pola pengelolaan keuangan keluarga pada ibu rumah …

21
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH TANGGA (STUDI PADA IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI CLEANING SERVICE DI UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU) Sitti Rahmah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau Abstract:This study aims to determine the background of women or housewives worked as a cleaning service at UIN Suska Riau and to determine the pattern of family financial management of women or housewives who worked as a cleaning service at UIN Suska Riau. The study was conducted at UIN Suska Riau with the object of research is a housewife who works as a cleaning service at UIN Suska Riau. Data collection techniques used are in-depth interviews with data analysis techniques using qualitative analysis. The results showed that the reason women or housewives worked as a cleaning service at UIN Suska Riau is due to the social and economic aspects. In managing the family finances, respondent does not meet the criteria of good management, because the proper management must meet the following stages, namely stages of planning, implementation, and assessment stages or controlling. However, in the family housewives of new cleaning service only carry out planning stages, while implementing and controlling have not been implemented properly. Key Words: Women; cleaning service; financial; family Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perempuan atau ibu rumah tangga bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau dan untuk mengetahui pola pengelolaan keuangan keluarga perempuan atau ibu rumah tangga yang bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau. Penelitian dilakukan di UIN Suska Riau dengan objek penelitiannya adalah ibu rumah tangga yang bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan perempuan atau ibu rumah tangga bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau adalah karena aspek sosial dan ekonomi.Dalam mengelola keuangan keluarga, responden kurang memenuhi kriteria pengelolaan yang baik, karena dalam pengelolaan yang baik harus memenuhi tahapan-tahapan sebagai berikut, yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahapan penilaiannya atau controlling. Namun, dalam keluarga ibu rumah tangga cleaning service baru melaksanakan tahapan perencanaan saja, sedangkan pelaksanaan dan controlling belum dilaksanakan dengan baik. Kata Kunci: perempuan, cleaning service, keuangan, keluarga PENDAHULUAN Perempuan sebagai ibu rumah tangga merupakan peran yang sangat penting artinya dalam pembentukan keluarga sejahtera sebagai unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Perempuan juga mempunyai prototipe sebagai makhluk Tuhan yang lemah dan identik dengan kelembutan karena perempuan mempunyai naluri 132

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADAIBU RUMAH TANGGA (STUDI PADA IBU RUMAH TANGGA

YANG BEKERJA SEBAGAI CLEANING SERVICEDI UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU)

Sitti Rahmah

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau

Abstract:This study aims to determine the background of women or housewives worked as a cleaningservice at UIN Suska Riau and to determine the pattern of family financial management of women orhousewives who worked as a cleaning service at UIN Suska Riau. The study was conducted at UIN SuskaRiau with the object of research is a housewife who works as a cleaning service at UIN Suska Riau. Datacollection techniques used are in-depth interviews with data analysis techniques using qualitative analysis.The results showed that the reason women or housewives worked as a cleaning service at UIN Suska Riau isdue to the social and economic aspects. In managing the family finances, respondent does not meet thecriteria of good management, because the proper management must meet the following stages, namely stagesof planning, implementation, and assessment stages or controlling. However, in the family housewives ofnew cleaning service only carry out planning stages, while implementing and controlling have not beenimplemented properly.

Key Words: Women; cleaning service; financial; family

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perempuan atau ibu rumahtangga bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau dan untuk mengetahui pola pengelolaan keuangankeluarga perempuan atau ibu rumah tangga yang bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau.Penelitian dilakukan di UIN Suska Riau dengan objek penelitiannya adalah ibu rumah tangga yang bekerjasebagai cleaning service di UIN Suska Riau.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancaramendalam dengan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwaalasan perempuan atau ibu rumah tangga bekerja sebagai cleaning service di UIN Suska Riau adalah karenaaspek sosial dan ekonomi.Dalam mengelola keuangan keluarga, responden kurang memenuhi kriteriapengelolaan yang baik, karena dalam pengelolaan yang baik harus memenuhi tahapan-tahapan sebagai berikut,yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahapan penilaiannya atau controlling. Namun, dalam keluargaibu rumah tangga cleaning service baru melaksanakan tahapan perencanaan saja, sedangkan pelaksanaandan controlling belum dilaksanakan dengan baik.

Kata Kunci: perempuan, cleaning service, keuangan, keluarga

PENDAHULUANPerempuan sebagai ibu rumah

tangga merupakan peran yang sangatpenting artinya dalam pembentukankeluarga sejahtera sebagai unit terkecil

dalam kehidupan bermasyarakat danbernegara.Perempuan juga mempunyaiprototipe sebagai makhluk Tuhan yanglemah dan identik dengan kelembutankarena perempuan mempunyai naluri

132

Page 2: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

keibuan untuk memberi kasih sayangdan ketenteraman dalam keluarganya.

Era globalisasi menuntut perankaum perempuan berstatus ganda.Selain sebagai ibu dan istri jugamenuntutnya bekerja di luar rumahsebagai perempuan karir. Kondisi inibukan dianggap sebagai pemberat bagikaum perempuan dalam menjalankankehidupannya, bahkan dianggapsebagai pembebas. Pasalnya selama inikaum perempuan dianggap tabu untukkeluar rumah sehingga mengekangdirinya dalam berbagai aktivitas.

Adanya pengekangan Inimenjadikan kaum perempuan tidakdianggap setara dengan kaum laki-laki.Dengan keterbatasan keluar dan bekerjadapat diartikan bahwa kaum perempuantidak diberi kesempatan sama untukmengembangkan kemampuansebagaimana kaum laki-laki. Kenyataanini dapat dianggap sebagai pelanggaranHak Asasi Manusia (HAM) terhadapperempuan.Lihatlah betapa kaumperempuan dengan tiadanya kebebasanuntuk berkarir hanya berkisar pada tigatempat, kasur dapur, dan kasur.

Dalam sebuah penelitianterhadap kaum perempuan di Inggrisyang lahir pada 1946 misalnya,ditemukan bahwa perempuan yangmempunyai peran ganda, semisalsebagai perempuan karir dan ibu rumahtangga, atau menjadi single parent sambilbekerja, cenderung memiliki kondisikesehatan jauh lebih baik dibandingkan

dengan perempuan yang hanya sebagaiibu rumah tangga. Realita yang terjadi,perempuan yang hanya mempunyaisatu peran dalam kehidupannya, baikyang hanya menjadi ibu rumah tanggaatau perempuan bekerja yang tetapmelajang, setelah mencapai usia paruhbaya, mayoritas mengalami penurunankondisi kesehatan yang cukup serius.

