populasi kutu beras

5
Populasi Ekologi Populasi Ekologi berasal dari bahasa yunani oikos, yang berarti “rumah tangga”, dan ekologi memang mempelajari tentang rumah tangga kehidupan.Dapat dikatakan bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi faktor biotik dan abiotik. Populasi adalah sebagai kelompok kolektif organisme-organisme yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan. Karakteristik populasi 1. Kerapatan Pengukuran kepadatan bisa menggunakan cara menghitung langsung seluruh individu yang ada di dalam batas populasi.Pada sebagian besar kasus tidak praktis bahkan tidak mungkin untuk menghitung semua individu yang ada di dalam populasi. Ada beberapa macam teknik pengambilan contoh atau sampel untuk menaksir kepadatan dan ukuran total populasi. Pada beberapa kasus ukuran populasi ditaksir dengan menggunakan indikator tidak langsung seperti jumlah sarang atau lubang atau kotoran atau jejak. 2. Natalitas dan mortalitas Sepanjang kehidupan suatu populasi, kepadatan/kerapatan berubah-ubah karena berbagai sebab. Penambahan individu dalam populasi dapat disebabkan oleh kelahiran dan imigrasi, dan pengurangan individu dalam populasi dapat disebabkan oleh kematian dan emigrasi. Oleh karena itu, ukuran populasi pada suatu waktu tertentu tergantung pada keseimbangan antara kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi. Jika jumlah populasi yang masuk lebih besar dari pengurangan populas maka populasi dinyatakan mengalami pertumbuhan.

Upload: tasmuriee-ariezta

Post on 05-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

menghitung jumlah populasi

TRANSCRIPT

Page 1: Populasi kutu beras

Populasi

 Ekologi PopulasiEkologi berasal dari bahasa yunani oikos, yang berarti “rumah tangga”, dan ekologi

memang mempelajari tentang rumah tangga kehidupan.Dapat dikatakan bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi faktor biotik dan abiotik.                Populasi adalah sebagai kelompok kolektif organisme-organisme yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan.

Karakteristik   populasi1. Kerapatan                Pengukuran kepadatan bisa menggunakan cara menghitung langsung seluruh individu yang ada di dalam batas populasi.Pada sebagian besar kasus tidak praktis bahkan tidak mungkin untuk menghitung semua individu yang ada di dalam populasi. Ada beberapa macam teknik pengambilan contoh atau sampel untuk menaksir kepadatan dan ukuran total populasi. Pada beberapa kasus ukuran populasi ditaksir dengan menggunakan indikator tidak langsung seperti jumlah sarang atau lubang atau kotoran atau jejak.

2. Natalitas dan mortalitas Sepanjang kehidupan suatu populasi, kepadatan/kerapatan berubah-ubah karena berbagai sebab. Penambahan individu dalam populasi dapat disebabkan oleh kelahiran dan imigrasi, dan pengurangan individu dalam populasi dapat disebabkan oleh kematian dan emigrasi. Oleh karena itu, ukuran populasi pada suatu waktu tertentu tergantung pada keseimbangan antara kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi. Jika jumlah populasi yang masuk lebih besar dari pengurangan populas maka populasi dinyatakan mengalami pertumbuhan.

3. Pola penyebaran umur Pola penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Nisbah dari perbagai kelompok umur dalam suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi dan menyatakan apa yang bias dihadapkan pada masa mendatang. Pertumbuhan populasi yang berlangsung cepat akan mengandung kelompok umur muda, populasi yang stasioner memiliki pembagian umur yang lebih merata, dan populasi yang menurun menggambarkan sebagian besar berumur tua (tidak produktif).

4. Pola penyebaran populasi Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran terumpun, pola penyebaran

Page 2: Populasi kutu beras

seragam, dan pola penyebaran acak. Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.

Pola penyebaran terumpun Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang kecendrungan organisme untuk berumpun, misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap).

