pola pembiayaan usaha kecil - bi.go.id · b produk kerupuk udang c skala proyek produksi per bulan...

75

Upload: buimien

Post on 02-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk
Page 2: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

INDUSTRI

KERUPUK UDANG

BANK INDONESIA

Page 3: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

iBANK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis, misalnya

keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan usaha, pelaku

UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola pembiayaan untuk

komoditas tertentu. Di sisi lain, ternyata perbankan juga membutuhkan informasi

tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 88 judul buku pola

pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan sistem pembiayaan

konvensional dan 21 judul dengan sistem syariah. Dalam upaya menyebarluaskan

lending model tersebut kepada masyarakat maka buku pola pembiayaan ini telah

dimasukkan dalam website Sistem Informasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK)

yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses

melalui internet di alamat www.bi.go.id.

Dalam penyusunan buku pola pembiayaan ini, Bank Indonesia bekerjasama

dengan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (DKP) dan

memperoleh masukan dari banyak pihak antara lain dari perbankan, lembaga/instansi

Page 4: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

ii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

terkait lainnya, asosiasi dan UMKM. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas

segala bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan bagi

kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku ini

dapat menghubungi:

Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKMJl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta PusatTelp. (021) 381.8922 atau 381.7794Fax. (021) 351.8951

Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang pola

pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas replikasi

pembiayaan oleh UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, Desember 2008

Page 5: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

iiiBANK INDONESIA

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILINDUSTRI KERUPUK UDANG

1 Jenis Usaha Industri Kerupuk Udang

2 Lokasi usaha Kabupaten Tanjung Jabung Barat

3 Dana yang digunakan Investasi : Rp. 57.860.000

Modal Kerja : Rp. 16.806.000

Total : Rp. 74.666.000

4 Sumber dana

a. Modal Sendiri Rp. 29.866.400

b. Kredit : Rp. 44.799.600

(1) Kredit Investasi : Plafond : Rp. 34.716.000

Suku Bunga : 14%

Jangka Waktu : 3 tahun

(2) Kredit Modal Kerja Plafond : Rp. 10.083.600

Suku Bunga : 14%

Jangka Waktu : 1 tahun

5 Periode pembayaran kredit Angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap bulan

6 Kelayakan usaha

A Periode proyek 3 tahun

B Produk Kerupuk Udang

C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg

D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana

E Pemasaran ProdukKonsumen langsung, pedagang, perusahaan dan perkantoran

7 Kriteria kelayakan usaha

NPV Rp 19.167.531

IRR 26,45%

Net B/C Ratio 1,26

Pay Back Period 2,23 tahun

Page 6: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

iv POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

BEP Penjualan rata-rata 87.730.631

BEP Produksi rata-rata 2.507

Penilaian Layak dilaksanakan

8 Analisis sensitivitas

(1) Pendapatan

a Pendapatan turun 5%

NPV Rp.3.155.887

IRR 16,11%

Net B/C Ratio 1,04

Pay Back Period 3,11 tahun

Penilaian Layak

b Pendapatan turun 6%

NPV - Rp. 1.477.914

IRR 13,01%

Net B/C Ratio 0,98

Pay Back Period 3,37 tahun

Penilaian Tidak Layak

(2) Biaya Variabel

a Biaya Variabel naik 3%

NPV Rp.1.137.621

IRR 14,77%

Net B/C Ratio 1,02

Pay Back Period 3,23 tahun

Penilaian Layak

b Biaya variabel naik 4%

NPV − Rp.2.450.469

IRR 12,34%

Net B/C Ratio 0,97

Pay Back Period 3,45 tahun

Penilaian Tidak Layak

Page 7: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

vBANK INDONESIA

(3) Biaya variabel dan pendapatan

Biaya variabel naik 3% dan pendapatan turun 3%

NPV Rp 1.420.456

IRR 14,96%

Net B/C Ratio 1,02

Pay Back Period 3,21

Penilaian Layak

Biaya variabel naik 4% dan pendapatan turun 4%

NPV - Rp. 6.801.435

IRR 9,38%

Net B/C Ratio 0,91

Pay Back Period 3,75

Penilaian Tidak Layak

Page 8: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

vi POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ……………………………………………….…………… iRINGKASAN ………………………………………………………………….... iiiDAFTAR ISI …………………………………………………………………….. viDAFTAR GAMBAR ..................................……………………….................. viiiDAFTAR GRAFIK ....................................................................................... viiiDAFTAR PHOTO ........................................................................................ viiiDAFTAR TABEL ………………………………………………......................... ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………..…................... 1

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 2.1 Profil Usaha ………………………..................................... 32.2 Pola Pembiayaan ………................................................... 4

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 3.1 Aspek Pasar ...……………………..................................... 7

3.1.1 Permintaan ……...………........................................ 73.1.2 Penawaran ………………........................................ 83.1.3 Analisis Persaingan dan Peluang Pasar .................... 8

3.2 Aspek Pemasaran …………….......................................... 93.2.1 Harga …..………………………............................... 93.2.2 Jalur Pemasaran Produk .......................................... 103.2.3 Kendala Pemasaran ................................................ 11

BAB IV ASPEK TEKNIS PRODUKSI 4.1 Lokasi Usaha ………………………................................... 134.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan ........................................ 134.3 Bahan Baku …………………...…………….……............... 144.4 Tenaga Kerja ………..………………................................. 15

Page 9: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

viiBANK INDONESIA

4.5. Teknologi ………………………………………………….... 164.6 Proses Produksi ..………................................................... 164.7 Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi ..................................... 254.8 Produksi Optimum …..……….......................................... 254.9 Kendala Produksi ….……………...................................... 25

BAB V ASPEK KEUANGAN 5.1 Pemilihan Pola Usaha …................................................... 275.2 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan ............. 27

5.3 Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional .......................................................................... 285.3.1 Biaya Investasi ………………………........................ 285.3.2 Biaya Operasional ……………................................. 28

5.4 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ..................... 295.5 Produksi dan Pendapatan ............................................... 305.6 Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point ............... 315.7 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek .......................... 325.8 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ……........................ 33

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN 6.1 Aspek Ekonomi dan Sosial ……………………….............. 356.2 Aspek Dampak Lingkungan ………………....................... 35

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ………………………………………..……….. 377.2 Saran ……………………………………………................. 38

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..... 39DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………................. 42

Page 10: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Skema Jalur Pemasaran kerupuk udang ......................................... 11

4.1 Diagram Alir Proses Pembuatan kerupuk udang ……………………. 18

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal

3.1 Perkembangan Permintaan Kerupuk Udang .................................. 8

DAFTAR PHOTO

Photo Hal

1.1 Kerupuk Udang ............................................................................... 1

4.1 Mesin Penggiling ……..……………………………………................. 17

4.2 Proses Pencampuran udang dengan bumbu dan bahan pelengkap... 19

4.3 Proses Pencampuran udang berbumbu dengan tepung sagu ........... 20

4.4 Proses Pembentukan batangan kerupuk udang …………………...... 21

4.5 Proses Pengukusan batangan kerupuk udang ……………………….. 21

4.6 Proses Pendinginan batangan kerupuk udang ..……………………... 22

4.7 Pisau Pemotong kerupuk udang …..………………………………….. 23

4.8 Proses Penjemuran/pengeringan kerupuk udang ……………………. 24

4.9 Sealer ...…………………………………………………………………. 24

Page 11: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

ixBANK INDONESIA

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Perkembangan Harga Kerupuk Udang .............................................. 9

4.1 Fasilitas Produksi dan Peralatan ........................................................ 14

4.2 Standar Mutu Bahan Baku Kerupuk Udang ...................................... 15

5.1 Asumsi Untuk Analisis Keuangan .........…………………....…………. 27

5.2 Komposisi Biaya Investasi (Rp).....…………………………………….... 28

5.3 Komposisi Biaya Operasional Per Bulan…………...…………………... 29

5.4 Komponen Dan Struktur Biaya Proyek ………………………………... 30

5.5 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Usaha …………………………..... 31

5.6 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha .………………………….. 32

5.7 Kelayakan Industri Kerupuk Udang …………………………………… 33

5.8 Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan ……………………. 33

5.9 Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel ………….………… 34

5.10 Hasil Analisis Sensitivitas Kombinasi …………………………………... 34

Page 12: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

x POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 13: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

1BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

Udang merupakan kekayaan laut Indonesia yang melimpah dan merupakan

bahan makanan yang tidak tahan lama (cepat busuk). Sehingga diperlukan penanganan

untuk memperlama masa penggunaannya. Beberapa cara dapat dilakukan antara lain

pembuatan terasi udang, pembuatan udang kering dan kerupuk udang. Pembuatan

kerupuk udang selain menambah lamanya penggunaan udang juga merupakan

salah satu cara untuk menambah variasi dari penggunaan udang, dimana udang

adalah merupakan hewan yang mengandung protein yang sangat tinggi yang sangat

dibutuhkan manusia. Dengan adanya kerupuk udang ini maka bagi orang yang tidak

menyukai konsumsi udang seraca langsung dapat pula menikmati udang dengan

adanya kerupuk udang. Kerupuk udang merupakan bahan makanan dengan bahan

baku udang dan tepung sagu yang telah diawetkan dengan cara dijemur sehingga

penggunaannya untuk jangka waktu yang lama, jika dijemur lagi setelah beberapa

waktu maka akan memperlama masa penggunaannya.

Photo 1.1. Kerupuk Udang

Page 14: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

2 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Usaha pembuatan kerupuk udang ini pada umumnya dalam skala kecil,

hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan kerupuk udang tidak membutuhkan

modal yang besar. Namun jika usaha ini dikembangkan maka akan menjadi usaha

menengah bahkan usaha besar. Minat masyarakat terhadap kerupuk udang juga

cukup tinggi hal ini ditandai dengan tingginya permintaan akan kerupuk udang di

daerah atau lokasi survei. Sehingga potensi pasar untuk usaha ini masih sangat besar

untuk dikembangkan.

Teknologi yang dipergunakan dalam pembuatan kerupuk udang ini masih

mempergunakan teknologi yang sederhana terutama dalam proses pencampuran

bahan-bahan dan pengolahan bahan hanya dengan mempergunakan tenaga

manusia. Teknologi yang dipergunakan adalah pada proses penghancuran udang

yaitu dengan menggunakan mesin penghancur udang, dan proses mencampur udang

dengan bumbu-bumbu mempergunakan mixer khusus. Dalam proses pengeringan

juga masih mengandalkan kekuatan sinar matahari, belum mempergunakan mesin

pengering.

Gambaran tentang industri kerupuk udang yang disajikan dalam buku lending

model berdasarkan survei yang dilakukan di Provinsi Jambi ini meliputi aspek pasar dan

pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, aspek ekonomi dan aspek lingkungan.

Dalam rangka menyebarluaskan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas, maka

buku pola pembiayaan kerupuk udang ini akan ditransformasi dalam Sistem Informasi

Terpadu Pengembangan Usaha Kecil (SI-PUK) yang dapat diakses melalui website

Bank Indonesia.

PENDAHULUAN

Page 15: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

3BANK INDONESIA

BAB IIPROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Usaha

Industri kerupuk udang merupakan salah satu jenis industri makanan yang

umumnya berbentuk usaha perorangan dan usaha dagang berskala mikro dan kecil.

