pola asuh nenek dan implikasinya terhadap ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/pola...

138
i POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : MUTOHAROH NIM : 111-12-010 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

i

POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP AKHLAK ANAK

DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO,

KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

MUTOHAROH

NIM : 111-12-010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

ii

Page 3: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

iii

Page 4: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

iv

Page 5: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

v

Page 6: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

vi

MOTTO

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat

yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

( QS. At-Tahrim : 6 ).

سنو )رواه البيهقى( دانو أوي نصرانو أويمج كل مولود ي ولد على الفطراة فأب واه ي هو

Artinya :“Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua

orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan Majusi

(HR. Baihaqi).

Page 7: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

vii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Skripsiku ini untuk :

1. Keluarga besarku terutama kepada ayah terhebatku Bapak Muhammad

Yani, Ibu tersabarku Ibu Sulimah, dan adikku tercinta Miftaqul Jannah,

merekalah yang selalu memberi nasihat, kasih sayang, bimbingan dan

motivasi serta dukungan materi.

2. Keluarga besar dari Simbah H. Syukur dan Simbah Suwardi yang aku

banggakan dan kepada seseorang yang jauh disana yang selalu memberi

dukungan dan motivasi kepada penulis.

3. Dosen-dosen Tarbiyah dan dosen-dosen di IAIN Salatiga, terima kasih

telah mengalirkan ilmu kedalam hati, menjadi fasilitator serta

mendorongku agar mampu berbuat yang terbaik untukku maupun

bangsaku.

4. Sahabat dan sahabati di PMII (ANDALAS, KOPRI, KOMSAT, Pengurus

Cabang, dll), yang selalu memberikanku semangat berjuang dalam

berorganisasi serta memberikan banyak pelajaran yang berharga dan ilmu

yang bermanfaat.

5. Keluarga Besar PAI 2012, PAI (A), teman-teman PPL di SMA N 02

Salatiga, teman-teman KKN posko 46, DEMA FTIK 2015, SON’S CLUB,

Keluarga Besar IMADISA dan teman-teman lainnya. Kebersamaan kita

akan selalu aku simpan dan aku kenang dalam memori dan akan tertoreh

dalam sejarah hidupku.

Page 8: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “POLA ASUH NENEK DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING,

DESA NGAMBAKREJO, KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN

TAHUN 2016”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

Page 9: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

ix

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. Bahrudin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala Desa Ngambakrejo yang telah memberikan ijin serta tak lupa kepada

Dusun Ngrawing tempat kelahiranku.

8. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi

tercapainya cita-cita, adikku tercinta yang selalu manja dan tak lupa kepada

seseorang yang jauh disana yang selalu memberi motivasi dan dukungan

kepada penulis.

9. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 15 September 2016

Penulis

Page 10: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

x

ABSTRAK

Mutoharoh. 2016. Pola Asuh Nenek dan Implikasinya Terhadap Akhlak Anak di

Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab.

Grobogan Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri. Dosen

Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata kunci : Pola asuh nenek, penanaman akhlak, dan akhlak anak.

Latar belakang penelitian ini yaitu orang tua seharusnya mendidik dan

mengasuh anaknya, tetapi pada zaman sekarang orang tua yang tidak ada atau

karena suatu hal lebih mempercayakan pengasuhan anak kepada nenek. Nenek

merupakan sumber kasih sayang kepada cucunya. Di sisi lain pola asuh yang

diterapkan nenek jadi salah, karena perbedaan zamanlah yang membedakannya,

ketika seorang nenek mengasuh anaknya (orang tua cucu) dengan mengasuh

cucunya. Objek dalam penelitian ini yaitu anak- anak yang dalam pola asuh

seorang nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo,

Kab. Grobogan Tahun 2016. Pertanyaan utama yang ingin peneliti jawab adalah :

(1) Bagaimana pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? (2) Bagaimana

penanaman nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo,

Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? dan (3) Bagaimana implikasi

akhlak anak yang berada dalam pengasuhan nenek di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016?

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode

pengumpulan datanya antara lain : wawancara, observasi, dan dokumentasi

dengan teknik analisis data yaitu pengorganisasian data, reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan.

Temuan ini menunjukkan bahwa (1) Pola asuh yang digunakan nenek di

Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun

2016 yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh laissez faire.

(2) Penanaman nenek terhadap akhlak anak yaitu : membiasakan anak untuk

shalat berjama’ah, menasihati anak bila berbuat salah, menyuruh anak untuk

belajar Al-Qur’an, menegur anak yang berkata bohong, mengajarkan kemandirian

kepada anak, memarahi dan memukul anak ketika tidak shalat, dan memberikan

pujian dan hadiah. (3) Akhlak anak yang berada dalam pengasuhan nenek yaitu

mempunyai Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah) dan Akhlak Tercela (Al-

Akhlak Al-Mazmumah). Sehingga anak hanya meniru dan mencontoh apa yang di

lakukan oleh nenek ketika di rumah

Page 11: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO.............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... v

MOTTO......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

ABSTRAK.................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Fokus Masalah.................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitan................................................................................ 8

D. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 8

E. Penegasan Istilah............................................................................... 9

F. Metode Penelitian.............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan........................................................................ 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 20

Page 12: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

xii

A. Pola Asuh.......................................................................................... 20

B. Akhlak Anak..................................................................................... 36

C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak................................... 44

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...................... 49

A. Paparan Data..................................................................................... 49

B. Temuan Penelitian............................................................................. 62

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 80

A. Pola Asuh yang digunakan Nenek di Dusun Ngrawing.................... 80

B. Penanaman Nenek terhadap Akhlak Anak........................................ 83

C. Implikasi Pola Asuh nenek terhadap Akhlak Anak.........................

87

BAB V PENUTUP........................................................................................ 90

A. Kesimpulan....................................................................................... 90

B. Saran.................................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Page 13: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penduduk Menurut Kelompok Umur........................................... 51

Tabel 3.2 Mata Pencaharian.......................................................................... 52

Tabel 3.3 Agama yang dianut....................................................................... 52

Tabel 3.4 Sarana Ekonomi............................................................................ 53

Tabel 3.5 Perusahaan atau Usaha.................................................................. 53

Tabel 3.6 Sarana Ibadah................................................................................ 54

Tabel 3.7 Sarana Kesehatan.......................................................................... 54

Tabel 3.8 Sarana Olahraga atau Kesenian Kebudayaan............................... 54

Tabel 3.9 Sarana Pendidikan Umum............................................................ 55

Tabel 3.10 Sarana Pendidikan Khusus.......................................................... 55

Tabel 3.11 Struktur Perangkat Desa.............................................................. 57

Page 14: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nota Pembimbing Skripsi

2. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

4. Daftar SKK

5. Lembar Konsultasi

6. Pedoman Wawancara

7. Hasil Wawancara

8. Triangulasi Data

9. Dokumentasi

10. Riwayat Hidup Penulis

Page 15: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan pendidik yang pertama dalam pendidikan anak,

karena dari keluargalah anak pertama mengenal bahasa sebagaimana

diungkapkan, anak berbicara dengan “bahasa ibu”. Tidak hanya dalam hal

berbicara seorang anak pun meniru setiap tindakan, tingkah laku, watak, dan

perbuatan orang tuanya. Demikian jelas bahwa pendidikan pertama yang

diketahui anak yaitu pendidikan dari keluarganya. Untuk menunjang

perkembangan fisik maupun mentalnya anak membutuhkan pengasuhan yang

tepat dari keluarganya. Sebagai orang tua seharusnya dapat memahami,

menerima, dan memperlakukan anak sesuai dengan tingkat pertumbuhannya,

maka hubungan orang tua dan anak ditentukan dari sikap pola asuh dalam

keluarga. Pola pengasuhan inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap

karakter anak di masa depan.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwasanya keluarga merupakan

pendidik yang paling utama dalam perkembanagan anak. Karena dalam

keluargalah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga

dikatakan lingkungan yang utama, sebagian besar dari kehidupan anak adalah

didalam keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh

anak adalah dalam keluarga. Sebab pada masa itulah yang paling kritis dalam

pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra

sekolah), pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan

Page 16: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

2

sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah dalam ingatannya.

Sebagaimana ada pepatah yaitu :

“Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sementara

belajar di waktu dewasa bagai mengukir di atas air”

Berdasarkan pepatah tersebut telah jelas menjelaskan tentang

pembelajaran yang mudah sekali lupa dari memori manusia (Noor,

2012:128). Berdasarkan uraian diatas jelas bahwasanya dalam upaya

menumbuhkan karakter anak, keluarga mempunyai peranan penting dalam

pendidikan. Keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama dan

utama. Karena di masa ini pula anak akan mudah sekali menerima pengaruh

dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak.

Sehingga apa yang ditanamkan orang tua kepada anak akan membekas,

sehingga tak mudah hilang atau berubah dalam ingatannya. Sedangkan dalam

perspektif Islam, orang tua wajib mengupayakan pendidikan kepribadian

sebagai mana dijelaskan dalam firman Allah QS. Luqman : 17-19

Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh

Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

Page 17: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

3

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara

keledai (Kemenag RI, 2014:412).

Berdasarkan ayat diatas jelas bahwasanya orang tua harus

mendidik anak mereka dengan mengajarkan shalat, menyeru kepada yang

ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, sabar, tidak sombong, serta bertutur

kata yang baik. Pendidikan tersebut hendaknya dimulai sejak usia dini.

Demikian orang tua berkewajiban memberikan bekal pendidikan

sebagaimana uraian di atas. Selain ayat di atas juga terdapat ayat yang

menegaskan tentang kewajiban orang tua untuk tidak meninggalkan

keturunan yang lemah dibelakang mereka.

Allah berfirman dalam QS. An Nisa’: 9

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan Perkataan yang benar (Kemenag RI, 2014:77).

Berdasarkan ayat tersebut jelas orang tua tidak hanya berkewajiban

mengajarkan pendidikan agama namun juga berkewajiban untuk tidak

meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka. Keturunan yang

lemah disini adalah lemah dalam artian pendidikan, pengetahuan, ekonomi

dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya mengetahui pola

asuh yang tepat terhadap anak mereka.

Page 18: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

4

Sedangkan makna pola asuh sendiri merupakan suatu cara yang

terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai

perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak dimana tanggung

jawab untuk mendidik anak ini adalah merupakan tanggung jawab primer.

Karena anak adalah hasil dari buah kasih sayang yang diikat dalam tali

perkawinan antara suami istri dalam satu keluarga (Thoha,1996:109).

Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak agar tumbuh dan

berkembang dengan baik dimasa yang sekarang dan masa yang akan

datang.

Sedangkan, tujuan pola asuh menurut Hurlock yaitu untuk

mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan

sosialnya atau supaya dapat diterima oleh masyarakat. Pengasuhan orang

tua berfungsi untuk memberikan kelekatan dan ikatan emosional, atau

kasih sayang antara orang tua dan anaknya, juga adanya penerimaan dan

tuntutan dari orang tua dan melihat bagaimana orang menerapkan disiplin

(Muallifah, 2009:44). Ketika orang tua dalam mendidik anak harus

mempunyai tujuan yang jelas agar anak juga jelas agar terarah dengan baik

dan benar.

Jika kita menganalisis dari sisi realitas model pola asuh sesuai

dengan perkembangan zaman, telah terjadi perubahan paradigma

pemikiran. Jika zaman dahulu kualitas pola asuh dan adanya kedekatan

antara seorang anak dan orang tua selalu dikaitkan dengan kualitas ibu,

Page 19: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

5

sekarang sudah mulai beralih dengan adanya tuntutan kebutuhan, sehingga

seorang ibu pun ikut berperan menjadi tulang punggung keluarga.

Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita, bagaimana

generasi selanjutnya jika ternyata kedekatan yang terjadi justru antara anak

dengan pembantu, bukan anak dengan orang tua, di mana dampaknya

anda sudah mengetahui sendiri jika seorang anak malah dekat dengan

seorang pembantu, maka bukan hanya hak kesehatan yang dikhawatirkan,

tetapi juga bagaimana konsep pendidikan yang akan berpengaruh, dan bisa

saja terjadi ketidaksinkronan dalam cara menerapkan pendidikan

(Muallifah, 2009:41-42). Inilah tantangan selaku orang tua untuk berpikir

lebih mendalam demi masa depan anak yang cerah.

Kenyataan di lapangan dalam suatu keluarga banyak anak yang

tidak di asuh oleh orang tuanya, melainkan dengan neneknya, karena

adanya beberapa faktor yang menyebabkan pengasuhan anak beralih atau

bergeser kepada nenek yaitu : ekonomi, orang tua sibuk bekerja, orang tua

janda atau duda karena kematian, orang tua bercerai. Masing-masing

nenek memiliki pola asuh yang berbeda dalam mengarahkan seorang anak.

Karena dipengaruhi oleh latar pendidikan, pengetahuan, pengalaman,

keadaan sosial ekonomi dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena

pada era zaman nenek berbeda dengan era cucunya.

Secara hakiki pola asuh yang diterapkan nenek cenderung

bertujuan baik, namun ada beberapa orang melakukan kesalahan dalam

pola asuh tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman

Page 20: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

6

yang dimiliki. Tidak hanya pengasuhan yang salah karena seorang

pengasuh (nenek) pasti mengharapkan cucunya menjadi lebih baik, hanya

saja cara mengasuhnya keliru. Karena pada zaman sekarang orang tua

(nenek) pada saat mengasuh anaknya (orang tua anak) tentu sangat

berbeda ketika mengasuh cucunya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, namun

kenyataanya banyak sekali orang tua yang mempercayakan pengasuhan

anaknya kepada nenek.

Ketika tidak ada sosok panutan yang patut diteladani, maka anak

akan kehilangan kesempatan berharga untuk mencontoh, menyerap,

meneladani, atau meniru. Dengan kuranganya komunikasi, interaksi,

pelukan kasih sayang, kurangnya diajak memahami sesuatu oleh orang tua

akan menyebabkan anak menjadi rapuh dan tidak stabil secara emosi.

Tidak adanya hubungan batin sejak dini antara anak dan orang tua

menyebabkan anak melanggar nasehat orang tua, menyakiti hatinya, tidak

menjawab pertanyaannya, tidak mendengar nasihatnya, tidak

menjenguknya saat sakit, dan sikap negatif lainnya (Hasan, 2011:80).

Perilaku anak yang negatif itu, disebabkan karena anak nakal, bandel, acuh

tak acuh. Justru kita harus memahami bahwa perilaku anak seperti itu,

disebabkan karena pola asuh yang salah sejak kecil. Hal ini berkaitan

dengan cara penanaman akhlak dan perilaku anak itu sendiri yang

menyebabkan anak mempunyai akhlak yang terpuji maupun akhlak yang

tidak terpuji atau tercela di hadapan orang lain.

Page 21: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

7

Sebagaimana yang dipaparkan di atas peneliti ingin menganalisis

tentang Pola Asuh Nenek dan Implikasinya terhadap Akhlak Anak di

Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab.

Grobogan Tahun 2016. Dalam hal ini, peneliti merasa perlu mengetahui

bagaimana pola asuh yang baik yang diterapkan Nenek terhadap Akhlak

anak asuh mereka (cucu). Karena di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo,

Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan. Sebagian besar penduduknya

terhimpit oleh kebutuhan ekonomi yang semakin besar, sehingga terpaksa

menitipkan anaknya kepada nenek.

Berdasarkan alasan tersebut, penulis ingin meneliti dengan judul

POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK

ANAK DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC.

TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memperlihatkan beberapa

masalah yang tentunya layak untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, maka

rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016?

2. Bagaimana cara nenek dalam menanamkan akhlak anak di Dusun

Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016?

Page 22: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

8

3. Bagaimana implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak anak di Dusun

Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mempunyai tujuan

dalam penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing,

Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

2. Untuk mengetahui cara nenek dalam menanamkan akhlak anak di Dusun

Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016.

3. Untuk mengetahui implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak di Dusun

Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang

Pola Asuh Nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec.

Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. Dari informasi tersebut dapat

memberikan manfaat secara teoretik maupun praktik yaitu:

1. Secara Teoretik

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan selanjutnya orang tua

atau pengasuh dapat memilih bagaiamana pola asuh yang terbaik yang

harus dilakukan dalam mengasuh anak mereka.

Page 23: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

9

2. Secara Praktik

Diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan

pengetahuan, perilaku dan khususnya dapat memberi sumbangan dibidang

psikologi pendidikan yang diperoleh di lapangan, serta dapat

menumbuhkan semangat bagi orang tua dalam mengasuh anak.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas,

maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti,

sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini, ada

beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul di atas.

1. Pola Asuh Nenek

Pola asuh berarti model, cara, dan sistem (Poerwadarminta,

1982:763). Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan pola kepemimpinan, pola

asuh merupakan suatu cara yang terbaik yang dapat ditempuh orang tua

dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab

kepada anak dimana tanggung jawab untuk mendidik anak ini adalah

merupakan tanggung jawab primer. Karena anak adalah hasil dari buah

kasih sayang yang diikat dalam tali perkawinan antara suami istri dalam

satu keluarga (Thoha, 1996:109). Oleh karena itu, orang tualah yang

berperan penting dalam mendidik anak mereka.

Menurut Haurlock (1973), sebagaimana dikutip oleh Mansur

mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anakanya,

yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh laissez faire

Page 24: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

10

(Mansur, 2005:354). Pola asuh tersebut biasa digunakan orang tua atau

pengasuh bagi anak-anaknya.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia “Nenek” berarti orang

yang sudah tua, ibu dari ayah, ibu dari ibu, atau sebutan kepada

perempuan yang sudah tua (Poerwadarminta, 2006:798). Nenek yang

dimaksud peneliti yaitu nenek yang sudah tua yang mengasuh dan

mendidik cucunya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pola asuh

nenek adalah suatu daya atau suatu cara yang dilakukan nenek kepada

anak asuhnya dalam hal memelihara, merawat, mendidik, dan

mengarahkan yang bertujuan agar menjadi anak yang berakhlakul

karimah.

2. Akhlak Anak

Lafadz akhlak (dalam bahasa Indonesia dituliskan akhlak)

berasal dari kata khulq, yang artinya : kejadian bathin atau internal

creation dalam bahasa Inggrisnya. Maka menurut Linguistik bahasa

Arab Akhlak sebenarnya ialah bentuk jamak dari pada khulq, dan

berarti : ciri-ciri watak seseorang (the traits of man‟s) moral karakter.

Tapi dalam arti agama, akhlak ialah suatu daya positif dan aktif dalam

bentuk perilaku atau perbuatan (Harahap, 1979:13). Jadi yang

dimaksud dengan judul penelitian ini adalah POLA ASUH NENEK

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN

NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC.

TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016.

Page 25: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

11

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian

kualitatif (Sugiyono, 2012:9). Mengatakan bahwa :

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan

secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan

hasil penelitian lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada

yaitu keadaan gejala perubahan akhlak anak ketika tidak diasuh

oleh orang tuanya sendiri melainkan diasuh oleh nenek mereka.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo,

Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan yaitu untuk meneliti pola

asuh yang digunakan nenek, penanaman akhlak, dan akhlak anak

yang diasuh oleh sang nenek.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara khusus di Dusun Ngrawing,

Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun

2016.

Page 26: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

12

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ada dua

macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang

dikumpulkan langsung dari tangan pertama, yaitu kata-kata dan

tindakan subyek serta gamabaran dan pemahaman dari subyek

yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data.