Pola penyebaran seragam Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau

ada organism yang positif yang membagi pembagian ruang yang sama. contoh: burung pinguin yang sedang bersarang, burung kuntul yang sedang bersarang dan kecenderungan pengaturan jarak yang beraturan pada tumbuhan yang disebabkan oleh peneduhan dan kompetisi untuk mendapatkan air dan mineral dan beberapa tumbuhan lainnya mengeluarkan zat kimia yang menghambat

perkecambahan tumbuhan didekatnya yang dapat bersaing untuk memperoleh sumber daya.

Pola penyebaran acak

Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam namun tidak ada kecenderungan untuk berkelompok. Jadi, pengaturan secara acak atau random ( penyebaran yang tidak dapat diprediksi dan tidak berpola) terjadi karena tidak adanya tarik-menarik atau tolak menolak yang kuat diantara individu dalam suatu populasi dan posisi masing-masing individu tidak bergantung pada individu lain. Contohnya pohon dihutan kadang tersebar secara acak akan tetapi secara keseluruhan pola acak tidak umum ditemukan di alam dan sebagian besar populasi menunjukan paling tidak suatu kecenderungan ke arah penyebaran terumpun atau penyebaran seragam.

5. Model pertumbuhan populasi                Kedua kekuatan utama yang mmpengaruhi pertumbuhan populasi, yaitu angka kelahiran dan kematian dan dapat diukur dengan beberapa model :

a.   Model eksponensial pertumbuhan populasi menjelaskan suatu populasi ideal dan lingkungan yg tdk terbatas (populasinya jauh lebih kecil dari daya dukung lingkungan, K ). Dengan mengabaikan imigrasi dan emigrasi, laju pertumbuhan suatu populasi, dinyatakan dalam notasi (r) dengan rumus :

laju kelahiran (l) – laju kematian (m) = laju peningkatan alamiah (r)

  

Page 3: Populasi kutu beras

b. Model logistik pertumbuhan popoulasi menyertakan konsep daya tampung. Pertumbuhan eksponensial tidak dapat dipertahankan tanpa batas dalam populasi apapun. Suatu model yang lebih nyata membatasi pertumbuhan dengan menyertakan daya dukung lingkungan (K).

6. Faktor – faktor pembatas populasi                Pertumbuhan populasi dibatasi oleh faktor2 yang bergantung dan yang tidak bergantung pada kepadatan, yang keutuamaan relafinya bervariasi sesuai dengan spesies dan keadaan.

Faktor yang bergantung pada kepadatan            1)      Persaingan demi makanan

2)      Kompetisi reproduktif : suatu alternatif untuk membatasi jumlah keturunan per induk ialah membatasi jumlah induknya.

3)      Migrasi : migrasi sering menjadi faktor utama yang tergantung pada kepadatan dalam menurunkan ukuran populasi. Karena tingkat populasi meningkat, banyak anggota bermigrasi.

4)      Pemangsa dan parasitismePredasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.  Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.        Ketika populasi mangsa meningkat, pemangsa dapat memanennya dengan lebih mudah. Parasit dapat berpindah-pindah dari individu ke individu dengan lebih mudah karena kepadatan populasi inangnya meningkat.

5)      Kompetisi intraspesies untuk sumberdaya yang terbatas6)      Cekaman akibat kepadatan7)      Penumpukkan toksin yang dapat menyebabkan laju pertumbuhan populasi menurun pada

kepadatan populasi yang tinggi ketika kepadataan populasi meningkat dan akhirnya dapat menstabilkan suatu populasi di dekat daya tampungnya.

Faktor Yang Tidak Bergantung Pada Kepadatan                                  Seperti kejadian-kejadian karena iklim dan kebakaran atau bencana lainnya. sehingga menurunkan populasi pada masa tertentu yang terlepas dari tingkat kepadatannya. Hal ini mendorong mortalitas yang sedemikian luasnya sehingga mendorong populasi jauh di bawah tingkat sebelumnya. Contoh: organisme kecil seperti serangga yang tidak bergantung pada kepadatan yang terjadi terus menerus secara musiman ( ukuran populasi banyak spesies ).Faktor-faktor itu mengerahkan pengaruhnya dengan mengabaikan populasi pada saat malapetaka itu terjadi.

Page 4: Populasi kutu beras

Posted 7th December 2011 by Joshua Bonasuhul

http://ecologybiostat.blogspot.com/2011/12/populasi.html