pola interaksi antara suku bugis dan suku makassar … · kata kunci: pola interaksi, suku bugis...

410
SIMOTION D4x5- 2 ___________________ ___________________ _________________________________________________________________________ ___________________ ___________________ ___________________ _ __________ ___________________ ___________________ SIMOTION SIMOTION D4x5-2 Manuale di installazione e messa in servizio Valido per SIMOTION D4x5-2, CX32-2, CBE30-2 e TB30 02/2012 Prefazione Descrizione 1 Montaggio 2 Collegamento 3 Messa in servizio (hardware) 4 Parametrizzazione/indirizza mento 5 Messa in servizio (software) 6 Manutenzione ordinaria e straordinaria 7 Diagnostica 8 Progettazione di I/O locali dell'azionamento (senza assegnazione simbolica) A Norme e omologazioni B Direttive ESD C

Upload: others

Post on 07-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR DI

PULAU KARANRANG KABUPATEN PANGKEP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

SITTI RAHMI

NIM : 105381117016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JANUARI, 2021

HALAMAN JUDUL

Page 2: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 3: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 4: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 5: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 6: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

vi

MOTTO

Terus bekerja keras untuk mencapai sesuatu dengan bersungguh-sungguhdan

berserah pada Nya hingga orang lain yang tidak tau prosesnya berhenti

memandang sebelah mata.

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain.” (Q.S Al-Insyirah 6-7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik, Kupersembahkan karya ini sebagai darma baktiku untuk Ajji dan

Ummiku tercinta serta Kakak, Adik, Keluarga Besar dan Kekasihku tersayang.

Page 7: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

vii

ABSTRAK

Sitti Rahmi, 2021. Pola Interaksi Antara Suku Bugis dan Suku Makassar Di

Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep.Skripsi. Jurusan Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dibimbing oleh Eliza Meiyani sebagai pembimbing I dan Andi Nursida. sebagai

pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat dalam

satu pulau mempunyai dua suku dan menjalankan Pola Interaksi yang bersuku

bugis dan suku makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu. Metode

penelitian ini merupakan kualitatif dengan menerapkan pendekatan sosial cultural

dan metode fenomenologi, dengan jumlah informan kunci 11 orang, informan

utama 3 orang, dan informan tambahan 5 orang. Teknik analisis data 1) Tahap

Reduksi Data, 2) Tahap Penyajian Data, 3) Tahap Verifikasi Data. Serta Teknik

keabsahan data 1) Triangulasi Sumber, 2) Triangulasi Teknik, 3) Triangulasi

Waktu.

Hasil penelitiaan ini menjelaskan bagaimana Pola Interaksi Masyarakat di

Pulau Karanrang yang bersuku bugis dan suku makassar dalam menjalin interaksi

dengan baik dikarenakan kesamaan tempat tinggal baik mengenai kerja sama,

gotong royong dan juga konflik serta pertikaian yang terjadi didalam kehidupan

bermasyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu.

Kata Kunci : Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang.

Page 8: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

viii

ABSTRACT

Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction Between Bugis and Makassar Tribe in

Karanrang Island, Pangkep Regency. A thesis of Sociology Education Depart-

ment, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University of

Makassar. Supervised by Eliza Meiyani as supervisor I and Andi Nursida. as a

supervisor II.

The main objective of this study was to determine how people in one island

have two tribes and carry out the interaction pattern of the Bugis and Makassar

tribes in Karanrang Island, Mattiro Bulu Village. This research method was using

qualitative, was applying a socio-cultural approach and phenomenological meth-

ods, were using 11 key informants, 3 main informants, and 5 additional inform-

ants. Data analysis techniques were 1) Data Reduction Stage, 2) Data Presentation

Stage, 3) Data Verification Stage. As well as data validity techniques were 1)

Source Triangulation, 2) Technical Triangulation, 3) Time Triangulation.

The results of this research was explain how the Pattern of Community In-

teraction on Karanrang Island, who are Bugis and Makassar tribe, have good in-

teractions due to the similarity of places to live both regarding cooperation, mutu-

al cooperation and also conflicts and disputes that occur in community life in

Karanrang Island, Mattiro Bulu Village.

Keywords: Interaction Patterns, Bugis and Makassar Tribe, Karanrang Island.

Page 9: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’alaatas segala limpahan

rahmat, hidayat dan karunia. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan

kita baginda Nabi Muhammad Salallahhu Aiaihi Wasallam, beserta keluarga dan

sahabat-sahabatnya. Sosok teladan umat dalam segala perilaku keseharian yang

berorientasi kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Alhamdulillah atas hidayah dan

inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pola Interaksi Antara Suku Bugis dan Suku Makassar Di Pulau Karanrang

Kabupaten Pangkep.” Yang merupakan salah satu syarat guna menempuh ujian

skripsi gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, ilmu pengetahuan motivasi beserta

do’a kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Keberhasilan dalam

penyelesaian skripsi ini tidak hanya terletak pada diri peneliti semata tetapi

tentunya banyak pihak yang memberikan sumbangsi khususnya kepada kedua

orang tuaku, ibunda tercinta Hj. Rasna dan ayahanda tercinta H. Baharuddin yang

selama ini telah memberikan dukungan do’a yang tidak pernaha putus dan tidak

dapat saya balaskan dengan apapun itu serta kakak ku tercinta Aswar dan

Muhammad As’ad, S.Pd dan Adik ku tercinta Sudarmi dan Risdayanti. Kekasihku

Muhammad Waldi dan Keluarga Besarku tercinta yang selalu memberikan

Page 10: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

x

dukungan, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang terhormat Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

menimba ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini, Bapak Erwin Akib, M.Pd.,

Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd. selaku ketua prodi

Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang selalu memberikan semangat dalam pengerjaan

skripsi, Ibu Prof. Dr. Eliza Meiyani, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah

memberikaan saran, motivasi dan sumbangan pemikiran kepada penulisan

sehingga tersusunnya skripsi ini, Bapak Andi Nursida, S.Pd, M.Pd. selaku

Pembimbing II yang dengan penuh ketelitian dan kesabaran membimbing dalam

menyelesaikan skripsi ini, Kak Andi Isma Mahmud, S.Pd, M.Pd serta kakak-

kakak yang telah mendampingi dan mendaftarkan saya ke kampus tercinta

Universitas Muhammadiyah Makassar, Sahabatku yang seperjuangan didunia

perkuliahan ini serta temann Kelas Sosiologi E 2016 , yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, jangan cepat puas dengan hasil yang dicapai dan sampai

jumpa dipuncak kesuksesan dan terima kasih atas dukungannya, Teman-teman

Magang 3 dan P2K yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas

segala dorongan dan motivasi yang diberikan untuk peneliti, Semua pihak yang

tidak sempat saya sebutkan satu persatunyang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Page 11: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xi

Demikianlah mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT melimpahkan

pahala yang berlipat ganda atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti

dalam menyelesaikan skrisi ini, Aamiin Yarobbl Alamin.

Makassar , 23 Januari 2021

Peneliti

Sitti Rahmi

Page 12: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv

LEMBAR PERJANJIAN ................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

ABSTRACT.................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii

BAB I ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6

E. Defenisi Operasional .............................................................................................. 7

1. Pola Interaksi Sosial ........................................................................................... 8

2. Suku ................................................................................................................... 8

3. Manusia dan Masyarakat .................................................................................... 9

BAB II ............................................................................................................................. 10

KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................ 10

A. Kajian Konsep ...................................................................................................... 10

1. Konsep Pola Interaksi Sosial ............................................................................ 10

2. Konsep Suku .................................................................................................... 16

3. Konsep Masyarakat .............................................................................................. 22

B. Kajian Teori ......................................................................................................... 24

Page 13: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xiii

1. Teori Interaksi Sosial (George Simmel) ........................................................... 24

2. Teori Tindakan Sosial (Max Weber) ................................................................ 29

3. Penelitian Relevan ................................................................................................ 30

D. Kerangka Pikir ..................................................................................................... 33

BAB III ............................................................................................................................ 36

METODE PENELITIAN ................................................................................................. 36

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................................................. 36

1. Jenis Penelitian ................................................................................................. 36

2. Pendekatan Penelitian....................................................................................... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................... 37

1. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 37

2. Waktu Penelitian ................................................................................................. 37

C. Informan Penelitian ............................................................................................. 38

D. Fokus Penelitian ............................................................................................... 38

E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 38

F. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 40

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 40

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 42

I. Teknik Keabsahan Data .................................................................................... 43

J. Etika Penelitian ................................................................................................ 45

BAB IV ............................................................................................................................ 46

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................................................. 46

A. Sejarah Pulau Karanrang ...................................................................................... 46

B. Letak Geografis dan Jumlah Penduduk ................................................................ 48

C. Keadaan Pendidikan ............................................................................................. 49

D. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................................. 50

E. Keadaan Ekonomi ................................................................................................ 51

F. Keadaan Sosial Budaya ........................................................................................ 53

G. Keadaan Aktivitas Masyarakat pada Umumnya ................................................... 54

BAB V ............................................................................................................................. 56

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ 56

Page 14: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xiv

A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 56

1. Pola Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang .. 56

2. Dampak Pola Interaksi Sosial Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di

Pulau Karanrang ....................................................................................................... 66

B. Pembahasan ............................................................................................................. 73

1. Pola Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang .. 73

2. Dampak Pola Interaksi Sosial Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di

Pulau Karanrang ....................................................................................................... 80

3. Cara Kerja Teori....................................................................................................... 83

4. Nilai Kebaruan (Novelty) ......................................................................................... 83

BAB VI ............................................................................................................................ 85

PENUTUP ....................................................................................................................... 85

A. Simpulan .............................................................................................................. 85

B. Saran ........................................................................................................................ 86

1. Bagi Tempat Penelitian ........................................................................................ 86

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ..................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 87

LAMPIRAN..................................................................................................................... 89

DOKUMENTASI ............................................................................................................ 94

RIWAYAT HIDUP........................................................................................................ 101

Page 15: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Nama Tabel Halaman

Tabel III.1 Waktu Penelitian 45

Tabel IV.1 Jumlah Penduduk Pulau Karanrang 48

Tabel IV.2 Tingkat Bangunan Fisik Sekolah 50

Page 16: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Nama Tabel Halaman

Gambar II.1 Sosiometri 13

Gambar II.2 Bentuk-bentuk pola interaksi 14

Gambar II.3 Kerangka Konsep 35

Page 17: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara dengan ke padatan penduduk dan

memiliki beragam suku, adat, ras dan agama tapi itu tidak menjadi penghalang

untuk berada dalam satu lingkungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk

memenuhi kebutuhan alamiah manusia.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antara orang perorangan, antara kelompok – kelompok manusia,

maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial

antara kelompok kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai

suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota – anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok kelompok manusia terjadi pula di dalam

masyarakat. Interaksi tersebut lebih dominan di lihat apabila terjadi benturan

antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial

hanya berlangsung antara pihak - pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah

pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan

hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh

terhadap sistem sosial sebagai akibat hubungan termaksud (Soekanto, 2002 : 15) .

Manusia pada umumnya, dilahirkan seorang diri, tetapi hidup

bermasyarakat menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Sisi individualitas

manusia tidak bisa menolak sisi sosialnya untuk berkomunikasi, bergaul dan

Page 18: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

2

bekerjasama dengan manusia lain, sebab itulah kesendirian manusia tidak bisa

meninggalkan masyarakatnya karena kita butuh untuk berinteraksi dengan orang

lain sebagai kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Bentuk interaksi yang ada

dalam masyarakat akan melahirkan sifat asosiatif yang berarti kerja sama timbal

balik anatara individu atau kelompok satu dengan lainnya sehingga menciptakan

pencapaian tujuan bersama. Sedangkan, Pola interaksi akan melahirkan sifat

disosiatif yang artinya lebih mengarah pada terjadinya persaingan bahkan

menimbulkan konflik antar individu atau kelompok satu dengan lainnya.

Dalam satu masyarakat baik pedesaan maupun perkotaan pasti terdapat

suatu proses sosial, dimana dapat berupa Interaksi Sosial, ini merupakan syarat

utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-

hubungan sosial yang dinamis. Interaksi pasti terdapat di dalam masyarakat tidak

terkecuali pada masyarakat desa yang mana mereka mempunyai ikatan batin yang

kuat sehingga hubungan bermasyarakat lebih kuat.

Salah satu hal nya yang sangat menarik untuk kita bahas yaitu masyarakat

pedesaan di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring

Utara Kabupaten Pangkep yang berpenduduk >3000 memiliki dua Suku yakni

masyarakat Suku Bugis 23% yang berada dibagian Barat Laut Pulau Karanrang

dan masyarakat Suku Makassar 77% dan yang mendominasi adalah Suku

Makassar dan memiliki sejarah yang sangat menarik untuk dibahas mengenai

kedua Suku tersebut tapi dengan demikian dikatakan sebagai standar dan

pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli tolong

Page 19: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

3

menolong, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian,

kehidupan moral sosial dan lain-lain. Dengan memiliki dua suku didalam satu

pulau membuat pola interaksi antar suku bugis dan suku makassar itu sendiri tidak

begitu sulit dalam berinteraksi seperti misalnya penduduk suku bugis berinteraksi

dengan sesama suku bugis menggunakan bahasa daerah Bugis baik dengan

perindividu maupun dengan kelompok, begitupun dengan masyarakat bersuku

makassar berinteraksi dengan sesama masyarakat suku makassar menggunakan

bahasa daerah Makassar baik antar individu ataupun kelompok yang berada di

wilayah suku makassar tapi beberapa warga yang tidak menguasai kedua bahasa

daerah membuat interaksinya terbatas.

Tetapi jika suku Bugis dan suku Makassar bertemu dan ingin berinteraksi

semisal berada di Acara Pesta pengantin, Hajatan, ataupun pesta demokrasi kedua

masyarakat berbeda suku ini menggunakan bahasa daerah di wilayah mana

mereka berada jika acara tersebut berada di wilayah suku Bugis maka masyarakat

suku Makassar akan menggunakan bahasa daerah Bugis untuk kelancaran dalam

berinteraksi, jika acaranya berada di wilayah suku Makassar juga otomatis mereka

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Makassar. Sejatinya walaupun di

Pulau Karanrang ini memiliki dua Suku tetapi masyarakatnya menguasai bahasa

daerah kedua Suku tersebut untuk melancarkan pola interaksi sesama masyarakat

walaupun berbeda Suku, karena masyarakatnya bisa dikatakan masih menganut

pemikiran kontemporer dan belum menggunakan bahasa Indonesia bahkan untuk

orang tua atau warga yang tidak bersekolah tidak mengetahui berbahasa Indoneisa

tetapi lebih menguasai bahasa melayu zaman dulu.

Page 20: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

4

Orang kota membayangkan bahwa bahwa desa ini orang bergaul dengan

rukun, tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi dengan berdekatan, justru mudah

terjadi konflik ataupun persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan

sehari-hari. Seperti halnya tanah, gengsi, perbedaan kaum muda dan kaum yang

lebih tua, serta antara pria dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman

pada konstelasi tertentu ada benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja

keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di Desa. Seperti

misalnya, Di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep yang memiliki keunikan di

antara Pulau yang berada di Kabupaten Pangkep karena di Pulau Karanrang

memiliki dua Suku yakni Suku Bugis dan Suku makassar yang hidup secara

berdampingan walaupun memiliki wilayah tertentu bagian Suku Bugis itu berada

di bagian Timur hingga Tenggara dan wilayah bagian suku makassar yakni bagian

Selatan hingga Timur Laut.

Selama saya selaku Peneliti tinggal dan menetap di Pulau Karanrang sejak

lahir sampai bisa memahami lingkungan dan mengerti persoalan Interaksi Sosial

saya bisa mengatakan bahwa Interksi sosialnya sangat baik dan tolong menolong

yang sangat baik antara Suku Bugis dan Suku Makassar misal dalam satu warga

suku melakukan kegiatan atau acara keluarga seluruh masyarakat pasti bisa

terlibat untuk membantu tidak hanya orang-orang yang satu suku saja dan itu

sudah terjalin dari zaman dahulu hingga sekarang tidak ada yang berubah, rasa

tolong menolong yang sangat tinggi tetapi terkadang juga terjadi perselisihan

antar suku atau masyarakatnya itu sendiri terlebih bagi yang masih muda memiliki

emosi dan rasa ingin tahu tinggi biasa membuat masalah atau pertikaian antara

Page 21: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

5

Remaja Suku Bugis dan Suku Makassar bertikai tapi tidak berlangsung lama

karena selalu di musyawarahkan antar keluarga. Seperti kita ketahui bersuku-suku

dan berbangsa-bangsa itu telah diriwayatkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an

Surah AL-Hujurat ayat 13.

قباٮ للتعارفواي كمشعوباو ىوجعلن انث نذكرو كمم ٮكمايهاالناساناخلقن ق ا

لل ن اكرمكم ا ليمانال

خبير

Artinya :

Wahai Manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, yang paling muliadi

antara kamudi sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. sungguh, Allah Maha

Mengetahui, Maha teliti.

Gejala-gelaja sosial yang menarik sehingga saya ingin meneliti mengenai Pola

Interaksi di Pulau Karanrang yaitu apakah setelah interaksi antar suku ini sangat

terjalin dengan baik dari zaman dulu hingga kini pernah mengalami adanya

ketimpangan penghasilan mengakibatkan perselisihan setiap masyarakatnya dan

menimbulkan masalah dan selain Nelayan apakah ada Mata pencahariaannya yang

lain dilakukan untuk mencari rezeki karena stigma masyarkat kota selalu

mengatakan orang-orang yang tinggal di pulau adalah orang “berada”/kaya.

Hal ini mendasari peneliti untuk mengkaji bagaimana kehidupan masyarakat

Pedesaan di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep dengan Judul “Pola Interaksi

Antara Suku Bugis dan Suku Makassar Di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep”

Page 22: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

yaitu :

1. Bagaimanakah pola interaksi sosial yang diterapkan Masyarakat suku Bugis

dan Suku Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan

Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep berdasarkan Asosiatif dan

Disosiatif ?

