posisi 17 asosiasi dalam proses delisting fly ash ... 17...posisi 17 asosiasi dalam proses delisting...

35
Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania – Yen Yen Maryeni Jakarta, 22 Juni 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting

Fly Ash & Bottom Ash (FABA)

Margaretha Tevania – Yen Yen Maryeni

Jakarta, 22 Juni 2020

Page 2: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

OUTLINE

1. Studi Banding Regulasi FABA

2. Analisa Regulasi Limbah B3 di Indonesia

3. Studi Banding Negara Lain

Sumber Energi di Eropa dan Indonesia

Produksi dan Pemanfaatan FABA di Beberapa Negara

Produksi dan Pemanfaatan FABA di Indonesia

Rerata Hasil Uji LD50 Fly Ash di Indonesia

Perbandingan Rate Pemanfaatan FABA

Contoh (Gambar) Pemanfaatan FABA di Beberapa Negara

4. Fakta dan Kendala Industri

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 3: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

STUDI BANDING

REGULASI FABA

Page 4: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PERATURAN FABA DI INDONESIA

UU No. 32 Tahun 2009Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 1 Ayat 20 – 22

PP No. 101 Tahun 2014Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Tabel 4 Lampiran I

Page 5: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PERATURAN FABA DI NEGARA LAIN

Sumber: Xing Zhang, 2013

Sumber: Craig Heidrich, Hans

Joachim, dan Anne Wair, 2013

Annex VIII List A

Annex IX List B

Basel Convention

Page 6: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

ANALISA REGULASI

LIMBAH B3

DI INDONESIA

Page 7: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni
Page 8: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

Permen LHK P.55 Tahun 2015 Permen LHK P.10 Tahun 2020

Mengatur tentang tata cara uji karakteristik Mengatur: Struktur tim ahli, prosedur uji karakteristik, uji karakteristik LB3

yang akan dikecualikan, uji krakteristik LB3 yang terindikasi memiliki

karakteristik LB3, prosedur penetapan LB3 sebagai produk samping,

pelaporan dan pemantauan.

Limbah B3 yang dapat diajukan permohonan

pengecualian dari Pengelolaan Limbah B3 harus:

a. berasal dari proses produksi yang digunakan

bersifat tetap dan konsisten;

b. menggunakan bahan baku dan/atau bahan

penolong yang bersifat tetap dan konsisten

c. Limbah B3 yang dihasilkan bersifat tetap dan

konsisten.

Limbah B3 yang dapat diajukan permohonan pengecualian dari

Pengelolaan Limbah B3 harus:

a. Limbah B3 dari sumber spesifik khusus dan sumber spesifik

umum

b. berasal dari proses produksi yang bersifat tetap dan konsisten;

c. menggunakan bahan baku dan/atau bahan penolong yang bersifat

tetap dan konsisten

d. Limbah B3 yang dihasilkan bersifat tetap dan konsisten.

Uji Karakteristik beracun dilakukan dengan metode

uji:

1. Mudah meledak

2. Mudah menyala

3. Reaktif

4. Infeksius

5. Korosif

6. Beracun melalui uji TCLP

7. Beracun melalui uji Toksikologi LD50

8. Beracun melalui uji Toksikologi Subkronis

Uji Karakteristik beracun dilakukan dengan metode uji:

1. Mudah meledak

2. Mudah menyala

3. Reaktif

4. Infeksius

5. Korosif

6. Beracun melalui uji TCLP

7. Beracun melalui uji Toksikologi LD50

8. Beracun melalui uji Total Konsentrasi Logam Berat

9. Beracun melalui uji Toksikologi Subkronis

Page 9: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

STUDI BANDING

NEGARA LAIN

Page 10: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

SUMBER ENERGI DI EROPA & INDONESIA

Batubara menduduki peringkat ke-4 setelah

gas, angin dan energi nuklir (15,01% dari total

276,934 Juta Watt )

