posisi posis pembedahan

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat intra oprasi positioning baik pasien maupun petugas medis sangatlah penting untuk mendukung ketepatan dan keefektifan pembedahan. Dengan posisi yang tepat dapat memudahkan bagi petugas medis untuk melakukan pembedahan. Bukan Cuma itu dengan posisi yang benar prinsip asepsis dan keamanan bagi pasien dapat dijaga. Pemberian posisi yang tepat bagi pasien saat pembedahan mengurangi risiko bagi pasien maupun petugas medis pada saat bekerja. Hal ini merupakan alasan kenapa pemberian posisi menjadi sangat pentig pada saat pembedahan. Ini dikarenakan kesalahan posisi dapat berakibat fatal bukan cuma waktu pembedahan menjadi lama karena posisi yang susah tetapi juka meningkattkan risiko cidera lebih besar bagi pasien. 1

Upload: aang-anjar-cimalatipunya

Post on 12-Aug-2015

126 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Posisi Pembedahan

TRANSCRIPT

Page 1: POSISI POSIS Pembedahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat intra oprasi positioning baik pasien maupun petugas medis

sangatlah penting untuk mendukung ketepatan dan keefektifan pembedahan.

Dengan posisi yang tepat dapat memudahkan bagi petugas medis untuk

melakukan pembedahan. Bukan Cuma itu dengan posisi yang benar prinsip

asepsis dan keamanan bagi pasien dapat dijaga.

Pemberian posisi yang tepat bagi pasien saat pembedahan

mengurangi risiko bagi pasien maupun petugas medis pada saat bekerja. Hal

ini merupakan alasan kenapa pemberian posisi menjadi sangat pentig pada

saat pembedahan. Ini dikarenakan kesalahan posisi dapat berakibat fatal

bukan cuma waktu pembedahan menjadi lama karena posisi yang susah tetapi

juka meningkattkan risiko cidera lebih besar bagi pasien.

Inilah pentingnya belajar posisi pasien saat pembedahan yang

membuat penulis tertarik untuk mempelajari beberapa posisi dasar dalam

pembedahan. Sehingga bisa berguna bagi teaga kesehatan yang lain dan

sebagai referensi penulisan selanjutnya.

B. Tujuan

Untuk mempelajari lebih dalam mengenai posisi-posisi pasien dan

indikasi pemberian posisi itu pada saat pembedahan

1

Page 2: POSISI POSIS Pembedahan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Manajemen Posisi Bedah

Pemberian posisi (positioning) pasien adalah bagian integral dari

keperawatan perioperatif. Selain asepsis, pemberian posisi pasien berada pada

ranking yang tinggi dalam daftar prioritas asuhan keperawatan pasien.

Standards and Recommended Practices menetapkan pemberian posisi pasien

sebagai aktivitas keperawatan intraoperatif dalam praktik keperawatan

perioperatif.

Tujuan dari pemberian posisi pada saat oprasi adalah :

1. Manajemen pemberian posisi bedah bertujuan untuk.

2. Menghasilkan area pembedahan yang optimal

3. Meningkatkan keamanan

4. Menurunkan risiko cedera

5. Memudahkan akses dalam pemberian cairan intravena, obat, dan bahan

anestesi.

Ada lima posisi dasar dalam pembedahan :

1. Supinasi

2. Pronasi

3. Litotomi

4. Fowler

5. Sim

2

Page 3: POSISI POSIS Pembedahan

B. Jenis-Jenis Posisi

1. Posisi Fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana

bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini

dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi

pernapasan pasien.

Indikasi posisi ini untuk jenis pembedahan :

a. Pembedahan fraktur tibia atau pibula

b. Pembedahan fraktur tulang tarsal

c. Pembedahan fraktur femur

d. Pembedahan-pembedahan di daerah pedis

Kontra indikasi :

a. Pasien yang memiliki ulkus decubitus gluteal

b. Pasien yang memiliki luka di daerah bokong

Tujuan pemberian posisi ini adalah

a. Meningkatkan rasa nyaman

b. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya

ekspansi dada dan ventilasi paru

c. Agar pasaien dapat melihat proses pembedahan jika pasien

menginginkan

3

Page 4: POSISI POSIS Pembedahan

2. Posisi Sim’s

Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini

dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus

(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.