2. Bagaimanakah dampak Pola Interaksi Sosial masyarakat Suku Bugis dan

Suku Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang

Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yaitu :

1. Untuk mengetahui Pola Interaksi Sosial yang diterapkan Masyarakat suku

Bugis dan Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan

Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep berdasarkan Gotong Royong,

kerja sama, Persaingan dan konflik.

2. Untuk mengetahui dampak dari Pola Interaksi Sosial bagi masyarakat Suku

Bugis dan Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan

Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

Page 23: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

7

1. Manfaat Praktis

Secara teoritis dari penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna

untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam hal Pola Interaksi Antara

Suku Bugis dan Suku Makassar yang Berada Di Pulau Karanrang Desa Mattiro

Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep.

2. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan bisa melengkapi kajian tentang Pola Interaksi

Antara Suku Bugis dan Suku Makassar yang Berada Di Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten

Pangkep, khususnya untuk jurusan sosiologi fakultas keguruan dan ilmu

pendidkan Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Secara sosial bisa menyumbangkan pemahaman tentang bentuk-bentuk Pola

Interaksi Antara Suku Bugis dan Suku Makassar yang Berada Di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara

Kabupaten Pangkep.

c. Bagi Peneliti : Penilitian diharapkan menambah pengetahuan mengenai Pola

Interaksi Sosial pada lokasi yang di teliti dan dapat mengaplikasikan dalam

kehidupannya.

E. Defenisi Operasional

Setelah beberapa konsep yang diuraikan dalam hal yang berkaitan dengan

penelitian ini, maka untuk mempermudah dalam mencapai tujuan. Peneliti perlu

Page 24: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

8

menyusun defenisi operasional yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam

penelitian ini, antara lain :

1. Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial adalah bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu

dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok bersifat

dinamis dan mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut diulang

menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama akan

terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Pola interaksi sosial memiliki ciri-

ciri yang pertama yaitu berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya,

kedua merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik

yang merupakan hasil dari kegiatan tadi, ketiga mengandung dinamika. Artinya,

dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai keadaan nilai sosial yang di proses,

baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun kehancuran, dan yang ke empat

tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan tertentu. Berarti interaksi sosial dapat

terjadi kapan dan dimanapun, dan dapat berakibat positif atau negatif terhadap

kehidupan di lingkungan masyarakat.

2. Suku

Suku adalah kelompok etnik, etnis atau suku bangsa adalah suatu golongan

manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan

sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas

suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut

seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku dan ciri-ciri bilogis.

Page 25: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

9

3. Manusia dan Masyarakat

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia satu dengan lainnya saling

membutuhkan. Manusia saling melengkapi kebutuhan interaksi sosial melalui

sebuah komunikasi. Manusia dikatakan makhluk sosial yaitu makhluk yang di

dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

Sedangkan pada,

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sistem semi tertutup

atau semi terbuka, serta melakukan interaksi antara individu-individu yang berada

dalam kelompok tersebut, dan memiliki kebudayaan didalamnya. Lebih

abstraknya,sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara

entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interpenden (saling

tergantung satu sama lain).

Page 26: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Konsep Pola Interaksi Sosial

a. Pengertian Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial adalah bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara

individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok

bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut

diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama

akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Pola interaksi sosial memiliki

ciri-ciri yang pertama yaitu berdasarkan kedudukan sosial (status) dan

peranannya, kedua merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir

pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan tadi, ketiga mengandung

dinamika. Artinya, dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai keadaan nilai

sosial yang di proses, baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun

kehancuran, dan yang ke empat tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan

tertentu. Berarti interaksi sosial dapat terjadi kapan dan dimanapun, dan dapat

berakibat positif atau negatif terhadap lingkungan kehidupan masyarakat.

Menurut Erving Goffman, interaksi sosial adalah proses dimana seseorang

bertindak dan bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya. Ini termasuk tindakan

yang dilakukan orang terhadap satu sama lain dan tanggapan yang mereka berikan

sebagai balasannya. Interaksi sosial adalah fitur mendasar dalam kehidupan.

Page 27: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

11

Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain.

Dalam bergaul, berbicara, bersalaman, bahkan bertentangan sekalipun kita

memerlukan orang lain. Dalam bergaul dengan orang lain selalu ada timbal balik

atau melibatkan dua belah pihak. Intaraksi sosial merupakan ciri khas kehidupan

bermasyarakat. Artinya kehidupan bermasyarakat akan kelihatan nyata dalam

berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Contohnya keramaian di

pasar, buruh pabrik, berdemostrasi, dan pelajar belajar di kelas. (Nursalam &

Suardi, 2016:67)

b. Ciri-ciri Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial memliki beberapa ciri-ciri yaitu :

1. Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan penannya.

Contohnya, Seorang guru yang berhubungan dengan muridnya harus

mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.

2. Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik

yang merupakan hasil dari kegiatan tadi.

Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang nelakukan penyesuaian,

pembauran, terjalin kerja sama, adanya persaingan, muncul suatu pertentangan,

dan seterusnya.

3. Mengandung dinamika. Artinya, dalam proses interaksi sosial terdapat

berbagai keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada

kesempurnaan maupun kehancuran.

Page 28: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

12

Contohnya, penerapan nilai-nilai adama dalam kehidupan masyarakat dapat

menciptakan keteraturan sosial.

4. Tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan tertentu. Berarti interaksi sosial

dapat terjadi kapan dan dimanapun, dan dapat berakibat positif atau negatif

terhadap kehidupan masyarakat.

Contohnya, sebuah sekolah yang terkenal memiliki disiplin dan tata tertib

yang ketat dan mendapatkan kepercyaan dari masyarakat, pada suatu ketika

menjadi tercemar karena ada siswanya yang melakukan tindakan amoral.

c. Bentuk-bentuk Pola Interaksi Sosial

Bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan dan individu,

individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok bersifat dinamis dan

mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut diulang menurut pola

yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, akan terwujud hubungan

sosial yang relatif mapan.

Klasifikasi interaksi sosial. Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat di

klasifikasikan menjadi tiga pola, yaittu sebagai berikut.

1. Pola Interaksi Individu dengan Individu

Dalam mekanismenya, interkasi ini dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan

yang mengakibatkan munculnya beberapa fenomena, seperti jarak sosial, perasaan

simpati dan antipati, intensitas, dan frekuensi interaksi. Jarak sosial sangat

dipengaruhi oleh status dan peranan sosial.

Page 29: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

13

Pola interaksi individu dengan individu ditekankan pada aspek-aspek

individual, yang setiap perilaku didasarkan pada keinginan dan tujuan pribadi, dan

akibat dari hubungan menjadi tanggung jawabnya. Contohnya, seseorang sedang

tawar menawar barang dengan pedagang kaki lima; dua insan sedang berkasih-

kasihan; orang-orang bertemu dijalan dan saling menyapa. Untuk mengukur

keakraban seseorang, umumnya digunakan sosiometri seperti pada bagan berikut

ini. (Irwan Sahaja, 2015)

Gambar II.1 Sosiometri

Dari sosiometri tersebut dapat diketahui beberapa hal berikut.

a) Makin sering seseorang bergaul dengan orang lain, hubungannya akan

semakin baik. Sebaliknya, makin sedikit atau jarang bergaul ia akan terasing

atau terisolasi.

b) Keintiman seseorang sangat bergantung pada frekuensi dan intensitasnya

melakukan pergaulan.

c) Dalam pergaulan. Seseorang akan memilih atau menolaksiapa yang akan

dijadikan temannya.

2. Pola Interaksi Individu dengan Kelompok

Pola interaksi individu dengan kelompok memiliki beberapa bentuk ideal

yang merupakan deskripsi atau gambaran dari pola interaksi yang ada

Page 30: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

14

dimasayakat. Harold Lavitt, menggambarkan terdapat empat pola interaksi ideal

yaitu pola lingkaran, pola huruf X, pola huruf Y, dan pola garis lurus.

Gambar II.2 Bentuk-bentuk pola interaksi

Pola lingkaran merupakan pola interaksi yang menunjukkan adanya kebebasan

dari setiap anggota untuk berhubungan dengan pihak manapun dalam

kelompoknya, baik secara vertikal maupun horizintal. Akan tetapi, pola ini sulit

dalam menentukan keputusannya karena harus ditetapkan bersama. Pola huruf X

dan Y ditandai dengan terbatasnya hubungan antar anggota kelompok sebab

hubungan harus dilakukan melalui birokrasi yang kaku, tetapi mekanisme

kelompok mudah menguasai dan mengatur anggotanya walaupun dipaksakan.

3. Pola Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Hubungan ini mempunyai ciri-ciri khusus berdasarkan pola yang tampak.

Pola interaksi antarkelompok dapat terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama,

termasuk juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, instutusi, partai,

organisasi, dan lainnya. Dianatara berbagai pendekatan yang digunakan untuk

mempelajari interaksi sosial, dijumpai pendekatan yang dikenal dengan nama

interaksionosme simbolik. Pendekatan ini bersumber pada pemikiran dari George

Herbert Mead.

Page 31: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

15

d. Jenis-jenis Pola Interaksi Sosial

Secara umum terdapat emat jenis pola interaksi sosial, gotong royong

(cooperation), persaingan (competition), pertikaian (conflict), pertukaran

(exchange). Keempat pola ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis, gotong

royong dan pertukaran tergolong interaksi asosiatif sementara persaingan dan

pertikaian tergolong disosiatif. Dan berikut penjelasan mengenai jenis-jenis pola

interaksi sosial :

1. Gotong Royong (Cooperation)

Gotong royong adalah keadaan ketika sekelompok individu bekerja bersama

untuk mencapai suatu tujuan. Gotong royong adalah bentuk interaksi sosial

dimana semua peserta mendapat manfaat dengan mencapai tujuan mereka dan

mendapatkan hasil yang dinginkan.

2. Pertukaran (Exchange)

Pertukaran dilakukan seseorang karena mengharapkan imbalan, dalam hal ini

statu sosial. Contoh pertukaran antara lain adalah akomodasi dan asimilasi.

Akomodasi adalah penyesuaian seseorang kepada perilaku, kebiasaan, dan sikap

baru yang disampaikan kepadanya melalui proses sosial. sedangkan. Asimilasi

adalah proses sosial mendasar itu adalah proses dimana individu dari budaya yang

berbeda dipersatukan menjadi satu. Asimilasi dalam hubungan sosial berarti

bahwa ragam kelompok budaya dan identitas melebur menjadi satu.

3. Persaingan (Competition)

Page 32: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

16

Persaingan adalah proses dimana dua orang atau lebih berusaha untuk

mencapai tujuan yang hanya dapat dicapai oleh satu orang. Ini sebenarnya

merupakan bentuk perjuangan sosial yang paling mendasar. Persaingan adalah

fitur umum dari masyarakat Barat dan landasan sistem ekonomi kapitalis dan

bentuk pemerintahan demokratis. Itu terjadi setiap kali ada persediaan yang tidak

mencukupi dari apapun yang diinginkan manusia, dalam arti bahwa semua tidak

dapat memiliki sebanyak yang mereka inginkan. Ogburn dan Nimkoff mengatakan

bahwa persaingan terjadi ketika permintaan keluar memasuk.

4. Pertikaian (Conflict)

Konflik adalah suatu keadaan ketika individu atau kelompok berinteraksi

dengan tujuan mengalahkan lawan. Ini adalah suatu proses sosial disosiatif atau

disintegratif. Konflik muncul hanya ketika perhatian pesaing dialihkan dari objek

persaingan kepada usaha untuk mengeliminasi lawan.

2. Konsep Suku

a. Pengertian Suku

Menurut Srijanti et al (2009) suku bangsa adalah suku sosial yang khusus dan

bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan jenis kelamin dan

golongan umur.

Menurut Koentjaraningrat, suku meruapakan sekelompok manusia yang

memiliki kesatuan dalam budaya dan terikat oleh kesadarannya akan identitasnya.

Identitas dan kesadaran yang dimiliki biasanya diperkuat dengan kesatuan bahasa

dan lingkungan.

Page 33: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

17

Suku menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

golongan orang-orang (keluarga) yang seturunan, golongan bangsa sebagai bagian

dari bangsa yang besar, golongan orang sebagian kaum yang seketurunan

memiliki hubungan darah.

Dari beberapa pengertian diatas cukup jelas bahwa Suku adalah kelompok

etnik, etnis atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-

anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan

garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari

orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa,

agama, perilaku dan ciri-ciri bilogis.

b. Faktor Terbentuknya Suku Bangsa

Suku di indonesia yang beragam dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan

faktor eksternal.

1. Faktor internal dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri sendiri dan

masyarakatnya, faktor keberagaman suku di Indonesia yang di pengaruhi oleh

faktor internal diantaranya : perbedaan ras asal, kemampuan adaptasi dan

menyesuaikan diri dan kepercayaan masyarakat.

2. Faktor eksternal dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat seperti asimilasi

budaya, akulturasi budaya, pernikahan beda suku, lingkungan geografis,

perkembangan daerah. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keanekaragaman

Page 34: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

18

suku di indonesia adalah faktor eksternal yang menyebabkan suku dapat tersebar

secara heterogen.

c. Sebaran Suku-Suku Besar di Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan. Suku di

Indoneisa pun bersifat heterogen dan tersebar di berbagai pulau. Terdapat

kelompok suku yang besar yang tersebar di Indonesia di antaranya :

1) Suku Bugis

Suku Bugis merupakan salah satu suki di Indonesia yang wilayah asalnya dari

Sulawesi Selatan dan tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. (Agasta

Adhiguna, 2019)

Kata Bugis bersal dari kata To Ugi (Agasta Adhiguna, 2019) yang mana pada

penamaan ugi merujuk pada raja pertama kerajaan China di Pammana, yaitu La

Sattumpungi.

Rakyat Bugis menjuluki diri sebagai To Ugi atau pengikut La Sattumpungi.

Suku Bugis dikenal sebagai suku yang sangat mempertahankan kebudayaannya

sehingga tetap eksis di era global.

Adapun keragaman budaya dari Suku Bugis, di antaranya Adat istiadat Suku

BugisMappadendang atau pesta panen adalah salah satu adat istiadat yang sering

dilakukan oleh Suku Bugis. Dilaksanakannya upacara ini sebagai wujud syukur

atas keberhasilan dalam menanam padi sekaligus memiliki nilai magis. Upcara ini

juga disebut penyucian gabah. Mappadendang digelar dengan menumbukkan alu

Page 35: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

19

ke lesung secara silih berganti yang dilakukan oleh tiga laki-laki dan enam

perempuan dengan menggunakan pakaian baju adat Bugis, yakni Baju Bodo.

Rumah Adat BugisKeunikan dari rumah adat Suku Bugis yaitu dibangun tanpa

menggunakan paku, tetapi digantikan dengan kayu atau besi. Berdasarkan status

sosial yang berbeda, rumah ini memiliki dua jenis yaitu rumah saoraja untuk

kaum bangsawan dan bola untuk rakyat biasa. Perbedaannya hanya terletak pada

luas dan besaran tiang penyangganya. Arsitektur rumah ini mendapat pengaruh

Islam. Hal ini terlihat dari banyaknya lukisan yang bernuansa islami.

Alat musik Suku Bugisada beberapa jenis alat musik Suku Bugis diantaranya

yaitu ada : Gandrang bulo yang artinya gendang bambu, kecapi, gendang dan

suling.

Kesenian tari Suku Bugiskesenian tari suku bugis ini sangat banyak

diantaranya itu ada : Tari Paduppa Bosara, tarian ini biasa dibawakan jika ingin

memberika penghargaan untuk tamu sebagai penyambutan tamu yang sedang

datang berkunjung.Tari Pakarena, merupakan tarian kerjanaan yang bersifat lemah

lembut dan gemulai. Biasanya tarian ini dimainkan oleh perempuan, Tari

Ma’badong, merupakan tarian yang dilakukan oleh masyarakat Bugis saat upacara

kematian, Tarian Pa’gellu, tarian yang dilakukan oleh masyarakat Bugis saat

menyambut pahlawan perang mereka., Tarian Mabissu, merupakan tarian untuk

ajang unjuk diri berupa debus dan mistis karena memperlihatkan kekebalan tubuh,

Tari Kipas, tarian dengan tempo cepat namun tetap gemulai dengan aksesoris

berupa kipas.

Page 36: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

20

Adat perkawinan di Suku Bugis masyarakat Suku Bugis juga memiliki kriteria

tertentu dalam perkawinan dengan memandang bibit, bebet, dan bobot sebelum

melangsungkan perkawinan. Berikut pembagian perkawinan menurut Suku Bugis

Assialan Marola (mempelai perempuan dibawah ke rumah mempelai pria),

Assialana Memang(acara akad di rumah mempelai wanita), Ripanddepe’ Mabelae

(mempelai pria dan wanita dipertemukan setelah mempelai pria melangsungkan

akad nikah).

Adapun Kegiatan yang dilakukan oleh Suku Bugis sebelum melangsungkan

pernikahan (Agasta Adhiguna, 2019), yaitu Mappuce-puce (peminangan),

Massuro (pihak laki-laki mendatangi rumah pihak perempuan untuk

membicarakan lebih lanjut waktu pernikahan dan memberikan uang panaik),

Maduppa (menyebarkan undangan pernikahan kepada tamu), Mappasili

(memandikan mempelai / calon pengantin dengan menggunakan daun serta

mendo’akan agar acara pernikahan berjalan dengan lancar), Mapaccing (malam

pacar dimana mempelai pengantin diberikan pacar ketelapak tangan oleh orang-

orang yang hadir untuk mendo’akan).

2) Suku Makassar.

Suku Makassar adalah nama melayu untuk sebuah etnis yang mendiami pesisir

selatan pulau sulawesi, meliputi wilayah kota makassar, Kabupate, Maros, Gowa,

Takalar, Jeneponto. Selayar, sebagian Bulukumba, sebagian Bantaeng, sebagian

Pangkep, sebagian Sinjai. (wikipedia)

Page 37: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

21

Kebudayaan Suku Makassar tidak jauh beda dari Suku Bugis, Suku Makassar

atau biasa disebut dengan Tau Mangkasara ini diakui akan kebudayaannya,

dimana kebudayaan mereka tetap dilestarikan sampai sekarang dan tidak tergerus

oleh moderenisasi.