Bahan baku yang dipergunakan dalam industri kerupuk udang ini adalah udang. Bahan

baku lainnya adalah tepung sagu sebagai bahan baku tambahan untuk pembuatan

kerupuk udang.

Di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan

penghasil udang terbesar di daerah Jambi, sehingga hal ini dipergunakan sebagai

alasan mengapa banyak bermunculan industri-industri kecil yang menghasilkan

kerupuk udang. Pengelola usaha ini umumnya adalah keluarga dengan pelaksana

usaha dilakukan sendiri. Tiap pengusaha rata-rata memiliki 4 orang karyawan (tenaga

kerja) dan sebagian merupakan anggota keluarganya. Terdapat beberapa industri

kecil yang tidak hanya membuat kerupuk udang, tetapi mereka juga membuat terasi

udang, petis, dan udang kering. Tetapi proporsi kerupuk udang merupakan yang

terbesar dibandingkan dengan produk lainnya.

Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi kerupuk udang secara umum

merupakan teknologi yang sederhana. Oleh karena itu tidak terdapat perbedaan

pada proses hanya perbedaan bumbu-bumbu dan pelengkapnya saja, ada yang

mempergunakan bumbu penyedap dan pelengkap daun seledri, cabe dan garam.

Adapula yang mempergunakan pelengkap hanya cabe saja.

Alasan para pengusaha UMKM yang bergerak di bidang kerupuk udang

dalam menekuni usaha tersebut adalah karena dari sisi pemasaran terjamin dalam

artian sudah jelas pembelinya (biasanya adalah para pedagang yang akan menjual

kembali ke daerah lain bahkan sampai ke Singapura). Pasar bagi kerupuk udang ini

sudah jelas, jadi setiap berproduksi sudah ada yang memesan. Alasan lain adalah

Page 16: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

4 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

karena turun temurun dari para orang tua mereka yang sudah lama menekuni bisnis

tersebut sehingga dilanjutkan oleh anaknya, banyaknya sumberdaya yang mempunyai

keterampilan dalam pembuatan kerupuk udang ini juga merupakan faktor banyaknya

pengrajin kerupuk udang ini, serta dekatnya lokasi pabrik (industri) dengan sumber

bahan baku dan ketersediaan bahan baku selalu ada.

Penanganan industri kerupuk udang ini juga ditunjang dengan adanya sebuah

koperasi yang bernama LEPP Mitra Mandiri. Koperasi tersebut didirikan dengan

maksud agar terjalin kerjasama yang baik antar sesama UMKM penghasil kerupuk

udang. Setiap pertemuan anggota akan membahas permasalahan-permasalahan

yang muncul sehingga antar anggota mempunyai pendapat dalam penyelesaian

masalah. Selain itu diharapkan dengan adanya koperasi ini akan memperluas daerah

pemasaran dan memudahkan pembinaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan, dimana

koperasi ini sebagai tempat berkumpulnya para pengusaha UMKM yang mengolah

hasil laut termasuk udang.

Perkembangan industri kerupuk udang menjadikan para nelayan yang

mendapatkan hasil laut seperti udang, mudah untuk memasarkan karena setiap hari

hasil laut yang didapat langsung dapat dipasarkan. Bahkan mereka tidak perlu jauh-

jauh memasarkan karena permintaan akan udang di Kuala Tungkal sangat tinggi, hal

ini dikarenakan banyaknya industri pembuatan kerupuk udang. Jadi masing-masing

kelompok pengrajin kerupuk udang sudah mempunyai pemasok yang tetap, sehingga

mereka tidak kesulitan dalam pengadaan bahan bakunya. Seperti Kelompok Juwita

yang memproduksi kerupuk udang setiap hari membutuhkan 20 kg udang segar.

Untuk menjamin ketersediaan bahan baku, maka biasanya mereka menyimpan udang

tersebut dalam freezer, menyiasati pada saat musim-musim udang sepi, sehingga

mereka bisa terus berproduksi.

2.2. Pola Pembiayaan

Pola pembiayaan usaha kerupuk udang dapat berasal dari pengusaha sendiri,

dana bergulir dari dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) maupun

dari kredit bank dengan proporsi yang sangat beragam antar pengusaha. Dana bergulir

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 17: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

5BANK INDONESIA

INDUSTRI KERUPUK UDANG

yang rata-rata diterima oleh para pengusaha UMKM kerupuk udang adalah berkisar

Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000, dimana proses pengembaliannya adalah dalam jangka

waktu 5 tahun, namun tidak ditentukan secara pasti cicilan per bulannya, karena

tergantung dari perolehan pendapatan pengusaha. Sebagian besar dana bergulir

tersebut dipergunakan untuk modal kerja. DKP selain memberikan dana bergulir

juga memberikan pinjaman alat berupa mesin penggiling. Sedangkan investasi yang

lain sebagian besar berasal dari modal sendiri. Pengembalian dana bergulir biasanya

dilakukan setiap bulan sekali, mereka diwajibkan membuat pencatatan, berapa

banyak kerupuk yang diproduksi dan dijual, kemudian berapa nilai penjualan, berapa

biaya produksi dan berapa keuntungan yang diperoleh.

Adapun persayaratan UMKM yang mendapat bantuan dana bergulir adalah

kelompok yang sudah memiliki usaha, merupakan binaan DKP dan selalu mengikuti

pembinaan, menjadi anggota koperasi dan khusus untuk mesin penggiling adalah

untuk pengusaha kerupuk udang, namun karena jumlah mesin penggiling baru

tersedia 15 sehingga baru 15 kelompok yang mendapat pinjaman mesin penggiling.

Skim kredit yang tersedia pada lokasi usaha antara lain skim kredit usaha

Kecil (KUK) dan KMKP dari BPR Tanggo Radjo yang merupakan BPR yang dimiliki oleh

Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah memberikan kredit kepada beberapa pengrajin

kerupuk udang. Skim KUK yang diberikan adalah untuk kredit modal kerja dan atau

modal investasi. Bank juga mempunyai persepsi bahwa usaha ini layak dibiayai karena

prospeknya sangat baik.

Berdasarkan pengalaman beberapa pengusaha UMKM kerupuk udang

yang sudah mendapatkan kredit selama ini belum pernah terjadi penunggakan

pembayaran angsuran kreditnya. Dengan adanya pinjaman ini para pengusaha

UMKM kerupuk udang dapat meningkatkan produksinya, sehingga meningkatkan

pula penjualannya.

Bank tidak mensyaratkan secara khusus untuk usaha kerupuk udang ini, jadi

prosedur sama dengan pengajuan pinjaman lainnya. Adapun beberapa prosedur yang

harus dilalui dalam calon nasabah memperoleh kredit, adapun prosedur yang harus

dilalui adalah sebagai berikut :

Page 18: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

6 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Calon debitur mengajukan surat pengajuan kredit kepada pihak bank.1.

Pengumpulan data (karakter debitur, data keuangan dan jaminan).2.

Analisa kredit oleh 3. Account Officer.

Jika sudah terpenuhi semua persyaratan diatas maka segera dicairkan, 4.

biasanya dalam waktu 5 – 10 hari.

Persyaratan lain yang perlu dilakukan oleh debitur adalah mereka harus

mempunyai rekening di bank tersebut, hal ini untuk mempermudah pencairan

dan pembayaran pinjaman. Biaya yang ditanggung oleh debitur adalah biaya

pengikatan jaminan yang besarnya antara Rp100.000 – Rp210.000, biaya provisi

sebesar 1%, biaya administrasi sebesar 0,5% dan biaya notaris. Kriteria yang menjadi

pertimbangan bank dalam melakukan analisis kredit kepada debitur adalah 5C yaitu

Character (watak), capacity (kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan)

dan condition (kondisi).

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

Page 19: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

7BANK INDONESIA

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. ASPEK PASAR

3.1.1. Permintaan

Permintaan produk ini sangat besar, hal ini ditandai dengan banyaknya pesanan

yang datang kepada para pengrajin kerupuk udang. Para pengrajin kerupuk udang lebih

banyak menerima pesanan dibandingkan dengan produksi untuk persediaan. Hanya

terdapat satu UMKM yang membuat dalam jumlah yang banyak selain dari pesanan

yang ada. Dalam industri ini terdapat beberapa kelompok kerja. Salah satu kelompok

kerja dalam industri ini yang bernama Juwita setiap hari memproduksi dengan kapasitas

29 kg dimana merupakan hasil pencampuran 20 kg udang dan 20 kg tepung sagu.

Data mengenai permintaan kerupuk udang secara kuantitatif belum dilakukan,

sehingga permintaan lebih banyak karena para pengusaha setiap hari berproduksi dan

setelah menjadi kerupuk udang kering sudah datang para pemesan dan pedagang

yang akan membawa produk mereka ke luar dari Kuala Tungkal. Berdasarkan data

pesanan yang datang kepada para pengusaha UMKM kerupuk udang dari tahun 2003

– 2007 semakin meningkat, dari mulai 100 kg per bulan menjadi 350 di tahun 2007,

sedangkan tahun 2008 meningkat menjadi 580 kg per bulan (Grafik 1). Kenaikan

permintaan kerupuk udang di tahun 2008 disebabkan permintaan dari pusat oleh-

oleh dan intensifnya keikutsertaan pengusaha dalam pameran diluar daerah dengan

pembinaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Para pengusaha UMKM kerupuk

udang setiap berproduksi selalu habis terjual karena sebagian besar adalah pesanan.

Page 20: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

8 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

0

100

200

300

400

500

600

Unit (KG)

1 2 3 4 5 6

Tahun

Permintaan kerupuk udang

Permintaan

Grafik 3.1. Perkembangan Permintaan Kerupuk Udang

3.1.2. Penawaran

Analisa pasar terhadap penawaran kerupuk udang secara langsung masih

belum dilakukan secara nasional. Perhitungan tidak langsung dapat dilakukan dengan

memperkirakan prosentase jumlah produksi kerupuk udang dari para pengrajin.

Kebanyakan dari pengusaha kerupuk udang adalah menerima pesanan dari

para pemesan yang biasanya adalah para pedagang, pusat oleh-oleh, instansi dan

perusahaan. Mereka seringkali memesan kerupuk udang asli dari Kuala Tungkal, karena

memang dari komposisi dan rasa sangat berbeda dengan di daerah lain. Beberapa

pengrajin sudah secara tetap menerima pesanan dari beberapa perusahaan seperti

perusahaan kertas, mereka memesan untuk dibagikan kepada para karyawan.

Karena sebagian besar pengusaha berproduksi berdasarkan pesanan maka

dari sisi penawaran tidak berbeda jauh dari permintaan, hanya terdapat beberapa

pengusaha yang membuat kerupuk udang untuk persediaan, apalagi menjelang

bulan Ramadhan biasanya permintaan sangat tinggi, sehingga penawarannya pun

mengikuti tinggi pula selama masih dalam kapasitas maksimal yang dapat dilakukan

oleh pengusaha.

