poster my final project

1
MODIFIKASI STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN MERAH PUTIH TELUK AMBON PROVINSI MALUKU DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG ABSTRAK Jembatan Merah Putih Teluk Ambon Provinsi Maluku yang saat ini sedang dibangun direncanakan menggunakan struktur beton pratekan pada Approach Bridge dan Cable Stayed pada Main Bridge, beberapa pilar Jembatan dan 2 Pyloon utama yang terletak di tengah laut akan mempersulit pada saat pelaksanaan pembangunan, oleh sebab itu jembatan ini direncanakan ulang dengan menggunakan jembatan gantung di mana jarak antar Pyloon diperbesar dan beberapa pilar dihilangkan. Peraturan pembebanan yang dipakai untuk merencanakan jembatan ini mengacu pada RSNI T-02-2005, beban gempa respon spektrum mengacu pada Pd T-04-2004-B, perencanaan struktur baja jembatan mengacu pada RSNI T-03-2005 , dan perencanaan struktur beton jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004, yang semuanya merupakan penyempurnaan dari Bridge Management System (BMS) 1992. Hasil perancangan Struktur jembatan gantung Merah-putih teluk Ambon provinsi Maluku terdiri dari Pyloon setinggi 90 meter, Mutu profil baja BJ-55, batang penggantung diameter 100 mm, kabel utama sebanyak 37 strand diameter 60 mm yang mempunyai luas total strand 81622 mm 2 . MUHAMMAD LEBBEH SAHIB 3110 106 005 Dosen Pembimbing : Ir. Heppy Kristijanto, MS Bambang Piscesa, ST. MT Pulau A Jazirah Leit oleh Teluk sedangkan Jazirah Leih Meningk Jazirah Leit antara kedu yang ada kendaraan y yang ada kendaraan maupun se sampai ke t Dengan tempuh m antara ked Konstruksi bentang 1.0 terbagi me yang meng jarak antar sementara menggunak bagian stru struktur bet Dilihat d sekarang b terletak di oleh sebab mempermu Pada T direncanaka Penggunaan gantung ya antara kedu terdapat pa diharapkan transportas pembangun Bagaim

Upload: ephoet-sahib

Post on 27-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

long-span bridge, suspension system

TRANSCRIPT

Page 1: Poster My final Project

MODIFIKASI STRUKTUR BANGUNAN

ATAS JEMBATAN MERAH PUTIH

TELUK AMBON PROVINSI MALUKU

DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM

STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG

ABSTRAK

Jembatan Merah Putih Teluk Ambon Provinsi Maluku yang saat ini

sedang dibangun direncanakan menggunakan struktur beton pratekan pada Approach Bridge dan Cable Stayed pada Main Bridge, beberapa pilar Jembatan dan 2 Pyloon utama yang terletak di tengah laut akan mempersulit pada saat pelaksanaan pembangunan, oleh sebab itu jembatan ini direncanakan ulang dengan menggunakan jembatan gantung di mana jarak antar Pyloon diperbesar dan beberapa pilar dihilangkan.

Peraturan pembebanan yang dipakai untuk merencanakan jembatan ini mengacu pada RSNI T-02-2005, beban gempa respon spektrum mengacu pada Pd T-04-2004-B, perencanaan struktur baja jembatan mengacu pada RSNI T-03-2005 , dan perencanaan struktur beton jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004, yang semuanya merupakan penyempurnaan dari Bridge Management System (BMS) 1992.

Hasil perancangan Struktur jembatan gantung Merah-putih teluk Ambon provinsi Maluku terdiri dari Pyloon setinggi 90 meter, Mutu profil baja BJ-55, batang penggantung diameter 100 mm, kabel utama sebanyak 37 strand diameter 60 mm yang mempunyai luas total strand 81622 mm2.

MUHAMMAD LEBBEH SAHIB 3110 106 005

Dosen Pembimbing : Ir. Heppy Kristijanto, MS Bambang Piscesa, ST. MT

METODOLOGI

PENDAHULUAN

Pulau Ambon terbagi menjadi 2 bagian yaitu Jazirah Leihitu dan

Jazirah Leitimur, yang diantara kedua Jazirah tersebut dipisahkan

oleh Teluk Ambon. Pusat kota terletak di Jazirah Leitimur

sedangkan letak bandara Internasional Pattimura terdapat pada

Jazirah Leihitu.

Meningkatnya arus lalulintas di antara Jazirah Leihitu dan

Jazirah Leitimur menyebabkan dibutuhkannya sarana penghubung

antara kedua Jazirah tersebut, hal ini dikarenakan alat perlintasan

yang ada yaitu kapal ferry tidak dapat menampung semua

kendaraan yang akan melewati Teluk Ambon, dan jalur perlintasan

yang ada juga mempunyai jarak yang jauh, jadi kendaraan-

kendaraan dari Jazirah Leihitu yang akan menuju Jazirah Leitimur

maupun sebaliknya akan menempuh waktu yang lama untuk

sampai ke tempat tujuannya.

Dengan tujuan mempercepat waktu dan memperpendek jarak

tempuh maka sekarang sedang dibangun sarana penghubung

antara kedua Jazirah tersebut yaitu Jembatan Merah Putih.

Konstruksi Jembatan merah putih ini memiliki panjang total

bentang 1.060 m dan lebar jalan total dengan median 16,5 m yang

terbagi menjadi 3 bagian bentang , bagian bentang tengah total

yang menggunakan struktur cable stayed adalah 300 m dengan

jarak antar menara di tengah 150 m dan tepi 75 m ke pilar,

sementara bagian struktur pendekat di wilayah Galala

menggunakan struktur beton pratekan dengan bentang 440 m, dan

bagian struktur pendekat di wilayah Poka juga menggunakan

struktur beton pratekan dengan bentang 320 m.

Dilihat dari hasil desain konstruksi jembatan Merah putih yang

sekarang beberapa pilar Jembatan dan 2 pyloon utama yang

terletak di tengah laut akan menyulitkan pada saat pelaksanaan,

oleh sebab itu jembatan ini perlu direncanakan ulang agar dapat

mempermudah pada saat pelaksanaan pembangunannya.

Pada Tugas Akhir ini Jembatan Merah Putih tersebut

direncanakan ulang menggunakan struktur jembatan Gantung.

Penggunaan struktur ini dikarenakan kelebihan struktur jembatan

gantung yang bisa hanya menggunakan 2 pyloon untuk bentang

antara kedua pyloon atau main span sampai dengan 1,9 km yang

terdapat pada Akashi-Kaikyo Bridge - Jepang. Dengan demikian

diharapkan jembatan baru ini mampu memperlancar arus

transportasi dan juga mempermudah pada saat pelaksanaan

pembangunannya.

PERMASALAHAN

Bagaimana merancang struktur bangunan atas Jembatan

Merah Putih dengan sistem struktur jembatan Gantung dengan

hanya memakai 2 pyloon sebagai pengganti beberapa pilar dan

2 pyloon utama?

TUJUAN

Untuk memperoleh hasil desain perencanaan struktur

Jembatan Merah Putih dengan sistem struktur jembatan

Gantung dengan hanya memakai 2 pyloon sebagai pengganti

beberapa pilar dan 2 pyloon utama

Berikut salah satu Natural Modes dari Jembatan Gantung ( Suspension Bridge )

Mode 5 T = 6,33 det ( Symmetrical bending orde pertama )

METODOLOGI