pop 44 40% dangdut 2 2% rock 22 20% jazz 14 13% mandarin … · no variabel kategori jumlah...
TRANSCRIPT
No Variabel Kategori Jumlah Persentase
18 Jenis musik favorit
Pop 44 40%
Dangdut 2 2%
Rock 22 20%
Jazz 14 13%
Mandarin 21 19%
India 4 4%
Rohani 3 3%
Lainnya 0 0%
20Stasiun TV yang paling
sering ditonton
RCTI 36 33%
SCTV 26 24%
Indosiar 17 15%
TransTV 10 9%
TVOne 11 10%
MetroTV 3 3%
AnTeVe 1 1%
TPI 6 5%
Lainnya 0 0%
21Jenis acara yang paling
sering ditonton
Olahraga 14 13%
Sinetron 11 10%
Musik 32 29%
Berita 33 30%
Debat 19 17%
Lainnya 1 1%
22Surat Kabar yang sering
dibaca
Jawa Pos 49 45%
Radar Surabaya 27 25%
Surya 32 29%
Lainnya 2 2%
23Radio yang paling sering
didengar
Suara Surabaya 33 30%
Istara FM 35 32%
M Radio 31 28%
Giga FM 7 6%
Lainnya 4 4%
Analisis Segmentasi Mahasiswa ITS Konsumen
Minuman Isotonik
Analisis segmentasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik tiap
segmen-segmen pada responden konsumen minuman isotonik berdasarkan variabel
AIO.
Posisi antara Segmen dan Variabel AIO
Terbentuk 3
Segmen
responden
kelas ekonomi
menengah
kebawah
kelas ekonomi
menengah
kelas ekonomi
atas
Mengikuti trend kemasan terbaru
Suka membeli barang bermerek
Produk mahal,berkualitas tinggiSuka membeli barangyang dipakai oleh artis
Aktif kegiatan himpunan
Aktif menjadi anggota club olahraga
Analisis Positioning Perception
Penentuan posisi produk minuman isotonik pocari sweat, mizone dan vitazone
berdasarkan atribut persepsi mahasiswa ITS konsumen minuman isotonik.
Positioning Produk Minuman IsotonikPocariSweat Mizone
Vitazone
KESIMPULAN
Karakteristik
mahasiswa ITS
konsumen minuman
isotonik
Jenis
Kelamin
Laki-Laki dan
Perempuan
Usia 20-21 tahun
Pengeluaran
rata-rata
pribadi
Rp 1000000 – Rp 1.500000 per bulan
Jumlah
mengkonsumsi
minuman
isotonik
3 botol dalam satu minggu
Merek minuman
isotonik yang
paling banyak
dikonsumsi
Pocari Sweat
Waktu
Mengkonsumsi
Minuman
Isotonik
Saat Olahraga
Kegiatan
Waktu Luang
Olahraga
Karakteristik tiap
segmen konsumen
minuman isotonik
Segmen 1
(Kelas
Ekonomi
Menengah
Kebawah)
Segmen 2
(Kelas
Ekonomi
Menengah)
Segmen 3
(Kelas
Ekonomi
Atas)
Ketiga segmen cenderung
mempunyai karakteristik yang
sama dalam hal aktivitas, minat
dan pandangan-pandangan
mengenai minuman isotonik
SubtitutionViewers
Posisi Persaingan
Minuman Isotonik
Merek Pocari Sweat,
Mizone dan Vitazone
Pocari Sweat
Mizone
Vitazone
minuman kesehatan yang
memiliki khasiat dan
variasi volumenya.
minuman
kesehatan
yang unggul
dalam
promosi (iklan
menarik)
minuman
kesehatan
yang unggul
dalam promosi
(iklan
menarik), rasa
dan aroma
posisi merek
vitazone
cenderung
sebagai
produk
pengganti
mizone jika
merek
mizone tidak
tersedia.
SARAN
Dilihat dari karakteristik dan target pasarnya,
segmen 1 , segmen 2, dan segmen 3 merupakan
kelompok substitution viewer yang sangat potensial
untuk perkembangan pemasaran.
1
Karena karakteristiknya cenderung dimiliki
oleh kaum anak muda/remaja yang bersifat
aktif sehingga lebih cocok dengan produk-
produk kesehatan terutama minuman
isotonik yang memiliki khasiat tinggi dan
mengikuti trend mode masa kini..
Dilihat dari positioningnya, merek Pocari Sweat
perlu pembenahan dari segi promosi iklan, merek
Mizone dan Vitazone perlu meningkatkan kualitas
dari segi khasiatnya karena merupakan produk
minuman kesehatan.
2
Mizone harus mampu mempertahankan citra yang ada
dibenak konsumen yakni promosi iklan yang menarik ,
diharapkan mampu melakukan inovasi-inovasi terbaru
dalam promosi iklan agar tidak kalah bersaing dengan merek
vitazone. Merek Pocari Sweat juga harus mampu
mempertahankan citra yang ada dibenak konsumen yakni
Khasiat
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
statistika deskriptif
Gambaran karakteristik mengenai data tersebut agar
lebih mudah dibaca. Secara numerik misalnya menghitung
rata-rata dan deviasi standar atau secara grafis misalnya dalam
bentuk tabel atau grafik (Walpole.E.Ronald,1995).
Metode-metode yang digunakan dalam statistika
deskriptif pada penelitian ini salah satunya dengan
menggunakan Tabel Frekuensi.
