politeknikkesehatankemenkespadang ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...leukemia...

155
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.K DAN AN.G DENGAN LEUKEMIA DI RUANGAN KRONIS IRNA KEBIDANAN DAN ANAK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG KARYA TULIS ILMIAH Oleh : YOSI OKTAVIA NINGSIH NIM : 143110237 PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG POTEKKES KEMENKES PADANG TAHUN 2017

Upload: others

Post on 08-Sep-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.K DAN AN.G DENGANLEUKEMIA DI RUANGAN KRONIS IRNA KEBIDANAN

DAN ANAK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :YOSI OKTAVIA NINGSIH

NIM : 143110237

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANGPOTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2017

Page 2: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGANLEUKEMIA DIRUANGAN KRONIS IRNA KEBIDANAN DAN ANAK

RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai Persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli MadyaKeperawatan diPendidikan Diploma III Politeknik

KesehatanKemenkesPadang

Oleh :YOSI OKTAVIA NINGSIH

NIM : 143110237

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANGPOTEKKES KEMENKES PADANG

2017

Page 3: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah
Page 4: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

KATA PENGANTAR

Puji syukurpeneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah tentang

“Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Leukemia di Ruangan Kronis

IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017”.

PenulisanKarya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untukmemperoleh gelarAhli Madya Keperawatan pada Program Studi D-III

Keperawatan Padang, Poltekkes Kemenkes Padang. Peneliti menyadari bahwa,

tanpa bantuan dan bimbingan dari Ibu Ns. Zolla Amely Ilda, S.Kep, M.Kep

selaku dosen pembimbing I dan Ibu Hj. Tisnawati, S.St, M.Kesselaku dosen

pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

mengarahkan peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tanpa bantuan

dari Ibu sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini

dan peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. H. Sunardi, SKM. M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan RI Padang.

β. Bapak Direktur RSUP Dr. M. DJamil Padang beserta staf yang telah

mengizinkan untuk melakukan penelitian

γ. Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Padang .

4. Ns. Idrawati Bahar, S.Kep,M.Kep selaku Ka. Prodi D-III Keperawatan

Padang Poltekkes Kemenkes Padang yang telah membantu dalam usaha

memperoleh data yang peneliti perlukan.

5. Bapak Ibu Dosen dan Staf yang telah membantu dan memberikan ilmu

dalam pendidikan untuk bekal bagi peneliti selama perkuliahan di Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang.

6. Kedua orang tua dan saudara tercinta yang telah memberikan semangat dan

dukungan serta doa yang di berikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.

Page 5: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

7. Rekan-rekan seperjuangan BP β014 keperawatan yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti menyelesaikan

proposal ini.

Akhir kata, peneliti berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi

peneliti sendiri dan bagi pihak yang membacanya, serta peneliti mendoakan

semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah

SWT. Semoga dapat membawa manfaat bagi pegembangan ilmu keperawatan

nantinya. Amin.

Padang, β017

Peneliti

Page 6: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah
Page 7: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah
Page 8: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yosi Oktavia NingsihNIM : 14γ110βγ7Tempat/ Tanggal Lahir : Pakandangan/ 0β Oktober 1996Suku : MinangStatus Perkawinan : Belum KawinAgama : IslamOrang Tua : Ayah : Zakaria

Ibu : ZuraidaKondisi Kesehatan : BaikTinggi Badan : 15γ cmBerat Badan : 48 kgGolongan Darah : OAlamat : Simpang 4 Sungai Asam, Kecamatan βx11

Enam Lingkung, Kabupaten PadangPariaman.

Riwayat PendidikanNo Pendidikan Tahun Ajaran

1 SD N 1β βx11 Enam Lingkung β00β-β008

β SMPN 01 βx11 Enam Lingkung β008-β011

γ SMAN 01 βx11 Enam Lingkung β011-β014

4 Poltekkes Kemenkes Padang β014-β017

Page 9: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANGPROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG

Karya Tulis Ilmiah, 15 Juni β017Yosi Oktavia Ningsih

“Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Leukemia di Ruang Kronis IRNAKebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017”

ii + 70 halaman, 1 bagan, 7 tabel, 1β lampiran

ABSTRAK

Leukemia pada anak dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalantubuh sehingga anak mudah terkena infeksi. Kasus leukemia dibawah umur 15tahun terjadi di indonesia γ0-40% kasus. Kasus rawatan anak dengan ALL diRSUP Dr. M. Djamil Padang empat bulan terakhir (Oktober β016 sampai Januariβ017) pasien yang dirawat dengan ALL sebanyak ββ0 kunjungan. Tujuanpenelitian adalah mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak leukemia.

Penelitian dimulai pada bulan April sampai Juni β017 di ruang kronisIRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. Populasi penelitian,semua anak dengan leukemia. Sampel sebanyak β orang dengan teknik purposivesampling. Instrumen pengumpulan data digunakan format pengkajian anak danalat pemeriksaan fisik. Cara pengumpulan data dengan wawancara, observasi danstudi dokumentasi. Analisis dilakukan dengan menganalisis semua data padatahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep dan teori keperawatan .

Hasil penelitian pada pengkajian didapatkan pada An.K batuk dan flu danpada An.G orang tua mengeluh anak pucat dan tidak ada nafsu makan. Setelahselesai kemoterapi An.K mengeluh mual dan muntah serta sariawan pada bibirdan mulut sehingga nafsu makan An.K berkurang, sedangkan An.G mengeluhmuntah, kurang nafsu makan dan terdapat luka pada bekas infus. Didapatkandiagnosa keperawatan utama yang muncul pada kedua partisipan yaitu risikoinfeksi, intervensi keperawatan untuk masalah utama adalah kontrol infeksi,monitor nutrisi, dan pengecekan kulit. Implementasi dilakukan sesuai denganperencanaan yang telah disusun. Evaluasi pada kedua partisipan masalah belumteratasi.

Disarankan kepada perawat ruangan melalui Direktur RSUP Dr. M.Djamil Padang agar melakukan pengkajian lebih dalam sehingga dapat menggalimasalah baru. Pada penatalaksanaan kemoterapi diharapkan penyediaan ruangankhusus kemoterapi pada anak.

Kata Kunci :leukemia limfoblastik akut (ALL), kemoterapiDaftar Pustaka : βγ (β006- β016)

Page 10: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI..................................................................iiKATA PENGANTAR..........................................................................................iiiHALAMAN ORISINILITAS .................................................................... ..........vLEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................viABSTRAK ..........................................................................................................viiDAFTAR ISI.......................................................................................................viiiDAFTAR BAGAN................................................................................................xDAFTAR TABEL................................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiiDAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1A...Latar Belakang.....................................................................................1B...Rumusan Masalah............................................................................... 5C...Tujuan Penelitian.................................................................................5D...Manfaat Penelitian...............................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 7A...Konsep Kasus Leukemia..................................................................... 7

1....Pengertian...................................................................................... 7β....Penyebab........................................................................................7γ....Klasifikasi......................................................................................74....Manifestasi Klinis..........................................................................95....Patofisiologi...................................................................................116....WOC..............................................................................................147....Respon Tubuh................................................................................168....Pemeriksaan Diagnostik................................................................ 179....Penatalaksanaan.............................................................................18

B...Konsep Asuhan Keperawatan Pada Leukemia....................................βγ1....Pengkajian..................................................................................... βγβ....Kemungkinan Diagnosa Keperawatan.......................................... β5γ....Rencana Keperawatan................................................................... β6

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................37A...Desain Penelitian................................................................................. γ7B...Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................γ7C...Populasi dan Sampel............................................................................γ7D...Alat dan Instrumen Penelitian..............................................................γ8E... Jenis dan Cara Pengumpulan Data.......................................................γ8F... Rencana Analisis..................................................................................41

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS..................................... 42A...DeskripsiKasus...........................................................................................4β

1....HasilPengkajian...................................................................................4ββ....DiagnosaKeperawatan..........................................................................45

Page 11: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

γ....IntervensiKeperawatan.........................................................................474....ImplementasiKeperawatan...................................................................495....EvaluasiKeperawatan...........................................................................51

B...PembahasanKasus...................................................................................... 5β1....PengkajianKeperawatan.......................................................................5γβ....DiagnosaKeperawatan.........................................................................56γ....IntervensiKeperawatan.........................................................................604....ImplementasiKeperawatan.................................................................. 6β5....EvaluasiKeperawatan...........................................................................65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 68A...Kesimpulan................................................................................................ 68B...Saran...........................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

DAFTAR BAGAN

Bagan β.1. WOC .....................................................................................14

Page 13: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

DAFTAR TABEL

Tabel β.1. Patologi dan manifestasi klinis yang terkait pada leukemia.............. 1γ

Tabel β.β. Intervensi keperawatan leukemia.......................................................β6

Tabel 4.1. Pengkajian deskripsi kasus ................................................................4β

Tabel 4.β. Masalah keperawatan deskripsi kasus................................................45

Tabel 4.γ. Intervensi keperawatan deskripsi kasus............................................. 47

Tabel 4.4. Implementasi keperawatan deskripsi kasus....................................... 49

Tabel 4.5. Evaluasi keperawatan deskripsi kasus............................................... 51

Page 14: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran Lembar Konsultasi Proposal Penelitian Pembimbing 1

Lampiran Lembar Konsultasi Proposal Penelitian Pembimbing β

Lampiran Lembar Konsultasi KTI Pembimbing 1

Lampiran Lembar Konsultasi KTI Pembimbing β

Lampiran Format PengkajianPenelitian Partisipan 1

Lampiran Format PengkajianPenelitian Partisipan β

Lampiran PersetujuanMenjadiResponden (Infonmed Consent) Partisipan 1

Lampiran PersetujuanMenjadiResponden (Infonmed Consent) Partisipan β

Lampiran SuratIzinPenelitiandariInstitusi Poltekkes Kemenkes Padang

Lampiran SuratIzinPenelitian dari Kepala Instalansi Kebidanan dan Anak

Lampiran SuratKeteranganSelesaiPenelitian

Page 15: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Leukemia merupakan penyakit ganas progresif pada jaringan pembentuk

darah. Leukemia terjadi karena adanya kerusakan pada pabrik pembuatan

sel darah yaitu sumsum tulang. Penyakit ini sering terjadi pada anak yang

berusia diatas 1 tahun, dan puncaknya antara usia β sampai 6 tahun.

(Apriany, β016).

Sulastriana, dkk (β01β) mengatakan bahwa di Indonesia γ0-40% kasus

leukemia terjadi pada anak dengan umur di bawah 15 tahun. Sedangkan

hasil penelitian Eunike Pinontoan, dkk (β01γ) ditinjau dari usia, jumlah

penderita yang berusia 6 bulan sampai 6 tahun sama jumlahnya dengan

penderita yang berusia 7 tahun sampai 1γ tahun sebanyak ββ orang (50%).

Jumlah penderita perempuan sebanyak 17 orang (γ9%) dan penderita laki-

laki berjumlah β7 orang (61%).

Data penyakit keganasan di Amerika Serikat melaporkan bahwa terdapat

γ.β50 anak yang memiliki diagnosis leukemia setiap tahun. Penyakit

leukemia di Amerika Serikat pada tahun β01γ yaitu 48.610 kasus dan

kematian akibat leukemia sebesar βγ.7β0 kasus. Di Jepang, Singapura, dan

Filipina kejadian leukimia per tahun pada anak di bawah 14 tahun adalah

γ5-49 / 1000.000 anak

Wolley, dkk (β016), menyatakan bahwa di Indonesia insiden leukemia β,5-

4,0 per 100.000 anak dengan β000-γβ00 kasus LLA tiap tahunnya. Di

RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado sepanjang tahun β008-β01β jumlah

anak yang menderita LLA sekitar 60 anak yang rawat inap. Di RSK

Dharmais tahun β004-β008 kasus LLA sebanyak γ4 kasus dan LMA 10

kasus. Pada tahun β007-β009 di Departemen Kesehatan Anak

FKUI/RSCM telah dirawat pasien baru LLA sebanyak 198 kasus

(Sulastriana, dkk, β01β).

Page 16: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat

inap RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun β014, anak yang dirawat berjumlah

γ85 orang. Pada empat bulan terakhir (Oktober, November, Desember,

Januari) tahun β017 pasien yang dirawat dengan ALL sebanyak ββ0

kunjungan.

Leukemia dibagi menjadi dua tipe yaitu leukemia akut dan leukemia

kronis. Leukemia akut sel – sel darah mengalami kondisi yang abnormal

sehingga tidak dapat mngerjakan pekerjaan normal. Jumlah sel- sel

abnormal meningkat secara cepat, singga leukemia akut memburuk secara

cepat. Sedangkan pada leukemia kronis sel – sel darah yang abnormal

masih dapat mengerjakan pekerjaan mereka (Maharani, β009).

Leukemia akut memilki dua jenis yaitu lympoblastic leukemia akut (ALL)

dan leukemia myeloblastic akut (AML). Leukemia kronis juga memilki

dua jenis yaitu leukemia limfosotik kronis (LLK) dan leukemia mielositik

kronis (LMK). Tidak seperti leukemia pada orang dewasa, pada anak

biasanya adalah jenis akut dan limfoblastik. Jenis ALL meliputi kira –

kira 80% leukimia akut pada anak dan sisanya adalah leukemia mieloid

akut (AML) (Apriany, β016).

Anak yang menderita leukemia akan menunjukkan gejala demam, terdapat

petekie atau memar tanpa sebab. Leukemia dapat menyebabkan

perdarahan, infeksi sekunder maupun gagal organ. Gagal organ dapat

terjadi karena sel – sel leukemia dapat menginvasi testis, ginjal, prostat,

ovarium, saluran gastro intestinal, dan paru – paru. Lokasi invasi yang

paling berbahaya adalah Sistem Saraf Pusat (SSP) karena mengakibatkan

tekanan intrakranial sehingga dapat menyebabkan kematian (Wong, β009).

Perlu dilakukan asuhan keperawatan secara tepat dan benar sehingga tidak

terjadi infeksi dan perdarahan pada anak.

Perdarahan juga merupakan penyebab kematian yang utama pada pasien

leukemia. Sebagian besar perdarahan dapat dicegah atau dikendalikan

Page 17: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

dengan pemberian konsentrat trombosit atau plasma kaya trombosit,

karena infeksi meningkatkan kecenderungan perdarahan (Apriany, β016).

Perdarahan dapat terjadi akibat dari trauma atau cedera, untuk menghindari

perdarahan, anak dianjurkan menghindari aktivitas yang dapat

menimbulkan trauma atau cedera perdarahan seperti bersepeda, dan

bermain ayunan. Perawatan mulut anak seperti gosok gigi harus

diperhatikan karena sering terjadi perdarahan pada gusi. Komplikasi lain

timbul yaitu mual, muntah, anoreksia atau penurunan nafsu makan (Wong,

β009).

Leukemia memerlukan terapi untuk meningkatkan angka keberhasilan

hidup. Salah satu terapi leukemia pada anak adalah dengan melakukan

kemoterapi. Tujuan dari kemoterapi adalah mengobati atau memperlambat

pertumbuhan kanker atau mengurangi gejalanya (Apriany, β016). Terdapat

tiga fase pelaksanaan kemoterapi yaitu fase induksi, fase profilaksis, dan

fase konsolidasi (Suriadi, dkk, β010).

Kemoterapi yang agresif pada kanker di masa kanak – kanak telah

menghasilkan perbaikan yang dramatis pada angka keberhasilan hidup

anak, namum terdapat peningkatan kekhawatiran mengenai efek lanjutnya

(Wong, β009). Komplikasi yang sering ditemukan dalam terapi kanker

dimasa kanak – kanak adalah infeksi berat sebagai akibat sekunder karena

neutropenia. Kondisi ini akan meningkatkan risiko infeksi yang berat

akibat penurunan fungsi utama neutrofil sebagai pertahanan terhadap

mikroorganisme asing (Apriany, β016).

Pertahanan pertama melawan infeksi adalah pencegahan. Apabila anak

dirawat di Rumah Sakit, perawat harus menggunakan segala cara untuk

mengendalikan penularan infeksi. Cara ini secara khas meliputi pemakaian

ruang rawat pribadi, membatasi semua pengunjung dan mengajarkan

teknik mencuci tangan. Pencegahan infeksi tetap menjadi prioritas sesudah

Page 18: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

anak pulang dari Rumah Sakit dengan cara semua anggota keluarga

dianjurkan mencuci tangannya sampai bersih untuk mencegah penyebaran

kuman patogen kedalam rumah (Wong, β009).

Komplikasi yang lebih berbahaya adalah dalam penelitian Nugroho (β010)

mengatakan kemoterapi induksi remisi pada anak dengan LLA

menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kalium dan fosfat serum, serta

penurunan kadar kalsium serum sehingga dapat berdampak terhadap

timbulnya hiperkalamia, hiperfosfatemia, dan hipokalsemia. Gangguan

keseimbangan elektrolit tersebut berpotensi menimbulkan efek

kardiotoksik (chemotheraphy-related cardiotoxic) dan nefropati yang

dapat berlanjut menjadi gagal ginjal akut.

Asuhan keperawatan anak yang menderita leukemia secara langsung

terkait dengan pendidikan kesehatan, dukungan fisik dan emosi untuk

mengatasi kecemasan dan ketakutan. Perawat bekerjasama dengan

keluarga memiliki peranan suportif yang signifikan dalam membantu

keluarga dan anak memahami berbagai macam terapi, mencegah atau

mengatasi efek samping yang telah diperkirakan, mengamati timbulnya

efek terapi dimasa mendatang dan membantu anak serta keluarga agar

dapat hidup normal dan mampu mengatasi aspek –aspek emosional akibat

penyakit. Memberikan penyuluhan merupakan peranan perawat yang

utama, terutama dalam pemeriksaan klinis dan perawatan dirumah.

Diagnosis leukimia cenderung menimbulkan rasa cemas pada keluarga dan

pasien. Perawat memberikan dukungan dan menentramkan perasaan cemas,

selain memberi penjelasan yang akurat mengenai pemeriksaan diagnostik,

prosedur dan rencana terapi (Apriany, β016). Tahapan asuhan keperawatan

pada anak yang menderita leukemia tidak berbeda dengan asuhan

keperawatan dengan kasus lain, tahapan asuhan keperawatan dimulai dari

pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Page 19: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Berdasarkan survei awal yang dilakukan tanggal 10 Januari β017

ditemukan 8 orang anak dengan kasus ALL di ruang Kronik IRNA

kebidanan dan anak RSUP Dr.M.Djamil Padang. Hasil wawancara penulis

dan perawat diruangan kronis, asuhan keperawatan pada anak dengan

leukemia dimulai dari pengkajian. Pengkajian yang dilakukan perawat

sudah lengkap meliputi identitas anak dan orang tua, alamat, riwayat

kesehatan, data pemeriksaan fisik serta diagnostik, pada dokumentasi

pemeriksaan fisik hanya dibuat tidak ada keluhan (TAK). Diagnosa yang

ditegakkan perawat ruangan sudah sesuai dengan teori asuhan keperawatan

tetapi diagnosa yang ditegakkan hanya satu diagnosa utama untuk

beberapa hari, biasanya diagnosa yang muncul adalah risiko infeksi, resiko

perdarahan, dan ketidakseimbangan nutrisi. Intervensi yang diterapkan

oleh perawat ruangan sudah sesuai dengan teori, tetapi intervensi yang

dibuat hanaya γ buah. Implementasi keperawatan pada anak dengan

leukemia banyak dilakukan dengan berkolaborasi dengan dokter dalam hal

terapinya seperti pemberianinfus, BMP dan obat kemoterapi. Evaluasi

keperawatan yang dibuat perawat ruangan menggunakan SOAP.

Dokumetasi dilakukan perawat sudah sistematis dan lengkap dibuku status

dan laporan pasien.

Berdasarkan latar belakang diatas penelitimelakukan penelitian tentang

Leukemia pada anak diruangan Ruang Rawat Anak IRNA Kebidanan dan

Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun β017.

B. Rumusan masalah

Bagaimana Penerapan Asuhan Keperawatan pada anak dengan kasus

Leukimia di Ruang Rawat Anak IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M.

Djamil Padang Tahun β017 ?

Page 20: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada anak dengan

kasus Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak di RSUP

Dr.M. Djamil Padang pada Tahun β017.

β. Tujuan Khusus

a. Mampu mendeskripsikan pengkajian pada anak dengan kasus

Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr.

M. Djamil Padang pada Tahun β017.

b. Mampu mendeskripsikan masalah keperawatan pada anak dengan

kasus Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Tahun β017.

c. Mampu mendeskripsikan intervensi keperawatan pada anakdengan

kasus Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Tahun β017.

d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada anakdengan

kasus Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Tahun β017.

e. Mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan pada anak dengan

kasus Leukimia di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Tahun β017.

D. Manfaat

1. Institusi pelayanan

Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran

dalam menerapkan asuhan keperawatan pada anak Leukemia .

β. Pengembangan keilmuan

a. Peneliti

Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan

ilmu pengetahuan serta kemmpuan peneliti dalam menerapkan

Page 21: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia yang telah

dipelajari.

b. Institusi pendidikan

Laporan kasus ini diharapkan dapat menambah informasi bahan

rujukan atau perbandingan, khusunya mengenai penerapan asuhan

keperawatan pada anak dengan leukemia.

Page 22: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAN

A. KONSEP KASUS

1. Pengertian

Leukemia proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan

pembekuan darah ( Suriadi & Yuliani, β010). Leukemia adalah kanker

jaringan yang menghasilkan sel darah putih (leukosit), dihasilkan

leukosit yang imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan, dan

leukosit – leukosit tersebut melakukan invasi ke berbagai organ tubuh

(Betz & Sowden, β009).

Leukemia merupakan produksi sel darah putih yang berlebihan, jumlah

leukosit dalam bentuk seringkali rendah, sel – sel imatur ini tidak

sengaja menyerang dan menghacurkan sel darah normal atau jaringan

vaskuler (Apriany, β016).

2. Penyebab

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :

a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan

struktur gen (T cell leukemia lymphoma virus/HTLV).

b. Tingkat radiasi yang sangat tinggi

c. Obat – obatan imunosupresif, obat – obat karsinogenik seperti

diethylstilbestrol.

d. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot

e. Kelainan kromosom, misalnya pada down syndrome (Suriadi &

Yuliani, β010).

3. Klasifikasi

Dalam istilah yang paling luas leukemia pada anak dapat

diklasifikasikan sebagai akut, kronik, kongenital. Leukemia akut

Page 23: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

menunjukkan proliferasi maligna sel immatur (blastik). Jika proliferasi

itu sebagian melibatkan jenis sel yang lebih matur (berdiferensiasi),

leukemia itu diklasifikasikan kronik. Leukemia kongenital atau

neonatal adalah leukemia yang terdiagnosis dalam 4 minggu pertama

kehidupan bayi. Leukemia pada anak biasanya jenis limfoblastik akut

(ALL) (Apriany, β016).

a. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)

Merupakan kanker yang paling sering menyerang anak – anak di

bawah umur 15 tahun. Manifestasi berupa poliferasi limfoblas

abnormal dalam sum – sum tulang dan tempat – tempat

ekstramedular.

b. Akut Mieloid Leukemia (AML) atau Akut NonLymphoid Leukemia

(ANLL)

Merupakan neoplasma uniklonal yang berasal dari trasformasi

suatu atau beberapa sel hematopoitek. Sifat sebenarnya dari lesi

molekular yang bertanggung jawab atas sifat – sifat neoplasmik

dari sel yang berubah bentuknya tidak jelas, tapi defek krisis

adanya instrinsik dan dapat diturunkan oleh keturunan sel tersebut.

c. Chronic Mielogenosa Leukemia (CML)

Chronic Mielogenosa Leukemia (CML) adalah penyakit klonal sel

induk pluripoten dan digolongkan sebagai salah satu penyakit

mieloproliferatif.