Rumah adat suku makassar sama dengat rumah ada suku lain yang memiliki

khas sendiri rumah ada suku makassar itu disebutnya dengan Balla, rumahnya itu

berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai penyangganya dan seng sebagai

atap.

Pakaian adat suku makassar itu memiliki ciri-ciri yaitu memiliki segi empat,

sisi samping pakaian atas yang dijahit, tidak berlengan,, terbentuknya gelembung

dibagian tubuh, tak ada sambungan jahitan dibagian bahu, terdapatnya hiasan

berbentuk bulatan kepingan logam di seluruh bagian tepi dan permukaan blus.

Dinamakan Baju Bodo, untuk menggunakan baju bodo ini juga memiliki

ketentuan dan arti tersendiri sesuai dengan warna baju dan orang yang

menggunakannya.

Selain Suku Bugis memiliki banyak tarian adat begitupun Suku Makassar

memiliki beberapa tarian ada antara lain yaituTari Pangadakkang merupakan

tarian yang diperankan oleh laki-laki dan perempuan para penari perempuan

menari dengan menggunakan kipas, sementara penari laki-laki mengiringinya

dengan tarian yang cepat dan lambat secara bergantian, taro pangadakkang

merupakan tarian mengenai adat istiadat.

Page 38: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

22

3. Konsep Masyarakat

a. Defenisi Masyarakat Menurut Para Ahli (Syafruddin.2009)

Menurut Linton (ahli Antropologi) : Masyarakat adalah setiap kelompok

manusia yang telah cukup lama hidup bekerja sama sehingga dapat

mengorganisasi dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social

dengan batas-batas tertentu, Menurut MJ. Herskovits : Masyarakat adalah

kelompok individu yang dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu,

Menurut JL. Jillin dan JP. Jillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang

tersebar mempunyai kebiasaan tradisi sikap dan perasaan persatuan yang sama,

Menurut Prof. DR. Koentjoroningrat : Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia

yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang

berkesinambungan dan terikat oeh suatu rasa identitas bersama, Menurut R.

Linton : Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama

hidup dan bekerjasama sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dalam

kesatuan social dengan batas-batas tertentu.

b. Ciri-Ciri Masyarakat

Suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai jika mencakupi ciri-ciri umumnya

seperti menjalin interaksi antar warga, memiliki adat istiadat, norma hukum dan

aturan khas yang mengatur seluruh penduduk warga kota maupun desa dan

memiliki satuan komunitas wilayah serta satuan rasa identitas kuat yang mengikat

semua warga.

Page 39: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

23

Masyarakat berdasarkan taraf struktur sosial dan kebudayaan, masyarakat

terdiri dari Masyarakat sederhana, masyarakat madya, dan masyarakat modern,

Masyarakat berdasarkan mata pencahariannya yaitu ada masyarakat pemburu,

masyarakat peternak, masyarakat peladang, masyarkat nelayan, dan masyarakat

petani. (Syafruddin. 2009)

Adapun ciri-ciri masyarakat berdasarkan wilayah Masyarakata Desa ini

adalah sekelompok orang yang hidu bersama dan bekerja sama disuatu daerah

tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor agraris, Masyarakat Kota itu

sendiri terdiri dari suatu himpunan penduduk tidak agraris yang bertempat tinggal

di dalam dan disekitar suatu kegiatan ekonomi, pemerintah, kesenian dan ilmu

pengetahuan, Masyarakat Pinggiranadalah masyarakat yang tinggalnya di daerah-

daerah pinggiran kota yang kehidupannya selalu diwarnai dengan kegelisahaan

dan kemiskinan serta mencari nafkahnya dengan cara menjadi pemulung

(Syafruddin. 2009).

c. Unsur-Unsur Masyarakat

1) Kategori Sosialmanusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri yang

objektif yang dikenakan pada manusia-manusianya, seperti usia, pendapatan,

dll.Dilakukan kategori bila kriterianya sebagai berikut : tidak ada interaksi antar

anggota, tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki, dan tidak ada harapan-

harapan peran.

2) Golongan Sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri

tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenalkan kepada mereka dari pihak luar

Page 40: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

24

kalangan mereka sendiri. Misalnya golongan pemududa, gelandangan dan

pengemis.Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati

wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat istiadat, terikat

identitas komunitas dan memiliki patriotism dan nasionalisme. Misalnya

kesatuan-kesatuan seperti desa, kota, rw, dll.Kelompok adalah sekumpulan

manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adat istiadat tertentu

norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama serta

mempunyai organisasi dan sistem pemimpin, Himpunan adalah kesatuan manusia

yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna, sifat hubungan berdasarkan kontrak,

dasar organisasinya buatan, pimpinan berdasarkan wewenang dan oknum.

B. Kajian Teori

1. Teori Interaksi Sosial (George Simmel)

Kunci dari interaksi sosial salah satunya ialah kesadaran. Bagaimana mungkin

manusia berinteraksi dengan sesamanya tanpa sadar dan tanpa adanya tujuan.

Menurut Blummer (Ritzer, 2015:275) interaksi adalah proses dimana kemampuan

berpikir di kembangkan dan diperlihatkan. Hal tersebut bersentuhan dengan kunci

dalam interaksi sosial yaitu kesadaran, dengan adanya kesadaran maka manusia

melibatkan pikiran. Secara tidak langsung dalam interaksi sosial, individu dengan

individu atau individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok sedang

memperlihatkan dan mengembangkan pikiran mereka.

Simmel (Ritzer, 2015:43) memusatkan perhatiannya pada interaksi sosial dan

kesadaran individu yang kreatif, dengan teori utamanya tentang interkasionisme

simbolik. Jadi manusia berinteraksi satu sama lain untuk berbagai tujuan, motif

Page 41: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

25

dan kepentingan. Simmel lebih menyoroti masalah-masalah berskala kecil,

terutama tindakan dan interaksi individual. Pemikiran Simmel yang paling

terkenal yaitu tentang bentuk-bentuk interaksi yang dibedakan menjadi dua yaitu

interaksi berdasarkan bentuk dan interaksi berdasarkan tipe. Simmel (Faruk,

2013:36) berpendapat bahwa konflik bukanlah suatu ancaman terhadap

kebersamaan. Adanya interaksi sosial sebagai sebuah hubungan sosial,

memungkinkan terjadinya konflik sebagai akibat dari interaksi tersebut. Namun,

Simmel tidak memusingkan konflik dalam interaksi, menurutnya konflik

merupakan bentuk dasar dari interaksi. Interaksi Sosial dan konflik akan

memungkinkan suatu interaksi berlangsung dan bertahan di suatu masyarakat.

Peningkatan jumlah manusia dalam interaksi sosial, akan mempengaruhi hingga

mengubah pola interaksi dan memunculkan bentuk pengelompokan sosial serta

keterlibatan sosial.

a) Interaksi Sosial Berdasarkan Bentuk

Simmel (Romansyah,2017) berpendapat bahwa interaksi sosial berdasarkan

bentuknya dibagi menjadi superordinasi dan subordinasi, konflik, pertukaran, dan

hubungan seksual.

1) Superordinasi dan Subordinasi

Subordinasi merupakan bentuk ketaatan terhadap superordinasi, hal ini

dikarenakan superordinasi berkedudukan lebih tinggi daripada subordinasi.

Superordinasi dan subordinasi memiliki hubungan timbal balik, hal ini

membuktikan bahwa bagaimanapun bentuk interaksinya, pasti memiliki hubungan

Page 42: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

26

timbal balik. Simmel (Faruk, 2012:35) mengatakan setidaknya ada tiga variasi

dalam pola ini, yaitu subordinasi dibawah seorang individu, subordinasi di bawah

kelompok, dan subordinasi dibawah prinsip umum atau peraturan yang bersifat

impersonal.

2) Konflik

Seperti yang dikatakan Simmel (Faruk, 2012:36) bahwa konflik bukanlah

sesuatu yang bersifat negatif, ancaman terhadap kebersamaan. Konflik justru

merupakan bentuk dasar dari interaksi, yang memungkinkan interaksi terus

berlangsung dan masyarakat dapat dipertahankan. Atas dasar pendapat tersebut,

maka konflik dikategorikan sebagai bentuk dari interaksi sosial. Ketika individu

dengan individu atau individu dengan kelompok terlibat konflik, keduanya secara

tidak sadar tengah berinteraksi, karena di dalam konflik atau pertikaian antar

individu terdapat kontak sosial dan komunikasi yang menjadi syarat dari

terjadinya interaksi. Simmel mengatakan bahwa konflik yang diperlukan untuk

masyarakat adalah perubahan yang terjadi pada suatu kelompok yang harmonis

secara nyata. Melalui adanya konflik antarindividu atau individu dengan

kelompok, diharapkan adanya perubahan sosial dianatara pihak yang berkonflik

kearah yang lebih baik.

3) Pertukaran

Simmel berpendapat bahwa pertukaran adalah jenis interaksi sosial yang murni

dan maju. Karakteristik pertukaran ialah bahwa jumlah nilai dari pihak yang

berinteraksi lebih besar setelah iya berinteraksi daripada sebelum berinteraksi.

Page 43: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

27

Masing-masing pihak memberikan lebih selain yang dimiliki. Pemberian

informasi dapat dikatakan sebagai pertukaran, atau antarindividu saling bertukar

informasi. Mengenai jumlah nilai hal ini ialah tingkat penguasaan atau

penerimaan informasi, ketika seseorang telah melakukan interaksi secara tidak

langsung ia menerima informasi sebagai timbal balik, dan ia menjadi mengerti

akan satu hal. Simmel menganggap pertukaran sosial melibatkan untung dan rugi.

4) Hubungan Seksual

Hubungan seksual dalam interaksi perempuan dan laki-laki yang berinteraksi

dengan memberikan rangsangan seksual sebagai pemberian kesan dan daya tarik.

Masing-masing pihak menampilkan rangsangan sekaligus menampilkan cara

untuk menahan perbuatannya. Melalui cara tersebut sepasang kekasih dapat

menikmati bentuk hubungan seksual yang menarik tanpa memasukkan isi dari

hubungan seperti itu.

b) Interaksi Sosial Berdasarkan Tipe

Interaksi sosial berdasarkan tipe seperti yang diungkapkan oleh Simmel

dibagi menjadi interaksi sosial antarindividu, interaksi sosial individu dengan

kelompok, dan interaksi sosial kelompok dengan individu, di dalam kehidupan

sosial. Bentuk interaksi sosial berdasarkan tipe memiliki hubungan timbal balik

dan bersifat saling mempengaruhi.

1) Interaksi Sosial Antar Individu

Interaksi sosial antarindividu dianggap sebagai interaksi sosial yang terjadi

dengan melibatkan dua manusia, serta sama-sama memiliki tujuan. Dua orang

Page 44: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

28

yang asing distasiun yang sedang menantikan datangnya kereta misalnya, satu

diantara dua orang ini lupa tidak memakai jam tangan, dan menepuk pundak laki-

laki disebelahnya untuk bertanya jam menunjukkan pukul berapa. Setelah itu dua

asing ini saling melakukan interaksi tanya jawab hinggan kereta yang ingin

ditumpangi tiba.

2) Interaksi Sosial Antara Individu dengan Kelompok

Kehidupan sosial memungkinkan segala hal yang berkaitan dengan interaksi

sosial terjadi, seperti halnya interaksi sosial antara individu dengan kelompok.

Interaksi sosial ini menghadapkan satu orang manusia yang berinteraksi dengan

beberapa orang yang terdapat didalam kelompok. Misalnya seperti guru yang

mengajar dalam kelas, guru mengajar dalam ruangan kelas sendiri dan mengajar

siswa dalam kelas 30 orang, dapat dikatakan sebagai interaksi sosial antara

individu dengan kelompok.

3) Interaksi Sosial Antara Kelompok dengan Individu

Interaksi sosial yang bersifat memengaruhi seperti yang terjadi di dalam

interaksi sosial anatara kelompok dengan individu. Contoh sederhananya yaitu

ketika mahasiswa sedang melaksanakan demonstrasi didepan kampus disini

sekelompok mahasiswa ingin menuntut keadilan kepada rektor dikampus.

Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu teori interaksi sosial

George Simmel dengan fokus pada proses interaksi sosial dan bentuk interaksi

sosial. Sumber data penelitian mengandung interaksi sosial berdasarkan bentuk

yaitu superordinasi dan subordinasi, konflik, pertukaran serta interaksi sosial

Page 45: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

29

berdasarkan tipe yaitu interaksi antarindividu, interaksi antar individu dengan

kelompok, dan interaksi sosial kelompok dengan individu yang akan dibahas.

2. Teori Tindakan Sosial (Max Weber)

Max Weber melihat sosiologi sebagai sebuah studi tentang tindakan sosial

antar hubungan sosial dan itulah yang di maksudkan dengan pengertian paradigma

defenisi sosial dan itulah yang dimaksudkan dengan pengertian paradigma

defenisi atau ilmu sosial itu. Tindakan manusia dianggap sebagai sebuah bentuk

tindakan sosial manakala tindakan itu ditujukan pada orang lain. (Hotman M.

Siahan. Hal.90:1989)

Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti-

arti subjektif tersebut kedalam empat tipe. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial,

Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe, semakin

rasionalis tindakan sosial itu semakin mudah di pahami : (George Ritzer,

126:2001)

a) Tindakan Rasionaitas Instrumental (Zwerk Rational)

Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang

didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan

tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan mencapainya.

b) Tindakan Rasional Nilai (Werk Ratinoal)

Tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya

merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya

sudah ada didalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.

c) Tindakan Afektif (Affectual Action)

Page 46: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

30

Tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi

intelektual atau perencanaan sadar. Tidakan afektif sifatnya spontan, tidak

rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

d) Tindakan Tradisional (Traditional Action)

Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena

kebiasaan yang di peroleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau

perencanaan.

3. Penelitian Relevan

Adapun hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian dan

peniliti masukkan untuk menghindari terjadinya kesamaan terhadap penelitian

yang telah ada sebelumnya.

a) Muhammad Rusdi Rasyid “Pola interaksi sosial etnis Bugis Makassar :

Dinamika kerukunan hidup umat beragama di kota sorong” pada tahun 2014,

metode penelitiannya yaitu Berdasarkan pada latar belakang permasalahan

tersebut, maka peneliti mengkaji obyek penelitian ini dengan menggunakan

pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk menghasilkan uraian secara cermat

tentang suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu

(Creswell, 2010:20). Selanjutnya ada dua alasan mengapa pendekatan ini

dianggap lebih tepat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini, yaitu;

Pertama, penelitian ini dimaksudkan untuk memahami proses interaksi sosial

suatu peristiwa yang terjadi pada obyek penelitian. Kedua, mengeksplorasi

sistematika atau pola interaksi yang terjadi pada objek penelitian. Obyek

penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), obyek yang

Page 47: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

31

alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh

peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek

tersebut. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini juga sebut penelitian kualitatif

(Sugiyono, 2011:8).

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

triangulasi, yaitu sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti

menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber

data yang sama secara serempak (Sugiyono, 2011:241). Observasi ini bersifat

non-partisipatif, dengan melakukan pengamatan terhadap realitas yang terjadi,

agar memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai permasalahan yang

sedang dikaji. Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian untuk

mendapatkan informasi mengenai pola interaksi etnis Bugis dengan etnis lain

yang seagama dan etnis yang tidak seagama.

Untuk mendapatkan informasi penggalian informasi melalui para informan

antara lain; pejabat pemerintah, tokoh masyarakat atau tokoh adat, pemimpin

keagamaan dan sejumlah umat beragama. Selanjutnya data dianalisis dengan

menggunakan metode analisis kualitatif kemudian diinterpretasi dengan

menggunakan pendekatan studi kasus melalui data emik yang berdasarkan pada

agama dan budaya etnis individu atau kelompok.

b) Mustika “Interaksi Sosial Masyarakat Bugis-Makassar di Pulau Karanrang

Kabupaten Pangkep” pada tahun 2018, dan menggunakan metode penelitian Tipe

Page 48: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

32

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang bermaksud mendeskripsikan fenomena dalam model interaksi

sosial, yang terjadi di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Penggunaan metode deskriptif kualitatif ini memiliki keunggulan karena

masalah yang dikaji tidak sekedar berdasarkan laporan pada suatu kejadian atau

fenomena saja melainkan juga dikonfirmasi dengan sumber-sumber lain yang

relevan. Berdasarkan tujuan penelitiankualitatif,maka prosedur sampling yang

penting adalah bagaimana cara menemukan informan kunci (key informant).

Orientasi mengenai respondend adalahberapa jumlah masyarakat yang dijadikan

responden tetapi apakah data yang terkumpul sudah mencukupi atau atau belum.

Dengan demikian, penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan dimaksudkan

untuk mengekploriasi dan mendiskripsikan fenomena model interaksi sosial

masyarakat Pulau Karanrang di Kabupaten Pangkep.

c) Mirna “DIASPORA SUKU BUGIS (Dalam Kajian Interaksi Suku Bugisdan

Suku Tolaki)” pada tahun 2014, dengan menggunakan metode penelitian Jenis

Penelitianyang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan Diaspora Suku Bugis (Dalam

Kajian Interaksi Suku Bugis dengan Suku Tolaki di Kolaka Sulawesi Tenggara).

Penelitian deskriptif kualitatif lebih menekankan pada keaslian dan tidak

bertolak dari teori saja melainkan dari fakta sebagaimana adanya di lapangan.

Dengan kata lain, menekankan pada kenyataan yang benar-benar terjadi pada

suatu tempat atau masyarakat tertentu.

Page 49: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

33

Metode Pendekatanyang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

Pendekatan sosial cultural, yaitu cara mendekati masalah yang diteliti dengan

menggunakan teori Sosiologi. Dengan cara ini dapat diketahui sejauh mana

interaksi suku Bugis dengan suku Tolaki.