Sumber: Vieira and Feuerborn, 2013

EROPA INDONESIA

0%

20%

40%

60%

80%

1992 1999 2020

Perbandingan Pemakaian BBM dan Batubara

BBM Batubara

Kebutuhan Batubara & Potensi FABA di Indonesia (dalam juta Ton)

Page 11: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI DAN PEMANFAATAN FABA DI BEBERAPA NEGARA

Sumber: Xing Zhang, 2013

Page 12: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI BEBERAPA NEGARA

Sumber: Xing Zhang, 2013

Sumber: Kumar, 2017

Page 13: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI EROPA

Sumber: Vieira and

Feuerborn, 2013

Page 14: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PEMANFAATAN FABA DI EROPA

Dari Jumlah Total 13,8 Juta Ton Fly Ash

dan 1,9 Juta Ton Bottom Ash

Sumber: Vieira and Feuerborn, 2013

Page 15: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI AMERIKA

Produk yang mengandung CCPs (FABA) ditemukan

di hampir setiap rumah Amerika.

50% dari wallboard yang diproduksi di AS dibuat

dengan Gypsum sintetis.

2/3 dari CCPs digunakan di konstruksi.

Setiap ton fly ash yang digunakan dalam beton

mengurangi emisi karbon setiap ton nya.

Fly ash meningkatkan kekuatan dan daya tahan

beton.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi AS,

perumahan baru dimulai, dan permintaan untuk

campuran beton diperkirakan meningkatkan

pemanfaatan CCPs sebesar 48%.

Selama 40 tahun terakhir, 1.2 milyar ton CCPs

telah digunakan secara menguntungkan,

daripada dibuang.

Page 16: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PEMANFAATAN FABA DI AMERIKA

Produksi CCPs tumbuh pada average annual rate 1.7 %

Tingkat pemanfaatan CCPs, 1974 hingga 2033

Sumber: Key Findings 2015: Coal Combustion Products

Utilization, U.S. Historical Perspective and Forecast, ACAA.

Forecast Produksi dan Pemanfaatan

CCPs berdasarkan kategori

Page 17: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PEMANFAATAN FABA DI INGGRIS

Sumber: Business and environment report: Environmental outlook

for the combustion sector, http://www.gov.uk/environment-agency

* PFA = Pulverised Fuel Ash

Page 18: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI ISRAEL

Sumber: Israeli National Coal Ash Board (NCAB)

Page 19: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI ISRAEL

Sumber: Israeli National Coal Ash Board (NCAB)

Page 20: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI INDIA

Sumber: Tiwari, 2016

Page 21: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PRODUKSI & PEMANFAATAN FABA DI INDONESIA

Rate Pemanfaatan FABA Di Indonesia

FLY ASH

0% – 0,96%

BOTTOM ASH

0,05% – 1,98%

Peluang Pemanfaatan FABA di Indonesia:

Sebagai backfilling (batuan penutup) untuk

pencegahan air asam tambang, bahan campuran

pengecoran jalan dan lantai bangunan, pembuatan

batako, dan pencampuran semen.

10 – 15 juta ton/ tahun

Jumlah FABA di Indonesia

Page 22: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

Persyaratan toxic: tingkat kematian > 50% untuk limbah B3 kategori 2 pada dosis < 5000 mg/kg

Pengamatan selama 8 hari setiap uji melibatkan 60 mencit

RERATA HASIL UJI LD50 FLY ASH DI INDONESIA

Sumber: Dr. Eng. Januarti Jaya Ekaputri (ITS)

Page 23: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PERBANDINGAN RATE PEMANFAATAN FABA

No. Negara Rate Pemanfaatan FABA Tahun

1 Russia 18,8% 2010

2Amerika

Serikat

44% 2012

44,8% 2015

3 Australia 46% 2011

4 Poland 59% 2011

5 Vietnam 60% *

6 Korea 67,8% 2011

7 China 68% 2011

8 India 68,72% Semester 1 Th. 2018 – 2019

9 Jepang 86% 2013

10 Eropa 91,4% 2010

11 Israel 100% 2011

*) Target Pemerintah Vietnam

Rate Pemanfaatan FABA

Di Indonesia:

FLY ASH

0% – 0,96%

BOTTOM ASH

0,05% – 1,98%

Sedangkan,

Sumber: Dr. Eng. Januarti Jaya Ekaputri (ITS) dan Xing Zhang, 2013

Page 24: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

CONTOH PEMANFAATAN FABA DI BEBERAPA NEGARA

Produksi beton ringan di lapangan, dengan special desain

molds untuk density 1.000 kg/m3, di India

Rumah dari beton ringan dengan tebal dinding 60 mm - India

Approach embankment

(bahan timbunan atau bahan perkuatan) pada soft soil

Aplikasi Fly Ash untuk Konstruksi Jalan

Pelaksanaan stabilisasi tanah dengan fly ash untuk jalan

Pemanfaatan Fly Ash di Inggris

Page 25: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

CONTOH PEMANFAATAN FABA DI BEBERAPA NEGARA

Sebagai media tanaman (di Israel)

Genteng, batubata, keramik

dekorasi rumah

Campuran bahan untuk selokan

Page 26: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PENELITIAN FABA DI INDONESIA

ITB

Substitusi Material Pozolan Terhadap Semen pada Kinerja Campuran Semen

Potensi Semen Alternatif dengan Bahan Dasar Kapur Padalarang dan Fly Ash Suralaya untuk Konstruksi

Rumah Sederhana

Studi Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash dalam Pengelolaan Batuan Penutup untuk Pencegahan Air Asam

Tambang

UNDIP

Pemanfaatan Limbah Batubara (Fly Ash) untuk Stabilisasi Tanah maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya

dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Pemanfaatan Abu Batubara (Fly Ash) untuk Hollow Block Yang Bermutu Dan Aman Bagi Lingkungan

UB (Univ. Brawijaya - Malang)

Pemanfaatan Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Parsial Untuk Meningkatkan Performa Beton Agregat Daur

Ulang

Pemanfaatan Limbah Bottom Ash sebagai Pengganti Semen pada Genteng Beton Ditinjau dari Segi Kuat

Lentur dan Perembesan Air

Page 27: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

FAKTA DAN KENDALA

INDUSTRI

Page 28: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

FAKTA DI INDUSTRI

Hasil uji karakteristik mudah meledak, mudah menyala,

reaktif, infeksius, dan/atau korosif, uji toksikologi LD50,

serta TCLP dari beberapa uji petik kegiatan industri

menunjukkan bahwa FABA tersebut telah memenuhi baku

mutu/ambang batas persyaratan, seperti yang tercantum

dalam PP No. 101 Tahun 2014.Sedangkan untuk uji

toksikologi subkronis terkendala oleh jumlah laboratorium

terakreditasi yang sangat terbatas jumlahnya.

Page 29: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

PP No. 101 Tahun 2014UU No. 32 Tahun 2009

Page 30: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

Izin Pengelolaan Limbah B3 yang berkaitan

dengan kegiatan usaha/penghasil limbah B3:

1. Izin Penyimpanan Limbah B3

2. Izin Pemanfaatan Limbah B3

3. Izin Pengolahan Limbah B3

4. Izin Penimbunan Limbah B3

Untuk memperoleh perizinan-perizinan tersebut, setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib memiliki izin

lingkungan; dan adanya persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi.

Persyaratan lain tersebut seperti identitas pemohon, akta pendirian badan usaha, nama, sumber, karakteristik, dan

jumlah limbah B3 yang akan dikelola, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan

dimaksud.

Seperti kegiatan pemanfaatan dan pengolahan, harus dilakukan uji coba kegiatan pemanfaatan dan pengolahan

limbah B3 tersebut. Juga, izin pengolahan sulit untuk didapatkan industri karena harus mengubah AMDAL, dll.

