polyanthi folium

5
Polyanthi Folium – Daun Salam Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Family : Myrtaceae Genus : Syzygium Spesies : S. polyanthum Nama daerah: Melayu: ubar serai Sunda, Jawa dan Madura: Salam Kangean: kastolam Jawa: manting Sumatera: meselengan

Upload: rezlie-bellatasie

Post on 11-Aug-2015

178 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

farmakognosi

TRANSCRIPT

Page 1: Polyanthi Folium

Polyanthi Folium – Daun Salam

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Family : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : S. polyanthum

Nama daerah:

Melayu: ubar serai

Sunda, Jawa dan Madura: Salam

Kangean: kastolam

Jawa: manting

Sumatera: meselengan

Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-

abu, memecah atau bersisik.

Page 2: Polyanthi Folium

Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk

jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun

sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik

kelenjar minyak yang sangat halus.

Bunga  berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun atau

kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak

seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-3,5 mm; benang

sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak

persegi, jingga kekuningan. 

Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna

merah sampai ungu kehitaman apabila masak.

Kandungan Kimia

Salam mengandung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin galat, tanin galokatekin dan

flavonoid. Daun salam mengandung saponin, triterpen, flavonoid, tanin, dan alkaloid.

Minyak atsiri dalam daun salam terdiri dari seskuiterpen, lakton dan fenol.

Distribusi

Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Thailand, Semenanjung Malaya,

Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Pohon salam ditemukan tumbuh liar di hutan primer dan

sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan

1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Di samping

itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan pertanian yang lain, terutama

untuk diambil daunnya.

Budidaya

Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut

dengan curah hujan 3.000-4.000mm/tahun. Pemupukan dilakukan dengan menambah pupuk

kandang secukupnya pada saat penanaman. Untuk menambah daun, dilakukan

penambahan pupuk NPK

Page 3: Polyanthi Folium

Pemanenen salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun

tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya. Daun kemudian dijemur dengan

cara dihamparkan di lantai  pada suhu ±27 °C dengan pembalikan intensif

selama tiga hari. Untuk mendapatkan minyak atsiri selanjutnya simplisia salam disuling

dengan alat penyuling air dan uap selama 10 jam

Simplisia Daun Salam

1. Kapsul daun salam produksi PT. Mahkta Dewa Indonesia

Kegunaan : Digunakan dalam membantu proses penyembuhan tekanan darah tinggi,

diabetes, menurunkan panas dalam

2. Kapsul daun salam produksi PT Prima Agritech Nusantara

Kegunaan : pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis ( Diabetes mellitus), tekanan

darah tinggi ( Hipertensi), radang lambung/ maag ( gastritis), diare.

Page 4: Polyanthi Folium

3. Primatensi

Komposisi : Daun Dewa ( Gynura pseudochina) 157.5 mg Sambiloto

( Andrographis paniculata) 135 mg daun Salam ( Syzygium polyanthum) 112.5 mg

Pegagan ( Centella asiatica) 45 mg

Aturan pakai : 3 x 2 kapsul / hari setelah makan

Kegunaan : mencegah hipertensi