pola pendidikan islam pada masa khulafaurrasyidin

16
PENDAHULUAN Oleh : Darussalam Pendidikan adalah suatu yang essensial bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi mempertahankan kehidupannya. Karena pentingnya pendidikan, Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam dkotrin Islam. Hal tersebut di buktikan dalam al-Qur’an dan al- Hadits yang banyak menjelaskan tentang arti pendidikan bagi kehidupan umat Islam sebagai hamba Allah. 1 Menurut para ahli, Muhammad al-athiyah al-abrasy Pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya,baik budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasannya halus, frofesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya. Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan menurut Syed Muhammad Naqib Al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima 1 Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. 1 – (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 2. 1

Upload: darussalam-win

Post on 22-Aug-2015

3.151 views

Category:

Education


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

PENDAHULUAN

Oleh : Darussalam

Pendidikan adalah suatu yang essensial bagi manusia. Dengan pendidikan,

manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi mempertahankan

kehidupannya. Karena pentingnya pendidikan, Islam menempatkan pendidikan

pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam dkotrin Islam. Hal tersebut di

buktikan dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang banyak menjelaskan tentang arti

pendidikan bagi kehidupan umat Islam sebagai hamba Allah.1

Menurut para ahli, Muhammad al-athiyah al-abrasy Pendidikan Islam

adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia,

mencintai tanah air, tegap jasmaninya,baik budi pekertinya, pola pikirnya teratur

dengan rapi, perasannya halus, frofesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya.

Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa,

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-

hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-

ukuran Islam.

Sedangkan menurut Syed Muhammad Naqib Al-Attas, pendidikan adalah

suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode

dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan

kandungan pendidikan tersebut. 1 (satu) Dari definisi dan pengertian itu ada tiga

unsur yang membentuk pendidikan yaitu adanya proses, kandungan, dan

penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu ” sesuatu yang secara

bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia”. Jadi definisi pendidikan Islam

adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke

dalam diri manusia, tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam

tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan

tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pendidikan

Islam adalah suatu cara atau sistem pembinaan manusia kearah yang lebih baik,

dan menjadikan manusia tersebut sebagai insan kamil, dengan pendidikan Islam

1 Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. 1 – (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 2.

1

Page 2: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

yang baik tingkat jasmani dan rohaninya tentram dan bahagia. Karena tujuan

utama dari pendidikan Islam itu tersendiri yakni pembinaan dan bimbingan

manusia menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan diri manusia.

2

Page 3: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

PEMBAHASAN

POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Masa klasik umat Islam telah mencapai masa keemasan dalam

peradabannya, baik di bidang politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Semua ini

dialami oleh umat Islam karena ilmu mengandung ajaran tentang pendidikan.

Pendidikan pada masa Rasulullh telah memberi contoh terhadap umat ke depanya,

baik dari segi sosial, tanggung jawab, serta kepemimpinan beliau sebagai panutan

umat dalam mendidikan kaumnya ke arah yang lebih baik.

Terlepas dari itu, pemakalah mencoba akan mengagas pola pendidikan

Islam pada masa Khulafaurrasyidin, karena pendidikan setelah Rasul wafat,

sangat banyak pembaruan yang terjadi tentang kemajuan pada masanya masing-

masing.

a. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Abu Bakar As-Siddiq ( 632-634 M)

Peradaban pendidikan Islam pada masa Abu Bakar telah membawa

dampak yang sangat singnifikan, baik dari segi ekonomi, politik, hukum, dan

syiar agama Islam. Sehingga, peradaban pendidikan tersebut membawa perubahan

yang sangat luar biasa. Pendidikan Islam yang berkembang pada masa Abu Bakar

as-Siddiq, pada dasarnya masih mengadopsi pendidikan Islam yang

dikembangkan pada Rasulullah (Nabi), karena setelah wafatnya Rasulullah, Abu

Bakar adalah orang yang pertama sekali ditunjuk sebagai khalifah pertama.

Sehingga tugas-tugas Rasul harus dilakukan oleh Abu Bakar.