Metode fenomenologi yaitu dengan cara mengamati berbagai tindakan

tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dengan jalan melihat apa yang

sebenarnya terjadi antara suku Bugis dengan suku Tolaki.

D. Kerangka Pikir

Kerangka fikir merupakan penjelasan sementara gejala yang menjadi objek

permasalahan di sebuah topik penelitian. Yang menjadi kriteria utama dalam

membuat suatu kerangka berfikir agar dapat meyakinkan ilmuwan adalah alur-alur

pemikiran yang logis dalam membuat suatu kerangka berfikir dapat membuat

kesimpulan.

Perbedaan dan permasalahan yang cukup dalam masyarakat diperlukan

adanya adaptasi untuk meminimalisir segala perbedaan dan permasalahan yang

muncul dalam masyarakat. Adaptasi merupakan cara makhluk hidup untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal dengan

beradaptasi, makhluk hidup dapat berubah bersama dengan lingkungannya

sehingga ia dapat bertahan sebagai suatu kelompok.

Pulau Karanrang merupakan salah satu bagian pulau dari Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan yang masih sangat menjaga dan melestarikan ajaran

Agama dan Kebudayaannya, pola interaksi masyarakatnya sendiri sangat menjalin

Page 50: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

34

hubungan interaksi yang baik dengan antara masyarakat Pulau Karanrang maupun

masyarakat perkotaan Kabupaten Pangkep.

Masyarakat Pulau Karanrang sendiri memiliki dua latar belakang yang

berbeda antara Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar. Tetapi dalam

masyarakat itu sendiri masih mempererat persaudaraan dan interaksi sosial satu

sama lain dan bergotong royong dalam kepentingan menjaga kebudayaan yang

ada di Pulau Karanrang. Walapun demikian tetap saja secara tidak langsung

akulturasi juga masuk diwilayah pulau.

Kehidupan masyarakat di Pulau Karanrang antara Suku Bugis dan Suku

Makassar tidak menutup kemungkinan terjadinya sebuah konflik dalam kehidupan

bermasyarakat, hal tersebut terjadi apabila masing-masing dari setiap kelompok

melakukan persaingan, baik itu dalam bidang ekonomi, kebudayaan, dan status

sosial.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai

berikut :

Page 51: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

35

g

Gambar II.3 Kerangka Konsep

Pola Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan

Suku Makassar di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu Kabupaten Pangkep

Hasil Penelitian

Dampak Masyarakat

Assosiatif dan Disosiatif

Bagaimana Masyarakat

Assosiatif dan Disosiatif

Masyarakat

Suku Makassar

Masyarakat

Suku Bugis

Pola Interaksi Sosial

Page 52: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Jadi penelitian yang

digunakan peneliti dalam penelitian tersebut yaitu penelitian kualitatif dengan

jenis deskriptif (Sugiyono.2016:8) dengan tujuan ingin menggambarkan Pola

Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Penelitian deskriptif kualitatif lebih menekankan pada keaslian dan tidak

bertolak dari teori saja melainkan dari fakta sebagaian adanya dilapangan. Dengan

kata lain, menekankan pada kenyataan yang benar-benar terjadi pada suatu tempat

atau masyarakat tertentu.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif deskriptif yaitu

pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau

mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh

kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.

Adapun metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah :

a) Pendekatan sosial cultural, yaitu cara mendekati masalah yang diteliti

dengan menggunakan teori Sosiologi. Dengan cara ini dapat diketahui sejauh

mana interaksi Suku Bugis dan Suku Makassar.

Page 53: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

37

b) Metode fenomenologi yaitu dengan cara mengamati berbagai tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dengan jalan melihat apa sebenarnya

terjadi antara Suku Bugis dan Suku Makassar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang terkait dengan kasus yang peneliti akan teliti yakni di

Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas wilayah yaitu, 3 Km2

. Pulau

karanrang memiliki batas-batas administratif, sebelah Utara berbatasan dengan

Desa Mattiro Labangeng, Sebelah Timur berbatasan dengan pesisir Kabupaten

Pangkep, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mattiro Dolangeng.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan untuk melakukan penelitian ini :

Waktu Penelitian yang direncanakan untuk melakukan penelitian ini :

Penelitian ini dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 dengan sistem

bimbingan online yakni dimulai bulan September sampai Nopember 2020

Page 54: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

38

C. Informan Penelitian

Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu dimana peneliti diberi

informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek

penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang

diperlukan selama proses penelitian.

Menurut hendarsono dalam Suyanto (2005:171-172) informan penelitian ini

meliputi tiga macam yaitu :

1. Informan kunci (key information) : H. Tamsir P (Kepala Desa), Hj. Hadiana,

Sitti Umrah, Syarif, H. Syamsuddin, Hj. Masati (Masyarakat Suku Makassar).

Andi Anita, Puang Salleng, Andi Sri Wahyuni, Tuwo, Hj. Dara (Masyarakat

Suku Bugis)

2. Informan Utama : H. Malik, S.Ag , Harijo, H. Alimuddin (Tokoh Masyarakat)

3. Informan Tambahan : Nurhana, H. Habli, H.Baharuddin, Marwah, dan Nur

Aeni (warga pendatang dan sudah menetap di Pulau Karanrang Desa Mattiro

Bulu)

D. Fokus Penelitian

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada pola interaksi sosial

masyarakat suku bugis dan suku makassar di Pulau Karanrang desa mattiro bulu

berdasarkan pola interaksi sosial, kerja sama, gotong royong, persaingan dan

konflik.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian Kualitatif merupakan peneliti menjadi instrumen yang juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatfi siap melakukan penelitian yang

Page 55: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

39

selanjutnya terjun kelapangan. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen

atau alat penelitian itu sendiri. Dalam penelitian kualitatif, tidak ada penelitian

lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen utama. Alasannya ialah

bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti (Sugiono, 2016:8).

Maka, peneliti sebagai instrumen sangat penting karena segala sesuatu masih

perlu dikembangkan selama penelitian ini berlangsung.

Selain itu untuk mendukung tercapainya hasil penelitian maka peneliti

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi, panduan wawancara, serta

catatan dokumentasi sebagai pendukung dalam penelitian ini :

1. Pedoman Wawancara, adalah alat yang digunakan dalam melakukan

wawancara yang dijadikan dasar untuk memperoleh informasi dari informan

yang berupa daftar pertanyaan.

2. Pedoman Observasi, digunakan agar ketika peneliti sampai dilapangan, peneliti

tidak kaget dan tetap pada tujuan utamanya melakukan penelitian dengan fokus

yang diminatinya. Pedoman observasi ini juga berguna dalam memperlancar

perolehan data apabila digunakan secara maksimal.

3. Alat tulis menulis yaitu : buku, pulpen, atau pensil sebagai alat untuk mencatat

informasi yang didapat pada saat wawancara.

4. Gawai, berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan dengan

informan, dan kamera untuk mengambil gambar dilapangan yaitu pada saat

wawancara.

Page 56: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

40

F. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang dimaksud yaitu dari mana data atau sumber tersebut di

dapatkan. Dalam hal ini sangat di butuhkan sumber-sumber yang dapat

memberikan keterangan yang jelas mengenai data yang dibutuhkan peneliti.

1. Data Primer

Data primer yaitu peneliti secara langsung melakukan observasi atau

penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan dengan memperhatikan setiap kata-

kata yang diamati dan diwawancarai ditempat penelitian dan data yang diperoleh

langsung dari informan yang memenuhi kriteria penelitian melalui teknik

wawancara dan interview secara langsung dan mendalam. Sumber data primer

diperoleh dari kalangan masyarakat desa setempat.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak

langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti buku,

teori-teori, jurnal, blog, website dan data lain yang relevan sebagai landasan

teoritis yang dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Pra Survei / Orientasi Lapangan : hal ini dilakukan melalui observasi kegiatan

terkait dengan keadaan di lapangan dan dialog dengan Key informan.

Page 57: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

41

2. Wawancara : wawancara dilakukan melalui para tokoh / key informan. Pada

tahap ini, materi wawancara bersifat umum. Pada tahap berikutnya

wawancara lebih diharapkan pada focus penelitian dan langsung

menghubungi sumber-sumber yang berhubungan langsung (first hand).

Kemudian data hasil wawancara, dikomparasikan dengan studi dokumentasi

dan observasi.

3. Diskusi : dalam rangka lebih menangkap ide-ide yang dikemukakan para

responden / yang diwawancarai, peneliti juga akan melaukan diskusi secara

terus-menerus dengan responden yang berada di lapangan. Diskusi ini

sifatnya berkelanjutan, selama terjun ke lapangan dan selama penulisan. Ini

dilakukan juga untuk melakukan trigulasi.

4. Trigulasi : trigulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan

observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung ini dilaksanakan dalam

bentuk pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian, yang kemudian dari

hasil pengamatan tersebut ditarik benang merah yang menghubungkan antara

berbagai fenomena kejaidan.

5. Member Chek : member chek dilakukan pada subjek wawancara melalui

cara-cara sebagai berikut : pertama langsung pada saat wawancara dalam

bentuk penyampaian ide yang tertangkap peneliti saat wawancara. Kedua,

tidak langsung dalam bentuk penyampaian rangkuman hasil wawancara

setelah peneliti mengetik dan menyusun tertib masalah yang telah dirancang.

6. Studi Dokumentasi : studi dokomentasi dimaksudkan untuk menambah atau

memperkuat apa yang terjadi, dan sebagai bahan untuk melakukan komparasi

Page 58: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

42

dengan hasil wawancara, sejauh ada dokumentasi yang bisa diperoleh di

lapangan.

7. Observasi Langsung : observasi dilakukan pertama pada seluruh aktivitas

yang menjadi fokus masalah penelitian. Kemudian setelah observasi yang

bersifat kesuluruhan ini diperoleh data-data yang bersifatnumum maka

peneliti akan lebih memfokuskan observasi pada kegiatan-kegiatan yang

langsung terkait dengan fokus penelitian (Uhar Suharsaputra, 2014:205).

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses pengolahan data yang diperoleh dari

penelitian dan kemudian dikelola untuk menarik kesimpulan. Dalam pembahasan

analisis data dalam penelitian kualitatif Huberman dan Miles mengajukan model

analisis data yang disebut model interkatif. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal

utama yaitu :

1. Tahap Reduksi Data

Tahap reduksi data adalah proses mengolah data dari lapangan dengan

memilah dan memilih, dan menyederhanakan data dengan merangkum yang

penting-penting sesuai dengan fokus penelitian.

2. Tahap Penyajian Data

Tahap penyajian data atau data display. Dalam display data laporan yang

sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat

tergambar konteks data secara keseluruhan, dan dari situ dapat dilakukan

penggalian data kembali apabila dipandang perlu untuk lebih mendalami

masalahnya. Penyajian data ini amat penting dan menentukan bagi langkah

Page 59: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

43

selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan / verifikasi karena dapat untuk

memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.

3. Tahap Verifikasi Data

Verifikasi dilakukan sejak awal terhadap data yang diperoleh, tetapi

kesimpulannya masih kabur (bersifat tentative), diragukan tetapi semakin

bertambah data maka kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian masih

berlangsung.

I. Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan sebagai penelitian

ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data pemeriksaan terhadap keabsahan data

pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan

kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan

sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif

(Mooleong, 2007:3200).

Tringulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai waktu (Wiliam Wiersma. 1986) dengan

demikian terdapat tringulasi sumber, tringulasi teknik pengumpulan data, dan

waktu (Sugiyono, 2007:273).

1. Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dta yang diperoleh dianalisis oleh

peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan

kesepakatan (memberchek) dengan sumber data. Jadi tujuan memberchek adalah

Page 60: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

44

agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan (Sugiyono, 2007:276).

2. Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data

bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian

kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk

memastikan data mana yang dianggap benar (Sugiyono, 2007:274)

3. Triangulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara tergantung dengan

kesepakatan dengan informan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses

wawancara dan informan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.

Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara, observasi

atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menhasilkan

data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya (Sugiyono, 2007:274).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber, teknik dan

waktu. Triangulasi dengan memanfaatkan sumber artinya membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

teknik dan waktu yang berbeda dengan penelitian kualitatif. Triangulasi dalam

penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara dari informan atau

narasumber yang menjadi subjek penelitian dengan objek penelitian, kemudian

Page 61: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

45

dibuktikan dengan pengamatan peneliti dilapangan dan dikuatkan melalui cerita,

dokumen atau arsip tertulis.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah standar tata perilaku peneliti selama melakukan

penelitian, mulai dari menyusun desain penelitian, mengumpulkan data lapangan

(melakukan wawancara, observasi, dan pengumpulan data dokumen), menyusun

laporan penelitian hingga mempublikasikan hasil penelitian. Misalnya :

1. Menginformasikan tujuan penelitian kepada informan.

2. Meminta persetujuan informan (informan Consent) untuk diwawancarai.

3. Menjaga kerahasiaan identitas informan, jika terkait informasi sensitif.

4. Meminta izin informan jika ingin merekan wawancara, atau ingin mengambil

dokumen baik secara video maupun foto.

5. Susunan acara penelitian

I II III IV I II III IV I II III IV

1 pengusulan Judul

2 penyusunan proposal

3 konsultasi Pembimbing

4 seminar Proposal

5 Pengurusan Izin Penelitian

6 Penelitian

7 Bimbingan Skripsi

8 Ujain Skripsi

No Jenis kegiatanBulan I Bulan II Bulan III

Tabel III.1 Scedule Penelitian.

Page 62: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

46

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Pulau Karanrang

Sejarah mengenai keberadaan Suku Makassar dan Suku Bugis di Pulau

Kanrang ini cukup Kompleks dan menarik bagi masyarakat pulau Karanrang

itu sendiri untuk mengetahui awal mula nya karena pulau Karanrang adalah

pulau yang tertua di Kabupaten Pangkep, pada >400-450 tahun yang lalu

keberadaannya dulu masih bernama Pulau Poko Rarang karena pada saat

matahari terbit dipagi hari pancarannya langsung menyinari ke pesisir Pulau

Kanranrang dan seiring berkembangnya zaman nama Poko Rarang diganti

dengan Karanrang masih dalam bentuk pesisir yang tandus dan tidak

memiliki penduduk satupun.

Sampai suatu waktu datanglah seorang utusan kerajaan Opu dari

kabupaten luwu yang bersuku Bayo yang berlayar dengan beberapa orang

dan membangun pesisir yang tandus ini menjadi tempat tinggal dan membuat

kerajaan baru bernama Kerajaan “Papu” karena letaknya berada ditengah laut

dibangun lah rumah untuk berdiam dan menetap serta membuat pemerintahan

yang zaman dulu disebut dengan “gallarang” dan yang memimpin bernama

“bodo-dodo” dan juga menjadi imam masjid karena dilihat dari postur

tubuhnya yang pendek tetapi orangnya sangat tegas dan beberapa waktu

berselang berita tersebut terdengar ke daratan Somba di Gowa yang dimana

somba di gowa ini adalah orang yang berdarah campuran Suku Bayo dan

Page 63: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

47

Suku Makassar bernama Karaeng Bilang utusan dari sombaya untuk berlayar

bersama anggotanya dan menetapbeliau lah yang membawa pertama kalinya

Suku Makassar di Pulau Karanrang dan menetap serta memiliki keturunan,

serta keberadaan pulau Karanrang ini terdengar sampai pulau Jawa sehingga

kedatangan penyiar agama Islam dari pulau jawa bernama H. Piabang / H.

Abdul Rasyid dia datang sendirian dan tidak memiliki keturunan yang akrab

di panggil oleh masyarakat Suku Makassar pada zamannya Tuan H. Daeng

dan membangun masjid hanya dari anyaman bambu yang disebut dengan

“surau” dan menyebarkan islam serta menetap di pulau Karanrang hingga

akhir hayatnya dan Karaeng Bilang membangun masjid di bekas Surau yang

dibangun sampai sekarang masjid tersebut masih berdiri kokoh dan sudah

bersuia <250 tahun setelah meninggalnya Tuan H. Daeng.

Setelah kedatangan Suku Makassar ke Pulau Karanrang Suku Bayo sedikit

demi sedikit mulai punah dan tergantikan oleh Suku Makassar yang mulai

berkuasa diseluruh bagian bagian pulau dan tidak diketahui pada tahun

keberapa datanglah Petta Bolongnge berasal dari Bone orang pertamakali

yang membawa Suku Bugis ke pulau Karanrang pada masa itu, dan Petta

Bolongenge ini datang dan menetap tidak memiliki keturunan di pulau

Karanrang itulah menjadi alasan kenapa di Pulau Karanrang ini Suku Bugis

hanya ada sebagian kecil karena pada masa itu yang menjadi pengikut Petta

Bolongnge warga asli dari Suku Makassar yang pindah menjadi Suku Bugis

dengan mempelajari Bahasa dan Budaya dari Bugis jadi yang membuat Bugis

tetap Lestari di Pulau Karanrang yaitu dari keturunan pengikut Petta

Page 64: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

48

Bolongnge dan menjadi unik sampe sekarang dengan sebutan “Kampong

Bugisi” . (Sejarahwan Pulau Karanrang, H. Malik. S.Ag)

B. Letak Geografis dan Jumlah Penduduk

1. Batas Wilayah

Sebelah Utara : Mattiro Labangeng, Sebelah Selatan : Mattiro Sompe,

Sebelah Timur : Pangkajene, Sebelah Barat : Mattiro Dolangeng

Luas wilayah Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu adalah 3 Km2 dengan

jumlah 8 RW serta 16 RT dan terletak pada titik koordinat bujur 04o51'23.04”

LS dan 119o23.1'06” BT dengan letaknya yang strategis sehingga untuk

menempuh perjalanan ke pusat pemerintahan kecamatan hanya berjarak 2

Km dan ke pemetintahan kota 200 Km serta jarak ke ibukota provinsi hanya

250 km.

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

2. Jumlah Penduduk

Penduduk merupakan satu aspek yang sangat penting dan berpengaruh

dalam pembangunan suatu wilayah, disebabkan maju mundurnya satu

wilayah sangat berpengaruh pada Sumber Daya Manusia. Pulau Karanrang

memiliki penduduk sebanyak 3.429 jiwa dengan rincian jumlah laki-laki

1.732 jiwa dan jumlah perempuan 1.697 jiwa dan 866 lembar Kartu Keluarga

serta dihuni 632 buah rumah. Di Pulau Karanrang memiliki dua suku yakni

Suku Bugis 23% dan 77% Suku Makassar. Untuk lebih jelasnya jumlah

penduduk dapat dilihat pada table berikut :

Page 65: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

49

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 1.732 jiwa

2 Perempuan 1.697 jiwa

Total 3.429 jiwa

3 Jumlah Kepala Keluarga 866 KK

TabelIV.1 JumlahPenduduk Pulau Karanrang pada tahun 2020

Sumber : Kantor Desa Pulau Karanrang 2020

C. Keadaan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Sumber Daya Manusia yang berada di Pulau

Karanrang ini sangat baik bisa dilihat dari fasilitas pendidikan yang cukup

menunjang dari jenjang PAUD, TK/TPA, SMP, dan SMA. Pada awalnya di

tahun 80an fasilitas sekolah yang ada di Pulau Karanrang hanya SD sehingga

anak-anak setelah tamat SD untuk melanjutkan sekolah harus ke Pulau

Balang Lompo atau Pulau Sabutung dan ke Kota tapi tidak banyak juga anak-

anak memilih untuk putus sekolah sampai SD saja. Dengan adanya fasilitas

sekolah SMP dan SMA yang tersedia di Pulau Karanrang sejak 2013 sangat

memudahkan untuk anak-anak yang ingin lanjut sekolah tadi lagi harus

merantau ke kota ataupun ke pulau tetangga dan tidak ada lagi alasan untuk

anak-anak setelah tamat SD untuk putus sekolah.

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 Tingkat PAUD 1

2 Tingkat TK/TPA 1

Page 66: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

50

3 Tingkat SD 2

4 Tingkat SMP 1

5 Tingkat SMA 1

Tabel IV.2 Tingkat Bangunan Fisik Sekolah

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

D. Keadaan Sarana dan Prasarana

Pulau Karanrang sebagai pusat pemerintahan pada desa mattiro bulu

didukung oleh ketersediaan sarana seperti sarana kesehatan berupa

Puskesmas, satu unit Masjid, satu Mushollah, empat dermaga kayu, dan 632

buah rumah penduduk.

Sumber listrik dari Pulau Karanrang ada dua yakni Tenaga Diesel/PLTD

(generator diesel) yang sudah ada sejak 1998 dan PLTS (Pembangkit Listrik

Tenaga Surya) yang baru ada pada bulan desember 2011. Saluran listrik di

Pulau Karanrang di bagi menjadi dua jalur yakni jalur Selatan dan jalur Utara.

Sebelum adanya PLTS aliran listrik di Pulau karanrang hanya menggunakan

PLTD yang beropreasi dari jam 18:00 – 23:00 WITA. Setelah ada PLTS,

PLTD digunakan dari pukul 18.00 – 06.00 WITA dan PLTS digunakan dari

pukul 09.00 – 15.00 WITA secara bergiliran perhari bagian jalur selatan dan

bagian jalur utara jika tenaga surya/Matahari sangat terik.

Sarana untuk masyarakat Pulau Karanrang yang ingin menyebrang ke

pulau-pulau sekitar ataupun ingin ke pangkep kota dan makassar cukup

mudah karena tersedianya jasa transportasi berupa kapal ataupun perahu

motor baik milik pribadi ataupun kapal angkutan umum yang setiap hari

Page 67: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

51

beroperasi berangkat setiap pagi dan pulang ke Pulau Karanrang pada siang

hari untuk akses ke pangkep kota dan pulang pada sore hari untuk akses kota

makassar. Dengan melayani rute seperti Pulau Karanrang – Pulau Wali –

Halte Pangkajene dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam. Rute kedua yaitu

Pulau Karanrang – Pulau Wali – Pulau Langkadea – Pulau Balang Lompo –

Pulau Balang Caddi – Pelabuhan Paotere Kota Makassar dengan menempuh

jarak sealam 2 jam perjalanan.

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

E. Keadaan Ekonomi

Sebagian besar masyarakat Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu bekerja dan

mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari 80% bekerja sebagai

Nelayan, 15% sebagai Penjual sembako dan barang campuran serta pekerja

serabutan (tukang jahit, bengkel, pekerja bangunan rumah), 5% bekerja

sebagai pegawai di pemerintahan desa, pegawai puskesmas dan guru.

Pada musim kemarau kondisi perekonomian di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu dalam keadaan normal dikarenakan Nelayan dapat melakukan

aktivitas setiap hari dan akan berdampak ke semua aspek perekonomian di

Pulau Karanrang. Tetapi jika saat musim hujan perekonomian di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu sedikit mengalami penurunan karena aktivitas

nelayan untuk melaut sangat berkurang dikarenakan cuaca yang kurang

mendukung angin kencang, hujan dan air keruh.

Nelayan yang ada di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu itu ada berbagai

macam serta alat kebutuhan yang berbeda. Alat nelayan yang digunakan

Page 68: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

52

sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan pencahariannya, seperti nelayan

yang melaut untuk mencari teripang alat yang digunakan itu alat bantu

menyelam seperti pakaian berenang lengkap (kompresor dan alat dasar),

untuk mendapatkan teripang ini nelayan harus menempuh perjalanan laut

yang cukup jauh ke perairan Sulawesi Tenggara, Papua dan Perairan Mattiro

Labangeng. Untuk mecari teripang sendiri nelayan biasanya pergi 7 hari

sampai 1 bulan lamanya. Nelayan yang mencari Ikan ada 2 jenis yang

pertama itu “Pagae” menangkap ikan dengan menggunakan jaring-jaring ikan

dan jadwal untuk Pagae ini berangkat dimalam hari sebelum malam bulan

purnama dan nelayan yang menangkap ikan kedua yaitu disebut dengan

“Patula” utnuk nelayan patula alat yang digunakan untuk menangkap ikan

yaitu bom dan jadwal untuk melaut itu pergi setiap hari jika cuaca

mendukung berangkat setiap pagi dan pulang di sore hari. Dan ada juga yang

nelayan menggunakan beberapa mata pancing disebut dengan Padoang-doang

yang mencari Cumi-cumi setiap malam hingga dini hari ketika bulan purnama

diperarian sekitar pulau. Hasil dari melaut ada beberapa jenis ikan dan cumi-

cumi dijual dengan cara berkeliling di Pulau Karanrang dan beberapa jenis

ikan dan teripang dijual langsung ke Lelong Paotere Makassar.

Beberapa masyarakat usaha penangkapan ikan hias dan karang laut.

Beberapa masyarakat juga memiliki keterampilan dalam hal perkayuan serta

menjadi tukang pemahat kayu untuk dinding rumah dan jahit-menjahit

pakaian, beberapa yang menjual sembako dan barang campuran, serta

Page 69: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

53

“Papalimbang” kapal yang menyebrang dari Pulau Karanrang ke daratan

kota transportasi berbayar untuk masyarakat.

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

F. Keadaan Sosial Budaya

1. Sosial

Keadaan sosial yang terjadi di Pulau Karanrang Desa Mattiiro Bulu

dengan adanya dua suku yakni Suku Bugis dan Suku Makassar tidak

membuat masyarakat untuk tidak saling berinteraksi dengan adanya dua suku

di dalam satu Pulau membuat masyarakat saling menghargai satu sama lain

dan sangat ramah serta saling membantu dan bergotong royong jika ada salah

satu masyarakat yang mengadakan hajatan seluruh warga saling berbaur satu

sama lain.

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

2. Budaya

Keadaan budaya yang di Pulau Karanrang Desa Mattiro bulu ini sangat

menjunjung tinggi jalinan Silaturahmi antar masyarakat dilihat dari setiap

lebaran Idul Fitri masyarakat di Pulau masih menerapkan “bersiarah” atau

bersilaturahmi mengunjungi ke rumah-rumah keluarga dan tetangga dalam

kurun waktu 7 hari. Kegiatan setiap bulan Muharram masyarakat membuat

bubur as-syura lalu membagikannya, serta setiap hari Rabu terakhir bulan

Shafar masyarakat di Pulau Karanrang berbondong-bondong untuk ke laut

Page 70: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

54

untuk mandi-mandi tidak sedikit juga masyarakat mengunjungi Pulau-pulau

yang lain hanya untuk sekedar mandi-mandi lalu masyarakat berkumpul dan

makan-makan bersama.

Kegiatan Adat dan budaya yang sering dilakukan di Pulau Karanrang yaitu

pernikahan dimana rangkaian adat dilakukan serta beberapa budaya

Masyarakat dilakukan pada saat “dilekka pinruang” sebelum kedua mempelai

masuk kedalam rumah pengantin pria, wanita dewasa yang adai di Pulau

Karanrang membawakan hadiah sambutan untuk mempelai wanita.

Sumber : Kantor Desa Mattiro Bulu 2020

G. Keadaan Aktivitas Masyarakat pada Umumnya

Keadaan aktivitas masyarakat di Pulau Karanrang setiap harinya itu

suasananya masih sangat kental dengan defenisi masyakat desa yang masih

menjunjung tinggi rasa persaudaraan, gotong royong, sudah ada beberapa

masyarakat yang sudah berfikiran kontemporer tetapi masih banyak yang

berifikiran primitif.

Kegiatan setiap hari pada umumnya di lakukan oleh masyarakat pulau

karanrang khususnya yang bekerja sebagai nelayan setiap selesai sholat subuh

mereka sudah mempersiapkan alat-alat untuk digunakan pergi melaut, ketika

di pagi hari beberapa ibu-ibu / wanita pergi ke sumur umum untuk mencuci

pakaian serta mandi dan membersihkan rumah. Ketika di siang hari ada yang

melakukan istirahat ada juga yang berkumpul-kumpul di depan rumah serta

bercerita-cerita hingga sore hari dan para nelayanpun sudah pulang. Anak

Page 71: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

55

muda hingga bapak-bapak melakukan kegiatan rutin setiap sore hari jika

hujan tidak turun yaitu berolahraga sepak bola hingga maghrib.

Di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu selama adanya Pandemic COVID-

19 semenjak bulan maret hingga saat ini november kegiatannya tidak ada

yang berubah karena faktor lokasi yang terbilang jauh dari kota dan

pemerintahan desa menerapkan Protokol Kesehatan yang sangat ketat dengan

tidak menerima pendatang dari luar Pulau sebelum melakukan isolasi mandiri

selama 14 hari serta transportasi umum seperti penumpang kapal harus di

semprot disinfektan dan tes suhu sebelum masuk ke dalam Pulau Karanrang.

Itu juga jadi alasan selama pandemic Masjid dan Mushollah di Pulau

Karanrang masih digunakan dan beroperasi setiap harinya untuk masyarakat

melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu dan acara keagamaan lainnya.

Page 72: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

56

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan Observasi dan Wawancara di lokasi penelitian, maka

pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil dari mewawancarai dan

mendapatkan jawaban dari informan dengan menggunakan pedoman

wawancara, observasi serta dilampirkan dokumentasi pada saat wawancara

berlamgsung sebagai berikut.

1. Pola Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau

Karanrang Kabupaten Pangkep.

a. Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial yaitu suatu bentuk jalinan interaksi yang terjadi di

antara individu, individu dan kelompok serta kelompok dengan kelompok

yang bersifat dinamis dan memiliki pola meliputi asosiatif dan disosiatif.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti mengenai Pola

interaksi sosial yang terjalin di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu ini

interaksi masyarakatnya terjalin cukup baik antara masyarakat suku bugis,

suku makassar dan dilingkungan bertetangga komunikasi serta perkumpulan

terjalin baik setiap hari.

Dikutip dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu informan yang

bernama Bapak H.A (57 Tahun) selaku Tokoh Masyarakat di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu. Menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

Page 73: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

57

“hubungan interaksi masyarakat di pulau karanrang ini terjalin dengan

baik, adanya dua suku dan bahasa di pulau sama sekali tidak jadi

penghalang untuk kelancaran berkomunikasi satu sama lain kalau orang

tersebut mengajak pakai bahasa bugis kita juga menjawab menggunakan

bahasa bugis begitu juga kalau ada yang ajak bicara pakai bahasa makassar

kita akan menjawab bahasa makassar, karena adanya dua bahasa ini buatki

bisa menguasai kedua bahasa itu tapi untuk jadi bahasa sehari-hari itu

hanya satu bahasa sesuai suku kita.”(Wawancara, Informan berinisial H.A

03 November 2020)

Hal yang sama juga dikatakan oleh informan bernama Bapak H.AM (63

Tahun) selaku Tokoh Agama dan Sejarahwan mengenai Pola Interaksi Sosial

di Pulau Karanrang menyatakan bahwa :

“untuk masyarakat di pulau karanrang dengan jumlah penduduk suku

bugis 23% yang terletak pada bagian barat hingga barat laut dari pada suku

makassar yang berpenduduk 77% sehingga untuk berinteraksi hanya

diwaktu atau kegiatan tertentu, dan selalu berkomunikasi dengan baik.

Untuk dilingkungan masyarakat mereka saling berinteraksi dan sangat

bersikap ramah dengan pendatang yang hendak berliburan di pulau

karanrang” (Wawancara, Informan berinisial H.AM 07 November 2020)

Adapun Pendapat yang di utarakan oleh ibu SU (35 Tahun) sebagai Ibu

Rumah Tangga yang Bersuku Makassar melihat Pola Interaksi yang terjadi di

Pulau Karanrang desa Mattiro Bulu sebagai berikut :

“masyarakat di pulau ini berkomunikasi dan sering berkumpul didepan

rumah yang memiliki gazebo-gazebo sambil mengadakan acara makan-

makan bahkan hanya sekedar bercerita soal keseharian dan sinetron yang

ditonton semalam ini dilakukan oleh ibu-ibu di beberapa RT yang ada di

Pulau Karanrang” (Wawancara, informan berinisial SU 10 November

2020)

Pendapat lain dari Ibu AA (45 Tahun) sebagai Ibu Rumah Tangga yang

Bersuku Bugis mengenai Pola Interaksi Sosial yang terjadi di Pulau

Karanrang, menyatakan bahwa :

“di pulau ini walaupun masyarakat yang bersuku bugisnya hanya sedikit

dibanding yang bersuku makassar tetapi kita warga bugis ini

berkomunikasi juga dengan sangat baik dan juga nyambung dengan

Page 74: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

58

pembicaraan setiap ada perkumpulan”(Wawancara, informan berinisial

AA 12 November 2020)

Dari hasil wawancara dapat di rangkum dari pendapat bapak Kepala Desa

H.T(50 Tahun) menjelaskan pendapatnya mengenai Pola Interkasi Sosial

yang ada di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu, mengatakan bahwa :

“kalau antara suku bugis dan suku makassar sebenarnya sekarang sudah

tidak seperti jaman dulu lagi, tetapi sedari dulu memang di pulau ini ada

dinamakan Kampong Bugis namunpun antara suku bugis dan suku

makassar itu satu rumpun jeki semua cuma karena ada yang tinggal di

kampong bugis makanya suku bugis yang ada di pulau karanrang ini masih

ada hingga kini walaupun sudah tidak murni lagi karena sudah terjadi

perkawinan silang antara warga suku bugis menikahi warga yang bersuku

makassar seperti saya punya sepupu menikah sama orang bugis sekarang

tinggalmi di kampong bugis tapi komunikasi kita itu masih terjalin bagus

dan sama seperti biasa cuman perbedaan hanya ada dibahasa saja”

(Wawancara, informan berinisial H.T 20 November 2020)

Dari hasil observasi peneliti, dengan melihat Pola Interaksi Sosial

masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro

Bulu berdasarkan pengamatan selama ini komunikasi antara masyarakatnya

terjalin dengan baik dengan lingkungannya sendiri tetapi untuk ruang lingkup

komunikasi dengan seluruh masyarakat di Pulau Karanrang ada beberapa

yang kurang menjalin dengan baik antar masyarakatnya.

Kesimpulan yang dapat saya ambil pola interaksi masyarakat Pulau

Karanrang baik Suku Bugis dan Suku Makassar dapat dikatakan terjalin

dengan baik terlepas dari adanya persaingan atau pertikaian yang dialami oleh

sesama warganya.

b. Assosiatif

Assosiatif Adalah hubungan positif yang terjadi dalam masyarakat proses

ini bersifat membangun serta mempererat atau memperkuat hubungan jalinan

Page 75: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

59

solidaritas dalam kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang

lebih erat seperti Kerja Sama dan Gotong Royong. Assosiatif yaitu salah satu

jenis dari Pola Interaksi Sosial.

1) Kerja Sama

Dalam hidup bermasyarakat bersosialisasi dan bertetangga kita tidak

terlepas dari yang namanya kerja sama dalam membangun lingkungan hidup

agar tetap karena kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang

perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu sama hal nya yang

terjadi pada masyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro.

