bab iv analisa - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/2007-1-00031-ar-bab 4.pdfseperti :...

65
25 BAB IV ANALISA IV. 1. ASPEK MANUSIA IV. 1. 1. Analisa Pasar Berdasarkan Potensi Bangunan Di Sekitarnya Berdasarkan data yang didapat dari tinjauan tapak, terlihat bahwa potensi terbesar pada daerah ini yaitu potensi pendidikan. Yang dimaksud dengan potensi pendidikan adalah potensi pasar yang mengacu kepada institusi pendidikan. Di sekitar tapak terdapat universitas besar yaitu Universitas Bina Nusantara, dan bila kita meninjau lebih jauh terhadap lingkungan sekitar tapak, semua jenis retail yang ada juga ikut mendukung kegiatan instansi pendidikan tersebut. Seperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, boutiq, salon, dan sebagainya. Foto 1. Kondisi Tapak

Upload: hoangnguyet

Post on 24-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

25

BAB IV

ANALISA

IV. 1. ASPEK MANUSIA

IV. 1. 1. Analisa Pasar

• Berdasarkan Potensi Bangunan Di Sekitarnya

Berdasarkan data yang didapat dari tinjauan tapak, terlihat

bahwa potensi terbesar pada daerah ini yaitu potensi pendidikan.

Yang dimaksud dengan potensi pendidikan adalah potensi pasar

yang mengacu kepada institusi pendidikan. Di sekitar tapak terdapat

universitas besar yaitu Universitas Bina Nusantara, dan bila kita

meninjau lebih jauh terhadap lingkungan sekitar tapak, semua jenis

retail yang ada juga ikut mendukung kegiatan instansi pendidikan

tersebut. Seperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan,

rumah makan, boutiq, salon, dan sebagainya.

Foto 1. Kondisi Tapak

Page 2: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

26

Bila dilihat dari tapak di atas maka kegiatan yang paling

menonjol disini adalah :

• Pendidikan (universitas Bina Nusantara)

• Perdagangan (skala kecil)

• Rumah tinggal penduduk (termasuk tempat kos)

Bila dilihat dari data jumlah mahasiswa Universitas Bina

Nusantara rata-rata tiap tahunnya adalah ±20000 orang (lampiran 5).

Jumlah yang ingin ditampung adalah asumsi persentase dari jumlah

mahasiswa yang dikehendaki. Maka nanti akan didapat angka jumlah

mahasiswa yang bisa ditampung di bangunan apartemen ini sehingga

nantinya akan berkaitan dengan kebutuhan ruang dan jenis kamar

yang akan direncanakan. Bila dilihat dari akses ke perkantoran

Slipi dan sekitarnya, maka target kepada eksekutif muda juga harus

diperhitungkan. Walaupun persentasenya lebih kecil dibanding

mahasiswa.

Kesimpulan :

Dari analisa kebutuhan pasar ini maka di dapat segmen pasar yaitu :

- Mahasiswa Universitas Bina Nusantara

Berdasarkan tinjauan teori mengenai kepemilikan unit, maka sistim

yang tepat adalah apartemen sewa, karena :

- target pasar utamanya yaitu mahasiswa, yang tinggal di daerah

tersebut hanya pada periode tertentu saja.

Page 3: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

27

IV. 1. 2. Analisa Pola Perilaku Pengguna

Analisa ini juga berkaitan dengan kebutuhan ruang pada masing-

masing peruntukan unit yang akan dirancang.

Karakter Bujangan :

• Mahasiswa

- dinamis, mobilitas tinggi

- hidup berkelompok dengan teman sebaya

- kebutuhan bersosialisasi tinggi

- aktivitas yang dilakukan di dalam rumah biasanya hanya pagi

dan malam hari karena pada siang hari mereka sibuk

beraktivitas di kampus.

- Hanya membutuhkan satu kamar tidur

- Membutuhkan ruang yang berfungsi ganda

- Mengharapkan agar dapat menyelesaikan pekerjaan kampus

di dalam rumah.

- Biasanya mahasiswa yang tinggal sendiri sangat berhemat.

- Mementingkan kepraktisan

- Mementingkan keamanan pada saat meninggalkan rumah.

Kesimpulan :

Dari analisa ini didapat bahwa :

- mahasiswa membutuhkan kamar yang luasnya relatif kecil, dan

mereka juga membutuhkan kamar tidur yang dapat berfungsi ganda.

Page 4: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

28

IV. 1. 3. Analisa Kelompok Kegiatan

Adapun pelaku kegiatan yang ada di dalam apartemen ini adalah :

• Penyewa

Penyewa apartemen disini terbagi atas 2 jenis, yaitu :

- Penyewa unit apartemen

Penyewa jenis ini adalah penghuni

apartemen, yang berkegiatan sehari-hari di bangunan

ini sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

- Penyewa retail (retail tenant)

Penyewa jenis ini adalah tenant yang

menyewa ruangan khusus untuk perniagaan yang

disediakan oleh pihak apartemen.

• Pengelola

Pengelola adalah orang-orang yang mengawasi dan

merawat bangunan ini. biasanya pengelola terdiri atas :

- Kelompok operasional dan pengawasan

Melakukan pengawasan dan perawatan terhadap

bangunan. Pengawasan disini yaitu keamanan,

keselamatan, dan pengawasan terhadap penggunanaan

sarana dan prasarana bangunan.

- Kompok administrasi

Page 5: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

29

Melakukan kegiatan administrasi berupa keuangan,

tenant relation dan front office.

• Pengunjung

Kelompok ini adalah kelompok pelaku kegiatan yang tidak

secara rutin berkegiatan disini. Mereka biasanya datang untuk

melakukan kegiatan tertentu, baik yang berhubungan

langsung dengan tenant retail, tenant unit, maupun dengan

pengelola.

• Pemilik

Kelompok kegiatan ini bisa berupa individu atau

perusahaan. Tujuan mereka berkegiatan disini biasanya

melakukan inspeksi tarhadap property miliknya. Bisa

datang dalam jangka waktu tertentu, misal : satu bulan satu

kali atau dua kali.

Page 6: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

30

IV. 1. 4. Analisa Kegiatan Pengguna

• Penyewa unit apartemen :

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

bangunan apartemen, bisa mencari informasi, ke bangunan

retai terlebih dahulu, atau langsung menuju unit apartemen.

Di dalam unit bisa melakukan segala aktifitas tinggal, lalu

keluar unit ke tempat fasilitas bersama, kemudian setelah itu

keluar lagi menuju tempat parkir atau jalan kaki.