Seorang perempuan yanghidupnya hanya sebagai ibu rumahtangga memiliki kondisi kesehatanyangjauh dari standar sehat.Selanjutnya,perempuan yang hanya berperansebagai orang tua tunggal dan yangterakhir adalah mereka yang tidakmemiliki anak atau tetap melajang.Bagiseorang perempuan yang hanyaberperan sebagai ibu rumah tanggacenderung memiliki berat badan yangberlebihan, menduduki tingkat obesitasrata-rata yang paling tinggi sekitar 38persen.Berbeda dengan perempuanyang berperan sebagai istri.Ibu dansekaligus berkarir, rata-rata tidakberlebih berat badannya. Dalam padaitu, Dr Anne Mc Munn dari UniversityCollege London, dalam laporannyamenerangkan bahwa perempuan yangmempunyai dua atau lebih peran,setelah kurun waktu yang lama akanmemiliki kondisi kesehatan yang baikpada saat ia mencapai usia 54 tahun. Halini karena perempuan karir lebihcenderung bisa mengombinasikan karirdan keluarganya dalam menjalanikehidupan.

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

133

Page 3: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

Partisipasi perempuanmenyangkut peran tradisi dan transisi.Peran tradisi atau domestic mencakupperan sebagai istri, ibu, dan pengelolarumah tangga.Sementara peran transisimeliputi pengertian perempuan sebagaitenaga kerja, anggota masyarakat, danmanusia pembangunan.Pada perantransisi,perempuan sebagai tenaga kerjaturut aktif dalam kegiatan ekonomi(mencari nafkah) di berbagai kegiatansesuai dengan keterampilan danpendidikan yang dimiliki serta lapanganpekerjaan yang tersedia (Sukesi, 1991).

Fenomena yang terjadi dalammasyarakat adalah semakin banyaknyaperempuan membantu suami mencaritambahan penghasilan, baik dipemerintahan, swasta maupun sebagaipengusaha.Selain karena didorong olehkebutuhan ekonomi keluarga, jugaperempuan semakin dapatmengekspresikan dirinya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Keadaanekonomi keluarga mempengaruhikecenderungan perempuan untukberpartisipasi di pasar kerja, agar dapatmembantu meningkatkan perekonomiankeluarga.

Di UIN Suska Riau, terdapatbanyak perempuan atau ibu rumahtangga yang memilih profesi sebagaicleaning service. Pekerjaan tersebutmengandalkan kemampuan fisik yangkuat dalam membersihkan ruangan diUIN Suska Riau.Pada umumnyapekerjaan sebagai cleaning service

dilakukan oleh ibu rumah tanggatersebut sebagai pekerjaan utama yangbertujuan untuk menambahpendapatan keluarga.

Dalam keuangan keluarga, uangmemang bukan segalanya. Uang yangdidefinisikan sebagai alat bayar, alatmemupuk kekayaan dan sekaligusuntuk berjaga-jaga bisa membuatseseorang merasa bahagia. Tetapi disisilain, banyak pula fakta yangmemperlihatkan uang juga dapatmenimbulkan suatu malapetaka.

Perempuan yang berkedudukansebagai istri bertanggung jawab untukmengasuh dan mendidik anak-anak.Oleh karena itu, perempuan harusmemiliki pengetahuan dan keterampilanyang cukup serta memadai terutamatentang bagaimana mengelola keuangankeluarga agar pendapatan yangdiperoleh dapat memenuhi kebutuhanseluruh anggota keluarga.

Berdasarkan survei awal peneliti,diperoleh data bahwa penghasilankeluarga perempuan yang bekerjasebagai cleaning service di UIN SuskaRiau sekitar delapan ratus ribu rupiahper bulan. Penghasilan tersebut haruscukup untuk memenuhi seluruhkebutuhan hidup keluarga sehari-sehari.Namun, untuk dapat memenuhisemua kebutuhan hidup sehari-hari,karena semakin meningkatnya kebutuhananggota keluarga, maka sangat diperlukanpola pengelolaan keuangan keluargayang baik.

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

134

Page 4: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

TINJAUAN PUSTAKAKeluarga

Keluarga merupakan kenyataansosial yang hanya lenyap bersamaandengan ketiadaan hidup itu sendiri.Sebagai sebuah media, keluarga adalahmedia yang menempati posisi bukansaja strategis melainkan juga sangat vitaldalam mewujudkan kesinambunganhidup manusia. Menurut Jeffa Leibo(1994: 52) keluarga merupakan pola-pola tingkah laku yang berhubungandengan fungsi-fungsi untuk melahirkan(menurunkan keturunan dan berfungsisebagai kelengkapan masyarakat dalammembentuk warga yang mencerminkanidentitas setempat).

Menurut Murdock (Simanjuntak,1979), keluarga diartikan sebagai satukelompok sosial yang ditandai olehtempat tinggal bersama, kerjasamaekonomi dan reproduksi tetapi secarasosialpun kita mengenal beberapadefinisi keluarga yang dapat diartikansebagai:a. Suatu kelompok yang mempunyai

nenek moyang yang sama.b. Suatu kelompok kekerabatan yang

disatukan oleh darah atau perkawinan.c. Pasangan perkawinan dengan atau

tanpa anak.d. Pasangan tanpa nikah dengan

memiliki anak.e. Satu orang dengan beberapa anak.

Dapat dikatakan bahwa keluargamerupakan sekelompok orang yang

satu sama lain mempunyai hubungandan bekerja sama guna memenuhikebutuhan hidupnya, baik ituberdasarkan pertalian darah maupunberdasarkan perkawinan. Keluargasebagai unit terkecil dari strukturmasyarakat memiliki peranan yangsangat menentukan dalam kehidupanberbangsa dan bernegara.

Fungsi keluarga mencakupseluruh aspek yang dipentingkan dalamkehidupan itu. Fungsi-fungsi tersebutmisalnya: fungsi biologis, fungsipemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsikeagamaan, fungsi sosial, dansebagainya. Setiap keluarga pastimempunyai fungsi di atas, kompleksitasfungsi keluarga menandakan betapakeluarga merupakan lembaga sosialyang sangat berarti dalam kehidupanmanusia.

Fungsi ekonomi keluarga meliputipencarian nafkah, perencanaannya,pemanfaatannya atau pembelajarannya.Pada dasarnya suami sebagai pemimpindalam rumah tangga mempunyaitanggung jawab untuk menciptakankesejahteraan keluarganya, akan tetapitidak berarti istri tidak dibenarkanuntuk membantu suami mencarinafkah.

Motivasi istri untuk membantusuaminya antara lain: untuk menambahpendapatan keluarga, untukmenghindari kebosanan, untuk mengisiwaktu luang, karena mempunyaiketerampilan atau keahlian tertentu

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

135

Page 5: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

yang ingin dimanfaatkan, untukmemperoleh “status”, atau untukmengembangkan diri. Kebutuhanekonomi keluarga sangat penting bagikelangsungan hidupberkeluarga.Kebutuhan tersebutmencakup kebutuhan-kebutuhanpokok, kebutuhan sekunder, dankebutuhan tersier.

Pembagian KerjaMeskipun kaum perempuan

dianggap lemah, namun setelah adanyakebebasan berkarir ternyata kaumperempuan dapat menunjukkankemampuan di masyakarat. Terbuktidalam berorganisasi, berpolitik hinggabekerja, banyak posisi penting yangselama ini hanya diduduki kaum laki-laki setelah dipegang kaum perempuanmalah menjadi semakin membaik.Hanya saja kaum perempaun harusingat, betapapun berkarir bisa sajadilakukan, sebagai perempuan harusmenyadari betapa harga yang harusmereka bayar sangat besar. Merekaharus bisa membayar dengan psikologi,biologi, dan sosial demi mengejarpredikat perempuan karir yang sukses.