Data tersebut diperoleh secara langsung dari orang-orang yang

dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia

memberi data yang diperlukan. Penelitian ini yang menjadi

sumber data primer adalah nenek dan cucu. Karena dari

informasi-informasi tersebut akan dilakukan penelusuran lebih

lanjut kepada pihak-pihak terkait.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang mengandung dan

melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data

sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Petugas

Kelurahan Desa Ngambakrejo yang tidak terlibat secara

langsung dalam kegiatan mengasuh anak dan dokumentasi-

dokumentasi dalam penelitian.

Page 27: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

13

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan fokus

penelitian, maka teknik pengumpulan data yang akan di pakai

meliputi :

a. Metode Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

2012:231). Teknik ini penulis gunakan untuk mencari data yang

didapat baik dari sumber data primer maupun sumber data

sekunder. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan

wawancara dengan 7 nenek dan 7 anak di Dusun Ngrawing,

Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditunjukkan pada subjek penelitian, namun

melalui dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Metode

dokumentasi ini peneliti mencari dokumen-dokumen penting

atau arsip-arsip yang mendukung data yang berkaitan dengan

penelitian dan untuk memperkuat data-data yang didapat.

Page 28: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

14

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan atau catatan lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono,

2012:244). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak

sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan sebelum di

lapangan.

Adapun yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu

analisis kualitatif, yaitu dengan langkah-langkah :

a. Mengorganisir Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode atau teknik

pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono,

2012:240). Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa

penelitian ini penting untuk dikaji dan diteliti serta diketahui

keasliannya.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polannya (Sugiyono, 2012:247). Reduksi data ini berguna untuk

meninjau kembali data-data yang kurang atau data-data yang

Page 29: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

15

sekiranya tidak perlu dapat dipertimbangkan kembali apakah

data tersebut perlu tidak dicantumkan dalam penulisan

penelitian.

c. Penyajian Data

Penyajian data ini diatasi sebagai sekumpulan informasi

yang bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan

sejenisnya. Penyajian data diharapkan agar pembaca lebih cepat

memahami isi dalam penelitian ini.

d. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya (Sugiyono, 2012:252). Penarikan kesimpulan ini

digunakan peneliti untuk menarik suatu masalah yang ada.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini peneliti

berusaha memperoleh keabsahan temuan. Teknik yang dipakai

untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi.

Triamgulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kembali

data-data yang sudah terkumpul, agar tidak terjadi salah

memasukkan data yang terkumpul.

Page 30: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

16

Triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan bebagai cara, dan berbagai waktu

(Sugiyono, 2012:273). Triangulangi yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu :

a. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data berarti, untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang

teleh diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274).

Triangulasi sumber data berarti membandingkan data-data yang

diperoleh dari informasi satu dengan informan yang lainnya dan

juga mengecek kebenaran dan kepercayaan suatu informasi.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

(Sugiyono, 2012:274). Metode ini digunakan untuk pengecekan

keabsahan data untuk mengetahui hasil temuan ini benar-benar

hasil temuan sendiri tidak hasil penelitian orang lain ataupun

tidak plagiat dari penelitian sebelumnya.

Page 31: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

17

8. Tahap-tahap Penelitian

a. Tahap sebelum ke lapangan

Penulis menentukan fokus penelitian yang akan menjadi

pokok pembahasan, selain itu penulis melakukan konsultasi

kepada pembimbing dalam penyusunan surat ataupun proposal

penelitian, dilanjutkan penyelesaian perizinan lokasi penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Penulis melakukan pengumpulan bahan yang berkaitan

dengan wawanacara, observasi, dan dokumentasi penelitian.

Pada tahap ini penulis memulai terjun ke lapangan tempat

penelitian tersebut dilakukan.

c. Tahap analisis data

Penulis melakukan analisis data yang di peroleh melalui

wawancara mendalam dan dokumentasi dengan nenek yang

mengasuh anak (cucu) mereka dan anak yang diasuh oleh nenek.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini penulis bagi menjadi lima bab, di masing-masing bab

saling berkaitan, dengan penjelasan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi :

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Tujuan Penelitian

D. Keguanaan Penelitian

Page 32: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

18

E. Penegasan Istilah

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, yang berisi :

A. Pola Asuh

1. Pengertian Pola Asuh

2. Macam-macam Pola Asuh

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh

4. Faktor-faktor yang menyebabkan pengasuhan anak bergeser pada nenek

B. Akhlak Anak

1. Pengertian Akhlak

2. Dasar dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis

3. Tujuan Akhlak

4. Ruang Lingkup Akhlak

5. Klasifikasi Akhlak

C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak Anak

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, berisi tentang :

A. Paparan Data

1. Gambaran Lokasi Penelitian

a. Sejarah Singkat tentang Dusun Ngrawing

b. Keadaan Geografis

c. Keadaan Penduduk

d. Keadaan Sosial

Page 33: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

19

e. Keadaan Ekonomi

f. Sarana dan Prasarana

g. Visi dan Misi Desa

h. Struktur Perangkat Desa Ngambakrejo

2. Gambaran Informan

B. Temuan Penelitian

BAB IV : PEMBAHASAN, yang berisi tentang :

A. Pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo,

Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

B. Penanaman nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

C. Implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

BAB V : PENUTUP, yang merupakan bab terakhir berupa :

A. Kesimpulan.

B. Saran.

Page 34: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pola Asuh

1. Pengertian Pola Asuh

Pola berarti model, dan sistem (Poerwadarminta, 1982:763).

Sedangkan asuh, mengasuh berarti menjaga, merawat, mendidik anak

kecil, memimpin, dan melatih (Poerwadarminta, 1982:63). Kata

pengasuh adalah orang yang menjaga, merawat, dan mendidik anak.

Maksud dari mengasuh anak adalah mendidik dan memelihara anak

itu, mengurus makanan, minuman, pakaian dan kebersihannya, dalam

periode umurnya yang pertama (Al-Barry, 1977:51). Pola asuh adalah

model atau cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam dalam

mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada

anak (Thoha, 1996:109). Orang tualah yang berhak dan bertanggung

jawab dalam mengasuh dan mendidik anak mereka.

Menurut pendapat Theresia pola asuh merupakan pola interaksi

antara orang tua dan anak. Lebih jelasnya, yaitu bagaimana sikap atau

perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak. Termasuk caranya

menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan

perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku

yang baik, sehingga dijadikan contoh atau panutan anaknya

(Muallifah, 2009:43). Oleh karena itu, pola pengasuhan anak itu sangat

penting. Karena dalam mengasuh anak itu juga di butuhkan cara atau

Page 35: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

21

sistem untuk mengasuh anak. Pola asuh juga merupakan sikap dan

perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anaknya. Sikap dan

perilaku orang tua itulah yang dijadikan anak sebagai contoh atau

panutan bagi anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Orang tua bertanggung jawab untuk dirinya dan keluarganya

melalui pendidikan yang di berikan mereka, selain itu orang tua juga

yang bertugas menjadikan anak-anak mereka mempunyai agama yang

baik menurut agama Islam. Menurut Al-Abrasyi dalam bukunya yang

berjudul Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam mengatakan bahwa

setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, seperti sabda Nabi

Muhammad SAW bersabda :

دان سنو )رواه البيهقىكل مولود ي ولد على الفطراة فأب واه ي هو رانو أويج (و أوي نص

Artinya : Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka

kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan

Majusi (HR. Baihaqi).

Berdasarkan hadits di atas bahwasanya anak itu terlahir dalam

keadaan fitrah atau suci tidak ada noda sama sekali. Orang tuanyalah

yang menjadikan Yahudi, Nasrani dan Majusi. Ketika orang tua berada

di rumah, anak akan melihat dan memahami apa yang dilakukan orang

tuanya. Oleh karena itu, anak akan menjadikan orang tuanya sebagai

panutan atau contoh dalam kehidupan sehari-hari dan yang akan

mendatang.

Page 36: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

22

Menurut Haurlock (1973), sebagaimana dikutip oleh Mansur

mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anakanya,

yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh laissez faire

(Mansur, 2005:354). Pola asuh tersebutlah yang biasanya digunakan

oleh orang tua maupun pengasuh dalam mengasuh anak, agar lebih

mudah dalam mengasuh anak berdasarkan pola asuh di atas.

2. Macam-macam Pola Asuh Anak

Mendidik anak dalam keluarga diharapkan agar anak mampu

berkembang kepribadiannya, menjadi manusia dewasa yang memiliki

sikap positif terhadap agama, kepribadiaan kuat dan mandiri, berakjlak

mulia, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang

secara optimal. Untuk mewujudkan hal itu ada berbagai cara dalam pola

asuh yang dilakukan oleh orang tua menurut Haurlock yang di kutip

oleh Chabib Thoha (1973:110) ada 3 macam pola asuh yaitu :

a. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan :

cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan yang ketat,

seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang

tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi.

Anak jarang diajak berkomunikasi dan diajak ngobrol, bercerita-

cerita, bertukar pikiran dengan orang tua, orang tua malah

menganggap bahwa semua sikap yang dilakukan itu dianggap

sudah benar sehingga tidak perlu anak diminta pertimbangan atas

Page 37: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

23

semua keputusan yang menyangkut permasalahan anak-anaknya.

Pola asuh yang bersifat otoriter ini juga ditandai dengan hukuman-

hukumannya yang dilakukan dengan keras, mayoritas hukuman

tersebut sifatnya hukuman badan dan anak juga diatur yang

membatasi perilakunya (Mansur, 2005:354). Pola asuh ini, lebih

mengutamakan perintah-perintah dari orang tua untuk mematuhi

apa yang diperintahkan orang tua mereka, tidak mendengar

argumen atau pendapat dari anak. Anak dituntut untuk selalu

menuruti kemauan orang tua mereka.

Menurut penulis dalam menggunakan Pola Asuh Otoriter

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari Pola Asuh

Otoriter : anak akan menurut kepada orang tua, takut untuk

melakukan kesalahan atau hal negatif. Kelemahan dari Pola Asuh

Otoriter : anak akan menjadi pembangkang karena merasa

hidupnya terbatas, penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif,

dan melakukan hal negatif secara diam-diam karena penasaran.

b. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan

: pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak-anakanya dan

kemudian anak diberi kesempatan untuk selalu tergantung kepada

orang tua atau pengasuh. Pola asuh seperti ini orang tua memberi

sedikit kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang dikehendaki

dan apa yang diinginkan yang menurut anak yang terbaik bagi

Page 38: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

24

dirinya. Orang tua dalam hal-hal tertentu perlu ikut campur tangan,

misalnya dalam keadaan yang membahagiakan hidupnya dan

keselamatan anak. Demikian pula terhadap hal-hal yang sangat

prinsip mengenai pilihan agama, orang tua dapat memaksakan

kehendaknya terhadap anak, karena anak belum memiliki alasan

yang cukup tentang hal itu. Tidak semua materi pelajaran agama

seluruhnya diajarkan secara demokratis terhadap anak (Mansur,

2005:355-356). Pola asuh ini, anak diberi kebebasan untuk memilih

apa yang menjadi kesukaannya, asalkan masih dalam pengawasan

orang tua mereka.

Menurut penulis dalam menggunakan pola asuh demokratis

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari Pola Asuh

Demokratis : menghasilkan karakteristik anak yang mandiri, dapat

mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-

temanya, mampu menghadapi stres, dan mempunyai minat

terhadap hal-hal yang baru. Kelemahan dari Pola Asuh Demokratis :

anak akan cenderung merongrong kewibaan otoriter orang, kalau

segala sesuatu harus dipertimbangkan antara orang tua.

c. Pola Asuh Laissez Faire

Pola asuh laissez faire adalah pola asuh dengan : cara orang

tua mendidik anak secara bebas, anak dianggap kurang dewasa atau

muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya apa saja yang

dikehendaki. Kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah, juga

Page 39: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

25

tidak memberikan bimbingan pada anak. Semua apa yang dilakukan

oleh anak adalah benar dan tidak perlu mendapat teguran, arahan,

atau bimbingan. Hal itu ternyata dapat diterapkan kepada orang

dewasa yang sudah matang pemikirannya, sehingga cara mendidik

seperti itu tidak sesuai, jika diberikan kepada anak-anak. Apalagi

bila diterapkan untuk pendidikan agama banyak hal yang harus

disampaikan secara bijaksana. Oleh karena itu, dalam keluarga orang

tua harus merealisasikan peranan atau tanggung jawab dalam

mendidik anak (Mansur, 2005:356-357). Pola asuh laissez faire ini,

anak di didik oleh orang tuanya dengan bebas dan anak dianggap

sudah dewasa untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh anak

mereka.

Menurut penulis dalam pola asuh laissez faire mempunyai

kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari pola asuh laissez faire :

menghasilkan anak yang di beri kebebasan oleh orang tuanya, jadi

anak bisa melakukan apa yang disukai oleh anak. Kelemahan dari

pola asuh Laissez faire : menghasilkan karakteristik anak yg agresif,

kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, sering bolos,

bermasalah dengan teman karena kontrol orang tua yang lemah.

Pola asuh di atas merupakan pola asuh yang biasa dilakukan

orang tua atau pengasuh lainnya misalnya nenek, jadi dari berbagai

pola asuh atau cara mendidik, merawat dan mengasuh anak haruslah

memperhatikan kondisi anak. Pendidikan harus lebih diutamakan

Page 40: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

26

kegunaannya bagi masa yang akan datang, dimana masa sekarang

berbeda dengan yang akan datang, meskipun pelajaran tersebut tidak

berguna untuk masa sekarang tetapi harus tetap diberikan dalam

mempersiapkan masa depan.

Banyak sekali persiapan untuk membekali anak untuk

menyongsong masa depan, yang tidak ada pada kehidupan sekarang.

Semakin jauh zaman yang dilalui, maka semakin tinggi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang harus dimiliki dalam rangka

memberi bekal pada anak. Pola asuh yang dilakukan menurut

seorang nenek benar pada zamannya, belum tentu benar pada

kehidupan sekarang bila diterapkan dalam mengasuh cucunya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

Menurut Casmini (2007), sebagaimana dikutip oleh Muallifah

(2009: 63) menjelaskan bahwa Faktor yang mendukung terlaksananya

pola asuh dengan baik, bukan hanya tergantung dengan jenis pola asuh

yang ditetapkan oleh orang tua (nenek), tetapi juga tergantung pada

karakteristik keluarga, anak dan jenis pola asuh yang diterapkan.

Adapun beberapa karakteristiknya adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik Struktur Keluarga

Hal-hal yang berkaitan dengan struktur keluarga adalah

etnis keluarga dan pendidikan (lingkungan pergaulan sosial dan

etnis). Pola asuh ini tidak hanya dipengaruhi oleh situasi keluarga,

Page 41: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

27

tetapi juga lingkungan sekitar, situasi perawatan anak, situasi

sekolah, juga konflik yang terjadi di lingkungan sekitar.

b. Karakteristik Struktur Anak

Ketika ingin memperlakukan jenis pola asuh, maka harus

memperhatikan karakteristik anak, diantaranya adalah karakter

anak, bagaimana perilaku soial, dan keterampilan kognitif anak.

c. Karakteristik Budaya Keluarga

Karakteristik kultur keluarga didefinisikan pada

kemampuan berbahasa, sedangkan indikator dalam karakteristik

kultur keluarga adalah reading behavior (kebiasaan membaca),

home language (bahasa asli), dutch language (bahasa asing),

mastery and culture participan (menguasai dan partisipasi budaya).

d. Karakteristik Situasi Keluarga

Penelitian tentang komposisi keluarga menunjukkan anak

dalam keluarga satu orang tua (single parent) akan mengalami

problem perilaku dan emosional yang frekuensinya lebih daripada

keluarga dan orang tuanya dan berakibat pada prestasi anak di

sekolah. Keluarga yang hanya satu orang tua akan mengalami

ketegangan, dikarenakan akan mengalami kesulitan keuangan,

masalah kesehatan, serta perubahan karena perceraian yang

berpengaruh terhadap orang tua dalam pengasuhan anak dan

interaksi orang tua. Begitu juga dalam pengasuhan anak atau tanpa

orang tua.

Page 42: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

28

Adapun faktor yang yang mempengaruhi pola asuh adalah

sebagai berikut :

1). Latar Belakang Pendidikan si Pendidik

Pendidikan merupakan alat di masyarakat untuk

memperbaharui dirinya dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat. Al-Gazhali mengemukakan bahwa amal

perbuatan, perilaku, akhlak dan kepribadian seorang pendidik

adalah penting dari pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Karena kepribadian pendidik akan diteladani dan ditiru oleh

anak didiknya, baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan

secara langsung maupun tidak langsung (Zainuddin, 1991:56).

Ketika seorang pengasuh (nenek) dalam mengasuh anak (cucu)

mereka, harus mempunyai pendidikan yang baik dan benar

dalam mendidik anak (cucu) mereka.

2). Pengetahuan Pendidik

Pengetahuan nenek tentang kesehatan dan gizi

memmpunyai hubungan yang erat dengan pendidikan. Anak

yang berada dalam pengasuhan nenek dengan latar belakang

pendidikan yang tinggi akan memungkinkan mendapat

kesempatan untuk hadir dan tumbuh dengan baik, sebaiknya

jika pengetahuan nenek akan pengasuhan sangat minim

memungkinkan juga mendapatkan kesempatan untuk tumbuh

dan berkembang kurang. Pengetahuan tidak mutlak diperoleh

Page 43: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

29

melalui pendidikan formal, tetapi juga dari informasi di media

masa atau hasil dari pengalaman orang lain. Pembentukan

kepribadian terjadi dalam masa panjang, mulai dari dalam

kandungan sampai umur 21 tahun (Kaelany, 2000:243).

Pembentukan kepribadian ini erat hubungannya dengan

pembinaan iman dan akhlak anak (cucu) mereka.

3). Aktivitas Pendidik

Kebutuhan wanita terhadap tugas dan tanggungjawab di

luar tugas sebagai nenek berbeda-beda, ada nenek yang merasa

bahagia dengan peran sebagai pengasuh anak, ada juga yang

merasa terbebani dengan tanggungjawab mengasuh anak.

Aktivitas nenek juga menjadi alasan utma dalam keberhasilan

memelihara, merawat, mendidik, membimbing dan juga

mengarahkan anak ke arah yang baik dan benar.

Nenek yang sibuk bekerja atau mengurus diri sendiri

karena terbebani oleh tanggung jawab dalam hal ekonomi tentu

dalam pengawasan serta kontrol pada anak akan kurang,

sehingga anak lepas dari pengawasannya. Sedangkan nenek

yang aktivitasnya hanya mengasuh anak saja di rumah, tentu

dapat setiap saat mengawasi anak tersebut. Sehingga anak

tidak terjerumus kepada pergaulan yang remaja yang bebas

tanpa pengawasan orang tua.

Page 44: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

30

4. Faktor yang Menyebabkan Pengasuhan dari Orang tua Bergeser pada

Nenek

Kenyataan di lapangan dalam suatu keluarga banyak anak yang

tidak di asuh oleh orang tuanya, melainkan dengan neneknya, karena

adanya beberapa faktor yang menyebabkan pengasuhan anak beralih

atau bergeser kepada nenek yaitu : ekonomi, orang tua sibuk bekerja,

orang tua janda atau duda karena kematian, orang tua bercerai. Adapun

faktor yang menyebabkan pengasuhan orang tua terhadap anak

bergeser atau beralih kepada nenek adalah sebagai berikut:

a. Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi dalam pengasuhan dipengaruhi oleh gaya

dan pengalaman yang dimiliki serta pengetahuan yang diterimanya.