Masuk ke Bangunan

Mencari Informasi di Receptionist

Menuju ke Unit

Apartemen

Melakukan kegiatan : - Istirahat - Makan, minum - Belajar - Masak - Mencuci, menyetrika - Nonton TV - Bermain - Mandi, ganti pakaian,

buang air

Menuju Bangunan

Retail

Keluar Bangunan

Menggunakan fasilitas bersama :

- Fitness - O lahraga - Berenang - Duduk santai

Parkir/ Jalan Kaki

Page 7: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

31

• Penyewa Retail (retail tenant)

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

bangunan retail. Di dalam toko retail bisa melakukan segala

aktifitas penjualan dan pelayanan lalu keluar toko ke tempat

istirahat, kemudian setelah itu keluar lagi menuju tempat

parkir atau jalan keluar.

Parkir/ Jalan Kaki

Masuk ke Bangunan

Retail

Melakukan kegiatan : - Penjualan - Penyimpanan,

pengepakan, pengangkutan barang

- Pelayanan - Administrasi,

pengelolaan

Keluar Bangunan

Istirahat, Makan, Minum,

Ke Toilet

Page 8: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

32

• Pengelola

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam ruang

kantor pengelola. Di dalam ruang tersebut bisa melakukan

segala aktifitas administrasi, keuangan, lalu keluar ruangan

ke tempat istirahat, kemudian setelah itu keluar lagi menuju

tempat parkir atau jalan keluar.

Parkir/ Jalan Kaki

Masuk ke Bangunan

Masuk ke Tempat Kerja

Melakukan kegiatan : - kegiatan administrasi - kegiatan keuangan - kegiatan pengawasan

dan Perawatan

Istirahat, Makan, Minum,

Ke Toilet

Keluar Bangunan

Page 9: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

33

• Pengunjung

Pengunjung di bagi tiga jenis, yaitu pengunjung unit

apartemen, pengunjung retail, dan pengunjung Kantor

Pengelola.

- Pengunjung Unit Apartemen

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

bangunan apartemen. Untuk masuk ke unit dapat melalui 2

cara. Yang pertama masuk bersama penyewa unit atau bias ke

ruang informasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan

kegiatan kunjungan, urusan keluarga, bisnis, atau urusan

Parkir/ Jalan Kaki

Mencari Informasi

Masuk ke Bangunan

Melakukan kegiatan : - Urusan Kunjungan - Urusan Bisnis - Urusan Keluarga - Lain-lain

Menggunakan fasilitas bersama :

- Fitness - O lahraga - Berenang - Duduk santai

Keluar Bangunan

Page 10: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

34

pribadi lainnya. Setelah itu dapat melakukan mrnuju ke

fasilitas bersama atau langsung ke luar bangunan.

- Pengunjung Retail

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

bangunan retail. Melakukan kegiatan transaksi, bisnis, atau

mrmbeli sesuatu. Lalu keluar bangunan.

Parkir/ Jalan Kaki

Masuk ke Bangunan

Menuju ke Toko Retail

Melakukan kegiatan : - Bisnis - Membeli sesuatu - Transaksi

Pembayaran - Membutuhkan

Sesuatu

Keluar Bangunan

Page 11: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

35

- Pengunjung Kantor Pengelola

Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

bangunan pengelola. Melakukan kegiatan bisnis dan lain-lain.

Lalu keluar bangunan.

Parkir/ Jalan Kaki

Masuk ke Bangunan

Menuju ke Kantor

Pengelola

Melakukan kegiatan : - Bisnis - Lain-lain

Keluar Bangunan

Page 12: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

36

• Pemilik Apartemen

Kegiatan : Parkir lalu masuk ke dalam ruangan pengelola.

Melakukan kegiatan pegawasan, pemeriksaan dan lain-lain.

Lalu keluar ruangan pengelola dan melakukan inspeksi ke

area apartemen kemudian ke luar . Bisa juga dari kantor

pengelola melakukan kegiatan istirahat dan ke toilet, lalu

keluar bangunan dan menuju tempat parkir, atau dari area

apartemen kemudian istirahat dank ke toilet lalu keluar dan

menuju tempat parkir.

Parkir Masuk ke Bangunan

Menuju ke Kantor

Pengelola

Melakukan kegiatan : - Pengawasan - Pemeriksaan

Laporan - Lain-lain

Inspeksi menuju ke area apartemen

Istirahat, Makan, Minum,

Ke Toilet

Keluar Bangunan

Page 13: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

37

IV. 2. ANALISA KEBUTUHAN RUANG

IV. 2. 1. Analisa Pengelompokan Kebutuhan

Berdasarkan analisa dari aspek manusia, maka kelompok kebutuhan yang

diperlukan adalah sebagai berikut :

• Kelompok unit hunian

- fasilitas pribadi

- servis

- fasilitas bersama seperti :

1. kolam renang

2. lapangan olahraga

3. jogging track

4. R. bersama (community room)

5. taman dan tempat istirahat

• Kelompok fasilitas penunjang

- mini market

- salon

- klinik

- bisnis centre

- rental VCD,DVD

- laundry

- servis computer

-

Page 14: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

38

• Kelompok pengelola

- fasilitas pelayanan

- servis

- parkir

• Kelompok penunjang

- parkir

- Toilet umum

- Mushola

- ME

Fasilitas-fasilitas di atas disamping untuk melengkapi kegiatan

hunian tetapi juga untuk menciptakan sinergi yang baik antara bangunan

apartemen dan bangunan retail yang ada sehingga tercipta suatu lungkungan

yang diinginkan oleh semua penghuni area apartemen ini.

IV. 2. 2. Analisa Kebutuan Unit Hunian

Ruang-ruang yang umumnya ada di dalam apartemen adalah :

• Ruang Tidur

Foto 2. Tempat Tidur

Page 15: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

39

Ruang ini harus dapat menyediakan area untuk

dua orang, walaupun ruang ini ditinggali oleh satu

orang. Dan ruang ini juga sebaiknya mempunyai

fungsi ganda yaitu sebagai ruang menyimpan pakaian,

ruang rias, ataupun sebagai tempat kerja (bila perlu).

• Ruang Keluarga

Ruang ini adalah ruang yang menampung

berbagai aktifitas, misalnya ruang baca, ruang nonton

TV, mendengarkan musik, dan sebagainya. Maka dari

uitu biasanya ruangan ini mempunyai porsi yang lebih

besar disbanding ruang yang lainnya.

• Ruang Makan

Ruangan ini tidak wajib ada. Biasanya ruang ini

menyatu dengan ruang keluarga. Pada unit apartemen

ini digunakan R. makan yang menyatu dengan ruang

keluarga, karena untuk efisiensi ruangan.

Foto 3. Ruang keluarga

Page 16: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

40

• Dapur

Dapur pada apartemen membutuhkan perabot

yang cukup banyak, yaitu tempat cuci, kompor,

kulkas, tempat saji, dan tempat penyimpanan.

Besarnya tergantung dari kelas unit apartemen itu

sendiri. Makin tinggi kelasnya makan luasan ruang

untuk dapur makin besar. Untuk unit apartemen ini

tidak perlu luasan yang besar karena diperuntukan

untuk mahasiswa, dan eksekutif muda dimana mereka

membutuhkan kepraktisan dan tidak banyak memasak

di dalam hunian.

