pola makan kehidupan anak kos
TRANSCRIPT
TUGAS BAHASA INDONESIA
Pola Makan Teratur dan Asupan Gizi yang Seimbang
Pada Kehidupan Mahasiswa Anak Kost
Disusun Oleh :
NAMA : ARI DEWAYANI
NIM : 12316244010
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA (INTERNASIONAL)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013/2014
Pola Makan Teratur dan Asupan Gizi yang Seimbang
Pada Kehidupan Mahasiswa Anak Kost
Setiap manusia memiliki kebutuhan makan sehari-hariya untuk mempertahankan
kelangsungan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat ditinjau dari pola makan yang
diterapkan. Pola makan sanGat berpengaruh terhadap kesehatan manusia serta
berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pola makan
yang tidak teratur akan berdampak pada kesehatan, sehingga terjadi ketidakmaksimalan
kinerja tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu pola makan yang
teratur sangat dibutuhkan oleh tubuh dan memenuhi asupan gizi yang seimbang.
Mahasiswa yang sebagian besar sebagai masa peralihan dari anak rumahan yang
kebutuhan apapapun bergantung dengan orang-orang rumah orang tua khususnya,
sebagai contoh sarapan setiap paginya sudah disiapkan, apapun pekerjaaan sudah
terselesaikan. Namun sebagai anak kost yang kehidupannya menuntut untuk menjadi
lebih mandiri dan dapat memanajemen waktu serta keuangan dengan baik, dalam hal
makan, tidur, belajar, dan aktivitas lainnya. Beberapa dari mahasiswa anak kost tidak
tertib hidupnya karena tak tak lepas dari tidak adanya peran orang tua atau wali secara
langsung, salah satunya dalam hal pola makan dan asupan gizi setiap harinya.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia khususnya sebagai
generasi penerus bangsa tidak luput dari aktifitas yang tinggi. Aktifitas yang padat serta
kehidupan sosial pada mahasiswa ini sangat mempengaruhi perilaku hidup sehatnya,
khususnya pada pola makan dan juga asupan gizi yang baik dan seimbang. Dalam pola
makan sehari-hari sering terlihat kebiasaan jadwal makan yang sering tidak teratur,
seperti terlambat makan atau menunda waktu makan bahkan tidak sarapan pagi
sehingga membuat perut mengalami kekosongan dalam jangka waktu yang lama.
Mahasiswa diharapkan memiliki perilaku hidup sehat, karena hal ini dapat
berpengaruh dan berperan penting terhadap kesehatan dan kinerja tubuh. Asupan gizi
yang baik akan meningkatkan kerja otak sehingga dapat memperlancar segala
konsentrasi dan aktivitas mahasiswa. Selain itu, dengan asupan gizi yang baik dapat
memperkuat tubuh untuk melawan penyakit yang menyerang tubuh, sehingga
mahasiswa khususnya anak kost yang biasanya rentan terhadap penyakit khususnya
maag tipus, dll. Hal ini dapat diminimalisir dari semua asupan gizi dari yang mereka
konsumsi. Apabila kesehatan sudah terganggu proses pendidikan akan ikut terganggu
dan pencapaian mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang berkualitas tidak
berjalan lancar.
Saat ini, di kota- kota besar telah tersebar restoran fast food yang menyajikan
makanan siap saji. Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara
komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya
baik berupa makanan maupun minuman yang memiliki kelebihan dalam hal
penyajiannya yang cepat, kemasan menarik dan pengkonsumsian yang praktis.
Konsumen utama makanan dan minuman cepat saji adalah masyarakat yang memiliki
banyak aktivitas di luar rumah, yang membutuhkan sesuatu yang praktis dan serba
cepat, tidak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa menggunakan makanan cepat saji tidak
hanya untuk kebutuhan komsumsi tubuh setiap hari, tapi juga sebagai kebutuhan
sosial/pencitraan sosial yang didukung oleh lingkungan sekitar seperti teman, gaya
hidup dan juga ego dari mahasiswa itu sendiri, di samping itu kebanyakan mahasiswa
yang menyukai makanan yang cepat saji dan praktis, tanpa memikirkan asupan gizi dan
kesehatan dan tidak lain tanpa mempertimbangkan pengeluaran sebagai anak kost.
Pada kehidupan mahasiswa sehari-hari apalagi di usia ketika memulai
perkuliahan merupakan waktu yang sangat padat dan waktunya untuk beraktivitas
penuh, apalagi mahasiswa sebagai anak kost. Sebagai anak kost yang memenuhi segala
kebutuhan harus sendiri dan mandiri dalam segala sesuatu, hal ini harus menuntut
mahasiswa dapt membagi waktu atau memanajemen waktu serta keuangan dengan baik.