Jika kaum perempuan tak dapatmembayarnya dengan berbagai macampersyaratan tersebut, bukan tidakmungkin karir yang mereka impikanuntuk sukses akan kandas di tengahJalan. Dalam dunia karir saat ini betapakaum perempuan menduduki posisipenting bahkan tak dapat digantikan

kaum laki-laki.Namun, yang dilakukansangat tidak sesuai dengan fitrahmanusia sebagai makhluk yangbernorma dan beragama.Banyak karirsukses yang dilakukan kaumperempuan karena hanyamengandalkan kemolekan tubuhnya,mengandalkan senyum sehingga dapatmenarik perhatian banyak orang.

Pembagian tugas dalamkeluarga, laki-laki berkarir mencarikecukupan keluarga dan perempuanmengurus anak dan mengatur rumahkiranya akan membuat keluargamenjadi harmonis. Jika memangperempuan ingin berperan ganda, (baca;menjalankan tugas utama dan berkarir),tentu sangat mulia, hanya saja jangansampai melanggar norma-norma yangada.Banyak karir yang dapat diciptakanperempuan dengan tetap menunaikantugasnya sebagai pendampingsuaminya, diantaranya menulis untukdibuat buku atau artikel dan berbagaikreativitas lain yang dikuasai dengansyarat tetap menjaga kodratnya sebagaiseorang perempuan.

Dewasa ini masalah pembagiankerja antara perempuan dan laki-lakisemakin sering dibicarakan sebagaipangkal permasalahan dalam studiperempuan ataupun dalam studigender. Hal ini muncul bersama-samadalam proses evolusi masyarakat yangterus berjalan dan memakan waktuyang panjang. Pembagian kerja seksualabsah saja, namun yang perlu dilihat

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

136

Page 6: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

adalah bagaimana posisi masing-masing dalam hubungan kerja danbagaimana memberikan nilai terhadapprestasi masing-masing.

Menurut Sukesi (1991)pembagian kerja seksual bukanmerupakan sesuatu yang keliru,akantetapi penilaian yang berat sebelah yangpatut dipertanyakan keabsahannya.Pembagian kerja perempuan dan laki-laki dapat dilihat pada aktivitas fisikyang dilakukan, dimana perempuanbertanggung jawab atas pekerjaanrumah tangga, sedangkan laki-lakibertanggung jawab atas pekerjaannafkah. Pekerjaan rumah tangga tidakdinilai sebagai pekerjaan karena alasanekonomi semata dan akibatnyapelakunya tidak dinilai bekerja.

Permasalahan yang munculkemudian adalah pekerjaan rumahtangga sebagai bagian dari pekerjaannon produksi tidak menghasilkan uang,sedangkan pekerjaan produksi (publik)berhubungan dengan uang.Uang berartikekuasaan, berarti akses yang besar kesumber-sumber produksi, berarti statusyang tinggi dalam masyarakat.

Peran Perempuan dalam RumahTangga

Perempuan sekarang sudahbanyak mendapatkan kesempatan untukmengembangkan karir danprofesionalisme di masyarakat sepertisebagai guru, manager, angota DPR,maupun sebagai menteri. Namun begitu,

masih terdapat keadaan beberapaperempuan yang hanya berada didapur, sebagai pembantu, dan lainpekerjaan yang selalu berada dibelakang, yang tidak berkesempatanuntuk meningkatkan taraf hidup yanglebih terampil dan baik.

Keadaan demikian disebabkanhingga saat ini masih ada anggapansebagian masyarakat, bahwaperempuan hanya sebagai pembantudan pengatur, bukan sebagai salah satupemimpin di dalam rumah tangga, yangbertugas untuk memperhatikan suami,bukan subjek yang perlu mendapatkanperhatian. Perempuan hanya dianggapsebagai subjek yang pekerjaannyasebagai konsumen penghabis gaji ataupendapatan yang diperoleh oleh suami.Anggapan seperti itu memang tidakdapat dibenarkan, karena disadariperempuan juga berkemampuan untukmencari nafkah atau gaji, untukmendapatkan alternatif pendapatan,dan berprestasi.

Peranan perempuan sebagai iburumah tangga telah memberikanperanannya yang sangat mahal danpenting artinya dalam pembentukankeluarga sejahtera, sebagai unit terkecildalam kehidupan bermasyarakat.Dapatdikatakan, pertumbuhan masyarakatditentukan oleh pembentukan keluargasehat dan sejahtera.Perkembangan danpertumbuhan masyarakat untukmemberikan kontribusinya di dalammembangun bangsa dan negara.

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

137

Page 7: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

Banyak ahli bidang sosiologi,antropologi, maupun ekonomimengasumsikan bahwa peran dalamkeluarga berdasarkan jenis kelamin.Danalokasi ekonomi mengarah adanyaperan yang lebih besar dari perempuan,yaitu pekerjaan yang berkaitan denganurusan rumah tangga atau “urusanbelakang”.

Sedangkan pekerjaan laki-lakiadalah dalam pekerjaan produktif yanglangsung menghasilkan atau pekerjaanmencari nafkah.Namun, dalamkenyataan tidak sedikit perempuanyang juga mempunyai peran dalampekerjaan yang menghasilkanpendapatan seperti pertanian,perdagangan kecil, industri rumahtangga, dan lain-lain.Pergeseran dalamperan (pembagian kerja) antara laki-lakidan perempuan dalam keluarga danrumah tangga mencerminkanperubahan peranan perempuan dalamrumah tangga.

Seorang ibu mempunyai peranyang sangat penting di dalam kehidupanbermasyarakat dan bernegara, di manaperan ini tidak hanya untuk dipimpintetapi juga untuk memimpin dan harusdiakui serta diperjuangkan untukmendapat pengakuan yang positif danpasti.

Peran perempuan dalampembangunan, terutama perananperempuan di sektor ekonomi rumahtangga, peran ini pada umumnyadilakukan bersama-sama antara laki-

laki dan perempuan, baik dalam halpengelolaan keuangan rumah tangga,mencari tambahan uang, pemanfaatansarana yang ada serta kebebasan dalamkeuangan keluarga (Siti Chamamahdalam Jeffa Leibo, 2001: 31).

Peran Ganda PerempuanKemajuan ekonomi dan

globalisasi membuat pasar kerjasemakin kompleks. Dampak lain darikemajuan tersebut terlihat dari makinmembaiknya status serta lowongankerja bagi perempuan. Walaupun angkapartisipasi angkatan kerja perempuanmeningkat, namun tidak sedikitperempuan yang bekerja penggal waktu(part time) atau bekerja di sektorinformal.Hal ini berkaitan erat denganperan ganda perempuan sebagai ibuyang bertanggung jawab atas urusanrumah tangga termasuk membesarkananak, serta sebagai pekerja perempuan(Dwiantini, 1995).

Keluarga dapat dilihat dalam artikata sempit, sebagai keluarga inti yangmerupakan kelompok sosial terkecildari masyarakat yang terbentukberdasarkan pernikahan dan terdiri dariseorang suami (Ayah), istri (Ibu), dananak-anak mereka (Munandar,1985).Keluarga adalah kesatuan darisejumlah orang yang saling berinteraksidan berkomunikasi dalam rangkamenjalankan peranan sosial merekasebagai suami, istri, dan anak-anak, saudaralaki-laki dan saudara perempuan.

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

138

Page 8: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

Peran ini ditentukan olehmasyarakat, tetapi peranan dalam tiapkeluarga diperkuat oleh perasaan-perasaan.Perasaan-perasaan tersebutsebagian berkembang berdasarkantradisi dan sebagian berdasarkanpengalaman dari masing-masinganggota keluarga.

Menurut Davis dan Newstrom(1996) peran diwujudkan dalamperilaku. Peran adalah bagian yangdimainkan individu pada setiapkeadaan dan cara tingkah lakunyauntuk menyelaraskan diri dengankeadaan. Perempuan yang bekerjamenghadapi situasi rumit yangmenempatkan posisi mereka di antarakepentingan keluarga dan kebutuhanuntuk bekerja.

Menurut Syamsiah Achmad(dalam Ichromi, 1995), bahwa jumlahperempuan pencari kerja akan semakinmeningkat di sebagian wilayah dunia.Hasil penelitian Kristi Poerwandari,menyebutkan bahwa perempuan ingintetap bekerja, karena pekerjaanmemberikan banyak arti bagi diri: mulaidari dukungan finansial,mengembangkan pengetahuan danwawasan, memungkinkan aktualisasikemampuan, memberikan kebanggaandiri dan kemandirian (meskipunpenghasilan suami mencukupi), sertamemungkinkan subjek mengaktualisasikanaspirasi pribadi lain yang mendasar(seperti) memberi rasa ’berarti” sebagaipribadi, memberikan manfaat untuk

lingkungan/orang lain, maupunmemenuhi esensi hidup sebagaimanusia).

Pola Pengelolaan Keuangan KeluargaManajemen keluarga bukan

hanya aktivitas yang bersifat mekanistis,karena penerapan fungsi manajerialsecara efektif menghadapi banyakmasalah yang terdapat dalamkeluarga.Hal ini merupakan kewajarankarena dalam keluarga paraanggotanya, khususnya suami, istri, dananak-anak mempunyai keinginan yangberbeda untuk kepentingan masing-masing pribadinya. Keinginan merekalebih bebas dapat dikemukakan apabiladibandingkan dengan keinginan yangdikemukakan oleh para anggota dalamsuatu organisasi yang lain.

Bahkan keinginan merekakadang-kadang dipaksakan harusdisetujui dan dilaksanakan dengansegera, kadang-kadang keinginantersebut melampaui kemampuan yangada.Itulah sebabnya maka tiap kepalakeluarga harus dapat memahamikeinginan para anggota keluarganya,menilainya dan memberi keputusanyang adil, bijaksana, serta dimengertioleh setiap anggota yang mengajukankeinginannya. Kemudian diikuti olehpengetahuan mengenai apa yang harusdilakukan sesuai situasi dan kondisikeluarganya, dapat mendorongsemangat kerja untuk mencapai tujuanbersama.

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

139

Page 9: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

Dalam suatu keluarga mungkinterdapat beberapa orang manajer,misalnya suami sebagai top manajer,istri sebagai middle manager yangseringkali merangkap sebagai lowermanager. Mungkin pula anak yang telahdewasa ditunjuk oleh orang tuanyasebagai lower manager. Top manager,yaitu manajer tertinggi dalam keluargayang memimpin seluruh kegiatan paraanggota keluarga di luar keluarganya.Sebagian wewenangnya dilimpahkankepada manajer tengah, yaitu istrimisalnya untuk mengurus urusankeluarga, dan istri terkadangmelimpahkan sebagian wewenangnyakepada anaknya dalam melaksanakankerja.

Dari definisi di atas dapatdisimpulkan bahwa pengelolaan di siniadalah proses pencapaian tujuan yangditetapkan lebih dahulu melalui suatulangkah atau tahapan manajemen, yaituperencanaan (Planning), pelaksanaan(Actuating), penilaian (Controlling) yangmengkombinasikan ide-ide ataukeahlian, bahan-bahan, dan orang lain.

Adapun uraian secara rinci darimasing-masing fungsi tersebut adalahsebagai berikut:1. Perencanaan atau Planning

Perencanaan adalah penentuanserangakaian tindakan untukmencapai sesuatu hasil yangdiinginkan (Manullang, 1983: 21).Sedangkan menurut Allfordperencanaan adalah suatu

penentuan tujuan-tujuan produksisecara sistematis mengenai suatuproduk-produk, jasa-jasa, serta alat-alat, metode, dan prosedur-proseduryang perlu untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan cara yangpaling ekonomis (Winardi, 1984:370).

2. Pelaksanaan atau ActuatingPengelolaan pada dasarnyamerupakan jenis kepemimpinanyang khusus.Pengelolaandidefinisikan bekerja dengan danlewat orang-orang secara pribadidan kelompok untuk mencapaitujuan organisasi atau lembaga(Keating dalam Siagian Herbangan,1994: 75).

3. Penilaian atau ControllingHerbangan Siagian (1994: 75)mengatakan bahwa pengawasanadalah suatu proses untuk mengamatipekerjaan yang sudah dilaksanakan,menilainya, dan mengoreksinya bilaperlu dengan maksud supayapelaksanaan pekerjaan sesuaidengan rencana semula.

Pendapatan KeluargaMenurut Mubyarto1, pendapatan

rumah tangga adalah jumlahpenghasilan riil dari seluruh anggotarumah tangga yang disambungkanuntuk memenuhi kebutuhan bersamamaupun perorangan rumah tangga.Pendapatan dan penerimaan rumahtangga dapat dirinci sebagai berikut:

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

140

Page 10: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

a. Pendapatan berupa uang.b. Pendapatan berupa barang.c. Penerimaan berupa uang dan

barang, yang termasuk dalampenerimaan ini adalah pendapatandari anggota keluarga/rumahtangga yang lain dapat dinilaidengan uang.

Pendapatan keluarga adalahhasil berapapun uang atau hasil materiillainnya yang dicapai dari penggunaankekayaan atau jasa-jasa manusia bebas(Kamus Ekonomi, 1986:254).Pendapatan adalah sejumlah uangyang diterima oleh seseorang (ataulebih) anggota keluarga dari jerihpayahnya (Mulyanto Sumardi, 1986:18).Dari pengertian di atas dapatdisimpulkan bahwa pendapatan adalahsuatu hasil yang diterima oleh seseorangdari kegiatan usahanya, baik berupauang atau hasil materiil lainnya yangdiukur dengan uang dan diterimadalam waktu tertentu.

Mulyanto Sumardi (1986: 54)membedakan pendapatan dalam tigabentuk, yaitu:a. Pendapatan berupa uang.b. Pendapatan berupa barang.c. Lain-lain pendapatan barang dan

uang.

Metode penelitian Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi diUIN Suska Riau.

Objek PenelitianObjek dalam penelitian ini adalahperempuan atau ibu rumah tangayang bekerja sebagai cleaning servicedi UIN Suska Riau.

Jenis dan Sumber DataSumber data yang digunakan adalahdata primer yang langsungdiperoleh dari informan, baikmelalui kegiatan wawancaramaupun wawancara mendalam.Beberapa data yang diperoleh antaralain informasi mengenai aspekekonomi, aspek sosial, aspeklingkungan, jumlah anak, statusperkawinan responden, penghasilanresponden, dan penghasilankeluarga.

Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukanmelalui, observasi, dokumentasi,dan wawancara mendalam (indepthinterview).Wawancara ini dilakukanuntuk memperoleh data atauinformasi yang tepat dan objektif.Wawancara adalah percakapandengan maksud tertentu,percakapan itu dilakukan oleh duapihak, yaitu pihak pewawancara danyang diwawancarai.2

Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini ada dua, yaituanalisis kualitatif dan kuantitatif.Analisis kualitatif akan didasarkanatas informasi yang diperoleh dariwawancara mendalam/indepth

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

141

Page 11: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

interview yang dilakukan. Analisiskuantitatif akan menggunakanmetode statistik deskriptif. Statistikdeskriptif digunakan untuk melihatsebaran data/kecenderungan semuavariabel hasil penelitian, seperti rata-rata, median, dan modus.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Latar Belakang Perempuan atau IbuRumah Tangga Bekerja sebagaiCleaning Service di UIN Suska Riau

Berdasarkan pengamatan danhasil wawancara dengan perempuanatau ibu rumah tangga yang bekerja disebagai cleaning service di UIN SuskaRiau, maka alasan perempuan atau iburumah tangga memilih pekerjaansebagai cleaning service dapatdigambarkan sebagai berikut.

Perempuan atau para ibu rumahtangga bekerja sebagai cleaning service diUIN Suska Riau disebabkan karenaberbagai alasan.Para ibu rumah tanggaini memiliki kehidupan sangatsederhana.

Setiap hari para ibu rumahtangga yang bekerja sebagai cleaningservice memulai aktivitasnya pada pagihari dengan mengerjakan tugas rumahtangga terlebih dahulu. Kemudiansetiap pagi, mereka sudah harus beradadi tempat tugas masing-masing danmulai mengerjakan pekerjaan sebagaicleaning service di UIN Suska Riau

sampai jam dua belas siang. Setelahistirahat siang, mereka kembalimelanjutkan pekerjaannya hinggasore.Pekerjaan ini mereka lakukan darihari Senin sampai hari Sabtu.Meskipunpekerjaan tersebut dilakukan secararutin setiap hari, perempuan atau iburumah tangga ini masih mempunyaiwaktu untuk melakukan kegiatan sosialdan kegiatan keagamaan seperti arisandan juga pengajian di tempat tinggalnyamasing-masing.

Perempuan atau ibu rumahtangga yang bekerja sebagai cleaningservice di UIN Suska Riau melakukanpekerjaan mereka setiap hari seninsampai hari sabtu dengan jam kerjasebagai berikut:

Tabel: 1 Jam kerja Cleaning Service

Dari tabel di atas terlihat bahwajam kerja karyawan cleaning service diUIN Suska Riau adalah setiap hari Seninsampai Jum’at mulai jam 07.00 – 17.00Wib dan hari Sabtu jam 08.00 – 12.00 Wib.

Adapun alasan perempuan atauibu rumah tangga memilih pekerjaansebagai cleaning service di UIN SuskaRiau dapat di lihat dari aspek sosial danekonomi.a. Aspek Sosial

Berdasarkan hasil penelitian

No. Hari Jam Kerja

1. Senin – Jum’at 07.00 – 17.00 Wib

2. Sabtu 08.00 – 12.00 Wib

Sumber: Data Sekunder

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

142

Page 12: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

terhadap para pekerja cleaning servicedi UIN Suska Riau diperoleh hasilbahwa para ibu rumah tangga inimemilih pekerjaan sebagai cleaningservice karena dukungan darikeluarga, terutama suami dan anak-anaknya, adanya perasaan inginseperti keluarga lain yang mempunyaitambahan penghasilan, untuk mengisiwaktu luang, tidak memerlukanketerampilan khusus dalambekerja.Kemudian apabila dilihat daritingkat pendidikannya, para pekerjacleaning service ini rata-rataberpendidikan SMA, SMP, dan SD.

b. Aspek EkonomiPara perempuan atau ibu rumahtangga ini memilih pekerjaan sebagaicleaning service juga di latarbelakangioleh alasan ekonomi.Selain tidakmemerlukan modal yang besar dankeahlian khusus pekerjaan ini jugadapat meringankan beban suamidalam mencari nafkah gunamenghidupi keluarga.Dari hasilpekerjaannya sebagai cleaning servicedi UIN Suska Riau, para ibu rumahtangga ini memperoleh penghasilanRp. 900.000 perbulannya. Hal ini jelassangat membantu ekonomi keluargakarena sebagian besar suami merekabekerja sebagai buruh danberjualan/wiraswasta.

Banyak perempuan pekerjacleaning service di UIN Suska Riau

mengungkapkan ia memilih pekerjaansebagai cleaning service karena tidakbutuh modal banyak dan keterampilankhusus, juga karena ingin membantusuami menambah pendapatan keluargadan juga ingin bisa mempunyaipenghasilan sendiri sehingga dalamberbelanja tidak perlu selalu memintapada suami.Dengan penghasilan darihasil pekerjaan sebagai cleaning serviceia dapat terus menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang yang tinggi.

Bahkan berdasarkan hasilpenelitian diperoleh data bahwasebanyak 8 orang responden (16,33%)berstatus janda. Sehingga mereka harusmenjadi tulang punggung keluargadalam menghidupi seluruh anggotakeluarganya.

Pola Pengelolaan Keuangan KeluargaDalam suatu keluarga diperlukan

suatu pola pengelolaan keuangan yangbaik agar tujuan untuk meningkatkankesejahteraan keluarga dapattercapai.Dalam pengelolaan ekonomiterdapat beberapa tahapan yangdilaksanakan yaitu, tahapan perencanaan,tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasiatau penilaian. Pengelolaan yang baik jikamemenuhi ketiga kriteria tersebut, jikabelum memenuhi kriteria tersebutberarti pengelolaanya kurang baik.a. Perencanaan

Hampir semua keluargaperempuan yang bekerja sebagaicleaning service di UIN Suska Riau

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

143

Page 13: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

sudah melaksanakan tahapanperencanaan. Berdasarkan hasilpenelitian diperoleh bahwa adabeberapa hal yang termasuk dalamperencanaan para ibu rumah tanggayang bekerja sebagai cleaning servicesetiap bulannya diantaranya yaitu:1) Merencanakan anggaran keuangan

keluarga mulai dari anggaranmakan sehari-hari.

2) Anggaran sekolah bagi anak-anaknya, diantaranya belanjaanak di sekolah dan SPP setiapbulannya.