Indikasi pemberien posisi ini adalah :

a. Pembedahan di daerah scapula

b. Pembedahan tumor gluteal

Tujuan diberikaya posisi ini :

a. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

b. Memudahkan untuk pembedahan posisi tubuh bagian

Kontra Indikasi posisi ini adalah

a. Pasien dengan luka di daerah abdomen

b. Pasienddengan anestesi general

4

Page 5: POSISI POSIS Pembedahan

3. Posisi Trendelenberg

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala

lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan

peredaran darah ke otak.

Indikasi pemberian pisisi ini adalah :

a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.

b. Pembedahan daerah pedis

 

4. Posisi Dorsal Recumben

Ada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi

(ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk

merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan.

5

Page 6: POSISI POSIS Pembedahan

Indikasi pemberian posisi ini adalah :

a. Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus

b. Pengangkatan polip rektal

 

5. Posisi Lithotomi

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua

kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk

memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

Indikasi pemberian posisi ini adalah untuk :

a. Pengangkatan polip rektal

b. Pengangkatan tumor rektal

c. Pengangkatan cancer cervik

d. Pemasangan IUD

6

Page 7: POSISI POSIS Pembedahan

6. Posisi Genu pectrocal

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan

dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk

memeriksa daerah rektum dan sigmoid.

Indikasi pemberian posisi ini adalah untuk :

a. Pengobatan wasir

b. Pengobatan daerah rektum

7

Page 8: POSISI POSIS Pembedahan

7. Supinasi

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar

dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

Pemberian posisi ini untuk :

a. Pembedahan daerah abdomen (laparatomi)

b. Pembedahan daerah torakal kardiovaskuler

c. Pembedahan daerah pedis.

8. Posisi pronasi

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah

menghadap ke bantal.

Indikasi pemberian posisi ini adalah :

a. Pembedahan pada fraktur pertebra

b. Pembedahan pada tumor gluteal

c. Pembedahan daerah scapula

BAB III

8

Page 9: POSISI POSIS Pembedahan

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini

dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga

makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang

budiman pada umumnya.

A. Kesimpulan

Pemberian posisi (positioning) pasien adalah bagian integral dari

keperawatan perioperatif. Selain asepsis, pemberian posisi pasien berada pada

ranking yang tinggi dalam daftar prioritas asuhan keperawatan pasien

Tujuan dari pemberian posisi pada saat oprasi adalah :

1. Manajemen pemberian posisi bedah bertujuan untuk.

2. Menghasilkan area pembedahan yang optimal

3. Meningkatkan keamanan

4. Menurunkan risiko cedera

5. Memudahkan akses dalam pemberian cairan intravena, obat, dan bahan

anestesi.

Ada lima posisi dasar dalam pembedahan :

1. Supinasi

9

Page 10: POSISI POSIS Pembedahan

2. Pronasi

3. Litotomi

4. Fowler

B. Saran

Untuk para perawat di harapkan lebih banyak belajar lagi mengenai

posisi agar memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dalam proses

periopratif.

10

Page 11: POSISI POSIS Pembedahan

DAFTAR PUTSKA

Barbara C Long, Perawatan Medikal Bedah (Terjemahan), Yayasan IAPK

Padjajaran Bandung, September 1996, Hal. 443 – 450

Schwartz. 2000. Prinsip-prinnsif ilmu bedah..Jakarta: EGC

Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit

Buku Kedikteran EGC, Tahun 2002, Hal ; 52 – 64 & 240 – 249.

http://ilmubedah.info/kategori/umum

http://baktiindonesia.net63.net/index.php?pilih=hal&id=10

11