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Persaingan bisnis diantara para pengusaha UMKM kerupuk udang tidak

terlalu tinggi, karena masing-masing sudah memiliki pelanggan tetap. Masing-masing

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 21: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

9BANK INDONESIA

pengusaha sudah memiliki pemesan dan pelanggan yang loyal maka diantara mereka

bahkan saling mendukung, disamping itu mereka juga dalam pembinaan instansi

yang sama yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Perluasan pasar umumnya dilakukan dengan pencarian pelanggan baru. Hal

ini dilakukan dengan cara mengikuti pameran yang sering dilakukan oleh dinas-

dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Koperasi. Pameran

yang dilakukan sampai ke luar Propinsi Jambi seperti di Batam, Jakarta, dan kota-

kota lainnya untuk memperkenalkan kerupuk udang ini ke luar Jambi. Hal ini terbukti

setelah banyak pameran yang dilakukan banyak pesanan dari daerah. Disamping itu

yang menjadi keunggulan adalah karena rasa kerupuk udang Jambi sangat berbeda

dengan di daerah lain.

3.2. ASPEK PEMASARAN

3.2.1. Harga

Harga dari kerupuk udang semakin tahun semakin naik, hal ini dikarenakan

kenaikan dari bahan baku dan bahan pembantu. Kenaikan harga berkisar Rp 5.000 –

Rp10.000 per tahun (Tabel 3.1). Kenaikan harga pada tahun 2008 lebih dipicu karena

kenaikan bahan bakar.

Tabel 3.1. Perkembangan Harga Kerupuk Udang

Tahun Bentuk Kerupuk Harga

2005Batang Korek Api- Bulat-

Rp15.000

2006Batang Korek Api- Bulat-

Rp20.000

2007Batang Korek Api- Bulat-

Rp25.000

2008Batang Korek Api- Bulat-

Rp35.000

Page 22: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

10 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

3.2.2. Jalur Pemasaran Produk

Jalur pemasaran kerupuk udang mempergunakan dua pola, yaitu langsung

dan tidak langsung. Penjualan kerupuk udang ini dapat dilakukan sendiri oleh

pengusaha maupun melalui jasa agen penjualan, dengan pembeli konsumen

langsung, perusahaan dan perkantoran. Pola pemasaran kerupuk udang ini secara

umum terbagi tiga, yaitu :

Pengusaha menjual langsung produknya ke konsumen akhir yaitu rumah a.

tangga dan biasanya adalah konsumen langsung yang dekat dengan tempat

memproduksi kerupuk udang ini, tetapi beberapa konsumen rumah tangga

membawa kerupuk udang ini sebagai oleh-oleh untuk keluar daerah.

Pengusaha bekerja sama dengan beberapa pusat oleh-oleh d para pedagang b.

untuk memasarkan produknya.

Pemesanan langsung dari perkantoran dan beberapa perusahaan besar seperti c.

perusahaan yang menghasilkan kertas biasanya seringkali memesan kerupuk

udang untuk para karyawan dan relasi.

Dari ketiga jenis pemasaran di atas, di daerah penelitian selama ini para

pengusaha tidak dikenakan biaya transportasi, karena para pemesan dan konsumen

akhir langsung datang ke tempat produksi kerupuk udang ini. Namun bisa juga pada

saat pelanggan tidak bisa mengambil maka produk diantar ke tempat si pemesan,

sehingga memerlukan biaya transportasi. Pembayaran yang dilakukan oleh para

pemesan biasanya memberikan uang muka sebesar 30% dari total harga pesanan,

kemudian sisanya akan dibayar setelah produk diterima. Jalur pemasaran kerupuk

udang secara rinci dapat dilihat pada gambar 3.1.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Page 23: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

11BANK INDONESIA

ProdusenPedagang

pusat oleh-oleh

Konsumen

Instansi perusahaan

Gambar 3.1. Skema Jalur Pemasaran Kerupuk udang

3.2.3. Kendala Pemasaran

Kendala pemasaran yang dihadapi oleh industri kerupuk udang adalah adanya

para pedagang yang mengambil kerupuk udang dan dijual kembali dengan merek

dari para pedagang sehingga daerah asal pembuatan kerupuk udang tidak dikenal

oleh konsumen akhir. Di samping itu belum banyak agen penjualan di luar Propinsi

Jambi, sehingga daerah pemasaran belum terlalu luas, maka biasanya disiasati oleh

para pengrajin dengan mengikuti pameran yang dilakukan di luar Propinsi Jambi

untuk memperkenalkan produknya, namun masih kurang efektif karena frekuensi

dari pameran masih kurang, dalam satu tahun hanya 2 – 4 kali saja.

Page 24: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

12 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 25: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

13BANK INDONESIA

BAB IVASPEK TEKNIS PRODUKSI

4.1. Lokasi Usaha

Lokasi usaha pembuatan kerupuk udang pada umumnya lebih memilih

kedekatan dengan bahan baku atau pasar. Para Pengusaha UMKM kerupuk udang

di daerah Jambi lebih memilih kedekatan dengan bahan baku, hal ini dikarenakan

bahan baku dari kerupuk udang ini tidak dapat bertahan lama jika tidak disimpan

dalam lemari pendingin. Alasan lainnya adalah para pengusaha lebih memilih

mempergunakan udang segar dibandingkan dengan udang yang sudah dibekukan

demi mempertahankan mutu kerupuk udangnya. Alasan lain kedekatan dengan

sumber bahan baku adalah harga bahan bakunya tidak terlalu mahal karena jika

jauh maka akan dibebani dengan biaya transportasi. Di Kecamatan Tungkal Ilir

adalah daerah yang paling banyak pengusaha UMKM kerupuk udang, karena laut

di Kecamatan Tungkal Ilir banyak menghasilkan udang dibandingkan dengan daerah

lain. Sebagian besar pengusaha kerupuk udang tinggal di sekitar pantai. Dalam

pembuatan kerupuk udang tidak banyak air yang dibutuhkan, sehingga kedekatan

dengan adanya air bersih tidak menjadi hal yang utama. Keberadaan listrik untuk

usaha ini sangat dibutuhkan terutama untuk lemari es sebagai penyimpan udang

segar dan penggunaan alat mixer dalam menghaluskan udang. Kemudahan sarana

transportasi dibutuhkan pada saat pengantaran produk, namun karena selama ini

para pedagang dan pemesan yang langsung mengambil sehingga tidak menjadi

hal yang utama, namun tetap dibutuhkan sarana transportasi untuk memperlancar

distribusi produk.

4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan

Fasilitas produksi dan peralatan yang diperlukan dalam memproduksi

kerupuk udang adalah meliputi :

Page 26: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

14 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Tabel 4.1. Fasilitas Produksi dan Peralatan

No Alat Fungsi

I Fasilitas Produksi

1. Bangunan Tempat Proses Produksi

2. MejaTempat mengaduk bahan baku dan memotong batangan kerupuk udang

3. Rak Jemur Tempat menjemur kerupuk udang

4. Kulkas Tempat menyimpan udang segar

II Peralatan

1. Kipas Untuk mendinginkan batangan kerupuk udang

2. Wajan Besar bertutup Untuk mengukus batangan kerupuk udang

3. Kompor Untuk mengukus batangan kerupuk udang

4. Pisau Untuk memotong batangan kerupuk udang

5. Mesin giling Untuk menggiling udang

6. Baskom Tempat mengaduk bahan baku

7. Mixer Untuk menghaluskan udang giling

8. Sealer Untuk pengemasan

4.3. Bahan Baku

Bahan baku utama industri kerupuk udang adalah udang dan tepung sagu.

Untuk bahan baku udang diperoleh atau dibeli dari para nelayan yang baru pulang

dari laut dan langsung memasarkan udangnya dalam bentuk udang kupas, namun

ada juga para nelayan yang menjual udang belum dikupas kepada beberapa pengrajin

kerupuk udang. Untuk menjaga mutu dari kerupuk udang yang dihasilkan, maka

bahan baku kerupuk udang umumnya berupa udang segar dan tepung sagu yang

memiliki kualitas baik. Karena kualitas dari udang dan tepung sagu akan sangat

mempengaruhi kualitas dari kerupuk udang itu sendiri. Adapun bahan penolong

dalam pembuatan kerupuk udang ini adalah bumbu-bumbu, cabe, dan seledri.

Page 27: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

15BANK INDONESIA

Standar mutu udang segar adalah bahan baku harus bersih, bebas dari

setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas dari tanda dekomposisi dan

pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan mutu serta

tidak membahayakan kesehatan. Secara organoleptik bahan baku harus mempunyai

karakteristik kesegaran seperti berikut :

Tabel 4.2. Standar Mutu Bahan Baku Kerupuk Udang

Kriteria Ciri-ciriKenampakan Bening, cemerlang, antar ruas kokohBau SegarTekstur Elastis, padat, dan kompakSumber : SNI 01-2728.2-2006.

Untuk penyimpanan udang segar harus disimpan dalam wadah yang baik dan

tetap dipertahankan suhunya dengan menggunakan es curai sehingga suhu bahan

baku mencapai suhu maksimal 50C, saniter dan higienis (SNI 01-2728.3-2006).

Peralatan yang digunakan dalam pengolahan udang segar harus memiliki

persyaratan mempunyai permukaan yang halus dan rata, tidak mengelupas, tidak

berkarat, tidak merupakan sumber cemaran jasad renik, tidak retak dan mudah

dibersihkan. Semua peralatan dalam keadaan bersih, sebelum, selama dan sesudah

digunakan.

4.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terlibat dalam industri kerupuk udang sebanyak 2 sampai

4 orang dengan upah Rp 25.000 per hari/produksi. Pada umumnya tenaga kerja

tersebut berasal dari daerah sekitar lokasi usaha (ada ikatan keluarga atau tetangga).

Hal ini menjadikan pengangguran di daerah sekitar industri berkurang. Tenaga kerja

yang terlibat tidak harus memiliki keterampilan khusus, karena sebagian besar adalah

untuk bagian pemotongan dan pengemasan sehingga tidak memerlukan keahlian

khusus. Disamping itu sangat mudah mendapatkan tenaga kerja di daerah sekitar

industri kerupuk udang ini.

Page 28: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

16 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

4.5. Teknologi

Teknologi yang diterapkan dalam pembuatan kerupuk udang adalah semi

mekanik. Teknologi yang diterapkan dalam pembuatan kerupuk udang adalah pada

teknik penghancuran udang dan menghaluskan udang agar lebih halus. Sebagian

besar mempergunakan mesin penggiling untuk langkah awal penghancuran udang,

kemudian untuk memperhalus udang dengan menggunakan mixer sebelum akhirnya

udang yang sudah dihaluskan akan dicampur dengan tepung sagu dan bumbu-

bumbu lainnya. Namun ada beberapa pengrajin yang tidak menggunakan mixer untuk

menghaluskan udang tetapi menggunakan alat tradisional dengan cara ditumbuk.

Teknik yang paling cepat untuk menghaluskan udang adalah dengan

menggunakan alat mixer khusus sehingga tidak sama dengan mixer yang dipergunakan

untuk membuat kue. Berbeda dari sisi ukurannya. Jika menggunakan mixer proses

menghaluskan udang menjadi singkat hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit

untuk satu kali adonan.