CML merupakan neoplasma pada sel tunas hematopoietik yang

berpotensi menimbulkan proliferasi progenitor granulositik.

Definisi lain menyebutkan CML merupakan suatu penyakit yang

dicirikan oleh elevasi yang cukup besar dari jumlah leukosit darah,

tanpa akumulasi dari segala bentuk dan belum menghasilkan

granulosit matang.

d. Chronic Limfoblastik Leukemia (CLL/LLK)

Usia rerata paisen saat didiagnosis berusia 65 tahun, hanya 10-15%

kurang dari 50 tahun. Risiko terjadinya LLK meningkat seiring

Page 24: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

usia. Perbandingan risiko relatif pada pria tua adalah β, 8:1

perempuan tua.

e. Leukemia Kongenital

Leukemia kongenital sangat jarang terjadi, terdapat kurang 100

kasus yang tercatat dengan baik, dengan sebagian besar adalah

AML. Leukemia ini biasanya ditandai oleh hiperleukositosis,

hepatosplenomegeli, infiltrat kulit nodular, dan gawat napas

sekunder akibat leukositasis pulmonal. Leukemia kongenital telah

dihubungkan dengan sindromdown, sindrom turner, trisomi 9,

monosomi 7 mosaik, penyakit jantung kongenital (Apriany, β016).

Dua bentuk penyakit leukemia yang umumnya ditemukan pada anak –

anak adalah leukemia limfoid akut (ALL) dan leukemia nonlimfoid

akut (ANLL/AML) (Wong, β009).

4. Manifestasi Klinis

a. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)

Gambaran klinis ALL cukup bervariasi, dan gejalanya dapat

tampak tersembunyi atau akut. Manifestasi klinisnyaantara lain

pucat, mudah memar, letargi, anoreksia, malaise, nyeri tulang,

nyeri perut dan perdarahan. Pada pemeriksaan fisik akan

ditemukan hal – hal sebagai berikut : demam, keletihan, anoreksia,

pucat, petekie dan ekimosis pada kulit atau membran mukosa,

perdarahan retina, pembesaran dan fibrosis organ – organ sistem

retikuloendotelial seperti hati, limpa, dan limfonodus, berat badan

turun, nyeri abdomen yang tidak jelas, nyeri sendi dan nyeri tekan

pada tulang (Betz & Sowden β009).

b. Akut Mieloid Leukemia (AML) atau Akut NonLymphoid Leukemia

(ANLL)

Leukemia mieloblastik akut merupakan suatu kelompok penyakit

yang heterogen yang memberikan prognosis buruk. Gejala dan

Page 25: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

tanda AML yang muncul meliputi pucat, demam, nyeri tulang, dan

perdarahan kulit serta mukosa.

Meskipun ALL dan AML tidak dapat dibedakan berdasarkan

temuan klinis sekarang, beberapa subtipe dari AML memiliki

manifestasi yang berbeda. Leukemia promielositik akut sering kali

berhubungan dengan koagulasi intravaskuler diseminata (DIC) dan

perdarahan yang serius, sedangkan leukemia monoblastik atau

mielomonoblastik akut dapat memperlihatkan hipertrofi gusi dan

nodul kulit. Koagulasi intravaskuler diseminata terjadi lebih sering

dan lebih serius pada AML (Apriany, β016).

c. Chronic Mielogenosa Leukemia (CML)

CML terutama terjadi pada orang dewasa yang berusia antara β5

dan 60 tahun, insiden puncaknya terletak pada usia antara γ0 dan

50 tahun. Walaupun demikian, penyakit ini dapat terjadi pada anak,

neonatus, dan orang yang sangat tua. Gejala klinik CML

tergantung pada fase yang kita jumpai pada penyakit tersebut,

yaitu :

1) Fase kronik, terdiri atas :

a) Gejala – gejala yang berhubungan dengan

hipermetabolisme, misalnya penutrunan berat badan, badan

kelelahan, anoreksia, atau keringat malam.

b) Splenomegali hampir selalu ada dan sering kali bersifat

masif. Pada beberapa pasien, pembesaran limpa disertai

dengan rasa tidak nyaman, nyeri, atau gangguan

pencernaan.

c) Gambaran anemia meliputi pucat, dispnea, dan takikardi.

d) Memar, epistaksis, menorhagia, atau perdarahan di

tempat – tempat lain akibat fungsi trombosit yang abnormal.

e) Gout atau gangguan ginjal yang disebabkan oleh

hiperurikemia akibat pemecahan purin yang berlebihan

dapat menimbulkan masalah.

Page 26: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

f) Gejala yang jarang dijumpai meliputi gangguan penglihatan

dan priapismus (Apriany, β016).

β) Fase transformasi akut, terdiri atas :

a) Perubahan terjadi pelan – pelan dengan prodomal selama 6

bulan, disebut sebagai fase akselerasi. Timbul keluhan baru

yaitu demam, lelah, nyeri tulang (sternum) yang semakin

progresif. Respon terhadap kemoterapi menurun,

leukositosis meningkat dan trombosit menurun dan

akhirnya menjadi gambaran leukemia akut.

b) Pada sekitar sepertiga penderita, perubahan terjadi secara

mendadak, tanpa didahului masa prodomal, keadaan ini

disebut kritis bastik(blast crisis). Tanpa pengobatan adekuat

penderita sering meninggal dalam 1 sampai β bulan

(Apriany, β016).

d. Chronic Limfoblastik Leukemia (CLL/LLK)

Pada awal diagnosis, kebanyakan pasien LLK tidak menimbulkan

gejala. Pada pasien dengan gejala, paling sering ditemukan

limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan.

Gejala lain meliputi hilangnya nafsu makan dan penurunan

kemampuan latihan atau olahraga. Demam, keringat malam dan

infeksi jarang terjadi pada awalnya, tetapi semakin mencolok

sejalan dengan perjalanan penyakitnya, dan juga limfadenopati

massifdapat menimbulkan obstruksi lumen termasuk ikterus

obstruktif, disfagia uropati obstuktif, edema ekstremitas bawah.

Infeksi bakteri dan jamur sering ditemukan pada stadium lanjut

karena defisiensi imun dan neutropenia (akibat infiltrasi sum – sum

tulang, kemoterapi, atau hipersplenisme) (Apriany, β016).

5. Patofisiologi

Leukemia merupakan proliferasi tanpa batas sel – sel darah putih yang

imatur dalam jaringan tubuh yang membentuk darah. Sel – sel imatur

Page 27: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

ini tidak sengaja menyerang dan menghansurkan sel darah normal atau

jaringan vaskular (Betz & Sowden , β009).

Walaupun bukan suatu tumor, sel – sel leukemia memperlihatkan sifat

neoplastik yang sama seperti sel – sel kanker yang solid. Oleh karena

itu, keadaan patologi dan menifestasi klinisnya disebabkan oleh

infiltrasi dan penggantian setiap jaringan tubuh dengan sel – sel

leukemia nonfungsional. Organ – organ yang terdiri banyak pembuluh

darah, seperti limpa dan hati, merupakan organ yang terkena paling

berat (Wong, β009).

Sel – sel leukemia berinfiltrasi kedalam sum – sum tulang,

menggantikan unsur – unsur sel yang normal, sehingga mengakibatkan

timbulnya anemia dan menghasilkan sel darah merah dalam jumlah

yang tidak mencukupi bagi tubuh (Betz & Sowden , β009). Invasi sel –

sel leukemia kedalam sum – sum tulang secara perlahan akan

melemahkan tulang dan cenderung mengakibatkan fraktur. Karena

sel – sel leukemia menginvasi periosteum, peningkatan tekanan

menyebabkan nyeri yang hebat (Wong, β009).

Timbul perdarahan akibat menurunnya jumlah trombosit yang

bersirkulasi. Infeksi juga lebih sering terjadi karena berkurangnya

jumlah leukosit normal. Invasi sel – sel leukemik kedalam organ –

organ vital menimbulkan hepatomegali, splenomegali, dan

limfadenopati (Betz & Sowden , β009).

Leukemia nonlimfoid akut mencakup beberapa jenis leukemia berikut

leukemia mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut, dan leukemia

mielositik akut. Timbul disfungsi sum – sum tulang, yang

menyebabkan menurunnya jumlah sel darah merah, neutrofil, dan

trombosit. Sel – sel leukemik menginfiltrasi limfonodus, limpa, hati.

Tulang, dan sistem saraf pusat (SSP), juga organ – organ reproduksi

Page 28: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

seperti testis. Lokasi invasi yang paling penting adalah SSP yang

terjadi sekunder karena infiltrasi leukemik dapat menyebabkan tekanan

intrakranial (Betz & Sowden , β009).

Tabel β.1Patologi dan manifestasi klinis yang terkait pada leukemia

Organ atau Jaringan Akibat Manifestasi

Disfungsi sum –sum tulang

1. Penurunan jumlaheritrositmengakibatkananemia

β. Penurunan jumlahneutropeniamengakibatkaninfeksi

γ. Penurunan jumlahtrombositmengakibatkankencenderunganperdarahan

4. Invasi sum – sumtulangmengakibatkankelemahan tulang,invasi periosteum

Pucat, letih

Demam

Perdarahan (petekie)

Kecenderunganmengalami fraktur,nyeri

Hati Infiltrasi, pembesarandan akhirnya fibrosis

Hepatomegali

Limpa Splenomegali

Kelenjar limfe Limfadenopati

Sistem saraf pusat,meninges

1. Peningkatan tekananintrakranial,pelebaran ventrikulus

β. Iritasi meninges

Sakit kepala hebatMuntahIritabilitas, letargiPapiledemaAkhirnya komaNyeriKaku kuduk danpunggung kaku

Page 29: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Hipermetabolisme Sel – sel normalmengalami kekuranganzat gizi karena dirampasoleh sel – sel yangmenginvasinya

Pelisutan (atrofi)ototPenurunan beratbadanAnoreksiaKeletihan

Sumber: Wong, dkk. (β009)

Page 30: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

6. WOC Leukemia

proliferasi sel kanker

Infiltrasi susum tulang penyebaran ekstramedular sel onkogen

Sel normal digantikan melalui sirkulasi darah melalui sistem limfatik sistem pertumbuhanberlebihanOleh sel kanker saraf pusat

proliferasi limfositDepresi produksi nodus limpe peningkatan kebutuhannutrisiSumsum tulang pembesaran hati dan limpa tekanan meningkat

limfadenopati intrakranialHepatosplenomegali

hipermetabolismePenurunan eritrosit sakit kepala, muntah

Penekanan ruang abdomen Kaku kudukketidakseimbangan

peningkatan nutrisikurang dariPenurunan trombosit pucat,mudah lelah anemia suplai oksigen kejaringan tekanan intra kebutuhan

Inadekuat abdomentrombositopenia ketidakseimbangan

Faktor pencetus:- genetik -radiasi- kelainan kromosom - infeksi virus- paparan bahan kimia- obat-obatan

Page 31: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

penurunan fungsi perfusi jaringan perifer nyeri kronis risikoketidak-leukosit demam resiko infeksi efektifanperfusi

kecenderungan perdarahan petekie, memar jaringan keotakinfiltrasi periosteal Kelemahan tulang gusi berdarah

risikoperdarahan

Tulang lunak dan lemah stimulasi saraf C (nociceptor) nyeri kronisFraktur fisiologis hambatan mobilitas fisik

Leukemia akut leukemia kronis

Proliferasi maligna sel imatur (blastik) proliferasi maligna sel yang lebih matur (berdiferensiasi)

Perjalanan penyakit cepat perjalanan penyakit lambat (selama β-5 tahun)

Terapi leukemia transplantasi sumsum tulang

Terapi leukemia

Kemoterapi terapi radiasi

Obat kemoterapi tidak menimbulkan efek

hanya menghancurkan sel samping

Page 32: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

sel kanker, melainkan jugasel normal saluran pencernaan

menyebabkan luka padaSel – sel darah pada akar rambut mulut, dan bibir, mual, muntah diare

Penurunan nafsu makan Kulit menjadi merah

Hb terjadi kerontokan Kering, dan peka

Leukosit rambut ketidakseimbanganTrombosit nutrisi kurang dari Kekurangan volume cairan

Kebutuhan tubuh kerusakan integritas kulitAnemia gangguan citra tubuhResiko infeksi Bagan β.1 kerusakanmembranResiko perdarahan Web of Caucion Leukemia mukosa oral

sumber NANDA NIC NOC jilid β (β01γ); Apriany (β016); Maharani (β009); Handayani & Haribowo (β008)

Page 33: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

7. Respon tubuh terhadap fisiologis

Sistem persarafan

Sel – sel leukemia menginvasi sistem saraf pusat yang menyebabkan

peningkatan intrakranial. Akibatnya terjadi desakan pada otak dan

selaput sehingga aliran darah ke serebral menurun , perfusi tidak

adekuat, PCOβ meningkat dan POβ menurun, karena POβ menurun

otak mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat

mengakibatkan penurunan kesadaran pada anak.

Sistem endokrin

Adanya infiltrasi pada ektra medular akan berakibat terjadinya

pembesaran hati dan limpa, kemudian terjadi penekanan pada ruang

abdomen sehingga tekanan intra abdomen meningkat, menimbulkan

nyeri pada pada abdomen. Nyeri abdomen dapat menghilangkan nafsu

makan pada anak.

Sistem ekstremitas

Infiltrasi pada ektra medular juga mengakibatkan nyeri pada sendi dan

tulang akibat dari susum tulang didesak oleh sel darah putih, sehingga

terjadi kelemahan tulang akibatnya tulang lunak dan lemah dapat

terjadi fraktur fisiologis.

Sistem integumen

Proliferasi sel kanker menginvasi sumsum tulang, sel normal

digantikan oleh sel kanker sehingga terjadi depresi produksi sumsum

tulang mengakibatkan penurunan trombosit. Terjadi penurunan

trombosit terjadinya trombositopenia yang dapat terjadi perdarahan

pada tubuh, salah satu perdrahan secara tidak langsung adalah terdapat

petekie pada kulit dan ruam kemerahan tanpa sebab.

Sistem penecernaan

Pencegahan sel leukemia menginvasi keorgan lain dilakukan terapi,

salah satunya kemoterapi. Obat – obat emoterapi tidak hanya

menghancurkan sel – sel kanker tetapi juga pada sel normal, sehingga

Page 34: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

menimbulkan berbagai efek samping salah satunya meyebabakan luka

pada mulut, bibir, mual dan muntah, penurunan nafsu makan.

8. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah tepi, gejala yang terlihat pada darah tepi

berdasarkan pada kelainan sumsum tulang berupa adanya

pansitopenia, limfositosis yang kadang – kadang menyebabkan

gambaran tepi monoton dan terdapat sel blas. Terdapat sel blas

dalam darah tepi merupakan gejala patognomik untuk leukemia.

Dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan gambaran yang

monoton, yaitu hanya terdiri dari sel limfopoietik patologis

sedangkan sistem lain terdesak (aplasia sekunder).

Anak dengan sel darah putih lebih dari 50.000/mmγ adalah tanda

prognosis kurang baik. Kadar hematokrit dan hemoglobin rendah

mengindikasikan anemia. Trombosit rendah mengindikasikan

potensial perdarahan.

b. Aspirasi sumsum tulang (BMP), hiperseluler terutama banyak

terdapat sel muda

c. Biopsi limpa

Pemeriksaan ini memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel

yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak, seperti limfosit

normal, RES, granulosit.

d. Cairan serebrospinalis atau Liquor Cerebro Spinalis (LCS)

Bila terdapat jumlah patologis dan protein, berarti suatu leukemia

meningeal. Untuk mencegahnya diberikan metotreksat (MTX)

secara intratekal secara rutin pada setiap pasien yang menunjukkan

gejala tekanan intrakranial meninggi.

Page 35: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

9. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Medis

1) Transfusi darah, biasanya diberikan jika kadar hemoglobin (Hb)

kurang dari 6 g%. Pada trombositopenia yang berat dan

perdarahan masif, dapat diberikan transfusi trombosit dan bila

terdapat tanda – tanda DIC dapat diberikan heparin (Ngastiyah,

β01β).

β) Terapi leukemia meliputi pemakaian agens kemoterapeutik,

tujuannya untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan

sel kanker, kemoterapi dapat membunuh sel kanker yang telah

lepas dari sel kanker induk atau bermetastase melalui darah dan

limfe ke bagian tubuh lain. Prose kemoterapi terbagi dalam

empat fase, yaitu :

a) Terapi induksi

Yang menghasilkan remisi total atau remisi dengan kurang

dari 5% sel – sel leukemia dalam sum – sum tulang.

Hampir segera setelah diagnosis ditegakkan, trrapi induksi

dimulai dan berlangsung selama 4 hingga 6 minggu.

Obat – obatan utama yang dipakai untuk induksi pada

ALL adalah kortikosteroid (terutama prednison), vinkristin,

dan L-asparaginase, dengan atau tanpa doksorubisin.

Terapi obat pada AML meliputi doksorubisin atau

daunorubisin (daunomisin) dan sitosin arabinosida.

b) Terapi profilaksis SSP

Yang mencegah agar sel – sel leukemia tidak menginvasi

SSP. Penanganan SSP terdiri atas terapi profilaksis

melalui kemoterapi intratekal dengan metotreksat,

sitarabin, dan hidrokortison. Karena adanya kekhawatiran

terhadap terhadap efek samping iradiasi kranial, terapi ini

hanya dialakukan pada pasien – pasien yang beresiko

tinggi dan yang memiliki penyakit SSP.

Page 36: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

c) Terapi intensifikasi (konsolidasi)

Yang menghilangkan sel – sel leukemia yang masih tersisa,

diikuti dengan terapi intensifikasi lambat (delayed

intensification), yang mencegah timbulnya klon leukemik

yang resisten. Penyuntikan intratekal yang menyertai

kemoterapi sistemik meliputi pemberian Lasparaginase,

metotreksat dosis tinggi atau sedang, sitarabin, vinkristin

dan merkaptopurin.

d) Terapi rumatan

Yang berfungsi untuk mempertahankan fase remisi. Terapi

rumatan dimulai sesudah terapi induksi dan konsolidasi

selesai dan berhasil dengan baik untuk memelihara remisi

selanjutnya mengurangi jumlah sel leukemia. Regimen

terapi obat kombinasi yang meliputi pemberian

merkaptopurin setiap hari, metotreksat seminggu sekali,

dan terapi intratekal secara periodik diberikan selama β

tahun kemudian. Demikian juga selama terapi rumatan,

harus dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap untuk

mengevaluasi respons sum – sum tulang terhadap obat –

obatan yang dilakukan.

e) Reinduksi sesudah relaps

Adanya sel – sel leukemia dalam sumsum tulang, SSP atau

testis menunjukkan terjadinya relaps atau kekambuhan

penyakit. Terapi pada anak – anak yang mengalami relaps

mengalami relaps meliputi terapi reinduksi dengan

prednison dan vinkristin, disertai pemberian kombinasi

obat lain yang belum digunakan. Terapi preventif SSP dan

terapi rumatannya dilaksanakan sesuai dengan yang telah

diuraikan sebelumnya dan dilaksanakan setelah remisi.

Efek samping kemoterapi disebabkan dari efek non-spesifik

dari obat – obat sitotoksik sehingga menghambat proliferasi

Page 37: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

tidak hanya sel – sel kanker melainkan juga sel normal. Efek

samping obat kemoterapi atau obat sitotoksik dapat berupa :

a) Sel – sel darah

Sel – sel ini melawan infeksi, membantu darah membeku,

dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika sel – sel

terpengaruh, penderita leukemia lebih mudah mengalami

infeksi, memar, perdarahan, dan rasa lemah serta lelah.

b) Sel – sel pada akar rambut

Kemoterapi dapat menimbulkan kerontokan rambut.

c) Sel – sel yang melapisi pencernaan

Kemoterapi dapat menyebabkan luka mulut dan bibir, mual

dan muntah, diare, serta penurunan nafsu makan (Maharani,

β009).

γ) Terapi radiasi

Terapi radiasi (radiotherapy) dilakukan dengan menggunakan

sinar – sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel – sel

leukemia.pada terapiini, radiasi diarahkan pada limpa, otak,

atau bagian – bagian dari tubuh yang menjadi tempat

berkumpulnya sel – sel leukemia. Radiasi ini biasanya

diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang. Ketika pasien

menerima terapi radiasi umumnya kulit menjadi kemerahan,

kering, dan peka pada area yang dirawat (Maharani, β009).

4) Transplantasi sumsum tulang

Transplantasi sumsum tulang sudah dilakukan untuk

penanganan anak – anak yang menderita ALL dan AML

dengan hasil yang baik. Mengingat prognosis ank-anak yang

menderita AML lebih buruk, transplantasi sumsum tulang

alogenik bisa dipertimbangkan selama remisi pertama.

Transplantasi sumsum tulang alogenik meliputi tindakan

memperoleh sumsum tulang dari donor anggota keluarga yang

histokompatibel dan cocok (Wong, β008).

Page 38: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Meskipun terapi yang agresif pada kanker dimasa kanak – kanak

telah menghasilkan perbaikan yang dramatis pada angka

keberhasilan hidup, namun terdapat peningkatan kekhawatiran

mengenai efek lanjutnya. Efek lanjut yang paling menghancurkan

adalah terjadinya kelainan keganasan sekunder. Anak – anak yang

mendapatkan iradiasi kranial pada usia 5 tahun atau kurang

merupakan kelompok yang paling rentan terkena tumor otak

(Wong, β008).

b. Penatalaksanaan keperawatan

Masalah pasien yang perlu diperhatikan umumnya sama dengan

pasien lain yang menderita penyakit darah. Tetapi karena prognosis

pasien pada umumnya kurang baik, maka pendekatan psikologis

harus diutamakan. Diagnosis leukemia cenderung menimbulkan

rasa cemas pada keluarga dan pasien. Perawat merupakan sarana

untuk memberikan dukungan dan menentramkan perasaan cemas,

selain memberi penjelasan yang akurat mengenai pemeriksaan

diagnostik, prosedur dan rencana terapi.

1) Mempersiapkan anak dan keluarganya dalam menghadapi

prosedur diagnostik dan terapeutik. Anak memerlukan

penjelasan mengenai prosedur dan hasil yang diharapkan dari

prosedur tersebut.

Mencegah komplikasi mielosupresi, proses leukemia sebagian

besar agens kemoterapi menyebabkan supresi sumsum tulang

(mielosupresi). Jumlah sel darah merah yang menurun

menimbulkan permasalahan sekunder berupa infeksi,

kecenderungan perdarahan dan anemia.

Komplikasi yang sering ditemukan dalam terapi kanker dimasa

anak – anak adalah infeksi berat sebagai akibat sekunder

karena neutropenia. Pencegahan infeksi dapat dilakukan

dengan cara mengendalikan penularan infeksi. Cara ini

meliputi pemakaian ruang rawat pribadi, membatasi

Page 39: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

pengunjung dan petugas kesehatan yang menderita infeksi aktif

dan mencuci tangan dengan larutan antiseptik. Keadaan anak

perlu dievaluasi untuk menemukan lokasi yang berpotensi

menjadi tempat infeksi dan dipantau setiap kenaikan suhu

tubuh anak.

Komplisai lain yang sering ditemukan adalah perdarahan.

Perdarahan dapat dicegah dengan pemberian transfusi

trombosit. Kemudian perawatan mulut yang seksama

merupakan tindakan esensial karena karena sering terjadi

perdarahan gusi. Anak – anak dianjurkan untuk menghindari

aktivitas yang menibulkan trauma seperti bersepeda, memanjat

pohon, dan bermain sepatu roda.

β) Melaksanakan tindakan kewaspadaan dalam memberi dan

menangani agens kemoterapi. Banyak agens kemoterapi

bersifat vesikan (menimbulkan sklerosis) yang dapat

menimbulkan kerusakan sel yang berat. Untuk mengatasi

ektravasasi dengan cara obat – obatan kemoterapi harus

diberikan melalui slang infus. Pemberian dihentikan apabila

terlihat tanda – tanda infiltrasi seperti nyeri, rasa tersengat,

pembengkakan atau kemerahan pada tempat pemasangan

kanula infus.

γ) Memberikan perawatan fisik dan dukungan emosional secara

berkesinambungan (Apriany, β016).

Page 40: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS LEUKEMIA

1. Pengkajian

a) Identitas pasien

Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal

lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua,

pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua. Biasanya leukemia

banyak diderita oleh anak yang berusia β sampai 5 tahun,

diamana penderita laki – laki lebih banyak dibandingkan

penderita perempuan.

b) Keluhan utama

1) Riwayat Kesehatan sekarang

Biasanya orang tua anak mengeluhkan anak demam, nafas

sesak, anak tampak bernafas cepat, terdapat petekie pada

tubuh anak, anak tampak letih. Anak meneguluh nyeri pada

ekstremitas, berkeringat pada malam hari, penurunan selera

makan, sakit kepala dan perasaan tidak enak badan.

β) Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat kesehatan dahulu juga mencakup riwayat

kesehatan keluarga yaitu keluarga juga mengalami

leukemia.

γ) Riwayat kehamilan dan kelahiran

Riwayat kesehatan ibu saat hamil adanya pemaparan sinar-

X saat hamil muda, riwayat keluarga dengan Sindrom

down karena kelainan kromosom salah satu penyebab

terjadinya leukemia.

4) Riwayat pertumbuhan

Biasanya anak cenderung mengalami keterlambatan

pertumbuhan karena keletihan, nyeri pada ekstremitas,

anak mudah terserang infeksi.

Page 41: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

5) Riwayat psikososial dan perkembangan

Kelainan juga dapat membuat anak mengalami gangguan

dalam pertumbuhan dan perkembangan, hal ini disebabkan

karena aktivitas bermain anak dibatasi.

c) Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum

Kesadaran composmentis sampai koma

Tekanan darah hipotensi

Nadi takikardi

Suhu tubuh tinggi

Pernapasan takipnea sesak napas

β) Kepala-leher

Pada umumnya tidak ada kelainan pada kepala, kadang

ditemukan pembesaran Kelenjer getah bening.

γ) Mata

Biasanya pada pasien dengan leukemia konjungtiva anemis,

perdarahan retina.

4) Hidung

Biasanya pada hidung terjadi epistaksis.

5) Mulut

Biasanya pada wajah klien leukemiasering terjadi

perdarahan pada gusi

6) Thorax

Nyeri tekan pada tulang dada, terdapat efusi pleura.

7) Abdomen

Biasanya pasien mengalami hepatomegali, spenomegali,

limfadenopati, nyeri abdomen

8) Kulit

Biasanya pada klien leukemia terdapat petekie pada tubuh

akibat perdarahan.

Page 42: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

9) Ekstremitas

Biasanya pada ekstremitas terasa nyeri terutama pada

persendian apabila digerakkan

d) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan darah

Didapatkan Hb dan eritrosit menurun, leukosit rendah,

trombosit rendah.

β) Pemeriksaan sumsum tulang

Hasil pemeriksaan hampir selalu penuh dengan blastosit

abnormal dan sistem hemopoitik normal terdesak.

Aspirasi sumsum tulang (BMP) didapatkan hiperseluler

terutama banyak terdapat sel muda.

γ) Lumbal punksi

Untuk mengetahui apakah sistem saraf pusat terinfiltrasi

4) Biopsi limpa

Memperlihatkan proliferasi el leukemia dan sel yang berasal

dari jaringan limpa akan terdesak seperti limfosit normal,

RES, granulosit (Wijaya & putri, β01γ).

2. Kemungkinan diagnosa keperawatan yang akan muncul

a. Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi

b. Risiko perdarahan berhubungan dengan koagulasi inheren

c. Nyeri kronis berhubungan dengan pasca trauma karena gangguan

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubugan dengan kurang asupan makanan

e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan

dengan kurang pengetahuan tentang proses penyakit

f. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas

struktur tulang

g. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imunodefisiensi

h. Hipertermi berhubungan dengan sepsis

i. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan program pengobatan

Page 43: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

j. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan

aktif.

(NANDA, β015).

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai

tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan. Berdasarakan diagnosa yang ada

maka dapat disusun rencana tindakan sebagai berikut :

Tabel β.βIntervensi Keperawatan Leukemia

No Nanda NOC NIC1 Risiko infeksi

berhubungandenganimunosupresi

NOC:a. Status imunitasKriteria hasil:1. Fungsi

gastrointestinal2. Fungsi respirasi3. Suhu tubuh4. Integritas kulit5. Jumlah sel darah

putih absolut6. Jumlah sel darah

putih diferensial

b. Respon pengobatanKriteria hasil:1. Perubahan gejala

yang diharapkanβ. Pemeliharaan

kadar darah yangdiharapkan

γ. Respon perilakuyang diharapkan

4. Reaksi alergi5. Interaksi

pengobatan

c. Status nutrisiKriteria Hasil:1. Asupan giziβ. Asupan makananγ. Asupan cairan4. Energi

NIC:a. Kontrol infeksi1. Bersihkan lingkungan

dengan baik setelahdigunakan setiap pasien

β. Batasi pengunjungγ. Tempatkan isolasi

sesuai tindakanpencegahan yang sesuai

4. Ajarkan cara cucitangan bagi tenagakesehatan

5. Anjurjan pasien danpengunjung untukmencuci tangan

6. Jaga lingkungan aseptikyang optimal

7. Tingkatkan intakenutrisi

8. Berikan terapiantibiotik yang sesuai

9.Ajarkan pasien dananggota keluargamengenai bagaimanmenghindari infeksi

b. Manajemen nutrisi1. Identifikasi adanya

alergi atau intoleransimakanan yang dimilkipasien

β. Instruksikan pasien

Page 44: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

5. Rasio beratbadan/tinggi badan

6. Hidrasi

mengenai kebutuhannutrisi

γ. Ciptakan lingkunganyang optimal pada saatmengkonsumsi makanan

c. Monitot tanda-tandavital

1. Monitot tekanan darah,nadi, suhu, dan statuspernapasan

β. Pemantauan suhu tubuhsecara terus – menerusdengan tepat

γ. Monitor dan laporkantanda dan gejalahipertermia

β. Risiko perdarahanberhubungandengan koagulasiinheren

NOCa. Koagulasi darahKriteria hasil:1. Pembentukan

bekuanβ. hemoglobinγ. hitung

platelet/plateletcount

4. perdarahan5. memar6. petekie7. BAB berdarah8. Gusi berdarah

Pencegahan perdarahan1. Monitor dengan ketat

tejadinya perdarahanβ. Monitor tanda dan gejal

perdarahan menetapγ. Monitor komponen

koagulasi darah4. Monitor tanda – tanda

vital5. Berikan produk –

produk penggantiandarah

6. Lindungi pasien daritrauma yang dapatmenyebabkanperdarahan

7. Gunakan sikat gigi yangberbulu lembut untukperawatan rongga mulut

8. Berikan obat-obatan9. Instruksikan pasien

untuk meningkatkanmakanan yang kayavitamin K

Manajemen kemoterapi1. Monitor pemeriksaan

dan skrinning sebelumpemberian kemoterapi

β. Monitor efek samping

Page 45: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

dan efek toksik daripengobatan

γ. Berikan informasikepada pasien dankeluarga tentang efekobat – obatankemoterapi pada selkanker

4. Instruksikan pasien dankeluarga cara –carauntuk mencegahinfeksi

5. Instruksikan pasien agarsegera melaporkangejala demam,menggigil, perdarahanhidung, memar tangsanagt besar, BABberdarah

6. Instruksikan pasien dankeluarga untukmenghindari konsumsikonsumsi produk yangmengandung aspirin

7. Lakukan pencegahanterjadinya neutropeniadan perdarahan

8. Monitor status nutrisidan berat badan

γ Nyeri kronisberhubungandengan pascatrauma karenagangguan

NOC:Pengetahuan :manajemen nyeriKriteria hasil:1. Tanda dan gejala

nyeriβ. Strategi untuk

mengontrol nyeriγ. Strategi untuk

mengelola nyerikronis

4. Rejimen obat yangdiresepkan

5. Penggunaan yangbenar dari obatyang diresepkan

6. Pembatasanaktivitas

NICPemberian analgesik1. Tentukan lokasi,

karakteristik, kualitasdan keparahan nyeri

β. Cek perintah pengobatanmeliputi obat, dosis, danfrekuensi obat analgesikyang diresepkan

γ. Cek adanya alergi obat4. Monitor tanda – tanda

vital5. Berikan analgesik sesuai

waktu6. Tentukan analgesik

sebelumnya, rutepemberian, dan dosisuntuk mnecapai hasil

Page 46: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

7. Tindakan –tindakanpencegahan

8. Teknik relaksasiyang efektif

pengurangan nyerioptimal

7. Evaluasi keefektifananalgesik

Manajemen nyeri1. Lakukan pengkajian

nyeri komprehensifβ. Gunakan komunikasi

terapeutikγ. Gali pegetahuan dan

kepercayaan pasienmengenai nyeri

4. Tentukan akibat daripengalaman nyeriterhadap kualitas hiduppasien

5. Berikan informasimengenai nyeri

6. Kendalikan faktorlingkunganyang dapatmempengaruhi nyeri

7. Ajarkan penggunaanteknik nofarmakologi

8. Dukung istirahat/tiduryang adekuat

4 Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhantubuh berhubugandengan kurangasupan makanan

NOC:a. Nutritional statusKriteria hasil:1. Asupan nutrisiβ. Asupan makananγ. Asupan cairan4. Energy5. Berat/ tinggi badan6. Hematokrit7. Bentuk otot8. Hidrasi

b. Nutritional status:food and fluidintake

Kriteria hasil:1. Asupan makanan

oralβ. Asupan cairan

slang (NGT/ OGT)γ. Asupan cairan oral

NIC:Nutrition Management1. Kaji adanya alergi

makanβ. Tanyakan makanan

yang disukai pasienγ. Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukanjumlah kalori dannutrisi yangdibutuhkan pasien

4. Anjurkan pasien untukmeningkatkan intakeFe

5. Anjurkan pasien untukmeningkatkan proteindan vitamin C

6. Berikan substansi gula7. Yakinkan diet yang

diberikan mengandungtinggi serat untuk

Page 47: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. Asupan cairanintravena (IV)Asupan nutrisiparenteral

c. Nutritional status:nutrient intake

Kriteria hasil:1. Asupan kaloriβ. Asupan proteinγ. Asupan lemak4. Asupan

karbohidrat5. Asupan serat6. Asupan vitamin7. Asupan mineral8. Asupan besi9. Asupan kalsium10. Asupan sodium

d. Weight: body messKriteria hasil:1. Berat badanβ. Ketebalan lipatan

kulit trisepγ. Ketebalan lipatan

kulit subskapularis4. Persentase lamak

tubuh5. Lingkar kepala

(cm)6. Tinggi badan (cm)7. Berat badan (kg)

mencegah konstipasi8. Berikan makan yang

terpilih (sudahdikonsultasikan denganahli gizi

9. Monitor jumlah nutrisidan kandungan kalori

10. Berikan informasimengenai kebutuhannutrisi anak

Nutrition Monitoring1. BB pasien dalam batas

normalβ. Monitor adanya

penurunan berat badanγ. Monitor interaksi anak

selama makan4. Monitor lingkungan

selama makan5. Monitor perubahan

kulit dan monitoringpigmentasi

6. Monitor turgor kulit7. Monitor mual muntah8. Monitor kadar

albumin, total protein,Hb dan kadar Ht

9. Monitor pertumbuhandan perkembangan

10. Monitor pucat,kemerahan dankekeringan padakonjungtiva

5 Ketidakefektifanperfusi jaringanperiferberhubungandengan kurangpengetahuantentang prosespenyakit

NOC:a. Circulation StatusKriteria hasil :

1. Systolic bloodpressure dalamrentang normal

β. Diastolic bloodpressure dalamrentang normal

γ. Pulse pressuredalam rentangnormal

4. CVP dalam retang

NICa. manajemen hipovolemi1. Timbang berat badanβ. Monitor adanya

tanda – tanda dehidrasiγ. Monitor adanya pusing

saat berdiri4. Monitor adanya

sumber – sumberkehilangan cairan

5. Monitor asupan danpengeluaran

6. Monitor hasillaboratorium

Page 48: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

normal5. MAP dalam

rentang normal6. Saturasi Oβ dalam

rentang normal7. Tidak asites

b. Tissue Perfusion :Peripheral

Kriteria hasil :1. CRT (jari tangan

dan kaki) dalambatas normal

β. Suhu kulitekstremitas dalamrentang normal

γ. Kekuatan denyutnadi (karotis kanandan kiri;brachialkanan dan kiri;femur kanan dankiri, radialis kanandan kiri) dalamrentang normal

4. Blood pressure danMAP dalamrentang normal

7. Jaga kepatenan aksesIV

b. Monitor neurologi1. Monitor tingkat

kesadaranβ. Monitor tanda – tanda

vitalγ. Monitor status

pernapasan4. Catat keluhan sakit

kepala5. Pantau ukuran pupil,

bentuk, kesimetrisan6. Monitor reflek korna7. Monitor paresthesia :

mati rasa dankesemutan

c. Terapi oksigen1. Pertahankan kepatenan

jalan napasβ. Siapkan peralatan

oksigenγ. Berikan oksigen4. Monitor aliran oksigen5. Monitor kerusakan

kulit terhadap adanyagesekan perangkatoksigen

d. Vital Sign Monitoring1. Monitor TD, Nadi,

Suhu, dan RRβ. Catat adanya fluktuasi

tekanan darahγ. Monitor kualitas nadi4. Monitor suara paru5. Monitor pola

pernapasan yangbanormal

6. Monitor suhu, warna,dan kelembapan kulit

6 Hambatanmobilitas fisikberhubungan

NOC

1. Klien meningkat

NICExercise Therapy:ambulation

Page 49: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

dengan kerusakanintegritas strukturtulang

dalam aktivitas fisikβ. Mengerti tujuan dari

peningkatanmobilitas

γ. Memverbalisasikanperasaan dalammeningkatkankekuatan dankemampuanberpindah

1. Monitoring vital signsebelum dan sesudahlatihan dan lihat responpasien saat latihan

β. Konsultasikan denganterapi fisik tentangrencana ambulasi sesuaidengan kebutuhan

γ. Kaji kemapuan pasiendalam mobilisasi

4. Latih pasien dalampemenuhan kbeutuhanADLs secara mandirisesuai kemampuanpasien

5. Dampingi dan bantupasien saat mobilisasi

6. Berikan alat bantu jikaklien memerlukan

7. Ajarkan pasienbagaimana merubahposisi dan berikanbantuan jika diperlukan

7. Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

NOCTissue integrity : Skinand MucousMembranes

Kriteria hasil :

1) Integritas kulityang baik bisadipertahankan( sensasi, elasticsitas, temperature,hidrasi,pigmentasi )

β) Tidak ada luka /lesi pada kulit

γ) Perfusi jaringanbaik

4) Menunjukkanpemahaman dalamproses perbaikankulit dan mencegahterjadinya cederaberulang

5) Mampu melindungi

NICPressure Management

1. Anjurkan pasien untukmenggunakanpakaianyang longgar

β. Hindari kerutan padatempat tidur

γ. Jaga kebersihan kulitagar tetap bersih dankering

4. Mobilisasi pasien (ubahposisi pasien setiap duajam sekali)

5. Monitor kulit akandanya kemerahan

6. Oleskan lotion atauminyak baby/baby oilpada daerah yangtertekan

7. Monitor aktivitas danmobilisasi pasien

8. Monitor status nutrisipasien

Memandikan pasien dengan

Page 50: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

kulit danmempertahankankelembaban kulitdan perawatanalami

sabun dan air hangat

8. Hipertermiberhubungandengan dehidrasi

NOCThermoregulation1. Berkeringat saat

panasβ. Menggigil saat

dinginγ. Denyut jantung

apical4. Denyut nadi apical5. Pernafasan6. Melaporkan suhu

tubuh7. Peningkatan suhu

tubuh

Vital signKriteria hasil:

1. Suhu tubuhβ. Seperti mendengkurγ. Denyut jantung4. Irama jantung5. Tekanan darah

sistolik6. Tekanan darah

diastolic7. Tekanan nadi8. Kedalaman inspirasi

NICFever treatment1. Monitor suhu sesering

mungkinβ. Monitor IWLγ. Monitor warna kulit

dan suhu kulit4. Monitor TD, nadi dan

RR5. monitor penurunan

kesadaran6. monitor Intake dan

output7. monitor WBC, HB dan

Ht8. berikan antipiretik9. selimuti pasien10. berikan cairan

intravena11. tingkatkan sirkulasi

udara

temperature regulation1. monitor suhu minimal

tiap β jamβ. rencanakan monitoring

suhu secara kontinyuγ. monitor TD, Nadi, dan

RR4. monitor warna kulit

dan suhu kulit5. monitor tanda- tanda

hipertermi6. tingkatkan intake dan

output7. diskusikan dengan

keluarga pentingnyapengaturan suhu tubuhdan kemungkinan efeknegative darikedinginan

8. ajarkan cara kompres

Page 51: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

vital sign monitoring1. monitor TD, Nadi,

suhu dan RRβ. catat adanya fluktuasi

tekanan darahγ. monitor kualitas nadi4. monitor frekuensi dan

irama pernafasan5. monitor suara paru.6. Monitor pola nafas

abnormal9. Gangguan citra

tubuhberhubungandengan programpengobatan

NOCAdaptasi terhadapDisabilitas Fisik

Kriteria Hasil :

1. Menyampaikansecara lisankemampuan untukmenyesuaikanterhadap disabilitas

β. Menyampaikansecara lisanpenyesuaianterhadap disabilitas

γ. Beradaptasiterhadapketerbatasan secarafungsional

4. Mengidentifikasicara-cara untukberadaptasi denganperubahan hidup

NIC

Peningkatan harga diri1. Monitor pernyataan

pasien mengenai hargadiri

β. Tentukan kepercayaandiri pasien dalam halpenilaian diri

γ. Bantu pasienmengidentifikasirespon positif dariorang lain

4. Eksplorasi alasan-alasan untukmengkritik diri ataurasa bersalah

5. Fasilitasi lingkungandan aktivitas-aktivitasyang akanmeningkatkan hargadiri

6. Sampaikan atauungkapkankepercayaan diri pasiendalam mengatasisituasi

10. Kekuranganvolume cairanberhubungandengankehilangan cairanaktif.

NOCa. Fluid Balance

(keseimbangancairan)

Kriteria hasil:1. Tekanan darahβ. Denyut nadi radialγ. Tekanan nadi

NICa. fluid management

(manajemen cairan)1. pantau kadar serum

elektrolit yangabnormal

β. pemberian cairanγ. ambil specimen

Page 52: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. Tekanan venacentral (CVP)

5. Tekanan perifer6. Keseimbangan

masukan danpengeluaran dalamβ4 jam

7. Berat badan (bb)stabil

8. Turgor kulit9. Hematokrit10. Membran mukosa

lembab11. Elektrolit serum

b. HydrationKriteria hasil:1. Turgor kulitβ. Kelembaban

membrane mukosaγ. Asupan cairan4. Pengeluaran urine5. Natrium serum6. Perfusi jaringan7. Fungsi kognitif

c. Nutritional status:food and FluidIntake

Kriteria Hasil:1. Asupan makanan

oralβ. Asupan cairan

slang (NGT/ OGT)γ. Asupan cairan oral4. Asupan cairan

intravena (IV)5. Asupan nutrisi

parenteral

laboratorium untukmemantau perubahantingkat cairan danelektrolit (hematokrit,BUN, protein, sodium,tingkat kalium)

4. timbang BB setiap haridan pantauperubahannya

5. promosikan intake oralmisalnya memberikancairan lewat mulutpasien

6. monitor vital sign7. menjaga catatan yang

akurat dari intake danoutput

8. monitor respon pasienterhadap terapielektrolit yangditentukan

9. memonitor tanda dangejalaketidakseimbanganelektrolit

10. monitor tanda dangejala retensi cairan

b. fluid monitoring(monitoring cairan)

1. menentukan catatandari jumlah dan jenisintake cairan dankebiasaan eliminasi

β. monitor berat badanγ. monitor intake dan

output4. monitor nilai serum

dan elektrolit urin5. monitor serum albumin

dan total protein6. monitor TD, nadi,

pernafasan7. monitor tekanan darah

ortostatik danperubahan iramajantung

8. monitor parameter

Page 53: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

hemodinamik invasif9. menjaga cataatan

akurat intake danoutput

10. monitor kelembabanmukosa, turgor kulitdan haus

11. monitor warna,qualitas dan berat jenisurine

1β. mengelola terapifarmakologi untukoutput cairan

c. fluidresuscitation(resusitasicairan)

1. memberi danmempertahankan IV

β. kolaborasi dengandokter dalammemberikan cairanbaik kristaloid ( RL)dan koloid

γ. mengelola cairan IV4. mengambil specimen

darah untuk crossmetch

5. monitor responhemodinamik

6. monitor status oksigen7. monitor pengeluaran

berbagai cairan tubuh8. monitor Bun, kratinin,

total protein, dan tinkatalbumin

9. monitor oedemapulmonary dankehausan

Page 54: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kualitatif, dan jenis penelitian ini deskriptif

yaitumendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang

terjadi pada masa kini, dengan rancangan penelitian studi kasus yaitu

rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara

intensif misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas, atau

institusi (Nursalam, β015). Hasil yang diharapkan oleh peneliti adalah

melihat asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia di ruang kronik

IRNA Kebidanan dan Anak RSUP.Dr.M.Djamil Padang tahun β017.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April– Juni β017. Pengambilan kasus

atau melakukan asuhan keperawatan pada tanggal β4 Mei – 0γ Juni β017.

Studi kasus penerapan asuhan keperawatan dilakukan di Ruang Kronis

IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak dengan kasus

leukemia yang dirawat di Ruang Kronis IRNA Kebidanan dan Anak

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun β017.

2. Sampel

Sampel adalah merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimilki oleh populasi (Hidayat,

β01β). Sampel penelitian ini adalah anak yang mengalami leukemia

dengan kemoterapi tanpa ada penyakit penyerta lainnya, jumlah

sampel β orang. Sampel diteliti dengan teknik purposive sampling

disebut juga judgement samplingadalah suatu teknik penetapan sampel

dengan cara memilih sampel di antarapopulasi sesuai dengan

Page 55: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam

penelitian),sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, β015).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Kriteria inklusi

1) Pasien dan orangtua bersedia menjadi responden

β) Pasien dengan diagnosis leukemia

D. Alat/ Instrumen Pengumpulan Data

Alat dan instrument yang dibutuhkan dalam penelitian adalah format

pengkajian anak, alat pemeriksaan fisik yang terdiri dari thermometer,

timbangan, penlight, stetosko.

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis data

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari

responden dan keluarga berdasarkan format pengkajian asuhan

keperawatan anak. Data primer dari penelitian berikut didapatkan

dari hasil wawancara observasi langsung dan pemeriksaan fisik

langsung pada responden. Data primer yang diperoleh masing-

masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Hasil wawancara sesuai dengan format pengkajian asuhan

keperawatan yang telah disediakan sebelumnya meliputi:

identitas pasien dan orang tua, riwayat kesehatan, riwayat

imuisasi dan perkembangan, kebiasaan sehari- hari

β) Hasil observasi langsung berupa: pasien tampak malas

makan, pasien tampak kelelahan, pasien tampak mengalami

penurunan kesadaran, pasien tampak pucat dan lain- lain

γ) Pemeriksaan fisik berupa: keadaan umum, pemeriksaan

tanda- tanda vital, pemeriksaan fisik head to toe

Page 56: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan status pasien. Informasi

yang diperoleh berupa data tambahan atau penunjang dalam

merumuskan diagnosa keperawatan. Data yang diperoleh

biasanya berupa: data penunjang dari laboratorium, terapi

pengobatan yang diberikan dokter.

2. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian berikut ini dilakukan dengan cara

observasi, pengukuran, wawancara mendalamatau anamnesa

(pengkajian dengan wawancara langsung dengan pasien atau

keluarga), pemeriksaan fisik, dan dokumentasi untuk sumber data

yang sama secara serempak (Sugiyono, β014).

1. Observasi

Dalam observasi ini, peneliti mengobservasi atau melihat

kondisi dari pasien, seperti keadaan umum pasien dan keadaan

pasien, selain itu juga mengobservasi hasil tindakan yang telah

dilakukan pada pasien, misalnya reaksi pasien setelah dan

sesudah dilakukantindakan keperawatan pemberian infus,

pemberian tranfusi darah, dan pemberian obat kemoterapi.

β. Pengukuran

Pengukuran yaitu melakukan pemantauan kondisi pasien

dengan metoda mengukur dengan menggunakan alat ukur

pemeriksaan, seperti melakukan pemeriksaantanda-tanda vital

(nadi, suhu, pernapasan, dan tekanan darah),menghitung intake

dan output pasien.

γ. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

β014).

Page 57: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk

mengumpulkan data identitas, keluhan pasien, riwayat

kesehatan, dan aktivitas sehari-hari pasien.

4. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini mengunakan

data yang didapatkan dari studi dokumentasi adalah hasil

laboratorium (darah lengkap), pemeriksaan BMP, biopsi limpa,

dan pemeriksaan LCS.

Prosedur dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

adalah:

a. Peneliti meminta izin penelitian dari instansi asal penelitian

yaitu Poltekkes Kemenkes Padang.

b. Meminta surat rekomendari ke RSUP DR. M. Djamil Padang

c. Meminta izin ke Kepala RSUP Dr. M. Djamil Padang

d. Meminta izin ke Kepala Instalansi Kebidanan dan Anak

e. Meminta izin ke KSF Anak dan Kepala Keperawatan Ruang

kronis IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil

Padang

f. Melakukan pemilihan sampel sebanyak β orang pasien anak

leukemia. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik

purposive sampling disebut adalah suatu teknik penetapan

sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti.

g. Mendatangi responden serta keluarga dan menjelaskan

tentang tujuan penelitian

h. Responden dan keluarga memberikan persetujuan utntuk

dijadikan responden dalam penelitian

i. Responden dan keluarga di berikan kesempatan untuk

bertanya

Page 58: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

j. Responden/ orang tua menandatanggani informed consent.

Peneliti meminta waktu responden untuk melakukan asuhan

keperawatan dan pamit.

Proses keperawatan yang dilakukan peneliti adalah:

a. Peneliti melakukan pengkajian kepada responden/ keluarga

menggunakan metode wawancara observasi dan pemeriksaan fisik

b. Peneliti merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada

responden

c. Peneliti membuat perencanaan asuhan keperawatan yang akan

diberikan kepada responden

d. Peneliti melakukan asuhan keperawatan pada responden

e. Peneliti mengevalusai tindakan keperawatan yang telah dilakukan

pada responden

f. Peneliti mendokumentasikan proses asuhan keperawatan yang

telah diberikan pada responden mulai dari melakukan pengkajian

sampai pada evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

F. Analisis Data

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis semua

temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep

dan teori keperawatan pada anak dengan leukemia. Data yang ditemukan

saat pengkajian dikelompokan dan dianalisis berdasarkan data subjektif

dan objektif, sehingga dapat dirumuskan diagnosa keperawatan,

kemudian menyusun rencana keperawatan serta melakukan implementasi

dan evaluasi keperawatan pada anak dengan leukemia. Analisis

selanjutnya membandingkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan

pada pasien kelolaan dengan teori dan penelitian terdahulu.

Page 59: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB IVDESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS

A. Deskripsi Kasus

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada dua orang partisipan yaitu An.K (partisipan 1)

dan An.G (partisipan β). An.K perempuan berusia 5 tahun masuk ke

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal βγ Mai β017 dengan diagnosa

medis Akut Limfoblastik Leukemia (ALL). An.G perempuan berusia 8

tahun datang dibawa ibunya ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal

γ0 Mei β017 dengan diagnosa medis Akut Limfoblastik Leukemia (ALL).

Tabel 4.1Pengkajian Keperawatan

Partisipan 1 Partisipan β

Orang tua mengeluhkan anak demamdan pucat sejak β hari sebelum masukrumah sakit. An. K dirawat di ruangKronis IRNA Kebidanan & Anak

Pada riwayat kesehatan sekarangdidapatkan pasien dengan rawatan harike-β sedang menjalankan kemoterapiminggu ke-1β fase konsolidasi. Ibumengatakan pasien sudah tidakmengalami demam lagi. Saat dirabaakral teraba hangat. Ibu mengatakansaat ini anak sedang batuk berdahak danflu.

An.K sudah didiagnosa menderita ALLpada bulan Januari β017 dan sudahmenjalani kemoterapi. Ibu mengatkanimunisasi An.K lengkap

ibu pasien mengatakan bahwaanaknya pucat dan tidak ada nafsumakan sebelum masuk rumah sakit.

Pada riwayat kesehatan sekarangdidapatkan

pasien dengan rawatan hari ke-1tampak pucat, orang tua pasiencemas melihat kondisi anaknya.Karna pasien akan menjalankankemoterapi minggu ke-10 fasekonsolidasi. Saat ini ibumengatakan pasien tidak adakeluhan lain.

An.G sudah pernah dirawatsebelumnya dengan diagnosa yang

Page 60: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

sama yaitu ALL. An.G sudahdidiagnosa sejak Januari β017. Ibumengatakan imunisasi An.G tidaklengkap

Page 61: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Pada pengkajian keluarga didapatkanada keluarga yang mempunyai riwayatkanker yaitu kakak dari orang tua Ny.E.Tidak ada yang memiliki riwayatpenyakit keturunan seperti DM,Hipertensi dan Jantung.

Pada pengkajian keluargadidapatkan bahwa ibu dan keluargalainnya tidak ada yang mengalamipenyakit yang sam dengan An. G.Dan juga tidak ada penyakitketurunan seperti hipertensi, DMdan jantung.

Untuk kegiatan aktivitas sehari – harididapatkan data An.K susah makanmakan dan sebelum masuk rumah sakitnafsu makan An.K menurun, Saat sehatAn. K diberikan makanan biasa yaitunasi, sayur dan lauk, pola makan yangtidak teratur. selama di rumah sakit An.K di beri makan biasa TKTP 1500 kkal.Porsi tidak habis kadang hanyamenghabiskan sayuran saja.

Pola tidur siang teratur dengan lamatidur ± γ jam, pola tidur malam teraturdengan jumlah jam tidur 9 jam. Selamadirumah sakit ibu pasien mengatakantidur An.K Sama seperti biasanya, tidakada masalah.

Kebiasaan BAK lebih dari γ kali sehari,dengan jumlah lebih kurang 400 cc,warna normal, tidak ada masalah BAK,sedangkan kebiasaan BAB 1 kali sehari,jumlah tidak dapat ditentukan, warnakuning dengan konsistensi padat.

Kebiasaan mandi β kali sehari, selamadi rumah sakit ibu mengatakan An. Kmandi 1 kali sehari, hanya di lap.

Hasil pemeriksaan fisik yaitu keadaanumum sedang, kesadaran komposmentis, berat badan sebelum sakit β0kg, berat badan sekarang 19 kg, tinggibadan 109 cm, hasil pengukuran : suhuγ6,γº C, nadi 90 kali permenit,pernafasan β0 kali permenit.

Untuk kegiatan aktivitas sehari –hari didapatkan data An. Gmemiliki kebiasaan makan γ kalisehari, makanan biasa dengan nasi+ lauk dan sayur, tetapi porsi tidakhabis, ibu mengatakan An.G lebihsuka makan – makanan siap sajiseperti mie dan makanan ringan.Selama di rumah sakit An. G diberimakan biasa TKTP 1600 kkal. ibupasien mengatakan An.G tidaknafsu makan.

Pola tidur siang teratur denganlama tidur lebih kurang β jam, polatidur malam teratur dengan jumlahjam tidur 10 jam, selama di rumahsakit ibu pasien mengatakan tidurAn. G sama seperti biasanya, tidakada masalah.

Kebiasaan BAKlebih dari γ kali,warna normal, tidak ada masalahBAK, sedangkan kebiasaan BABlebih kurang 1-β kali sehari warnakuning, konsistensi padat. Tidakada keluhan.

Kebiasaan mandi β kali sehari,selama di rumah sakit ibumengatakan An. G mandi hanya dilap.

Hasil pemeriksaan fisik yaitu,keadaan umum pasien sedang, berat

Page 62: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

badan ββ Kg, tinggi badan 110 cm,hasil pengukuran: suhu γ6,8 ºC,nadi 100 kali permenit, pernafasanββ kali permenit.

Pada pemeriksaan kepala ditemukanbentuk kepala normal. Mata simetriskiri dan kanan, konjungtiva tidakanemis, sklera tidak ikterik. Padahidung tidak ditemukan masalah, tidakada perdarahan melalui hidung. Mukosabibir tampak lembab , bersih dan tidakada perdarahan gusi. Telinga simetriskiri dan kanan, serta tidak ditemukanadanya pembengkakan kelenjar getahbening.

Pada pemeriksaaan toraks, padainspeksi ditemukan toraks simetris kirikanan, tidak ada retraksi dinding dada.Pada perkusi terdengar sonor. Pada saatpalpasi ditemukan troraks fremitus kiridan kanan. Pada auskultasi terdengarvesikuler.

Pada pemeriksaan jantung, padainspeksi ditemukan iktus cordis tidakterlihat, pada saat palpasi ditemukanictus cordis teraba di RIC 4midklafikula, pada saat auskultasiterdengar irama jantung teratur/regular.

Pada pemeriksaan abdomen, padainspeksi tidak tampak tonjolan dan,tidak ada asites, pada saat palapasihepar tidak teraba dan tidak adapembesaran hepar dan limpa, pada saatperkusi terdengar tympani, padaauskultasi terdengar bising usus normal.

Pada pemeriksaan kulit ditemukanturgor kulit kembali cepat, tidak ada

Pada pemeriksaan kepaladitemukan bentuk kepala normal,mata simetris kiri dan kanan,konjungtiva sub anemis pada matakiri dan kanan, sklera tidak ikterikpada mata kiri dan kanan, reflekpupil sama pada mata kiri dankanan. Pada inspeksi bibir tampakpucat, lidah tampak bersih, tidakada perdarahan gusi, pada telingatampak bersih, tidak terabapembesaran kelenjar getah bening.

Pada pemeriksaaan toraks, padainspeksi ditemukan toraks simetriskiri kanan, tidak ada retraksidinding dada. Pada perkusiterdengar sonor. Pada saat palpasiditemukan troraks fremitus kiri dankanan. Pada auskultasi terdengarvesikuler.

Pada pemeriksaan jantung, padainspeksi ditemukan iktus cordistidak terlihat, pada saat palpasiditemukan ictus cordis teraba diRIC 4 midklafikula, pada saatauskultasi terdengar irama jantungteratur/regular

Pada pemeriksaan abdomen, padainspeksi tidak tampak tonjolan dan,

Page 63: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

edema, akral teraba hangat, capillaryrefil kembali dalam dua detik, terpasanginfus pada lengan sebelah kiri , padakaki kiri terpasang alat kemoterapi,reflek babynski kiri dan kanan normal.Genitalia bersih dan tidak adamengalami kelainan.

Pemeriksaan penunjang pada tanggal βγMai β017 didapatkan data: Hb 1β,6gr/dl (1β-15 gr/dl), leukosit γ.870/mmγ

(normal 5.000 – 17.000/mmγ), trombositβ51.000/mmγ (150.000-400.000/mmγ)

Pada An.K program pengobatan adalahterapi MTX IT 1β mg + dexametason1mg, MTX HD 650 mg IV, Leucovenn8 x 10 mg IV, Mesna 1γ0 mg dalamD5% 50 cc, Mesna 5β0 mg dalam 19β0cc D5 ¼ NS, CPA 650 mg dalam 500cc Nacl 0,9%, Ambroxol, Enystatin 4 xβ,5cc, Betadine obat kumur, IVFD D5¼NS, ondansntron

tidak ada asites, pada saat palapasihepar tidak teraba, pada saatperkusi terdengar tympani, padaauskultasi terdengar bising ususnormal.

Pada pemeriksaan kulit ditemukanturgor kulit kembali cepat, tidakada edema, akral teraba hangat,capillary refil kembali dalam duadetik, akral teraba hangat.Pemeriksaan genitalia ditemukanbentuk normal dan lengkap. Padapemeriksaan ekstremitas kiri atasditemukan bekas luka infus yangmengakibatkan gatal – gatal dankulit sekitarnya kemarahan. Padaekstremitas bawah tidak adamasalah.

Pemeriksaan penunjang padatanggal β9 Mai β017 didapatkandata: Hb 10,4 gr/dl (1β-15 gr/dl),leukosit γ.6γ0/mmγ (normal 5.000 –17.000/mmγ), trombositββ5.000/mmγ (150.000-400.000/mmγ)

Pada An. G program pengobatanadalah terapi MTX IT 1β gr, MTXHD 17 gr IV, Leucovin 8x1β gr IV,ondansentron

Page 64: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

2. Diagnosa keperawatanBerdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan terhadap An.K dan An.G

didapatkan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

Tabel 4.βDiagnosa Keperawatan

Partisipan 1 Partisipan β

Berdasarkan analisa data yang penelitilakukan maka masalah keperawatanyang muncul pada An.K yaitu yangpertama risiko infeksi berhubungandengan imunosupresi, diagnosa yangkedua ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungandengan kurang asupan makanan,kerusakan membran mukosa oralberhubungan dengan programpengobatan.

Partisipan 1

Berdasarkan analisa data yangpeneliti lakukan maka masalahkeperawatan yang muncul padaAn.G yaitu pertama risiko infeksiberhubungan dengan imunosupresi,diagnosa yang keduaketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungandengan kurang asupan makanan,diagnosa ketiga kerusakanintegritas kulit berhubungan denganimunodefisiensi.

Partisipan β

Page 65: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Pada diagnosa pertama adalah risikoinfeksi berhubungan denganimunosupresi dengan data subjektif ibumengatakan anak tidak ada demam,anak batuk dan flu. Ibu mengatakanAn.K tidak nafsu makan. sedangkandata objektif yang ditemukan leukosit:γ.870/mmγ (5.000 – 17.000/mmγ), suhuγ6,γºC, RR: β0 kali permenit, HR:90kali per menit.

Pada diagnosa kedua yaituketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh berhubungan dengankurang asupan makanan dengan datasubjektif ibu mengatakan nafsu makananaknya berkurang, setelah selesaikemoterapi ibu mengatakan anakmuntah dan sariawan pada bibir danmulut anak. Sedangkan data objektifanak tidak menghabiskan porsimakannya. Berat badan anak sebelumsakit β0 kg, berat badan anak sekarang19 kg.

Pada diagnosa ketiga yaitu kerusakanmembran mukosa oral berhubungandengan program pengobatan dengandata subjektif ibu mengatakan setelahselesai kemoterapi pada hari ke-4 anaksariawan pada bibir dan mulut, anakkesulitan makan dan nyeri pada mulut.Sedangkan data objektif anak tampaksulit bicara dan makan, anak hanyaminum air putih dan teh saja.

Pada diagnosa pertama adalahrisiko infeksi berhubungan denganimunosupresi dengan data subjektifibu pasien mengatakan An.G akanmelakukan kemoterapi, sedangkandata objektif yang ditemukanrendahnya leukosit An. G yaituγ.6γ0/mmγ, terdapat bintik hitamdan kemerahan pada ekstemitas kiriatas.

Diagnosa kedua yaituketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungandengan kurang asupan makanandengan data subjektif ibumengatakan setelah selesaikemoterapi anak muntah dan nafsumakan anaknya berkurang, dan diityang dihabiskan hanya γ sendokmakan. sedangkan data objektifditemukan anak tampak muntahsetelah diberi makan oleh orangtua, porsi makan tidak habis.

Diagnosa ketiga yaitu kerusakanintegritas kulit berhubungan denganimunodefisiensi dengan datasubjektif ibu mengatakan padatangan kiri anak terdapat bekas lukainfus yang menyebabkan gatal –gatal pada anak. Sedangkan dataobjektif ditemukan tampakmenggaruk tangan kiri, tampakluka bekas infus dan kulitsekitarnya kemerahan.

Page 66: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

3. Intervensi keperawatanSetelah didapatkan beberapa diagnosa keperawatan seperti yang ada pada

tabel diatas, maka peneliti dapat merumuskan tindakan yang akan

dilakukan terhadap diagnosa An.K dan An.G sebagai berikut :

Tabel 4.γIntervensi Keperawatan

Partisipan 1 Partisipan β

Untuk masing-masing diagnosakeperawatan diatas, maka dibuatintervensi keperawatan. Pada diagnosakeperawatan 1) risiko infeksi, kriteriahasil berdasarkan NOC: diharapkanmengidentifikasi faktor risiko infeksipada klien, mengidentifikasi tanda dangejala infeksi pada klien, Asupan giziklien adekuat, Ratio berat badan/tinggibadan ideal, status hidrasi adekuat.

Intervensi yang direncanakanberdasarkan NIC adalah: 1) kontrolinfeksi, aktivitas keperawatannyaseperti batasi jumlah pengunjung,anjurkan pasien mengenai teknik cucitangan yang benar, anjurkanpengunjung untuk mencuci tangan saatmemasuki dan meninggalkan ruanganpasien, monitor selama pemberianobat kemoterapi, menganjurkan pasienmemakai masker apabila keluarruanganβ) monitor nutrisi, aktivitaskeperawatannya seperti timbang beratbadan pasien, monitor kecenderungannaik dan turunnya berat badan anak,identifikasi perubahan berat badanterakhir, γ) pengecekan kulit, aktivitaskeperawatannya seperti amati warna,kehangatan, bengkak, pulsasi, tekstur,edema dan ulserasi pada ekstremitas,monitor warna dan suhu kulit, monitorwarna kulit untuk memeriksa adanyaruam atau lecet, monitor kulit untuk

Untuk masing-masing diagnosakeperawatan diatas, maka dibuatintervensi keperawatan. Padadiagnosa keperawatan 1) risikoinfeksi, kriteria hasil berdasarkanNOC: diharapkan mengidentifikasifaktor risiko infeksi pada klien,mengidentifikasi tanda dan gejalainfeksi pada klien, Asupan giziklien adekuat, Ratio beratbadan/tinggi badan ideal, statushidrasi adekuat.

Intervensi yang direncanakanberdasarkan NIC adalah: 1) kontrolinfeksi, aktivitas keperawatannyaseperti batasi jumlah pengunjung,anjurkan pasien mengenai teknikcuci tangan yang benar, anjurkanpengunjung untuk mencuci tangansaat memasuki dan meninggalkanruangan pasien, monitor selamapemberian obat kemoterapi,menganjurkan pasien memakaimasker apabila keluar ruanganβ)monitor nutrisi, aktivitaskeperawatannya seperti timbangberat badan pasien, lakukanpengukuran antropometri padakomposisi tubuh, monitorkecenderungan naik dan turunnyaberat badan anak, identifikasiperubahan berat badan terakhir, γ)pengecekan kulit, aktivitas

Page 67: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

adanya kekeringan atau kelembaban,monitor infeksi

Pada diagnosa keperawatan β)ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh, kriteria hasilberdasarkan NOC adalah tidak adatanda-tanda malnutrisi, status nutrisi,tidak terjadi penurunan berat badanyang berarti.

Intervensi yang direncanakanberdasarkan NIC diantaranya 1)manajemen nutrisi, aktivitaskeperawatannya identifikasi adanyaalergi makanan, kolaborasi denganahli gizi untuk menentukan jumlahkalori dan nutrisi yang dibutuhkanseperti menentukan diit pasien,anjurkan keluarga untuk membawamakanan favorit pasien sementaraberada dirumah sakit, yang sesuai,monitor kecenderungan penurunanberat badan. β) manajemenkemoterapi, aktivitas keperawatannyaadalah telusuri pengalaman pasiensehubungan dengan mual dan muntahterkait kemoterapi, berikan obat-obatan untuk mengontrol efeksamping kemoterapi, berikan pasiendiet yang lunak dan mudah dicerna,anjurkan pasien untuk makan sedikittapi sering.

Pada diagnosa keperawatan γ)kerusakan membran mukosa oralberhubungan dengan programpengobatan, kriteria hasil berdasarkanNOC adalah tingkat nyeri, fungsisensori pengecapan dan pembau, dansatatus menelan: oral.

Rencana intervensi berdasarkan NICdiantaranya: (1) manajemen cairan,tindakan keperawatannya adalahtingkatkan asupan oral seperti sering

keperawatannya seperti amatiwarna, kehangatan, bengkak,pulsasi, tekstur, edema dan ulserasipada ekstremitas, monitor warnadan suhu kulit, monitor warna kulituntuk memeriksa adanya ruamataulecet, monitor kulit untukadanya kekeringan ataukelembaban, monitor infeksi.

Pada diagnosa keperawatan β)ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh, kriteria hasilberdasarkan NOC adalah tidak adatanda-tanda malnutrisi, statusnutrisi,tidak terjadi penurunan beratbadan yang berarti.

Intervensi yang direncanakanberdasarkan NIC diantaranya 1)manajemen nutrisi, aktivitaskeperawatannya identifikasiadanya alergi makanan, kolaborasidengan ahli gizi untuk menentukanjumlah kalori dan nutrisi yangdibutuhkan seperti menentukan diitpasien, anjurkan keluarga untukmembawa makanan favorit pasiensementara berada dirumah sakit,yang sesuai, monitorkecenderungan penurunan beratbadan. β) manajemen kemoterapi,aktivitas keperawatannya adalahtelusuri pengalaman pasiensehubungan dengan mual danmuntah terkait kemoterapi, berikanobat-obatan untuk mengontrol efeksamping kemoterapi, berikanpasien diet yang lunak dan mudahdicerna, anjurkan pasien untukmakan sedikit tapi sering.

Pada diagnosa keperawatan γ)kerusakan integritas kulit, kriteria

Page 68: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

meberikan anak minum,distribusikanasupan cairan selama β4 jam, dukungpasien dan keluarga untuk membantupemberian makanan dengan baik,monitor satus hidrasi misalnyamembran mukosa lembab, denyut nadiadekuat, (β) pemeliharaan kesehatanmulut tindakan keperawatannyalakukan perawatn mulut secara rutin,dorong dan bantu pasien untukberkumur-kumur, instruksikan pasiendan bantu pasien membersihkan mulutsetelah makan, kolaborasi dalampemberian terapi (γ) manajemenkemoterapi tindakan keperawatannyamonitor tanda-tanda infeksi dironggamulut, anjurkan pasien untukmelakukan perawatan rongga mulutdengan menggunakan pembersih yangtepat, anjurkan pasien untukmenggunakan nistatin obat kumuruntuk mengontrol infeksi jamur.

hasil berdasarkan NOC adalahintegritas kulit yang baik bisadipertahankan, tidak ada luka/lesi,perfusi jaringan baik. Rencanaintervensi berdasarkan NICdiantaranya 1) pengecekan kulit,aktivita keperawatnnya periksakulit adanya kemerahan, amatiwarna, tekstur, monitor kulitadanya ruam dan lecet, monitorkulit adanya kekeringan yangberlebihan dan kelembaban,

4. Implementasi keperawatanSetelah dirumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap An.K

dan An.G implementasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4Implementasi keperawatan

Partisipan 1 Partisipan β

Tindakan keperawatan yangdilakukan peneliti selamapengelolaan kasus 5 hari untukdiagnosa keperawatan 1) risikoinfeksi berhubungan denganimunosupresi yaitu a) mengajarkanpasien dan keluarga cara mencucitangan dengan benar, b) melakukanpengecekan kulit hasilnya tidak adakulit yang memar, c) memberikan

Tindakan keperawatan yangdilakukan peneliti selamapengelolaan kasus 5 hari untukdiagnosa keperawatan 1) risikoinfeksi berhubungan denganimunosupresi yaitu a) mengajarkanpasien dan keluarga cara mencucitangan dengan benar, b) melakukanpengecekan kulit hasilnya tidak adakulit yang memar, c) memberikan

Page 69: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

diit sesuai kebutuhan pasien yaitudiit makanan biasa TKTP 1500 kkal,e) melakukan pengukuran suhudidapatkan suhu anak γ6,5oC, f)memantau adanya peningkatan ataupenurunan berat badan didapatkanadanya penurunan berat badan antarasebelum sakit berat badan anak β0 kgdan sekarang berat badan anak 19 kg,g) memantau adanya tanda gejalainfeksi, didapatkan anak batuk danflu, h) anak diberikan ambroxol danenystatin, i) monitor selamapemberian obat kemoterapi, j)menajurkan pasien memakai maskerapabila keluar ruangan.

Selanjutnya, implementasikeperawatan yang dilakukan penelitiselama pengelolaan kasus 5 hariuntuk diagnosa keperawatanketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh yaitu : (1)mengkaji adanya alergi makanan,anak tidak ada pantangan atau alergimakanan (β) berkolaborasi denganahli gizi untuk menentukan jumlahkalori dan nutrisi yang dibutuhkan,(γ)menganjurkan orang tuamemberikan makanan hangat, (4)memantau adanya peningkatan ataupenurunan berat badan didapatkanadanya penurunan berat badan antarasebelum sakit berat badan anak β0 kgdan sekarang berat badan anak 19 kg.

Selanjutnya, implementasikeperawatan yang dilakukan penelitiselama pengelolaan kasus 5 hariuntuk diagnosa keperawatankerusakan membran mukosa oralyaitu : (1) memanajemen cairan,tindakan keperawatannya adalah

diit sesuai kebutuhan pasien yaitudiit makanan biasa TKTP 1600 kkal,e) melakukan pengukuran suhudidapatkan suhu anak γ6,γoC, f)memantau adanya peningkatan ataupenurunan berat badan didapatkanberat badan anak tidak mengalamipenurunan g) memantau adanyatanda gejala infeksi, tidak ada gejalainfeksi, h) monitor selama pemberianobat kemoterapi, i) menajurkanpasien memakai masker apabilakeluar ruangan.

Selanjutnya, implementasikeperawatan yang dilakukan penelitiselama pengelolaan kasus 5 hariuntuk diagnosa keperawatanketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh yaitu : (1)mengkaji adanya alergi makanan,anak tidak ada pantangan atau alergimakanan (β) berkolaborasi denganahli gizi untuk menentukan jumlahkalori dan nutrisi yang dibutuhkan,(γ)menganjurkan orang tuamemberikan makanan hangat, (4)memantau adanya peningkatan ataupenurunan berat badan didapatkantidak ada penurunan berat badan

Selanjutnya, implementasikeperawatan yang dilakukan penelitiselama pengelolaan kasus 5 hariuntuk diagnosa keperawatankerusakan integritas kulit yaitu:1)pengecekan kulit, aktivitaskeperawatnnya periksa kulit adanyakemerahan didapatkan adanya warnakemrahan pada tangan kiri anak,amati warna, monitor kulit adanyaruam dan lecet didapatkan dataterdapat luka bekas pemasangan

Page 70: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

meningkatkan asupan oral sepertisering memberikan anak minum,didapatkan anak malas dan susahuntuk disuruh minum , mendukungpasien dan keluarga untuk membantupemberian makanan dengan baik,tampak orang tua anak menemanianak selama makan, memonitorsatus hidrasi didapatkan membranmukosa bibir anak kering, denyutnadi adekuat, (β) memeliharakesehatan mulut tindakankeperawatannya melakukanperawatan mulut secara rutin, anaksering gosok gigi sesudah mandipagi, menganjurkan pasien untukberkumur-kumur setelah makan, (γ)manajemen kemoterapi tindakankeperawatannya menganjurkanpasien untuk melakukan perawatanrongga mulut dengan menggunakanpembersih yang tepat,menganjurkanpasien untuk menggunakan nistatinobat kumur untuk mengontrol infeksijamur, didapatkan anakmenggunakan nistatin dan betadineobat kumur.

infus pada tnagan kiri anak, monitorkulit adanya kekeringan yangberlebihan dan kelembabandidapatkan data kulit anak tamapakkering

5. Evaluasi keperawatanBerdasarkan tindakan yang telah dilakukan terhadap An.K dan An.G,didapatkan perkembangan pasien yaitu :

Tabel 4.5Evaluasi Keperawatan

Partisipan 1 Partisipan β

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatan risiko infeksiberhubungan dengan imunosupresi,dari hasil tersebut S: Ibu pasienmengatakan batuk dan flu mulaiberkurang, O: anak tampak batukdan flu, anak tidak ada demam, A:masalah belum terjadi, P: intervensidilanjutkan dan didelegasikan kepada

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatan risiko infeksiberhubungan dengan imunosupresi,dari hasil tersebut S: Ibu pasienmengatakan anak tidak ada demamsetelah selesai kemoterapi, padatangan kiri terdapat luka bekaspemasangan infus dan kemerahanpada kulit sekitarnya. O: anak

Page 71: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

perawat ruangan.

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatanketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungandengan kurang asupan makan, darihasil tersebut S: Ibu pasienmengatakan anak tidak nafsu makan,ibu mengatakan setelah menjalanikemoterapi anak muntah sudahdiberi ondansentron dan sariawan,ibu mengatakan anak sulit makankarna sariawan dan hanya minum tehdan air putih, O: anak tampakmuntah setelah disuapi orang tuamakan, tampak sariawan dibibir danmulut anak, A: masalah belumteratasi, P: intervensi keperawatandilanjutkan dan didelegasikan kepadaperawat ruangan

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatan kerusakanmembran mukosa oral berhubungandengan program pengobatan, darihasil tersebut didapatkan data, S: ibupasien mengatakan anak masihsariawan pada bibir dan mulut, anaksusah makan dan bicara, O: tampaksariawan pada bibir dan mulut anak,anak tampak susah bicara danminum, anak sudah diberi obatnistatin dan betadine obat kumur, A:masalah belum teratasi, P: intervensidilanjutkan dan didelegasikan kepadaperawat ruangan.

tampak pucat, kulit tampakkemerahan pada tangan kiri, A:masalah belum terjadi, P: intervensidilanjutkan dan didelegasikan kepadaperawat ruangan

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatanketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungandengan kurang asupan makan, darihasil tersebut S: Ibu pasienmengatakan anak mulai nafsumakan, ibu mengatakan setelahmenjalani kemoterapi anak muntah,O: anak tampak makan tetapi porsitidak habis A: masalah belumteratasi, P: intervensi keperawatandilanjutkan dan didelegasikan kepadaperawat ruangan

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 5 hari padamasalah keperawatan kerusakanintegritas kulit berhubungan denganimunodefisiensi, dari hasil tersebutS: Ibu pasien mengatakan tangan kirianak masih gatal, ibu mengatakanluka bekas pemakian infus padatangan masih ada O: tampak lukabekas pemakaian infus dankemerahan pada tangan kiri anak,tampak anak sesekali menggaruktangan kirinya, anak belum diberiobat dan baru akan dikonsulkan kespesialis kulit, A: masalah belumteratasi, P: intervensi keperawatantetap dilanjutkan dan didelegasikankepada perawat ruangan

Page 72: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

B. Pembahasan Kasus

Pada pembahasan kasus ini akan membahas koherasi antara teori dengan

laporan kasus asuhan keperawatan pada An.K dan An.G dengan penyakit

leukemia yang telah dilakukan sejak β4 Mei sampai γ Juni β017 di ruang

Kronis IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang. Kegiatan yang

dilakukan meliputi pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, membuat

rencana intervensi keperawatan, melakukan implementasi, dan melakukan

evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian keperawatan

Hasil pengkajian pada An.K ditemukan data keluhan utama An.K demam,

batuk, dan flu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan utama pada An.G ibu

mengatakan anaknya pucat, dan tidak ada nafsu makan sebelum masuk

rumah sakit. Pada hasil labor An.G ditemukan jumlah hemoglobin dan

eritrosit rendah.

Yenni (β014) mengatakan manifestasi klinis leukemia dapat berupa

kelelahan dan kelemahan, kulit pucat, infeksi, dan demam yang tidak

sembuh dengan antibiotik, mudah berdarah atau memar, nyeri sendi atau

tulang, hilangnya nafsu makan dan turunnya berat badan, pembesaran

kelenjar limfe, batuk atau kesulitan pernafasan, pembesaran hati atau

limpa, pembengkakan muka dan tangan, sakit kepala, dan muntah.Wong

(β009) mengatakan anak yang menderita leukemia akan menunjukkan

gejala demam, terdapat petekie atau memar tanpa sebab. Leukemia dapat

menyebabkan perdarahan, infeksi sekunder maupun gagal organ.

Menurut ansumsi peneliti keluhan yang dialami An.K dan An.G sama

dengan teori. Anak – anak dengan leukemia umumnya mengalami anemia

dengan ciri-ciri muka pucat, tak bertenaga atau lemas. Ditandai dengan

rendahnya eritrosit dan hemoglobin, karena pertumbuhan leukosit yang

tidak wajar dan menyebabkan pertumbuhan sel darah putih yang tidak

Page 73: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

terkendali sehingga menekan produksi eritrosit. Pertumbuhan leukosit

yang tidak terkendali mengakibatkan banyaknya jumlah leukosit yang

abnormal atau belum matang dan kuman yang masuk jadi tidak bisa

melawan sel darah putih. Sel darah putih yang seharusnya yang bertugas

melindungi tidak berfungsi. Akibatnya anak jadi rentan terkena infeksi dan

sering demam.

Hasil pengkajian riwayat kesehatan keluarga ditemukan An.Kmempunyai

keluarga yang menderita kanker, sedangkan pada An.G tidak ada anggota

keluarga yang menderita kanker ataupun mempunyai penyakit yang sama

dengan An.G. Pada riwayat imunisasi, An.K mendapatkan yang lengkap

sedangkan pada An.G imunisasinya tidak lengkap. Pada kebiasaan sehari-

hari An.G sering makan – makanan cepat saji seperti mie dan makanan

ringan, An.G jarang makan nasi dirumah.

Surriadi dan Yulianni (β010), penyebab leukemia yang pasti belum

diketahui tetapi terdapat beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan

leukemia yaitu faktor genetik, tingkat radiasi yang tinggi, oat-obatan

imunosupresif, faktor herediter dan kalinan kromosom.

Yenni (β014) mengatakan etiologi spesifik LLA belum diketahui, tetapi

berhubungan dengan proses multifaktorial yang berkaitan dengan genetik,

imunologi, lingkungan, toksik, paparan virus, ionization radiation.

Sebagian kanker disebabkan oleh paparan zat kimia tertentu dalam

pekerjaan sehari-hari, paparan zat asing dari lingkungan tidak mungkin

dihindari secara sempurna karena berbagai alasan, termasuk keberadaan

beberapa karsinogen dalam makanan. Walaupun keberadaan karsinogenik

dalam makanan merupakan suatu faktor, asupan dari komponen tertentu

dalam makanan dapat mengubah metabolisme dan pengeluaran dari

karsinogen, serta mempengaruhi perkembangan sel-sel normal dan kanker

dalam tubuh. Dan juga perubahan pola makan dan gaya hidup seseorang

maupun latar belakang faktor genetik bisa mempengaruhi timbulnya

kanker (Silalahi, β006).

Page 74: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Analisa peneliti, faktor penyebab yang dikemukakan teori diatas dimliki

oleh An.K, sedangkan pada An.G belum diketahui pasti penyebabnya.

Pada kasus leukemia karena genetik ini biasa terjadi karena adanya virus

tertentu menyebabkan terjadinya perubahan gen (T cell leukemia

lymphoma virus/HTLV). Sedangkankasus leukemia yang terjadi An.G

kemungkinan terjadi karena pengaruh makanan yang suka makanan

berpengawet ditambah imunisasi An.G tidak lengkap.Sebagian makanan

ringan kemasan, seperti keripik kentang, mengandung bahan yang

kemungkinan dapat memicu kanker, yaitu akrilamida. Bahan ini dapat

terbentuk saat makanan yang kaya karbohidrat (mengandung tepung dan

gula) dipanggang atau digoreng. Selain itu kemasan vinil klorida juga

merupakan bahan yang bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Dalammakanan dan minuman kemasan terdapat beberapa bahan yang memicu kanker di

antaranya adalah: pemanis buatan, bahan pengawet,sodium nitrat.

Diharapkan orang tua bisa mengawasi anak agar tidak jajan sembarangan.

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efisien dalam mencegah

penyakit dan juga untuk melindungi tubuh anak dari penyakit berbahaya

dengan cara memberi vaksin kedalam tubuh sehingga merangsang sistem

kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang,

apabila anak tidak diimunisasi anak akan mudah terserang penyakit

berbahaya karena lemahnya sistem kekebalan tubuh anak. Dianjurkan

kepada orang tua untuk memberi anak imunisasi sesuai dengan jadwal.

Hasil pengkajian lain ditemukan An.K dan An.G sudah menjalani

kemoterapi fase konsolidasi. Setelah menjalani kemoterapi An.K dan

An.G mengeluh mual dan muntah, pada An.K keluhan ditambah sariawan

pada bibir dan mulut sehingga anak susah makan dan nafsu makan

berkurang. Pada pemeriksaan kepala tampak rambut An.K dan An.G tipis

dan rontok.

Penatalaksaan yang dilakukan adalah transfusi darah dan terapi leukemia

meliputi kemoterapi untuk membunuh dan memperlambat pertumbuhan

sel kanker. Proses kemoterapi terbagi dalam empat fase, yaitu : terapi

Page 75: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

induksi, terapi profilaksis SSP, terapi intensifikasi (konsolidasi), terapi

rumatan, dan reinduksi sesudah relaps (Maharani, β009).

Menurut Maharani (β009), efek samping kemoterapi dapat menimbulkan

infeksi, memar, perdarahan, rasa lemah, kerontokan rambut, luka pada

bibir dan mulut, mual dan muntah, diare, serta penurunan nafsu makan.

Pada kasus ini, penatalaksanaan yang dikemukan teori diatas sedang

dilakukan oleh An.K dan An.G. kedua partisipan melakukan kemoterapi,

Tujuan dilakukan kemoterapi adalah untuk membunuh atau

memperlambat pertumbuhan sel kanker, kemoterapi dapat membunuh sel

kanker yang telah lepas dari sel kanker induk atau bermetastase melalui

darah dan limfe ke bagian tubuh lain. Fase konsolidasi kemoterapi

biasanya berlangsung sekitar 1 sampai β bulan. Fase ini mengurangi

jumlah sel – sel leukemia yang masih ada dalam tubuh.

Asumsi peneliti pada kasus An.K ditemui gejala mual dan muntah,

penurunan nafsu makan karena An.K dan An.G selesai menjalani

kemoterapi. Efek samping kemoterapi disebabkan dari efek non-spesifik

dari obat-obat sitotoksik sehingga menghambat proliferasi tidak hanya sel-

sel kanker melainkan juga sel normal.

β. Diagnosa keperawatan

Hasil penelitian pada An.K ditemukan γ diagnosa keperawatan yaitu risiko

infeksi berhubungan dengan imunosupresi, ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makan,

kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan program

pengobatan. Sedangkan pada An.G ditemukan γ diagnosa keperawatan

yaitu risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan

makan, kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imunodefisiensi.

Menurut Surriadi dan Yulianni (β010) diagnosa yang mungkin muncul

pada penyakit Leukemia yaitu risiko infeksi b.d imunosupresi, risiko

Page 76: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

perdarahan b.d koagulasi inheren, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b.d kurang asupan makanan, kerusakan integritas kulit

b.d imunodefisiensi, hipertermi b.d dehidrasi, gangguan citra tubuh b.d

program pengobatan.

Menurut analisa peneliti, tegaknya diagnosa utama pada An.K dan An.G

yaitu risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi sama dengan teori.

Imunosupresi adalah faktor resiko terjadinya risiko infeksi. Ditandai oleh

rendahnya nilai leukosit karena efek dari kemoterapi dimana terjadi

supresi pada sumsum tulang belakang, beberapa jenis obat yang digunakan

pada kemoterapi bisa merusak sum-sum tulang, sehingga produksi sel

darah putih menurun. Dan juga terjadi pertumbuhan abnormal leukosit

sehingga fungsinya sebagai melawan infeksi yang masuk ke tubuh jadi

tidak berfungsi, maka anak akan mudah terserang infeksi, anak

sebelumnya sudah dikemoterapi. sehingga diagnosa ini perlu ditegakkan.

Apriany (β016), komplikasi yang sering ditemukan dalam terapi kanker

dimasa kanak-kanak adalah infeksi berat sebagai akibat sekunder karena

neutropenia. Kondisi ini akan meningkatkan risiko infeksi yang berat

akibat penurunan fungsi utama neutrofil sebagai pertahanan terhadap

mikroorganisme asing.

Dari hasil pengkajian ditemukan ibu An.K dan An.G mengatakan anaknya

sudah dilakukan kemoterapi, hasil pengkajian ibu mengatakan setelah

kemoterapi anak muntah, ini menyebabkan nafsu makan anak berkurang,

sedangkan pada An.G hanya mual dan muntah sehingga nafsu makan

An.G berkurang tidak disertai sariawan pada bibir dan mulut.

Wong (β009) selain perdarahan, komplikasi lain yang timbul akibat

kemoterapai adalah mual, muntah , anoreksia, atau peurunan nafsu makan.

Menurut analisa peneliti, diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan dapat

Page 77: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

ditegakkan pada An.K dan An.G. Kurangnya asupan makanan anak karena

efek samping kemoterapi dimana obat kemoterapi bekerja tidak hanya

membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel

yang membelah diri termasuk sel-sel sehat. Obat-obatan yang tadinya

bertujuan untuk meracuni sel-sel kanker menyebabkan rasa sakit pada

anak. Racun (dari obat-obat kemoterapi) menyerang sel darah dan

menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi shock tidak

terkontrol dan menyebabkan anak mual, tidak nafsu makan dan badan

anak berangsur melemah.

Dari hasil pengkajian pada hari ke-4 timbul masalah keperawatan baru

pada An.K yang selesai menjalani kemoterapi yaitu kerusakan membran

mukosa oral berhubugan dengan program pengobatan. Berdasarkan data

subjektif ibu mengatakan anak sariawan pada bibir dan mulut setelah

selesai kemoterapi pada hari ke-4, anak tampak susah bicara dan makan,

anak hanya minum air putih.

Menurut analisa peneliti diagnosa kerusakan membran mukosa oral

berhubungan dengan program pengobatan dapat ditegakkan pada An.K.

Dimana efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut

tidak memilki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang

pesat dengan sel sehat yang secara normal juga berkembang pesat. Jenis

sel yang ada dimulut dan tenggorokan atau kerongkongan adalah jenis sel

yang tumbuh, berkembang, dan berganti dengan cepat, dan obat-obat

kemoterapi mudah merusak sel-sel jenis ini, maka daerah mulut dan

tenggorokan menjadi mudah luka atau kering, menyebabkan terjadinya

iritasi pada tenggorokan dan jaringan mulut yang pada akhirnya menjadi

penyebab sariawan.

Santoso (β010) mengatakan kemoterapi fase konsolidasi lebih

berpengaruh terhadap derajat keparahan mukositis dibandingkan dengan

fase induksi dan tidak ada perbedaan jumlah mikroorganisme pada fase

Page 78: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

induksi dan konsolidasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derajat

mukositis pada fase konsolidasi lebih berat daripada fase induksi. Hasil

analisis pemeriksaan mikroorganisme Streptococcus-α, Streptococcus ,

dan Candida albicans didapatkan tidak ada perbedaan jumlah yang

bermakna pada fase induksi dibandingkan dengan fase konsolidasi.

Strepococcus dan Staphylococcus aureus tidak ditemukan pada lesi

mukositis fase induksi dan konsolidasi.

Obat yang digunakan dalam kemoterapi cepat mengenali sel – sel target,

namun obat tersebut juga mempengaruhi sel – sel normal, seperti sel – sel

rambut, kulit, dan sel – sel sumsum tulang. Penelitian terakhir, obat

kemoterapi juga dapat mempengaruhi sel – sel yang bertanggung jawab

dalam pembuatan sel sel – sel darah. Sehingga efek samping dalam

pengobatan kemoterapi antara lain rambut rontok, kulit kering, perubahan

jumlah sel darah, dan mual – mual. Semuanya berkaitan dengan teknik

kemoterapi dalam mempengaruhi sel – sel normal (Nugroho & Rahayu,

β017).

Menurut analisa peneliti diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan imunodefisiensi seharusnya dapat ditegakkan pada An.G, dari hasil

pengkajian ditemukan ibu An.G mengatakan terdapat luka bekas

pemasangan infus pada tangan kiri dan kulit sekitarnya kemerahan. Luka

tersebut menyebabkan gatal terlihat dari An.G sesekali menggaruk – garuk

tangan kirinya. Beberapa jenis obat kemoterapi dapat bersifat menghambat

proses pembelahan dan pembentukan sel-sel baru pada kulit. Jika

kondisinya terus berlanjut dapat mengakibatkan kulit kehilangan tingkat

kelembaban dan kulit akan menjadi kering.

Menurut analisa peneliti pada kasus, diagnosa hipertermi tidak ditegakkan

karena ibu An.K dan An.G mengatakan anaknya tidak demam dan tampak

pada pemeriksaan fisik suhu An.K dan An.G dalam batas normal,

sehingga diagnosa ini tidak dapat ditegakkan. Biasanya pada anak yang

Page 79: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

menderita leukemia terjadi demam karena sel darah putihnya abnormal, sel

darah putih yang seharusnya bertugas melindungi tidak berfungsi,

akibatnya anak jadi rentan terkena infeksi dan mudah demam.

Perdarahan dapat terjadi akibat dari trauma atau cedera, untuk menghindari

perdarahan, anak dianjurkan menghindari aktivitas yang dapat

menimbulkan trauma atau cedera perdarahan seperti bersepeda, dan

bermain ayunan. Perawatan mulut anak seperti gosok gigi harus

diperhatikan karena sering terjadi perdarahan pada gusi (Wong, β009).

Menurut analisa peneliti pada kasus, diagnosa risiko perdarahan tidak

dapat ditegakkan karena ibu An.K dan An.G mengatakan anaknya tidak

ada mengalami perdarahan dihidung, dan memar dikulit, pada pada hasil

labor trombosit An.K dan An.G dalam batas normal sehingga diagnosa ini

tidak dapat ditegakan. Pada anak dengan leukemia biasanya mudah

berdarah dan memar merupakan tanda tingkat pembekuan darahnya

rendah. Terjadinya supresi sumsum tulang akibat kemoterapi dapat

membuat jumlah trombosit berkurang. Trombosit adalah fragmen sel atau

sel yang membantu darah untuk membeku yang diproduksi oleh sumsum

tulang. Rendahnya tingkat trombosit dalam tubuh mengakibatkan

keterlambatan dalam pembekuan darah.

Menurut analisa peneliti pada kasus, diagnosa gangguan citra tubuh tidak

ditegakkan karena ibu An.K dan An.G mengatakan rambut anaknya rontok

dan mulai menipis tetapi An.K dan An.G tidak malu, An.K dan An.G

tampak bermain bersama orang tuanya tanpa memperhatikan

penampilannya, sehingga diagnosa ini tidak dapat ditegakkan. Biasanya

pada anak yang menjalani kemoterapi akan menyebabkan rambut rontok

karena sel-sel folikel rambut adalah satu sel yang menbelah dengan cepat

dalam tubuh, dimana obat kemoterapi tidak dapat membedakan sel yang

normal dengan sel yang berbahaya sehingga obat kemoterapi juga

menghancurkan sel-sel folikel rambut yang menyebabkan rambut rontok.

Page 80: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

γ. Intervensi keperawatan

Hasil penelitian tentang perencanaan keperawatan yang dibuat berdasarkan

kepada diagnosa keperawatan yang muncul pada An.K dan An.G yang

dilakukan selama 5 hari sesuai dengan intervensi yang telah peneliti susun.

Pada diagnosa risiko infeksi intervensi yang akan dilakukan tujuannya

untuk mengidentifikasi faktor risiko infeksi, mengidentifikasi tanda dan

gejala infeksi, asupan gizi pasien adekuat, berat badan ideal, dan status

hidrasi adekuat. Intervensinya adalah 1) kontrol infeksi, aktivitas

keperawatannya seperti batasi jumlah pengunjung, anjurkan pasien

mengenai teknik cuci tangan yang benar, anjurkan pengunjung untuk

mencuci tangan saat memasuki dan meninggalkan ruangan pasien. β)untuk

monitor nutrisi, aktivitas keperawatannya seperti timbang berat badan

pasien, lakukan pengukuran antropometri pada komposisi tubuh, monitor

kecenderungan naik dan turunnya berat badan anak, identifikasi perubahan

berat badan terakhir, γ)untuk pengecekan kulit, aktivitas keperawatannya

seperti amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi, tekstur, edema dan

ulserasi pada ekstremitas, monitor warna dan suhu kulit, monitor warna

kulit untuk memeriksa adanya ruam atau lecet, monitor kulit untuk adanya

kekeringan atau kelembaban, monitor infeksi.

Rencana tindakan untuk diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan, tujuannya

tidak ada tanda-tanda malnutrisi, dan tidak terjadi penurunan berat badan.

Rencana keperawatannya adalah 1) manajemen nutrisi, aktivitas

keperawatannya identifikasi adanya alergi makanan, kolaborasi dengan

ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan

seperti menentukan diit pasien, anjurkan keluarga untuk membawa

makanan favorit pasien sementara berada dirumah sakit, yang sesuai,

monitor kecenderungan penurunan berat badan. β) manajemen kemoterapi,

aktivitas keperawatannya adalah telusuri pengalaman pasien sehubungan

dengan mual dan muntah terkait kemoterapi, berikan obat-obatan untuk

Page 81: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

mengontrol efek samping kemoterapi, berikan pasien diet yang lunak dan

mudah dicerna, anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.

Rencana tindakan untuk diagnosa kerusakan membran mukosa oral

berhubungan dengan program pengobatan, tujuannya tingkat nyeri

berkurang, fungsi sensori pengecapan dan pembau, dan satatus menelan.

Rencana keperawatannya adalah 1) manajemen cairan, tindakan

keperawatannya adalah tingkatkan asupan oral seperti sering meberikan

anak minum, distribusikan asupan cairan selama β4 jam, dukung pasien

dan keluarga untuk membantu pemberian makanan dengan baik, monitor

satus hidrasi misalnya membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat. β)

pemeliharaan kesehatan mulut tindakan keperawatannya lakukan perawatn

mulut secara rutin, dorong dan bantu pasien untuk berkumur-kumur,

instruksikan pasien dan bantu pasien membersihkan mulut setelah makan,

kolaborasi dalam pemberian terapi. γ) manajemen kemoterapi tindakan

keperawatannya monitor tanda-tanda infeksi dirongga mulut, anjurkan

pasien untuk melakukan perawatan rongga mulut dengan menggunakan

pembersih yang tepat, anjurkan pasien untuk menggunakan nistatin obat

kumur untuk mengontrol infeksi jamur.

Rencana tindakan untuk diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan imunodefisiensi, tujuannya integritas kulit baik, tidak ada luka atau

lesi, perfusi jaringan baik. Rencana keperawatannya adalah pengecekan

kulit, aktivitas keperawatnnya periksa kulit adanya kemerahan, amati

warna, tekstur, monitor kulit adanya ruam dan lecet, monitor kulit adanya

kekeringan yang berlebihan dan kelembaban.

Menurut Wong (β009) pertahanan pertama melawan infeksi adalah

pencegahan. Apabila anak dirawat di rumah sakit, perawat harus

menggunakan segala cara untuk mengendalikan penularan infeksi. Cara ini

secara khas meliputi pemakaian ruang rawat pribadi, membatasi semua

pengunjung, dan mengajarkan teknik mencuci tangan. Pencegahan infeksi

Page 82: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

tetap menjadi prioritas sesudah anak pulang dari rumah sakit dengan cara

semua anggota keluarga dianjurkan mencuci tangannya sampai bersih

untuk mencegah penyebaran kuman patogen kedalam rumah.

Berdasarkan analisa peneliti tindakan keperawatan yang sudah dibuat

sesuai dengan kondisi pasien. Intervensi untuk risiko infeksi sangat perlu

dilakukan terutama pada kontrol infeksi perlu dianjurkan pasien memakai

masker apabila keluar ruangan terutama apabila anak mengalami

neutropenik berat (leukosit kurang dari 1000/mmγ), bagi keluarga yang

sakit dianjurkan juga memakai masker. Tujuannya untuk mengendalikan

risiko infeksi agar anak tidak mudah terinfeksi. Karena anak yang

menderita leukemia daya tahan tubuh lemah sehingga sangat rentan

terkena infeksi.

4. Implementasi Keperawatan

Hasil penelitian implementasi untuk mengatasi masalah risiko infeksiyaitu

membatasi jumlah pengunjung, menganjurkan pasien dan keluarga

mengenai teknik cuci tangan yang benar, menganjurkan pengunjung untuk

mencuci tangan saat memasuki dan meninggalkan ruangan pasien,

mengamati warna, kehangatan, tekstur, pada ekstremitas, memonitor

warna dan suhu kulit, memonitor warna kulit untuk memeriksa adanya

ruam atau lecet, memonitor kulit untuk adanya kekeringan atau

kelembaban.

Menurut Wong (β009) pertahanan pertama melawan infeksi adalah

pencegahan. Apabila anak dirawat di rumah sakit, perawat harus

menggunakan segala cara untuk mengendalikan penularan infeksi. Cara ini

secara khas meliputi pemakaian ruang rawat pribadi, membatasi semua

pengunjung, dan mengajarkan teknik mencuci tangan.

Berdasarkan analisa peneliti, pelaksanaanintervensipada diagnosa

risikoinfeksisudah sesuai dengan teori yang ada. Pasien dengan leukemia

Page 83: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

perlu dilakukan kontrol infeksi terutama pada cuci tangan, orang tua sering

lupa mengingatkan anaknya mencuci tangan saat makan. apabila ini terjadi

anak akan mudah terkena infeksi. Anak memakai masker apabila keluar

ruangan, anak diberi tambahan buah oleh orang tua untuk meningkatkan

intake nutrisi anak.

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa ketidakseimbangan nutrisi

berhubungan dengan kurang asupan makanan adalah mengidentifikasi

adanya alergi makanan, berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan seperti menentukan diit pasien,

anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien sementara

berada dirumah sakit, yang sesuai, mengkaji pengalaman pasien

sehubungan dengan mual dan muntah terkait kemoterapi, memberikan

obat-obatan untuk mengontrol efek samping kemoterapi seperti, anak

diberi ondansentron, memberikan pasien diet yang lunak dan mudah

dicerna, menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.

Menurut analisa peneliti tindakan keperawatan yang telah dilakukan untuk

mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh sudah sesuai dengan teori. Pemberian obat Ondansentron (Zofran)

telah memperbaiki kualitas hidup banyak pasien kanker dengan

mengendalikan rasa mual yang sering kali menyertai kemoterapi. Zofran

terkenal karena kemampuannya untuk mengatur reaksi serotonin, suatu zat

kimia otak.

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa kerusakan menbran mukosa

oral berhubungan dengan program pengobatan adalah 1) manajemen

cairan, tindakan keperawatannya adalah meningkatkan asupan oral seperti

sering meberikan anak minum, mendukung pasien dan keluarga untuk

membantu pemberian makanan dengan baik, memonitor satus hidrasi

misalnya membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat. β) memelihara

kesehatan mulut tindakan keperawatannya melakukan perawatn mulut

Page 84: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

secara rutin, menganjurkan pasien membersihkan mulut setelah makan,

kolaborasi dalam pemberian terapi. γ) manajemen kemoterapi tindakan

keperawatannya memonitor tanda-tanda infeksi dirongga mulut,

menganjurkan pasien untuk melakukan perawatan rongga mulut dengan

menggunakan pembersih yang tepat, pasien menggunakan nistatin obat

kumur.

Menurut analisa peneliti tindakan untuk mengatasi masalah kerusakan

membran mukosa oral sudah sesuai dengan teori, dimana anak diberi

nistatin untuk mengontrol infeksi jamur pada bibir dan mulut.

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan imunodefisiensi, rencana keperawatannya adalah

mengecek kulit, aktivitas keperawatnnya memeriksa kulit adanya

kemerahan, mengamati warna, tekstur, memonitor kulit adanya ruam dan

lecet, memonitor kulit adanya kekeringan yang berlebihan dan

kelembaban.

Menurut analisa peneliti tindakan untuk mengatasi masalah kerusakan

integritas kulit berhubungan dengan imunodefisiensi sudah sama dengan

teori.

5. Evaluasi Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 5 hari evaluasi pada An.K dan An.G dengan masalah

risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi sudah ada kemajuan

ditandai dengan S: ibu mengatakan anaknya sudah tidak ada demam,

setelah kemoterapi An.K mengalami sariawan pada bibir dan mulut O:

tampak sariawan pada bibir dan mulut An.K, A: masalah belum terjadi

dengan kriteria hasil mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi, faktor

resiko infeksi, asupan gizi adekuat, P: intervensi yang dilanjutkan yaitu a)

tingkatkan istirahat, b) batasi pengunjung, c) anjurkan cuci tangan.

Sedangkan pada An.G ditemukan data S: ibu mengatakan anak tidak

Page 85: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

demam O: anak memakai masker apabila keluar ruangan, anak tidak mau

mencuci tangan sebelum makan A: masalah belum terjadi dengan kriteria

hasil mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi, faktor resiko infeksi,

asupan gizi adekuat, P: intervensi yang dilanjutkan yaitu a) pantau TTV, b)

tingkatkan istirahat, c) anjurkan cuci tangan.

Menurut asumsi peneliti, risiko infeksi sangat besar terjadi pada An.K dan

An.G karena ditandai dengan setelah dilakukan intevensi sariawan An.K

belum hilang, An.K susah makan dan hanya minum air putih. Sedangkan

pada An.G tampak luka bekas pemasangan infus, setelah hari ke-4 baru

akan dikonsultasikan ke dokter kulit. Menurut analisa peneliti, masalah ini

muncul karena efek samping dari kemoterapi karena obat – obat yang

diapakai pada kemoterapi menghambat proliferasi tidak hanya sel-sel

kanker melainkan sel normal. Pada sel-sel darah, apabila terpengaruh

penderita leukemia akan lebih mudah mengalami infeksi, memar,

perdarahan, dan rasa lemah serta lelah.

Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada

An.K belum dapat teratasi, didapatkan hasil S: ibu mengatakan anak susah

diajak makan, pada hari ke-4 setelah selesai kemoterapi anak mengalami

sariawan membuat anak tidak mau makan, O: anak tampak susah makan,

anak hanya minum air putih saja, berat badan menurun dai β0kg menadi

19 kg, A: masalah belum teratasi dengan kriteria hasil tidak ada tanda-

tanda malnutri, tidak terjadi penurunan berat badan, P: intervensi

dilanjutkan. Sedangkan pada An.G sudah ada kemajuan didapatkan hasil S:

ibu mengatakan anak mulai ada nafsu makan, tetapi dalam porsi sedikit, O:

anak tampak makan sedikit, porsi makan tidak habis, A: masalah teratasi

sebagian, P: intervensi dilanjutkan. Wong (β009) selain perdarahan,

komplikasi lain yang timbul akibat kemoterapai adalah mual, muntah ,

anoreksia, atau penurunan nafsu makan.

Page 86: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Masalah kerusakan membran mukosa oral pada An.K belum dapat teratasi

didapatkan hasil S: ibu mengatakan anak masih sariawan dan membuat

anak susah makan, O: tampak sariawan pada bibir dan mulut anak, anak

sudah diberi nistatyn dan obat kumur, anak tamapak susah bicara, A:

masalah belum teratasi, P: intervensi dilanjutkan.

Menururt asumsi peneliti masalah ini muncul karena obat-obat kemoterapi

mudah merusak sel-sel jenis ini, maka daerah mulut dan tenggorokan

menjadi mudah luka atau kering, menyebabkan terjadinya iritasi pada

tenggorokan dan jaringan mulut yang pada akhirnya menjadi penyebab

sariawan.

Masalah kerusakan integritas kulit pada An.G belum dapat teratasi,

didapatkan hasil S: ibu mengatakan tangan kiri anak masih terasa gatal dan

terdapat luka bekas pemasangan infus, O: masih tampak luka pada tangan

kiri anak, kulit sekitarnya kemerahan, pada hari ke-4 An.G dikonsulkan

kedokter spesialis kulit oleh perawat rungan, A: maslah belum terasi, P:

intervensi dilanjutkan.

Menurut analisa peneliti, masalah ini muncul karena efek samping dari

kemoterapi karena obat – obat yang diapakai pada kemoterapi

menghambat proliferasi tidak hanya sel-sel kanker melainkan sel normal.

Beberapa jenis obat kemoterapi dapat bersifat menghambat proses

pembelahan dan pembentukan sel-sel baru pada kulit. Karena kondisinya

terus berlanjut mengakibatkan kulit kehilangan tingkat kelembaban dan

kulit menjadi kering.

Page 87: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia

diruang kronis IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang,

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Hasil pengkajian pada An.K dan An.G didapatkan hasil yang sama

dengan teori yaitu peneliti menemukan keluhan An.K dan An.Gsetelah

selesai kemoterapi mual dan muntah, yang menyebabkan anak malas

makan dan nafsu makan berkurang. Pada An.K efek samping kemoterapi

disertai sariawan pada bibir dan mulut sedangkan pada An.G tidak terjadi.

Pada hasil pemeriksaan penunjang yaitu pada hasil laboratorium pasien

leukemia mengalami penurunan leukosit yang menyebabkan daya than

tubuh pasien menurun. Hasil pemeriksaan laboratorium An.K di dapatkan

leukosit γ.870/mmγ (5.000 – 17.000/mmγ). Pada An.G didapatkan hasil

pemeriksaan laboratorium leukosit γ.6γ0/mmγ (5.000 – 17.000/mmγ).

β. Diagnosa Keperawatan

Dalam teori, diagnosa keperawatan yang muncul adalah 10 diagnosa

keperawatan. Pada An. K dan An.G ditemukan β diagnosa yang sama

yaitu a) risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, b)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kurang asupan makanan. Diagnosa lain yang muncul pada An.G

adalah kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imunodefisiensi.

γ. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan pada An.K dan An.G yang direncanakan

tergantung kepada masalah keperawatan yang ditemukan. Pada masalah

risiko infeksi berhubungan imunosupresi, intervensi yang direncanakan

sama dengan teori yang telah dikemukakan, pada masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan kerusakan

integritas kulit sama dengan yang telah direncanakan.

Page 88: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan pada risiko infeksi, ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh, dan kerusakan integritas kulit disesuaikan

dengan rencana tindakan yang telah peneliti susun. Implementasi

keperawatan dilakukan pada tanggal β4 Mei - 0γ Juni β017 terhadap

An.K dan An.G.

5. Evaluasi keperawatan

Hasil evaluasi yang dilakukan selama 5 hari dalam bentuk SOAP.

Evaluasi yang dilakukan dari tanggal β4 Mei - 0γ Juni β017 dengan

metode SOAP untuk mengetahui keefektifan dari tindakan keperawatan

yang dilakukan. Pada An.K dan An.G masalah risiko infeksi, masalah

belum terjadi dan intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan.Hasil

evaluasi pada masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh, masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan oleh perawat

ruangan. Pada An.G masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi dan

intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Rumah Sakit

Saran peneliti kepada pihak rumah sakit lebih menyediakan fasilitas

dalam melakukan tindakan keperawatan dalam ruangan khususnya

fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh pasien leukemia yang menjalani

kemoterapi.

β. Perawat ruang kronis IRNA Kebidanan dan Anak

Saran peneliti bagi perawat ruangan diharapakan melakukan pengkajian

lebih dalam agar dapat menggali masalah baru, dan pada masalah

keperawatan yang diangkat tidak hanya masalah utama saja, perawat

diharapkan lebih memperhatikan rencana yang sudah dilakukan dan

mempertahankan agar intervensi berjalan secara optimal dan

berkesinambungan.

Page 89: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

γ. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan peneliti melakukan pengkajian komprehensif dan

mengambil diagnosa keperawatan pada pasien leukemia secara tepat

menurut pengkajian yang didapatkan, melaksanakan tindakan

keperawatan dengan lebih dahulu memahami masalah dengan baik,

dan mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan

berdasarkan kepeda teori.

b. Diharapkan peneliti dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan

pada pasien dengan leukemia.

Page 90: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR PUSTAKA

Apriany, Dyna. β016. Asuhan Keperawatan Anak dengan Keganasan. Bandung :PT Refika Aditama.

Betz & Sowden. β009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC

Bulechek, G, M. Butcher, H, K. Dochterman, J, M. Wagner, C, M. (β01γ).Nursing Intervention Classificasion (NIC) (6th ed). Mosby: Lowa City

Hari. Soetaryo. Kusuma. (β009). The Risk Factor of Urinary tract infection inpatient with leukimia. Berkala Ilmu Kedokteran, Volume 41, nomor 4.Diakses dalamhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=1γ19β7&val=5016&title=The%β0risk%β0factor%β0of%β0urinarytract%β0infection%β0in%β0patient%β0with%β0leukemia diakses tanggal 9 Januari.

Herdman. H.T & Kamitsuru. S. (β015). NANDA Internasional, Inc: NursingDiagnoses, Definitions & Classification 2015- 2017 (10th ed). Jakarta : EGC

Hidayat, A.Aziz. β01β. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah edisi 2.Jakarta : Salemba medika

Hidayat. Gatot. Djer. (β01β). Validasi Sistem Skoring Rondinelli UntukMendeteksi Komplikasi Infeksi Berat Pada Pasien Leukemia LimfoblastikAkut L1 Dengan Demam Neutropenia Selama Kemoterapi Fase Induksi.Diakses dalam : http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/15-5-10.pdf tanggal 11Januari β017

Maharani, Sabrina. β009. Mengenal 13 jenis kanker dan pengobatannya.Jogjakarta : Katahati

Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M, L. Swanson, E. (β01γ). Nursing OutcomesClassification (NOC) (5th ed). Mosby: Lowa City

Ngastiyah. β01β. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC

Nugroho, Susanto. (β010). Gangguan Keseimbangan Elektrolit SesudahKemoterapi Induksi Remisi pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut.Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UniversitasBrawijaya Malang. Diakses dalamhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=404864&val=4γ87&title=Gangguan%β0Keseimbangan%β0Elektrolit%β0%β0Sesudah%β0Kemoterapi%β0Induksi%β0Remisi%β0pada%β0Anak%β0dengan%β0%β0Leukemia%β0Limfoblastik%β0Akut, diakses tanggal 11 Januari β017

Nugroho, E, D & Rahayu, D, A. Pengantar Bioteknologi (Teori dan aplikasi).Yogyakarta : CV Budi utama.

Page 91: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Nurarif, A, H & Kusuma, H. (β01γ). Aplikasi Asuhan Keperawatan BerdasarkanDiagnosa Medis: NANDA NIC- NOC 2015- 2017 (Jilid β) . Yogyakarta:Media Action

Nursalam. (β015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis(edisi 4). Jakarta: Salemba Medika. Diakses dalam:http://ners.unair.ac.id/materikuliah/γ-βMetodologi_Nursalam_EDISI%β04-β1%β0NOV.pdf, diakses tanggal 18 Januari β017

Profil RSUP Dr. M. Djamil Padang diakses dalamfile:///D:/bahan%β0leukimia/10%β0Penyakit%β0Terbanyak%β0Rawat%β0Inap%β0Tahun%β0β014.html, diakses tanggal 10 Januari β017

Pinontoan, Eunike, dkk. (β01γ). Pengaruh Kemoterapi Terhadap ProfilHematologi Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut, jurnal IlmuKesehatan Anak FK UNSRAT Manado. Diakses dalam :file:///C:/Users/Userβ7-040715/Downloads/γβ77-61γ6-1-SM.pdf diaksestanggal 6 Januari β017.

Santoso, Monika. (β010). Pengaruh kemoterapi fase induksi dan konsolidasiterhadap mukositis dan mikroorganisme rongga mulut pada pasien anakleukemia limfoblastik akut, Kajian di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.Diakses dalamhttp://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=487β0 diakses tanggal 17 Juniβ017.

Silalahi, Jansen. β006. Akanan Fungsional. Yogyakarta : Kanisius

Sulastriana. Muda. Jemadi. (β01β). Karakteristik Anak Yang Menderita LeukemiaAkut Rawat Inap Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun β011-β01β.Diakses dalamhttp://download.portalgaruda.org/article.php?Article=154γ1β&val=4108&title=KARAKTERISTIK%β0ANAK%β0YANG%β0MENDERITA%β0LEUKEMIA%β0AKUT%β0RAWAT%β0INAP%β0DI%β0RSUP%β0H.%β0ADAM%β0MALIK%β0MEDAN%β0TAHUN%β0β011-β01β diaksestanggal 10 Januari β017

Suriadi & Yuliani. β010. Buku Pegangan Praktek Klinik. Asuhan KeperawatanPada Anak Edisi 2. Jakarta : CV.Sagung Seto.

Sugiyono. β014. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung :Alfabeta.

Yenni. (β014). Rehabilitasi medik pada anak dengan leukemia limfoblastik akut.Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 1-7. Diaksestanggal 6 Juni β017.

Wolley. Gunawan. Warouw. (β016). Perubahan status gizi pada anak denganleukemia limfoblastik akut selama pengobatan. Jurnal e-Clinic (eCl),Volume 4, nomor 1 diakses dalam

Page 92: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4γβ0γ1&val=1001&title=Perubahan%β0status%β0gizi%β0pada%β0anak%β0dengan%β0leukemia%β0limfoblastik%β0akut%β0selama%β0pengobatan, diakses tanggal 9Januari β017.

Wong, D, L. Eaton, M, H. Wilson, D. Winkelstein, M, L. Schwartz. β009. Bukuajar keperawatan pediatrik. Jakarta. EGC

Page 93: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 94: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 95: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 96: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 97: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 98: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 99: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 100: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 101: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 102: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

A. Pengkajian Keperawatan

1. Pengumpulan data

a. Identifikasi klien

Nama : An. K

Umur : 5 tahun

Tanggal lahir : 15 Desember β011

Jenis kelamin : perempuan

Status kawin : belum kawin

Agama : Islam

Pendidikan : TK

Anak Ke- : Ke-1

Alamat : Jln. Kalung Tapi Kelurahan Koto Tangah

Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten

Agam

Tanggal masuk RS : βγ Mei β017 pukul 11.15 WIB

Tanggal pengkajian : β4 Mei β017 pukul 1γ.00 WIB

Diagnos medis : ALL

No.MR : 96944γ

Ruang rawat : Ruang Rawat Kronis IRNA Kebidanan

dan Anak RSUP Dr. M.Djamil Padang

b. Identifikasi penanggung jawab

Tabel. 4.1Identitas Penanggung Jawab

Identitas Ibu Ayah

Nama Ny.E Tn.A

Umur γ0 tahun γ0 tahun

Agama Islam Islam

Pendidikan SLTA SLTA

Page 103: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Pekerjaan IRT Wiraswasta

Alamat Jln. Kalung Tapi Kelurahan Koto Tangah

Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam

c. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang

a) Keluhan utama

An. K dibawa ke RSUP Dr. M.Djamil Padang melalui

Poliklinik pada tanggal βγ Mei β017 pukul 11.15 WIB dengan

keluhan anak demam dan pucat sejak β hari sebelum masuk

rumah sakit

b) Keluhan saat di kaji

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal β4 Mei β017

pukul 1γ.00 WIB, Ibu E mengatakan anak batuk berdahak dan

flu, nafsu makan berkurang. Ibu mengatakan anak sudah tidak

mengalami demam lagi. Anak sekarang menjalankan

kemoterapi minggu ke-1β fase konsolidasi.

β. Riwayat kesehatan dahulu

Ibu E mengatakan anaknya sudah didiagnosis menderita ALL pada

bulan Januari β017 dan sudah menjalani kemoterapi.

γ. Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

dengan anak, ibu E mengatakan kakak dari orang tua ibu E

mengalami kanker.

Page 104: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Genogram :

Keterangan :

= laki-laki = perempuan pasien

= tinggal serumah = menikah = saudara

4. Riwayat imunisasi

a) BCG : ada

b) DPT : lengkap

c) Polio : lengkap

d) Hepatitis B : ada

e) Campak : ada

Kesimpulan : imunisasi anak lengkap

5. Riwayat perkembangan anak

Usia anak saat :

a) Berguling : γ bulan

b) Duduk : 7 bulan

c) Merangkak : 8 bulan

d) Berdiri : 11 bulan

e) Berjalan : 1β bulan

f) Tersenyum pertama kali : 4 bulan

g) Bicara pertama kali : 8 bulan, kata “maa”, “paa”

h) Berpakaian tanpa bantuan: γ6 bulan

Page 105: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Kesimpulannya : An. R tidak mengalami keterlambatan

perkembangan

d. Lingkungan

Rumah : permanen, lantai keramik

Sampah : dibuang di TPA dan diangkut setiap pagi oleh petugas

Jamban : di dalam rumah

Pekarangan : luas dan masih bertanah

Sumber air minum : PDAM

Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: selalu

Kesimpulan: hygiene baik dan sanitasi lingkungan baik

β. Pengkajian khusus

a. Pemeriksaan fisik

Tabel. 4.βPemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan fisik Hasil

1) Kesadaran Kompos mentis

GCS = E4 M6 V5

β) Tanda-tanda vital Nadi =90 x/i

Suhu = γ6,γ0C

RR = β0 x/i

γ) Posture BB sebelum sakit = β0 kg

BB sekarang = 19 kg

TB = 109 cm

5) Kepala Bentuk normal, bersih

Benjolan tidak ada

Rambut jarang dan rontok

6) Mata Simetris,

Sklera tidak ikterik

Reflek cahaya ada

Page 106: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Konjungtiva tidak anemis

7) Hidung Simetris

Hidung bersih

Pernafasan cuping hidung (-)

8) Mulut Mukosa bibir kering dan pucat

Rongga mulut bersih, ada karies gigi

9) Telinga Simetris

Bersih, pendengaran baik

Posisi puncak pina sejajar dengan kontus

mata

10) Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjer getah

bening

11) Thorak I = simetris ki= ka, tidak adanya

pergerakan dinding dada kedalam saat

bernafas

Pa = fremitis ki=ka

Pe = sonor

A = bronkovesikuler, ronkhi (-/-),

wheezing (-/-)

1β) Jantung I = iktus cordis tidak terlihat

Pa = iktus kordis teraba 1 jari medial

IMCS RIC V

Pe = tidak dilakukan

A = irama jantung reguler

1γ) Abdomen I = distensi (-), simetris

A = bissing usus (+)

Pa = nyeri (-)

Pe = thympani

14) Kulit Turgor kembali cepat

Oedema tidak ada

Page 107: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

15) Ekstremitas atas Capillary reffil < β detik

Akral hangat

16) Ekstremitas bawah Capillary reffil < β detik

Akral hangat

Tidak ada oedema

17) Genitalia Bentuk normal

Genitalia bersih

γ. Kebiasaan sehari-hari

Tabel. 4.β

Pola Kebiasaan

No Pola Kebiasaan

a Nutrisi

dan cairan

Sehat:

Makanan biasa dengan nasi lauk dan sayuran. Porsi tidak

habis.

Minum air putih ± 500 cc

Sakit:

Diet: makanan biasa TKTP 1500 kkal

Porsi tidah habis, kadang hanya menghabiskan sayur

b Istirahat

dan tidur

Siang

Sehat:

Pola tidur teratur

Tidur β-γ jam

Malam

Sehat:

Pola tidur teratur

Tidur 8-9 jam

c Eliminasi BAK

Sehat:

5- kali sehari, bau khas,

warna kuning bening, lebih

kurang 400 cc/ kali

Sakit:

BAK lebih dari γ kali, 100

BAB

Sehat:

1-β kali sehari, warna

kuning, bau khas,

konsistensi padat

Sakit:

1 kali sehari,

Page 108: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

cc, warna kuning pekat bau

khas, Menggunakan

pampers.

Konsistensi padat,

Warna kuning

d Personal

hygiene

Sehat:

An. K mandi di kamar mandi, β x sehari pagi dan sore.

Keramas setiap pagi, gosok gigi setelah mandi pagi

Sakit:

An. K hanya dilap diata tempat tidur oleh ibu β kali sehari

mengunakan washlap, gosok gigi pagi hari.

e Aktivitas

bermain

Sehat:

Anak bermain di lantai rumah, kadang bermain sendiri dan

kadang dengan orang tuadan adiknya.

Sakit:

An.K bermain diatas tempat tidur bersama orang tuanya

f Rekreasi Sehat: ada

4. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

Tabel. 4.γPemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hemoglobin 1β,6 g/dl 10,β – 15,7 g/dl

Leukosit γ.870/mmγ 5.000 – 17.000/mmγ

Eritrosit 4,1β juta 4,0 – 5,β juta

Trombosit β51.000/mmγ 150.000 –50.000/mmγ

Hematroklit 40% γ7 - 4γ%

Retikulosit 0,86% 0,5 – β%

Hitung jenis :

Basofil 0% 0 - β%

Page 109: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Eosinofil

N.Batang

N.Segmen

Limfosit

Monosit

4%

γ%

β9%

6β%

1%

1 – 4%

0 – 5%

β9 – 65%

β9 – 65%

β – 11%

Sel patologis Blast 1%

5. Terapi medis

a. MTX IT 1β mg = dexametason 1mg

b. MTX HD 650 mg IV

c. Leucovenn 8 x 10 mg IV

d. Mesna 1γ0 mg dalam D5% 50 cc

e. Mesna 5β0 mg dalam 19β0 cc D5 ¼ NS

f. CPA 650 mg dalam 500 cc Nacl 0,9%

g. Ambroxol

h. Enystatin 4 x β,5cc

i. Betadine obat kumur

j. IVFD D5¼ NS

Page 110: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

2. Analisa Data

NO. DATA PENYEBAB MASALAH1. DS:

1. Ibu mengatakan anaknya demam sebelum masuk rumah sakitβ. Ibu mengatakan anaknya batuk dan fluDO:1. Anak tampak batuk diserta fluβ. Nadi: 90 x/ menitγ. Suhu: γ6,γ0C, pernafasan β0 x/menit4. Leukosit γ.870/mmγ

imunosupresi Resiko infeksi

β. DS:1. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurangβ. Ibu mengatakan berat badan anaknya berkurangDO:1. Anak tampak malas makanβ. Diet yang diberikan tidak tampak tidak dimakanγ. BB: 19 kg, BB sehat β0 kg4. Membrane mukosa bibir An. K tampak kering

Kurangnya asupanmakan

Ketidak seimbangannutrisi kurang darikebutuhan

γ DS:1. Ibu mengatakan setelah selesai kemoterapi anak mengalami sariawan

pada bibir dan mulutβ. Ibu mengatakan anak susah makan dan minumγ. Ibu menagtakan anak hanya minum air putihDO:1. Tampak sariawan pada bibir dan mulut anakβ. Anak tampak susah bicara, makan dan minum

Program pengobatan Kerusakan membranmukosa oral

Page 111: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

B. Diagnosa keperawatan

No Diagnosa keperawatan Ditemukan masalah Dipecahkan masalahTanggal Paraf Tanggal Paraf

1. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi β4 Mei β017 β9 Mei β017β. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan kurangnya asupan makanβ4 Mei β017 β9 Mei β017

γ. Kerusakan membran mukosa oral β7 Mei β017 β9 Mei β017

C. Intervensi keperawatan

No Diagnosakeperawatan

NOC NIC

1. Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

NOC:d. Status imunitasKriteria hasil:7. Fungsi gastrointestinal8. Fungsi respirasi9. Suhu tubuh10. Integritas kulit11. Jumlah sel darah putih absolut12. Jumlah sel darah putih diferensial

e. Respon pengobatanKriteria hasil:6. Perubahan gejala yang diharapkan7. Pemeliharaan kadar darah yang

diharapkan

NIC:d. Kontrol infeksi10. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan

setiap pasien11. Batasi pengunjung1β. Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang

sesuai1γ. Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan14. Anjurkan pasien dan pengunjung untuk mencuci tangan15. Jaga lingkungan aseptik yang optimal16. Tingkatkan intake nutrisi17. Berikan terapi antibiotik yang sesuai18. Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenaibagaimana menghindari infeksi

Page 112: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

8. Respon perilaku yang diharapkan9. Reaksi alergi10. Interaksi pengobatan

f. Status nutrisiKriteria Hasil:7. Asupan gizi8. Asupan makanan9. Asupan cairan10. Energi11. Rasio berat badan/tinggi badan1β. Hidrasi

e. Manajemen nutrisi4. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang

dimilki pasien5. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi6. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi

makanan

f. Monitot tanda-tanda vital4. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan5. Pemantauan suhu tubuh secara terus – menerus dengan tepat6. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermia

β. Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhanberhubungandenganketidakmampuanuntulmengabsorbsimakanan

NOCe. Nutritional statusKriteria hasil:9. Asupan nutrisi10. Asupan makanan11. Asupan cairan1β. Energy1γ. Berat/ tinggi badan14. Bentuk otot15. Hidrasi

f. Nutritional status: food and fluidintake

Kriteria hasil:5. Asupan makanan oral6. Asupan cairan slang (NGT/ OGT)7. Asupan cairan oral

Nutrition Management10. Kaji adanya alergi makan11. Tanyakan makanan yang disukai pasien1β. Kola1γ. borasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasien14. Berikan makan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan

ahli gizi15. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori16. Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak

Nutrition Monitoring9. BB pasien dalam batas normal10. Monitor adanya penurunan berat badan11. Monitor interaksi anak selama makan1β. Monitor lingkungan selama makan1γ. Monitor perubahan kulit dan monitoring pigmentasi

Page 113: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

8. Asupan nutrisi parenteral

g. Nutritional status: nutrient intakeKriteria hasil:11. Asupan kalori1β. Asupan protein1γ. Asupan lemak14. Asupan karbohidrat15. Asupan serat16. Asupan vitamin17. Asupan mineral18. Asupan besi19. Asupan kalsiumβ0. Asupan sodium

h. Weight: body messKH:8. Berat badan9. Ketebalan lipatan kulit subskapularis10. Persentase lamak tubuh11. Lingkar kepala (cm)1β. Tinggi badan/ cm1γ. Berat badan percm

14. Monitor turgor kulit15. Monitor mual muntah16. Monitor pertumbuhan dan perkembangan17. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan pada konjungtiva

γ. Kerusakanmembran mukosaoral berhubungandengan programpengobatan

1. tingkat nyeriβ. fungsi sensori pengecapan dan

pembauγ. dan satatus menelan: oral.

manajemen cairan1. tingkatkan asupan oral seperti sering meberikan anak minumβ. distribusikan asupan cairan selama β4 jamγ. dukung pasien dan keluarga untuk membantu pemberian

makanan dengan baik4. monitor satus hidrasi misalnya membran mukosa lembab,

denyut nadi adekuat

Page 114: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

pemeliharaan kesehatan mulut1. lakukan perawatn mulut secara rutinβ. dorong dan bantu pasien untuk berkumur-kumurγ. instruksikan pasien dan bantu pasien membersihkan mulut

setelah makan4. kolaborasi dalam pemberian terapi

manajemen kemoterapi1. monitor tanda-tanda infeksi dirongga mulutβ. anjurkan pasien untuk melakukan perawatan rongga mulut

dengan menggunakan pembersih yang tepatγ. anjurkan pasien untuk menggunakan nistatin obat kumur

untuk mengontrol infeksi jamur.

D. Implementasi keperawatan

Tabel. 4.7Implementasi keperawatan

No Hari/tanggal

Diagnosakeperawatan

Implementasi Evaluasi Paraf

1. Rabu/ β4Mei β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan denganbaik

β. Membatasi pengunjungγ. Mengajarkan pasien dan keluarga cuci

tangan4. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah5. Memberikan terapi sesuai dengan

S: - Ibu E mengatakan An. Ktidak demam lagi

- Ibu mengatakan An. Kbatuk dan flu

O:- Pasien tampak batuk dan flu- Pasien diberi obat ambroxol- Suhu γ6,βoC, nadi 8γx/i,

Page 115: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

order dokter6. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan7. Memantau suhu secara terus menerus8. Menganjurkan pasien memakai

masker apabila keluar ruangan

pernapasan ββx/i- Pasien tampak menjalani

kemoterapi

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan 1 sampai

8

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengankurangnya aspanmakan

1. Mengkaji anak mempunyai alergiterhadap makanan

β. Berkolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan anak

γ. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

4. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

5. Memantau interaksi anak selamamakan

6. Mencatat jumlah makanan yangdihabiskan oleh anak setiap kalimakan

7. mempersiapkan lingkungan yangaman pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

8. Memantau anak mual muntah selamamakan

S:- Ibu E mengatakan An. Kmasih kurang nafsu makan

O:- BB: 19 kg- Kulit tampak pucat- Diet makanan biasa TKTP1500 kkal

- Porsi diet tidak habisA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 116: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

9. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

β. Kamis / β5Mei β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - Ibu E mengatakan An. Kmasih batuk dan flu

- Ibu mengatakan An.Ktidak demam lagi

O:- Pasien tampak batuk dan flu- Pasien diberi obat ambroxol- Suhu γ6,5oC, nadi 91x/i,

pernapasan β0x/i- Pasien sudah selesai

menjalani kemoterapi

A: Masalah belum teratasiP: ntervensi dilanjutkan 1 sampai

7Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Mengkaji anak mempunyai alergiterhadap makanan

β. Berkolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan anak

γ. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

S:- Ibu E mengatakan An. Rmasih kurang nafsu makan

- Ibu E mengatakan An. Rmenghabiskan ¼ makananyang diberikan

- Ibu E mengatakan anaknya

Page 117: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

5. Memantau interaksi anak selama makan6. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan7. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

8. Memantau anak mual muntah selamamakan

9. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

muntah setelah menjalanikemoterapi

O:- BB: 19 kg- Kulit pucat- An. K menghabiskan dari ¼makanan yang di berikan

A: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

γ. Jumat/ β6Mei β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - Ibu E mengatakan An. Kmasih batuk dan flu

- Ibu mengatakan An.Kpusing

O:- Pasien tampak batuk dan flu- Pasien diberi obat ambroxol- Suhu γ6,5oC, nadi 90x/i,

pernapasan βγx/i- Pasien banyak istirahat

Page 118: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

A: Masalah belum teratasiP: ntervensi dilanjutkan 1 sampai7

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

β. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

γ. Memantau interaksi anak selama makan4. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan5. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

6. Memantau anak mual muntah selamamakan

7. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu E mengatakan An. Kmasih muntah

- Ibu E mengatakan An. K tidakmenghabiskan makanan yangdiberikan

O:- BB: 19 kg- An. K tampak muntah setelahdiberi makan oleh Ibu. E

- An. K tidak menghabiskanmakanan yang di berikan

- An. K hanya minum teh airputih

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

4. Sabtu/β7 Meiβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter

S: - ibu mengatakan batuk danflu pada anaknya mulaiberkurang

- Ibu mengatakan anaksariawan

Page 119: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

5. Memonitor tanda – tanda vital sepertisuhu, nadi dan pernapasan

6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

O:- Suhu : γ6,10C- Nadi : 91x/ menit- P: β0x/ menit- Tampak sariawan di bibir

dan mulut pasien

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

β. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

γ. Memantau interaksi anak selama makan4. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan5. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

6. Memantau anak mual muntah selamamakan

7. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu mengatakan An. K tidakmau makan karna sariawan

- Ibu mengatakan An. K hanyaminum teh

- Ibu mengatakan muntahberkurang

O:- Tampak An. K tidak maumakan dan hanya minum tehdan air putih

- Porsi makan tidak dihabiskanA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Kerusakanmembranmukosa oral

1. meningkatkan asupan oral sepertisering meberikan anak minum

β. mendukung pasien dan keluarga untukmembantu pemberian makanan dengan

S:- Ibu E mengatakan anaksariawan setelah kemoterapi

- Ibu E mengatakan nyeri

Page 120: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

baikγ. memonitor satus hidrasi misalnya

membran mukosa lembab, denyut nadiadekuat

4. menganjurkan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan

5. menganjurkan pasien untuk melakukanperawatan rongga mulut denganmenggunakan pembersih yang tepat

6. menganjurkan pasien untukmenggunakan nistatin obat kumuruntuk mengontrol infeksi jamur.

dirasakan anak apabila anakbanyak bicara

- Ibu E mengatakan anak susahmakan dan minum

O:- Anak tampak susah bicara- Tampak sariawan pada bibirdan mulut

- Anak susah makan dan minum- Anak sudah diberi nistatin4xβ,5 cc

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

5. Minggu/β8 Meiβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - ibu mengatakan batuk danflu pada anaknya mulaiberkurang

- Ibu mengatakan anak masihsariawan

- Ibu mnegatakan sariawanberdarah apabila anakbanyak bicara

O:- Suhu : γ6,70C- Nadi : 9x/ menit- P: β1x/ menit- Anak memakai masker

apabila keluar ruangan

A: Masalah belum teratasi

Page 121: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

P: Intervensi dilanjutkanKetidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

β. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

γ. Memantau interaksi anak selama makan4. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan5. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

6. Memantau anak mual muntah selamamakan

7. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu mengatakan An. K tidakmau makan karna sariawan

- Ibu mengatakan An. K hanyaminum teh

- Ibu mengatakan anak sudahtidak ada mutah

O:- Tampak An. K tidak maumakan dan hanya minum tehdan air putih

- Porsi makan tidak dihabiskanA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Kerusakanmembranmukosa oral

1. meningkatkan asupan oral sepertisering meberikan anak minum

β. mendukung pasien dan keluarga untukmembantu pemberian makanan denganbaik

γ. memonitor satus hidrasi misalnyamembran mukosa lembab, denyut nadiadekuat

4. menganjurkan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan

5. menganjurkan pasien untuk melakukanperawatan rongga mulut dengan

S:- Ibu E mengatakan anak masihsariawan

- Ibu E mengatakan anak masihsusah makan dan minum

O:- Masih tampak sariawan padabibir dan mulut

- Anak tampak susah bicara- Mukosa bibir anak tampakkering

- Anak diberi nistatin 4xβ,5 cc

Page 122: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

menggunakan pembersih yang tepat6. menganjurkan pasien untuk

menggunakan nistatin obat kumuruntuk mengontrol infeksi jamur.

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

5. Minggu/β8 Meiβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S:- ibu mengatakan batuk dan

flu pada anaknya mulaiberkurang

- Ibu mengatakan anak masihsariawan

- Ibu mnegatakan sariawanberdarah apabila anakbanyak bicara

O:- Suhu : γ6,70C- Nadi : 9x/ menit- P: β1x/ menit- Tampak sariawan di bibir

dan mulut pasien

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

8. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

9. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

10. Memantau interaksi anak selama makan11. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan

S:- Ibu mengatakan An. K tidakmau makan karna sariawan

- Ibu mengatakan An. K hanyaminum teh

- Ibu mengatakan anak sudahtidak ada mutah

O:

Page 123: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

1β. mempersiapkan lingkungan yang amanpada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

1γ. Memantau anak mual muntah selamamakan

14. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

- Tampak An. K tidak maumakan dan hanya minum tehdan air putih

- Porsi makan tidak dihabiskanA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Kerusakanmembranmukosa oral

1. meningkatkan asupan oral sepertisering meberikan anak minum

β. mendukung pasien dan keluarga untukmembantu pemberian makanan denganbaik

γ. memonitor satus hidrasi misalnyamembran mukosa lembab, denyut nadiadekuat

4. menganjurkan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan

5. menganjurkan pasien untuk melakukanperawatan rongga mulut denganmenggunakan pembersih yang tepat

6. menganjurkan pasien untukmenggunakan nistatin obat kumuruntuk mengontrol infeksi jamur.

S:- Ibu E mengatakan anak masihsariawan

- Ibu E mengatakan anak sudahbisa makan tetapi hanyasedikit

- Ibu E mengatakan sariawanmulai mengering

O:- Masih tampak sariawan padabibir dan mulut anak

- Anak sudah mulai makandengan porsi sedikit

- Anak diberi nistatin 4xβ,5 ccA: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

5. Senin/β9 Meiβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

S:- ibu mengatakan batuk dan

flu pada anaknya mulaiberkurang

- Ibu mengatakan sariawan

Page 124: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

mulai mengering

O:- Suhu : γ6,5oC- Nadi : 95x/ menit- P: ββx/ menit- Tampak sariawan di bibir

dan mulut pasien- Sariawan mulai tampak

mengering

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

β. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

γ. Memantau interaksi anak selama makan4. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan5. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

6. Memantau anak mual muntah selamamakan

7. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu mengatakan An. K sudahmau makan

- Ibu mengatakan An. K makansedikit

- Ibu mengatakan anak sudahtidak ada mutah

O:- Tampak An. K makan sedikit- Porsi makan tidak dihabiskan

A: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 125: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Kerusakanmembranmukosa oral

1. meningkatkan asupan oral sepertisering meberikan anak minum

β. mendukung pasien dan keluarga untukmembantu pemberian makanan denganbaik

γ. memonitor satus hidrasi misalnyamembran mukosa lembab, denyut nadiadekuat

4. menganjurkan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan

5. menganjurkan pasien untuk melakukanperawatan rongga mulut denganmenggunakan pembersih yang tepat

6. menganjurkan pasien untukmenggunakan nistatin obat kumuruntuk mengontrol infeksi jamur.