Khalifah adalah pemimpin yang diangkat setelah Nabi wafat untuk

menggantikan Nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan

pemerintah.2 Sebagai khalifah, pertama sekali ujian yang dihadapi oleh Abu Bakar

sendiri adalah pemberontakan oleh orang murtad, orang-orang yang mengaku

sebagai Nabi serta orang enggan membayar zakar. Adapun pola pendidikan Islam

yang dilakukan oleh Abu Bakar, masih sama seperti pola pendidikan yang

dilakukan oleh Nabi, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikannya.

2 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 44.

3

Page 4: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

Dilihat dari segi materi pendidikan Islam, yang dilakukan oleh Abu Bakar

berupa pendidikan Tauhid (keimanan), Akhlak, Ibadah, Kesehatan.3 Serta

kehidupan sosial-kemasyarakatan, keagamaan dan bahkan kehidupan bernegara.4

Sebenaranya pada masa Abu bakar pendidikan yang di lakukan olehnya,

mengenai penguatan keimanan, disebabkan karena pengaruh-pengaruh yang

dilakukan orang murtad, sehingga Abu Bakar khawair terhadap masyarakat

muslim yang masih lemah imannya. Sehingga pengalaman-pengalam

pemberontak dan enggan membayar zakat, merupakan pengajaran atau pendidikan

Islam untuk memperkokoh nilai-nilai Islam di kalangan kaum muslimin.

b. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Umar Bin Khattab (634-644 M)

Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setalah Abu Bakar, keadaan

politik pun telah stabil. Namun, untuk meneruskan perjuagan Abu Bakar, Umar

bin Khattab mengirim pasukan untuk memperluas wilayah Islam. Ekspansi Islam

di masa Umar bin Khattab juga mencapai hasil yang sangat gemilang, karena

dapat menguasai semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak, Persia dan Mesir.

Dengan meluasnya wilayah kekuasaan yang ditaklukkan oleh pasukan

Umar bin Khattab, sehingga pendidikan Islam juga telah berpengaruh besar

terhadap syiar agama Islam terhadap kaum muslimin pada kala itu. Dengan

keberhasilan para panglima-panglima yang telah diutus ole Umar, maka mereka

yang menaklukkan wilayah tersebut diperkenankan oleh Umar bin Khattab

mengembangkan pendidikan Islam di wilayah yang ditaklukkan.

Pada masa Khalifah Umar, para sahabat-sahabat yang dekat dengan

Rasulullah, tidak diberi izin oleh Umar untuk keluar dari daerahnya (Madinah).

Sehingga penyebaaran ilmu para sahabat besar berpusat di Madinah sehingga kota

tersebut menjadi pusat keilmuan agama. Pada masa Umar lahirlah pembidangan

disiplin ilmu pengetahuan agama, di antaranya, ilmu tafsir, hadits, fiqih, dan

3 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakkarta: Hidaya Karya Agung ,1989), hlm. 18.

4 Harun Asrahah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet – I, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 15.

4

Page 5: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

sebagainya.5 Pada masa Umar pembidang ilmu tersebut mulai berkembang,

sehingga orang yang baru masuk Islam dari daerah-daerah yang ditaklukkan,

harus belajar bahasa Arab jika mereka ingin belajar mendalami ilmu pengetahuan.

Dapat dikatakan bahwa, pendidikan yang berkembang pada masa Umar

telah memberikan nuansa baru terhadap perkembanga pendidikan Islam bagi umat

Islam, sebab selama Umar menjabat memerintah Negara dalam keadan stabil dan

aman, masjid dibangun sebagai pusat pendidikan, begitu juga setiap kota yang

ditaklukkan pusat pendidikan di fokuskan di masjid.

c. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Usman Bin Affan (644-656 M)

Usman ibn Abil Ash ibn Umaiyah, belaiu masuk Islam berkar seruan atau

ajakan Khalifah pertama yaitu Abu Bakar. Usman adalah saudagar yang kaya

rasa, harta atau harta yang beliau miliki dinafkahkan demi kepentingan umat

Islam. Pada masa Usman pelaksanaan pendidikan Islam tidak berbeda dangan

masa sebelumnya. Pendidikan di masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada.