• Kamar Mandi

Foto 4. Dapur

Foto 5. kamar mandi

Page 17: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

41

Letak ruangan ini satu dengan yang laiinya

biasanya berdekatan, karena melihat dari segi struktur

dan utilitas. Kamar mandi pada apartemen biasanya

menggunakan bath tub atau shower sebagai

perlengkapan standart. Kamar mandi juga harus

mempunyai vebtilasi yang baik untuk mencegah bau.

• Balkon

Balkon tidak wajib ada di dalam apartemen. Fungsi

untuk balkon adalah untuk memberikan tekanan

dalam kenyamanan dengan duduk-duduk di luar

ruangan ketika cuaca sedang baik, dan juga berfungsi

sebagai daerah perantara antara udara luar dan udara

dalam. Daerah ini juga menjadi ruangan ekstra untuk

memelihara tanaman hias, atau tempat kotak AC.

Page 18: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

42

IV. 2. 3. Analisa Hubungan Skematik Ruang

• Hubungan Antar Ruang Makro

• Hubungan Antar Ruang Pada Unit Apartemen

• Hubungan Ruang Kantor Pengelola.

Lobby

Parkir Plaza

Komersial/Retail

Unit Apartemen

Fasilitas Bersama

Pengelola

Main Entrance

Side Entrance

IN/OUT

DAPUR

RUANG KELUARGA/ RUANG DUDUK KAMAR

TIDUR

BALKON

TOILET

SERVIS

Page 19: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

43

• Hubungan Ruang Mini Market

• Hubungan Ruang Klinik

IN/OUT

RECEPTIONIST

RUANG TUNGGU

R. STAF R. MANAJER TOILET

R. RAPAT MAINTANANCE R. ARSIP

IN/OUT

R. PAMER

R. KASIR

GUDANG R. PENGEPAKAN R. STAF

IN/OUT

R. TUNGGU

R.DOKTER

R. PEMERIKSAAN

Page 20: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

44

• Hubungan Ruang Bisnis Centre

• Hubungan Ruang Loundry

• Hubungan Ruang Salon

IN/OUT

WARNET WARTEL STATIONARY FOTOKOPI

GUDANG

R. KASIR

IN/OUT

KASIR

R. PELAYANAN GUDANG

IN/OUT

KASIR

R. PELAYANAN GUDANG

Page 21: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

45

IV. 2. 4. Analisa Kebutuhan Dan Dimensi Ruang

• Tipe Studio (1-2 orang)

• Tipe 1 Kamar (1-3 orang)

Kebutuhan Ruang Elememen Ruang Luas (m²)

Ruang Duduk & Makan Sova, coffe table, meja/kursi makan 7,5

Kamar Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 7,5

Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4

Kamar Mandi Kloset, bath tub, wastafel 4

Balkon kursi, AC 2

Sirkulasi 20 % 5

Total 30

• Tipe 2 kamar (Untuk keluarga kecil) 2-4 orang

Kebutuhan Ruang Elememen Ruang Luas (m²)

Ruang Keluarga Sova, meja, nakas, bufet 7,5

2 Tempat Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 15

Ruang Makan Meja, kursi makan, lemari 2

Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4

Kebutuhan Ruang Elememen Ruang Luas (m²)

Kamar Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 7,5

Dapur Kompor, bak cuci 1

Kamar Mandi Kloset, shower, wastafel 4

Ruang Belajar Meja komputer, kursi 2

Balkon AC, jemuran kecil 2

Sirkulasi 20 % 3

Total 19,5

Page 22: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

46

Kamar Mandi Kloset, bath tub, wastafel, shower 4

Balkon Meja, kursi, AC 2

Sirkulasi 20 % 7

Total 41,5

• Kantor Pengelola

• Mini market

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Kasir/pengawas 2 orang 2-2,5 2 x 2,5 5

Ruang Rak 50% area 50% x 60 30

Gudang

Penyimpanan

20 % area 20% x 50 12

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

R. informasi/tunggu 10 orang 2-2,5 m² 2 x 10 20

Ruang Manajer 1 orang 16-18 m² 1 x 16 16

Ruang Sekretaris 1 orang 6-9 m² 1 x 6 6

R. Staf Admin 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

R. Staf Keuangan 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

R. Staf Tenant Relt. 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

R. staf Maintanance 12 orang 6-9 m² 12 x 6 72

Ruang Rapat 15 orang 1,5-2 m² 15 x 2 30

Ruang Istirahat 20 orang 1,5-2 m² 10 x 1,5 15

Toilet 2 orang 1,5-3 m² 1 x 3 3

Ruang Keamanan 4 orang 2,5-3 m² 4 x 2,5 10

Sirkulasi 20 % 33

Total Kebutuhan 259

Page 23: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

47

R. Pengepakan 2 orang 2-3,5 2 x 3,5 7

Ruang staf 2 orang 2-2,5 2 x 2 4

Sirkulasi 20 % 12

total 70

• Klinik

• Bisnis Centre

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Uang Tunggu 10 orang 2-2,5 m² 5 x 2 20

Ruang Dokter 2 orang 9 m² 1 x 9 18

Ruang Pasien 2 orang 4 m² 1 x 4 8

Sirkulasi 20 % 9

Total 55

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Lobby, Kasir,

Pengawas

4 orang 2-2,5 m² 4 x 2,5 10

R. Unit Komputer 8 unit 2 m² 8 x 2 16

R. Unit Telepon 10 unit 1,5 m² 10 x 1,5 15

Gudang 2 orang 1,5-2 m² 2 x 2 4

Ruang Duduk 2 orang 1,5-2 m² 2 x 2 4

R. Stationary/R.

pamer

5 orang 1,5-2 m² 5 x 2 10

R. fotokopi 3 unit 1,5-2 m² 3 x 2 6

Toilet 1 orang 1,5-2 m² 1 x 2 2

Sirkulasi 20 % 13

Total 80

Page 24: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

48

• Loundry

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Kasir, Pengawas 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

R. Pelayanan 50% area 50 % x 20 10

Gudang 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

Sirkulasi 20 % 4

Total 24

• Salon

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Ruang Pengawas,

Pasir

2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

Ruang Pelayanan 10 orang 1,5-2 m² 10 x 2 20

Ruang Penyimpanan 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

Sirkulasi 15 % 6

Total 36

• Servis

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Ruang Generator 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

R. Kontrol Panel 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

Ruamg Reparasi 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

R. Bahan Bakar 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

Gudang Peralatan 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

Ruang Mekanikal 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

Ruang Elektrikal 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

Sirkulasi 15 % 26

Page 25: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

49

Total 201

• Fasilitas Olahraga

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Lapangan Tenis 1 unit 11 x 24 m² 1 x 264 264