Perbedaan dalam pola asuh seorang nenek juga bisa dilihat dari

status sosial ekonomi dalam masyarakat. Status sosial ekonomi

mempunyai peranan terhadap perkembangan anak (Ahmadi,

1991:91). Salah satu faktor yang mengakibatkan pengasuhan dari

orang tua beralih kepada nenek adalah faktor ekonomi dalam

seuatu keluarga, karena sulitnayamencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari, maka orang tua harus bekerja dan

meninggalkan anak-anaknya kepada pengasuh atau nenek.

b. Orang Tua Sibuk Bekerja

Keluarga dianggap sebagai masyarakat kecil yang terdiri

dari subsistem yang berstruktur, yakni anggota keluarga yang

Page 45: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

31

terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Setiap bagian memiliki hubungan

antara satu dan lainnya yang menyatu dalam keluarga. Teori

fungsionalisme struktural menekankan pada keteraturan dan

mengabaikan konflik dalam masyarakat (Suhendi, 200:175). Istri

yang bekerja di luar rumah, fungsi manifesnya adalah

meningkatnya kesejahteraan ekonomi keluarga, tetapi fungsi

latennya adalah terjadinya disfungsi ibu rumah tangga dalam

menjalankan tugasnya dalam keluarga. Demikian itulah dapat

menyebabkan berkurangnya waktu pengasuhan anak oleh ibu

rumah tangga yang berperan ganda memungkinkan rendahnya

intensitas pengasuhan anak, sehingga terjadi perubahan pola,

peran, serta fungsi pada pengasuhan anak, dimana keluarga besar

(extended family) sangat dibutuhkan.

c. Orang Tua Janda atau Duda karena Kematian

Kemampuan keluarga untuk menyesuaikan keadaan

setelah kematian orang tua yang menyangkut masalah keuangan,

sosial, dan emosi selalu menjadi ujian bagi terciptanya relasi antara

orang tua dan anak (Suhendi, 2001:74). Apabila relasi ini

bedasarkan pada rasa hormat, kesamaan, dorongan, semangat, dan

kepercayaan akan mengurangi akibat yang menimpa anak, karena

kehilangan salah satu orang tuanya. Tentu saja anak merasa

kesepian, frustasi, merasa bersalah, dan perasaan-perasaan yang

saling berlawanan dari orang tua yang masih hidup merupakan

Page 46: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

32

problem yang memerlukan penenangan dalam keluarga.

Keberadaan keluarga besarlah yang sangat membantu memberikan

solusi dan pengarahan agar apa yang terjadi ataupun yang akan

dilakukan oleh orang tua tunggal tidak salah jalan.

d. Orang Tua yang Bercerai

Kekacauan dalam keluarga merupakan bahan pergunjingan

umum karena semua orang mungkin saja terkena dari salah satu

jenisnya dan karena pengalaman itu, biasanya dramatis

menyangkut moral dan penyesuaian-penyesuaian pribadi dan

dilematis. Kekacauan keluarga dapat ditafsirkan sebagai pecahnaya

suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya struktur peran sosial,

jika satu atau beberapa anggota keluarga gagal menjalankan peran

mereka (Goode, 1997:184). Oleh karena itu, bersatunya orang tua

dalam mendidik anak itu sangat penting, agar terjadinya

keseimbangan dalam mendidik anak.

Page 47: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

33

5. Seni Mendidik dalam Islam

Seorang nenek perlu memperhatikan bagaimana mengasuh,

merawat, mendidik dan juga memberi teladan yang baik bagi anak-

anak agar menjadi anak yang berakhlakul karimah. Menurut Muallifah

(2009: 145), tentang seni mendidik anak dalam Islam. Adapun seni,

atau cara mendidik anak dalam Islam adalah sebagai berikut :

a. Membiasakan Anak untuk Shalat Berjama’ah.

Konsep keteladanan dalam sebuah pendidikan sangatlah

penting dan bisa berpengaruh terhadap proses pendidikan,

khususnya dalam membentuk aspek moral, spiritual, dan etos

sosial anak. Karena seorang pendidik baik orang tua, guru bahkan

nenek merupakan figur dalam pandangan anak, disadari atau tidak

akan ditiru oleh anak. Seorang pengasuh yaitu haruslah

memberikan teladan yang baik pada anak asuhnya, mengajak untuk

meniru akhlak Rasulullah dan banyak mengingat Allah SWT.

Perbanyak mengingat Allah SWT yaitu selalu melaksanakan shalat

dan membiasakan shalat berjama’ah

b. Menasehati Anak apabila Berbuat Salah.

Cara mengasuh atau mendidik dengan menasehati, juga

merupakan suatu cara untuk mempersiapkan pembentukan akhlak,

emosional maupun sosial.

Page 48: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

34

c. MenyuruhAnak untuk Belajar Al-Qur,an.

Seorang pengasuh misalnya nenek juga harus

memperhatikan apa yang dipelajari anak mengenai prinsip,

pemikiran, dan keyakinan yang sudah diajarkan di sekolah. Konsep

keimanan yang dimaksud sebenarnya bukan hanya kepada iman

pada Allah ataupun sebatas religi, tetapi bisa diperluas kembali

kedalam aspek lainnya. Nenek selaku pengganti orang tua harus

mampu menanamkan sifat atau rasa keyakinan dan rasa percaya

diri anak setiap perbuatan yang diambilnya. Dalam menanamkan

keyakinan dan agar berbuat sesuai ajaran Islam maka bisa dimulai

dari belajar Al-Qur,an.

d. Menegur Anak yang Berkata Bohong

Nenek selaku pengganti orang tua kandung hendaknya

selalu memantau anak agar berbuat jujur sejak kecil. Kemudian

nenek juga bisa menunjukkan kebaikan dan keburukan serta

dampak dari masing-masing perbuatan tersebut. Kebiasaan bohong

tersebut akan berlanjut sampai nanti ketika ia dewasa. Oleh karena

itu, menegur anak yang berkata bohong dengan cara efisien dan

metode yang sesuai harus bisa dilakukan nenek, karena itu

merupakan salah satu perhatian akhlak nenek kepada cucunya.

Page 49: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

35

e. Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan

fisik yang menunjang perkembangan mental anak dan intelektual

melalui latihan-latihan. Sedang kematangan mental melalui

bagaimana menyikapi permasalahannya sendiri, dan ketika dewasa

hilang rasa ketergantungan pada keluarga. Hal ini bisa dilakukan

misalnya, nenek tidak banyak ikut campur urusan cucunya dalam

hal pekerjaan sehari-hari yang bisa dilakukan sendiri oleh cucunya.

f. Memarahi dan Memukul Anak ketika Tidak Shalat.

Konsep pendidikan dan hukuman dalam Islam bukan

menjadikan kekerasan sebagai modal utama, namun bagaimana

memberi peringatan terhadap anak agar perbuatan yang keji tidak

diulangi lagi. Misalnya, memperingati dengan lemah lembut dan

kasih sayang, menjaga tabiat anak yang salah dalam menggunakan

hukuman dan menasihati anak secara bertahap.

g. Memberikan Pujian dan Hadiah

Memberikan pujian atau hadiah sangat dianjurkan oleh

Islam. Hal ini dimaksud agar anak mendapatkan motivasi atau

dorongan yang kuat untuk mencapai cita-citanya. Motivasi atau

dorongan nenek sebagai pengasuh anak sangat dibutuhkan sebagai

modal yang besar karena mereka merasakan bahwa apa yang

diinginkan anak merupakan hal yang didambakan. Pemberian

pujian dan hadiah sebenarnya hampir sama, namun sedikit

Page 50: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

36

perbedaan. Pemberian pujian diberikan ketika perilaku anak

hasilnya positif, namun pemberian hadiah lebih dimaksud untuk

memancing timbulnya perilaku positif.

B. Akhlak Anak

1. Pengertian Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata Khulq,

atas timbangan (wazan) thulasi mazid, af‟ala – yuf‟ilu – if‟alan yang

berarti al-sajyah, al-tabi‟ah (kelakuan, watak dasar), al-„adat

(kebiasaan), al-maru‟ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama)

(Damanhuri, 2014:27-28). Orang tua mempunyai kewajiban untuk

menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anaknya yang dapat

membahagiakan di kehidupan dunia dan akhirat.

Menurut Muhammad bin Ali Asy-Syarif Al-Jurjani akhlak

adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang

darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa

perlu berpikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir perbuatan-

perbuatan yang indah menurut akal dan syariat, maka dengan mudah

sifat tersebut dinamakan dengan akhlak yang baik. Sedangkan jika

darinya terlahir perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut

dinamakan akhlak yang buruk (Abdul, 2004:32). Bahwasanya akhlak

itu tertanam kuat dalam diri masing-masing untuk menjalankan

perbuatan yang baik maupun buruk.

Page 51: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

37

Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah keadaan jiwa

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan

tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dulu. Karakter yang

merupakan suatu keadaan jiwa itu menyebabkan jiwa bertindak tanpa

berpikir atau dipertimbangkan secara mendalam (Mansur, 2005:221).

Keadaan jiwa seseoranglah yang menyebabkan seseorang tidak

berpikir untuk melakukan apapun.

Menurut definisi para Ulama’, akhlak adalah suatu sifat yang

tertanam dalam diri secara kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan

dengan mudah, tanpa diawali berfikir panjang, merenung, dan

memaksakan diri. Sedangkan sifat-sifat yang tidak tertanam kuat

dalam diri, seperti kemarahan seseorang yang asalnya pemaaf, maka

itu bukan akhlak (Mahmud, 2004:34). Kesimpulannya bahwa akhlak

anak merupakan suatu perbuatan yang tertanam kuat dalam diri

seseorang anak untuk melakukan suatu tindakan yang dilakukan

seorang anak tanpa perlu berfikir panjang dan dilakukan berulang-

ulang yang akan menjadi suatu kebiasaan.

2. Dasar Al-Qur’an dan Al-Hadist

Allah berfirman dalam QS. Al-Qolam : 4

وانك لعلى خلق عظيم Artinya : “Sesungguhnya engkau memiliki moral dan akhlak yang

tinggi” (Kemenag RI, 2014:564).

Page 52: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

38

Pujian Allah ini bersifat individual dan khusus hanya diberikan

kepada Nabi Muhammad karena kemuliaan akhlakNya. Penggunaan

istilah Khuluqun „Adhim menunjukkan keanggungan akhlak Nabi

Muhammad SAW. Rasulullah SAW adalah sosok yang patut ditiru

agar seseorang mempunyai akhlak yang baik. Kita sebagai umat

Rasulullah SAW harus mencontoh segala sesuatu yang dilakukan oleh

Rasulullah SAW untuk mencapai kesempurnaan akhlak yang terpuji.

3. Tujuan Akhlak

Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagian hidup ummat

manusia dalam kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat (Sidik,

1998:93). Akhlak dapat menghantarkan kita memperoleh kebahagian

di dunia dan kebahagiaan di akhirat, tentunya hal tersebut adalah

akhlak yang baik, bukan akhlak yang buruk yang menjerumuskan

seseorang kepada kemaksiatan.

4. Ruang Lingkup Akhlak

Membahas ruang lingkup akhlak, menurut Kahar Masyhur

sebagaimana di kutip oleh Tono Sidik (1998: 94), dalam buku Ibadah

dan Akhlak dalam Islam menyebutkan bahwa ruang lingkup akhlak

meliputi bagaimana seharusnya seseorang bersikap terhadap

penciptanya, terhadap sesama manusia, keluarga dan masyarkat.

Menurut Ahmad Azhar Basyir, sebagaimana dikutip oleh Sidik

(1998:94) menyebutkan cakupan akhlak meliputi semua aspek

kehidupan manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk

Page 53: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

39

individu, makhluk sosial, makhluk penghuni, dan makhluk ciptaan

Allah SWT. Dengan kata lain akhlak meliputi akhlak pribadi, akhlak

keluarga, akhlak sosial, akhlak politik, akhlak jabatan, akhlak terhadap

Allah dan juga akhlak terhadap alam. Demikianlah dapat dikatakan

ruang lingkup akhlak yaitu akhlak terhadap tuhan, akhlak terhadap

keluarga, akhlak terhadap masyarakat dan akhlak terhadap sesama.

Hal-hal di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Akhlak Terhadap Allah.

Titik tolak akhlak terhadap Allah bahwa tiada tuhan

melainkan Allah. Dia yang memiliki sifat-sifat terpuji yang begitu

agung, yang tidak dimiliki manusia, bahkan malaikatpun tidak

akan mampu menjunjung-Nya. Seperti anak di suruh untuk belajar

mengaji, berakhlak baik, mengajarkan anak tentang rukun islam

dan rukun iman, belajar tentang alam yang diciptakan oleh Allah

untuk manusia, dan mengajarkan bahwasanya tiada tuhan yang

wajib di sembah kecuali Allah SWT semata.

b. Akhlak Terhadap Keluarga.

Akhlak terhadap keluarga meliputi kewajiban orang tua,

pengasuh terhadap anak, dalam Islam mengarahkan para orang tua

atau pengasuh untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna,

dengan ajaran-ajaran yang bijak. Seorang anak haruslah mencitai

orang tua (pengasuh) karena dialah yang memperhatikan,

memelihara dan mendidiknya. Seperti halnya anak dibiasakan

Page 54: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

40

untuk menghormati dan berkata baik kepada yang lebih tua

darinya, agar nanti anak akan mempunyai sopan santun kepada

yang lebih tua darinya.

c. Akhlak Terhadap Masyarakat.

Akhlak terhadap masyarakat meliputi akhlak terhadap

tetangga, akhlak terhadap tamu, dan juga sanak keluarga. Seperti

dibiasakan dan diajarkan untuk memberi makanan yang berlebihan

di rumahnya kepada tetangga agar terjalin silahturahmi yang baik

antar tetangga. Apabila ada tamu di rumahnya anak diminta untuk

berjabat tangan kepada tetangga dan di ajarkan bagaimana

menjamu tamu dengan baik dan benar, agar anak nanti bisa

mempraktikkan di masa yang akan datang.

d. Akhlak Terhadap Sesama.

Akhlak terhadap sesama meliputi akhlak terhadap makhluk

lain, banyak sekali yang dikemukakan Al-Quran berkaitan dengan

perlakuan terhadap sesama manusia. Seperti halnya anak

dibiasakan untuk berbuat baik kepada sesama, menolong jika ada

yang membutuhkan, memaafkan seseorang jika salah, berkata

jujur, ramah terhadap sesama.

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah:263:

Page 55: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

41

Artinya : Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari

sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan

(perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”

(Kemenag RI, 2014:44).

Sesuai uraian diatas sudah jelas bahwasanya cakupan dari

akhlak itu sendiri meliputi semua aspek kehidupan manusia sesuai

dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial,

makhluk penghuni, dan makhluk ciptaan Allah SWT.

Demikianlah dapat dikatakan ruang lingkup akhlak yaitu akhlak

terhadap tuhan, akhlak terhadap keluarga, akhlak terhadap

masyarakat dan sesama. Oleh karena itu, manusia dapat berakhlak

baik dengan siapapun tanpa memandang jabatan seseorang.

5. Klasifikasi Akhlak

Menurut Mansur dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini

dalam Islam (2005:238-248) Akhlak manusia terdiri atas Akhlak yang

terpuji (Al-Akhlaq Al-Mahmudah) dan Akhlak yang tercela (Al-Akhlaq

Al-Mazmumah), sehingga harus diperhatikan baik sejak mau tidur

hingga bangun dari tidurnya, sejak bangun tidur sampai akan tidur

kembali. Akhlak seseorang itu dapat digolonkan menjadi dua kategori:

a. Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah)

Akhlak terpuji atau Al-Akhlaq Al-Mahmudah maksudnya

adalah perbuatan-perbuatan baik yang ada dalam hati menurut

syara’. Sifat-sifat itu biasanya disandang oleh para Rasul, anbiya,

aulia dan orang-orang yang shalih.

Page 56: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

42

Adapun syarat-syarat diterima tiap amal shalih itu dilandasi

dengan sifat-sifat terpuji juga antara lain sebagai berikut:

1) Ikhlas, artinya beramal karena Allah.

2) Wara’, artinya meninggalkan setiap hal yang haram atau yang

ada subhatnya.

3) Zuhud, artinya meninggalkan tamak dan meninggalkan yang

bagus-bagus dari kelezatan dunia baik berupa makanan,

pakaian, rumah, dan lain-lain (Mansur, 2005:239). Apabila

seseorang ingin menyempurnakan akhlak yang terpuji harus

memilik sifat-sifat tersebut.

Sifat-sifat demikianlah yang menjadikan dunia ini menjadi

tempat yang menyejukkan dan menentramkan hati bagi semua orang

yang hidup di mana ia bertempat tinggal. Sebagai umat manusia yang

diciptakan oleh Allah SWT, kita hanya di suruh untuk mematuhi

perintahnya dan menjauhi larangannya agar kita menjadi insan yang

kamil. Pentingnya pendidikan orang tua kepada anak-anak mereka,

seringkali digambarkan oleh Nabi bukan hanya dalam konteks

keteladanan dan kasih sayang (akhlak dan moral), tetapi juga oleh

rasio. Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab : 21

Page 57: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

43

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah

(QS. Al-Ahzab : 21).

Oleh karena itu, konsep keteladanan sangatlah penting

menemukan hasil yang maksimal. Maka seorang pengasuh yaitu

nenek, harus jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani, dan

menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan agama.

Seorang nenek dalam mengasuh sang cucu haruslah memberikan

teladan yang baik pada cucunya, mengajak untuk meniru akhlak

Rasulullah dan banyak mengingat Allah SWT.

b. Akhlak Tercela (Al-Akhlak Al-Mazmumah)

Sifat-sifat tercela atau keji atau Al-akhlaq Al-Mazmumah

menurut syara’ dibenci Allah dan Rasul-Nya yaitu sifat-sifat ahli

maksiat pada Allah. Sifat-sifat itu sebagai sebab tidak diterimanya

amalan-amalan manusia, antara lain :

1) Ujub, yakni melihat kebagusan dan kebajikan diri sendiri

dengan ajaib hingga dia memuji akan dirinya sendiri.

2) Takabur, yakni membesarkan diri atas yang lain dengan

pangkat, harta, ilmu, dan amal.

3) Riya’, yakni beramal dengan tujuan ingin mendapatkan

pangkat, harta, nama, pujian, sebagai lawan ikhlas.

4) Hasad, yakni dengki, suka harta dunia baik halal maupun

haram, lawan dari wara‟ dan zuhud. Akhlak tercela lainnya

adalah mengumpat, neminah main judi, mencuri,

Page 58: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

44

mendengarkan bunyi-bunyian yang haram, melihat sesuatu

yang haram, dan bid’ah (Mansur, 2005:240). Sifat-sifat tercela

tersebutlah yang harus dihindari oleh seseorang, agar tidak

berbuat kemaksiatan.

C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak Anak

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama

dikenalkan pada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak

mengenal kehidupan sosial itu pertama-tama didalam lingkungan

keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan

yang lain itu menyebabkan bahwa seorang anak menyadari akan

dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai

makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dia harus memenuhi

segala kebutuhan hidupnya demi untuk kelangsungan hidupnya di

dunia. Sebagai makhluk sosial ia menyesuaikan diri dengan

kehidupan bersama.

Menurut Haurlock pola asuh adalah mendidik anak agar dapat

menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya atau supaya dapat

diterima oleh masyarakat. Sedangkan menurut Kohn menyatakan

bahwa pola asuh merupakan cara pengasuh berinteraksi dengan anak

meliputi pemberian aturan, hadiah, hukuman, pemberian perhatian

serta tanggapan orang tua (nenek) terhadap setiap perilaku anak

(Muallifah, 2009: 42).