Namun, hanya sedikit perbedaan dari khalifah sebelumnya yaitu pada masa Umar,

bahwa para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan Rasulullah tidak

diperkenankan keluar dari kota Madinah. Akan tetapi pada masa Usman para

sahabat tersebut justeru diizinkan dan keluar dari kota Madinah untuk

menyebarkan agama Islam ke wilayah yang dikuasai.

Proses pelaksanaan pola pendidikan Islam pada masa Usman ini lebih

ringan ketimbang Khalifah sebelumnya. Karena para peserta didik agama Islam

tidak lagi menempuh jarak yang jauh, seperti yang dilakukan Umar bin Khattab

yang menganjurkan peserta didik datang ke Madinah. Berkat inisiatif yang

dilakukan oleh Usman para sahabat dapat memilih untuk memberikan pendidikan

kepada masyarakat.6

Ada suatu usaha yang berbeda dengan khalifah sebelumnya, dalam

pendidikan Islam tentang usaha pengumpulan mushaf , disebabkan karena terjadi

perselisihan dalam bacaan al-Qur’an, sehingga Usman mengintruksikan kepada

5 Ibid, hlm. 18.

6 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 49.

5

Page 6: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

tim penyusunan mushaf tersebut, di antaranya Zaid bin Tsabit, Abdullah bin

Zubair, Zaid bin Ash, dan Abdurrahman bin Harist.

Saat Usman bin Affan sebagai khalifah, beliau tidak mengangkat guru-

guru untuk mengajarkan agama Islam. Tetapi guru-guru (para pendidikan) sendiri

yang melaksankan tugasnya dengan harapan mendapat keridhaan Allah SWT

semata.

d. Pola Pendidikan Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib (656-661 M)

Pada masa Ali Bin Abi Thalib, sangat di sayangkan karena pada masanay

terjadi pemberontakan dan perpecahan umat Islam, sehingga masalah pendidikan

Islam ditinggalkan karena sibuk perebutan kekuasaan serta jabata. Pada masa

pemerintahannya sudah diguncang dengan peperangan dengan Aisyah (istri Nabi)

beserta Talhah dan Abdurrahma bin Zubair, karena kesalahpahaman dalam

menyikapi pembunuhan terhadap Usman.

Berdalih dari masalah itu, terjadi lagi perselihan antara Ali dengan

Muawiyah, yang disebut dengan perang shiffin. Muawiyah adalah gubernur di

Damaskus, memberontak untuk mengulingkan Ali. Ali bin Abi Thalib juga tidak

tinggal diam dan bersikeras menghadapi Muawiyah. Sebenarnya saat peperangan

itu berlangsung pihak Ali sudah pasti memenangkan peperangan tesebut.

Muawiyah mengambil siasat untuk mengadakan tahkim. Tetapi, semula Ali

menolak dengan tawaran tersebut, akhirnya karena sebagian tentara Ali mendesak

untuk melakukan tahkim, akhirnya Ali pun menerimanya. Namun, tahkim tersebut

bukan malah memperbaiki keadaan tetapi memperburuk keadaan, sehingga

tentara-tentara Ali pun berpencar dan terpecah belah, yang di sebut dengan

khawarij.7

Jadi boleh dikatakan bahwa pada masa Ali bin Abi Thalib, pendidikan

Islam tidak berjalan dengan baik dan berkembang seperti pendidikan Islam yang

dilakukan oleh khalifah sesudahnya (Ali bin Abi Thalib), karena pada masa Ali

bin Abi Thalib banyak sekali timbul masalah-masalah yang sanat luar biasa antara

kaum muslimin itu sendiri. Sehingga pengaruh permasalahan tersebut membuat

kegiatan penyebaran pendidikan Islam diabaikan.

B. Pusat-Pusat Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

7 Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Cet – I (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hlm. 49-50.

6

Page 7: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

Khulafaurrasyidin adalah penganti Nabi yang menjabat sebagai kepala

Negara dalam pemerintahan, di antaranya; Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

Sebagai kepala negara tentunya kemajuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari

pusat-pusat perkembangan pengetahuan agama Islam pada saat itu, dalam

makalah ini akan mencoba memaparkan pusat-pusat pendidikan Islam secara

umum pada masa khulfaurrasyidin.

Adapun pusat-pusat pendidikan Islam pada masa Khulfaurrasyidin di

antaranya :

1. Mekkah. Guru pertama di Mekkah adalah Muaz bin Jabal yang

mengajarkan al-Qur’an dan fiqih.