Lapangan Basket 1 unit 18 x 26 m² 1 x 468 468

Fitness Centre 40 orang 3-5 m² 40 x 3 120

Kolam Renang 100 orang 4-5 100 x 4 400

Ruang Pengelola 3 orang 2-2,5 3 x 2 6

R. bilas 8 orang 1,5-2 m² 8 x 2 16

Ruang Loker 1 orang 6-9 m² 1 x 9 9

Sirkulasi 20 % 192

Total 1283

• Fasilitas Umum

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

Mushola 20 orang 3-4 m² 20 x 3 60

Toilet/Wudhu 5 orang 1,5 m² 5 x 1,5 7,5

Kantin 20 orang 1,5 m² 20 x 1,5 30

Toilet Umum 4 1,5 m² 4 x 1,5 6

R. cuci bersama 5 unit/1 mesin cuci

1 mesin cuci 1 m²

1 lantai 4 mmesin cuci. 4 tower x 8 lantai = 4 x 4 x 8

128

Sirkulasi 20 % 46

Total 277.5

Page 26: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

50

IV. 2. 5. Analisa Persentase Kebutuhan Unit Dan Parkir

• Kebutuhan Unit

Berdasarkan studi banding dan analisa pasar. Maka

tipe kamar yang dipakai adalah tipe kamar :

- Studio

- Tipe 1 Kamar

- Tipe 2 Kamar

Persentase antara satu tipe dengan yang lainnya

didapatkan melalui studi perbandingan antara apartemen

Gloria dengan Apartemen Semanan Indah. Lalu

dibandingkan juga dengan hasil servey terhadap mahasiswa

Universitas Bina Nusantara (lampiran 4)

Tipe Kamar Apartemen Gloria Semanan Survey

Studio 40 % 36 % 34 %

1 Kamar 40 % 47 % 27 %

2 kamar 20 % 15 % 40 %

Setelah didapat data studi banding, maka didapat

angka persentase kebutuhan unit. Lalu ditetapkan total luas

yang mau dirancang berdasarkan persentase Apertemen,

komersial, dan fasilitas umum dari KLB.

• Apartemen = 60 % = 0,6 x 37500 = 22500 m²

• Fasilitas Bersama = 30 % = 0,3 x 37500 = 11250 m²

Page 27: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

51

• Komersial/retail = 10 % = 0,1 x 37500 = 3750 m²

Angka persentase kebutuhan tipe unit didapatkan dari

perolehan rata-rata studi banding dan survey lapangan.

Perhitungan jumlah unit dari hasil rata-rata adalah :

Studio 37 %

1 kamar 38 %

2 kamar 25 %

Antara persentase studio dan 1 kamar tidak berbeda jauh,

maka pembulatan angkan yang dipakai dalam menentukan

persentase unit hunian adalah :

Studio 37,5% = 8 unit

1 kamar 37,5 % = 8 unit rencana 1 tower

2 kamar 25 % = 4 unit

Perhitungan besaran ruangan unit dalam 1 tower :

Berdasarkan analisa kebutuhan dan dimensi ruang maka

didapat :

Studio = 8 x 19.5 = 156 m²

1 kamar = 8 x 30 = 240 m²

2 kamar = 4 x 41,5 = 166 m² +

562 m² + sirkulasi 20 % = 562 + 112,4

= 674,4 m²

Direncanakan 8 lantai = 8 x 674,4 m² = 5395,2 m²

Page 28: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

52

Jumlah Tower maksimal = 22500 m² : 5395,2 m²= 4,1 ~ 4

Tower

Jumlah total unit adalah = 20 unitx8 lantaix4 tower= 640 unit

• Kebutuhan Parkir

Total Unit Adalah 640 unit, maka persentase kebutuhan

parkir didapat berdasarkan rasio parkir per-unit, yaitu :

Rasio Parkir Mobil

- Tipe studio 8 : 1 = 256 : 8 = 32 parkir

- Tipe 1 kamar 6 : 1 = 256 : 6 = 43 parkir

- Tipe 2 kamar 4 : 1 = 128 : 4 = 32 parkir

10 % parkir tamu = 11 parkir +

Total 118 parkir

Rasio Parkir Motor

- Tipe studio 4 : 1 = 256 : 4 = 64 parkir

- Tipe 1 kamar 3 : 1 = 256 : 3 = 95 parkir

- Tipe 2 kamar 2 : 1 = 128 : 2 = 64 parkir

10 % parkir tamu = 22 parkir +

Total 245 parkir

Parkir Pengelola

Rasio parkir 100 m² : 1 parkir mobil = 256 : 100 = 2,5 ~ 3

parkir mobil.

Page 29: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

53

Parkir motor didapatkan dari jumlah staf yang berjumlah

22 orang. 1 orang 1 parkir. Berarti parkir motor untuk

pengelola berjumlah 22 parkir.

Parkir Retail

1 unit : 1 parkir mobil

7 unit : 1 = 7 parkir mobil

1 unit : 2 parkir motor

7 x 2 = 14 parkir motor.

Jumlah total parkir keseluruhan adalah :

Parkir mobil = 118 + 3 + 7 = 128 parkir

Parkir motor = 245 + 22 + 14 = 281 parkir

Besaran ruang yang dibutuhkan adalah :

Mobil = 128 x 35 m² = 4480 m²

Motor = 281 x 2 m² = 562 m²

Total kebutuhan ruang parkir adalah = 4480 m² + 562 m²

= 5042 m² + 25%

= 6302,5 m²

Luas yang boleh parkir diluar yaitu :

(100%-60%-20%) x 15000m² = 0,2 x 15000m² = 3000 m²

Parkir di dalam basement = 6302,5 – 3000m² = 3302,5 m²

Page 30: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

54

IV. 3. ANALISA LINGKUNGAN

IV. 3. 1. Analisa Kondisi Tapak

Potensi kawasan :

• Dekat dengan Universitas Bina Nusantara

• Dekat dengan Slipi, perantoran di sekitar Slipi

• Dekat dengan fasilitas sosial

Kekurangan :

• Lalulintas yang padat pada jam tertentu dan dipadati

angkutan kota yang suka berhenti sembarangan sehingga

menyebabkan macet.

• Suhu udara panas karena kurang penghijauan.

• Pedestrian kurang memadai

Page 31: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

55

IV. 3. 2. Analisa View

View yang terlihat dari bangunan ke lingkungan luar adalah :

Utara :

Foto 6. view Utara

- Sekolah Tarsisius

- Jalan menuju Jl. Batu Sari

- Ruko- ruko

U

Page 32: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

56

- Tampak jauh apartemen Anggrek

Timur :

-

Foto 7. view Timur

- Pertigaan Jl. Syahdan dan Jl. Rawa belong

- Ruko-ruko

- Perumahan penduduk

Selatan :

Foto 8. view selatan

- Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara

Page 33: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

57

Barat :

Foto 10. view barat

- perumahan padat penduduk

kesimpulan : view yang baik dari tapak ke luar yaitu yang menghadap ke

Jl. Rawa belong yaitu ke selatan dan timur, dan juga view yang

menghadap ke kampus Anggrek.