4.6. Proses Produksi

Proses pembuatan kerupuk udang pada umumnya adalah menggunakan

bahan baku udang dengan ditambah bumbu-bumbu/bahan pembantu lainnya

dengan melalui proses pengadonan, pencetakan, pengukusan, pemotongan dan

pengeringan. Fungsi dari teknoloi pembuatan kerupuk udang adalah sebagai upaya

untuk mendapatkan produk hasil perikanan yang mempunyai rasa renyah dan gurih

serta dapat memenuhi selera masyarakat. Komposisi kerupuk udang pada umumnya

adalah 1 : 3, jika satu kg udang maka tepung sagu 3 kg.

Proses produksi dalam pembuatan kerupuk udang di daerah penelitian agak

sedikit berbeda dalam hal komposisi, dimana perbandingan antara udang dengan

tepung sagu adalah 1 : 1. Proses pembuatan kerupuk udang ini dimulai dengan

penyiapan bahan baku, proses pencampuran dengan bahan pendukung yang lain

serta bumbu-bumbu yang diperlukan. Secara keseluruhan dalam pembuatan kerupuk

udang dari mulai pencampuran bahan baku sampai kerupuk udang dikemas dan siap

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 29: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

17BANK INDONESIA

dipasarkan adalah 4-5 hari. Untuk proses penjemuran karena mengandalkan sinar

matahari sehingga dapat 2 hari atau bahkan sampai 4 hari, tergantung dari panas

atau teriknya sinar matahari. Untuk lebih jelasnya seperti terlihat dalam gambar 4.1.

Proses produksi kerupuk udang adalah sebagai berikut :

Udang segar dikupas.1.

Udang segar yang berasal dari laut yang merupakan hasil tangkapan para

nelayan dibersihkan dan dikupas, dengan cara dibuang kulitnya dan dicuci

bersih. Sebagian besar pengusaha membeli udang kupas.

Udang segar dibekukan jika tidak langsung diproses, jika langsung maka 2.

udang segar digiling.

Jika udang yang sudah dikupas dan dicuci bersih tidak langsung hari itu

diproses, maka akan disimpan di freezer terlebih dahulu. Namun jika

setelah dikupas dan dicuci bersih akan langsung diproses, maka tidak

perlu dilakukan penyimpanan di freezer.

Penghancuran udang dengan mesin penggiling.3.

Setelah udang dikupas dan dicuci dengan bersih, maka udang tersebut

akan dihancurkan dengan mesin penggiling. Penggilingan udang ini

membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Mesin penggiling yang dimiliki

oleh para pengusaha adalah merupakan bantuan dari dana bergulir Dinas

Kelautan dan Perikanan.

Photo 4.1. Mesin Penggiling

Page 30: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

18 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Kerupuk Udang

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

udang segar

udang dibersihkan dan dibuang kulitnya

pembekuan udang

penggilingan udang

pencampuran udang giling dan bumbu dengan mixer

Pengadonan dengan tepung dan pengalusan adonan kerupuk

Pembuatan batangan kerupuk

Pendinginan

Pemotongan

Penjemuran/Pengeringan

Pengemasan Kerupuk

Page 31: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

19BANK INDONESIA

Pencampuran udang dengan bumbu.4.

Setelah udang dihancurkan dengan mesin penggiling maka proses

selanjutnya dalam pembuatan kerupuk udang adalah udang dicampur

dengan bumbu-bumbu dan bahan pelengkap lainnya seperti cabe, daun

seledri dan penyedap. Proses pencampuran ini dengan mempergunakan

mixer khusus (berbeda dengan yang biasanya dipergunakan untuk

membuat kue), agar udang lebih lembut dan lebih hancur, sehingga

akan menyatu pada saat nanti dicampur dengan tepung sagu. Proses

pencampuran udang dengan bumbu-bumbu ini memerlukan waktu 20

menit dengan mempergunakan tenaga manusia (laki-laki). Tenaga kerja

yang menangani proses ini tidak memerlukan keahlian khusus.

Photo 4.2. Proses Pencampuran Udang dengan Bumbu dan Bahan Pelengkap

Pencampuran udang yang sudah dicampur bumbu dengan tepung sagu.5.

Setelah udang dicampur dengan bumbu dan bahan pelengkap lainnya

dengan mempergunakan mixer kurang lebih selama 20 menit maka

campuran udang dengan bumbu tadi akan dicampur dengan tepung

sagu. Proses pencampuran tepung sagu dengan udang dimulai dengan

Page 32: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

20 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

menambahkan 2 buah es batu ke dalam tepung dengan cara diaduk-

aduk dengan menggunakan tangan sampai tepung agak rekat, lalu

dicampur dengan udang yang sudah dicampur bumbu dan bahan

pelengkap lainnya, proses ini pun menggunakan tenaga manusia. Diaduk

terus sampai bisa dibuat bulatan panjang. Proses ini membutuhkan waktu

sekitar 30 menit.

Photo 4.3. Proses Pencampuran Udang Berbumbu dengan Tepung Sagu

Penghalusan adonan.6.

Adonan yang merupakan campuran antara udang berbumbu dengan

tepung sagu kemudian diaduk dan diuleni supaya menjadi adonan yang

halus agar dapat dibentuk bulatan panjang. Proses ini juga menggunakan

tenaga manusia. Disamping itu proses ini adalah agar semua bahan

tercampur dengan merata sehingga rasa dari semua kerupuk udang sama.

Proses ini membutuhkan waktu 20 menit.

Pembentukan adonan menjadi bulat panjang.7.

Adonan yang sudah halus akan dibentuk menjadi batangan panjang. Hal

ini untuk mempermudah dalam proses pemotongan.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 33: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

21BANK INDONESIA

Photo 4.4. Proses Pembentukan Batangan Kerupuk Udang

Pengukusan adonan yang sudah dibentuk bulat panjang.8.

Proses selanjutnya setelah adonan dibentuk bulat panjang adalah adonan

tersebut dikukus dengan menggunakan wajan yang satu paket dengan

tutupnya. Dalam proses pengukusan pada pinggiran tutup wajan diberi

kain agar uapnya tidak keluar karena akan menyebabkan adonan jadi

lembek dan akan sulit dibentuk. Untuk pengukusan adonan kerupuk

udang ini membutuhkan waktu 60 menit.

Photo 4.5. Proses Pengukusan Batangan Kerupuk Udang

Page 34: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

22 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Pendinginan.9.

Adonan yang dikukus dan sudah matang diangkat lalu diletakkan di

tempat yang dekat dengan tempat pengukusan. Pada umumnya untuk

mempercepat proses pendinginan digunakan kipas angin, karena jika

tidak dibantu dengan kipas angin akan membutuhkan waktu yang lama.

Setelah didinginkan di tempat terbuka dengan menggunakan alas yang

berupa anyaman dari bambu, maka batangan tersebut akan dibekukan

di lemari pendingin (kulkas) sebelum dilakukan pemotongan. Biasanya

pemotongan dilakukan keesokan harinya.

Photo 4.6. Proses Pendinginan Batangan Kerupuk Udang

Proses pemotongan.10.

Setelah batangan kerupuk udang dibekukan di lemari pendingin, maka

proses selanjutnya adalah pemotongan. Untuk proses pemotongan

karena masih manual yaitu menggunakan pisau dapur biasa sehingga

dibutuhkan beberapa tenaga kerja. Pada umumnya tenaga kerja yang

dibutuhkan adalah untuk proses pemotongan dan pengemasan. Biasanya

4 tenaga kerja untuk proses pemotongan ini. Bentuk potongan kerupuk

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 35: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

23BANK INDONESIA

udang ini ada dua bentuk yaitu bentuk bulat dan bentuk batangan seperti

batangan korek api. Keduanya sangat disukai oleh para konsumen, karena

mereka tidak melihat bentuk tetapi lebih terhadap rasa. Sebenarnya

terdapat pisau pemotong yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan

dan Perikanan yang diharapkan dapat mempercepat proses pemotongan.

Namun menurut pengusaha pisau pemotong tersebut sulit digunakan

bahkan bentuk kerupuk jadi rusak. Sehingga sebagian besar alat tersebut

tidak digunakan.

Photo 4.7. Pisau Pemotong Kerupuk Udang

Proses penjemuran/pengeringan.11.

Setelah batangan kerupuk udang dipotong dengan dua bentuk yaitu

bulat dan batang korek api, maka proses selanjutnya adalah penjemuran/

pengeringan. Proses penjemuran ini masih mengandalkan sinar matahari,

belum ada pengusaha yang menggunakan mesin pengering. Proses

pengeringan ini biasanya memakan waktu antara 2 sampai 4 hari

tergantung dari panas tidaknya sinar matahari.

Page 36: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

24 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Photo 4.8. Proses Penjemuran/Pengeringan Kerupuk Udang

Proses pengemasan.12.

Proses terakhir sebelum kerupuk udang siap dijual adalah proses

pembungkusan atau pengemasan. Kemasan yang biasanya dibuat adalah

kemasan 1 kg dan ½ kg, tetapi proporsi yang lebih banyak adalah kemasan

1 kg. Untuk pengemasan diperlukan alat yaitu sealer untuk menutup

plastik sehingga kerupuk dapat tahan lama.

Photo 4.9. Sealer

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Page 37: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

25BANK INDONESIA

4.7. Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi

Kerupuk udang yang diproduksi oleh pengusaha sebagian besar tergantung

dari permintaan atau pesanan dari para konsumennya. Walaupun ada beberapa

pengusaha selain make to order (MTO) mereka juga melakukan make to stock (MTS).

Berdasarkan penelitian dan pengamatan di lapang rata-rata sekali berproduksi

pengusaha menghasilkan 29 kg kerupuk udang kering yang siap dipasarkan, rata-

rata mereka melakukan proses produksi dalam satu bulan adalah 20 kali sehingga

total kerupuk yang diproduksi dalam satu bulan adalah 580 kg.

4.8. Produksi Optimum

Tingkat produksi ditentukan oleh ketersedian bahan baku. Bahan baku kerupuk

udang adalah udang yang ketersediaannya sangat tergantung dari hasil tangkapan

nelayan dan musim. Jika air laut pasang maka biasanya nelayan tidak melaut, sehingga

pasokan bahan baku sedikit berkurang. Secara teknis berdasarkan skala usaha yang

ada maka produksi kerupuk udang sebanyak 580 kg per bulan menjadi produksi

optimum usaha ini.

4.9. Kendala Produksi

Faktor kritis industri kerupuk udang ini adalah ketersediaan dan kontinuitas

bahan baku, dimana bila terjadi air pasang dan dalam jangka yang panjang maka

akan sangat mengganggu kelancaran dalam pembuatan kerupuk udang. Dengan

adanya kelangkaan udang pada saat air pasang akan menyebabkan harga udang

juga naik, sehingga sangat dibutuhkan keberadaan lemari es/pendingin sebagai

penyimpan udang. Walaupun udang segar ini dapat disimpan dalam lemari es,

namun memiliki keterbatasan waktu, pada saat udang sudah tercium bau busuk

maka tidak bisa digunakan untuk membuat kerupuk udang ini. Karena hal ini akan

sangat mempengaruhi mutu dari kerupuk udang tersebut.

