pola fikir proaktif

5
KEDEWASAAN POLA PIKIR: BERFIKIR PROAKTIF A. Kemampuan Berpikir Setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan mempunyai kemampuan berpikir. Tingkat kemampuan berpikir manusia berbeda-beda. Tergantung tingkat usia dan kematangan psikisnya. Salah satu tokoh yang tertarik pada perkembangan kognitif (pola pikir) manusia adalah Jean Piaget. Menurutnya terdapat 3 tahap perkembangan kognitif manusia dalam rentang waktu 0-16 tahun. 1. Tahap Pertama: Tahap Berpikir Sensori Motor Tahap initerjadi pada usia bayi 0-2 tahun. Pola pikir yang muncul dalam tahap inimasih terikat pada panca indera. Bayi akan memakai panca inderanya untuk mencoba menangkap segala sesuatu yang bergerak di sekitarnya. Misalnya, kita menggoyang-goyangkan mainan di depannya. Bayi akan merespons dengan menggerak-gerakkan matanya ke kin dan ke kanan mengikuti mainan yang digoyangkan di depan wajahnya. 2. Tahap Kedua: Tahap Berpikir Praoperasional Tahap ini terbagi menjadi 2, yaitu: a. Berpikir Prakonseptual (2-4 tahun) Dalam tahap ini anak mulai belajar berbicara dengan meniru kata-kata dan orang yang ada di sekitamya walaupun kata seorang katanya belum sempurna dan ia tidak mengetahui arti dan kata kata tersebut. b. Berpikir Intuitif (4-7 tahun) Dalam tahap ini anak sudah sedikit berkembang dengan me- nunjukkan kemampuannya dalam berpikir dan berhitung secara sederhana. 3.Tahap Ketiga

Upload: franky-salmon-situmorang

Post on 26-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bebas

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Fikir Proaktif

KEDEWASAAN POLA PIKIR: BERFIKIR PROAKTIF

A. Kemampuan Berpikir

Setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan mempunyai kemampuanberpikir. Tingkat kemampuan berpikir manusia berbeda-beda. Tergantungtingkat usia dan kematangan psikisnya.Salah satu tokoh yang tertarik pada perkembangan kognitif (pola pikir)manusia adalah Jean Piaget. Menurutnya terdapat 3 tahap perkembangankognitif manusia dalam rentang waktu 0-16 tahun.

1. Tahap Pertama: Tahap Berpikir Sensori Motor

Tahap initerjadi pada usia bayi 0-2 tahun. Pola pikir yang muncul dalamtahap inimasih terikat pada panca indera. Bayi akan memakai pancainderanya untuk mencoba menangkap segala sesuatu yang bergerak disekitarnya. Misalnya, kita menggoyang-goyangkan mainan di depannya. Bayiakan merespons dengan menggerak-gerakkan matanya ke kin dan ke kananmengikuti mainan yang digoyangkan di depan wajahnya.

2. Tahap Kedua: Tahap Berpikir Praoperasional

Tahap ini terbagi menjadi 2, yaitu:a. Berpikir Prakonseptual (2-4 tahun)

Dalam tahap ini anak mulai belajar berbicara dengan menirukata-kata dan orang yang ada di sekitamya walaupun kata seorangkatanya belum sempurna dan ia tidak mengetahui arti dan katakata tersebut.

b. Berpikir Intuitif (4-7 tahun)Dalam tahap ini anak sudah sedikit berkembang dengan me-nunjukkan kemampuannya dalam berpikir dan berhitung secarasederhana.

3.Tahap KetigaTahap ini terbagi menjadi 2 bagian pula yaitu:a. Berpikir Operasional Konkret (7-11 tahun)

Dalam tahap inianak sudah mampu berpikir untuk memecahkan masalah konkret. Anak sudah dapat membedakan waktu, jumlah dan mengetahui hubungan sebab-akibat (hubungan kausal). Tanda-tanda inibiasanya akan ditunjukkan dengan senangnya anak pada permainan, misalnya permainan kelereng. Anak yang masuk pada usia inibiasanya sudah masuk sekolah formal (Sekolah Dasar)

b. Berpikir Operasional Formal (11-16 tahun)Dalam tahap ini anak sudah memasuki taraf berpikir yang baik. Si anak sudah mampu berpikir abstrak atau hal-hal di luar dunia nyata yang hanya mampu dipahainioleh pikiran. Misalnya:Siapakah Tuhan itu? Mengapa aku bisa berada dalam dunia ini? Dalam usia ini anak juga sudah mulai berpikir kritis dengan mencoba mempunyai pendapat yang berbeda dengan orang lain.