3) Anggaran untuk arisan ataupunpengajian

Dari ketiga perencanaananggaran yang dibuat oleh sebagianbesar para ibu tangga pekerjacleaning service ini hanya beberapaorang ibu rumah tangga sajamembuat perencanaan untukanggaran lain-lain, seperti anggaranjika ada anggota keluarga yang sakit.

b. PelaksanaanResponden menyatakan di

dalam keluarganya selalu konsistendengan yang direncanakansebelumnya dalam memenuhikebutuhan keluarganya dan jarangmelenceng dari yang direncanakan,namun ada juga menyatakan apa yangdirencanakan dan dianggarkan dalamkeluarganya tidak pernah tepat sesuaidengan yang direncanakan dan

dianggarkan. Karena menurut merekamana yang lebih penting untukdipenuhi itulah yang akan dipenuhiterlebih dahulu, sedangkan rencanahanya sebagai gambaran saja dantidak mutlakharus dilaksanakan.

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa rata-rataresponden kurang melaksanakanfungsi pelaksanaan dimana para iburumah tangga yang bekerja sebagaicleaning service hanya membuatperencanaan terhadap anggarankeuangan rumah tangga mereka,namun dalam pelaksanaannya seringtidak sesuai yang telah direncanakan.Hal ini disebabkan karena merekasering mendahulukan mana yanglebih penting untuk dipenuhi padasaat itu, sedangkan rencana hanyadianggap sebagai gambaran saja.

c. EvaluasiResponden menyatakan tidak

pernah ada evaluasi dalampengelolaan ekonomi keluarganya,karena yang memegang uangkebanyakan Ibu, jadi anggotakeluarga jarang mengadakan evaluasipendapatan dan juga pengeluarandalam keluarganya karena merekaberpendapat pendapatan sedikit tidakperlu dievaluasi. Mereka merasapenghasilannya tidak seberapa, jadiyang penting bagi keluarganyaadalah bisa makan setiap hari danbisa menyekolahkan anak-anaknya

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

144

Page 14: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

sampai jenjang yang tinggi.Tidak adanya evaluasi

terhadap pelaksanaan anggarankeuangan keluarga yang dilakukanoleh para ibu rumah tangga yangbekerja sebagai cleaning service selaindisebabkankurangnya pengetahuandan pendidikan para ibu rumahtangga ini, juga disebabkan karenamereka merasa penghasilannyatidak seberapa.Jadi yang pentingbagi keluarganya adalah bisa makansetiap hari dan bisa menyekolahkananak-anaknya sampai jenjang yangtinggi.

Dalam suatu keluarga yang inginmeningkatkan taraf kesejahteraan jugadiperlukan suatu sistem pengelolaanyang baik pula. Sistem pengelolaanekonomi atau sistem manajemen adaempat, yaitu: sistem manajemen bapak(paternalistik management), sistemmanajemen tertutup (closedmanagement), sistem manajemen terbuka(open management), dan sistemmanajemen demokrasi (demokraticmanagement). (Ahmadi Abu, 1991:21).

Kalau sistem manajemen bapak,maka yang memegang keuangan hanyasentral pada satu orang, yaitubapak.Manajemen bapak diartikanbahwa setiap usaha dan aktivitasorganisasi para pengikut atau bawahanselalu mengikuti jejak bapak.Apa yangdikatakan bapak itulah yang benar.Dalam hal ini tidak ada alternatif lain

kecuali mengikuti bapak. Sistemmanajemen bapak memiliki kebaikandan kelemahan.

Kebaikan sistem manajemenbapak adalah jika bapak atau pemimpintetap pada proporsi yang benar,pekerjaan dapat dengan cepatdikerjakan, sehingga tujuan tercapaidengan baik. Adapun kelemahan sistemini adalah sebagai berikut:a. Jika bapak tidak benar, organisasi

akan hancur karena bawahannyaakan turut menyeleweng.

b. Kemajuan organisasi terbatas karenahanya tergantung kepada kecakapanbapak, bawahan hanya merupakanrobot saja.

c. Kalau terjadi penggantianpemimpin, maka pemimpin baruakan sulit untuk melakukan tugaskarena para bawahan telahmengkultuskan pemimpin lamanya.

d. Para bawahan menjadi orang-orangyang “yes man” saja, sehingga dayapikir dan kreativitasnya tidak ada.

Manajemen tertutup artinyamanajer tidak memberitahukan ataumenginformasikan keadaan organisasikepada para bawahannya walaupundalam batas tertentu saja. Keputusan-keputusan yang diambil manajer tanpamelibatkan partisipasi bawahannyadalam proses pengambilan keputusantersebut.

Kebaikan sistem manajementertutup adalah kerahasian dan keadaan

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

145

Page 15: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

organisasi sangat terjamin, pengambilankeputusan cepat, karena tidakmelibatkan partisipasi bawahannyadalam proses pengambilan keputusan.

Kelemahan sistem ini adalah:a. Bawahan atau pengikut tidak

mengetahui keadaan organisasi.b. Problem dan pemecahan masalah

yang dihadapi organisasi hanyadihadapi manajer.

c. Tidak mempersiapkan kader-kaderpengganti di masa depan.

d. Menimbulkan sikap apatis parabawahan terhadap masalah yangdihadapi organisasi.

Manajemen terbuka adalahsistem manajemen dimana manajerbanyak menginformasikan keadaanorganisasinya kepada parabawahannya, sehingga bawahan dalambatas-batas tertentu mengetahuikeadaan organisasinya, begitu puladalam hal pengambil keputusan terlebihdahulu memberikan kesempatankepada para bawahannya untukmengemukakan pendapatnya.

Kebaikan sistem ini adalah:a. Bawahan ikut serta memikirkan

kesulitan yang dihadapi organisasidan ikut pula memikirkan cara-carapemecahan masalah yang dihadapidan mengembangkan usaha-usahaorganisasi.

b. Para bawahan mengetahui arahyang diambil organisasi.

c. Para bawahan akan lebih bergairah

dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.

d. Para bawahan terbina dan terlatih.e. Akan menimbulkan suatu kompetisi

yang sehat sambil mereka berlomba-lomba mengembangkan kecakapandan kemampuannya.

f. Akan menimbulkan kerjasama yangsemakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.

g. Akan menimbulkan perasaansenasib dan sepenanggungan sertasolidaritas yang semakin baik.

Adapun kelemahan dari sistemmanajemen terbuka adalah:a. Pengambilan keputusan lama dan

bertele-tele.b. Rahasia keadaan organisasi kurang

terjamin.c. Kecakapan dan kepemimpinan

manajer akan diketahui parabawahan sehingga wibawa kurang.

Dalam keluarga perempuanpekerja cleaning service di UIN SuskaRiau, sebagian besar menggunakansistem manajemen terbuka karena pihakyang memegang keuangan keluargabiasanya adalah ibu.Ibu dalammemegang keuangan keluarga selalumenginformasikan keadaan keuangankeluarga pada semua anggota keluargasecara terbuka, sehingga anak-anak danjuga suami tahu persis keadaankeuangan dalam keluarganya.Semuauang atau pendapatan dipegang oleh

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

146

Page 16: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

ibu sehingga yang mengatur keuangandan mengevaluasi ibu sendiri.

Keluarga perempuan pekerjacleaning service banyak yangmenggunakan sistem manajementerbuka karena mereka sangat percayajika pengelolaan ekonomi keluargadilakukan secara terbuka, maka akanmudah dalam mengontrol kebutuhankebutuhan apa yang belum terpenuhisehingga keluarga akan ikut serta dalammemikirkan kesulitan keuangn yangsedang dihadapi oleh keluarganya, sertamengetahui kebijakan orang tua merekadalam mencukupi kebutuhankeluarganya, serta akan lebih semangatdalam menjalankan perannya dalamkeluarga untuk saling membantu sertamerasa senasib sepenanggungan.

Berdasarkan hasil penelitianterhadap perempuan atau ibu rumahtangga yang bekerja sebagai cleaningservice di UIN Suska Riau, dalamkeluarga mereka tidak ada yangmenggunakan sistem manajementertutup. Tidak ada keluarga pekerjacleaning service yang menggunakansistem manajemen demokrasi, karenasistem manajemen seperti ini hanyadapat digunakan dalam suatuorganisasi yang anggota-anggotanyamempunyai hak suara yang samaseperti di koperasi.

Manajemen demokrasi hampirsama dengan sistem manajementerbuka, hanya saja manajemendemokrasi hanya dapat digunakan

dalam suatu organisasi jika setiapanggota mempunyai hak suara yangsama seperti DPR, koperasi, danlainnya. Dalam manajemen demokrasisetiap anggota ikut menetapkankeputusan-keputusan berdasarkansuara terbanyak, sedang dalammanajemen terbuka keputusan hanyaditetapkan oleh manajer saja.

Kebaikan sistem manajemendemokrasi adalah:a. Keputusan yang diambil relatif lebih

baik, karena dipikirkan dandiputuskan oleh banyak orang.

b. Kecenderungan untuk bertindakotoriter dapat dihindari.

c. Keputusan yang diambildipertanggungjawabkan oleh paraanggota.

d. Ruang lingkup dan arah keputusandiketahui oleh masyarakat.

Kelemahan sistem manajemendemokrasi adalah:a. Biaya, waktu untuk mengambil

keputusan cukup lama bahkanbertele-tele sebab pemikiran paraanggota tidak sama dan seringberadu argumentasi.

b. Ada pihak yang terpaksa menyetujuikeputusan karena kalah suara.

1. PembahasanDari apa yang telah diuraikan di

atas, maka dapat diketahui bahwaalasan perempuan atau ibu rumahtangga yang bekerja sebagai cleaning

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

147

Page 17: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

service di UIN Suska Riau memilihbekerja sebagai cleaning service ada 2aspek, yaitu aspek sosial dan ekonomi.a. Aspek Sosial

Manusia sebagai zoonpoliticon,yaitu sebagai makhlukindividu dan makhluk sosial yangselalu membutuhkan keberadaanorang lain. Sebagai makhluk sosialmanusia memiliki kecenderunganuntuk berhubungan dengan oranglain dalam rangka mewujudkankebutuhan-kebutuhan yangdiperlukannya, baik untukkepentingan pribadi maupunkepentingan orang lain. Masyarakatini timbul sebagai akibat darihubungan antar sesama manusiadan akibat tingkah lakunya.Masyarakat yang satu denganmasyarakat yang lain.

Hal ini terjadi karena adanyatingkat perkembangan kebudayaan,sifat kependudukan, dan keadaanlingkungannya (Widiada,1987:90).Manusia dalam masyarakatsudah pasti memiliki kemauanuntuk mengadakan interaksi sosial,baik interaksi secara individualmaupun secara kelompok.

Demikian juga dengankebiasaan perempuan atau iburumah tangga pekerja cleaningservice.Meskipun sibuk denganaktivitasnya dalam membersihkan,mereka masih menyempatkan diriuntuk terus berinteraksi dengan

masyarakat sekitar, misalnyadengan mengikuti arisan, PKK,bahkan mengikuti pengajian didaerah tempat tinggalnya masing-masing.

Meskipun keadaan ekonomikeluarga perempuan pekerja cleaningservice pas-pasan, tetapi mereka tetapberanggapan bahwa kegiatanmasyarakat juga sama pentingnyadengan pekerjaan mereka sebagaicleaning service. Semua kegiatantersebut dimaksudkan untukmempererat tali persaudaraandengan masyarakat di lingkungantempat tinggal mereka, supaya lebihsaling kenal dan semakin akrabdengan tetangga yang lain.

Sedangkan alasanperempuan atau ibu rumah tanggayang bekerja sebagai cleaning servicekarena mereka merasa tidak punyaketerampilan khusus yang bisadijadikan modal untuk berusaha danjuga pekerjaan tersebut didukungoleh suami.

Menurut McClelland bahwamanusia adalah mahluk yang selalumengarah pada prestasi, yaitu inginselalu lebih baik dari yang lainsehingga tidak mau tertinggal dariyang lain (Lauer, 2003: 137). Begitujuga perempuan atau ibu rumahtangga yang bekerja sebagai cleaningservice memilih pekerjaan ini karenaadanya perasaan ingin sepertikeluarga lain yang mempunyai

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

148

Page 18: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

tambahan penghasilan, lagi pula haltersebut mendapat dukungan darisuami dan juga anak-anaknya.

b. Aspek EkonomiDalam hidup bermasyarakat

pastilah mempunyai bermacam-macam kebutuhan yang harusdipenuhi, baik kebutuhan primer,sekunder, bahkan sampai padakebutuhan tersier. Secara kodratimanusia selalu ingin hidup lebihbaik dari hari yang lalu sehinggamanusia selalu berusaha agar dapatmeningkatkan taraf hidupnya setiapwaktu dengan berbagai cara.

Menurut Abraham Maslowtingkatan kebutuhan manusia adalima tingkatan, yaitu:1) Kebutuhan mempertahankan

hidup (physiological needs).Kebutuhan primer, memenuhikebutuhan biologis. Udaramakanan, air, kenyamanan fisik,seks, istirahat, latihan.

2) Kebutuhan rasa aman,perlindungan dari bahaya danancaman, kondisi kerja, perlakuanyang adil, pensiun.

3) Kebutuhan sosial disenangi dandiperhitungkan sebagai suatupribadi. Rasa setia kawan kelompokkemungkinan kerjasama.

4) Kebutuhan penghargaan atauprestasi.

5) Kebutuhan mempertinggi

kepastian kerja (Wahjosumijo,1984: 184).

Alasan dari aspek ekonomi paraperempuan atau ibu rumah tangga yangbekerja sebagai cleaning service ialahuntuk meningkatkan pendapatankeluarganya dan meringankan bebansuaminya untuk mencari nafkah sertaingin meningkatkan kesejahteraankeluarganya dan bahkan karena adayang memiliki tanggung jawab sebagaikepala keluarga.

Hal ini sesuai dengan teoriMaslow, yaitu bahwa ibu rumah tanggayang bekerja sebagai cleaning servicememilih pekerjaan sebagai cleaningservice karena alasan untuk memenuhikebutuhan mempertinggi kesempatankerja dan juga untuk memperolehpengakuan sebagai pribadi.

Mengenai pola pengelolaanekonomi keluarga perempuan pekerjacleaning service, sebagian sudahmelakukan tahapan perencanaan,namun dalam pelaksanaan lebih seringmeleset dari apa yang direncanakan.Dalam keluarga perempuan pekerjacleaning service, karena yang memegangkeuangan rata-rata ibu dan atas izinsuaminya maka tahapan penilaian ataucontrolling tidak berjalan denganbaik.Dengan melihat keadaan ekonomikeluarga yang pas-pasan sudahsewajarnya jika mereka tidak terlalumemperdulikan manajemen keuangankeluarga, karena bagi mereka bisa

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

149

Page 19: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

makan setiap hari saja sudah bersyukur.Manajemen keluarga bukan

hanya aktivitas yang bersifat mekanistis,karena penerapan fungsi manajerialsecara efektif menghadapi banyakmasalah yang terdapat dalam keluarga,hal ini merupakan kewajaran karenadalam keluarga para anggotanya,khususnya suami, istri, dan anak-anaknya, mempunyai keinginan yangberbeda-beda untuk kepentinganmasing-masing.

Dalam keluarga perempuanpekerja cleaning service semuapendapatan keluarga kebanyakandipegang oleh ibu, sehingga yangmengatur keuangan dalam keluargaadalah ibu, tetapi ibu dalam mengambilkeputusan selalu dimusyawarahkandahulu dengan suami dan anak-anaknya sehingga jika ada kesulitandalam masalah keuangan setiapanggota keluarga dapat salingmembantu.

Jadi sistem manajemen yangdigunakan oleh keluarga perempuanpekerja cleaning service adalah sistemmanajemen terbuka (open manajemen)karena manajer dalam hal ini ibu banyakmenginformasikan keadaan keuangankeluarga pada seluruh anggotakeluarganya, sehingga seluruh anggotakeluarganya mengetahui bagaimanakeadaan keuangan keluarganya,begitupun dalam mengambilkeputusan, ibu selalu bermusyawarahterlebih dahulu dengan suami dan

anaknya serta memberi kebebasansuami atau anak-anaknya dalamberpendapat.

Keadaan ekonomi keluargasangat erat kaitannya dengan tingkatkemakmuran dan tingkatkesejahteraan.Hal ini karena tingkatekonomi keluarga sangat menentukankemampuan keluarga untuk memenuhisegala kebutuhannya. Keadaan ekonomikeluarga sangat dipengaruhi oleh tingkatpendapatan seseorang, di mana semakintinggi tingkat pendapatan seseorang,maka semakin tinggi pula tingkatkemakmuran dan tingkat kesejahteraankeluarga tersebut (Kaslan, 1983:167).

Demikian juga dengan keadaanekonomi keluarga perempuan pekerjacleaning service, karena keterbatasanpendidikan, uang, keterampilan, dankeahlian membuat mereka kesulitanpula dalam memperoleh pendapatanyang maksimal. Rendahnya tingkatpendapatan yang mereka perolehmenyebabkan rendahnya standar hidupmereka.

KESIMPULANKesimpulan hasil penelitian ini

dapat di sebutkan sebagai berikut:1. Alasan perempuan atau ibu rumah

tangga bekerja sebagai cleaningservice di UIN Suska Riau adalahkarena aspek sosial dan ekonomi.Dari aspek sosial perempuan atauibu-ibu rumah tangga cleaning servicepada umumnya menyatakan

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

150

Page 20: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

alasannya adalah karena adanyadukungan dari keluarganya dantidak mempunyai keterampilankhusus yang dapat dikembangkanuntuk membuat usaha yang lain.Dari segi ekonomi, mereka beralasanuntuk menambah pendapatankeluarga dan juga untuk membantusuami dalam mencari nafkah.

2. Dalam mengelola keuangankeluarga mereka kurang memenuhikriteria pengelolaan yang baik,karena dalam pengelolaan yang baikharus memenuhi tahapan-tahapansebagai berikut, yaitu tahapanperencanaan, pelaksanaan, dantahapan penilaiannya ataucontrolling. Namun, dalam keluargaibu rumah tangga cleaning servicebaru melaksanakan tahapanperencanaan saja, sedangkanpelaksanaan dan controlling belumdilaksanakan dengan baik.

Endnotes:

1 Mubyarto. (1994). Pengantar EkonomiPertanian.Jakarta: LP3ES, hal. 34

2 L.J.Moleong.(2000). Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal.135).

DAFTAR PUSTAKA

Afrida.(2003). Ekonomi SumberdayaManusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Awan Aji Mustafa. (2005). “Perbedaan’Gender’ di Bidang Pertanian.

Kontak Redaksi. Bandung”.http://www.kampus@ pikiran-rakyat.com.

Depdikbud.(1996). Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Depdikbud.

Ginandjar Kartasasmita. (1996).Pembangunan Untuk RakyatMemadukan Pertumbuhan danPemerataan.Jakarta: PustakaCidesindo.

H.A.R. Tilaar.(1997). PengembanganSumber Daya Manusia dalam EraGlobalisasi. Jakarta: Gramedia.

Hamdani.(2005). “MengupayakanKeterlibatan Perempuan dalamAktivitas Pertanian”. http://[email protected].

I Wayan Sudarta.(2000). “Peranan Priadan Perempuan dalam UrusanRumah Tangga (Studi Kasus DesaBaha, Kec. Mengwi Kab. Badung)”.Jurnal Dinamika Kependudukan.Vol.II. no 1.2000. Denpasar:Lembaga Penelitian UNUD.

Koentjaraningrat.(2000). Kebudayaan,Mentalitas, dan Pembangunan.Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

L.J.Moleong.(2000). Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Sitti Rahmah: Pola Pengelolaan Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga(Studi Pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Cleaning Service di UIN Sultan Syarif Kasim Riau)

151

Page 21: POLA PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA PADA IBU RUMAH …

Maman Rachman.(1999). Strategi danLangkah-langkah Penelitian.Semarang: IKIP Semarang Press.

Mubyarto. (1994). Pengantar EkonomiPertanian.Jakarta: LP3ES.

Muchdarsyah Sinungan. (2000).Produktivitas Tenaga KerjaPerempuan. Apa dan Bagaimana.Jakarta: Bumi Aksara.

Soerjono Soekanto. (1999). SosiologiSuatu Pengantar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono.(2000). Metode Penelitian Bisnis.Bandung: CV Alfabeta.

Y. Argo Twikromo. (1999). PemulungJalanan Yogyakarta. Jakarta: MediaPressindo.

Yulfira Raharjo dan Ingrid Kolb-Hindarmanto. (1998). Social SafetyNetPengembangan, Konsep, danAplikasinya. Jakarta: SabenaUtama.

marwahmarwahmarwahmarwahmarwah, Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014

152