Adapun hasil wawancara yang didapatkan peneliti mengenai bentuk kerja

sama apa saja yang sering dilakukan oleh masyarakat di Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu sebagai berikut :

Menurut bapak H.T (50 Tahun) selaku Kepala Desa Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu mengenai kerja sama yang ada dan menjadi keseharian

masyarakat yaitu :

“masyarakat di pulau karanrang dalam bekerja sama itu sangat di junjung

tinggi, misalnya ada warga yang sedang ingin mengerjakan lampu jalan

dengan memakai pembangkit tenaga surya masyakat disetiap RT bekerja

sama untuk menggali untuk membantu pengerja untuk membangun tiangnya

dilakukannya juga bekerja sama untuk mendapatkan hasil untuk kepentingan

bersama juga, kerja samanya tidak hanya pada saat pembangunan jalan tapi

kerja sama dilakukan itu bisa dikatakan hampir setiap hari baik bekerja sama

untuk mencari uang ataupun kerja sama untuk kepentingan masyarakat”

(Wawancara Informan Berinisial H.T 20 November 2020)

Adapun kerja sama dalam bentuk yang berbeda di jelaskan oleh Tokoh

Masyarakat dan Tokoh Agama H.AM (63 Tahun) yang ada di Pulau

Karanrang sebagai berikut :

Page 76: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

60

“kerja sama di pulau karanrang sangat luar biasa terutama dalam

pembangunan masjid. Masyarakat di pulau karanrang sangat telaten untuk

menyisihkan rezeki untuk pembangunan masjid hingga pengerjaan masjid

pun masyarakat disini berinisiatif untuk setiap hari bergiliran untuk

menyiapkan makanan untuk tukang yang bekerja untuk pembangunan masjid

sehingga sekarang alhamdulillah masjid yang ada di pulau karanrang menjadi

salah satu masjid yang besar di seluruh kepulauan kab.pangkep berkat kerja

sama masyarakat yang selalu mendukung pembangunan masjid.”

(Wawancara Informan Berinisial H.AM 07 Nopember 2020)

Bentuk kerja sama yang diutarakan oleh Bapak S (52 Tahun) menjelaskan

kerja sama persoalan kehidupan yang hampir setiap hari dilakukan

masyarakat baik di wilayah Suku Bugis dan Suku Makassar :

“mata pencaharian di pulau karanrang ini mayoritas nelayan sehingga para

nelayan ini melakukan kerja sama dengan pinggawa atau bos pembeli

teripang dan juga pembeli ikan serta hasil tangkapan laut lainnya, tidak hanya

itu nelayan juga bekerja sama dengan penjual sembako dan barang campuran

untuk diberikan kebutuhan makanan ketika pergi melaut kerja sama ini

dilakukan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai Nelayan yang dilakukan

sejak dulu dan masih terjalin dengan baik sampai dengan sekarang ini.”

(Wawancara Informan Berinisial S 03 November 2020)

Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan peneliti

dapat dipahami bahwa hubungan kerja sama yang terjalin antara masyarakat

suku Bugis dan Suku Makassar terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

hubungan dalam kehidupan sehari-hari yang saling bekerja sama satu sama

lain dalam pembangunan berbagai sarana dan prasarana sosial, dan saling

merangkul satu sama lain sehingga sulit ditemukan adanya perbedaan antara

masyarakat dari kampung nugis dan masyarakat dari kampung Makassar.

2) Gotong Royong

Gotong royong bentuk kerja sama secara kelompok yang dilakukan oleh

masyarakat. Menurut Tadjuddin Noer Effendi dalam budaya gotong royong

Page 77: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

61

masyarakat dalam perubahan sosial disebutkan bahwa budaya tersebut

sebagai sebuah nilai moral.

Gotong royong ini budaya asli indonesia begitu pula yang ingin kita

mencari tau apakah ada budaya ini diterapkan juga di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu yang peneliti ingin lihat langsung dilapangan serta mendapatkan

informasi tambahan dan penjelasan dari masyarakat mengenai kegiatan

gotong royong yang dilakukan Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar

sebagai berikut :

Menurut Bapak Kepala Desa H.T (50 Tahun) menjelaskan mengenai

kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau karanrang

yaitu :

“gotong royong menurut pemahaman saya lebih dari satu orang sudah

gotong royong contoh ada kapal atau jolloro yang mau ditarik naik itukan

gotong royong ada yang mau ditarik keluar, ada rumah yang mau di angkat,

dan kalau ada acara pengantin jadi alhamdulillah kalau persoalan gotong

royong kita disini yaitu mulai dari nenek moyang kita sampai sekarang masih

tetap dijalankan” (Wawancara Informan Berinisial H.T Pada Tanngal 20

November 2020)

Adapun bentuk gotong royong yang berbeda dilakukan oleh masyarakat di

Pulau Karanrang baik yang berSuku Bugis dan Suku Makassar dijelaskan

oleh Pengurus Masjid Nurul Mu’minim Bapak H (48 Tahun) seperti :

“kegiatan gotong royong yang dilakukan itu biasanya pertiga bulan

a’bela kuburan dan setiap kegiatan ingin dilakukan akan di umumkan di

masjid agar masyarakat khususnya warga yang laki-laki akan menuju ke

kuburan dan masing-masing sudah membawa peralatan sendiri yang

diperlukan, kegiatan ini rutin dilakukan agar kuburan tidak dipenuhi sama

rumput-rumput dan pohon yang liar sehingga akses untuk mengunjungi

kuburan keluarga itu susah. Jadi a’bela ini dilakukan untuk kelancaran saat

Page 78: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

62

berziarah ke makam keluarga” (Wawancara Informan Berinisial H Pada

Tanggal 12 November 2020”

Dari penjelasan infroman mengenai gotong royong di Pulau Karanrang

Desa Mattiro bulu kegiatan yang dilakukan itu dapat Peneliti saksikan secara

langsung kegiatan gotong royong yang dilakukan pada saat menjalankan

observasi dilapangan, kegiatan gotong royong dilakukan baik hanya

masyarakat yang berSuku Bugis saja ataupun hanya Suku Makassar serta

gotong royong seluruh warga Masyarakat Pulau Karanrang Desa Mattiro

Bulu itu masih dilakukan dengan baik bersama-sama hingga mencapai tujuan

yang ingin dicapai.

3) Kesamaan Tempat Tinggal

Orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, bahasa, kebiasaan

dan sekumpulan manusia yang biasanya terkait karena kesatuan bahasa dan

budaya dalam arti umum mempunyai wilayah tertentu. Biasanya kesamaan

tempat tinggal dapat memengaruhi komunikasi orang-orang berkomunikasi

dengan baik karena mereka tinggal dalam satu lingkungan. Maka dari itu

peneliti ingin mengetahui apakah kesamaan tempat tinggal mempengaruhi

komunikasinya karena di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu memiliki dua

suku yakni suku Bugis dan Suku Makassar.

Menurut warga yang bersuku bugis ibu AA (45 Tahun) mengenai

kesamaan tempat tinggal dan komunikasinya yang ada di Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu yaitu :

Page 79: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

63

“iya karena kita tinggal bertetangga dan sama juga bahasata yang di

pakai bahasa bugis jadi kesamaan tempat tinggal itu sangat berpengaruh

dengan komunikasi setiap hari seperti ini di daerah kmapung bugis sini

karena sebahasaki” (Wawancara Informan Berinisial AA Pada Tannggal 12

November 20020)

Pendapat yang hampir sama juga dijelaskan oleh Bapak S (52 Tahun)

mengenai pengaruh kesamaan tempat tinggal :

“jelasmi itu karena samai lingkungan keseharian dan juga tempat tinggal

mempengaruhi sekali komunikasi dengan baik bisa dimengerti bahasa serta

kita lebih kenal orang-orangnya dan jauh lebih akrab dari warga yang

bertempat tinggal jauh dari rumah tapi komunikasi masih terjalin dengan

baik juga” (Wawancara Informan Berinisial S Pada Tanggal 03 November

2020)

C. Dissosiatif

Proses dissosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada konflik atau

dapat merenggangkan soladiritas kelompok. Proses dissosiatif disebut pula

proses oposisi. Dissosiatif adalah salah satu jenis Pola Interaksi yaitu Konflik

dan Persaingan

1) Konflik

Dalam lingkungan hidup dan bermasyarakat tidak terlepas dari yang

namanya konflik baik dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan

bertetangga, permasalahan yang ditimbulkan bisa terjadi dengan

berkepanjangan dan terjadi permusuhan. Peneliti ingin mencari tau apakah di

Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu ini sering terjadi Konflik anatara

masyarakatnya yang Bersuku Bugis dan Suku Makassar ataupun konflik

keluarga, jika ada ingin mengetahui bagaimana orang yang terlibat konflik,

Page 80: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

64

orang-orang yang melihat konflik itu terjadi sampai pemerintah desa

bagaimana cara menyelesaikan konflik yang terjadi.

Tokoh masyarakat Bapak H.A (57 Tahun) mengutarakan penjelasan

bagaimana cara penyelesaian konflik yang terjadi di Pulau Karanrang :

“konflik yang terjadi di Pulau Karanrang itu antara keluarga biasanya

banyak terjadi konflik itu karena permasalahan warisan tanah dari orang tua

yang belum membagikan warisan ke anak cucunya tetapi sudah meninggal

dunia dan itu menjadi permasalahan dan jadi konflik berkepanjangan saling

mengakui hak atas kepemilikan tanah sampai berujung ke pengadian negeri

dan hubungan keluarga juga terputus tidak menjalin komunikasi lagi karena

ego yang sama-sama tinggi, cara penyelesaian yang sudah dilakukan itu

dibicarakan secara kekeluargaan dan kalau tidak berhasil dibawa kejalur

hukum hingga mendapatkan keadilan” (Wawancara Informan Berinisial H.A

Pada Tanggal 03 November 2020)

Adapun jenis konflik dan penyelesaiannya yang disampaikan oleh Kepala

Desa Bapak H.T (50 Tahun) mengatakan bahwa :

“konflik kan ada dua ada konflik dengan serumpun keluarga ada juga

konflik yang tidak memiliki hubungan keluarga, kalau konflik yang ada

hubungan keluarga itu sebenarnya lebih susah untuk diselesaikan secepatnya

karena merasa bahwa saya ini keluarga tapi kenapa dikasi begituka

seharusnya dia yang lindungika dan bantu tapi malah dia jatuhkanka

sehingga sedikit susah untuk diselesaikan karena rasa emosional yang tinggi,

tetapi kalau konflik yang terjadi tidak ada hubungan keluarga itu bisa saja

pemertintah bersama tokoh masyarakat menjadi penengah kemudian

bagaimana caranya kita ini jadi pihak yang netral untuk mendamaikan

persoalan yang terjadi kalau yang kapasitas penyelesaiannya harus di desa

tetapi kalau penyelesaiannya itu tidak diselesaikan didesa ada beberapa

macam konflik ada konflik yang diharuskan diselesaikan di desa ada juga

konflik harus cepat-cepat laporan contoh misalnya orang yang na kennata

baraccung, ada orang yang baku tikam, ada penganiyayaan, dengan

sendirinya kita pemerintah desa harus cepat-cepat laporan ke bimnas

perwakilan dari polres dan dandim untuk menyampaikan permasalahan ke

kapolres untuk ditindak lanjuti sesuai prosedur yang ada” (Wawancara

Informan Berinisial H.T Pada Tanggal 20 November 2020)

Dari hasil penelitian, peneliti mengamati persoalan konflik apakah ada

yang terjadi di Pulau Karanrang dengan dilihat komunikasi masyarakat yang

Page 81: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

65

sangat baik dan ramah diliht dari keseharian, tetapi setelah dilihat dengan

teliti dan mengobservasi lingkungan kehidupan masyarakatnya ternyata ada

juga konflik yang terjadi dan memutuskan tali silaturahim dan ada beberapa

dilingkungannya berkonflik dengan tetangga setiap hari bertatap muka dan

berlalu lalang didepan rumah tetapi tidak saling tegur sapa dan untuk

menyelesaikan permasalahannya itu hanya saling meredahkan amarah dan

berkepala dingin hingga kembali menjalin komunikasi kembali.

2) Persaingan

Dalam bermasyarakat sering terjadi yang namanya persaingan antara

individu dengan individu ataupun kelompok dengan kelompok baik

persaingan dalam hal positif ataupun persaingan dalah hal negatif, begitupun

yang ingin peneliti mengetahui apakah sesama masyarakat pernah terjadi

persaingan jika ada apa saja persaingan yang terjadi di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu

Menurut yang dipaparkan oleh Kepala Desa Bapak H.T (50 Tahun)

mengenai persaingan yang ada di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu yaitu :

“persaingan yang sering terjadi di Pulau Karanrang itu sangat nyata

ketika ada pemilihan caleg dari kepala desa, dan bupati. Dengan adanya

yang ingin dilaksanakan pesta demokrasi masyarakat di Pulau Karanrang

jadi berkubu-kubu mereka bergaul dengan warga yang mendukung nomor

atau partai yang sama saja tetapi tidak menjatuhkan warga yang berbeda

pilihan tetapi setelah pesta demokrasi sudah berlangsung persaingan antar

warga pun sudah selesai semua kembali bertegur sapa dan sering berkumpul

bersama lagi dan bercerita kehidupan sehari-hari” (Wawancara Informan

Berinisial H.T Pada Tanggal 20 November 2020)

Page 82: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

66

Adapun persaingan lainnya yang terjadi di Pulau Karanrang Desa Mattiro

Bulu dikemukakan oleh Tokoh Masyarakat Bapak H.A (57 Tahun) yaitu :

“persaingan itu di pulau banyak juga terutama soal baku saing orang

dalam menjual barang campuran dan sembako, menjual makanan jadi itu

rata-rata penjualnya itu di pulau tetangganki. Tidak hanya penjual-jual saja

yang bersaing papalimbang juga begitu jaman dulu papalimbang pangkep itu

cuma tiga kapal tapi sekarang adami enam papalimbang ke pangkep

papalimbang ke makassar Cuma dua dulu tapi sekarang jadi lima mi juga

kapal yang jadi papalimbang ke makassar, begitu juga saingannya pa bentor

yang awalnya di pulau cuman ada dua sekarang sudah jadi tujuh bentor yang

setiap hari kelilingi di pulau. Jadi persaingannya sangat nyata tetapi semua

kembali lagi percaya bahwa rejeki setiap orang sudahmi diatur dan

kebetulan masyarakat di pulau karanrang ini banyak” (Wawancara Informan

Berinisial H.A Pada Tanggal 03 November 2020)

Saat melakukan observasi peneliti melihat persaingan yang terjadi di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu ini dengan memiliki masyarakat ribuan

sehingga beberapa warga membuka usaha dan bersaing ditengah-tengah

banyaknya warung yang ada di Pulau Karanrang walaupun saling

bertetangga.

2. Dampak Pola Interaksi Sosial Masyarakat Suku Bugis dan Suku

Makassar di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep.

a) Dampak Positif Pola Interaksi Sosial

Dalam menjalin interaksi sosial antara individu dan individu, kelompok

dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. Kita dapat mengambil

apa dampak positif yang dijalin dengan masyarakat ketika kita melakukan

interaksi sosial.

Page 83: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

67

Peneliti ingin mencari apa dampak positif yang terjadi bagi masyarakat

yang ada di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu dengan melakukan

komunikasi yang baik antar masyarakatnya.

Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Bapak H.AM (63 Tahun)

mengenai dampak positif dari pola interaksi sosial :

“hal positifnya berinteraksi sosial dalam lingkungan di pulau ini kita bisa

saling membantu, menolong dan tidak canggung. Apalagi kita disini

lingkungannya hanya satu lingkaran di Pulau Karanrang saja” (Wawancara

Informan Berinisial H.AM Pada Tanggal 07 November 2020)

Pendapat yang hampir sama di kemukakan oleh ibu SU (35 Tahun)

mengenai hal positif dalam pola interaksi sosial :

“karena kita lingkungannya bisa dibilang kecil yah karena daerah

kepulauan jadi hal positifnya komunikasi kita terbilang baik antara

masyarakat di pulau bahkan kita saling kenal satu sama lain warga

masyarakatnya” (Wawancara Informan Berinisial SU Pada Tanggal 10

November 2020)

Dampak positif pola interaksi sosial yang terjadi di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu yang peneliti lihat dari observasi dampak positif itu sangat

terlihat karena memiliki pola lingkungan yang skala kecil kepulauan sehingga

dalam berkomunikasi antar masyarakatnya lebih akrab.

b) Manfaat Kerja Sama

Dalam melakukan kerja sama dan jika telah mencapai tujuan yang di

inginkan maka dari kerja sama itu dapat menghasilkan manfaat yang

didapatkan baik manfaat yang positif maupun manfaat negatif dari kerja sama

itu sendiri.

Page 84: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

68

Apakah dengan melakukan kerja sama antar masyarakat Suku Bugis dan

Suku Masyarakat akan mendapatkan manfaat untuk lingkungan di pulau

karanrang.

Adapun hasil wawancara yang dikemukakan oleh Kepala Desa Bapak H.T

(50 Tahun) mengenai manfaat kerja sama yang dilakukan masyarakat di

Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu :

“manfaat yang didapatkan itu dalam bekerja sama pekerjaan yang

dilakukan jauh lebih muda diselesaikan dan bisa membuat rasa persaudaraan

makin erat antar sesama warga pulau karanrang” (Wawancara Informan

Dengan Inisial H.T Pada Tanggal 20 November 2020)

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh ibu H.D (55 Tahun)

mengenai manfaat dari kerja sama seperti berikut :

“manfaatnya itu bisa membantu kita yang mengerjakan kerjaan yang

sedang dilakukan apalagi untuk ibu-ibu yang biasanya dari pangkep belanja

sering dibantu sama anak-anak angkatkan barangnya sampai ke rumah baru

dikasimi nanti minuman” (Wawancara Informan berinisial HD Pada Tanggal

07 November 2020)

Pada saat melakukan observasi peneliti sering melihat kerja sama di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu ini dilakukan antar masyarakatnya seperti yang

dijelaskan para informan mengenai kerja samanya dan sangat ramah satu

sama lain jika ada yang ingin diberikan pertolongan dan melakukan kerja

sama.

c) Dampak Positif Gotong Royong

Gotong royong bentuk kerja sama secara kelompok yang dilakukan oleh

masyarakat. Menurut Tadjuddin Noer Effendi dalam budaya gotong royong

Page 85: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

69

masyarakat dalam perubahan sosial disebutkan bahwa budaya tersebut

sebagai sebuah nilai moral.