Page 38: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

26 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 39: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

27BANK INDONESIA

BAB VASPEK KEUANGAN

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Pembuatan kerupuk udang dilakukan dalam skala rumah tangga, masih

dalam skala usaha kecil dengan produksi per bulan 580 kg kerupuk udang. Usaha ini

dilakukan oleh 4 orang tenaga kerja yang terdiri dari 2 orang tenaga kerja produksi

dan 2 orang tenaga pengemasan. Satu kali produksi kerupuk udang membutuhkan

bahan baku utama 20 kg tepung sagu dan 20 kg udang yang akan menghasilkan 29

kg kerupuk udang. Pengolahan dilakukan tidak setiap hari, rata-rata hanya 20 hari

produksi. Pembiayaan dari usaha ini dilakukan dari modal sendiri, baik untuk investasi

maupun untuk modal kerja.

5.2. Asumsi dan Parameter Untuk Analisis Keuangan

Untuk penyusunan pola pembiayaan usaha kecil diperlukan adanya beberapa

asumsi mengenai parameter teknologi proses maupun biaya. Beberapa asumsi dalam

penentuan parameter didasarkan pada hasil pengamatan di lapangan, masukan dari

instansi terkait dan pustaka yang mendukung. Asumsi tersebut dapat dilihat pada

Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Asumsi Untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah1 Periode proyek tahun 32 Hari kerja per bulan hari 203 Bulan kerja per tahun tahun bulan 124 Output, Produksi dan Harga: a. Produksi kerupuk udang per bulan kg 580 b. Produksi kerupuk udang per tahun kg 6.960 c. Harga penjualan kerupuk udang Rp/kg 35.0005 Suku Bunga per Tahun % 14%6 Jangka Waktu Kredit a. Investasi tahun 3 b. Modal Kerja tahun 1

Page 40: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

28 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

ASPEK KEUANGAN

Pemilihan periode proyek selama 3 tahun berdasarkan umur ekonomis

peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Hari kerja produktif adalah selama

20 hari, Kerusakan produk selama proses produksi adalah sebesar 0%, hal ini

dikarenakan kerupuk udang dijemur sampai kering. Asumsi dan parameter keuangan

secara lebih rinci terdapat pada Lampiran 1.

5.3. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional

5.3.1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha kerupuk udang

meliputi perizinan, tanah dan bangunan serta mesin dan peralatan. Biaya investasi

harus dikeluarkan pada tahun ke 0 sebelum melakukan usaha. Jumlah biaya investasi

yang diperlukan adalah sebesar Rp 57.860.000. Komponen terbesar adalah tanah

yaitu sebesar 35%. Sedangkan untuk perizinan sebesar 4% (Tabel 5.2.). Kebutuhan

biaya investasi usaha kerupuk udang secara rinci terdapat pada Lampiran 2.

Tabel 5.2. Komposisi Biaya Investasi (Rp)

No Komponen Biaya Jumlah Prosentase1 Perizinan 2.500.000 42 Bangunan 12.500.000 223 Tanah 20.000.000 354 Alat Produksi dan Pengemas 12.860.000 225 Alat Transportasi 10.000.000 17

Jumlah 57.860.000 100

5.3.2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang diperlukan dalam memproduksi

produk kerupuk udang. Komponen biaya operasional ini meliputi biaya variabel dan

biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya

Page 41: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

29BANK INDONESIA

bahan pengemas dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya tetap meliputi biaya listrik,

telepon, ATK, perawatan alat dan ruangan, serta biaya lainnya sebesar 8,41% dari

biaya tetap. Biaya lainnya ini meliputi, iuran kebersihan, PBB, dan untuk sumbangan.

Total biaya tetap per bulan adalah sebesar Rp.830.000. Besarnya biaya operasional

per bulan dengan kapasitas 100% dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Komposisi Biaya Operasional per Bulan

No Uraian Total Biaya

1 Biaya Variabel

- Biaya bahan baku 10.800.000

- Biaya bahan pembantu 3.580.000

- Biaya bahan pengemas 96.000

- Biaya tenaga kerja langsung 1.500.000

2 Biaya Tetap 830.000

Jumlah 16.806.000

Pada Tabel 5.3 di atas, terlihat bahwa komponen biaya paling besar adalah

biaya bahan baku yang besarnya mencapai 64% dari seluruh biaya operasional.

Rincian biaya variabel per tahun dapat dilihat pada Lampiran 4 dan rincian biaya tetap

per tahun dapat dilihat pada Lampiran 5.

5.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja

Kebutuhan dana usaha kerupuk udang terdiri dari dana investasi dan modal

kerja yang diperoleh dari dana sendiri. Kebutuhan investasi usaha kerupuk udang

adalah sebesar Rp 57.860.000 diasumsikan 60% berasal dari kredit (Rp 34.716.000)

dan sebesar 40% berasal dari modal sendiri (Rp 23.144.000). Sedangkan untuk

kebutuhan modal kerja dibutuhkan dana sebesar Rp 16.806.000 diasumsikan 60%

berasal dari kredit (Rp 10.083.600) dan sebesar 40% (Rp6.722.400) berasal dari modal

sendiri. Kebutuhan modal kerja yang diperlukan selama 1 bulan produksi dengan

pertimbangan penerimaan hasil penjualan diterima setelah 2-3 minggu. Dengan

Page 42: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

30 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

ASPEK KEUANGAN

pertimbangan tersebut kebutuhan bantuan modal kerja bulan-bulan berikutnya dapat

dipenuhi dari hasil penjualan pada bulan pertama. Rincian komponen dan struktur

biaya proyek dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Komponen dan Struktur Biaya Proyek

No Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya

1 Biaya Investasi

- Bersumber dari kredit 60% 34.716.000

- Dari dana sendiri 40% 23.144.000

Total Biaya Investasi 57.860.000

2 Biaya Modal Kerja

- Bersumber dari kredit 60% 10.083.600

- Dari dana sendiri 40% 6.722.400

Total Biaya Modal Kerja 16.806.000

3 Total Dana Proyek

- Bersumber dari kredit 60% 44.799.600

- Dari dana sendiri 40% 29.866.400

Jumlah Dana Proyek 57.860.000

5.5. Produksi dan Pendapatan

Produksi kerupuk udang per bulan adalah sebesar 580 kg. Produksi dan

pendapatan usaha diproyeksikan dengan asumsi bahwa pada tahun 1 usaha

beroperasi (berproduksi) pada kapasitas 80%, tahun ke 2 kapasitas 90%, tahun

ke 3 beroperasi pada kapasitas 100%.

Proyeksi pendapatan dengan harga jual Rp 35.000 per kg, maka diperoleh

pendapatan pada tahun 1 adalah sebesar Rp 194.880.000, pada tahun 2 adalah

sebesar Rp 219.240.000, pada tahun ke 3 adalah sebesar Rp 243.600.000. Proyeksi

pendapatan selama 3 tahun dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Page 43: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

31BANK INDONESIA

Tabel 5.5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Usaha

No UraianTahun

1 2 3

1 Kapasitas 80% 90% 100%

2 Penerimaan (Rp) 194.880.000 219.240.000 243.600.000

5.6. Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point

Hasil proyeksi rugi laba menunjukkan usaha kerupuk udang dapat

menghasilkan laba bersih pada tahun 1 pada kapasitas 80% sebesar Rp 29.880.920

dengan nilai profit on sales 15,33%. Laba di tahun 1 lebih tinggi dibandingkan laba

ditahun 2 dan 3 karena beban operasional satu bulan dikeluarkan di tahun ke 0.

Dengan memperhitungkan hasil penjualan, biaya variabel, dan biaya tetap industri

kerupuk udang diperoleh rata-rata BEP sebesar Rp 87.730.631 atau setara dengan

2.507 kg kerupuk udang. Potensi laba bersih tersebut terus meningkat setiap tahun,

hingga tahun ke 3 diperoleh laba sebesar Rp 27.820.888 dengan profit on sales

mencapai 11,42%.

Rata-rata laba bersih usaha kerupuk udang selama periode proyek adalah

Rp 26.578.383 dengan rata-rata profit on sales sebesar12,27%. Berdasarkan informasi

yang disajikan pada Lampiran 8, secara garis besar proyeksi laba rugi usaha dan BEP

usaha dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Page 44: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

32 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 5.6. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha (Rp)

No UraianTahun

1 2 3

1 Total Penerimaan 194.880.000 219.240.000 243.600.000

2 Total Pengeluaran 159.725.976 193.318.423 210.869.543

3 R/L Sebelum Pajak 35.154.024 25.921.577 32.730.457

4 Pajak (15%) 5.273.104 3.888.237 4.909.569

5 Laba Setelah Pajak 29.880.920 22.033.340 27.820.888

6 Profit on Sales 15,33% 10,05% 11,42%

7 BEP: Rupiah 75.707.185 97.545.271 89.939.438

8 Kg 2.163 2.787 2.570

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Analisis keuangan digunakan untuk menganalisa kelayakan suatu proyek

dari segi keuangan. Proyek dikatakan layak dari segi keuangan, jika dapat memenuhi

kewajiban finansial serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi

perusahaan. Untuk mengkaji kemampuan usaha memenuhi kewajiban finansialnya

disusun proyeksi arus kas yang dapat dilihat pada Lampiran 9.

Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menilai kriteria investasi untuk

mengukur kelayakan pendirian usaha kerupuk udang yaitu NPV (Net Present Value),

IRR (Internal Rate of Return), Net B/C (Net Benefit/Cost) Ratio. Nilai NPV usaha kerupuk

udang ini adalah Rp 19.167.531. Nilai IRR adalah 26,45%, yang menunjukkan usaha

ini masih layak sampai pada tingkat suku bunga mencapai 26,45%. Nilai Net B/C

Ratio adalah 1,26 dengan Pay Back Period (PBP) 2,23 tahun, sehingga usaha ini layak

untuk dilaksanakan. Secara ringkas kriteria kelayakan dan nilainya dapat dilihat pada

Tabel 5.7.

ASPEK KEUANGAN

Page 45: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

33BANK INDONESIA

Tabel 5.7. Kelayakan Industri Kerupuk Udang

Kriteria kelayakan NilaiJustifikasi Kelayakan

NPV (20%) Rp 19.167.531 > 0

IRR 26,45% > 14 %

Net B/C Ratio 1,26 > 1,00

PBP (Tahun) 2,44 < 3

5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat seberapa jauh proyek dapat

dilaksanakan mengikuti perubahan harga, baik biaya produksi maupun harga jual

produk ataupun kelemahan estimasi hasil produksi. Analisis sensitivitas dilakukan

pada tiga skenario. Skenario I penurunan harga jual kerupuk udang sementara biaya

investasi dan biaya variabel tetap; skenario II, kenaikan biaya produksi (biaya variabel)

sementara biaya investasi dan penjualan tetap dan skenario III kompilasi skenario I

dan II (kenaikan biaya variabel dan penurunan harga jual kerupuk udang).

Pada skenario I, Pada penurunan pendapatan proyek layak sampai

pendapatan kerupuk udang turun sebesar 5%. Penurunan pendapatan lebih besar

dari 5% menyebabkan proyek sudah tidak layak dilaksanakan. Seperti dapat dilihat

pada Tabel 5.8, penurunan pendapatan kerupuk udang sebesar 6% menyebabkan

nilai NPV negatif, IRR lebih kecil dari 14% dan Net B/C lebih kecil dari 1.