KENDALA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Page 31: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

REKAP KENDALA YANG DIHADAPI INDUSTRI

PERIZINAN

Pengajuan izin pengelolaan (pemanfaatan, penyimpanan, penimbunan, pengolahan) limbah B3

sangat sulit dan perlu proses yang sangat lama. Hal ini juga disebabkan oleh uji coba kegiatan

pemanfaatan limbah B3 yang harus dilakukan tiap entity perusahaan sehingga membutuhkan waktu

tersendiri lagi.

LABORATORIUM

Pengujian laboratorium (sebagai salah satu persyaratan izin) sangat mahal dan lama.

Sulit mencari laboratorium yang terakreditasi dan kredibel.

Kualitas batubara berubah-ubah, tergantung supplier, cuaca, dll mempengaruhi hasil pengujian

PENYERAHAN FABA KE PIHAK KETIGA

Biaya pengelolaan FABA oleh pihak ketiga cenderung naik dari tahun ke tahun.

Sulit mencari vendor yang memiliki izin lengkap.

Prosedur berbelit-belit dan banyak pihak nakal.

Kendala teknis seperti transporter yang tidak sesuai jadwal, dll.

Page 32: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

KESIMPULAN DAN

REKOMENDASI

Page 33: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

KESIMPULAN

1. Dengan kondisi rate pemanfaatan FABA di Indonesia yang masih sekitar 0 – 0,96% untuk fly ash dan 0,05 – 1,98%

untuk bottom ash, maka izin pemanfaatan FABA di Indonesia harus dipermudah dan waktu proses izin

dipersingkat, serta dibutuhkan terobosan kebijakan untuk dapat dilakukan pemanfaatan lintas entity sehingga

peluang pemanfaatan FABA lebih luas dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kegunaan.

2. Hasil uji karakteristik mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, dan/atau korosif, uji toksikologi LD50, serta

TCLP dari beberapa uji petik kegiatan industri menunjukkan bahwa FABA tersebut telah memenuhi baku

mutu/ambang batas persyaratan, seperti yang tercantum dalam PP No. 101 Tahun 2014. Sedangkan untuk uji

toksikologi subkronis terkendala oleh jumlah laboratorium terakreditasi yang sangat terbatas jumlahnya.

3. Uji laboratorium dan uji coba pemanfaatan dilakukan berdasarkan kelompok industri yang sejenis.

4. Kegiatan-kegiatan pemanfaatan FABA dapat dilakukan berdasarkan referensi-referensi yang sudah ada di dalam

maupun luar negeri.

5. Permen LHK P.10/2020 belum menyelesaikan masalah bagi industri, karena:

a. Proses penyusunannya tidak melibatkan semua pemangku kepentingan, dalam hal ini pelaku kegiatan

usaha/asosiasi industri.

b. Definisi Fly Ash tidak sesuai dengan PP No. 101 Tahun 2014 serta di Permen tidak mengatur Bottom Ash.

c. Permen ini mengatur/membatasi hal-hal yang bersifat teknis, seperti karakteristik bahan bakar, tipe boiler, dan pola

operasi pemakaian boiler. Serta ada tambahan pengujian total konsentrasi logam berat.

Page 34: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

REKOMENDASI

Kebijakan pengelolaan limbah dalam kaitannya untuk melakukan

Delisting FABA dari Tabel 4 Lampiran I PP No. 101 Tahun 2014

merupakan suatu terobosan hukum yang dapat dilakukan, tanpa

harus mengubah batang tubuh PP No. 101 Tahun 2014, tetapi hanya

mengubah Tabel 4 Lampiran I PP No. 101 Tahun 2014 dengan

mengeluarkan FABA dari daftar limbah B3 tersebut.

Page 35: Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash ... 17...Posisi 17 Asosiasi dalam Proses Delisting Fly Ash & Bottom Ash (FABA) Margaretha Tevania –Yen Yen MaryeniJakarta, 22 Juni

TERIMA KASIH