Gotong royong ini budaya asli indonesia begitu pula yang ingin kita

mencari tau apakah ada budaya ini diterapkan juga di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu yang peneliti ingin mengetahui hal positif dari gotong royong

dari informasi tambahan dan penjelasan dari masyarakat Suku Bugis dan

Suku Makassar sebagai berikut :

Adapun hal positif dari gotong royong menurut bapak S (52 Tahun) yang

dirasakan dikehidupan bermasyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu

:

“banyak sekali hal baik yang didapatkan darigotong royong dalam hidup

bermasyarakat di pulau ini apalgi bagi kita para nelayan yang memiliki kapal

sangat merasa terbantu dengan dilakukannya gotong royong bersama bapak-

bapak dan anak muda untuk dorong kapal naik ke daratan untuk di perbaiki

begitu juga setelahnya brgotong royong lagi untuk didorong turun kelaut.

Dengan dilakukan secara gotong royong jadi lebih gampang dan cepat

selesai” (Wawancara Informan Berinisial S Pada Tanggal 03 November

2020)

Hal positif dari gotong royong juga disampaikan oleh Bapak H (48 Tahun)

yang terjadi di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu :

“hal baiknya itu dilakukannya gotong royong apalagi untuk wilayahta

sendiri di pulau ini membuat suasana di pulau menjadi terlihat bersih karena

dikerjakan bersama-sama itu membersihkan kuburan dari rumput-rumput

dan pohon yang tumbuh sembarangan juga membersihkan dilingkungan RT

dan pencahayaan di pulau kalau malam hari jadi terang karena bersama-

sama juga dikerja untung bangun tiang lampu jalan” (Wawancara Informan

Berinisial H Pada Tanggal 12 November 2020)

Page 86: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

70

Banyak sekali gotong royong yang dilakukan di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu adapun hal positif yang ingin disampaikan oleh Ibu AA (45

Tahun) yaitu :

“kalau baiknya itu bergotong royong di pulau apalagi untuk kita ini di

kampong bugisi yang warganya tidak sebanyak orang makassar tetapi kalau

ada acara dibuat seperti mau ada pengantin, aqiqahan, ataupun di katte’ kan

pergiki ma’pau-pau ke orang-orang di pulau biar bukan orang bugis di

panggilji juga dan kalau baik hubunganta sama orangnya pasti bakalan

datang untuk membantu untuk kerjai biar cepat selesai” (Wawancara

Informan Berinisial AA Pada Tanggal 12 November 2020)

Peneliti melihat secara langsung ketika melakukan observasi di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu banyak sekali hal positif yang terlihat dari hasil

Gotong Royong masyarakatnya walaupun memiliki dua suku tapi mereka

bersatu untuk kebaikan yang akan dihasilkan untuk bersama Masyarakat

Pulau. Terlebih dari jawaban-jawaban dari informan mengenai hal positif dari

gotong royong yang dilakukan, hal positif lainnya itu dapat dilihat dengan

nyata dari bentuk masjid yang besar dan bersih yang dirawat bersma-sama

oleh masyarkat Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu.

d) Dampak Negatif Persaingan

Dalam bermasyarakat sering terjadi yang namanya persaingan antara

individu dengan individu ataupun kelompok dengan kelompok baik

persaingan dalam hal positif ataupun persaingan dalah hal negatif, begitupun

yang ingin peneliti mengetahui apakah sesama masyarakat pernah terjadi

persaingan jika ada apa dampak negatif yang menimbulkan bagi sesama

masyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu :

Page 87: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

71

Mengenai dampak negatif yang terjadi dengan adanya persaingan di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu ini di kemukakan oleh Bapak H.A (57 Tahun) :

“karena di pulau ini persainganna persoalan mata pencaharian yang

banyak sekali seperti papalimbang, pa bentor sama penjual-jual barang

campuran dampak negatifna itu terlepas dari rejeki sudah diatur itu

pendapatan jadi berkurang karena biasana orang dipulau biar jauh datangji

untuk belanja sekarang tidakmi karena adami yang jual dekat rumahna begitu

juga soal papalimbang dulu nda ada sandar kapal di dermaga dekat rumah na

karena sekarang adami yang sandar jadi kapal disitumi na naiki” (Wawancara

Informan Berinisial H.A Pada Tanggal 03 November 2020)

Hampir sama penjelasan yang disampaikan oleh H.AM (63 Tahun)

mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh persaingan seperti :

“di pulau itu persainganna soal perbedaan nomor yang didukung pada

saat ada pesta demokrasi baik yang tarafnya kabupaten ataupun untuk desa,

dampak negaitfna itu yah untuk beberapa waktu warga tidak saling tegur

sapa selama pesta demokrasi itu berlangsung. Selain itu juga persaingannya

yang kasi dampak negatif warganya itu kalau ada sesuatu baru yang dijual

dan diminati masyarakat di pulau pasti akan warga lain yang punya modal

untuk ikut menjual jadi mengurangi rejeki orang lain.” (Wawancara

Informan Berinisial H.AM Pada Tanggal 07 November 2020)

Dari penjelasan informan mengenai persaingan menimbulkan dampak

negatif bagi warga masyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu juga

ditemukan oleh Peneliti saat observasi dilapangan seperti pada saat

melakukan penelitian ini mendekati pesta demokrasi pemelihan calon Bupati

Kabupaten Pangkep dan terdiri dari empat pasangan dan masing-masing

pasangan calon memiliki pendukung yang fanatik di Pulau Karanrang ini

sehingga terlihat dampak negatifnya itu warga sering menggunakan atribut

pasangan calon yang di dukung dan selalu berkumpul bersama yang memiliki

satu suara saja sehingga komunikasi dengan warga yang tidak satu suara

menjadi tidak akrab.

Page 88: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

72

e) Dampak Negatif Konflik Terhadap Perekonomian

Dalam lingkungan hidup dan bermasyarakat tidak terlepas dari yang

namanya konflik baik dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan

bertetangga, permasalahan yang ditimbulkan bisa terjadi dengan

berkepanjangan dan terjadi permusuhan. Peneliti ingin mencari tau apakah di

Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu ini apakah dari Konflik anatara

masyarakatnya bisa membawa dampak negatif bagi perekonomiannya. Maka

dari itu peneliti ingin mencari tahu dengan mewawancarai informan dan ini

dia beberapa hasil wawancara dan jawabanya dari masyarakat :

Dampak negatif konflik bagi perekonomian di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu dikemukakan oleh Bapak Kepala Desa H.T (50 Tahun)

“jelas itu, konflik berdampak negatif sekali bagi perekonomiannya di

pulau misalnya kalau saya ini tidak baku bicara dengan penjual-jual depan

rumah pasti saya tidak mauma lagi belanja di warungnya. Itu sudah

contohmi kalau kalau lagi ada permasalahanta tidak hanya memutus tali

silaturahim tapi juga memutus rejeki, jadina itu penjual-jual depan rumahku

pasti akan berkurangmi langganannya” (Wawancara Informan Berinisial

H.T Pada Tanggal 20 November 2020)

Pendapat hampir sama dikemukakan oleh Ibu SU (35 Tahun) Ibu Rumah

Tangga sekaligus salah satu penjual barang campuran di Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu bahwa :

“sangat berdampak bagi penghasilan setiap harinya itu kalau ada

tetangga ataupun warga lainnya yang terlibat konflik sama kita secara

langsung ataupun karena saudara kandung yang bermasalah dengan orang

sudah menjadi pelangganta itu akan terputusmi lagi menjadi pelanggan dan

mengurangi pendapatan setiap hari belum lagi kalau na ajak-ajak orang

utnuk tidak belanja di warung” (Wawancara Informan Berinisial SU Pada

Tanggal 10 November 2020)

Page 89: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

73

Dalam hal dampak negatif konflik bagi perekeonomian ini peneliti tidak

begitu melihat dengan jelas fenomena ini terjadi pada masyarakat Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu sebelum akhirnya mendapatkan jawaban dari

hasil wawancara dari informan.

B. Pembahasan

1. Pola Interaksi Masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau

Karanrang Kabupaten Pangkep.

a) Teori Interaksi Sosial (George Simmel)

George Simmel dalam teori Interaksi Sosial (Ritzer, 2015:43)

memusatkan perhatiannya pada interaksi sosial dan kesadaran individu yang

kreatif, dengan teori utamanya tentang interkasionisme simbolik. Jadi

manusia berinteraksi satu sama lain untuk berbagai tujuan, motif dan

kepentingan. Simmel lebih menyoroti masalah-masalah berskala kecil,

terutama tindakan dan interaksi individual. Pemikiran Simmel yang paling

terkenal yaitu tentang bentuk-bentuk interaksi yang dibedakan menjadi dua

yaitu interaksi berdasarkan bentuk dan interaksi berdasarkan tipe. Simmel

(Faruk, 2013:36) berpendapat bahwa konflik bukanlah suatu ancaman

terhadap kebersamaan. Adanya interaksi sosial sebagai sebuah hubungan

sosial, memungkinkan terjadinya konflik sebagai akibat dari interaksi

tersebut. Namun, Simmel tidak memusingkan konflik dalam interaksi,

menurutnya konflik merupakan bentuk dasar dari interaksi. Interaksi Sosial

dan konflik akan memungkinkan suatu interaksi berlangsung dan bertahan di

Page 90: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

74

suatu masyarakat. Peningkatan jumlah manusia dalam interaksi sosial, akan

mempengaruhi hingga mengubah pola interaksi dan memunculkan bentuk

pengelompokan sosial serta keterlibatan sosial.

Pola interaksi yang diterapkan oleh msyarakat di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu ini berdasarkan assosiatif dan dissosiatif dimana terlibatnya

masyarakat yang banyak dan adanya lingkungan didalamnya sehingga terjadi

interaksi sosial antara individu dan individu, individu dengan kelompok,

maupun kelompok dan kelompok. Seperti yang telah diuraikan pada hasil

penelitian mengenai pola interaksi sosial yang terjadi di Pulau Karanrang

Desa Mattiro bulu.

Pola Interaksi yang diterapkan masyarakat Suku Bugis dan Suku

Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu sehingga realisasi interaksi

sosial sehingga selaras dengan teori Simmel yakni teori Interaksi Sosial

dengan 2 bentuk-bentuk interaksi yakni Interaksi Berdasarkan Bentuk dan

Interaksi Berdasarkan Tipe.

1) Interaksi Berdasarkan Bentuk

Simmel (Romansyah,2017) berpendapat bahwa interaksi sosial

berdasarkan bentuknya dibagi menjadi superordinasi dan subordinasi, konflik,

pertukaran, dan hubungan seksual.

(a) Superordinasi dan Subordinasi

Page 91: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

75

Sesuai hasil yang ditemukan oleh peneliti dilapangan, di Pulau Karanrang

Desa Mattiro Bulu ini adanya ditemukan superordinasi dan subordinasi.

Subordinasi merupakan bentuk ketaatan terhadap superordinasi, hal ini

dikarenakan superordinasi berkedudukan lebih tinggi daripada subordinasi.

Superordinasi dan subordinasi memiliki hubungan timbal balik, hal ini

membuktikan bahwa bagaimanapun bentuk interaksinya, pasti memiliki

hubungan timbal balik. Simmel (Faruk, 2012:35) mengatakan setidaknya ada

tiga variasi dalam pola ini, yaitu subordinasi dibawah seorang individu,

subordinasi di bawah kelompok, dan subordinasi dibawah prinsip umum atau

peraturan yang bersifat impersonal.

Interaksi sosial yang dilakukan di Pulau Karanrang dimana masyarakat

Suku Bugis dan Suku Makassar memiliki letak wilayah masing-masing di

Pulau Karanrang sehingga masyarakat kelompok suku bugis lebih dalam

berkomunikasinya satu sama lain karena lebih merasa dekat faktor memiliki

suku yang sama sedangkan masyarakat suku makassar juga lebih menjalin

kumonukasi yang baik karena memiliki bahasa yang sama. Tetapi ketika

diadakan pertemuan di balai Desa oleh pemerintah Desa dan Tokoh

Masyarakat untuk mengadakan musyawarah seperti penyelesaian masalah

yang terjadi pada warga masyarakat, melakukan pengumuman di masjid

untuk dilakukannya gotong royong untuk membersihkan sarana dan prasarana

umum demi kepentingan seluruh masyarakat di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu maka yang berkuasa Pemerintah Desa dan Tokoh Maysarakat

sehingga seluruh masyarakat bersuku bugis dan suku makassar semua berada

Page 92: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

76

dibawa kendali Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat yang pendapat dan

perintahnya didengarkan oleh warga demi kebaikan dan kemajuan Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu.

(b) Konflik

Dari hasil peneliti temukan terkait dengan konflik pada masyarakat suku

bugis dan suku makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu ini sering

sekali ditemukan warga yang tidak menjalin komunikasi dengan baik karena

terlibat permasalahan baik warga yang bersuku bugis mengalami konflik

dengan warga yang suku bugis dan suku makassar karena penyebebanya

hanya selisih paham faktor setiap hari berkomunikasi, begitu pula dengan

masyarakat yang mengalami konflik sengketa tanah keluarga, serta jika

terjadi konflik dapat memutuskan tali rejeki. Seperti yang dikatakan Simmel

(Faruk, 2012:36) bahwa konflik bukanlah sesuatu yang bersifat negatif,

ancaman terhadap kebersamaan. Konflik justru merupakan bentuk dasar dari

interaksi, yang memungkinkan interaksi terus berlangsung dan masyarakat

dapat dipertahankan. Atas dasar pendapat tersebut, maka konflik

dikategorikan sebagai bentuk dari interaksi sosial.

(c) Pertukaran

Dari hasil peneliti temukan terkait dengan pertukaran yang terjadi di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu itu setiap hari melakukan pertukaran interaksi

antara masyarakatnya baik pertukaran pembahasan mengenai aktivitas

nelayan bagi laki-laki yang bermata pencaharian dilaut dan saling berbagi

Page 93: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

77

pengalaman dan saling membantu dalam perbaikan kapal. Interaksi yang

dilakukan juga oleh ibu-ibu yang sedang melukan kegiatan sehari-hari di

pulau dan membagikan cerita baik cerita soal kehidupan sehari-hari ataupun

mengenai harga-harga bahan pokok di pasaran, serta dengan adanya kerja

sama dan gotong royong yang selalu dilakukan masyarakat di pulau

karanrang dapat mengetahui informasi-informasi dari interaksi yang

dilakukan. Simmel berpendapat bahwa pertukaran adalah jenis interaksi sosial

yang murni dan maju. Karakteristik pertukaran ialah bahwa jumlah nilai dari

pihak yang berinteraksi lebih besar setelah iya berinteraksi daripada sebelum

berinteraksi. Masing-masing pihak memberikan lebih selain yang dimiliki.

Pemberian informasi dapat dikatakan sebagai pertukaran, atau antarindividu

saling bertukar informasi. Mengenai jumlah nilai hal ini ialah tingkat

penguasaan atau penerimaan informasi, ketika seseorang telah melakukan

interaksi secara tidak langsung ia menerima informasi sebagai timbal balik,

dan ia menjadi mengerti akan satu hal.

2) Interaksi Sosial Berdasarkan Tipe

Interaksi sosial berdasarkan tipe seperti yang diungkapkan oleh Simmel

dibagi menjadi interaksi sosial antarindividu, interaksi sosial individu dengan

kelompok, dan interaksi sosial kelompok dengan individu, di dalam

kehidupan sosial. Bentuk interaksi sosial berdasarkan tipe memiliki hubungan

timbal balik dan bersifat saling mempengaruhi.

(a) Interaksi Sosial Antar Individu

Page 94: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

78

Dari hasil peneliti temukan terkait dengan interaksi sosial antar individu

masyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu sering dilakukan interaksi

antar individu jika seorang warga ke toko untuk membeli melakukan interaksi

terlebih dahulu dengan penjual barang apa saja yang ingin dibeli atau

langsung disuruh untuk mengambil dan transaksi, satu orang yang berjalan

menuju ke tempat melakukan gotong royong bertemu dengan warga lainnya

juga sambil berjalan ke lokasi untuk bergotong royong di perjalanan mereka

melakukan interaksi mengenai kegiatan yang akan dilakukan nanti pas

dilokasi bergotong royong.

(b) Interaksi Sosial Antara Individu dengan Kelompok

Dari hasil peneliti temukan terkait dengan interaksi sosial antara individu

dengan kelompok ini sering dilakukan pada saat melakukan musyawarah

untuk meyelesaikan masalah dibalai desa seorang kepala desa menghadapi

beberapa orang yang sedang terlibat masalah dan saksi mata untuk

menjelaskan kronologi yang dilihat setelah itu kepala desa yang bisa

memutuskan permasalahan itu dibawa kejalur hukum atau selesai setelah

melakukan mediasi.

Interaksi sosial yang terjadi di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu dengan

masyarakatnya yang memiliki dua suku dan bahasa yakni Suku Bugis dan

Suku Makassar dan memiliki lingkungan wilayah tertentu yakni kampung

bugis 23% di area bagian Barat Laut Pulau Karanrang dan masyarakat Suku

Makassar 77% dan yang mendominasi Pulau Karanrang. Pada awalnya

Page 95: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

79

masyarakat suku bugis hanya tinggal dikampung bugis yang dimana membuat

interaksi warga satu sama lain berjalan lancar karena mereka berkomunikasi

dengan orang-orang yang memiliki bahasa yang sama walaupun warganya

tidak sebanyak masyarakat suku makassar yang dimanapun dia berada dalam

wilayah pulau karanrang pasti masyarkat yang ditemui warga suku makassar

jadi untuk berinteraksi sangat baik karena memiliki bahasa yang sama,

walaupun memiliki dua bahasa dengan wilayah tertentu di pulau karanrang

sering sekali diadakan gotong royong dan musyawarah dimana seluruh

masyarakat pulau karanrang bersatu baik yang bersuku bugis maupun yang

bersuku makassar sehingga beberapa masyarakatnya dapat menguasai dua

bahasa yakni bahasa bugis dan bahasa makassar ini bisa membuat interaksi

seluruh warga masyarakat berinteraksi dengan baik ketika bertemu dan

menjalin kerja sama ataupun bergotong royong bersama tetapi ada juga

beberapa masyarakat yang mengetahui arti dari perkataannya tapi tidak dapat

mengucapkan bahasanya jadi mereka berinteraksi menggunakan bahasa

masing-masing tapi mereka berinteraksi dengan lancar walaupun dengan

bahasa berbeda.