Tabel 5.8. Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan

No Kriteria Turun 5% Turun 6%1 NPV (Rp) 3.155.887 -1.477.9142 IRR (%) 16,11 13,013 Net B/C Ratio 1,04 0,984 Pay Back Period (tahun) 3,11 3,37

Page 46: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

34 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Pada skenario II, pada saat biaya variabel naik sebesar 7%, sementara

pendapatan tetap, proyek masih layak dilaksanakan. Kenaikan biaya variabel di atas

7% menyebabkan proyek tidak layak lagi dilaksanakan. Pada tabel 5.9 dapat dilihat

kenaikan biaya variabel sebesar 8% menyebabkan nilai NPV negatif, IRR lebih kecil

dari 14%, Net B/C kecil dari 1 dan PBP melebihi umur proyek.

Tabel 5.9. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel

No Kriteria Naik 7% Naik 8%1 NPV (Rp) 1.137.621 - 2.450.4692 IRR (%) 14,77 12,343 Net B/C Ratio 1,02 0,974 Pay Back Period (tahun) 3,23 3,45

Pada skenario III, pada saat penurunan pendapatan kerupuk udang dan

kenaikan biaya variabel masing-masing sebesar 3%, usaha tersebut masih layak

dilaksanakan. Pada tabel 5.10 dapat dilihat jika penurunan pendapatan kerupuk

udang turun dan biaya variabel naik masing-masing sebesar 4%, maka usaha ini tidak

layak dilaksanakan karena NPV negatif, IRR lebih kecil dari suku bunga yaitu 14%,

Net B/C Ratio kurang dari satu dan PBP melebihi umur proyek.

Tabel 5.10. Hasil Analisis Sensitivitas Kombinasi

No Kriteria

Biaya variabel naik 3% dan

pendapatan turun 3%

Biaya variabel naik 4% dan

pendapatan turun 4%

1 NPV (Rp) 1.420.456 - 6.801.435

2 IRR (%) 14,96 9,38

3 Net B/C Ratio 1,02 0,914 Pay Back Period (tahun) 3,21 3,75

ASPEK KEUANGAN

Page 47: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

35BANK INDONESIA

BAB VIASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial

Dilihat dari aspek ekonomis, keberadaan industri kerupuk udang di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) telah membawa dampak positif bagi masyarakat

sekitar, walaupun industri kerupuk udang ini bukanlah usaha yang banyak menyerap

tenaga kerja, karena pada umumnya masih berskala mikro. Di Kuala Tungkal industri

kerupuk udang merupakan usaha yang telah dijalani sebagian masyarakat secara

turun temurun. Untuk masyarakat anggota masyarakat sekitarnya juga memperoleh

dampak positif baik penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Secara

ekonomis usaha industri kerupuk udang cukup menguntungkan, dengan demikian

pada dasarnya industri kerupuk udang merupakan alternatif pekerjaan yang baik,

karena bahan baku udang pada dasarnya sangat mudah diperoleh di daerah ini.

6.2 Aspek Dampak Lingkungan

Berbeda dengan industri lainnya, industri kerupuk udang di Kuala Tungkal

ini hampir tidak menghasilkan limbah, karena pada umumnya mereka membeli

udang yang telah di kupas kulitnya, walaupun kadang ada juga udang yang belum

di kupas kulit dan kepalanya dapat dijual lagi pada pengusaha lain untuk di jadikan

terasi, petis dan sebagainya. Maka dari sudut pandang lingkungan, industri ini tidak

membahayakan karena tidak menghasilkan limbah yang berbahaya.

Page 48: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

36 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 49: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

37BANK INDONESIA

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

a. Potensi pengembangan industri kerupuk udang di Kuala Tungkal, cukup besar

karena tersedia bahan baku udang yang melimpah di daerah ini. Sampai saat ini

pola pengelolaan industri kerupuk udang umumnya masih bersifat usaha kecil

dengan pola tradisional. Hal ini disebabkan untuk mencapai usaha yang lebih

maju diperlukan modal yang relatif besar.

b. Di wilayah penelitian (Kuala Tungkal) ada satu bank yang memberikan kredit

untuk usaha kerupuk udang yakni BPR Tanggo Radjo. Namun demikian pemberian

kredit tersebut masih belum sepenuhnya berdasarkan industri kerupuk udang

tetapi kredit umum, yakni kredit yang mensyaratkan adanya barang jaminan.

c. Peluang pasar masih sangat terbuka untuk dikembangkan karena kerupuk

udang di Kuala Tungkal ini mempunyai rasa yang khas karena perbandingan

tepung dan udang 1 : 1, jadi rasa udangnya sangat terasa.

d. Secara teknis, industri kerupuk udang masih sederhana. Lebih mengutamakan

tenaga manusia.

e. Berdasarkan analisis kelayakan finansial terhadap industri kerupuk udang

dengan discount rate 14% memberikan NPV sebesar Rp 19.167.531, IRR

sebesar 26,45%, Net B/C ratio sebesar 1,26, dan Pay Back Period ratio selama

2,23 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dibiayai kredit.

f. Untuk analisis sensitivitasnya, pada sisi pendapatan, usaha ini sensitif pada

penurunan pendapatan kerupuk udang sampai 5%. Sedangkan dari sisi kenaikan

biaya variabel, usaha ini sensitif pada kenaikan biaya variabel sampai 3%. Pada

Page 50: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

38 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

penurunan pendapatan yang juga diikuti oleh kenaikan biaya variabel usaha

ini sensitif sampai penurunan pendapatan dan kenaikan biaya variabel masing-

masing sebesar 3%.

g. Industri kerupuk udang ini tidak menghasilkan limbah berbahaya.

7.2. Saran

a. Industri kerupuk udang memerlukan bantuan modal dalam mengembangkan

usahanya, karena selama ini para pengusaha kesulitan mendapatkan bantuan

modal dari perbankan.

b. Peran pemerintah daerah masih sangat diperlukan dalam pemberian bantuan

peralatan dan penerapan gugus kendali mutu, sehingga pengrajin dapat bekerja

secara efisien dan efektif.

c. Diperlukan sarana yang bisa menghubungkan produsen dan konsumen secara

langsung, karena biasanya produksi dari kerupuk ini di beli langsung oleh

pedagang tertentu dan di buatkan merek tertentu lalu di jual ke pasaran.

d. Diperlukan promosi yang mampu menguatkan daya tawar produk kerupuk

udang Kuala Tungkal karena dari segi kualitas tidak kalah dari produk-produk

daerah lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 51: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

39BANK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

DKP. Teknologi untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Direktorat Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir. 2007.

SNI. SNI 01-2728.2-2006. SNI Persyaratan Bahan Baku Udang Segar.

SNI. SNI 01-2728.3-2006. SNI Penangan dan Pengolahan Udang Segar.

Page 52: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

40 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 53: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

41BANK INDONESIA

LAMPIRAN

Page 54: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

42 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Asumsi Dan Parameter Untuk Analisa Keuangan ............................... 43

2 Rincian Biaya Investasi ……………………………………………….….. 44

3 Biaya Variabel ……............................................................................ 45

4 Biaya Tetap ………………………………………………………..….…. 46

5 Proyeksi Produksi dan Pendapatan ……………………………….…..... 46

6 Angsuran Kredit Investasi ……………………………………………..... 47

7 Angsuran Kredit Modal Kerja ………………………………………...... 49

8 Proyeksi Rugi Laba Usaha ………………………………………………. 50

9 Proyeksi Arus Kas ……………....……………………………………….. 51

10 Proyeksi Arus Kas Penurunan Pendapatan 5% .................................. 52

11 Proyeksi Arus Kas Penurunan Pendapatan 6% .................................. 5312 Proyeksi Arus Kas Kenaikan biaya Variabel 7% ................................. 54

13 Proyeksi Arus Kas Kenaikan biaya Variabel 8% ................................. 5514 Proyeksi Arus Kas Kenaikan biaya Variabel 3% dan Pendapatan Turun

3% ................................................................................................... 56

15 Proyeksi Arus Kas Kenaikan biaya Variabel 4% dan Pendapatan Turun 4% ................................................................................................... 57

16 Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan ……... 58

Page 55: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

43BANK INDONESIA

Lampiran 1. Asumsi Dan Parameter Untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah1 Periode proyek tahun 3

2 Hari kerja per bulan Hari 20

3 Bulan kerja per tahun Bulan 12

4 Output, Produksi dan Harga:

a. Produksi kerupuk udang per bulan Kg 580

b. Produksi kerupuk udang per tahun Kg 6.960

c. Harga penjualan kerupuk udang Rp/kg 35.000

5 Kerusakan :

a. Produksi % 0%

6 Penggunaan input dan harga:

a. Sagu 1 bulan Kg 400

Harga sagu Rp/kg 7.000

b. Udang 1 bulan Kg 400

Harga udang Rp/kg 20.000

c. Bumbu-bumbu Ons 20

Harga bumbu-bumbu Rp/kg 15.000

d. Minyak tanah Liter 400

Harga minyak tanah Rp/liter 8.000

e. Es Balok 1 80

Harga Rp/balok 1.000

7 Suku Bunga per Tahun % 14%

8 Proporsi Modal :

a. Kredit % 60%

b. Modal Sendiri % 40%

9 Jangka Waktu Kredit

a. Investasi Tahun 3

b. Modal Kerja Tahun 1

Page 56: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

44 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 2.

Rin

cian

Bia

ya In

vest

asi

No

Ko

mp

on

en B

iaya

Satu

anJu

mla

h

Fisi

k

Har

ga

per

Sat

uan

Rp

Jum

lah

Bia

yaR

p

Um

ur

Eko

no

mis

(tah

un

)

Nila

iPe

nyu

suta

nR

p

Nila

iSi

sa Rp

1Pe

rizin

an1

2.50

0.00

02.

500.

000

2Ba

ngun

anm

250

250.

000

12.5

00.0

005

2.50

0.00

05.

000.

000

3Ta

nah

m2

100

200.

000

20.0

00.0

0020

.000

.000

4A

lat

Prod

uksi

dan

Pen

gem

as

a.

Mix

erun

it1

800.

000

800.

000

326

6.66

70

b.

Kom

por

unit

335

0.00

01.

050.

000

335

0.00

00

c.

Waj

an B

esar

unit

325

0.00

075

0.00

03

250.

000

0

d.

Kul

kas

unit

13.

500.

000

3.50

0.00

05

700.

000

1.40

0.00

0

e.

Kip

as A

ngin

unit

175

0.00

075

0.00

03

250.

000

0

f.

Bas

kom

unit

250

.000

100.

000

333

.333

0

g.

Pis

auun

it4

15.0

0060

.000

320

.000

0

h.

Rak

Pen

jem

uran

unit

830

0.00

02.

400.

000

380

0.00

00

i.

Sea

ler

unit

11.

000.

000

1.00

0.00

03

333.

333

0

j.

Mes

in P

engg

iling

unit

11.

500.

000

1.50

0.00

03

500.

000

0

k.

Mej

aun

it2

250.

000

500.

000

316

6.66

70

l.

Em

ber

unit

650

.000

300.

000

310

0.00

00

m

. Tim

bang

anun

it1

150.

000

150.

000

350

.000

0

n. A

lat

Tran

spor

tasi

- M

otor

unit

110

.000

.000

10.0

00.0

005

2.00

0.00

04.

000.

000

Jum

lah

57.8

60.0

008.

320.

