postlab bu dian

3
POSTLAB KIMIA FISIKA I KESETIMBANGAN FASA DUA KOMPONEN 1. Dari percobaan yang telah dilakukan, telah diperoleh data dan dibuat grafik sebagai berikut : 16. 67 33. 33 36. 36 41. 67 45. 45 50 55. 55 61. 54 71. 43 0 20 40 60 80 GRAFIK KESETIMBANGAN FASA DUA KOMPONEN ( FENOL - AIR ) t1 t2 % Volume Fenol Temperatur ( °C ) Dari grafik di atas, diperoleh titik ekivalen kesetimbangan fasa fenol-air hasil percobaan pada suhu 59 o C dengan persentase volume fenol sebesar 61,54% . Namun berdasarkan teori referensi dari buku “Kimia Fisika I” penerbitan JICA tahun 2004, dijelaskan bahwa titik ekivalen teoritis kesetimbangan fasa fenol-air pada suhu 65,85 o C. Sehingga terjadi sedikit penyimpangan dari hasil percobaan dengan teori, penyimpangan ini kemungkinan terjadi karena kurang telitinya kami dalam mengamati perubahan fasa dari 2 komponen tersebut, sehingga suhu tepat perubahan fasa bergeser dari yang seharusnya. Selain itu, digunakan pula termometer lebih dari satu, sehingga kami tidak dapat menjadikan termometer tersebut sebagai variabel kontrol,

Upload: febrian-putri-erma-andriani

Post on 24-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Postlab Bu Dian

POSTLAB KIMIA FISIKA I

KESETIMBANGAN FASA DUA KOMPONEN

1. Dari percobaan yang telah dilakukan, telah diperoleh data dan dibuat grafik sebagai

berikut :

16.6728.5733.3335.7136.3638.4641.6744.4445.45 50 50

54.5455.5558.3361.54 62

.571.4383.33

0102030405060708090

GRAFIK KESETIMBANGAN FASA DUA KOMPONEN ( FENOL - AIR )

t1t2

% Volume Fenol

Tem

pera

tur (

°C )

Dari grafik di atas, diperoleh titik ekivalen kesetimbangan fasa fenol-air hasil percobaan

pada suhu 59oC dengan persentase volume fenol sebesar 61,54% . Namun berdasarkan

teori referensi dari buku “Kimia Fisika I” penerbitan JICA tahun 2004, dijelaskan bahwa

titik ekivalen teoritis kesetimbangan fasa fenol-air pada suhu 65,85 oC. Sehingga terjadi

sedikit penyimpangan dari hasil percobaan dengan teori, penyimpangan ini kemungkinan

terjadi karena kurang telitinya kami dalam mengamati perubahan fasa dari 2 komponen

tersebut, sehingga suhu tepat perubahan fasa bergeser dari yang seharusnya. Selain itu,

digunakan pula termometer lebih dari satu, sehingga kami tidak dapat menjadikan

termometer tersebut sebagai variabel kontrol, karena kemungkinan tingkat

ketelitian/keakuratan setiap termometer tersebut berbeda-beda.

2. Pada suatu sistem diketahui terdapat 40 mL fenol dan 70 mL aquades, maka :

a. Dalam pencampuran kedua komponen tersebut, jumlah fasa yang terbentuk adalah 2

(P=2). Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa antara fenol dan aquades

tidak dapat bercampur secara merata, sehingga kedua komponen tersebut terlihat

terpisah, atau membentuk 2 lapisan.

Page 2: Postlab Bu Dian

b. Dari percampuran kedua komponen di atas dapat dihitung derajat kebebasan, namun

pada percobaan ini 1 variabel intensif dianggap tetap, yaitu tekanan, sehingga

perhitungan derajat kebebasan menjadi sebagai berikut :

F = C – P + 1

= 2 – 2 + 1

= 1

Dari perhitungan derajat kebebasan di atas, diketahui ada 1 faktor intensif yang

mempengaruhi kesetimbangan fasa 2 komponen di atas, yaitu suhu.

c. Jika diinginkan jumlah fasa pada sistem tersebut diubah, berarti perubahan yang

memungkinkan terjadi dalah dari 2 fasa menjadi 1 fasa, yang harus dilakukan adalah

memanaskan campuran kedua komponen tersebut minimal sampai mencapai suhu

ekivalen pada teoritis yaitu 65,85oC, karena campuran kedua komponen dengan segala

perbandingan dapat menyatu sepenuhnya (P=1). Dari pencampuran 40 mL fenol

dengan 70 mL aquades, sehingga jika dihitung % fenol sebagai berikut :

% fenol= 40110

x 100 %

% fenol=36,36 %

Sehingga jika digambarkan pada grafik sebagai berikut :

16.6728.5733.3335.7136.3638.4641.6744.4445.45 50 50

54.5455.5558.3361.54 62

.571.4383.33

0102030405060708090

GRAFIK KESETIMBANGAN FASA DUA KOMPONEN ( FENOL - AIR )

t1t2

% Volume Fenol

Tem

pera

tur (

°C )