Interaksi sosial di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu terbilang sudah

sangat lancar setiap harinya baik warga yang bersuku bugis maupun suku

makassar karena lokasinya tidak monoton seperti dulu lagi orang bugis hanya

tinggal dikampung bugis begitupun masyarakat suku makassar karena sudah

banyak warga suku makassar yang menikah dengan warga suku bugis

sehingga setelah menikah mereka tinggal di bersama dan beberapa yang

Page 96: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

80

membangun rumah di wilayah suku makassar jadi sekarang ini warga

masyarakat sdapat menguasai dua bahasa daerah yaknu bahasa makassar dan

bahasa bugis sehingga untuk berinteraksi satu sama lain tidak saling

canggung lagi ketia berada disatu acara.

Pada bagian interaksi sosial peneliti mengambil revensi dari peneltian

relevan yang membahas soal interaksi sosial suku bugis dan suku makassar di

pulau karanrang, dari itu peneliti sebelum melakukan penelitan sudah

mendapatkan gambaran apa saja tujuan yang ingin dilakukan dan didapatkan

pada saat melakukan penelitian di pulau karanrang apakah sesuai dengan

penelitian terdahulu atau dan pada saat melakukan observasi peneliti

mendapatkan fakta-fakta baru dari interaksi masyarakat di Pulau Karanrang

melalui informan-informan.

2. Dampak Pola Interaksi Sosial Masyarakat Suku Bugis dan Suku

Makassar di Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep.

a. Teori Tindakan Sosial (Max Weber)

Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki

arti-arti subjektif tersebut kedalam empat tipe. Atas dasar rasionalitas

tindakan sosial, Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat

tipe, semakin rasionalis tindakan sosial itu semakin mudah di pahami :

(George Ritzer, 126:2001)

1) Tindakan Rasional Nilai (Werk Rational)

Page 97: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

81

Tindakan rasional nilai yang dilakukan masyarakat di Pulau Karanrang

yaitu dalam pembangunan masjid yang dimana seluruh warga masyarakat

terlibat dalam melakukan usaha bersama untuk mencapai tujuan yang ingin

dicapai. Masyarakat sangat berantusias pada saat ingin melakukan

pembangunan masjid dengan menjalankan penggalangan dana dalam ruang

lingkup masyarakat Pulau Karanrang sehingga masjid berdiri dengan sangat

indah berkat kegigihan dan kerja sama masyarakat pulau karanrang. Tindakan

selanjutnya itu bagi warga masyarakat yang sangat berantusias menyambut

pesta demokrasi beberapa warga memprediksikan yang memiliki suara

banyak dan dapat memenangkan dan memiliki tujuan jika yang dia pilih

menang mereka mendapatkan akses khusus.

2) Tindakan Afektif (Affectual Action)

Tindakan afektif yang terjadi di Pulau Karanrang ini dimana

masyarakatnya sangat mudah untuk tersinggung, terbawa emosi ketika

melakukan pembicaraan dan memiliki selisih pendapat dimana menyebabkan

perkelahian adu mulut dan memutuskan silaturahmi dan mempengaruhi

oorang lain untuk membenci orang yang telah bermasalah dengannya

sehingga kelakuannya itu tidak rasional karena itu terjadi disebabkan ekspresi

emosional. Serta dalam melakukan persaingan warga masyarakat dipulau

Karanrang sering kali tidak dipertimbangkan dengan baik apalagi dalam

melakukan persaingan dalam perekonomian dimana masyarakat tidak

memikirkan jangka panjang jika mengikuti hal yang diminati warga pada saat

itu tanpa berfikir panjang apakah usaha yang dibangun bisa berjalan dengan

Page 98: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

82

lama ditekuni tidak hanya karena lagi diganrungi oleh warga pada saat itu

saja.

3) Tindakan Tradisional (Traditional Action)

Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu

karena kebiasaan yang di peroleh dari nenek moyang dilakukan secara turun

temurun, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan dilakukan oleh

masyarakat di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu.

Tindakan sosial dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu ini secara turun temurun melakukannya dari

kegiatan gotong royong itu dilakukan dari jaman dulu yang masih

dipertahankan hingga kini oleh masyarakat Pulau Karanrang baik bergotong

royong dalam rutin memberishkan wilayah pemakaman, saling membantu

untuk mengnagkat rumah warga, dan kegiatan menarik kapal secara bersama-

sama serta mendorong kapal kembali kelaut setelah dilakukannya perbaikan.

Dan dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat di pulau Karanrang dari

tindakan sosial yang dilakukan itu membuat wilayah pulau karanrang menjadi

selalu tampak asri dan sering dikunjungi oleh pendatang dari kota ingin

berkunjung ke pulau karanrang ingin melihat keunikannya karena memiliki

dua suku dalam satu pulau serta ingin melihat masjid yang begitu indah

dibangun berkat kerja sama masyarakat.

Pada bagian dampak pola interaksi sosial dan lihat dari segi teori tindakan

sosial peneliti menggunakan pendekatan fenomenelogi dan melihat juga dari

Page 99: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

83

penelitian yang relevan yang salah satunya dijadikan patokan oleh peneliti

dengan metode pnedekatan fenomenelogi dengan cara mengamati

pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan melihat apa

yang terjadi antara masyarakat suku bugis dan suku makassar.

3. Cara Kerja Teori

Pola interaksi Suku Bugis dan Suku Makassar itu berada pada pola

Superordinasi dan suborordinasi teori Interaksi Sosial dari George Simmel

karena dilihat dari aspek status sosial masyarakat yang berada di Pulau

Karanrang yaitu pertama aspek level jabatan (Kepala Desa) dan kedua aspek

level adat (Tokoh Masyarakat/Adat), yang terbentuk dalam kelompok

masyarakat karena kelompok masyarakat yang berada di Pulau Karanrang

memiliki status sosial yang berbeda-beda karena adanya status sosial yang

tinggi dan status sosial yang rendah yang dimana termasuk ke dalam

Suborordinasi. Dan berbuhungan dengan teori Tindakan Sosial Max Weber

bahwa tindakan sosial ini diakomodir atau di kontrol oleh sistem sebagaimana

dikatakan weber bahwa tindakan-tindakan sosial yang ada di masyarakat

terstruktur dalam artian diarahkan dalam sebuah sistem yang disebut

Superodinasi.

4. Nilai Kebaruan (Novelty)

Nilai Kebaruan atau yang menjadi titik penekanan peneliti yang

membedakan penelitiannya dengan penelitian relevan terdahulu yaitu peneliti

memfokuskan Pola Interaksi sosial masyarakat yang bersuku bugis dan Suku

Makassar walaupun memiliki dua suku dalam satu skala kecil itu membuat

Page 100: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

84

interaksinya menjadi lebih akrab satu sama lain terlepas dari ada warga yang

terlibat pertikaian. Maka dari itu peneliti memfokuskan untuk mencari tahu

lebih dalam dan turun langsung ke lapangan untuk meneliti bagaimana Pola

Interaksi Sosial, Kerja Sama, Gotong Royong dapat menyatukan masyarakat

pulau karanrang terlepas adanya Konflik dan Persaingan.

Page 101: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

85

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Pola Interaksi Sosial yang diterapkan Masyarakat Suku Bugis dan Suku

Makassar di Pulau Karanrang yaitu suatu bentuk jalinan interaksi yang terjadi

di antara individu, individu dan kelompok serta kelompok dengan kelompok

yang bersifat dinamis dan memiliki pola meliputi asosiatif dan disosiatif.

Dari hasil observasi peneliti, dengan melihat Pola Interaksi Sosial

masyarakat Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang berdasarkan

pengamatan selama ini komunikasi antara masyarakatnya terjalin dengan baik

dengan lingkungannya sendiri tetapi untuk ruang lingkup komunikasi dengan

seluruh masyarakat di Pulau Karanrang ada beberapa yang kurang menjalin

dengan baik antar masyarakatnya.

Kesimpulan yang dapat saya ambil pola interaksi masyarakat Pulau

Karanrang baik Suku Bugis dan Suku Makassar dapat dikatakan terjalin

dengan baik terlepas dari adanya persaingan atau pertikaian yang dialami oleh

sesama warganya.

Dampak positif pola interaksi sosial yang terjadi di Pulau Karanrang Desa

Mattiro Bulu peneliti melihat secara langsung ketika melakukan observasi di

Pulau Karanrang banyak sekali hal positif yang terlihat dari hasil Gotong

Royong masyarakatnya walaupun memiliki dua suku tapi mereka bersatu

untuk kebaikan yang akan dihasilkan untuk bersama Masyarakat Pulau.

Page 102: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

86

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu Kecamatan Liukang Tupabbiring

Utara Kabupaten Pangkep. Berdasarkan refleksi hasi penelitian, bagis

masyarakat pulau karanrang baik yang bersuku bugis dan suku makassar agar

tetap menjalin dengan baik interaksi sosialnya apabila ada mahasiswa atau

pendatang agar selalu bersikap ramah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya semoga dapat menjalankan penelitian dengan

baik dan dapat menggali lebih dalam lagi mengenai masyarakat Pulau

Karanrang Desa Mattiro Bulu karena banyak sekali keunikan yang terdapat di

Pulau Karanrang. Dan kata kunci dari penelitian ini Pola Interaksi Masyarakat

Suku Bugis dan Suku Makassar di Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu.

Page 103: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

87

DAFTAR PUSTAKA

Damsar. 2015. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta : Kencana

Faruk. 2013. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Nursalam&Suardi. 2016. Sosiologi Pengantar Masyarakat Indonesia.

Yogyakarta : Writing Revolution

Ritzer, Georg. 2014. Teori Sosiologi Modern. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ritzer, George. 2001. Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta : PT. Rajawali

Press

Siahan, Hotman M. 1989. Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta

Suharasaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Tindakan Cetakan Kedua. Bandung : PT Refika Aditama

Rasyid Rusdi Muhammad, 2014. Pola Interaksi Sosial Etnis Bugis Makassar

: Dinamika Kerukunan Hidup Umat Beragama Kota Sorong. Institut

Agama Islam Negeri Sorong

Mustika, 2018. Interaksi Sosial Masyarakat Bugis-Makassar di Pulau Karan-

rang Kabupaten Pangkep. Universitas Negeri Makassar

Mirna, 2014. DIASPORA SUKU BUGIS (Dalam Kajian Interaksi Suku Bugis

dan Suku Tolaki). Universitan Islam Negeri Alauddin Makassar

Page 104: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

88

Agasta Adhiguna. “Suku di Indonesia : Pengertian, Sebaran, Jumlah, dan

Daftar Lengkap” hal.4 . 29 juni 2020. https://foresteract.com/suku-di-

indonesia/ [(hal.4)]

Romansyah, Eko. “Sosiologi Menurut Georg Simmel” 01 juli 2020.

https://seputarsastra.wordpress.com/2017/02/22/sosiologi-menurut-

georg-simmel/

Page 105: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

89

LAMPIRAN

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 106: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

90

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : H. Alimuddin

Inisial : (H.A)

Usia : 57 Th

Jabatan : Tokoh Masyarakat

Waktu : Selasa 03/11/2020 Pukul 20:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

2. Nama : Syarif

Inisial : (S)

Usia : 52 Th

Jabatan : Warga

Waktu : Selasa 03/11/2020 pukul 16:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

3. Nama : Andi Anita

Inisial : (A.A)

Usia : 45 Th

Jabatan : IRT

Waktu : Kamis 12/11/2020 pukul 08:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

4. Nama : Harijo

Inisial : (H)

Usia : 48 Th

Jabatan : Tokoh Masyarakat

Waktu : Kamis, 12/11/2020pukul 13:00 WITA

Tempat : Masjid Pulau Karanrang

Page 107: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

91

5. Nama : Sitti Umrah

Inisial : (SU)

Usia : 35 Th

Jabatan : IRT

Waktu : Selasa, 10/11/2020 pukul 16:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

6. Nama : H. Abdul Malik, S.Ag

Inisial : (H.A)

Usia : 63 Th

Jabatan : Tokoh Masyarakat

Waktu : Sabtu 07/11/2020 pukul 10:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

7. Nama : H. Tamsir P

Inisial : (H.T)

Usia : 50 Th

Jabatan : Kepala Desa

Waktu : Jum’at 20/11/2020 Pukul 20:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

8. Nama : Hj. Diana

Inisial : (H.D)

Usia : 55 Th

Jabatan : IRT

Waktu : Sabtu 07/11/2020 Pukul 17:00 WITA

Tempat : Rumah Pribadi

Page 108: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

92

PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas Informan Penelitian :

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Pekerjaan :

4. Alamat :

5. No.HP :

B. Pola interaksi sosial yang diterapkan masyarakat suku bugis dan suku

makassar di Pulau Karanrang desa mattiro bulu kecamatan liukang

tupabbiring utara kabupaten pangkep.

1. Bagaimana hubungan interaksi sosial masyarakat bersuku bugis dan suku

makassar di pulau karanrang ?

2. Apakah masyarakat pulau karanrang sering melakukannkerja sama? Apa

saja bentuk kerja sama yang dilakukan ?

3. Apakah masyarakat sering melakukan kegiatan gotong royong ?

Jelaskan.

4. Apakah kesamaan tempat tinggal mempengaruhi interaksi sosial

masyarakat di pulau karanrang ?

5. Apakah masyarakat suku bugis dan suku makassar di Pulau Karanrang

pernah terlibat konflik ? Jelaskan.

Page 109: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

93

6. Apakah masyarakat pulau karanrang yang memiliki dua suku pernah

terjadi persaingan ? Jelaskan.

C. Apakah dampak dari pola interaksi sosial bagi masyarakat suku

bugis dan suku makassar di Pulau Karanrang desa mattiro bulu

kecamatan liukang tupabbiring utara kabupaten pangkep.

1. Apa dampak positif dari pola interaksi sosial yang dijalin masyarakat

suku bugis dan suku makassar di pulau karanrang desa mattiro bulu ?

2. Apakah dengan melakukan kerja sama antar masyarakat suku bugis dan

suku makassar akan mendapatkan manfaat unttuk lingkungan di pulau

karanrang ?

3. Apa hal positif yang didapatkan dalam melakukan gotong royong antara

masyarakat suku bugis dan suku makassar di pulau karanrang ?

4. apa dampak negatif kegiatan yang dilakukan masyarakat di pulau

karanrang yang menimbulkan persaingan ?

5. Apakah dengan adanya konflik yang terjadi antara masyarakat dapat

menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian ?

Wawancara dilakukan di :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Page 110: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 111: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 112: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 113: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 114: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 115: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 116: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 117: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 118: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 119: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 120: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 121: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 122: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 123: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 124: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 125: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction
Page 126: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

94

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pulau Karanrang Desa Mattiro Bulu (Sumber : HP Peneliti) Pada

Tanggal 11 Desember jam 09:47 WITA

Gambar 2. Lingkungan Masyarakat Pulau Karanrang Pada Tanggal 20

November 2020 Jam 16:30 WITA

Page 127: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

95

Gambar 3. Lingkungan Masyarakat Pulau Karanrang Pada Tanggal 20

November 2020 Jam 16:35 WITA

Gambar 4. Persaingan Yang Terjadi di Pulau Karanrang Pada Tanggal 03

November 2020 Jam 10:00 WITA

Page 128: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

96

Gambar 5. Kerja Sama Masyarakat Pulau Karanrang Pada Tanggal 05 No-

vember 2020 Jam 14:00 WITA

Gambar 6. Photo Bersama Bapak H.A (Tokoh Masyarakat) Pada Tanggal 03

November 2020 Jam 20:00 WITA

Page 129: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

97

Gambar 7. Photo Bersama Bapak S (Masyarakat Suku Makassar) Pada Tang-

gal 03 November 2020 Jam 16:00 WITA

Gambar 8. Photo Bersama Ibu AA (Masyarakat Suku Bugis) Pada Tanggal 18

November 2020 Jam 08:00 WITA

Page 130: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

98

Gambar 9. Photo Bersama Bapak H (Tokoh Masyarakat) Pada Tanggal 12

November 2020 Jam 13:00 WITA

Gambar 10. Photo Bersama Bapak H.A (Tokoh Masyarakat) Pada Tanggal 07

November 2020 Jam 10:00 WITA

Page 131: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

99

Gambar 11. Photo Bersama Ibu H.D (Masyarakat Suku Bugis) Pada Tanggal

07 November 2020 Jam 17:00 WITA

Gambar 12. Photo Bersama Ibu SU (Masyarakat Suku Makassar) Pada

Tanggal 10 November 2020 Jam 16:00 WITA

Page 132: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

100

Gambar 13. Photo Bersama Bapak H.T (Kepala Desa Mattiro Bulu) Pada

Tanggal 20 November 2020 Jam 20:00 WITA

Gambar 14. Photo Bersama Ibu N (Pendatang di Pulau Karanrang) Pada

Tanggal 07 November 2020 Jam 15:45 WITA

Page 133: POLA INTERAKSI ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU MAKASSAR … · Kata Kunci: Pola Interaksi, Suku Bugis dan Makassar, Pulau Karanrang. viii ABSTRACT Sitti Rahmi, 2021. Pattern of Interaction

101

RIWAYAT HIDUP

Sitti Rahmi, Dilahirkan di Pulau Karanrang-Pangkep, 11

Januari 1999. Anak ke tiga dari lima bersaudara pasangan

dari H. Baharuddin dan Hj. Rasna Peneliti menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 7 Pulau

Karanranrang pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun itu

juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1 Pangkajene dan tamat

pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 1 Pangkajene 2013 dan selesai pada tahun 2016. Di tahun yang sama

peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi peneliti

menyelesaiakan kuliah strata 1 (S1) pada tahun 2021. Semasa sekolah peneliti

aktif pada organisasi Pramuka, PMR dan Paskibraka sehingga sering sekali

menjadi perwakilan dari sekolah untuk ikut lomba-lomba baik ajang

kecamatan hingga ajang provinsi, semasa kuliah penulis juga aktif di

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi dan diamanahkan sebagai

Anggota Bidang Humas pada tahun 2018-2019.