000

30.4

00.0

00

LAMPIRAN

Page 57: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

45BANK INDONESIA

Lampiran 3. Biaya Variabel

No Struktur Biaya SatuanJumlah

Fisik

Biaya per

satuanRp

Jumlah biaya

1 bulanRp

Jumlah biaya1 tahun

Rp

1 Bahan baku

a. Sagu kg 400 7.000 2.800.000 33.600.000b. Udang kg 400 20.000 8.000.000 96.000.000

2 BahanPembantua. Minyak Tanah liter 400 8.000 3.200.000 38.400.000b. Bumbu-bumbu ons 20 15.000 300.000 3.600.000c. Biaya Es balok 80 1.000 80.000 960.000

3 BahanPengemasana. Pengemas plastik kg 8 12.000 96.000 1.152.000

4 Tenaga Kerja Langsunga. Produksi Orang 2 500.000 1.000.000 12.000.000b. Pengemas Orang 2 250.000 500.000 6.000.000

Total Biaya Variabel 15.976..000 191.712.000

Page 58: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

46 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 4. Biaya Tetap

No Uraian Jumlah UnitBiaya Per

UnitTotal Biaya

1 BulanTotal Biaya

1 Tahun1 Listrik 1 Bulan 300.000 300.000 3.600.0002 Telepon 1 Bulan 150.000 150.000 1.800.0003 ATK 1 Bulan 100.000 100.000 1.200.0004 Pemeliharaan

a. Alat 1 Bulan 100.000 100.000 1.200.000b. Ruangan 1 Bulan 50.000 50.000 600.000

5 Bensin 1 Bulan 60.000 60.000 720.0006 Biaya lainnya 1 Bulan 70.000 70.000 840.000

Total 830.000 9.960.000

Lampiran 5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

NO Produk Volume UnitHarga Jual

Penjualan 1 Bulan

Penjualan 1 Tahun

1 Produksi Kerupuk Udang 580 kg 35.000 20.300.000 243.600.000

2 Produksi Terjual 580 kg 35.000 20.300.000 243.600.000

Page 59: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

47BANK INDONESIA

Lampiran 6. Angsuran Kredit Investasi

Bunga : 14% 12 Bulan

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total

Saldo Awal

Saldo Akhir

Tahun-0 34.716.000 34.716.000 34.716.000

Bulan-1 964.333 405.020 1.369.353 34.716.000 33.751.667

Bulan-2 964.333 393.769 1.358.103 33.751.667 32.787.333

Bulan-3 964.333 382.519 1.346.852 32.787.333 31.823.000

Bulan-4 964.333 371.268 1.335.602 31.823.000 30.858.667

Bulan-5 964.333 360.018 1.324.351 30.858.667 29.894.333

Bulan-6 964.333 348.767 1.313.101 29.894.333 28.930.000

Bulan-7 964.333 337.517 1.301.850 28.930.000 27.965.667

Bulan-8 964.333 326.266 1.290.599 27.965.667 27.001.333

Bulan-9 964.333 315.016 1.279.349 27.001.333 26.037.000

Bulan-10 964.333 303.765 1.268.098 26.037.000 25.072.667

Bulan-11 964.333 292.514 1.256.848 25.072.667 24.108.333

Bulan-12 964.333 281.264 1.245.597 24.108.333 23.144.000

Tahun-1 11.572.000 4.117.703 15.689.703

Bulan-1 964.333 270.013 1.234.347 23.144.000 22.179.667

Bulan-2 964.333 258.763 1.223.096 22.179.667 21.215.333

Bulan-3 964.333 247.512 1.211.846 21.215.333 20.251.000

Bulan-4 964.333 236.262 1.200.595 20.251.000 19.286.667

Bulan-5 964.333 225.011 1.189.344 19.286.667 18.322.333

Bulan-6 964.333 213.761 1.178.094 18.322.333 17.358.000

Bulan-7 964.333 202.510 1.166.843 17.358.000 16.393.667

Bulan-8 964.333 191.259 1.155.593 16.393.667 15.429.333

Bulan-9 964.333 180.009 1.144.342 15.429.333 14.465.000

Bulan-10 964.333 168.758 1.133.092 14.465.000 13.500.667

Bulan-11 964.333 157.508 1.121.841 13.500.667 12.536.333

Bulan-12 964.333 146.257 1.110.591 12.536.333 11.572.000

Tahun-2 11.572.000 2.497.623 14.069.623

Bulan-1 964.333 135.007 1.099.340 11.572.000 10.607.667

Bulan-2 964.333 123.756 1.088.089 10.607.667 9.643.333

Bulan-3 964.333 112.506 1.076.839 9.643.333 8.679.000

Bulan-4 964.333 101.255 1.065.588 8.679.000 7.714.667

Page 60: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

48 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total Saldo Awal Saldo Akhir

Bulan-5 964.333 90.004 1.054.338 7.714.667 6.750.333

Bulan-6 964.333 78.754 1.043.087 6.750.333 5.786.000

Bulan-7 964.333 67.503 1.031.837 5.786.000 4.821.667

Bulan-8 964.333 56.253 1.020.586 4.821.667 3.857.333

Bulan-9 964.333 45.002 1.009.336 3.857.333 2.893.000

Bulan-10 964.333 33.752 998.085 2.893.000 1.928.667

Bulan-11 964.333 22.501 986.834 1.928.667 964.333

Bulan-12 964.333 11.251 975.584 964.333 0

Tahun-3 11.572.000 877.543 12.449.543

Lampiran 6. Angsuran Kredit Investasi (Lanjutan)

Page 61: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

49BANK INDONESIA

Lampiran 7. Angsuran Kredit Modal Kerja

Bunga : 14% 12 bulan

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total

Saldo Awal

Saldo Akhir

Tahun-0 10.083.600 10.083.600 10.083.600

Bulan-1 840.300 117.642 957.942 10.083.600 9.243.300

Bulan-2 840.300 107.839 948.139 9.243.300 8.403.000

Bulan-3 840.300 98.035 938.335 8.403.000 7.562.700

Bulan-4 840.300 88.232 928.532 7.562.700 6.722.400

Bulan-5 840.300 78.428 918.728 6.722.400 5.882.100

Bulan-6 840.300 68.625 908.925 5.882.100 5.041.800Bulan-7 840.300 58.821 899.121 5.041.800 4.201.500

Bulan-8 840.300 49.018 889.318 4.201.500 3.361.200

Bulan-9 840.300 39.214 879.514 3.361.200 2.520.900

Bulan-10 840.300 29.411 869.711 2.520.900 1.680.600

Bulan-11 840.300 19.607 859.907 1.680.600 840.300

Bulan-12 840.300 9.804 850.104 840.300 -Tahun-1 10.083.600 764.673 10.848.273

Page 62: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

50 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 8. Proyeksi Rugi Laba Usaha (Rp)

No UraianTahun

Rata-rata1 2 3

80% 90% 100%A Penerimaan

Total Penerimaan 194.880.000 219.240.000 243.600.000 219.240.000

B Pengeluarana. Biaya Variabel 137.393.600 172.540.800 191.712.000 172.540.800b. Biaya Tetap 9.130.000 9.960.000 9.960.000 9.960.000c. Depresiasi 8.320.000 8.320.000 8.320.000 8.320.000d. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543 2.752.514Total Pengeluaran 159.725.976 193.318.423 210.869.543 193.573.314

C R/L Sebelum Pajak 35.154.024 25.921.577 32.730.457 31.268.686D Pajak(15%) 5.273.104 3.888.237 4.909.569 4.690.303E Laba Setelah Pajak 29.880.920 22.033.340 27.820.888 26.578.383F Profit on Sales 15,33% 10,05% 11,42% 12,27%

G BEP: Rupiah 75.707.185 97.545.271 89.939.438 87.730.631Kg 2.163 2.787 2.570 2.507

Page 63: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

51BANK INDONESIA

Lampiran 9. Proyeksi Arus Kas

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3A Arus Masuk

1. Total Penjualan 194.880.000 219.240.000 243.600.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. Moda Kerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Modal Kerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 194.880.000 219.240.000 274.000.000

Arus Masuk Untuk Menghitung IRR - 178.074.000 219.240.000 274.000.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 137.393.600 172.540.800 191.712.000

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak 5.273.104 3.888.237 4.909.569

Total Arus Keluar 74.666.000 178.334.680 200.458.660 219.031.112

Arus Keluar Untuk Menghitung IRR 74.666.000 151.796.704 186.389.037 206.581.569

C Arus Bersih (NCF) - 16.545.320 18.781.340 54.968.888

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 26.277.296 32.850.964 67.418.432

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (48.388.704) (15.537.740) 51.880.691

Discount Factor (14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 23.050.260 25.277.750 45.505.521

E Cummulative Present Value (74.666.000) (51.615.740) (26.337.990) 19.167.531

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) 19.167.531

IRR 26,45%

Net B/C 1,26

PBP 2,23 tahun

Page 64: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

52 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 10. Proyeksi Arus Kas Penurunan Pendapatan 5%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3

A Arus Masuk

1. Total Penjualan 185.136.000 208.278.000 231.420.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. Modal Kerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Modal lKerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 185.136.000 208.278.000 261.820.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 168.330.000 208.278.000 261.820.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 137.393.600 172.540.800 191.712.000

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 744.410 1.728.428

Total Arus Keluar 74.666.000 173.061.576 197.314.834 215.849.972

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 146.523.600 183.245.210 203.400.428

C Arus Bersih (NCF) - 12.074.424 10.963.166 45.970.028

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 21.806.400 25.032.790 58.419.572

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (52.859.600) (27.826.810) 30.592.762

Discount Factor (14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 19.128.421 19.261.919 39.431.547

E Cummulative Present Value (74.666.000) (55.537.579) (36.275.660) 3.155.887

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) 3.155.887

IRR 16,11%

Net B/C 1,04

PBP 3,11 tahun

Page 65: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

53BANK INDONESIA

Lampiran 11. Proyeksi Arus Kas Penurunan Pendapatan 6%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3

A Arus Masuk

1. Total Penjualan 183.187.200 206.085.600 228.984.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. Modal Kerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Modal Kerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 183.187.200 206.085.600 259.384.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 166.381.200 206.085.600 259.384.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 137.393.600 172.540.800 191.712.000

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 476.624 1.430.888

Total Arus Keluar 74.666.000 173.061.576 197.047.048 215.552.432

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 146.523.600 182.977.424 203.102.888

C Arus Bersih (NCF) - 10.125.624 9.038.552 43.831.568

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 19.857.600 23.108.176 56.281.112

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (54.808.400) (31.700.224) 24.580.888

Discount Factor (14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 17.418.947 17.780.991 37.988.147

E Cummulative Present Value (74.666.000) (57.247.053) (39.466.062) (1.477.914)

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) - 1.477.914

IRR 13,01%

Net B/C 0,98

PBP 3,37 tahun

Page 66: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

54 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 12. Proyeksi Arus Kas Kenaikan Biaya Variabel 7%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3A Arus Masuk

1. Total Penjualan 194.880.000 219.240.000 243.600.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. ModalKerja 10.083.600

3. ModalSendiri

a. Investasi 23.144.000

b. ModalKerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 194.880.000 219.240.000 274.000.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 178.074.000 219.240.000 274.000.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 147.011.152 184.618.656 205.131.840