Kaiser Meyer Olkin
Pengujian kecukupan data dengan menggunakan KMO (Kaiser Meyer Olkin)
(Alvin C Rencher, 2002)
Hipotesis :
H0 : Data layak untuk dianalisis
H1 : Data tidak layak dianalisis
ji
ar
r
KMOp
j
p
j
ij
p
i
ij
p
i
p
j
ij
p
i,
1 1
2
1
2
1
1
2
1
Statistik Uji :
Keterangan:
rij : koefisien korelasi antara variabel i dan j
aij : koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j
Uji Barlett Test
Hipotesisnya sebagai berikut (Donald F Morisson,2005) :
H0:R = I (matriks korelasi sama dengan matriks identitas)
H1 : R (matriks korelasi tidak sama dengan matriks identitas)
Statistik Uji :
22
6
521 ijji r
pN
Keterangan :
= elemen diagonal pada kolom atau baris ke i dan
ke j dari matrik R (matrik korelasi)
N = Jumlah Observasi
p = Jumlah Variabel
ijr
Pemeriksaan Multivariat Normal
Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis multivariat diantaranyaadalah data berdistribusi multivariat normal, untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan menghitung nilai jarak kuadrat pada setiap pengamatan (Johnson dan Wichern, 1998)
Hipotesis yang digunakan yaitu :
Ho: data mengikuti sebaran distribusi normal multivariat
H1: data tidak mengikuti sebaran distribusi normal multivariat
Statistik Uji :
),()'( 12 xxSxxd jjjuntuk j = 1,2,…,n
2
jd
jx
x
Keterangan :
= jarak kuadrat pada setiap pengamatan
= vektor data pengamatan
= vektor nilai rata-rata
= invers matriks varian kovarian berukuran p x pS-1
Variabel Nilai KMO
P-value
Barlett’s
test
Activity (A) 0,717 0.527
Interest (I) 0,687 0,000 0.591
Opinion (O) 0,580 0.645
Hasil Pengujian KMO, Barlet’s Test dan
Distribusi Multivariat normal
2
jd VariabelNilai
KMO
P-Value
Barlett’s
test
Positioning
Perception
(PP)
0,840 0.000 0.539
Keempat variabel-variabel pembentuk karakteristik segmentasi dan positioning produk
memiliki nilai KMO dan yang lebih besar dari 0.5 dan nilai p-value uji barlett’s test lebih
kecil dari alpha 0,05. Sehingga variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini sudah memenuhi
syarat kecukupan data dan sudah mengikuti sebaran distribusi normal multivariat.
2
jd
2
jd
Relative importants coefficient
12
eN
Nn
Digunakan untuk mengetahui persen kesalahan yang ditolerir dalam penentuan sampel, yaitu menggunakan rumus Slovin, dikutip UmarHusein (2005)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
(responden dalam penelitian).
N = Jumlah populasi
(jumlah mahasiswa ITS Surabaya).
e = Kelonggaran sampel
(Relative importants coefficient).
Analisis Biplot
Analisis biplot pertama kali diperkenalkan oleh Gabriel K.R (1971)Metode ini berdasarkan pada dekomposisi nilai singular suatu matrik. Padadasarnya analisis ini bertujuan untuk memperagakan secara grafik dari suatumatrik dalam sebuah plot dengan menggabungkan vektor-vektor yangmerepresentasikan vektor-vektor kolom dan baris matrik tersebut secarabersamaan.
Suatu matrik yang berpangkat dua (rank ≥ 2), maka dapat diuraikan sebagai :atau xij = g’i hj
xpnxnxp HGX 22 '
Konsep Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu konsep pengelompokkansasaran pasar.
Segmentasi pasar menunjukkan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan.
Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar.
Menurut Philip Kotler (1997) dasar segmentasi pasar konsumen adalah :
Segmentasi geografis,misal : propinsi,kabupaten
Segmentasi demografis, misal : usia, jenis kelamin,pendapatan
Segmentasi psikografis, misal : kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
Penempatan Posisi (Positioning)
Philip Kotler (1997) mendefinisikan positioning sebagai tindakan yang dilakukan perusahaan untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.
Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan suatu produk di dalam otaknya, didalam alam khayalannya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu
Hal-hal yang berkaitan dengan Positioning :
Positioning adalah strategi komunikasi
Positioning bersifat dinamis
Positioning berhubungan dengan event marketing
Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk
Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan
pengujian validitas untuk mengecek apakah isi kuisioner tersebut
sudah dipahami oleh responden. Menguji validitas dengan cara menggunakan korelasi produk momen (Singarimbun, 1989).
Hipotesis :
H0 = pertanyaan tidak dapat mengukur aspek yang sama.
H1 = pertanyaan mengukur aspek yang sama
Statistik Uji yang digunakan :
Dimana :
x = Skor untuk tiap pertanyaan
y = Skor total dari responden
n = jumlah responden
Tolak H0 apabila rxy > rtabel. Dimana rtabel diperoleh dari tabel nilai kritis r dengan = 10% dan derajat bebas n-2. Artinya ada hubungan antara variabel.
2
11
2
2
11
2
111
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
ii
xy
YYnXXn
YXYXn
r
pengujian reliabilitas untuk menguji tingkat keandalan kuisioner sejauh mana
alat ukur yang digunakan dapat dipercaya atau dapat diandalkan, menguji reliabilitas
dengan menggunakan Cronbach’s Alpha (Singarimbun,1989).
Hipotesis :
H0 : Hasil pengukuran tidak konsisten
H1 : Hasil pengukuran konsisten
Statistik Uji :
dimana : c = Reliabilitas instrumen
b2 = Jumlah variansi pertanyaan
t2 = Variansi total
k = Banyaknya pertanyaan
2
1
2
11
t
n
i
b
ck
k