Page 59: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

45

Pola asuh orang tua (nenek) juga dijelaskan dalam Hadits

Rasulullah SAW, beliau bersabda :

لاة اذا بلغ سبع سنين واذا بلغ عشز سنين فاضزبى بي بالص و الص ه مز

)رواه التزميذ( عليها

Artinya : Suruhlah anak-anakmu bersembahyang apabila ia telah

berumur 7 tahun, dan apabila ia telah berumur 10 tahun ia

meninggalkan sembahyang itu, maka pukullah ia (HR. Turmudzi)

(Uhbiyati, 2009: 55).

Hadits di atas menjelaskan bagaimana seorang pengasuh

yaitu nenek sebagai pengganti kedua orang tua juga harus mengajari

anak untuk shalat sejak dini dan pukullah ia ketika berumur 10 tahun

tidak mau mengerjakan shalat. Kekerasan kadang dipandang sesuatu

yang bukan negatif, tetapi kadang kekerasan juga perlu tetapi kalau

sekedar untuk mendidik.

Pola asuh nenek sangatlah variatif, tergantung pada ideologi

dan keinginannya, namun tidak seharusnya seorang nenek

menerapkan tipe pengasuhan ekstrem pada satu model. Telah

dijelaskan sebelumnya bahwa pola asuh menurut para ahli ada 3

yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh laissez

faire. Tiga jenis pola asuh tersebut biasa digunakan orang tua,

misalnya nenek. Adapun dalam terlaksananya pola asuh dengan baik

juga tergantung jenis dari pola asuh yang diterapkan, dan juga

melihat karakteristik keluarga.

Page 60: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

46

Pola asuh nenek yang baik, juga akan berdampak dengan

akhlak anak. Dari cara mengasuh dan mendidik anak yang telah

disebutkan sebelumnya misalnya : menyuruh anak shalat

berjama’ah, menyuruh anak untuk belajar Al-Qur’an, menasehati

anak jika berkata bohong, memarahi dan memukul anak ketika tidak

shalat, menegur anak jika berbuat salah, dan memberi pujian dan

hadiaya.

Dari cara mendidik dan mengasuh anak dengan menyuruh

untuk shalat berjamaah, maka anak akan terbiasa shalat hingga

tumbuh dewasa nanti meskipun tanpa pengawasan nenek. Dari nenek

menyuruh anak untuk belajar Al-Qur’an, gemar membaca Al-Qur’an

karena dengan ajaran ini anak akan merasa mengenal agamanya dan

merasa dekat dengan kitab Al-Qur’an, kedekatan ini akan

menjadikan anak agar gemar membaca al-Quran, anak tersebut akan

mampu menumbuhkan minat anak untuk lebih banyak mengkaji dan

mendalani isi Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya, sehingga anak akan

tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan ajaran agama

Islam. Dari perilaku pola asuh nenek tersebut berdampak dengan

akhlak anak. Dengan kata lain bahwa ada dampak yang positif

mengenai pola asuh nenek terhadap akhlak anak. Dalam hal ini,

hendaklah orang tua takut seandainya meninggalkan keturunan yang

lemah.

Page 61: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

47

Firman Allah SWT, dalam QS. An-Nisa’ : 9

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab

itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan Perkataan yang benar (QS. An-Nisa’ : 9).

Dari ayat di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa setiap orang

tua atau pengasuh yaitu nenek sebagai pengganti kedua orang tua,

hendaklah takut apabila meninggalkan di belakang mereka anak-

anak yang lemah (berakhlak buruk).

Kelalaian-kelalaian dalam mendidik anak akan menyebabkan

penyimpangan dan kenakalan pada anak. Keluarga hendaknya

mengetahui hal-hal yang dapat menjadikan anak menyimpang dan

melakukan kenakalan. Apabila keluarga mengetahui hal tersebut maka

penyimpangan dan kenakalan anak dapat dicegah.

Menurut Ali Hasan Az-Zhecolany dalam bukunya yang

berjudul Kesalahan-kesalahan Orang Tua Penyebab Anak tidak Shalih

(2011:68-105). Berikut ini beragam jenis kesalahan dalam mendidik

anak : membiarkan anak melakukan kesalahan, kurang apresiatif,

selalu melarang anak, selalu menuntut anak, selalu mengabulkan

permintaan anak, tidak mampu menjadi teladan bagi anak, melakukan

Page 62: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

48

kekerasan, tidak memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup,

tidak sepaham antara ayah dan ibu, mengklaim buruk, terlalu

memanjakan anak, terlalu berbaik sangka atau berburuk sangka

terhadap anak, pilih kasih, mendo’akan buruk terhadap anak,

bertengkar dan berbuat hal yang tidak layak dihadapan anak, susah

memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, lalai pada bacaan,

tontonan, pergaulan anak, dan membuat anak minder

Kesalahan-kesalahan tersebut jika diketahui oleh keluarga

maka keluarga akan berusaha mendidik anak dengan cara yang baik

dan benar. Sehingga anak dapat tumbuh dengan baik tanpa

melakukan penyimpangan dan kenakalan. Akhlak anak akan baik

dengan cara pendidikan akhlak yang baik pula.

Page 63: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

49

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Sebelum memasuki pokok permasalahan penyajian data, peneliti

memandang perlu untuk menyajikan keadaan obyek peneliti secara

umum, yaitu untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut tentang obyek

penelitian yang peneliti maksud. Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo

yang dijadikan penelitian ini adalah termasuk dalam wilayah Desa

Ngambakrejo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan,

Purwodadi, Provinsi Jawa Tengah. Adapun untuk mengetahui

gambaran secara jelas mengenai Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo

maka dapat dilihat keterangan di bawah ini:

a. Sejarah Berdirinya Dusun Ngrawing

Sebelum menjadi sebuah desa Ngrawing merupakan hutan,

lalu ada seorang yang bernama Joko Tinggi. Adapun asal-usulnya

tidak ada yang mengetahuinya. Dia membuat hutan itu untuk

dijadikan tempat tinggal, makin lama daerah itu makin banyak

penghuninya dan terjadilah sebuah Desa. Karana waktu membabat

hutan banyak sekali dijumpai pohon rawe (sebangsa pohon yang

menjalar dan buahnya berbulu yang sangat gatal jika sampai

terkena bulunya), sehingga dari kata rawe itu maka daerah itu

diberi nama ngrawing. Setelah Joko Tinggi meninggal lalu

Page 64: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

50

dimakamkan disitu sampai sekarang makamnya dianggap keramat

oleh penduduk disitu dengan diberi nama kuburan Joko Tinggi.

(Dokumen Pemerintah Desa Ngambakrejo, 1979:21)

b. Keadaan Geografis

Berdasarkan buku Monografi Desa Ngambakrejo (2014:1-

9) Desa Ngambakrejo merupakan Desa yang terletak di Kecamatan

Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Purwodadi. Desa

Ngambakrejo terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Ngrawing, Ngetuk,

dan Ngambak. Hal ini dapat dilihat dari gambaran Desa

Ngambakrejo sebagai berikut:

1) Luas dan Batas wilayah Desa Ngambakrejo

Luas Desa Ngambakrejo adalah luas keseluruhan wilayah

yang berada di Desa Ngambakrejo dengan luas 497.950 Ha

yang terdiri atas 3 Dusun yaitu : Dusun Ngrawing, Dusun

Ngetuk, dan Dusun Ngetuk.

2) Batas-batas wilayah Desa Ngambakrejo

a) Sebelah Utara : Desa Kuwaron/Trisari

b) Sebelah Selatan : Desa Jumo/Wates

c) Sebelah Barat : Desa Kapung

d) Sebelah Timur : Desa Trisari/Wates

3) Orbitas (jarak dari pusat pemerintahan Desa)

a) Jarak pusat pemerintahan Kecamatan : 06 Km

b) Jarak dari ibukota Kabupaten/Kota : 36 Km

Page 65: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

51

c) Jarak dari ibukota Provinsi : 36 Km

d) Jarak dari ibukota Negara : 636 Km

4) Pertanahan

a) Tanah Kas Desa/Kelurahan : 52.941 Ha

b) Tanah bersertifikat : 867 buah 247 Ha

c) Tanah yang belum bersertifikat : 1968 buah 250 Ha

c. Keadaan Penduduk

Sebagai gambaran kependudukan di Desa Ngambakrejo,

berikut tabel kependudukan yang dapat terdokumentasikan :

1) Jumlah Kepala Keluarga : 2.609 KK

2) Jumlah penduduk menurut jenis kelamin :

Laki-laki : 2.671 orang

Perempuan : 2.609 orang

3) Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Tabel 3.1

Data Jumlah Penduduk berdasarkan Umur di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah

L P

1. 0 – 4 217 190 407

2. 5 – 9 210 194 404

3. 10 – 14 239 211 450

4. 15 – 19 253 231 484

5. 20 – 24 226 250 476

6. 25 – 29 261 269 530

7. 30 – 39 467 397 864

8. 40 – 49 315 362 677

9. 50 – 59 268 264 532

10. 60 + 215 231 446

Jumlah 2.671 2. 609 5.280

Page 66: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

52

d. Keadaan Sosial

1) Mata Pencaharian Penduduk

Tabel 3.2

Data Mata Pencaharian Penduduk di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. PNS 37 orang

2. TNI/POLRI 05/03 orang

3. Karyawan (swasta) 215 orang

4. Wiraswasta 680 orang

5. Petani 870 orang

6. Pertukangan 25 orang

7. Buruh Tani 1.120 orang

8. Pensiunan 14 orang

9. Nelayan 16 orang

10. Pemulung 04 orang

11. Jasa/lainnya 706 orang

2) Kepercayaan yang dianut

Tabel 3.3

Data Kepercayaan Agama di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Agama Jumlah Penganut

1. Islam 5.280 orang

2. Kristen -

3. Katolik -

4. Hindu -

5. Budha -

Page 67: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

53

e. Keadaan Ekonomi

1) Sarana Perekonomian

Tabel 3.4

Data Sarana Ekonomi di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Jenis Sarana Ekonomi Jumlah

1. Pasar Umum -

2. Pasar Hewan -

3. Toko/kios/warung 07/29/06 buah

4. BUUD/KUD -

5. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 04 buah

6. Badan Kredit -

7. Lumbung Desa 01 buah

2) Jumlah Perusahaan/Usaha

Tabel 3.5

Data perusahaan/usaha di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Nama Usaha Jumlah

1. Industri Besar -

2. Industri Kecil -

3. Industri Rumah Tangga 03 buah

4. Hotel/losmen -

5. Penginapan -

6. Rumah Makan -

7. Warung Makan 04 buah

8. Perdagangan 05 buah

9. Angkutan 03 buah

10. Lain-lain 02 buah

Page 68: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

54

f. Sarana dan Prasarana

1) Agama

Tabel 3.6

Sarana Ibadah di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 03 buah

2. Musholla 28 buah

3. Gereja -

4. Vihara -

5. Pure -

2) Kesehatan

Tabel 3.7

Sarana Kesehatan di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Tempat Pengonatan Jumlah

1. Rumah Bersalin (RB) 02 buah

2. Klinik KB 03 buah

3. Balai Pengobatan (BP) 01 buah

4. Posyandu 03 buah

3) Olahraga atau Kesenian Kebudayaan dan Sosial

Tabel 3.8

Sarana Olahraga atau Kesenian Kebudayaan dan sosial

di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Sarana Jenis Jumlah

1. Sarana Olahraga 03 jenis 05 buah

2. Sarana Kesenian atau

Kebudayaan

02 jenis 03 buah

3. Sarana Sosial 01 jenis 01 buah

Page 69: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

55

4) Pendidikan

Tabel 3.9

Gambaran-gambaran Sarana Pendidikan umum

di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Pendidikan

Umum

Jumlah Sekolah

Jumlah

Guru Murid

1. PAUD 03 buah 03 orang 64 anak

2. TK 02 buah 06 orang 86 anak

3. SD 03 buah 18 orang 638 anak

4. SMP 01 buah 16 orang 310 anak

5. SMA 01 buah 12 orang 96 anak

Tabel 3.10

Gambaran-gambaran Sarana Pendidikan Khusus

di Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Pendidikan

Khusus

Jumlah

Sekolah

Jumlah

Guru Murid

1. Pondok

Pesantren

03 buah 17 orang 479 anak

2. Madrasah

Dinniyah

03 buah 16 orang 920 anak

3. Sekolah Luar

Biasa (SLB)

- - -

4. Sarana

Pendidikan Non-

Formal

12 buah 12 orang 260 anak

Page 70: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

56

g. Visi dan Misi Desa

1) Visi

Terwujudnya masyarakat Desa Ngambakrejo yang

tertib, sehat, dan kondusif dalam tata kehidupan yang agamis,

demokratis, dan memiliki nasionalisme yang tinggi, dilandasi

oleh akhlak yang baik dalam rangka mencapai terwujudnya

Desa Ngambakrejo yang lebih maju dan bermartabat

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2) Misi

Menumbuh kembangkan keinginan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari sesuai dengan

situasi dan kondisi Sumber Daya Alam (SDA) Desa

Ngambakrejo. Menjadikan Desa Ngambakrejo sebagai Desa

Sentra Pertanian atau Palawija, Desa yang mampu mewujudkan

pertanian yang modern dengan mengembangkan penggunaan

Pupuk Organik yang ramah lingkungan. Menjadikan

masyarakat Desa Ngambakrejo berakhlak yang baik, tangguh,

sehat jasmani dan rohaninya, cerdas, patriotik, berdisiplin,

kreatif, produktif, berjiwa iman dan bertaqwa serta demokratis

demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas.

Page 71: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

57

h. Struktur Perangkat Desa Ngambakrejo

Tabel 3.11

Struktur Perangkat Desa Ngambakrejo

Tahun 2016

NO. Jabatan Nama

1. Kepala Desa Ngambakrejo Sulyaji

2 Sekretaris Desa Ahmad Makruf

3. Bendahara Sri Rahayu

4. KAUR Pembangunan Sugeng Wibowo

5. KAUR Kesejahteraan Yasak

6. KADUS I Dsn. Ngambak Ahmad Bagiyo

7. KADUS II Dsn. Ngrawing Wardoyo

8. KADUS III Dsn. Ngetuk Ali Wahyudi

2. Gambaran Informan

Berdasarkan jumlah beberapa responden yang diteliti masing-

masing subjek terdiri dari nenek yang mengasuh cucu dan anak-anak

yang bestatus siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan

Sekolah Menengah Atas yang berada dalam pengasuhan nenek. Berikut

ini penjelasan mengenai profil masing-masing nenek yang di jadikan

responden oleh peneliti, sebagai berikut :

a. Nenek MM

Nenek MM lahir di Grobogan, usia beliau 65 tahun, bekerja

sebagai petani di desa. Nenek MM diminta anaknya MP untuk

merawat dan mengasuh cucunya NO. NO yang berumur 6 tahun

adalah seorang laki-laki yang masih duduk dibangku SD kelas 1 di

SD N 02 Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan,

Purwodadi, hidup dalam kondisi yang sederhana dan tinggal

bersama nenek sejak masuk Sekolah Dasar. NO adalah anak

Page 72: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

58

pertama dan kedua oarng tuanya bekerja keras untuk menghidupi

anak semata wayangnya itu. Ayahnya bernama MM usia 26 tahun,

saat ini bekerja sebagai buruh proyek yang tidak tentu pulangnya,

sedangkan ibunya yang bernama MP usia 25 tahun yang rela

menjadi TKW di hongkong demi anak semata wayangnya itu.

Karena faktor ekonomilah orang tuanya menitipkan NO kepada

nenek. Karena khawatir akan pergaulan anak zaman sekarang,

sangat mengkhawatirkan perkembangn psikologis anak, jadi cara

terbaik adalah menitipkan anak mereka kepada nenek.

b. Nenek SP

Nenek SP lahir di Grobogan yang sekarang berusia 70 tahun,

yang kuat dan tangguh untuk merawat dan mengasuh kedua cucunya

yang dititipkan kepada nenek SP. IA yang berumur 6 tahun adalah

seorang laki-laki yang masih duduk dibangku SD kelas 1 di SD N

02 Ngambakrejo. IA sering menghabiskan waktunya bersama nenek

karena ayahnya SD (36 tahun) dan ibunya SP (33 tahun) bekerja

sebagai TKI dan TKW di luar Negeri. IA anak kedua dari dua

bersaudara, IA dan kakaknya dititipkan kepada neneknya. Kegiatan

yang dilakukan IA setiap harinya adalah sekolah pagi, sekolah

Madin, mengaji ketika sore. Aanak tersebut termasuk anak yang

terkadang baik terkadang nakal ketika bergaul dengan temanya,

namun prestasinya di sekolah agak kurang bagus.

Page 73: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

59

c. Nenek MR

Nenek MR lahir di Grobogan, yang sekarang berusia 51

tahun, yang bekerja sebagai petani di sawah maupun di ladang.

Nenek MR di minta anaknya TS untuk mengasuh anaknya KB yang

berusia 9 tahun seorang anak laki-laki yang duduk dibangku kelas 4

di SDN 02 Ngambakrejo. Karena ayahnya yang bernama TS (34

tahun) dan ibunya MM (25 tahun) merantau di Jakarta bersama

aduknya yaitu MS (4 tahun). KB adalah anak pertama dari dua

bersaudara yang sekarang tinggal bersama nenek. Karena faktor

ekonomi orang tuanya menitipkan KB kepada nenek. Selain itu

karena pergaulan di Jakarta sangat mengkhawatirkan bagi

perkembangan psikologis anak. Oleh karena itu KB dititipkan

kepada neneknya. Kegiatan yang dilakukan KB setiap harinya

adalah sekolah, bermain, menggembala kambing, dan mengaji.

d. Nenek SY

Nenek SY lahir di Grobogan, yang sekarang berusia 59

tahun, yang bekerja sebagai petani di Desa. Nenek SY yang diberi

amanah oleh anaknya (IY) untuk mengasuh anak-anaknya yaitu :

SD yang berusia 12 tahun kelas VII MTS Miratul Muslimien,

kakaknya bernama SN (17 tahun kelas XII di MA Futuhiyyah

Jeketro), sedangkan adiknya bernama SA (4 tahun baru masuk

PAUD). SD, kakaknya, dan adiknya sudah diasuh neneknya sejak

lahir sampai sekarang. Karena ibunya yang bernama IY (32 tahun)

Page 74: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

60

dan ayahnya yang bernama HW (39 tahun) telah bercerai. Ibunya

bekerja sebagai TKW di Malaysia untuk menafkai ketiga anaknya,

sedangkan ayahnya tidak diketahui keberadaanya.

e. Nenek KW

Nenek KW lahir di Grobogan, yang berusia 58 tahun,

bekerja sebagai petani di Desa. Nenek KW diminta anakanya JL

untuk mengasuh cucunya ZK yang berusia 16 tahun seorang anak

perempuan yang masih duduk dibangku kelas XI di SMK

Muhammadiyah Gubug. Ayahnya yang bernama JL (43 tahun)

tidak mempunyai pekerjaan yang menetap (wiraswasta) dan ibunya

yang bernama KT (37 tahun) bekerja sebagai pembantu rumah

tangga di perumahan. ZK dititipakan dengan neneknya KW (58

tahun) sejak ayah dan ibunya bercerai. ZK adalah anak pertama

dari dua bersaudara dia ikut dengan ayahnya, sedangkan adiknya

yang bernama LD (12 tahun) ikut dengan ibunya dan sekarang

duduk dibangku kelas VII di SMP N 01 Tegowanu.

f. Nenek DS

Nenek DS yang lahir di Grobogan, yang berusia 70 tahun,

yang bekerja sebagai petani di Desa. Nenek DS dititipi cucunya MA

sejak umur 7 tahun yang masih duduk dibangku kelas 2 di SD N 02

Ngambakrejo dan adiknya bernama MR (4,5 tahun yang duduk di

TK Dharma Wanita II). Ayahnya SL (35 tahun) bekerja yang tak

tentu terkadang menjadi menjadi sopir mobil rental terkadang

Page 75: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

61

menjadi buruh tani (Wiraswasta), sedangkan ibunya DT bekerja

sebagai buruh pabrik di Semarang. MA dan adiknya sejak kecil

dititipkan kepada neneknya DS (70 tahun). Neneknya DS selalu

mengantar adiknya ke sekolah, sedangkan MA berangkat ke sekolah

dengan bersepeda dengan teman-temanya.

g. Nenek SM

Nenek SM yang lahir di Grobogan, yang sekarang berusia 75

tahun dan bekerja sebagai Buruh Tani di Desa. Anaknya yang

bernama JW (38 tahun) yang bekerja sebagai pembantu rumah

tangga (PRT) menitpkan anak-anaknya kepada nenek SM, karean

suaminya (SY) sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Cucunya AS

yang berusia 13 tahun adalah anak laki-laki yang masih duduk di

bangku kelas VIII di SMP N 02 Tanggungharjo, kakaknya bernama

FS (19 tahun) sudah lulus dari SMA dan sekarang bekerja menjadi

buruh bangunan, sedangkan adiknya DL (9 tahun) masih duduk

dibangku kelas IV di SD N 02 Ngambakrejo. AS dan adiknya

dititipkan kepada neneknya SM karena ibu dan kakanya bekerja

untuk membiayai sekolah AS dan adiknya itu.