IV. 3. 3. Analisa Matahari

Page 34: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

58

Bentuk seperti ini mempunyai persamaan penerimaan

radiasi matahari pagi dan sore pada sisi barat-timur. Maka

bila memakai bentuk persegi seperti ini harus dipikirkain

desain fasade yang baik agar meminimalisasi radiasi

matahari tersebut.

Bentuk persegai panjang, yang pada sisi panjangnya

menghadap utara selatan mempunyai penyelesaian yang

baik pada perletakan dan bentuk masa terhadap matahari.

Bentuk ini menerima sedikit efek buruk dari cahaya

matahari pagi-sore.

Kesimpulan : dari analisa ini maka didapatkan bahwa

orientasi masa bergantung dar pergerakan matahari.

Alternative 1 adalah bentuk massa persegi dengan perletakan

miring agar bidang bangunan tidak terkena radiasi matahari

secara maksimal. Sedangkan alternative 2 yaitu dengan

menggunakan massa persegi panjang yang sisi

memanjangnya menghadap utara-selatan dengan tujuan yang

sama.

Alternatif 1 Alternatif 2 U

Page 35: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

59

IV. 3. 4. Analisa Kebisingan dan Polusi Udara

Kesimpulan : dari analisa kebisingan maka didapatkan perletakan

masa yang menjorok ke dalam. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan

privasi dan menghindari bising dan polusi kendaraan bermotor yang

berasal dari Jl. Rawa Belong. Dan dari analisa ini maka didapatkan

perletakan vegetasi hijau untuk meminimalkan dampak negatif dar

polusi udara dan kebisingan.

Page 36: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

60

IV. 3. 5. Analisa Sirkulasi Dan Entrance

Dalam hal ini ditentukan berdasarkan :

• Kejelasan : jalan masuk ke area apartemen tidak membingungkan

dan jelas

• Keamanan : kemudahan di dalam pengawasan pada jalur keluar

masuk kendaraan dan manusia. Baik dari tapak ke lingkungan

maupun di dalam tapak itu sendiri.

• Privasi : bangunan apartemen adalah salah satu bangunan yang

menuntut privasi yang sangat tinggi. Maka dari itu sebaiknya

sirkulasi tidak mengganggu privasi penghuni.

• Servis : untuk sirkulasi kendaraan juga harus diperhatikan jalur untuk

kendaraan servis yang dapat melayani setiap masa bangunan di

dalam tapak.

Untuk entrance dibagi dalam beberapa jenis:

1. Entrance kendraan bermotor

2. Entrance manusia

Ke dua entrance ini harus dipisah agar tidak terjadi cross.

Pemilihan entrance dipilih berdasarkan arus kedatangan terbesar dan

juga memerhatikan jalur sirkulasi kendaraan yang sudah ada di jalan

raya.

Page 37: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

61

Foto 11. Penghalang Jalan Masuk

Kendala pada entrance : adanya pemblokiran jalan yang ada di

pertigaan tepat di depan tapak. Hal ini menyulitkan kendaraan yang

ingin masuk dari Jl. K. H. Syahdan.

Page 38: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

62

Perencanaan sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan menjadi :

1. Sirkulasi kendaraan

Pergerakan dalam tapak yang dilalui oleh penghuni maupun

pengunjung. Perencanaan ini berasal dari jalur masuk sampai

keluar area tapak. Agar tidak terjadi gangguan pada sirkulasi

kendaraan dengan sirkulasi manusia maka direncanakan :

- Pemisahan antara sirkulasi kendaraan dengan manusia.

- Akses keluar masuk kendaraan terpisah dan jelas.

- Jumlah area parkir yang memadai.

2. Sirkulasi manusia

Pencapaian manusia dari dan menuju ke Apartemen

atau bangunan retail yang dilakukan oleh penghunI,

pengelola, pengunjung, dan pemilik. Oleh sebab itu harus

direncanakan :

- jalur sirkulasi yang jelas antara pejalan kaki dan

kendaraan bermotor.

- Faktor keamanan dan kenyamanan harus diutamakan

agar pejalan kaki dapat berjalan dengan aman dan

nyaman. Misalnya dengan memberikan penerangan

pada jalur pedestrian, pengerasan pedestrian yang baik,

atau memberikan perlindungan jalur pedestrian dari

sinar matahari dengan diberi penutup yang permanent.

Page 39: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

63

- Direncanakan juga penanaman vegetasi agar terlindung

dari sinar matahari dan memberi efek teduh.

Alternatif 1 digunakan untuk kendaraan penghuni.

Alternatif 2 digunakan untuk jalur kendaraan servis.

Jalur ini memungkinkan untuk kendaraan srvis melayani

setiap masa bangunan. Jalur ini juga dipakai intuk kendaraan

motor, karena perencanaan parkir motor berada di basement

bangunan apartemen.

Page 40: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

64

Jenis pola Sirkulasi Dalam Tapak dapat dilihat pada table di

bawah ini :

Kesimpulan :

Dari macam-macam pola di atas maka dipilih pola linier untuk sirkulasi

kendaraan, karena pola ini dinamis dan mudah intuk dikembangkan.

JENIS POLA ANALISA

LINIER

- pola sederhana

- mudah dikembangkan

- dinamis

RADIAL

- Memiliki cokal point sebagai pusat

- Sirkulasi menyebar

SPIRAL

- pergerakan berasal dari satu titik

- sulit beradaptasi dengan tapak

GRID

- pola teratur

- tidak memiliki orientasi

- cocok untuk topografi yang rata

Page 41: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

65

IV. 3. 6. Analisa Zoning

Berdasarkan analisa kondisi tapak, view, matahari, sirkulasi, dan

entrance maka dihasilkan komposisi zoning di bawah ini.

Kesimpulan : letak bangunan utama menjorok ke dalam agar terjaga

privasinya. Sedangkan bangunan yang bias diakses public diletakan di area depan

agar mudah di akses. Dan di daerah depan dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau

dan parkir.

IV. 3. 7. Analisa Tata Ruang Luar

Tata ruang luar dipengaruhi oleh alam lingkungan, di mana pada kasus

disini adalah lingkungan tropis. dapat diterapkan disini dengan membuat taman-

taman dengan konsep taman tropis.

Page 42: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

66

Dalam merancang ruang luar maka harus diperhatikan :

• Ruang luar harus dapat menciptakan suasana yang asri dan alami

• Ruang luar dirancang sedapat mungkin untuk dapat menurunkan

suhu di lingkungannya dengan cara penghijauan.

• Ruang luar harus dapat menunjang penampilan bangunan utamanya.

Tujuan dirancangnya ruang luar adalah untuk :

• Mendukung penampilan bangunan.

• Mempunyai fungsi sebagai paru-paru area disekitarnya.

• Sebagai ruang transisi atau penghubung antara lingkungan luar

dengan dalam tapak.

• Sebagai daerah resapan air hujan.

• Sebagai sarana rekreasi.