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 1.029.854 2.045.588

Total Arus Keluar 74.666.000 182.679.128 209.678.134 229.586.972

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 156.141.152 195.608.510 217.137.428

C Arus Bersih (NCF) - 12.200.872 9.561.866 44.413.028

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 21.932.848 23.631.490 56.862.572

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (52.733.152) (29.101.662) 27.760.910

Discount Factor (14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 19.239.340 18.183.664 38.380.616

E Cummulative Present Value (74.666.000) (55.426.660) (37.242.996) 1.137.621

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) 1.137.621

IRR 14,77%

Net B/C 1,02

PBP 3,23 tahun

Page 67: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

55BANK INDONESIA

Lampiran 13. Proyeksi Arus Kas Kenaikan Biaya Variabel 8%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3A Arus Masuk

1. Total Penjualan 194.880.000 219.240.000 243.600.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. Modal Kerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Moda lKerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 194.880.000 219.240.000 274.000.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 178.074.000 219.240.000 274.000.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 148.385.088 186.344.064 207.048.960

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 872.714 1.870.988

Total Arus Keluar 74.666.000 184.053.064 211.246.402 231.329.492

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 157.515.088 197.176.778 218.879.948

C Arus Bersih (NCF) - 10.826.936 7.993.598 42.670.508

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 20.558.912 22.063.222 55.120.052

Cummulative CashFlow (74.666.000) (54.107.088) (32.043.866) 23.076.186

Discount Factor (14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 18.034.133 16.976.933 37.204.465

E Cummulative Present Value (74.666.000) (56.631.867) (39.654.934) (2.450.469)

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV 14% (Rp) - 2.450.469

IRR 12,34%

NetB/C 0,97

PBP 3,45 tahun

Page 68: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

56 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 14. Proyeksi Arus Kas Kenaikan Biaya Variabel 3% Pendapatan Turun 3%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3A Arus Masuk

1. Total Penjualan 189.033.600 212.662.800 236.292.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. Modal Kerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Moda Kerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 189.033.600 212.662.800 266.692.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 172.227.600 212.662.800 266.692.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 141.515.408 177.717.024 197.463.360

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 965.702 1.974.308

Total Arus Keluar 74.666.000 177.183.384 202.712.350 221.847.212

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 150.645.408 188.642.726 209.397.668

C Arus Bersih (NCF) - 11.850.216 9.950.450 44.844.788

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 21.582.192 24.020.074 57.294.332

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (53.083.808) (29.063.734) 28.230.598

Discount Factor(14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 18.931.747 18.482.667 38.672.042

E Cummulative Present Value (74.666.000) (55.734.253) (37.251.586) 1.420.456

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) 1.420.456

IRR 14,96%

NetB/C 1,02

PBP 3,21 tahun

Page 69: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

57BANK INDONESIA

Lampiran 15. Proyeksi Arus Kas Kenaikan Biaya Variabel 4% Pendapatan Turun 4%

Rupiah

No UraianTahun

0 1 2 3A Arus Masuk

1. Total Penjualan 187.084.800 210.470.400 233.856.000

2. Kredit

a. Investasi 34.716.000

b. ModalKerja 10.083.600

3. Modal Sendiri

a. Investasi 23.144.000

b. Modal Kerja 6.722.400

4. Nilai Sisa Proyek 30.400.000

Total Arus Masuk 74.666.000 187.084.800 210.470.400 264.256.000

Arus Masuk untuk Menghitung IRR - 170.278.800 210.470.400 264.256.000

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 57.860.000 - - -

2. Biaya Variabel 15.976.000 142.889.344 179.442.432 199.380.480

3. Biaya Tetap 830.000 9.130.000 9.960.000 9.960.000

4. Angsuran Pokok 21.655.600 11.572.000 11.572.000

5. Angsuran Bunga 4.882.376 2.497.623 877.543

6. Pajak - 540.776 1.502.168

Total Arus Keluar 74.666.000 178.557.320 204.012.832 223.292.192

Arus Keluar untuk Menghitung IRR 74.666.000 152.019.344 189.943.208 210.842.648

C Arus Bersih (NCF) - 8.527.480 6.457.568 40.963.808

D Cash Flow untuk Menghitung IRR (74.666.000) 18.259.456 20.527.192 53.413.352

Cummulative Cash Flow (74.666.000) (56.406.544) (35.879.352) 17.534.000

Discount Factor(14%) 1,0000 0,8772 0,7695 0,6750

Present Value (74.666.000) 16.017.067 15.795.008 36.052.491

E Cummulative Present Value (74.666.000) (58.648.933) (42.853.926) (6.801.435)

F Analisis Kelayakan Usaha

NPV DF 14% (Rp) - 6.801.435

IRR 9,38%

NetB/C 0,91

PBP 3,75 tahun

Page 70: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

58 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

LAMPIRAN

Lampiran 16. Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan

1. Menghitung Jumlah Angsuran.

Angsuran kredit terdiri dari angsuran pokok ditambah dengan pembayaran bunga

pada periode angsuran. Jumlah angsuran pokok tetap setiap bulannya. Periode

angsuran (n) adalah selama 36 bulan untuk kredit investasi dan 12 bulan untuk

kredit modal kerja.

Cicilan pokok = Jumlah Pinjaman dibagi periode angsuran (n).

Bunga = i% x jumlah (sisa) pinjaman.

Jumlah angsuran = Cicilan Pokok + Bunga.

2. Menghitung Jumlah Penyusutan/Depresiasi dengan Metode Garis Lurus

dengan Nilai Sisa 0 (nol).

Penyusutan = Nilai Investasi /Umur Ekonomis.

3. Menghitung Net Present Value (NPV).

NPV merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari

biaya. Adapun rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:

n B1 – Ct

NPV = ∑ –––––––––

t = 1 (1 + i)t

Keterangan :

Bt = Benefit atau manfaat (keuntungan) proyek yang diperoleh pada tahun

ke-t.

Ct = Biaya atau ongkos yang dikeluarkan dari adanya proyek pada tahun ke-t,

tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap merupakan modal atau

dana rutin/operasional.

i = Tingkat suku bunga atau merupakan social opportunity cost of capital.

n = Umur Proyek.

Page 71: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

59BANK INDONESIA

Untuk menginterpretasikan kelayakan suatu proyek, dapat dilihat dari hasil

perhitungan NPV sebagai berikut:

a. Apabila NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan secara finansial;

b. Apabila NPV = nol berarti proyek mengembalikan dananya persis sama besar

dengan tingkat suku bunganya (Social Opportunity of Capital-nya).

c. Apabila NPV < 0 berarti proyek tidak layak untuk dilanjutkan karena proyek

tidak dapat menutupi social opportunity cost of capital yang digunakan.

4. Menghitung Internal Rate of Return (IRR).

IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan

0 (nol). IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi

bersih dari suatu proyek, sepanjang setiap benefit bersih yang diperoleh secara

otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat

keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek.

Cara perhitungan IRR dapat didekati dengan rumus dibawah ini :

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) X –––––––––––––

(NPV1 – NPV2)

Keterangan :

IRR = Nilai Internal Rate of Return, dinyatakan dalam %.

NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecil.

NPV2 = Net Present Value kedua pada DF terbesar.

i1 = Tingkat suku bunga /discount rate pertama.

i2 = Tingkat suku bunga /discount rate kedua.

Kelayakan suatu proyek dapat didekati dengan mempertimbangkan nilai IRR

sebagai berikut:

a. Apabila nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

Page 72: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

60 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

b. Apabila nilai IRR lebih kecil atau kurang dari tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk dikerjakan.

5. Menghitung Net B/C.

Net benefit-cost ratio atau perbandingan manfaat dan biaya bersih suatu proyek

adalah perbandingan sedemikian rupa sehingga pembilangnya terdiri atas present

value total dari benefit bersih dalam tahun di mana benefit bersih itu bersifat

positif, sedangkan penyebut terdiri atas present value total dari benefit bersih

dalam tahun di mana benefit itu bersifat negatif.

Cara menghitung Net B/C dapat menggunakan rumus dibawah ini:

NPV B-C Positif

Net B/C = ––––––––––

NPV B-C Negatif

Keterangan :

Net BC = Nilai benefit-cost ratio.

NPV B-C Positif = Net present value positif.

NPV B-C Negatif = Net present value negatif.

Hasil perhitungan Net B/C dapat diterjemahkan sebagai berikut:

a. Apabila nilai Net B/C > 1 maka proyek layak dilaksanakan.

b. Apabila nilai Net B/C < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

6. Menghitung Titik Impas (Break Even Point).

Titik impas atau titik pulang pokok atau Break Even Point (BEP) adalah suatu

keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan

besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut

proyek tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Terdapat beberapa rumus untuk menghitung titik impas yang dapat dipilih,

namun dalam buku ini digunakan rumus pada huruf a, b dan c di bawah ini :

LAMPIRAN

Page 73: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

INDUSTRI KERUPUK UDANG

61BANK INDONESIA

Biaya Tetap

a. Titik Impas (Rp.) = —————————————

Total Biaya Variabel

1 - —————————

Hasil Penjualan

Titik Impas (Rp)

b. Titik Impas (satuan) = ——–———————

Harga satuan Produk

c. Jika biaya variabel dan biaya tetap tidak dipisahkan maka pencarian titik

impas dapat menggunakan prinsip total pendapatan = total pengeluaran.

Total Pendapatan = Harga x Jumlah produk yang dihasilkan.

Total Pengeluaran = Jumlah semua biaya yang diperlukan proyek.

Jadi harga produk x jumlah produk yang dihasilkan = Total Pengeluaran.

Titik Impas (Rp.)

d. Titik Impas (n) = —————————— X Total Produksi

Hasil Penjualan (Rp.)

7. Menghitung PBP (Pay Back Period atau Lama Pengembalian Modal)

PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan proyek untuk

mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam.

Cara menterjemahkan PBP untuk menetapkan kelayakan suatu proyek adalah

sebagai berikut:

a. Apabila nilai PBP lebih pendek dari jangka waktu proyek yang ditetapkan

maka suatu proyek dinyatakan layak.

b. Apabila nilai PBP lebih lama dari jangka waktu proyek maka suatu proyek

dinyatakan tidak layak.

Page 74: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk

62 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

8. Menghitung Discount Factor (DF).

DF dapat didefinisikan sebagai: “Faktor yang dipergunakan untuk

memperhitungkan nilai sekarang dari suatu jumlah yang diterima di masa dengan

mempertimbangkan tingkat bunga yang berlaku atau disebut juga faktor nilai

sekarang (present worth factors)” DF diperhitungkan apabila suatu proyek

bersifat multi-period atau periode lebih dari satu kali. Dalam hal ini periode lazim

diperhitungkan dengan semester atau tahun. Nilai dari DF berkisar dari 0 sampai

dengan 1.

Cara memperhitungkan DF adalah dengan rumus sebagai berikut :

1

Rumus DF per tahun = ———— , dimana

(1+ r) n

r = suku bunga

n = tahun 0, 1, ……….. n ; sesuai dengan tahun proyek

LAMPIRAN

Page 75: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · B Produk Kerupuk Udang C Skala proyek Produksi per bulan : 580 kg D Teknologi Pembuatan kerupuk udang secara sederhana E Pemasaran Produk