Page 76: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

62

B. Temuan Penelitian

Sesuai dengan hasil wawancara, dan dokumentasi di lokasi

penelitian yaitu di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec.

Tanggungharjo, Kab. Grobogan, Purwodadi tahun 2016, peneliti

mendapatkan beberapa hal di antaranya :

1. Pola Asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing

Pola asuh adalah model atau cara terbaik yang dapat ditempuh

orang tua dalam dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa

tanggung jawab kepada anak. Orang tua harus menerapkan aturan,

mengajarkan nilai atau norma, memberikan perhatian dan kasih

sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, sehingga

dapat dijadikan contoh atau panutan anaknya. Oleh karena itu, orang

tua atau pengasuh harus menggunakan pola asuh yang benar dan tepat

dalam mendidik dan mengasuh anak, agar nantinya anak juga merasa

senang dan nyaman di asuh oleh orang tua maupun pengasuh. Jika

anak di asuh dan di didik oleh orang tua dengan benar dan tepat, maka

pastinya anak akan mempunyai akhlak yang baik atau berakhlakul

karimah.

Berdasrkan wawancara yang dilakukan penenliti kepada nenek

SY terhadap cucunya yaitu SD, Pola Asuh yang di gunakan nenek SY

ketika SD melakukan kesalahan, sebagai berikut :

“Hanya saya nasehati mbak, berbicara dengan pelan-pelan

dahulu kepada cucu saya, tidak menggukan kekerasan” (12 Agustus

2016).

Page 77: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

63

Hal yang serupa juga di sampaikan oleh nenek MM dan nenek

DS, tentang Pola Asuh yang diguanakan ketiaka cucunya melakukan

kesalahan, dibuktikan dengan hasil wawancara dengan nenek DS

sebagai berikut :

“Hanya saya nasehati saja mbak tidak menggunakan kekerasan

fisik” (16 Agustus 2016).

Menurut nenek MM ketika cucunya melakukan kesalahan dari

hasil wawancara sebagai berikut :

“Hanya saya nasehati saja mbak, tidak menggunakan

kekerasan” (12 Agustus 2016).

Sedangkan menurut nenek SP sebagai pengasuh anak dari IA,

berikut data yang penulis dapatkan mengenai Pola Asuh yang

digunakan oleh nenek SP ketika cucunya melakukan kesalahan

sebagai berikut:

“Saya pukul dengan menggunakan kayu kecil” (12 Agustus 2016).

Jawaban itu diperkuat dengan hasil wawancara dengan IA

cucu dari nenek SP dari hasil wawancara sebagai berikut :

“Nenek saya akan marah dan nanti sya akan di pukul pakai

kayu kecil atau di pupoh” (12 Agustus 2016).

Hal yang hampir sama juga peneliti dapatkan dari wawancara

dengan nenek MR yang mengasuh cucunya yaitu KB sebagai berikut:

“Saya nasihati baik-baik dahulu, kalau tidak bisa di nasehati di

pukul dengan kayu” (12 Agustus 2016).

Page 78: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

64

Jawaban yang berbeda diungkapkan oleh cucu dari nenek MR

yaitu KB dari wawancara sebagai berikut :

“Nenek saya akan marah tetapi tidak menggunakan kekerasan”

(12 Agustus 2016).

Sedangkan menurut nenek KW dan SM, tentang cucunya jika

melakukan kesalahan. Pola Asuh yang digunakan nenek KW dari hasil

wawancara sebagai berikut :

“Saya tidak pernah memarahi cucu saya mbak, karena cucu

saya sudah besar, sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana

yang tidak baik bagi dirinya” (14 Agustus 2016).

Jawaban tersebut diperkuat dengan hasi wawancara dengan

cucu dari nenek KW yaitu ZK dari wawancara sebagai berikut :

“Nenek saya jarang sekali memarahi saya mbak, karena saya

dianggap sudh besar bisa membedakan mana yang baik dan mana

yang buruk bagi saya” (14 Agustus 2016).

Menurut nenek SM jika cucunya melakukan kesalahan,

dibuktikan dengan wawancara oleh peneliti sebagai berikut :

“Saya tidak pernah memarahi cucu saya mbak, sudah besar

nanti saya malu sendiri” (16 Agustus 2016).

Jawaban yang sedikit berbeda peneliti dapatkan dari AS cucu

dari nenek SM dari wawancara sebgai berikut :

“Nenek saya hanya menasehati saya tidak memukul dengan

tangan” (16 Agustus 2016).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang jika cucunya

melakukan kesalahan apa yang dialakukan nenek terhadap anak,

penulis dapat menyimpulkan bahwa pola asuh yang digunakan nenek

di Dusun Ngrawing dalam mendidik anak sangat berbeda-beda, ada

Page 79: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

65

yang hanya menasehati saja, ada yang memukul menggunaka kayu

atau menggunakan kekerasan, dan ada pula yang tidak menasehati

maupun memukul anak. Karena anak sudah dianggap dewasa oleh

sang nenek.

Seharusnya orang tualah yang mengasuh dan mendidik anak

atau buah hati mereka. Namun belakangan ini hal tersebut berubah

menjadi orang tua menitipkan anak mereka kepada ibu mereka

(nenek). Berikut ini adalah faktor yang Melatarbelakangi Pengasuhan

dari Orang tua Bergeser pada Nenek adalah sebagai berikut :

1) Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan pengasuhan dari orang tua beralih kepada nenek.

Mengenai hal ini peneliti medapatkan informasi dari wawancara

dengan nenek yang MM adalah sebagai berikut :

“Iya mbak, ekonominya kurang cukup dan juga untuk

membangun rumah di desa, makanya ibune NO pergi ke luar

Negeri” (12 Agustus 2016).

Hal yang serupa juga peneliti dapatkan dari nenek SY dari

wawancara pada hari yang sama yaitu :

“Iya mbak, karena ekonomi yang kurang” (12 Agustus

2016).

2) Orang tua yang Sibuk Bekerja

Orang tua menitipkan anak kepada neneknya, dikarenakan

ekonomi yang kurang cukup untuk mencukupi keluarganya.

Menyebabkan orang tua harus bekerja keras dan menyibukkan

Page 80: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

66

dengan pekerjaan mereka, karena anaknya sudah berada dalam

pengasuhan nenek mereka. Berikut ini adalah wawancara peneliti

dengan responden NO mengenai orang tuanya sebagai berikut :

“Ayah dan ibu saya bekerja semua mbak, ayah saya bekerja

sebagai buruh proyek, sedangkan ibu saya bekerja di luar Negeri

menjadi TKW Hongkong” (12 Agustus 2016)

Hal yang serupa juga peneliti dapatkan dari responden IA

pada hari yang sama mengenai orang tuanya, yaitu :

“Ibu saya bekerja di luar Negeri mbak, sedangkan ayah

saya bekerja juga di luar Negeri. Makanya saya dan kakak saya

dititipkan kepada nenek saya" (12 Agustus 2016).

3) Orang tua yang Janda karena kematian

Keberadaan keluarga besarlah yang sangat membantu

memberikan solusi dan pengarahan agar apa yang terjadi ataupun

yang akan dilakukan oleh orang tua tunggal tidak salah jalan.

Mengenai hal tersebut peneliti menemukan responden yang ikut

dengan nenek karena faktor kematian salah satu dari orang tuanya,

responden tersebut adalah AS. Berikut wawancara yang peneliti

lakukan dengan AS hasilnya sebagai berikut :

“Saya ikut dengan nenek karena ayah saya sudah

meninggal, ibu saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga,

sedangkan kakak saya bekerja sebagai buruh bangunan, makanya

saya dititipkan kepada nenek saya mbak” (16 Agustus 2016).

Jawaban yang sama juga peneliti dapatkan dari nenek yang

berisial SM pada hari yang sama :

“Sesudah bapaknya meninggal itu cucu-cucu saya

dititipakan kepada saya mbak, ibunya biar bekerja untuk

membiayai sekolah anak-anaknya” (16 Agustus 2016).

Page 81: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

67

4) Orang tua yang Bercerai

Mengenai hal tersebut peneliti menemukan anak yang

diasuh oleh nenek yang disebabkan karena perceraian orang tua.

Berikut adalah wawancara dengan anak yang berisial SD yaitu :

“Ibu bekerja di luar Negeri menjadi TKW di Malaysia,

sedangkan bapk saya sudah bercerai dengan ibu saya dan sudah

tidak diketahui keberadaanya mbak” (12 Agustus 2016).

Peneliti juga mencari informasi lagi mengenai perceraian

tersebut dengan neneknya SD yaitu SY yaitu sebagai berikut :

“Sudah tidak ada kecocokan lagi mbak, makanya anak saya

bercerai dengan bapaknya anak-anak” (12 Agustus 2016).

Jawaban yang hampir sama juga peneliti dapatkan dari hasil

wawancara dengan ZK mengenai orang tuanya sebagai berikut :

“Saya tinggal di rumah dengan nenek, karena ayah dan ibu

saya bercerai mbak, adik saya ikut dengan ibu saya, sedangkan

saya ikut dengan ayah saya, karena ayah saya bekerja jadi saya

tidak ada temannya maka saya tinggal dengan nenek” (14 Agustus

2016).

Peneliti juga mencari informasi lagi mengenai perceraian

tersebut dengan neneknya ZK yaitu nenek KW dengan wawancara

sebagai berikut :

“Cucu saya dititipkan ke saya sesudah bapak dan ibunya

bercerai mbak, karena sudah tidak ada kecocokan lagi makanya

bercerai, terus bapaknya bekerja cucu saya dititipkan ke saya” (14

Agustus 2016).

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai faktor-faktor

yang melatar belakangi pengasuhan dari orang tua bergeser kepada

nenek, dapat disimpulkan oleh penulis bahwasanya faktor yang

melatar belakanginya berbeda-beda, ada yang karena faktor

Page 82: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

68

ekonomi, faktor orang tua sibuk bekerja, faktor duda atau janda

karena kematian maupun perceraian. Karena setiap orang tua

mempunyai alasan masing-masing untuk menitipkan anaknya

kepada nenek.

2. Penanaman Nenek terhadap Akhlak Anak di Dusun Ngrawing

Pendidikan anak harus dilengkapi dengan penanaman akhlak

yang memadahi, karena di dalam Al-Qur’an sendiri banyak sekali ayat

yang menyindir, memerintahkan atau menekankan pentingnya akhlak

bagi setiap hamba Allah yang beriman. Maka dari itu dalam mendidik

akhlak kepada anak-anaknya, selain harus diberi keteladanan yang

tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormati

dan menghargai orang lain. Karena penanaman akhlak bagi anak itu

sangat penting, agar nantinya anak juga mempunyai akhlak yang

terpuji atau berakhlakul karimah.

Seorang nenek atau pengasuh perlu memperhatikan bagaimana

mengasuh, merawat, mendidik dan juga memberi teladan yang baik

bagi anak-anak agar menjadi anak yang berakhlakul karimah. Adapun

seni atau cara mendidik anak dalam Islam adalah sebagai berikut :

a. Membiasakan Anak untuk Shalat Berjama’ah.

Konsep keteladanan dalam sebuah pendidikan sangatlah

penting dan bisa berpengaruh terhadap proses pendidikan,

khususnya dalam membentuk aspek moral, spiritual, dan etos

sosial anak. Karena seorang pendidik baik orang tua, guru bahkan

Page 83: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

69

nenek merupakan figur dalam pandangan anak, disadari atau tidak

akan ditiru oleh anak. Berdasarkan wawancara dengan nenek SP,

MR, SM, DS, KW, MM, dan SY menanamkan untuk cucu-cucu

mereka untuk shalat berjama’ah di tempat mengaji Al-Qur’an

atau TPA. Agar nantinya cucu mereka rajin untuk sholat

berjama’ah.

b. Menasehati Anak apabila Berbuat Salah.

Cara mengasuh atau mendidik dengan menasehati, juga

merupakan suatu cara untuk mempersiapkan pembentukan

akhlak, emosional maupun sosial. Berdasarkan wawancara

dengan nenek SY ketika cucunya SD melakukan kesalahan,

sebagai berikut :

“Hanya saya nasehati mbak, berbicara dengan pelan-pelan

dahulu kepada cucu saya, tidak menggukan kekerasan” (12

Agustus 2016).

Hal yang serupa juga di sampaikan oleh nenek MM dan

nenek DS, tentang Pola Asuh yang diguanakan ketiaka cucunya

melakukan kesalahan, dibuktikan dengan hasil wawancara dengan

nenek DS sebagai berikut :

“Hanya saya nasehati saja mbak tidak menggunakan

kekerasan fisik” (16 Agustus 2016).

Menurut nenek MM ketika cucunya melakukan kesalahan

dari hasil wawancara sebagai berikut :

“Hanya saya nasihati saja mbak, tidak menggunakan

kekerasan” (12 Agustus 2016).

Page 84: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

70

c. Menyuruh Anak untuk Belajar Al-Qur’an.

Nenek selaku pengganti orang tua harus mampu menanamkan

sifat atau rasa keyakinan dan rasa percaya diri anak setiap perbuatan

yang diambilnya. Dalam menanamkan keyakinan dan agar berbuat

sesuai ajaran Islam maka bisa dimulai dari belajar Al-Qur,an.

Berdasarkan wawancara kepada nenek yang mengasuh cucunya,

beliau-beliau menyuruh cucu-cucu mereka untuk belajar mengaji

setiap hari di waktu sore sampai isya’, dibuktikan dengan wawancara

dengan nenek MM, SD, SM, MR, SY, KW, dan DS dengan jawaban

yang sama yaitu sebagai berikut :

“Saya menyuruh cucu saya mengaji di waktu sore samapai

isya’ mbak” (12-16 Agustus 2016 ).

Peneliti juga mewawancarai kepada cucu-cucu mereka untuk

mencari informasi lebih lanjut dengan KB, IA, ZK, NO, SD, AS, dan

MA menurut peneliti jawaban yang di dapatkan dari mereka sama,

yaitu sebagai berikut :

“Iya, saya disuruh nenek saya mengaji diwaktu sore atau

maghrib sampai isya’ “ (12-16 Agustus 2016 )

d. Menegur Anak yang Berkata Bohong

Nenek selaku pengganti orang tua kandung hendaknya selalu

memantau anak agar berbuat jujur sejak kecil. Kemudian nenek juga

bisa menunjukkan kebaikan dan keburukan serta dampak dari

masing-masing perbuatan tersebut. Kebiasaan bohong tersebut akan

berlanjut sampai nanti ketika ia dewasa. Oleh karena itu, menegur

Page 85: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

71

anak yang berkata bohong dengan cara efisien dan metode yang

sesuai harus bisa dilakukan nenek, karena itu merupakan salah satu

perhatian akhlak nenek kepada cucunya.

e. Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan fisik

yang menunjang perkembangan mental anak dan intelektual melalui

latihan-latihan. Sedang kematangan mental melalui bagaimana

menyikapi permasalahannya sendiri, dan ketika dewasa hilang rasa

ketergantungan pada keluarga. Hal ini bisa dilakukan misalnya, nenek

tidak banyak ikut campur urusan cucunya dalam hal pekerjaan sehari-

hari yang bisa dilakukan sendiri oleh cucunya. Hal tersebut peneliti

temukan dengan wawancara dengan nenek KW tentang cucunya ZK

sebagai berikut :

Cucu saya itu perilakunya baik mbak, sering membantu saya di

rumah menyapu, mengepel lantai, mencuci baju neneknya, misalkan

ada rendaman baju di ember, cucu saya langsung mencucinya, anak

saya saja belum tentu menyucikan baju saya mbak (14 Agustus 2016).

jawaban yang sama juga peneliti temukan dari wawancara

kepada cucu nenek KW yaitu ZK, dengan wawancara sebagai berikut

:

“Saya kalau di rumah membantu nenek untuk membersihkan

rumah, menyapu, mengepel, dan menyucikan baju nenek saya” (14

Agustus 2016).

f. Memarahi dan Memukul Anak ketika Tidak Sholat.

Konsep pendidikan dan hukuman dalam Islam bukan

menjadikan kekerasan sebagai modal utama, namun bagaimana

Page 86: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

72

memberi peringatan terhadap anak agar perbuatan yang keji tidak

diulangi lagi. Misalnya, memperingati dengan lemah lembut dan kasih

sayang, menjaga tabiat anak yang salah dalam menggunakan hukuman

dan menasihati anak secara bertahap.

Menurut nenek MR yang mengasuh cucunya yaitu KB, dari

wawancara yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut :

“saya menasehati dahulu mbak, kalau tidak bisa dinasehati

baru saya pukul cucu saya” (12 Agustus 2016).

g. Memberikan Pujian dan Hadiah

Motivasi atau dorongan nenek sebagai pengasuh anak sangat

dibutuhkan sebagai modal yang besar karena mereka merasakan

bahwa apa yang diinginkan anak merupakan hal yang didambakan.

Pemberian pujian dan hadiah sebenarnya hampir sama, namun sedikit

perbedaan. Pemberian pujian diberikan ketika perilaku anak hasilnya

positif, namun pemberian hadiah lebih dimaksud untuk memancing

timbulnya perilaku positif.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada nenek yang

mengasuh cucu di Dusun Ngrawing tentang pemberian hadiah atau

pujian kepada cucunya, di buktikan dengan wawancara dengan nenek

SM yaitu sebagai berikut:

“Pernah, diberi uang dan picis atau topi” (16 Agustus 2016).

Dibuktikan dengan wawancara yang dilakukan kepada AS

yaitu sebagai berikut :

“Pernah, diberi uang dan picis atau topi” (16 Agustus 2016).

Page 87: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

73

Menurut MA cucu dari nenek DS bahwasanya beliau pernah

menberi hadiah kepada cucunya, di buktikan dari hasil wawancara

sebagai berikut :

“Nenek saya pernah memberi saya hadiah uang, susu, permen,

jajanan” (16 Agustus 2016).

Dibuktikan dengan wawancara dengan nenek DS yang

mengasuh MA, yaitu sebagai berikut :

“Saya pernah memberi susu dan permen mbak” (16 Agustus

2016).

Sedangkan menurut nenek KW pernah meberi hadiah kepada

cucunya yaitu ZK dibuktiakna dengan wawancara sebagai berikut :

“Saya pernah memberikan hadiah mukena karena cucu saya

mendapatkan rangking waktu di sekolah” (14 Agustus 2016).