Perencanaan tata ruang luar dapat dipengaruhi oleh :

• Orientasi bangunan

Yang perlu diperhatikan adalah tata letak bangunan dalam

tapak dan bentuk tapak.

• Elemen pengisi ruang luar

Elemen pengisi ruang luar adalah :

1. Elemen lunak

Elemen ini adalah elemen hidup (vegetasi) yang mengisi lahan pada

tapak. Elemen ini mempunyai 3 fungsi yaitu :

- Fungsi estetis

Page 43: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

67

- Fungsii peneduh

- Fungsi pengarah

Foto 12. elemen lunak Foto. 13. Pohon-pohon

2. Elemen keras

Elemen keras meliputi semua benda mati yang berada pada ruang

luar. Misalnya seperti : lampu taman, gazebo, tempat duduk, tong

sampah, telepon umum, jalan setapak, pagar, jalur kendaraan,

lapangan olah raga, patung, kolam, dan lain lain.

Page 44: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

68

Foto 14. kolam renang Taman Rasuna Foto 15. perkerasan

Kesimpulan : Penghijauan dan desain taman yang baik sangat penting pada

perancangan ini, hal ini juga membuat iklim di sekitarnya menjadi lebih sejuk dan

mengurangi pemantulan panas matahari pada bangunan yang berakibat buruk bagi

bangunan itu sendiri. Perlu diperhatikan juga dengan perkerasan. Penghijauan harus

lebih banyak dari perkerasan.

Page 45: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

69

IV. 4. ANALISA BANGUNAN

IV. 4. 1. Analisa Bentuk Masa Bangunan

Ada dua alternatif pola massa yang digunakan di dalam apartemen, yaitu :

• Pola massa Tunggal

Sifat :

- Bangunan terpusat.

- Terkesan berskala besar.

- Pemeliharaan dan pengawasan mudah

- Pencapaian sirkulasi cepat dan efisien

• Pola Massa Majemuk

MASSA

BANGUNAN

A B

C

Page 46: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

70

Sifat :

- Bangunan menyebar dan berpusat pada satu titik.

- Pola letak yang dinamis.

- Dapat dibagi berdasarkan kelompok kegiatan yang

berbeda.

- Memerlukan lahan yang lebih luas dibandingkan

dengan yang bermassa tunggal.

- Dapat mengolah tapak lebih bebas dan dinamis.

Kesimpulan : pola yang dipilih adalah pola massa majemuk, karena :

• Bentuk massa tidak monoton.

• Pertimbangan terhadap sirkulasi udara.

• Pertimbangan terhadap pencapaian.

• Pertimbangan terhadap lingkungan sekitar.

• Pertimbangan terhadap pengaruh iklim di sekitarnya.

IV. 4. 2. Analisa Pola Sirkulasi Dalam Bangunan

Ada 2 jenis Sirkulasi yang digunakan yaitu :

• Sirkulasi Horizontal

Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang yang

satu dengan ruang yang lain.

Page 47: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

71

Jenis sirkulasi horizontal yang direncanakan yaitu :

1. Linear

Digunakan untuk sirkulasi pada bangunan retail dan antor

pengelola. Hal ini dukarenakan karena pola sirkulasi ini mempunyai

orientasi yang jelas pada satu arah. Bentuk ini juga memberikan

kemudahan pencapaian dan membentuk sirkulasi yang sederhana.

2. Radial

Berupa jalan yang berkembang dari satu titik. Bisa menyebar

atau berpusat pada satu titik. Pola ini digunakan pada sirkulasi dari

core ke unit hunian. Dengan pola ini penghuni akan lebih mudah

mencapai unit hunian mereka.

• Sirkulasi Vertikal

Digunakan untuk menghubungkan satu lantai dengan lantai

yang lainnya. Berdasarkan tinjauan teori, bila lebih dari 4 lantai

maka digunakan elevator atau lift.

o Elevator / Lift

Pada bangunan apartemen ini ada 2 macam lift yang digunakan,

yaitu :

• Lift penghuni

Page 48: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

72

• Lift barang

o Tangga

Tangga yang dipakai adalah :

- Tangga darurat

Sebagai tangga yang digunakan hanya

pada saat keadaan darurat seperti kebakaran.

Dimana pada saat itu alarm berbunyi dan

sistim lift mati. Letak tangga darurat juga

harus mudah dujangkau dengan jarak

maksimum 30m setiap titiknya, juga harus

dapat mudah dilihat, dan langsung keluar pada

area yang terbuka.

- Tangga dari semi basement menuju ke

area unit apartemen.

IV. 4. 3. Analisa Bentuk Bangunan Terhadap Iklim

Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup

dalam tempat tinggal, khususnya pada daerah tropis dengan udara yang

panas dan kelembaban udaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha

Foto 16. tangga

Page 49: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

73

untuk mendapatkan udara segar dari aliran udara alam semaksimal

mungkin. Untuk mendapatkan iklim mikro yang baik dalam bangunan di

daerah tropis kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang masalah

yang ditimbulkan oleh iklim dan bagaimana memanfaatkan iklim

menjadi lebih bersahabat dengan bangunan.

IV. 4. 3. 1. Bentuk Bangunan Terhadap Matahari

Tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan

alami adalah sebagai berikut :

1. Menghemat energi dan biaya operasional bangunan

(berhubungan dengan listrik).

2. menciptakan ruang yang sehat. Mengingat matahari

mempunyai sinar ultraviolet yang memberikan efek

psikologis dan kesehatan bagi manusia dan memperjelas

ruang.

3. mempergunakan cahaya alami sebagai penerangan

langsung maupun tak langsung.

Page 50: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

74

Pada umumnya, cahaya matahari jatuh ke permukaan

tanah/bangunan dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. cahaya matahari jatuh langsung pada bidang kerja.

2. refleksi cahaya matahari dari benda di luar bangunan dan masuk

melalui jendela.

3. refleksi cahaya matahari dari halaman yang kedua kalinya

dipantulkan oleh langit-langit.

4. cahaya yang jatuh di lantai dan dipantulkan lagi oleh langit-langit.

Refleksi matahari sangat dipengaruhi oleh bahan pemantulan

dan warna, sedangkan intensitas matahari yang masuk ke dalam

bangunan dopengaruhi oleh :

1. jenis bahan yang dipergunakan untuk jendela.

2. warna bahan pantulan. Misalnya warna dinding dan langit-langit.

Semakin cerah semakin banyak memantulkan cahaya.

3. luas bidang bukaan jendela.

4. pengaruh oleh kisi-kisi atau pohon.

Perlindungan terhadap matahari dapat dilakukan dengan cara :

• Vegetasi di sekitar bangunan.

• Elemen bangunan vertikal dan horizontal yang tidak tembus

cahaya.

Page 51: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

75

• Kaca pelindung matahari.

Elemen pelindung matahari :

• Tirai horizontal

- Cocok untuk posisi matahari tinggi

- Bentuk paling sederhana adalah : tritisan atap, balkon,

dan tirai. Tirai juga ada beberapa variasi yaitu krey,

awning, dan kajang.