S:- Ibu E mengatakan anak masihsariawan

- Ibu E mengatakan anak sudahbisa makan tetapi hanyasedikit

- Ibu E mengatakan sariawanmulai mengering

O:- Masih tampak sariawan padabibir dan mulut anak

- Anak sudah mulai makandengan porsi sedikit

- Anak diberi nistatin 4xβ,5 ccA: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Page 126: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

.FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

E. Pengkajian Keperawatan

γ. Pengumpulan data

b. Identifikasi klien

Nama : An. G

Umur : 8 tahun

Tanggal lahir : 16 Agustus β008

Jenis kelamin : perempuan

Status kawin : belum kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Anak Ke- : Ke-β

Alamat : Pasa lama, pasar lama muaro air haji,

linggo sari baganti, kabupaten pesisir

selatan

Tanggal masuk RS : γ0 Mei β017

Tanggal pengkajian : γ0 Mei β017

Diagnos medis : ALL

No.MR : 97709β

Ruang rawat : Ruang Rawat Kronis IRNA Kebidanan

dan Anak RSUP Dr. M.Djamil Padang

b. Identifikasi penanggung jawab

Tabel. 4.1Identitas Penanggung Jawab

Identitas Ibu Ayah

Nama Ny.F Tn.S

Umur 4β tahun 41 tahun

Agama Islam Islam

Page 127: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Pendidikan SMP SD

Pekerjaan IRT Petani

Alamat Pasa lama, pasar lama muaro air haji, linggo sari

baganti, kabupaten pesisir selatan

c. Riwayat kesehatan

6. Riwayat kesehatan sekarang

c) Keluhan utama

An. G dibawa ke RSUP Dr. M.Djamil Padang melalui

Poliklinik pada tanggal γ0 Mei β017 dengan keluhan anak

tampak pucat dan nafsu makan berkurang sebelum masuk

rumah sakit

d) Keluhan saat di kaji

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal γ0 Mei β017, Ibu

F mengatakan anak tampak pucat dan nafsu makan berkurang.

Ibu mengatakan anak tidak ada demam. Anak sekarang

menjalankan kemoterapi minggu ke-10 fase konsolidasi.

7. Riwayat kesehatan dahulu

Ibu F mengatakan anaknya sudah didiagnosis menderita ALL pada

bulan Januari β017 dan sudah menjalani kemoterapi.

8. Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

dengan anak, penyakit infeksi lainnya.

Page 128: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Genogram :

Keterangan :

= laki-laki = perempuan pasien

= tinggal serumah = menikah = saudara

9. Riwayat imunisasi

Kesimpulan : imunisasi anak tidak lengkap

10. Riwayat perkembangan anak

Usia anak saat :

i) Berguling : γ bulan

j) Duduk : 7 bulan

k) Merangkak : 8 bulan

l) Berdiri : 11 bulan

m) Berjalan : 1β bulan

n) Tersenyum pertama kali : 4 bulan

o) Bicara pertama kali : 8 bulan, kata “maa”, “paa”

p) Berpakaian tanpa bantuan: γ6 bulan

Kesimpulannya : An. G tidak mengalami keterlambatan

perkembangan

Page 129: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

e. Lingkungan

Rumah : permanen, lantai keramik

Sampah : dibuang di TPA dan diangkut setiap pagi oleh petugas

Jamban : di dalam rumah

Pekarangan : luas dan masih bertanah

Sumber air minum : air galon

Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: kadang-kadang

Kesimpulan: hygiene kurang dan sanitasi lingkungan baik

γ. Pengkajian khusus

b. Pemeriksaan fisik

Tabel. 4.βPemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan fisik Hasil

1) Kesadaran Kompos mentis

GCS = E4 M6 V5

β) Tanda-tanda vital Nadi =94 x/i

Suhu = γ6,γ0C

RR = β1 x/i

γ) Posture BB sekarang = ββ kg

TB = 110 cm

5) Kepala Bentuk normal, bersih

Benjolan tidak ada

Rambut jarang dan rontok

6) Mata Simetris, konjungtiva subanemis

Sklera tidak ikterik

Reflek cahaya ada

Konjungtiva tidak anemis

7) Hidung Simetris

Page 130: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Hidung bersih

Pernafasan cuping hidung (-)

8) Mulut Mukosa bibir kering dan pucat

Rongga mulut bersih

9) Telinga Simetris

Bersih, pendengaran baik

Posisi puncak pina sejajar dengan kontus

mata

10) Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjer getah

bening

11) Thorak I = simetris ki= ka, tidak adanya

pergerakan dinding dada kedalam saat

bernafas

Pa = fremitis ki=ka

Pe = sonor

A = bronkovesikuler, ronkhi (-/-),

wheezing (-/-)

1β) Jantung I = iktus cordis tidak terlihat

Pa = iktus kordis teraba 1 jari medial

IMCS RIC V

Pe = tidak dilakukan

A = irama jantung reguler

1γ) Abdomen I = distensi (-), simetris

A = bissing usus (+)

Pa = nyeri (-)

Pe = thympani

14) Kulit Turgor kembali cepat

Oedema tidak ada

15) Ekstremitas atas Capillary reffil <β detik

Page 131: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Akral hangat

Pada ekstremitas kiri tampak luka bekas

pemasangan infus yang menyebabkan

gatal- gatal dan kulit sekitarnya kemerahan

16) Ekstremitas bawah Capillary reffil < β detik

Akral hangat

Tidak ada oedema

17) Genitalia Bentuk normal

Genitalia bersih

6. Kebiasaan sehari-hari

Tabel. 4.β

Pola Kebiasaan

No Pola Kebiasaan

a Nutrisi

dan cairan

Sehat:

Makanan biasa dengan nasi lauk dan sayuran. Porsi tidak

habis.

Minum air putih ± 500 cc

Sakit:

Diet: makanan biasa TKTP 1600 kkal

Porsi tidah habis

b Istirahat

dan tidur

Siang

Sehat:

Pola tidur teratur

Tidur β-γ jam

Sakit:

Pola tidur teratur, tidak ada

gangguan

Malam

Sehat:

Pola tidur teratur

Tidur 8-9 jam

Sakit:

Pola tidur teratur, tidak ada

gangguan

Page 132: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

c Eliminasi BAK

Sehat:

5- kali sehari, warna kuning

bening, lebih kurang 400 cc/

kali

Sakit:

BAK lebih dari γ kali, 100

cc, warna

kuning,Menggunakan

pampers.

BAB

Sehat:

1-β kali sehari, warna

kuning, konsistensi padat

Sakit:

1 kali sehari,

Konsistensi padat,

Warna kuning

d Personal

hygiene

Sehat:

An. Gmandi di kamar mandi, β x sehari pagi dan sore.

Keramas setiap pagi, gosok gigi setelah mandi pagi dan

sore

Sakit:

An. Ghanya dilap diatas tempat tidur oleh ibu β kali sehari

mengunakan washlap, gosok gigi pagi hari.

e Aktivitas

bermain

Sehat:

Anak bermain di lantai rumah, kadang bermain sendiri dan

kadang dengan orang tuadan teman-temannya.

Sakit:

An.K bermain diatas tempat tidur bersama orang tuanya

f Rekreasi Sehat: ada

7. Pemeriksaan penunjang

b. Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal β9 Mei β017

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Page 133: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Hemoglobin 10,4 g/dl 10,β – 15,7 g/dl

Leukosit γ.6γ0/mmγ 5.000 – 17.000/mmγ

Eritrosit γ,7 juta 4,0 – 5,β juta

Trombosit ββ5.000/mmγ 150.000 –50.000/mmγ

Hematroklit γ4% γ7 - 4γ%

Retikulosit γ,1% 0,5 – β%

Hitung jenis :

Basofil

Eosinofil

N.Batang

N.Segmen

Limfosit

Monosit

0%

1%

1%

γ9%

59%

0%

0 - β%

1 – 4%

0 – 5%

β9 – 65%

β9 – 65%

β – 11%

Sel patologis Tidak ditemukan

8. Terapi medis

a. MTX IT 1β gr

b. MTX HD 17 gr IV

c. Leucovenn 8 x 1β gr IV

d. Ondansentron

Page 134: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. Analisa Data

Tabel. 4.4Analisa Data

NO. DATA PENYEBAB MASALAH1. DS:

1. Ibu mengatakan anaknya pucat sebelum masuk rumah sakitβ. Ibu mengatakan anaknya akan menjalani kemoterapiDO:1. Anak tampak pucatβ. Nadi: 94 x/ menitγ. Suhu: γ6,γ0C, pernafasan β1 x/menit4. Leukosit γ.6γ0/mmγ

imunosupresi Resiko infeksi

β. DS:γ. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang4. Ibu mengatakan anaktidak menghabiskan porsi makananDO:5. Anak tampak malas makan6. Diet yang diberikan tidak tampak tidak dimakan7. BB ββ kg8. Membrane mukosa bibir An. K tampak kering dan pucat

Kurangnya asupanmakan

Ketidak seimbangannutrisi kurang darikebutuhan

γ. DS:1. Ibu mengatakan pada tangan kiri anak terdapat bintik bintik dan

kemrahanβ. An.G mengatakan tangan kiri terasagatalγ. Ibu mengatakan tangan kiri anak terdapat luka bekas pemasangan

infus sebelumnya

imunodefisiensi Kerusakan integritaskulit

Page 135: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

DO:1. Anak tampak menggaruk tangan kiriβ. Pada ekstremitas kiri tampak luka bekas pemasangan infus yang

menyebabkan gatal- gatal dan kulit sekitarnya kemerahan

F. Diagnosa keperawatan

Tabel. 4.5Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

No Diagnosa keperawatan Ditemukan masalah Dipecahkan masalahTanggal Paraf Tanggal Paraf

1. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi γ0 Mei β017 0γ Juni β017β. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan kurangnya asupan makanγ0 Mei β017 0γ Juni β017

γ. Kerusakan integritas kulit berhubungan denganimunodefisiensi

γ0 Mei β017 0γ Juni β017

Page 136: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

G. Intervensi keperawatan

Tabel. 4.6Intervensi Keperawatan

No Diagnosakeperawatan

NOC NIC

β. Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

NOC:g. Status imunitasKriteria hasil:13. Fungsi gastrointestinal14. Fungsi respirasi15. Suhu tubuh16. Integritas kulit17. Jumlah sel darah putih absolut18. Jumlah sel darah putih diferensial

h. Respon pengobatanKriteria hasil:11. Perubahan gejala yang diharapkan1β. Pemeliharaan kadar darah yang

diharapkan1γ. Respon perilaku yang diharapkan14. Reaksi alergi15. Interaksi pengobatan

i. Status nutrisiKriteria Hasil:

NIC:g. Kontrol infeksi19. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan

setiap pasienβ0. Batasi pengunjungβ1. Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang

sesuaiββ. Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatanβγ. Anjurkan pasien dan pengunjung untuk mencuci tanganβ4. Jaga lingkungan aseptik yang optimalβ5. Tingkatkan intake nutrisiβ6. Berikan terapi antibiotik yang sesuaiβ7. Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenaibagaimana menghindari infeksi

h. Manajemen nutrisi7. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang

dimilki pasien8. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi9. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi

makanan

Page 137: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

1γ. Asupan gizi14. Asupan makanan15. Asupan cairan16. Energi17. Rasio berat badan/tinggi badan18. Hidrasi

i. Monitot tanda-tanda vital7. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan8. Pemantauan suhu tubuh secara terus – menerus dengan tepat9. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermia

β. Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhanberhubungandenganketidakmampuanuntulmengabsorbsimakanan

NOCi. Nutritional statusKriteria hasil:16. Asupan nutrisi17. Asupan makanan18. Asupan cairan19. Energyβ0. Berat/ tinggi badanβ1. Bentuk ototββ. Hidrasi

j. Nutritional status: food and fluidintake

Kriteria hasil:9. Asupan makanan oral10. Asupan cairan slang (NGT/ OGT)11. Asupan cairan oral1β. Asupan nutrisi parenteral

k. Nutritional status: nutrient intakeKriteria hasil:

Nutrition Management17. Kaji adanya alergi makan18. Tanyakan makanan yang disukai pasien19. Kolaβ0. borasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasienβ1. Berikan makan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan

ahli giziββ. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kaloriβγ. Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak

Nutrition Monitoring18. BB pasien dalam batas normal19. Monitor adanya penurunan berat badanβ0. Monitor interaksi anak selama makanβ1. Monitor lingkungan selama makanββ. Monitor perubahan kulit dan monitoring pigmentasiβγ. Monitor turgor kulitβ4. Monitor mual muntahβ5. Monitor pertumbuhan dan perkembanganβ6. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan pada konjungtiva

Page 138: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

β1. Asupan kaloriββ. Asupan proteinβγ. Asupan lemakβ4. Asupan karbohidratβ5. Asupan seratβ6. Asupan vitaminβ7. Asupan mineralβ8. Asupan besiβ9. Asupan kalsiumγ0. Asupan sodium

l. Weight: body messKriteria Hasil:14. Berat badan15. Ketebalan lipatan kulit subskapularis16. Persentase lamak tubuh17. Lingkar kepala (cm)18. Tinggi badan/ cm19. Berat badan percm

γ. Nyeri akut NOCTissue integrity : Skin and MucousMembranes

Kriteria hasil :

1. Integritas kulit yang baik bisadipertahankan ( sensasi, elastic sitas,temperature, hidrasi, pigmentasi )

NICPressure Management

9. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaianyang longgar10. Hindari kerutan pada tempat tidur11. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering1β. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien setiap dua jam sekali)1γ. Monitor kulit akan danya kemerahan14. Oleskan lotion atau minyak baby/baby oil pada daerah yang

Page 139: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

β. Tidak ada luka / lesi pada kulitγ. Perfusi jaringan baik4. Menunjukkan pemahaman dalam

proses perbaikan kulit dan mencegahterjadinya cedera berulang

5. Mampu melindungi kulit danmempertahankan kelembaban kulitdan perawatan alami

tertekan15. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien16. Monitor status nutrisi pasien17. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

H. Implementasi keperawatan

Tabel. 4.7Implementasi keperawatan

No Hari/tanggal

Diagnosakeperawatan

Implementasi Evaluasi Paraf

1. Selasa/ γ0Mei β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

9. Membersihkan lingkungan denganbaik

10. Membatasi pengunjung11. Mengajarkan pasien dan keluarga cuci

tangan1β. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah1γ. Memberikan terapi sesuai dengan

order dokter14. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan15. Memantau suhu secara terus menerus

S: - Ibu F mengatakan An.Gtampak pucat

- Ibu mengatakan An. Gakanmenjalani kemoterapiminggu ke-10

O:- Anak tampak pucat- Anak akan menjalani

kemoterapi- Suhu γ6,6oC, nadi 100x/i,

pernapasan ββx/i

Page 140: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

16. Menganjurkan pasien memakaimasker apabila keluar ruangan

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan 1 sampai

8

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengankurangnyaasupan makan

10. Mengkaji anak mempunyai alergiterhadap makanan

11. Berkolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan anak

1β. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

1γ. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

14. Memantau interaksi anak selamamakan

15. Mencatat jumlah makanan yangdihabiskan oleh anak setiap kalimakan

16. mempersiapkan lingkungan yangaman pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

17. Memantau anak mual muntah selamamakan

18. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu F mengatakan An. Gkurang nafsu makan dan tidakmenghabiskan makanannya

O:- BB: ββ kg- Kulit tampak pucat- Diet makanan biasa TKTP1600 kkal

- Porsi diet tidak habisA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 141: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

1. menjaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering

β. memonitor kulit akan danya kemerahanγ. mengoleskan lotion atau minyak

baby/baby oil pada daerah yangtertekan

4. memonitor aktivitas dan mobilisasipasien

5. memonitor status nutrisi pasien6. menganjurkan keluarga memandikan

pasien dengan sabun dan air hangat

S:- Ibu F mengatakan tangan kiriAn. G gatal-gatal

- Ibu F mengatakan terdapatluka bekas pemasangan infus

O:- Pada ekstremitas kiri tampakluka bekas pemasangan infusyang menyebabkan gatal- gataldan kulit sekitarnya kemerahan

- An.G tidak ada alergi makananA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

β. Rabu / γ1Mei β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

8. Membersihkan lingkungan dengan baik9. Membatasi pengunjung10. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah11. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter1β. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan1γ. Memantau suhu secara terus menerus14. Menganjurkan pasien memakai masker

S: - Ibu F mengatakan An. Ksedang menjalanikemoterapi

- Ibu mengatakan An.Gmasih tampak pucat

O:- Anak tampak pucat- Suhu γ6,4oC, nadi 98x/i,

pernapasan βγx/i- Pasien sedang menjalani

Page 142: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

apabila keluar ruangan kemoterapi

A: Masalah belum teratasiP: ntervensi dilanjutkan 1 sampai

7Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

10. Mengkaji anak mempunyai alergiterhadap makanan

11. Berkolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan anak

1β. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

1γ. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

14. Memantau interaksi anak selama makan15. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan16. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

17. Memantau anak mual muntah selamamakan

18. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu F mengatakan An. Gmasih kurang nafsu makan

- Ibu F mengatakan An. Gtidakmenghabiskan makanan yangdiberikan

- Ibu F mengatakan anaknyamuntah setelah menjalanikemoterapi

O:- BB: ββ kg- Kulit pucat- An. K tidak menghabiskanmakanan yang di berikan

A: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 143: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

1. menjaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering

β. memonitor kulit akan danya kemerahanγ. mengoleskan lotion atau minyak

baby/baby oil pada daerah yangtertekan

4. memonitor aktivitas dan mobilisasipasien

5. memonitor status nutrisi pasien6. menganjurkan keluarga memandikan

pasien dengan sabun dan air hangat

S:- Ibu F mengatakan tangan kiriAn. G gatal-gatal

- Ibu F mengatakan terdapatluka bekas pemasangan infus

O:- Pada ekstremitas kiri tampakluka bekas pemasangan infusyang menyebabkan gatal- gataldan kulit sekitarnya kemerahan

- An.G tidak ada alergi makananA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

γ. Kamis / 01Juni β017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

8. Membersihkan lingkungan dengan baik9. Membatasi pengunjung10. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah11. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter1β. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan1γ. Memantau suhu secara terus menerus14. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - Ibu F mengatakan An.Gtidak ada demam setelahselesai kemoterapi

- Ibu mengatakan An.Gmasih tampak pucat

O:- Anak tampak pucat- Suhu γ6,6oC, nadi 99x/i,

pernapasan β1x/i- Pasien banyak istirahat

Page 144: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

A: Masalah belum teratasiP: ntervensi dilanjutkan 1 sampai7

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

8. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

9. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

10. Memantau interaksi anak selama makan11. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan1β. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

1γ. Memantau anak mual muntah selamamakan

14. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

S:- Ibu E mengatakan An. Kmasihmual

- Ibu E mengatakan An. K tidakmenghabiskan makanan yangdiberikan

O:- BB: ββ kg- An. K tidak menghabiskanmakanan yang di berikan

- An. K hanya makan cemilanyang diberikan oleh rumahsakit

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

1. menjaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering

β. memonitor kulit akan danya kemerahanγ. mengoleskan lotion atau minyak

baby/baby oil pada daerah yangtertekan

S:- Ibu F mengatakan tangan kiriAn. G gatal-gatal

- Ibu F mengatakan terdapatluka bekas pemasangan infus

O:

Page 145: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

4. memonitor aktivitas dan mobilisasipasien

5. memonitor status nutrisi pasien6. menganjurkan keluarga memandikan

pasien dengan sabun dan air hangat

- Pada ekstremitas kiri tampakluka bekas pemasangan infusyang menyebabkan gatal- gataldan kulit sekitarnya kemerahan

- An.G tidak ada alergi makananA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

4. Jumat/0β Juniβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

8. Membersihkan lingkungan dengan baik9. Membatasi pengunjung10. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah11. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter1β. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan1γ. Memantau suhu secara terus menerus14. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - ibu mengatakan anaknyatidak ada demam

- Ibu mengatakan anakmasihtampak pucat

O:- Suhu : γ6,50C- Nadi : 91x/ menit- P: β0x/ menit- Anak tampak pucat

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhan

8. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

9. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anak

S:- Ibu mengatakan nafsumakanAn. Gmasih berkurang

- Ibu mengatakan muntah

Page 146: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

berhubungandengan kurangasupan makan

terhadap nutrisi.10. Memantau interaksi anak selama makan11. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan1β. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

1γ. Memantau anak mual muntah selamamakan

14. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

berkurang

O:- Tampak An.Gmakan tetapihanya sedikit

- Porsi makan tidak dihabiskanA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

1. menjaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering

β. memonitor kulit akan danya kemerahanγ. mengoleskan lotion atau minyak

baby/baby oil pada daerah yangtertekan

4. memonitor aktivitas dan mobilisasipasien

5. memonitor status nutrisi pasien6. menganjurkan keluarga memandikan

pasien dengan sabun dan air hangat

S:- Ibu F mengatakan tangan kiriAn. G gatal-gatal

- Ibu F mengatakan terdapatluka bekas pemasangan infus

O:- Pada ekstremitas kiri tampakluka bekas pemasangan infusyang menyebabkan gatal- gataldan kulit sekitarnya kemerahan

- An.G tidak ada alergi makananA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 147: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

5. Sabtu/0γ Juniβ017

Risiko infeksiberhubungandenganimunosupresi

1. Membersihkan lingkungan dengan baikβ. Membatasi pengunjungγ. Meningkatkan intake nutrisi dengan

cara perbanyak makan buah4. Memberikan terapi sesuai dengan order

dokter5. Memonitor tanda – tanda vital seperti

suhu, nadi dan pernapasan6. Memantau suhu secara terus menerus7. Menganjurkan pasien memakai masker

apabila keluar ruangan

S: - ibu mengatakan anaknyatidak ada demam

- Ibu mengatakan anakmasihtampak pucat

O:- Suhu : γ6,γ0C- Nadi : 95x/ menit- P: β1x/ menit- Anak tampak pucat

A: Masalah belum teratasiP: Intervensi dilanjutkan dandidelegasikan kepada perawatruangan

Ketidakseimbangan nutrisikurang darikebutuhanberhubungandengan kurangasupan makan

1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungankalori yang dibutuhkan anak

β. Memberikan informasi kepada orangtua mengenai kebutuhan anakterhadap nutrisi.

γ. Memantau interaksi anak selama makan4. Mencatat jumlah makanan yang

dihabiskan oleh anak setiap kali makan5. mempersiapkan lingkungan yang aman

pada saat anak makan sepertimenghilangkan bau- bau yang dapatmenghilangkan nafsu makan anak

S:- Ibu mengatakan nafsumakanAn. Gmasih berkurang

- Ibu mengatakan muntahberkurang

O:- Tampak An.G makan tetapihanya sedikit

- Porsi makan tidak dihabiskanA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan dan

Page 148: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

6. Memantau anak mual muntah selamamakan

7. Menganjurkan ibu untuk terusmemberikan air putih

didelegasikan kepda perawatruangan

Kerusakanintegritas kulitberhubungandenganimunodefisiensi

1. menjaga kebersihan kulit agar tetapbersih dan kering

β. memonitor kulit akan danya kemerahanγ. mengoleskan lotion atau minyak

baby/baby oil pada daerah yangtertekan

4. memonitor aktivitas dan mobilisasipasien

5. memonitor status nutrisi pasien6. menganjurkan keluarga memandikan

pasien dengan sabun dan air hangat

S:- Ibu F mengatakan tangan kiriAn. G gatal-gatal

- Ibu F mengatakan terdapatluka bekas pemasangan infus

O:- Pada ekstremitas kiri tampakluka bekas pemasangan infusyang menyebabkan gatal- gataldan kulit sekitarnya kemerahan

- An.G tidak ada alergi makananA: Masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan

Page 149: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 150: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 151: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 152: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 153: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 154: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 155: POLITEKNIKKESEHATANKEMENKESPADANG ...pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/yosi_oktavia...Leukemia termasuk 10 penyakit terbanyak yang dirawat diruang rawat inapRSUPDr.M.DjamilPadangtahunβ014,anakyangdirawatberjumlah

Poltekkes Kemenkes Padang