Jawaban yang sama juga peneliti dari cucu nenek KW yaitu

ZK, sebagai berikut :

“Nenek saya pernah memberikan mukena karena saya

mendapatkan rangking waktu di sekolah” (14 Agustus 2016).

Sedangkan peneliti juga menemukan bahwasanya nenek SP

tidak pernah memberi hadiah kepada cucunya yaitu IA, membuat anak

tidak termotivasi dalam melakukan sesuatu, dibuktikan dengan

wawancara sebagai berikut :

“Saya tidak pernah memberi hadiah kepada cucu saya mbak”

(12 Agustus 2016).

Page 88: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

74

Peneliti juga mencari informasi dari IA cucu dari nenek SP,

dengan wawancara sebagai berikut :

“Saya tidak pernah diberi hadiah oleh nenek saya, tetapi kalau

uang tiap hari” (12 Agustus 2016).

Berdasarkan cara mendidik nenek dalam menanamkan akhlak

anak, penulis dapat menyimpulkan bahwasanya yang dilakukan nenek

untuk mendidik anak atau cucunya sudah benar, yaitu dengan

menyuruh anak unuk shalat berjama’ah, menasehati anak jika

melakukan kesalahan, menegur anak jika berkata bohong,

mengajarkan kemandirian kepada anak, memarahi anak jika tidak

melakukan sholat, menyuruh anak untuk belajar mengaji, memberi

hadiah kepada anak. Penanaman-penanaman akhlak tersebut

ditanamkan nenek sejak dini, agar nantinya anak akan terbiasa untuk

melakukan hal-hal yang baik yang di ajarkan nenek kepada mereka

melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik.

3. Implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak di Dusun Ngrawing

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama

dikenalkan pada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak

mengenal kehidupan sosial itu pertama-tama didalam lingkungan

keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan

yang lain itu menyebabkan bahwa seorang anak menyadari akan

dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai makhluk

sosial. Sebagai makhluk individu dia harus memenuhi segala

kebutuhan hidupnya demi untuk kelangsungan hidupnya di dunia.

Page 89: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

75

Sebagai makhluk sosial ia menyesuaikan diri dengan kehidupan

bersama.

Pola asuh nenek sangatlah variatif, tergantung pada ideologi

dan keinginannya, namun tidak seharusnya seorang nenek

menerapkan tipe pengasuhan ekstrem pada satu model. Telah

dijelaskan sebelumnya bahwa pola asuh menurut para ahli ada 3

yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh laissez

faire. Tiga jenis pola asuh tersebut biasa digunakan orang tua,

misalnya nenek. Adapun dalam terlaksananya pola asuh dengan baik

juga tergantung jenis dari pola asuh yang diterapkan, dan juga

melihat karakteristik keluarga.

Pola asuh nenek yang baik, juga akan berdampak dengan

akhlak anak. Dari cara mengasuh dan mendidik anak yang telah

disebutkan sebelumnya misalnya : menyuruh anak shalat

berjama’ah, menyuruh anak untuk belajar Al-Qur’an, menasehati

anak jika berkata bohong, memarahi dan memukul anak ketika tidak

shalat, menegur anak jika berbuat salah, dan memberi pujian dan

hadiaya. Dari cara mendidik dan mengasuh anak dengan menyuruh

untuk shalat berjamaah, maka anak akan terbiasa shalat hingga

tumbuh dewasa nanti meskipun tanpa pengawasan nenek. Dari nenek

menyuruh anak untuk belajar Al-Qur’an, gemar membaca Al-Qur’an

karena dengan ajaran ini anak akan merasa mengenal agamanya dan

merasa dekat dengan kitab Al-Qur’an, kedekatan ini akan

Page 90: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

76

menjadikan anak agar gemar membaca al-Quran, anak tersebut akan

mampu menumbuhkan minat anak untuk lebih banyak mengkaji dan

mendalani isi Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya, sehingga anak akan

tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan ajaran agama

Islam. Dari perilaku pola asuh nenek tersebut berdampak dengan

akhlak anak. Dengan kata lain bahwa ada dampak yang positif

mengenai pola asuh nenek terhadap akhlak anak. Dalam hal ini,

hendaklah orang tua takut seandainya meninggalkan keturunan yang

lemah.

Orang tua haruslah mengajarkan nilai dengan berpegang

teguh pada akhlak didalam hidup, membiasakan akhlak yang baik

semenjak usia dini. Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya

menerima nasehat, jika datangnya melalui rasa cinta dan kasih

sayang, sedang ia menolaknya jika disertai dengan kekerasan dan

biadab. Akhlak seseorang itu dapat digolonkan menjadi dua kategori:

a. Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah)

Akhlak terpuji atau al-akhlaq al-mahmudah maksudnya

adalah perbuatan-perbuatan baik yang ada dalam hati menurut

syara’. Sifat-sifat itu biasanya disandang oleh para Rasul,

anbiya, aulia dan orang-orang yang shalih.

Page 91: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

77

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti

terhadap responden yaitu ZK yang diasuh oleh nenek KW

tentang akhlak ZK adalah sebagai berikut :

Cucu saya itu baik mbak serimg membantu say

membersihkan rumah, memyapu, mengepel lantai, dan

mencuci pakaian. Cucu saya juga menururut jika saya suruh

untuk mengaji, sering mendapatka rangking di kelas, dan

mempunyai sopan-santun dengan orang tua (14 Agustus

2016).

Menurut nenek MM yang mengasuh NO tentang akhlak

NO, peneliti memperoleh informasi dengan wawancara sebagai

berikut :

“Akhlak cucu saya itu baik mbak saya suruh untuk sekolah

dan belajar mengaji mbak, kalau bermain terus saya larang dan

kalau nakal saya marahi. Nilai-nilai di sekolah pagi maupun

madin juga bagus-bagus” (12 Agustus 2016).

Sedangkan menurut nenek SM yang mengasuh AS tentang

akhlak AS peneliti memperoleh informasi dari wawancara kepasa

nenek SM yaitu sebagai berikut :

“Cucu saya akhlaknya baik-baik saja mbak, tidak pernah

nakal, sering mendapatkan rangking satu kalau di kelas, dan saya

suruh untuk belajar mengaji waktu sore atau maghrib sampai isya’

mbak”( 16 Agustus 2016 ).

Berdasarkan uraian diatas bahwasanya akhlak anak yang

berada dalam pengasuhan nenek mempunyai akhlak yang baik.

Karena si anak menurut apa yang di perintahkan nenek kepadanya.

Jika anak di biasakan untuk berbuat baik maka anak nantinya akan

Page 92: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

78

meniru maupun mencontoh sesuatu yang dilakukan nenek kepada

mereka.

b. Akhlak Tercela (Al-Akhlak Al-Mazmunah)

Sifat-sifat tercela atau keji atau al-akhlaq al-mazmumah

menurut syara’ dibenci Allah dan Rasul-Nya yaitu sifat-sifat ahli

maksiat pada Allah. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan

wawancara dengan informan yaitu nenek SP yang mengasuh IA,

sehingga mendapatkan hasil wawancara sebagai berikut :

“Cucu saya itu nakal mbak, nakali segalanya kalau di

sekolah menangis terus kalau di suruh menulis tidak bisa, kalau

saya suruh mengaji IA mau berangkat mbak” (12 Agustus 2016).

Jawaban yang sedikit berbeda peneliti dapatkan dari nenek

DS yang mengasuh MA, nenek SY yang mengasuh SD yang

menurut peneliti mempunyai jawaban yang sama, yaitu sebagai

berikut :

Cucu saya pernah nakal namanya juga masih anak-anak

yang dimana masih ada tahap-tahap bermain, nilai-nilai di sekolah

juga lumayan baik, dan kalau di suruh untuk belajar menaji juga

mau berangkat (12-16 Agustus 2016).

Sedangkan menurut nenek MR yang mengasuh KB tentang

akhlak KB dapat diperoleh dari wawancara sebagai berikut :

“Cucu saya baik mbak, pernah nakal kalau minta jajan tidak

di kasih, nilai-nilai di sekolah juga baik tetapi tidak pernah

mendapatkan rangking, dan kalau di suruh untuk belajar mengaji

pasti mau berangkat” (12 Agustus 2016).

Page 93: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

79

Berdasarkan hal tersebut bahwasanya anak yang berada

dalam pengasuhan nenek mempunyai akhlak yang tercela karena

anak tersebut nakal jika tidak dituruti apa kemauan mereka. Hal

tersebut membuat anak nantinya akan mempunyai sifat manja tidak

mandiri dalam menjalankan kehidupannya.

Berdasarkan uraian-uraian di atas tentag akhlak terpuji dan

akhlak tercela bahwasanya anak itu mempunyai akhlak yang baik

mapun tercela itu tergantung si pendidik dalam menanamkan

akhlak terhadap anak. Karena si anak hanya mencontoh maupun

meniru apa yang ada di sekitar mereka. Jika orang tua mencontohi

akhak yang tercela maka anak akan mengikuti apa yang dilakukan

oleh orang tuanya yang dijadikan panutan oleh sang anak, dan

begitupun sebaliknya jika sang nenek mengajarkan akhlak yang

baik maka anak akan meniru atau mencontohnya.

Demikianlah peran orang tua ataupun keluarga menjadi

penting untuk mendidik anak-anaknya baik dalam sudut tinjauan

agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tinjauan individu.

Persoalannya sekarang bukan lagi pentingnya pendidikan keluarga

melainkan bagaimana cara pendidikan keluarga dapat berlangsung

dengan baik sehingga mampu menumbuhkan perilaku yang benar-

benar baik dan perkembangan kepribadian anak menjadi dewasa

sekaligus berkepribadian secara Islami, sehingga dapat diandalkan

menjadi manusia yang berkualitas akhlaknya.

Page 94: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

80

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pola Asuh yang digunakan Nenek di Dusun Ngrawing

Pola Asuh dalam mendidik dan mengasuh anak itu sangat penting

untuk anak. Termasuk dalam caranya menerapkan aturan, mengajarkan

nilai atau norma, memberi perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan

sikap dan perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh atau panutan

anaknya. Oleh karena itu pola pengasuhan anak sangat penting, karena

dalam mengasuh anak itu sangat penting. Karena dalam mengasuh anak

itu dibutuhkan cara atau sistem untuk mengasuh anak. Pola Asuh juga

merupakan sikap dan perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anaknya.

Sikap dan perilaku orang tua itulah yang dijadikan anak sebagai contoh

atau panutan bagi anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Mendidik anak dalam keluarga diharapkan agar anak mampu

berkembang kepribadiannya, menjadi manusia yang memiliki sikap positif

terhadap agama, kepribadian yang kuat dan mandiri, berakhlak mulia,

potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara

optimal. Mengenai hal tersebut peneliti melakukan wawancara di Dusun

Ngrawing untuk mengetahui bagaimana Pola Asuh yang diterapkan nenek

dalam mengasuh dan mendidik anak atau cucu mereka.

Page 95: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

81

Berdasarkan wawancara dengan 7 nenek dan 7 cucu di Dusun

Ngrawing penulis membagi pola asuh yang digunakan oleh nenek di

Dusun Ngrawing, penulis menyimpulkan bahwa nenek menggunakan tiga

macam yaitu sebagai berikut :

1. Pola Asuh Otoriter

Berdasarkan wawancara dengan salah satu nenek yang

mengasuh cucunya di Dusun Ngrawing mengatakan bahwa cara

mengasuh anak jika melakukan kesalahan yaitu dengan menggunakan

kekerasan fisik. Misalkan memukul dengan menggunakan kayu. Hal

ini menandakan bahwa nenek tersebut menggunakan pola asuh

otoriter ditandai dengan hukuman-hukuman yang dilakukan keras atau

hukuman fisik atau badan kepada sang anak atau cucu mereka.

Hal yang hampir sama juga peneliti dapatkan dari salah satu

nenek yang di wawancarai oleh peneliti bahwasanya jika cucunya

melakukan kesalahan nenek tersebut mengatakan bahwa beliau akan

menasehati dahulu apabila tidak bisa dinasehati, beliau akan memukul

menggunakan kayu untuk menghukum cucunya itu.

2. Pola Asuh Demokratis

Berdasarkan wawancara dengan 4 nenek yang mengasuh

cucunya di Dusun Ngrawing bahwasanya beliau-beliau menggunakan

pola asuh demokratis ditandai dengan ketika anak melakukan

kesalahan, sikap dan perilaku nenek hanya menasehati dahulu tidak

Page 96: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

82

menggunakan kekerasan yang membuat anak akan trauma dan

menjadi takut jika ingin melakukan kesalahan lagi.

Cucu-cucu dari nenek tersebut juga mengatakan hal yang sama

dengan yang dikatakan oleh sang nenek, bahwasanya neneknya kalau

di rumah bersikap dan berperilaku baik terhadap cucunya. Tetapi

apabila cucunya melakukan kesalahan yang dilakukan nenek adalah

menasehati maupun memarahi secara pelan-pelan dari hati ke hati

tidak menggunakan kekerasan fisik yang dapat menyebabkan anak

trauma dan takut untuk melakukan kesalahan.

3. Pola Asuh Laissez Faire

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti di Dusun

Ngrawing terhadap nenek yang mengasuh cucunya yaitu

menggunakan pola asuh laissez faire yang ditandai dengan anak

diberi kebebasan untuk melakukan apapun yang disukainya. Karena

sang cucu dianggap sudah dewasa dan diberi kebebasan terhadap

sesuatu. Semua yang dilakukan cucu adalah benar dan tidak perlu

mendapatkan teguran, arahan, atau bimbingan dari sang nenek.

Mengenai hal tersebut cucu-cucunya juga mengatakan hal

yang sama, bahwasanya kalau di rumah neneknya bersikap baik dan

tidak pernah memarahinya ketika melakukakan kesalahan. Hal

tersebut dilakukan nenek karena sang nenek menganggap cucunya

sudah besar bisa membedakan mana yang baik bagi dirinya dan mana

yang tidak baik bagi dirinya.

Page 97: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

83

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pola asuh diatas

bahwasanya penulis dapat menyimpulkan setiap nenek mempunyai

perbedaan dalam mengasuh dan mendidik anak atau cucunya. Ada

yang menggunakan kekerasan atau fisik, ada yang hanya menasehati

maupun memarahi secara pelan-pelan dari hati ke hati tidak

menggunakan kekerasan fisik, dan ada pula yang hanya membiarkan

saja karena sang cucu sudah dianggap dewasa sudah bisa

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya.

B. Penanaman Nenek terhadap Akhlah Anak di Dusun Ngrawing

Pendidikan anak harus dilengkapi dengan penanaman akhlak yang

memadahi, karena di dalam Al-Qur’an sendiri banyak sekali ayat yang

menyindir, memerintahkan atau menekankan pentingnya akhlak bagi

setiap hamba Allah yang beriman. Maka dari itu dalam mendidik akhlak

kepada anak-anaknya, selain harus diberi keteladanan yang tepat, juga

harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormati dan menghargai

orang lain. Karena penanaman akhlak bagi anak itu sangat penting, agar

nantinya anak juga mempunyai akhlak yang terpuji atau berakhlakul

karimah. Adapun seni atau cara mendidik anak dalam Islam adalah

sebagai berikut :

1. Membiasakan Anak untuk Shalat Berjama’ah.

Konsep keteladanan sangatlah penting untuk menemukan hasil

yang maksimal. Maka seorang pengasuh yaitu nenek, harus jujur, dapat

dipercaya, berakhlak mulia, berani, dan menjauhkan diri dari hal-hal

Page 98: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

84

yang bertentangan dengan agama. Seorang pengasuh yaitu haruslah

memberikan teladan yang baik pada anak asuhnya, mengajak untuk

meniru akhlak Rasulullah dan banyak mengingat Allah SWT.

Perbanyak mengingat Allah SWT yaitu selalu melaksanakan shalat dan

membiasakan shalat berjama’ah. Menurut peneliti apa yang dilakukan

nenek di Dusun Ngrawing itu sudah baik dan benar bahwasanya sang

anak atau cucu disuruh shalat berjam’ah di tempat mengaji.

2. Menasihati Anak apabila Berbuat Salah.

Cara mengasuh atau mendidik dengan menasehati, juga

merupakan suatu cara untuk mempersiapkan pembentukan akhlak,

emosional maupun sosial, dalam menyajikan nasihat dan pengajaran

dalam proses mendidik.

4. Menyuruh Anak untuk Belajar Al-Qur’an.

Konsep keimanan sebenarnya bukan hanya kepada iman pada

Allah ataupun sebatas religi, tetapi bisa diperluas kembali kedalam

aspek lainnya. Nenek selaku pengganti orang tua harus mampu

menanamkan sifat atau rasa keyakinan dan rasa percaya diri anak setiap

perbuatan yang diambilnya. Dalam menanamkan keyakinan dan agar

berbuat sesuai ajaran Islam maka bisa dimulai dari belajar Al-Qur’an.

Perilaku tersebut juga yang dilakukan nenek di Dusun Ngrawing

bahwasanya sang cucu di suruh untuk belajar mengaji setiap sore atau

sesudah maghrib.

Page 99: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

85

5. Menegur Anak yang Berkata Bohong

Nenek selaku pengganti orang tua kandung hendaknya selalu

memantau anak agar berbuat jujur sejak kecil. Kemudian nenek juga

bisa menunjukkan kebaikan dan keburukan serta dampak dari masing-

masing perbuatan tersebut. Kebiasaan bohong tersebut akan berlanjut

sampai nanti ketika anak dewasa. Oleh karena itu, menegur anak yang

berkata bohong dengan cara efisien dan metode yang sesuai harus bisa

dilakukan nenek, karena itu merupakan salah satu perhatian akhlak

nenek kepada cucunya.

6. Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan fisik

yang menunjang perkembangan mental anak dan intelektual melalui

latihan-latihan. Sedangkan kematangan mental melalui bagaimana

menyikapi permasalahannya sendiri, dan ketika dewasa hilang rasa

ketergantungan pada keluarga. Hal ini bisa dilakukan misalnya, nenek

tidak banyak ikut campur urusan cucunya dalam hal pekerjaan sehari-

hari yang bisa dilakukan sendiri oleh cucunya. Seperti dalam hal

membersihkan rumah, menyuci piring, dan menyuci bajunya sendiri.

7. Memarahi dan Memukul Anak ketika Tidak Shalat.

Konsep pendidikan dan hukuman dalam Islam bukan

menjadikan kekerasan sebagai modal utama, namun bagaimana

memberi peringatan terhadap anak agar perbuatan yang keji tidak

diulangi lagi. Misalnya anak tidak menjalankan shalat, nenek

Page 100: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

86

memperingati dengan lemah lembut dan kasih sayang, menjaga tabiat

anak yang salah dalam menggunakan hukuman dan menasihati anak

secara bertahap.

8. Memberikan Pujian dan Hadiah

Motivasi atau dorongan nenek sebagai pengasuh anak sangat

dibutuhkan sebagai modal yang besar karena mereka merasakan bahwa

apa yang diinginkan anak merupakan hal yang didambakan. Pemberian

pujian dan hadiah sebenarnya hampir sama, namun sedikit perbedaan.

Pemberian pujian diberikan ketika perilaku anak hasilnya positif,

namun pemberian hadiah lebih dimaksud untuk memancing timbulnya

perilaku positif. Misalkan memberi pujian selamat dan hadiah ketika

anak mendapatkan rangking di kelas agar anak senang.