Sulitnya mahasiswa membagi atau memanajemen waktu dan keuangan serta beratnya
kewajiban mahasiswa akan tugas, belajar dan berorganisasi bahkan aktivitas lainnya
membuat kebanyakan mahasiswa lebih menyukai segala sesuatu yang serba cepat dan
praktis sehingga lupa akan pentingnya asupan gizi untuk kesehatan, seperti
mengkonsumsi makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang
dan banyak mengandung lemak bahkan bahan pengawet. Hal ini akan menyebabkan
berbagai macam penyakit degeneratif usia muda, seperti, tipus, kanker bahkan ancaman
obesitas.
Mahasiswa juga kurang memperhatikan pola makan teratur setiap harinya, pada
pagi hari misalnya mahasiswa jarang yang menyempatkan untuk sarapan pagi, bahkan
sarapan pagi pun digabung dengan makan siang, tentunya hal itu berdampak negatif
pada tubuh dan mengganggu ketidakmaksimalan kinerja tubuh. Sarapan pagi sangat
diperlukan untuk meningkatkan energi, konsentrasi dan kinerja otak serta kinerja tubuh,
apalagi disertai dengan asupan gizi yang baik sehingga tentunya dapat menujang
kegiatan belanja, akan meningkatkan fungsi otak sehingga belajar akan lebih mudah.
banyak kasus dimana mahasiswa kurang berkonsentrasi saat kuliah dan kebanyakan dari
mereka mengatuk saat kuliah. Pola makan yang teratur akan membuat tubuh cenderung
lebih tahan terhadap berbagai macam penyakit yang akan menyerang tubuh, karena
asupan gizi yang cepat terpenuhi.
Menurut sumber, kebanyakan dari mereka memilih tidak sarapan karena
keterbatasan uang saku dan juga lebih “irit” apabila makan pagi aau sarapan digabung
dengan makan siang, selain hemat mereka juga sulit membagi waktu disaat kuliah pagi
antara bangun tidur, mandi dan sarapan, kebanyakan dari mereka mengalami telat
bangun pagi karena semaleman begadang karena mengerjakan tugas kuliah bahkan
aktivitas lainnya yang dapat menyita waktu tidur. Alasan lain mahasiswa melewatkan
waktu sarapan adalah di sekitar lingkungan kampus juga tempat makan kurang
terjangkau, meskipun terdapat “kajur” atau kantin kejujuran di sekitar kampus, FMIPA
Universitas Negri Yogyakarta misalnya, makanan yang dijual sangat terbatas saat pagi
hari apalagi jam 7 pagi, makanan di kantin belum ada. Selain di kantin kejuran di food
court Universitas Negeri Yogyakarta yang pelayanannya kurang baik, karena
keterbatasan tempat duduk dan pelayanan makanan yang cukup lama, hal itu dapat
menyita waktu cukup banyak apabila kuliah jam 7. Pada saat ini banyak mahasiswa
yang menderita penyakit maag hal ini dikarenakan pola makan mereka yang tidak
teratur, apabila hal ini dibiarkan terus menerus akan memicu penyakit maag akut hingga
maag kronis selain itu juga banyak yang terserang penyakit perut kembung, muntah-
muntah.
Kehidupan mahasiswa khususnya anak kost yang segala sesuatunya harus
dilakukan sendiri dan harus mandiri tanpa menggantungkan kepada orang lain bahkan
kedua orang tuanya. Kehidupan mahasiswa yang menuntut harus benar-benar dapat
memanajemen keuangan mereka sendiri. Dalam masalah keuangan, menurut sumber
juga berpegaruh pada pola makan sehari-hari serta asupan gizi yang mereka makan
setiap harinya. Pada saat mereka ingin makan, mereka harus berfikir harga dari setiap
makanan dan uang saku yang mereka punyai yang mana harus dapat bertahan hingga
satu bulan bagi mereka yang mendapat uang saku per bulan, atau harus dapat bertahan
satu minggu bagi mereka yang mendapat uang saku per minggu.