• Tirai vertikal

Efektif pada posisi rendah, contohnya yaitu lamela

Foto 17. balkon dan overstek

Page 52: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

76

Kesimpulan: Elemen pelindung yang dipakai di dalam bangunan apartemen ini

adalah :

• Balkon yang juga dimodifikasi dengan lamela horizontal yang

ditempatkan pada bidang-bidang tertentu seperti tempat servis

untuk meminimalisasi efek negatif matahari.

• Pemakaian warna cerah pada bahan pemantul cahaya. Seperti

dinding, plafon, dan lantai.

Foto 18. Lamela

Page 53: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

77

IV. 4. 3. 2. Aliran Udara

Pengudaraan yang berkelanjutan di daerah tropis berfungsi terutama

untuk memperbaiki iklim ruangan udara yang bergerak menghasilkan penyegaran.

Penyegaran membantu terjadinya proses penguapan, yang berarti penurunan

temperatur.

Pendinginan melalui pengudaraan alami hanya dapat dilakukan bila

temperatur udara kurang dari temperatur kulit.

Pengudaraan yang baik yaitu pngudraan yang berkesinambungan, maksudnya

adalah udara yang masuk tidak berhenti di dalam ruangan itu tetapi mengalir

sehingga terjadi pergantian udara setiap waktu. Sistem seperti ini dinamakan sistem

ventilasi silang atau cross ventilation.

Page 54: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

78

IV. 4. 3. 3. Analisa Kulit Bangunan

Kulit bangunan berhubungan dengan :

- Material yang dipakai

- Warna kulit bangunan

Berdasarkan Lampiran 6, maka didapatkan beberapa bahan yang

mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan iklim tropis seperti :

- Tahan terhadap hujan

- Tahan Angin dan cuaca

- Mempunyai daya serap dan hantar pana syang kecil

- Mempunyai daya pantul yang besar.

Sedangkan warna-warna yang dipilih adalah warna-warna cerah /

terang agar dapat memantulkan cahaya matahari secara optimal.

Misalnya : putih, krem, warna-warna pastel.

IV. 4. 4. Analisa Struktur Dan Konstruksi Bangunan

Pemilihan system struktur pada banguna apartemen didasari oleh

beberapa criteria berikut, yaitu :

• Faktor teknis bangunan meliputi : kekakuan, kekuatan,

kestabilan, keamanan.

Page 55: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

79

• Faktor kebutuhan fungsi ruang dan penempatan utilitas.

• Keadaan fisik tanah dan kondisi sekitar

• Faktor ekonomis.

Struktur terbagi aras 2 macam, yaitu :

Sub Stucture

Adalah bagian langsung yang berhubungan dengan fisik tanah dan

bekerja meneruskan beban-beban peralihan dari upper structure ke dalam

tanah (biasa disebut pondasi).

Faktor jenis, kondisi, dan daya dukung tanah sangat berperan

menentukan dalam pemilihan jenis sub struktur atau pondasi yang akan

digunakan di dalam perancangan.

Jenis –jenis sub structure :

o Pondasi tiang

Jenis pondasi ini digunakan untuk bangunan di atasnya

sampai dilapisan tanah keras. Pondasi ini dapat berupa beton

bertulang, baja, atau komposit yang berbentuk persegi atau

lingkaran.

Berdasarkan pemasangannya terbagi menjadi 2 jenis :

• Pondasi Tiang

Dibuat dengan cara pracetak dengan bentuk persegi

atau lingkaran, kemudian dipancangkan sampai ke lapisan

tanah keras dengan memakai alat pancang khusus.

Page 56: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

80

Keuntungan:

- Pelaksanaan relatif cepat.

- Bila di dalam proses pracetaknya ketat maka

kekuatannya dapat diandalkan.

Kerugian :

- Butuh alat transportasi yang besar dalam

pengantaran ke lokasi proyek.

- Menimbulkan getaran yang besar dan

keributan di sekitar bangunan pada waktu

pemasangan.

• Pondasi Tiang Bor

Pengeboran dengan alat khusus pada kedalaman

tertentu, kemudian dipasang pipa penahan tanah / casting

agar tanah tidak runtuh menutupi lubang, kemudian dicor

dengan beton tulang menggunakan spiral, setelah iti casting

lalu dicabut berangsur.

Keuntungan :

- Tidak menimbulkan bising.

- Memiliki diameter yang lebih besar dari jenis

sebelumnya.

Kerugian :

- Kedalaman alat bor terbatas.

- Pemakaian bahan tidak ekonomis.

Page 57: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

81

- Kurang praktis dalam pemasangannya.

o Pondasi Rakit / Raft Pondation

Prinsip penyaluran gayanya yaitu penyebaran

beban seluas pondasi, dan dapat memberikan kekuatan

tertentu pada pondasi dalam menghadapi keadaan tanah yang

lemah secara merata. Prinsip perhitungan pondasi ini adalah

berat gedung berikut pondasi sama dengan yang dipindahkan.

Bentuk pondasi ini terbagi atas 2 jenis, yaitu :

1. Pondasi Pelat Datar

2. Pondasi Pelat Berongga

Kesimpulan :

Pemilihan sistem struktur pada perencanaan bangunan

apartemen adalah Pondasi Tiang Bor. Dengan pertimbangan :

• Kondisi fisik tapak

• Lingkungan di sekitar tapak yang merupakan kawasan padat

penduduk.

Upper Structure

Elemen bangunan yang berfungsi menyalurkan beban bangunan,

beban hidup maupun beban lateral ke pondasi baik secara vertical

maupun horizontal. Pada bangunan apartemen ini upper structure

yang dipakai adalah strutur rangka kaku. Terdiri dari balok

horizontal dan vertical yang dihubungkan di dalam bidang core.

Page 58: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

82

Analisa pemilihan bahan struktur kaku :

Berdasarkan analisa di atas maka bahan yang dipilih adalah struktur

beton bertulang dengan pertimbangan lebih kuat, tidak mudah

berkarat, kuat terhadap gaya tekan, dan fleksibel terhadap desain

rancangan.

Upper Structure yang dipakai adalah :

Komponen vertikal

• Core

- Berfungsi sebagai tangga, lift, dan utilitas

- Menghasulkan ruang bebas kolom

No. Beton Bertulang Baja

1. Tidak mudah berkarat

karena lapisan tulangan

terlindung oleh lapisan

beton.

Baja lebih mudah berkarat.

2. Di dalam pelaksanaannya

memerlukan waktu yang

relatif karena perlu desit dan

dicor dalan perletakannya.

Pada pelaksanaannya

memerlukan waktu yang

lebih cepat dibandingkan

beton.

3. Mudah menghasilkan desain

yang dinamis karena dapat

dicor ditempat sesuai yang

diinginkan.