2. Madinah. Sahabat yang terkenal antara lain: Abu Bakar, Umar bin

Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, serta sahabat-

sahabat yang lainnya.

3. Basrah. Sahabat yang termasyhur antara lain: Abu Musa al-Asy’ary,

dia adalah seorang ahli fiqih dan hadits.

4. Kuffah. Sahabat-sahabat yang termasyhur di antaranya: Ali bin Abi

Thalib dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud mengajarkan

al-Qur’an, ia ahli tafsir, fiqih dan hadits.

5. Damsyik (Syam). Setelah Syam (Syiria) menjadi bagian negara Islam

dan penduduknya banyak keragaman Islam. Maka khalifah Umar

mengirim tiga orang guru ke negera itu, di antaranya: Mu’az bin Jabal,

Ubaidah, dan Abu Darda’. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam pada

tempat yang betbeda. Abu Darda’ di Damsyik, Mu’az di Palestina, dan

Ubaidah di Hims.

6. Mesir. Sahabat yang mula-mula mendirikan madarah dan menjadi guru

di Mesir adalah Amru bin Ash, ia adalah seorang ahli hadits.8

C. Khazanah Pendidikan Islam Pada Masa Khafaurrasyidin

Khazanah adalah suatu kekayaan yang dapat di ambil dari pola pendidikan

Islam yang dilakukan oleh para khalifah, karena khalifah merupakan guru-guru

besar dalam pembaharuan Islam yang sangat termashur. Oleh karena itu pola-pola

8 Ibid, hlm. 51.

7

Page 8: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

pendidikan tersebut merupakan cerminan terhadap perkembangan pendidika masa

kini (zaman modern).

Menurut analisa pemakalah, bahwa khazanah yang dapat dipetik dari pola

pendidikan Islam pada masa khulafaur rasyidin, seluruh aktivitas yang dilakukan

memjadi pembelajaran yang sangat berharga, seperti pendidikan tentang tata cara

berpolitik, beragama, bermasyarakat, bersosial dan sebagainya. Jadi khazanah itu

terletak pada nilai-nilai positif yang dapat diambil dari semua kejadian pada masa

khulafaurrasyidin.

D. Penutup

1. Pola pendidikan Islam pada masa Khulafaurrasidin tidak jauh berbeda

dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran

ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan Hadist Nabi.

2. Pola pendidikan Islam pada masa khalifah Umar Bin Khattab sedikit lebih

meningkat, para pengajar sudah digaji yang diambilkan dari baitulmal dan

banyak daerah yang ditaklukkan.

3. Poal pendidikan Islam pada masa Utsman Bin Affan pendidikan tidak

terpacu di Madinah saja, sebab para pengajar sudah diperbolehkan memilih

tempat yang disukai kemudian mengembangkan keilmuannya di daerah

tersebut.

4. Pola pendidikan Islam pada masa khalifah Ali Bin Abi Thalib tidak

mengalami perubahan sebab pada masa ini banyak terjadi pemberontakan,

sehingga kholifah Ali tidak sempat memikirkan pendidikan di negaranya.

5. Di antara pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafaur rasidin adalah

Mekkah, Madinah, Mesir, Kuffah, dan Basrah.

Daftar Pustaka

8

Page 9: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

Hanum Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. 1, Jakarta: Logos, 1999.

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2007.

Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Cet – I, Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: Hidayakarya Agung ,1989.

Syalaby, Ahmad, Sejarah Kebudayaan Islam, Al-husna zikra Jakarta, 2000.

Riwayat Hidup

9

Page 10: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

Nama : Darussalam

Tempat /Tgl Lahir : Lokop, 06-05-1989

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

NIM : 25013012-2

Jenjag Pendidikan :

- SD Negeri Sekualan 2002

- Madrasah Tsanawiyah Ulumul Qur’an Langsa 2005

- Madrah Aliyah Ulumul Qur’an Langsa 2008

- UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2013

- Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh (sedang berjalan).

Alamat Lengkap : Dusun U. Sunti Lokop Gampong Sunti

Kecamatan Serbajadi Kab. Aceh Timur

10

Page 11: POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

11