Berdasarkan cara mendidik anak di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwasanya yang dilakukan nenek untuk mendidik anak

atau cucunya sudah benar, yaitu dengan menyuruh anak unuk shalat

berjama’ah, menasehati anak jika melakukan kesalahan, menegur anak

jika berkata bohong, mengajarkan kemandirian kepada anak, memarahi

anak jika tidak melakukan shalat, menyuruh anak untuk belajar

mengaji, memberi hadiah kepada anak. Agar nantinya anak akan

terbiasa untuk melakukan hal-hal yang baik yang di ajarkan nenek

kepada mereka melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik.

Page 101: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

87

C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak Anak di Dusun Ngrawing

Berdasarkan penelitian di Dusun Ngrawing yang dilakukan oleh

penulis babwa pola asuh nenek sangatlah variatif, tergantung pada ideologi

dan keinginannya, namun tidak seharusnya seorang nenek menerapkan

tipe pengasuhan ekstrem pada satu model. Telah dijelaskan sebelumnya

bahwa pola asuh menurut para ahli ada 3 yaitu pola asuh otoriter, pola

asuh demokratis dan pola asuh laissez faire. Tiga jenis pola asuh tersebut

biasa digunakan orang tua, misalnya nenek. Adapun dalam terlaksananya

pola asuh dengan baik juga tergantung jenis dari pola asuh yang

diterapkan, dan juga melihat karakteristik keluarga.

Pola asuh nenek yang baik, juga akan berdampak dengan akhlak

anak. Dari cara mengasuh dan mendidik anak yang telah disebutkan

sebelumnya misalnya : menyuruh anak shalat berjama’ah, menyuruh anak

untuk belajar Al-Qur’an, menasehati anak jika berkata bohong, memarahi

dan memukul anak ketika tidak shalat, menegur anak jika berbuat salah,

dan memberi pujian dan hadiaya.

Orang tua haruslah mengajarkan nilai dengan berpegang teguh

pada akhlak didalam hidup, membiasakan akhlak yang baik semenjak usia

dini. Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya menerima nasehat,

jika datangnya melalui rasa cinta dan kasih sayang, sedang ia menolaknya

jika disertai dengan kekerasan dan biadab.

Page 102: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

88

Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagian hidup ummat manusia

dalam kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat. Akhlak dapat

menghantarkan kita memperoleh kebahagian di dunia dan kebahagiaan di

akhirat, tentunya hal tersebut adalah akhlak yang baik, bukan akhlak yang

buruk yang menjerumuskan seseorang kepada kemaksiatan. Sehingga

harus diperhatikan baik sejak mau tidur hingga bangun dari tidurnya, sejak

bangun tidur sampai akan tidur kembali. Akhlak seseorang itu dapat

digolongkan menjadi dua kategori :

1. Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti di Dusun

Ngrawing bahwasanya nenek-nenek mereka mengatakan cucu-

cucunya mempunyai akhlak yang baik, ditandai dengan sang cucu

yang rajin mengaji, tidak nakal, suka membantu neneknya di rumah,

prestasinya juga baik di sekolah. Hal tersebut tak luput dari

pengawasan sang nenek. Penulis dapat menyimpulkan semua yang

dilakukan anak itu semua tak luput dari pengawasan dan pengarahan

sang nenek ketika di rumah, agar nantinya anak mempunyai akhlak

yang baik.

2. Akhlak Tercela ( Al-Akhlak Al-Mazmumah )

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti di Dusun

Ngrawing bahwasanya penulis dapat menyimpulkan ada 2 0rang

anak yang di asuh neneknya yang mempunyai akhlak yang tercela,

seperti tidak mau menulis kalau di sekolah, nakal dengan temanya,

Page 103: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

89

menangis saja kalau di kelas, dan marah-marah kalau tidak di beri

uang. Itu semua penulis simpulkan karena didikan neneknya yang

terlalu keras dan kasar terhadap anak, sehingga anak akan

melampiaskannya ketika tidak berada dalam pengawasan sang

nenek. Jika anak dididik dengan lemah lembut penuh dengan kasih

sayang pasti anak akan menurut terhadap nenek.

Oleh karena itu nenek harus mendidik dan mengasuh cucu

dengan menggunakan pola asuh yang baik, agar nantinya sang cucu

tidak mempunyai akhlak tercela yang dapat merugikan diri sendiri

maupun orang lain yang ada di sekitar mereka. Dewasa ini banyak

anak yang mudah terjerumus dengan jalan yang sesat, dikarenakan

pergaulan mereka yang terlalu bebas tanpa pengawasan orang tua

dengan baik dan benar.

Page 104: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di Dusun Ngrawing sebagaimana telah

dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pola Asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

Berdasarkan penelitian di Dusun Ngrawing terhadap 7 nenek

dan 7 cucu terdapat berbagai macam pola asuh yang digunakan nenek

itu sangat berbeda-beda, ada yang menggunakan pola asuh otoriter

dengan menggunakan kekerasan jika anak salah, ada yang

mennggunakan pola asuh demokratis dengan menasehati anak dan

tidak menggunakan kekerasan jika anak salah, dan ada pula yang

menggunakan pola asuh laissez faire dengan hanya menganggap anak

sudah dewasa bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk

bagi dirinya.

2. Penanaman Nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Dusun Ngrawing

bahwasanya nenek dalam menanamkan akhlak anak itu sudah baik

agar nantinya anak akan terbiasa dengan apa yang ditanamkan oleh

sang nenek ketika ia masih di asuh dan dididik oleh nenek mereka

Page 105: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

91

yaitu meliputi : (a) membiasakan anak untuk shalat berjama’ah. (b)

menasehati anak bila berbuat salah. (c) menyuruh anak untuk belajar

Al-Qur’an. (d) menegur anak yang berkata bohong.(e) mengajarkan

kemandirian kepada anak. (f) memarahi dan memukul anak ketika

tidak shalat. (g) memberikan pujian dan hadiah

3. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak Anak di Dusun

Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan

Tahun 2016.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Dusun Ngrawing

bahwasanya pola asuh yang digunakan nenek dalam mendidik dan

mengasuh anak sudah benar dalam menanamkan akhlak yang baik

setiap hari, karena akhlak dapat menghantarkan anak memperoleh

kebahagian di dunia dan kebahagiaan di akhirat, tentunya hal tersebut

adalah akhlak yang baik, bukan akhlak yang buruk yang

menjerumuskan seseorang kepada kemaksiatan. Berdasarkan

penelitian di Dusun Ngrawing penulis dapat menyimpulakan akhlak

anak yang berada dalam pengasuhan nenek yaitu dari 7 anak hanya 5

anak yang mempunyai Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah) dan

2 anak yang mempunyai Akhlak Tercela (Al-Akhlak Al-Mazmumah),

itu semua karena pola asuh yang diterapkan nenek dalam mendidik

dan mengasuh anak setiap hari.

Page 106: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

92

B. Saran

Demi memperbaiki dan kesempurnaan dalam penelitian ini, maka

bagi pembaca maupun pengasuh yaitu nenek perlu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Bagi pengasuh yaitu orang tua secara umum, dan khususnya bagi

nenek agar memperhatikan bagaimana pola asuh yang tepat digunakan

dalam membentuk mendidik dan mengasuh anak supaya anak

berakhlakul karimah.

2. Bagi pemerintah yaitu pemerintah harus lebih banyak lagi menciptakan

lapangan pekerjaan agar orang tua bisa mendidik dan mengasuh anak,

tidak menitipkan kepada sang nenek. Apalagi seorang ibu harus ada di

rumah untuk mendidik, mengawasi, dan mengasuh anak setiap hari di

rumah.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar nanti ketika berumah tangga tidak salah

dalam menggunakan pola asuh dalam mendidik dan mengasuh anak

karena itu berdampak pada akhlak anaknya.

Page 107: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

93

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Harahap, Z. 1979. Etika Islam. Jakarta : CV. Multi Yasa Co.

Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Al-Abrasyi, Athiyah, Mohd. 1993. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta

: Bulan Bintang.

Az- Zhecolany, Hasan Ali. 2011. Kesalahan-kesalahan Orang tua Penyebab

Anak tidak Shahih. Yogyakarta : Diva Press.

Damanhuri. 2014. Akhlak Perspektif Tasawuf. Jakarta : Lectura Press.

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Goode, J. William. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasan, Muhammad Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indah.

Kaelany. 2000. Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kemenag RI. 2014. Al-Qur‟an Terjemah dan Tajwid. Bandung : Sygma Ceative

Media Corp.

Mahmud, Ali Abdul Hamim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta : Gema Insani.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Muallifah. 2009. Psycho Islamic Smart Parenting. Yogyakarta : Diva Press.

Noor, M, Rohinah. 2012. Mengembangkan Karakter Anak secara Efektif di

Sekolah dan di Rumah. Yogyakarta : PT. Pustaka Insan Mandiri.

Pemerintah Desa Ngambakrejo. 1979. Mengenal Desa Ngambakrejo. Purwodadi :

Pemerintah Desa Ngambakrejo.

Pemerintah Kabupaten Grobogan. 2014. Monografi Desa atau Kelurahan.

Purwodadi : Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Poerdarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Page 108: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

94

Sidik, Tono dkk. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press

Indonesia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung

: Alfabeta.

Suhendi, Herdi dan Wahyu Ramdani. 2001. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga.

Bandung : Pustaka Setia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :

Remaja Roda Karya.

Thoha, Chabib, HM. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

TM, Fuaduddin. 1999. Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam. Jakarta :

Lembaga Kajian Agama dan Jender.

Zakariyah, Ahmad, Al-Barry. 1977. Hukum anak-anak dalam Islam. Jakarta :

Bulan Bintang.

Zainuddin, dkk. 1991. Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali. Jakarta : Balai Aksara.

Page 109: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 110: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

96

Page 111: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

97

Page 112: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

98

Page 113: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

99

Page 114: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

100

Page 115: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

101

Page 116: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

102

Page 117: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

103

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Nenek/pengasuh anak di Dusun Ngrawing, Desa

Ngambakrejo :

A. Identitas Informan :

1. Nama :

2. Usia Cucu :

3. Pekerjaan :

4. Pendidikan :

5. Hari/tanggal Wawancara :

6. Tempat Wawancara :

B. Butir-butir Pertanyaan :

1. Sejak kapan nenek mulai mengasuh cucu anda?

2. Mengapa nenek yang mengasuh cucu anda?

3. Bagaimana perilaku cucu anda ketika berada di rumah?

4. Bagaiman prestasi cucu anda di sekolah?

5. Apakah nenek menyuruh cucu anda untuk belajar mengaji atau TPQ?

6. Pernahkah nenek memberi hadiah atau hukuman kepada cucu anda,

Karena apa?

Page 118: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

104

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk cucu/anak asuh di Dusun Ngrawing. Desa Ngambakrejo :

A. Identitas Informan :

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Pendidikan :

5. Hari/tanggal Wawancara :

6. Tempat Wawancara :

B. Butir-butir Pertanyaan :

1. Anda di rumah tinggal dengan siapa?

2. Mengapa anda tinggal dengan nenek anda?

3. Apakah anda senang tinggal dengan nenek?

4. Bagaimana perilaku nenek terhadap anda di rumah?

5. Apakah nenek anda menyuruh untuk belajar mengaji atau TPQ?

6. Apakah nenek anda pernah memberi hadiah atau hukuman kepada

anda, Karena apa?

Page 119: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

105

Transkip Wawancara

Nenek

Nama : Nenek SP (70 tahun)

Nama/usia cucu : IA (6 tahun)

Pekerjaan : Buruh Tani

Pendidikan : tidak tamat SD

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat Wawancara : Rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Kiro-kiro tahun

2013 mbak, kulo

lali tahune

Kira-kira dari

tahun 2013,

saya lupa

tahunnya

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Iya mbak, mergo

ekonomi sing

kurang

Iya mbak,

karena ekonomi

yang kurang

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Nakal mbak, nakali

segala-galane

Nakali

semuanya

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Nangis mbak,

mboten purun nulis

Menangis kalau

di kelas, tidak

mau menulis

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Bendinten mbak,

bakdo maghrib

nyampek isya’

Setiap hari

mbak, sesudah

maghrib sampai

isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Kulo ajar mbak Saya pukul

pakai kayu kecil

mbak

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Mboten nate mbak Tidak pernah

8. Nate hukum putune jenengan? Nate mbak, nak

angel kandanane tk

hukum ra oleh

mulih omah

Pernah mbak,

tidak boleh

pulang

Page 120: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

106

Nama : Nenek MM (65 tahun)

Nama/usia cucu : NO (6 tahun)

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : Tidak tamat SD

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di depan rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Awit maret 2016

mbak

Dari maret 2016

mbak

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Iya mbak, mergo

ekonomi yang

kurang, damel

bangun omahe

makne

Iya mbak, karena

ekonomi yang

kurang untuk

membangun

rumah di Desa

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Tak kon sekolah

karo ngaji mbak,

nak dolan tak

rawehi nak nakal

tak sengeni

Saya suruh

sekolah dan

mengaji mbak,

kalau bermain

tidak boleh kalau

nakal saya marahi

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Sae mbak, saget

nulis, moco, nilai-

nilaine sekolah

isuk 100, tapi nak

sekolah sore

durung dibiji

Baik mbak, bisa

menulis,

membaca, nilai-

nilain di sekolah

pagi 100, tetapi

kalau di sekolah

sore belum dinilai

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Nate, Bendinten

mbak, bakdo

maghrib nyampek

isya’

Pernah, setiap

hari sesudah

maghrib sampai

isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Kulo dukani mbak,

mboten beto

kekerasan

Saya nasehati

mbak, tidak

menggunakan

kekerasan

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Nate, nyukani

jajan kalih duwit

Pernah, memberi

jajan dan uang

8. Nate hukum putune jenengan

mbah?

Mboten nate mbak Tidak pernah

Page 121: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

107

Nenek : Nenek MR (51 tahun)

Nama/usia cucu : KB (9 tahun)

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : Tamat SD

Hari/tanggal wawancara : Jum’at 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di depan rumah anak nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Sejak SD mbak Dari SD mbak

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Iya mbak, mergo

ekonomi yang

kurang

Iya mbak, karena

faktor ekonomi

yang kurang

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Sae mbak, nate

nakal nak nyuwun

jajan mboten di

paringi

Baik mbak,

pernah nakal

kalau meminta

jajan tidak di

kasih

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Apik mbak, tapi ra

pernah rangking

Baik mbak, tetapi

tidak pernah

mendapat

peringkat

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Nate mbak, bakdo

maghrib nyampek

isya’

Pernah mbak,

sesudah maghrib

sampai isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Dukani, sabeti, nak

dikandani ragugu

mbak

Marahi, saya

pukul pakai kayu

kalau tidak

menurut

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Nate, nyukani

klambi, sarung, lan

duwit

Pernah memberi

naj, sarung, dan

uang

8. Nate hukum putune jenengan

mbah?

Nate, nak nakal tak

ajar mbak.

Pernah, kalau

nakal saya pukul

dengan kayu keci

Page 122: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

108

Nenek : Nenek SY (51 tahun)

Nama/usia cucu : SD (12 tahun)

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Pendidikan : Tamat SD

Hari/atanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Sejak lahir

sedanten, putune

kulo dititpke kalih

kulo mbak

Semenjak lahir

semua, cucu-cucu

saya dititipkan ke

saya mbak

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Iya mbak, mergo

faktor ekonomi

yang kurang

Iya mbak, karena

faktor ekonomi

yang kurang

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Semuanya baik-

baik mbak, nak

nakal nggeh nate,

wong namine

bocah mbak

Semuanya baik-

baik mbak, kalau

nakal pernah,

namanya masih

anak-anak

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Semuanya baik-

baik mbak,

nilainya juga baik

Semuanya baik-

baik mbak,

nilainya juga baik

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Iya mbak, sehabis

maghrib sampai

isya’

Iya mbak,

sesudah maghrib

sampai isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Kulo dukani alon-

alon mbak, mboten

beto kekerasan

Saya nasehati

pelan-pelan mbak,

tidak

menggunakan

kekerasan

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Pernah, memberi

kado baju saat

ulang tahun

Pernah, memberi

kado baju saat

ulang tahun

8.

Nate nyukani hukuman kalih

putune jenengan mbah?

Kalau hukuman

tidak pernah mbak

Kalau hukuman

tidak pernah

9. Nyuwun sewu mbah, kados

pundi mbah ceritane tiyang

sepahe ngantos pegatan?

Sudah tidak ada

kecocokan mbak

Sudah tidak ada

kecocokan lagi

Page 123: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

109

Nenek : Nenek KW (58 tahun)

Nama/usia cucu : ZK (16 tahun)

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : Tamat SD

Hari/atanggal wawancara : Minggu, 14 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di depan rumah nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Sak bare bapak lan

ibune pegatan

mbak, kiro-kiro

SD

Sesudah bapak

dan ibunya

bercerai mbak,

kira-kira saat cucu

saya SD

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Bapak e kerjo,

terus anak e

dititipke kalih kulo

mbak

Bapaknya bekerja,

terus anaknya

dititipakn ke saya

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Apik mbak, sering

bantu kulo nyapu,

ngepel, lan

ngumbahi mbak

Baik mbak, sering

membantu saya

membersihkan

rumah, mengepel,

dan mencuci

pakaian

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Apik mbak, sering

oleh rangking nak

sekolah

Baik mbak, sering

mendapatkan

peringkat kalau di

sekolah

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Bendino tak kon

ngaji mbak

Setiap hari, saya

suruh mengaji

mbak

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Mboten mbak,

putune kulo mpon

ageng, saget bedok

ke salah lan bener

Tidak mbak, cucu

say sudah besar,

bisa membedakan

mana yang benar

dan mana yang

salah

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Pernah mbak,

ngewenehi rukoh

Pernah mbak,

memberi mukena

8. Nate hukum putune jenengan

mbah?

Ora mbak, uwis

gede wis iso mikir

dewe-dewe

Tidak mbak,

sudah besar sudah

bisa berfikir

sendiri

9. Nyuwun sewu mbah kados

pundi ceritane tiyang sepahe

ngantos pegatan?

Mpon mboten

cocok

Sudah tidak ada

kecocokan

Page 124: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

110

Nenek : Nenek DS (70 tahun)

Nama/usia cucu : MA (7 tahun)

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : Tidak tamat SD

Hari/tanggal wawancara : Selasa, 16 Agustus 2016

Tempat wawncara : Di depan rumah nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Mpon pitung tahun

niki mbak

Sudah tujuh tahun

ini mbak

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Ditinggal bapak

dan ibunya bekerja

mbak

Ditinggal bapak

dan ibunya

bekerja mbak

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Sae mbak, nak

nakal nggeh

lumprah namine

bocah

Baik mbak, kalau

nakal wajar

namanya masih

anak-anak

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Sae mbak, nak ting

sekolah mboten

nakal, tapi nggeh

dereng nate

rangking nembe

kelas dua niki

Baik mbak, kalau

di sekolah tidak

nakal, tetapi tidak

pernah

mendaptakan

peringkat, baru

kelas dua ini

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Nggeh bendinten

ngeken mbak,

bakdho maghrib

nyampek isya’

Iya setiap hari,

sesudah maghrib

sampai isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Kulo dukani,

mboten pareng

nakal, mboten beto

kekerasan

Saya nasehati,

tidak boleh nakal

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Nete mbak, paring

susu, permen

Pernah mbak,

memberi susu dan

permen

8. Nate hukum putune jenengan

mbah

Mboten nate nak

hukum mbak

Tidak pernah

menghukum

Page 125: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

111

Nenek : Nenek SM (75 tahun)

Nama/usia cucu : AS (13 tahun)

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : Tidak tamat SD

Hari/tanggal wawancara : Selasa, 16 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Abit nopo mbah putune

jenengan dititipke kalih

jenengan?

Abit bapak e sedo

mbak

Sejak bapanya

meninggal mbak

2. Pripun mbah kok saget dititipke

kalih jenengan?

Ibuk e kerja mbak,

damel biayai

sekolah anak-anak

e

Ibunya bekerja

mbak untuk

membiayai

sekolah anak-

anaknya

3. Pripun sikap lan perilakune

putune jenengan nak ting griyo?

Sae-sae mawon

mbak, mboten nate

nakal

Baik-baik saja

mbak, tidak

pernah nakal

4. Pripun prestasine putune

jenengan nak ting sekolah?

Sae mbak,

rangking setunggal

nak ting sekolah

Baik mbak,

peringkat satu

jalau di sekolah

5. Jenengan nate nopo mboten

ngeken putune jenengan

ngaji/ngaos?

Nggeh nate mbak,

bakdho maghrib

dugi isya’

Iya pernah mbak,

setiap hari

sesudah maghrib

sampai isya’

6. Menawi putune jenengan salah,

jenengan dukani nopo mboten

mbah?

Mboten mbak,

mpon ageng

mengkeh kulo

ndak risi piyambak

Tidak mbak, cucu

saya sudah besar

nanti saya malah

malu sendiri

7. Nate nyukani hadiah kalih

putune jenengan mbah?

Nate mbak, picis

kalih arto

Pernah mbak,

memberi picis

dan uang

8. Nate hukum putune jenengan

mbah?

Mboten nate mbak Tidak pernah

9. Kangelan nopo mboten mbah

ngasuh putune jenengan?

Mboten mbak,

kados anak e kulo

piyambak

Tidak pernah,

saya anggap

seperti anak

sendiri

Page 126: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

112

Transkip Wawancara

Anak

Nama : NO (6 tahun)

Nama/usia nenek : MM (65 tahun)

Pendidikan : Kelas 1 di SD N 02 Ngambakrejo

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di depan rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa ? Dengan simbah

putri

Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Bapak saya kerja

proyek, ibu saya

kerja di luar

Negeri

Bapak saya kerja

proyek dan ibu

saya kerja di luar

Negeri

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang senang

4. Bagaimana perilaku nenek kalau

di rumah?

Baik Baik

5. Apakah nenek pernah menyuruh

belajar mengaji?

Pernah, waktu sore Pernah, waktu

sore

6. Pernah gak di beri hadiah nenek? Gak pernah diberi

hadiah

Tidak pernah

diberi hadiah

7. Pernah di beri hukuman nenek? Gak tau, aku lupa

mbak

Tidak tahu, saya

lupa

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Marah Marah

Page 127: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

113

Nama : IA (6 tahun)

Nama/usia nenek : SP (70 tahun)

Pendidikan : Kelas 1 di SD N 02 Ngambakrejo

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa ? Dengan simbah

rayi

Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Mamak kerja ke

luar Negeri, bapak

kerja di luar

Negeri

Ibu bekerja di

luar Negeri dan

bapak kerja di

luar Negeri juga

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang senang

4. Bagaimana perilaku nenek kalau

di rumah?

Galak, serimg di

seneni/di marahi

Galak, kalau di

rumah sering

dimarahi

5. Apakah nenek pernah menyuruh

belajar mengaji?

Pernah, maghrib-

isya’

Pernah, waktu

maghrib sampai

isya’

6. Pernah gak di beri hadiah nenek? Tidak pernah,

kalau uang tiap

hari

Tidak pernah,

kalau uang setia

hari

7. Pernah di beri hukuman nenek? Pernah, di ajar Pernah di pukul

pakai kayu

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Marah, di pupoh Marah, di pukuk

pakai kayu besar

Page 128: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

114

Nama : SD (12 tahun)

Nama/usia nenek : SY (59 tahun)

Pendidikan : Kelas VII di Mts Mir’atul Muslimien

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan

siapa ?

Dengan simbah yayi Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Ibu kerja ke luar

Negeri, kalau bapak

sudah bercerai

Ibu bekerja di luar

Negeri kalau

bapak sudah

bercerai

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang, karena seperti

hidup dengan ibu saya

sendiri

Senang, karena

seperti ibu saya

sendiri

4. Bagaimana perilaku nenek

kalau di rumah?

Sangat baik, tidak

suka marah-marah

mbak

Sangat baik, tidak

suka marah-marah

mbak

5. Apakah nenek pernah

menyuruh belajar mengaji?

Iya, maghrib-isya’ Iya, waktu

maghrib sampai

isya’

6. Pernah gak di beri hadiah

atau hukuman sama nenek?

- Pernah, karena

prestasi saya

mendapatkan

rangking 10

besar

- Kalau

hukuaman

tidak pernah

- Pernah,

karena

prestasi

saya

mendapatk

an

peringkat

10 besar

- Kalau

hukuman

tidak

pernah

7. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah

kepadamu?

Dimarahi, tidak main

tangan hanya

bicaranya saja mbak

Dimarahi, tidak

menggunakan

kekerasan hanya

bicara saja mbak

Page 129: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

115

Nama : KB (9 tahun)

Nama/usia nenek : MR (51 tahun)

Pendidikan : Kelas IV di SD N 02 Ngambakrejo

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 12 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah anak Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa ? Dengan nenek Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Ditinggal bapak

dan ibu saya

bekerja di Jakarta

Karena ditinggal

bapak dan ibu

bekerja di jakarta

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang senang

4. Bagaimana perilaku nenek kalau

di rumah?

Baik Baik

5. Apakah nenek pernah menyuruh

belajar mengaji?

Pernah, sehabis

maghrib-isya’

Pernah, sesudah

maghrib sampai

isya’

6. Pernah gak di beri hadiah

nenek?

Pernah, baju dan

uang

Pernah, diberi

baju dan uang

7. Pernah di beri hukuman nenek? Tidak pernah Tidak pernah

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Marah, tidak main

tangan

Marah, tidak

menggunakan

kekerasan fisik

Page 130: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

116

Nama : ZK (16 tahun)

Nama/usia nenek : KW (58 tahun)

Pendidikan : Kelas XI di SMK Muhammadiyah Gubug

Hari/tanggal wawancara : Minggu, 14 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa

?

Dengan nenek saya Dengan nenek

saya

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Karena ayah dan

ibu saya bercerai,

saya ikut ayah saya

dan saya tidak

temanya, jadi saya

dititikan dengan

nenek

Karena bapak dan

ibu saya bercerai,

saya ikut dengan

bapaksaya dan

saya di rumah

tidak ada

temannya,

makanya saya

dititipkan dengan

nenek

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Sangat senang,

karena nenek

seperti ibu saya

sendiri

Sangat senang,

karena nenek

sudah seperti ubu

saya sendiri

4. Bagaimana perilaku nenek

kalau di rumah?

Sangat baik, tidak

suka marah-marah

Sangat baik, tidak

suka marah-

marah

5. Apakah nenek pernah

menyuruh belajar mengaji

Pernah, setelah

shalat maghrib

Pernah, sesudah

shalat maghrib

6. Pernah gak di beri hadiah

nenek?

Pernah,

memberikan

mukena karena

saya mendapatkan

rangking waktu di

sekolah

Pernah,

memberikan

mukenan karena

saya mendapatka

peringkat waktu

di sekolah

7. Pernah di beri hukuman nenek? Tidak pernah diberi

hukuman mbak

Tidak pernah

diberi hukuman

mbak

Page 131: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

117

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Simbah jarang

sekali memarahi

saya, karena saya

sudah besar sudah

bisa membedakan

mana yang baik

dan mana yang

buruk untuk saya

Nenek jarang

sekali marah

dengan saya,

karena saya sudah

besar bisa

membedakan

mana yang baik

dan mana yang

buruk unuk saya

Page 132: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

118

Nama : MA (7 tahun)

Nama/usia nenek : DS (70 tahun)

Pendidikan : Kelas II di SD N 02 Ngambakrejo

Hari/tanggal wawancara : Minggu, 14 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa ? Dengan simbah Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Karena bapak dan

ibu saya bekerja

Karena bapak

dan ibu saya

bekerja

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang, karena

bisa main-main

Senang, karena

saya bisa

bermain-main

4. Bagaimana perilaku nenek kalau

di rumah?

Baik, tidak suka

marah-marah

Baik, tidak suka

marah-marah

5. Apakah nenek pernah menyuruh

belajar mengaji?

Pernah, waktu

maghrib-isya’

Pernah, waktu

maghrib sampai

isya’

6. Pernah gak di beri hadiah

nenek?

Pernah, uang, susu,

permen, jajanan

Pernah, diberi

uang, susu,

permen, dan jajan

7. Pernah di beri hukuman nenek? Tidak pernah di

hukum

Tidak pernah di

hukum

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Hukum, dinasehati

saja

Dimarahi, di

nasehati saja

Page 133: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

119

Nama : AS (13 tahun)

Nama/usia nenek : SM (75 tahun)

Pendidikan : Kelas VIII di SMP N 02 Tanggungharjo

Hari/tanggal wawancara : Selasa, 16 Agustus 2016

Tempat wawancara : Di rumah Nenek

NO. Pertanyaan Jawaban Artinya

1. Tinggal di rumah dengan siapa

?

Dengan nenek Dengan nenek

2. Kenapa bisa tinggal dengan

nenek?

Karena ibu

bekerja, kalau

bapak sudah

meninggal

Karena ibu saya

bekerja dan bapak

saya sudah

meninggal

3. Senang gak tinggal dengan

nenek?

Senang Senang

4. Bagaimana perilaku nenek

kalau di rumah?

Baik, tidak suka

marah-marah

Baik, tidak suka

marah-marah

5. Apakah nenek pernah

menyuruh belajar mengaji?

Pernah, waktu

maghrib-isya’

Pernah, waktu

maghrib sampai

isya’

6. Pernah gak di beri hadiah

nenek?

Pernah, diberi

uang dan topi

Pernah diberi uang

dan topi

7. Pernah di beri hukuman nenek? Tidak pernah

diberi hukuman

nenek

Tidak pernah

diberi hukuman

oleh nenek

8. Kalau kamu salah, apa yang

dilakukan simbah kepadamu?

Tidak memukul,

tapi hanya

menasehati

Tidak memukul,

tetapi hanya

menasehati

Page 134: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

120

TRIANGULASI DATA

Kategori Data Proposisi Kesimpulan

Sejak

kapan

mengasuh

cucu?

Kira-kira tahun 2013,

tahunnya lupa (nenek SP).

Sejak balita

sudah di asuh

nenek

Cucu diasuh

nenek sejak lahir

sampai orang tua

bercerai

Sejak maret 2016 (nenek

MM).

Baru beberapa

bulan ditahun ini

Sejak SD (nenek MR) Sejak cucu

masuk SD

sekarang sudah

kelas IV SD

Sejak lahir semuanya cucu

saya dititpkan ke saya (nenek

SY)

Sejak lahir

Sesudah bapak dan ibunya

bercerai, kira-kira SD (nenek

KW)

Faktor

perceraian

Sudah tujuh tahun ini (nenek

DS) Dari balita

Sesudah bapaknya meninggal

terus ibunya bekerja menafkai

anak-anaknya (nenek SM)

Sesudah

bapaknya

meninggal (3

tahunan)

Kenapa

bisa

dititipkan

dengan

nenek?

Karena faktor ekonomi,

makanya dititipkan ke saya

(nenek SP)

Faktor ekonomi

Faktor yang

melatarbelakangi

cucu diasuh

nenek adalah

faktor ekonomi,

orang tua sibuk,

orang tua

bercerai, dan

janda karena

suami meninggal

Karena ekonomi yang kurang

cukup dan untuk membangun

rumah di kampung (nenek

MM)

Faktor ekonomi

Karena ekonomi yang kurang

makanya bapak dan ibunya

bekerja di Jakarta (nenek MR)

Faktor orang tua

sibuk bekerja

Karena faktor ekonomi yang

kurang cukup makanya ibunya

bekerja menjadi TKW di

Malaysia (nenek SY)

Faktor ekonomi

Karena bapaknya bekerja terus

anaknya dititipkan kepada saya

(nenek KW)

Faktor duda

karena

perceraian

Karena ditinggal bapak dan

ibunya bekerja (nenek DS)

Faktor orang tua

sibuk bekerja

Karena ibunya bekerja untuk

membiayai anak-anaknya

sekolah (nenek SM)

Faktor ibu janda

karena suami

meninggal

Bagaimana

sikap dan

Cucu saya suka nakal, nakal

disegala urusan (nenek SP) Anak nakal

Page 135: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

121

perilaku

cucu kalau

di rumah?

Saya suruh cucu saya untuk

sekolah dan belajar mengaji,

kalau main jauh-jauh saya

tidak bolehi dan kalau nakal

saya marahi (nenek MM)

Penanaman

akhlak yang baik

Masih anak-anak

jadi pemikiranya

belum stabil,

tugas neneklah

sebagai pengasuh

untuk

menanamkan

akhlak yang baik

bagi anak atau

cucu

Cucu saya baik, pernah nakal

kalau tidak diberi jajan (nenek

MR)

Cucu masih labil

Semuanya baik-baik saja,

kalau nakal pernah karena

masih anak-anak masih labil

(nenek SY)

Cucu masih labil

Baik, sering membantu saya

memberesihkan rumah seperti

menyapu, mengepel, dan

mencuci pakaian saya (nenek

KW)

Rajin

Baik, kalau nakal pernah

karena masih anak-anak

(nenek DS)

Cucu masih labil

Baik-baik saja, tidak pernah

nakal (nenek SM) Anak baik

Bagaimana

prestasi

cucu?

Kalau di sekolah menangis

terus, tidak mau menulis

(nenek SP)

Anak pemalas

Prestasi cucu

yang diasuh

nenek beragam

ada yang

pemalas, rajin,

pintar, baik, dan

standar

Baik, cucu saya bisa memaca

dan menulis, nilai-nilainya di

sekolah pagi juga bagus yaitu

100, sedangkan sekolah

MADDIN belum di nilai

(nenek MM)

Anak rajin

Baik, tetapi tidak pernah

rangking di kelas (nenek MR) Prestasi standar

Semuanya baik-baik saja,

kalau nilainya juga baik

(nenek SY)

Prestasi baik

Baik, sering mendapatkan

peringkat kalau di kelas (nenek

KW)

Anak pintar

Baik, kalau di sekolah tidak

nakal, tetapi belum pernah

mendapatkan peringkat karena

baru masuk kelas dua SD

(nenek DS)

Prestasi baik

Baik, sering mendapatkan

peringkat satu di kelas (nenek

SM)

Anak pintar

Pernah

menyuruh

cucu

Setiap hari, sesudah maghrib

sampai isya’ (nenek SP)

Pernah, setiap hari setelah

Page 136: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

122

belajar

mengaji?

maghrib sampai isya’ (nenek

MM)

Penanaman

akhlak baik sejak

kecil

Nenek dalam

menanamkan

akhlak sejak

kecil itu sangat

bagus sekali, agar

nantinya anak

akan terbiasa

untuk belajar

mengaji

Pernah, setelah maghrib

samapai isya’ (nenek MR)

Iya, setelah maghrib sampai

isya’ (nenek SY)

Setiap hari saya suruh belajar

mengaji (nenek KW)

Iya, setiap hari saya suruh

belajar mengaji setelah

maghrib sampai isya’ (nenek

DS)

Iya, setiap hari setelah maghrib

sampai isya’ (nenek SM)

Kalau cucu

salah?

Saya ajar atau di pukul pakai

kayu kecil (nenek SP)

Pola asuh

otoriter

Cucu ketiaka

melakukan

kesalahan nenek

ada yang

menggunakan

kekerasan (pola

asuh otoriter),

ada yang tidak

menggunakan

kekerasan (pola

asuh demokratis),

ada yang tidak

sabar, cucu

dianggap dewasa,

dan malu ketika

memarahi

cucu(pola asuh

laisses faire).

Saya marahi, tetapi tidak

menggunkan kekerasan fisik

(nenek MM)

Pola asuh

demokratis

Saya marahi, kalau tidak

menurut dengan saya, maka

saya akan memukul

mengunakan kayu (nenek MR)

Pola asuh

otoriter

Saya marahi dengan pelan-

pelan dan tidak menggunakan

kekerasan fisik (nenek SY)

Pola asuh

demokratis

Saya tidak memarahi cucu

saya, karena cucu saya sudah

besar bisa membedakan mana

yang baik dan mana yang

buruk untuknya (nenek KW)

Pola asuh laissez

faire

Saya marahi, tidak boleh nakal

dan tidak menggunakan

kekerasan (nenek DS)

Pola asuh

demokratis

Saya tidak memarahi cucu

saya, cucu saya sudah besar

nanti saya tidak enak sendiri

(nenek SM)

Pola asuh laissez

faire

Pernah

memberi

hadiah dan

hukuman

kepada

cucu?

- Hadiah tidak pernah

- Hukuman kalau cucu

saya sulit untuk

menurut dengan saya

(nenek SP)

Tidak perhatian

dan kasar

Setiap nenek

mempunyai

kriteria masing-

masing dalam

- Pernah memberi

hadiah jajan dan uang

- Hukuman tidak pernah

Perhatian dan

tidak kasar

- Pernah memberi

hadiah baju, sarung,

dan uang

- Hukuman kalau susah

Perhatian dan

melihat situasi

kondisi cucu

Page 137: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

123

diatur (nenek MR) memberi hadiah

dan hukuman ,

ada yamh

memberi hadiah

dan tidak pernah

memberi hukamn

cucu dan adapula

yang yang tidak

pernah memberi

hadiah dan malah

memberi

hukuman kepada

cucu

- Pernah memberi

hadiah baju saat ulang

tahun

- Hukuman tidak pernah

(nenek SY)

Perhatian dan

tidak kasar

- Pernah memberi

hadiah mukena

- Kalau hukuman tidak

pernah karena sudah

besar bisa berfikir

sendiri (nenek KW)

Perhatian dan

tidak kasar

- Pernah memberi

hadiah permen dan

susu

- Kalau hukuman tidak

pernah (nenek DS)

Perhatian dan

tidak kasar

- Pernah memberi

hadiah picis dan uang

- Kalau hukuman tidak

pernah (nenek SM)

Perhatian dan

tidak kasar

Bagaimana

orang tua

cucu bisa

bercerai?

Karena sudah tidak ada

kecocokan (nenek SY) Tidak cocok lagi

Faktor ketidak

cocokanlah yang

menyebabkan

bercerai Karena sudah tidak cocok

(nenek KW) Tidak cocok lagi

Apakah

kesulitan

mengasuh

cucu?

Tidak, sudah seperti anak

sendiri (nenek SM) Dianggap seperti

mengasuh anak

sendiri

Nenek

menganggap

cucu sudah

seperti anak

sendiri

Page 138: POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1556/1/POLA ASUH...dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak

124

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Mutoharoh

2. Tempat dan Tanggal lahir : Grobogan, 11 Desember

1993

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Warga Negara : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Grobogan, Purwodadi

7. Riwayat Pendidikan

a. TK Dharma Wanita II : Lulus tahun 2000

b. SD N 02 Ngambakrejo : Lulus tahun 2006

c. SMP N 02 Tanggungharjo : Lulus tahun 2009

d. MA Mir’atul Muslimien : Lulus tahun 2012

e. S1 IAIN Salatiga : Lulus tahun 2016

8. Pengalaman Organisasi

a. Sekretaris IMADISA : Tahun 2013

b. DEMA FTIK (Div. Inventaris) : Tahun 2015

c. Pengurus Komsat PMII (Div. Jarkom) : Tahun 2016

d. Pengurus Kopri PMII (Div. Ketrampilan) : Tahun 2016

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 14 September 2016

Penulis