Berdasarkan sumber, ia lebih memilih makan di tempat yang memiliki harga
relatif murah dan terjangkau bagi saku para mahasiswa, prinsip dari mereka yaitu yang
penting “kenyang” tanpa mempertimbangkan asupan gizi dan kebersihan dari makanan
yang mereka makan. Disaat uang saku mereka menipis karena banyak kebutuhan yang
lain atau telah akhir bulan mereka lebih memilih makan seadanya saja, seperti mie
instant, roti bahkan ada yang hanya minum energen saja, atau sehari hanya makan satu
kali. Hal ini tentunya mereka mendapat asupan gizi yang tidak seimbang dan hal ini
tentunya dapat mengganggu kesehatan dan kinerja tubuh, yang akan berdampak pada
gangguan kesehatan dan memicu berbagai macam penyakit.
Kebanyakan mahasiswa yang bisa dikatakan “irit” lebih memilih tempat
makanan yang memiliki harga yang terjangkau tanpa mempedulikan asupan gizi dan
kebersihan dari makanan yang ia makan seperti di waung pinggir jalan, warteg, dll.
Mahasiswa yang bisa dikatakan “boros” lebih memilih tempat makan yang cepat saji
tanpa memperdulikan asupan gizi makanan yang makan serta harga yang relatif mahal
misalkan mahasiswa yang suka makan di retaurant seperti KFC, Mc Donald’s dll..
Kehidupan mahasiswa jaman sekarang yang penuh dengan kehidupan modern
dan gaya hidup yang semakin maju, bahkan berpengaruh pada pola makan mahasiswa
sehari-harinya, seperti makan di restoran yang harganya relatif mahal yang asupan
giziya belum tentu seimbang dan baik bagi kesehatan meskipun kemungkinan besar
kebersihan terjamin dibandingkan dengan makan di warung biasa yang memiliki harga
relatif murah, dari tempat makan pun sudah kelihatan kebersihannya jika dibandingkan
dari sisi kebersihan, namun kemungkinan besar asupan gizi di warung lebih seimbang
dibanding di restauran tergantung menu yang kita makan yang kebanyakan fast food
yang banyak bahan pengawet. Menurut sumber, kebanyakan mahasiswa makan di
warung makan dengan harga yang relatiif murah dan kenyang, dibanding di restoran,
kebanyakan dari mereka makan di restoran jika awal bulan dengan uang saku yang
masih banyak atau disaat ada acara-acara tertentu dan hanya mengikuti teman serta ego
mereka. Namun kedua hal tersebut tergantung dari gaya hiduup masing-masing
mahasiswa itu sendiri. Terdapat pilihan untuk memasak sendiri untuk mendapat gizi
yang seimbang, mengurangi pengeluaran, dan dapat berkesempatan untuk membawa
bekal ke kampus, namun menurut beberapa sumber terdapat kendala, antara lain
fasilitas kos yang tidak mendukung untuk memasak, tidak dapat memasak, waktu, dan
minimnya pengetahuan tentang memasak. Meskipun hal ini sangat effisien bagi
mahasiswa khususnya anak kos untuk meminimalisir pengeluaran, kebersihan, dan
asupan gizi yang mereka dapatkan.
Dari berbagai masalah diatas yang timbul akibat pola makan yang tidak teratur
dan asupan gizi yang tidak seimbang maka ada beberapa solusi untuk mengatasi
masalah-masalah diatas mengenai pola makan teratur dan asupan gizi seimbang bagi
anak kost yaitu, pertama mahasiswa dapat mengatur pola makan dengan pembagian
waktu yang baik. Misalnya dengan membawa bekal ke kampus disaat tidak sempat
sarapan, atau mungkin dapat membeli makanan seperti roti gandum, roti tawar atau susu
yang dapat mengisi dan mengganjal perut maka dengan begitu maka pola makan dapat
teratur. Kedua, mahasiswa dapat mendapatkan asupan gizi yang baik apabila mahasiswa
memasak sendiri sekaligus selama sehari selain lebih murah, hemat pengelaran dan juga
terjamin kebersihannya, dan juga dapat memilih tempat makanan yang sekiranya
memenuhi asupan gizi dengan harga yang terjangkau dan terjamin kebersihannya, dan
usahakan tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji. Ketiga, mahasiswa tidak
perlu gengsi ataupun mengikuti gaya hidup dan ego, sebaiknya makan ditempat yang
memiliki harga terjangkau untuk menghemat pengeluaran dan memiliki asupan gizi
yang seimbang sehingga dapat berdampak positif bagi kesehatan, tidak perlu di restoran
yang tentunya memiliki harga yang relatif mahal dan belum tentu memiliki asupan gizi
yang baik dan sebagian besar mengandung bahan pengawet setara dengan makanan siap
saji.