Desain yang dihasilkan

bentuknya kurang fleksibel

Page 59: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

83

• Strutur Rangka

Menggunakan unsure balok dan kolom. Sistem ini

juga mempunyai daya tahan gempa yang baik.

Komponen horizontal

• Balok

Penyalur beban menuju kolom. Memperkaku struktur

sekaligus mengikat komponen struktur vertikal.

• Plat Lantai

Fungsi dari plat lantai adalah :

- memisahkan ruang atas dan bawah.

- Menambah kekuatan dan kekakuan pada bangunan.

- Sebagai tempat berpijak penghuni.

Tebal plat lantai desesuaikan dengan lebar bentangan, dan

bahan konstruksi platnya.

IV. 4. 5. Analisa Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang

digunakan untuk mendukung dan menunjang unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,

keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas di dalam bangunan.

Perancangan utilitas terdiri dari :

• Plambing Dan Sanitasi

Peralatan plumbing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan pada suatu bangunan. Peralatan tersebut terdiri dari :

Page 60: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

84

1. Penyediaan air bersih

Air di dalam kebutuhannya dapat dibagi menjadi : air

bersih dan air kotor. Sumber air yang dipakai di dalam

perancangan ini adalah : air PAM dan air dari dalam

tanah dengan menggunakan deep well(kedalaman 50-100

m) sebagai cadangan.

2. Penyediaan air panas.

Pada penyediaan air panas digunakan water heater pada

setiap unit. Hal ini dikarenakan kebutuhan setiap unit

hunian berbeda-beda, tergantung dari si pemakai unit

tersebut.

3. Pembuangan air kotor

air kotor disini dibagi menjadi : grey water

(air bekas cucian), black water (air limbah dan

kotoran manusia), dan air hujan. Untuk

plumbingnya dugunakan PVC. Untuk air limbah

kotoran manusia digunakan septic tank berukuran

besar yang dinamakan STP (sewage Treatment

Plant).

4. untuk kebutuhan lainnya

seperti : Sprinkler, air untuk hidran, kolam

renang, air mancur pada taman, dll

• Keamanan

Page 61: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

85

1. Kebakaran

Klasifikasi bangunan menurut ketahanannya

terhadap api adalah kelas B, yaitu strutur harus tahan

terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam.

Penanggulangan kebakaran dengan menggunakan

tangga darurat yang harus dilengkapi dengan pintu

tahan api (minimum 2 jam) dengan arah bukaan ke

dalam. Bangunan ini juga harus dilengkapi dengan

sistem pendektesian dini atau alarm.

Alat-alat pencegah kebakaran yaitu :

Hidran kebakaran

Sprinkler

Peralatan Pemadam Kebakaran

Fire Dumper

Smoke and Heat Ventilating

Vent and Exhaust

2. CCTV (Closed Circuit Television) dan Security

System

Alat yang berfungsi untuk memonitor suatu

ruangan melalui layer televisi. Dalam system ini

peralatan yang diperlukan adalah:

Kamera

Monitor Televisi

Page 62: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

86

Kabel Koaxial

Timelaps video recorder

Ruangan sekuriti

3. Penangkal Petir

Sistem yang dipakai pada bangunan apartemen

ini adalah system Faraday. sistem ini cukup praktis

dan pemasangannya mudah.

• Pengudaraan

Pengudaraan pada bangunan ini ada 2 cara, yaitu dengan

pengudaraan alami dan buatan. Pengudaraan alami dengan

memberikan bukaan pada daerah yang diinginkan. Sedangkan

pengudaraan buatan yaitu dengan pendingin udara (AC). AC yang

dipakai pada bangunan ini adalah AC split yang tersedia pada setiap

unit.

• Penerangan

Pencahayaan Alami

Sangat mengandalkan matahari. Matahari adalah sumber

pencahayaan alami yang paling banyak manfaatnya dan paling

mudah didapatkan. Tujuan pencahayaan alami dalam banguna adalah

sebagai berikut :

- menghemat energi dan biaya operasional bangunan

Page 63: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

87

- menciptakan ruangan yang sehat mengingat sinar

ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi

manusia dan memperjelas kesan ruang.

Maka untuk pencahayaan alami di dalam bangunan, selain

menggunakan bukaan dan jendela digunakan void.

Pencahayaan Buatan

Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari PLN.

Pencahayaan alami dari tenaga listrik dan dipancarkan oleh lampu

mempunyai keuntungan sebagai berikut :

- tidak tergantung oleh cuaca

- dapat digunakan setiap waktu

- intensitas cahaya dapat diatur

- radiasi panas rendah

Kerugian :

- biaya operasional yang mahal

- perlu perawatan

- butuh energi listrik

void

Page 64: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

88

Untuk sumber energinya yaitu menggunakan PLN dan

Generator Set sebagai cadangan.

• Telepon

Perancangan komunikasi disini adalah telepon . dalam

perencanaannya sistem telepon harus menggunakan sistem hubungan

seperti hubungan untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran

dalam lantai (floor duct). Selain itu diperlukan sistem panel-panel

atau terminal telepon yang biasa disebut sistem PABX (Private

Automatic Branch Exchange).

• Transportasi Dalam Bangunan

Sistem transportasi bangunan menggunakan sistem vertikal

yaitu elevator / lift.

Lift dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Lift penumpang

2. Lift barang

Lift yang digunakan di dalam bangunan ini adalah lift penumpang

berkapasitas 20 orang (1350 kg). perhitungan lift adalah :

h = ketinggian floor to floor

s = detik (waktu tumggu)

n = banyaknya lantai

m = banyaknya orang di dalam lift

Page 65: BAB IV ANALISA - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00031-AR-Bab 4.pdfSeperti : bisnis centre, mini market, laundry, kos-kosan, rumah makan, ... Dari analisa kebutuhan

89

T = (2h+4s)(n-1) + s(3m+4) = (2x4+4x2)(8-1) + 2(3x20+4) = 114,4 s

s 2

N =Lnetto x n x o,o4 x T = 669,6 x 8 x 0,04 x 114,4 = 25712,6 =1,02 ~ 1

300 x Pb x m 300 x 4 x 20 24000

WT = T / N = 114,2 : 2 = 57,1 s

• Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah dibedakan menjadi 2 macam yaitu

pembuangan sampah organik dan non organik.Yang harus

dipersiapkan adalah :

1. Boks-boks yang letaknya di tempat-tempat servis di setiap lantai.

2. Boks penampungan di bagian palin bawah berupa ruang/gudang

dengan dilengkapi kereta bak sampah.

IV. 4. 6. Analisa Material Bangunan

Berdasarkan lampiran 6, material yang dipakai di dalam bangunan

ini adalah :

Dinding : bata, plester, dan adukan, derta dilapisi cat.

Kaca : kaca sorong 2 lapis dengan pelapis anti UV. Atau sun screen.

Kusen : alumunium prefab.

Atap : genteng atau dak beton.

Material ini dipilih yang ramah terhadap lingkungan sekitar dan juga

iklim tropis basah.