politics among nations

3
Nama : Nur Annisaa Pratiwi NIM : 6211141176/D Hukum Internasional Analisis “Morgenthau, Politics Among Nations” Hukum Internasional menurut Morgenthau, adalah hukum yang umumnya dipatuhi oleh seluruh bangsa tanpa ada paksaan, timbul dari kesadaran diri masing-masing karena semua kepentingan bangsa yang bersangkutan memberikan kewajiban untuk menghormati sesama negara yang berada di bawah Hukum Internasional. Karena semua peraturan sudah termaktub di dalam Hukum Internasional, maka seluruh bangsa akan ragu-ragu untuk melanggar ketentuan-ketentuan yang ada didalamnya, terlebih menyangkut untuk melanggar hak-hak diplomat asing yang menetap di ibukota negara, dimana diplomat ini memiliki kepentingan yang identik dengan kepentingan seluruh bangsa lain, sebagaimana negara asal dari para diplomat tersebut. Dalam Hukum Universal ketaatan terhadap aturan Hukum Internasional yang dimana kewajiban suatu negara untuk memperpanjang perlindungan terhadap perwakilan diplomatik suatu negara di ibukota asing serta para diplomat asing di ibukota negara tesebut, hal ini akan menyebabkan keengganan untuk mengabaikan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian tersebut, karena manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan perjanjian ini adalah hubungan timbal balik yang saling melengkapi. Sehingga, jika tidak memenuhi bagiannya maka manfaat yang diharapkan tidak dapat diperoleh, hukum internasional inipun terjadi dalam jangka

Upload: nurannisaapratiwi

Post on 23-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Kritisi

TRANSCRIPT

Page 1: Politics Among Nations

Nama : Nur Annisaa PratiwiNIM : 6211141176/D

Hukum Internasional

Analisis “Morgenthau, Politics Among Nations”

Hukum Internasional menurut Morgenthau, adalah hukum yang umumnya dipatuhi oleh

seluruh bangsa tanpa ada paksaan, timbul dari kesadaran diri masing-masing karena semua

kepentingan bangsa yang bersangkutan memberikan kewajiban untuk menghormati sesama

negara yang berada di bawah Hukum Internasional. Karena semua peraturan sudah termaktub di

dalam Hukum Internasional, maka seluruh bangsa akan ragu-ragu untuk melanggar ketentuan-

ketentuan yang ada didalamnya, terlebih menyangkut untuk melanggar hak-hak diplomat asing

yang menetap di ibukota negara, dimana diplomat ini memiliki kepentingan yang identik dengan

kepentingan seluruh bangsa lain, sebagaimana negara asal dari para diplomat tersebut. Dalam

Hukum Universal ketaatan terhadap aturan Hukum Internasional yang dimana kewajiban suatu

negara untuk memperpanjang perlindungan terhadap perwakilan diplomatik suatu negara di

ibukota asing serta para diplomat asing di ibukota negara tesebut, hal ini akan menyebabkan

keengganan untuk mengabaikan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian tersebut, karena

manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan perjanjian ini adalah hubungan timbal balik yang

saling melengkapi. Sehingga, jika tidak memenuhi bagiannya maka manfaat yang diharapkan

tidak dapat diperoleh, hukum internasional inipun terjadi dalam jangka waktu yang panjang,

karena jika bangsa yang memiliki kekuasaan lebih, mengingkari kewajiban dari hukum

internasional itu maka bangsa ini akan mengalami kesulitan untuk memperoleh keuntungan dari

hukum internasional ini.

Sebagian aturan hukum internasional merumuskan hukum secara resmi tentang kepentingan,

sehingga terlihat bahwa hukum internasional ini sangat memainkan peranan negara dan

pemangku kepentingan lainnya. Itu adalah alasan umum untuk mereka melakukan tindakan

penegakan hukum terhadap para pelanggar. Dalam banyak kasus, dimana aturan seperti hukum

internasional yang sebenarnya dilanggar oleh masyarakat dimana didasari atas kepentingan dan

kepuasan diberikan kepada pihak yang menjadi tertuduh secara sukarela atau konsekuensi dari

ajudikasi. Disini terlihat dalam masalah penegakan hukum masih terjadi ketimpangan antara

pemilik kepentingan dan tertuduh.

Page 2: Politics Among Nations

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari aturan hukum internasional

umumnya tidak terpengaruh oleh kelemahan sistem penegak, tetapi dari tertuduh yang sukarela

untuk mencegah masalah yang timbul dari penegakan.

Dalam penegakan hukum, sebenarnya disini yang menjadi masalah utamanya adalah terlalu

mendalamnya peranan negara sehingga terkadang orang yang memiliki kekuasaan lebih kuat

dibanding hukum sendiri, dan pertimbangan kekuasaan pun lebih diperhitungkan.