kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
TRANSCRIPT
Dosen pembimbing : Elita Agustina M. Si
BAB I
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Entomologi
Perkembangan dan siklus hidup
Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengamatan ini adalah: 1. Untuk mengetahui siklus hidup dari Pediculus
humanus capitis2. Untuk mengetahui perilaku Pediculus humanus capitis3. Untuk membuktikan kalau Pediculus humanus capitis
tidak dapat terbang
Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa/i mengenaiPediculus humanus capitis .
2. Sebagai tambahan bahan ajar bagi dosen.
PENGERTIAN KUTU
Kutu adalah ektooparasit yang kecil, dariunggas dan mamalia.
Serangga ini sering kali dibagi menjadi 2 subordo yang terpisah yaitu :
• Mallophaga (kutu penggigit).• Anoplura (kutu penghisap).
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Kingdom AnimaliaPhylum ArthropodaClass InsektaOrdo PhthirapteraFamily PediculidaeGenus PediculusSpecies Pediculus humanus capitis
TORAKS
ABDOMEN
1. Sistem RespirasiPediculus humanus capitis bernafas dengan trakea.
2. Sistem PencernaanPediculus humanus capitis memiliki saluran
pencernaan mulai dari mulut sampai anus.
3. Sistem EkskresiProses ekskresi dilakukan oleh tubulus malpighi.
FISIOLOGI
4. Sistem Peredaran DarahPediculus humanus capitis memiliki sistem
peredaran darah terbuka.
5. Sistem SarafSystem saraf pada Pediculus humanus capitis
merupakan sistem saraf tangga tali.
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian adalah mulai tanggal 07 Oktober 2012sampai dengan selesai.
Lokasi penelitian di Gampong Bakoy. Kec. Ingin Jaya. Kab.Aceh Besar.
B. Rancangan Penelitian
1. Eksplorasi
2. Observasi
BAB III
C. Alat dan Bahan
A. Alat B. Bahan
•Pediculus humanus capitis•Beberapa helai rambut
•Darah manusia•Darah ikan
•Serit• Toples•Kamera
BAB IV
TelurWaktu menetas setelah
Bertahan hiduphari pengambilan
1 5 hari 5 jam
2 4 hari 7 jam
3 6 hari 3 jam
PERCOBAAN 1
TelurWaktu menetas setelah Bertahan
hiduphari pengambilan
1 5 hari 3 jam
2 3 hari 2 jam
3 3 hari 24 jam
PERCOBAAN 2
Gambar-gambar hasil pengamatan
Proses pencarian Pediculus
humanus capitis (09 Oktober 2012)
Telur-telur dari Pediculus humanus
capitis (09 Oktober 2012)
Gambar-gambar hasil pengamatan
Telur Pediculus humanus capitis
(09 Oktober 2012)
Telur Pediculus humanus capitisyang ditempatkan didalam wadah(09 Oktober 2012)
Gambar-gambar hasil pengamatan
Pediculus humanus capitis dewasa 09 Oktober 2012
Gambar-gambar hasil pengamatan
Nimfa Pediculus humanus capitis
(14 Oktober 2012)
Nimfa Pediculus humanus capitis yang
sedang menghisap darah di kepala manusia
(03 November 2012)
TELUR NIMFA IMAGO
Lingkaran hidup Pediculus humanus capitis merupakan hemimetabola
SIKLUS HIDUP
15
23
4
Ket : 1. Telur Pediculus humanus capitis2. Nimfa instar 13. Nimfa instar 24. Nimfa instar 35. Pediculus humanus capitis dewasa
• Pediculus humanus capitis hanya terbatas pada daerah kulit atau rambut kepala manusia terutama dibelakang kepala dan dekat telinga.
• Pediculus humanus capitis lebih suka pada rambut yang kotor, lembab, jarang disisir dan jarang keramas.
• Pediculus humanus capitis dewasa dapat bergerak sangatcepat.
• Peletakan telur pada pangkal rambut yang sangat dekatdengan kulit kepala.
• Telurnya memiliki perekat (cement).
•Setelah menetas, nimfa Pediculus humanus capitis hanyadapat bertahan paling lama 7 jam tanpa makanan.
•Sedangkan Pediculus humanus capitis dewasa dapatbertahan di luar kepala hingga 2 hari tanpa makanan.
•Saat baru menetas nimfa Pediculus humanus capitis tidakdapat bergerak secara aktif.
•Pediculus humanus capitis memiliki sepasang sayap kecil,namun tidak difungsikan.
PERANAN
Pediculus humanus capitis mengisap darah danmenyebabkan rasa gatal dan infeksi sekunder akibatkotoran, gigitan dan cakaran mereka.
KESIMPULAN
1. Pediculus humanus capitis mengalami metamorfosisyang tidak sempurna, yaitu telur,nimfa dan imago.
2. Telur Pediculus humanus capitis dapat menetasdalam waktu kurang lebih seminggu setelahdiletakkan.
3. Pediculus humanus capitis hanya menghisap darahmanusia di bagian kepala.
4. Pediculus humanus capitis tidak dapat terbang.
Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi AnalisisKesehatan. Universitas Muhamadiyah Semarang.
Brown, H. W, 1983. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: PT.Gramedia
Ganda Husada, S, 1992. Parasitologi Kedokteran. Jakarata:Fakultas Kedokteran.
Garcia & Bruener, 1986. Diagnosa Parasitologi Kedokteran.Cetakan 1. Jakarta: EGC.
Prabu, B.D.R, 1990. Penyakit-penyakit Infeksi Umum. Edisi I.Jakarta: Widya Medica.
Soedarto, 1983. Ontemologi Kedokteran. Surabaya: PenerbitFakultas Kedokteran Universitas Airlangga.