.0030.3790.677

0.80.8610.9911.1331.157

= 262

Kondisi optimumWaktu inkubasi 45 menit suhu inkubasi 20 C, pH inkubasi 7.5, konsentrasi xantin oksidase 0.1unit/ml, konsentrasi xantin total 0.7 mM dan panjang gelombang maksimum 262 nm

r = 95.13%

Page 31: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 7 Data hasil uji enzimatis berbagai ekstrak

BlangkoUlangan ke Serapan Aktivitas (mM/L menit)

12

0.0960.086

173.2333174.2489

Rearata 173.7411

Ekstrak air tempuyungKonsentrasi

(ppm)Ulangan ke Serapan Aktivitas

(mM/L menit)Rerata aktivitas(mM/L menit)

25

50

75

100

125

12

12

12

12

12

0.1470.154

0.2140.193

0.2370.237

0.2440.241

0.2810.251

165.3892164.3724

155.6572158.7072

156.2382152.3164

151.2996151.7354

145.9253150.2829

164.8809

157.1824

154.2773

151.5175

148.1041

Ekstrak air meniranKonsentrasi

(ppm)Ulangan ke Serapan Aktivitas

(mM/L menit)Rerata aktivitas(mM/L menit)

50

75

100

125

150

12

12

12

12

12

0.3300.339

0.3810.370

0.4540.401

0.5660.610

0.6260.650

138.8079137.5006

131.4132.9978

120.7966128.495

104.528398.1371

95.8130992.32702

138.15427

132.1990

124.6458

101.3327

94.07

Ekstrak etanol tempuyung

Konsentrasi(ppm)

Ulangan ke Serapan Aktivitas(mM/L menit)

Rerata aktivitas(mM/L menit)

75

100

125

12

12

12

0.1460.123

0.1320.148

0.1820.181

165.5344168.8752

167.568165.2439

160.3053160.4506

167.2048

166.4059

160.3779

Page 32: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lanjutan ekstrak etanol tempuyung

Ekstrak etanol meniranKonsentrasi

(ppm)Ulangan ke Serapan Aktivitas

(mM/L menit)Rerata aktivitas(mM/L menit)

50

75

100

125

150

12

12

12

12

12

0.2930.305

0.3650.382

0.4770.454

0.6330.581

0.7130.751

144.1823142.4392

133.7241131.2548

117.4558120.7966

94.79632102.3495

83.176177.6565

143.3107465

132.4894147

119.1262

98.57289

80.41629

Ekstrak flavonoid tempuyungKonsentrasi

(ppm)Ulangan ke Serapan Aktivitas

(mM/L menit)Rerata aktivitas(mM/L menit)

75

100

125

150

175

200

12

12

12

12

12

12

0.1550.148

0.1690.139

0.1880.175

0.1870.178

0.2180.218

0.2280.129

164.2271165.2439

162.1936166.5512

159.4338161.3221

159.5791160.8863

155.0762155.0762

153.6237154.931

164.7355

164.3724

160.3779

160.2327

155.0762

154.2773

Konsentrasi(ppm)

Ulangan ke Serapan Aktivitas(mM/L menit)

Rerata aktivitas(mM/L menit)

150

175

200

12

12

12

0.170.159

0.190.175

0.2210.243

162.0484163.6461

159.1433161.3221

154.6405151.4449

162.8472

160.2327

153.0427

Page 33: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Ekstrak flavonoid meniranKonsentrasi

(ppm)Ulangan ke Serapan Aktivitas

(mM/L menit)Rerata aktivitas(mM/L menit)

50

75

100

125

150

12

12

12

12

12

0.1120.103

0.1140.14

0.1320.14

0.1480.147

0.1830.181

170.4730171.7803

170.1825166.4059

167.568166.4059

165.2439165.3892

160.1601160.4506

171.1266

168.2942

166.9869

165.3165

160.3053

Contoh perhitunganblankoY = 0.2147 + 1.5299x0.093 = 0.2147 + 1.5299xx = -0.07955

xantin total 0.7 mMXantin yang bereaksi = 0.7 – (-0.07955) = 0.77955

Aktivitas xantin oksidase =(menit)inkubasi x waktu(L)enzimVolume

(mM)bereaksiyangxantin

Aktivitas xantin oksidase blanko =menit45 x0.1

1000 xmM0.77955

L

= 173.2333 mM/L menit

Aktivitas xantin oksidase rerata = ½ (173.2333 + 174.2489) = 173.7411 mM/L menit

Ekstrak etanol meniranY = 0.2147 + 1.5299x0.293 = 0.2147 + 1.5299xx = 0.0511

sisa xantin = 0.7 - 0.0511 = 0.6488

Aktivitas xantin oksidase = 0.6488 mM

1 x 10-4 L x 45 menit

= 144.1823 mM/L menit

Page 34: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Persen inhibisi = Aktivitas xantin oksidase blanko – Aktivitas xantin oksidase rerata ekstrak

Aktivitas xantin oksidase blanko

Persen inhibisi = 173.7411 – 141.3107 x 100 %

173.7411 = 17.51%

Page 35: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Lampiran 8 Perhitungan statistik ekstrak tempuyung dan meniran

a. Ekstrak airDaya inhibisi (%) ekstrak air terhadap aktivitas xantin oksidase

TanamanUlanganTempuyung Meniran

Yj

1 16.0096 44.853 60.86262 13.5019 46.8594 60.3613Yi 29.5115 91.7124 121.224

Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak air terhadap aktivitas xantin oksidaseSumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel

Perlakuan 1 967.24 967.2395 375.096 18.5Galat 2 5.1573 2.5786Total 3 972.3968

H0 : 1 = 2 (semua perlakuan memberikan daya inhibisi yang sama terhadap aktivitas xantinoksidase)

H1 : i j (paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang memberikan daya inhibisi yang berbedaterhadap aktivitas xantin oksidase)

FK =rp

Y⋅

2.. =

1x2

2121.2239 = 3673.809

JKP = FKrYi

−Σ 2

=2

291.7124229.51148 +- 3673.809 = 967.2395

JKT = ΣΣ Yij2 – FK = (16.212 + … + 46.71242) – 3673.809 = 972.3968JKG = JKT – JKP = 176.6407 – 159.7536 = 16.8871

KTP =dbpJKP

=1

967.2395= 967.2395

KTG =dbgJKG

=2

5.1573 = 2.5786

F hitung =KTGKTP

=2.5786

967.2395= 375.096

F0,05(1,2) = 18.5

Fhitung > Ftabel à Kesimpulan : Tolak H0 (berarti ekstrak air tempuyung dan meniranmemberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyata terhadapaktivitas xantin oksidase)

b. Ekstrak etanolDaya inhibisi (%) ekstrak etanol terhadap aktivitas xantin oksidase

TanamanUlanganTempuyung Meniran

Yj

1 10.9938 52.1264 63.11982 12.8331 55.3034 68.1365Yi 23.8269 127.4298 131.257

Page 36: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak etanol terhadap aktivitas xantin oksidaseSumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel

Perlakuan 1 1747.36 1747.36 518.6734 18.5Galat 2 6.7381 3.3689Total 3 1754.1

Fhitung > Ftabel à Kesimpulan : Tolak H0 (berarti ekstrak etanol etanol tempuyung dan meniranmemberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyataterhadap aktivitas xantin oksidase)

c. Ekstrak flavonoidDaya inhibisi (%) ekstrak flavonoid terhadap aktivitas xantin oksidase

TanamanUlanganTempuyung Meniran

Yj

1 8.151286 7.8169 15.968192 7.39886 7.6497 15.04856Yi 15.55015 15.4666 31.01675

Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak flavonoid terhadap xantin oksidaseSumber keragaman db JK KT F-hitung F-tabel

Perlakuan 1 0.001745 0.001745 0.011749 18.5Galat 2 0.297051 0.148525Total 3 0.298796

Fhitung < Ftabel à Kesimpulan : Terima H0 (berarti ekstrak flavonoid tempuyung dan meniranmemberikan pengaruh daya inhibisi yang tidak berbeda nyataterhadap aktivitas xantin oksidase)

d. Uji statistika daya inhibisi maksimum dari ekstrak tempuyung dan meniran terhadap kontrolnegatif dan positifPerlakuan:I : tanpa penambahan ekstrak (kontrol negatif)II : penambahan ekstrak air tempuyung 125 ppmIII : penambahan ekstrak etanol meniran 150 ppmIV : penambahan allopurinol 150 ppm (kontrol positif)

Daya inhibisi (%) sample terhadap aktivitas xantin oksidasePerlakuanUlangan

I II III IVYj

1 0.00 16.0096 52.12644 75.7861 143.92212 0.00 13.5019 55.30335 73.0272 141.8324Yi 0.00 29.5115 107.4298 148.813 285.7546µ 0.00 14.7557 53.7149 74.4067

Analisis sidik ragam daya inhibisi sampel terhadap aktivitas xantin oksidaseSumber

keragamandb JK KT Fhitung Ftabel

Perlakuan 3 7071.78 2357.261 785.985 6.59Galat 4 11.9965 2.999Total 7 7083.78

H0 : 1 = 2 = 3 = 4 (semua perlakuan memberikan daya inhibisi yang sama terhadap aktivitasxantin oksidase)

H1 : i j (paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang memberikan daya inhibisi yang berbedaterhadap aktivitas xantin oksidase)

Page 37: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek

FK =rp

Y⋅

2.. =

(4x2)

2(285.7546) = 10207

F hitung =KTGKTP

=2.9999

2537.261= 785.985

F0,05(3,4) = 6.59

Fhitung > Ftabelà Kesimpulan : Tolak H0 (berarti perlakuan memberikan pengaruh daya inhibisiyang berbeda nyata terhadap aktivitas xantin oksidase)

Untuk melihat perlakuan mana yang memberikan pengaruh yang berbeda, dilakukan uji Duncan

Uji Duncan

Rp = r0.05 (p,dbg) rKTG

Tolak Ho jika |ýi - ýj| > RpR2 = 9.33R3 = 10.846R4 = 7.8258Urutan perlakuan: ý1 = 0.00 (kontrol negatif) ý2 = 74.4067 (kontrol positif) ý3 = 14.7557 (air tempuyung)

ý4 = 53.7149 (etanol meniran)

|ý1 – ý2| = 74.4067 > R2à Tolak Ho|ý1 – ý3| = 14.7557 > R3à Tolak Ho|ý1 – ý4| = 53.7149 > R4à Tolak Ho|ý2 – ý3| = 59.651>R2à Tolak Ho|ý2 – ý4| = 20.6918 > R3à Tolak Ho|ý3 – ý4| = 38.9592 > R2à Tolak HoKesimpulan: Ekstrak tempuyung dan meniran memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda

nyata dengan kontrol negatif dan positif serta ekstrak tempuyung juga memberikanpengaruh yang berbeda nyata dengan ekstrak air meniran

Page 38: POTENSI EKSTRAK TEMPUYUNG DAN MENIRAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17519/G08cgt.pdf · ekstrak sidaguri dan seledri diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek