polyanthi folium
DESCRIPTION
farmakognosiTRANSCRIPT
![Page 1: Polyanthi Folium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071700/55721389497959fc0b927e85/html5/thumbnails/1.jpg)
Polyanthi Folium – Daun Salam
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. polyanthum
Nama daerah:
Melayu: ubar serai
Sunda, Jawa dan Madura: Salam
Kangean: kastolam
Jawa: manting
Sumatera: meselengan
Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-
abu, memecah atau bersisik.
![Page 2: Polyanthi Folium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071700/55721389497959fc0b927e85/html5/thumbnails/2.jpg)
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk
jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun
sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik
kelenjar minyak yang sangat halus.
Bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun atau
kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak
seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-3,5 mm; benang
sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak
persegi, jingga kekuningan.
Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna
merah sampai ungu kehitaman apabila masak.
Kandungan Kimia
Salam mengandung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin galat, tanin galokatekin dan
flavonoid. Daun salam mengandung saponin, triterpen, flavonoid, tanin, dan alkaloid.
Minyak atsiri dalam daun salam terdiri dari seskuiterpen, lakton dan fenol.
Distribusi
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Thailand, Semenanjung Malaya,
Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Pohon salam ditemukan tumbuh liar di hutan primer dan
sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan
1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Di samping
itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan pertanian yang lain, terutama
untuk diambil daunnya.
Budidaya
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut
dengan curah hujan 3.000-4.000mm/tahun. Pemupukan dilakukan dengan menambah pupuk
kandang secukupnya pada saat penanaman. Untuk menambah daun, dilakukan
penambahan pupuk NPK
![Page 3: Polyanthi Folium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071700/55721389497959fc0b927e85/html5/thumbnails/3.jpg)
Pemanenen salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun
tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya. Daun kemudian dijemur dengan
cara dihamparkan di lantai pada suhu ±27 °C dengan pembalikan intensif
selama tiga hari. Untuk mendapatkan minyak atsiri selanjutnya simplisia salam disuling
dengan alat penyuling air dan uap selama 10 jam
Simplisia Daun Salam
1. Kapsul daun salam produksi PT. Mahkta Dewa Indonesia
Kegunaan : Digunakan dalam membantu proses penyembuhan tekanan darah tinggi,
diabetes, menurunkan panas dalam
2. Kapsul daun salam produksi PT Prima Agritech Nusantara
Kegunaan : pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis ( Diabetes mellitus), tekanan
darah tinggi ( Hipertensi), radang lambung/ maag ( gastritis), diare.
![Page 4: Polyanthi Folium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071700/55721389497959fc0b927e85/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Primatensi
Komposisi : Daun Dewa ( Gynura pseudochina) 157.5 mg Sambiloto
( Andrographis paniculata) 135 mg daun Salam ( Syzygium polyanthum) 112.5 mg
Pegagan ( Centella asiatica) 45 mg
Aturan pakai : 3 x 2 kapsul / hari setelah makan
Kegunaan : mencegah hipertensi