Usia remaja adalah usia dalam rentang 12-24 tahun. Apabila kita memakai teori Piaget, usia remaja masuk dalam kategori Tahap Berpikir Operasional Formal.

Page 2: Pola Fikir Proaktif

Sebagai manusia yang sudah mampu berpikir operasional formal, seorang remaja harus mampu berpikir kritis. Artinya mampu menganalisa segala sesuatu, keadaan, permasalahan dengan pikiran yang sehat dan benar. Paling tidak ada empat pola pikir yang hams dikembangkan remaja atau orang yang sudah mampu berpikir secara operasional formal, yaitu proaktif, kreatif, positif, dan komprehensif.

B. Pola Pikir Proaktif

Untuk memahami pola pikir proaktif tidak dapat dilepaskan dan dua kata, yaitu inisiatif dan positif. Pola pikir proaktif seseorang terbentuk dan inisiatif yang positif, bukan yang negatif. Artinya segala inisiatif yang timbul dan pikiran diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu secara baik demi suatu kemajuan.

Seseorang yang mempunyai pola pikir proaktif tidak pernah berhenti untuk berpikir demi sebuah kemajuan. Kemajuan dapat terjadi apabila pola pikir proaktif diwujudkan dalam tindakan. Pola pikir proaktif lebih dan sekadar kompetensi kognitif. Lebih jauh dan itu juga berhubungan dengan kompetensi motorik seseorang, yaitu kemampuan dalam bentuk tindakan fisik.

Usia remaja adalah usia yang penuh dengan imajinasi. Seberapa banyakdan kalian yang berjenis kelamin laki-laki suka membongkar sepeda motordengan sedikit memberi variasi pada bentuknya. Sedangkan bagi kalian yangperempuan seberapa banyak yang suka menulis tentang kisah kehidupan sen-din pada sebuah “diary”. Semua tindakan tersebut sebenarnya menunjukkanbahwa para remaja sungguh kreatif.

Menurut James C dan Coustances L. Hammer yang dikutip W. Kristiani’menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan cara-cara, pengertian, penemuan dan karya seni yang baru. Intinya ada sesuatuyang baru yang dihasilkan melalui proses berpikir tersebut. Dari yang belumada menjadi ada dan dari yang lama menjadi baru.

Anak-anak yang suka mencoret-coret tembok atau dinding di sembarangtempat, pada dasarnya adalah anak yang kreatif. Namun, kreativitas yangdimilikinya tidak dikendalikan di tempat yang benar. Pendapat ini didasarkanpada pemahaman bahwa kreativitas yang ada dilihat dan bingkai etika, yangmemang sering kali bertentangan dengan hakikat kreativitas yang tidak mengenal batas ruang dan waktu dalam menuangkan ide kreatifnya.

Tetapi sebagai manusia dewasa, kita perlu mengembangkan kreativitas secara tepat dan benar. Hal ini perlu disadari karena kehidupan manusia tidak pernah terlepas dan etika. Tentu kita akan merasa bangga karena menjadi teladan dan bukannya dikenal sebagai orang yang kreatif negatif. Misalnya, teroris. Meskipun mereka adalah orang yang paling jahat, di sisi lain mereka termasuk orang-orang kreatif karena bisa membuat bom yang hebat. Namun, manusia beragama, termasuk orang Kristen, sangat tidak mau disebut sebagai teroris yang membunuh orang tanpa dosa (bandingkan dengan Ulangan 5:17).

C. Manfaat Pola Pikir Proaktif

Pola fikir Proaktif sangat bermanfaat bagi kehidupan seseorang apabila dikembangkan. Misalnya, pola pikir proaktif akan sangat berguna di bidang kepemimpinan. Bagi kalian yang

Page 3: Pola Fikir Proaktif

suka terlibat dalam sebuah organisasi sangat perlu memiliki sikap proaktif untuk menjalankan visi dan misi organisasi supaya dapat berjalan lancar. Tanpa mau menjadi proaktif, seorang pemimpm tidak akan dapat menjalankan kepemimpmnan secara efektif dan efisien.

Page 4: Pola Fikir Proaktif

TUGASBuatlah renungan singkat Thema : ……………………………Ayat : ……………………………Nas : …………………………….Renungan : ……………………………

UJI KOMPETENSI1. Jelaskan tahap-tahap perkembangan manusia menurut jean Piaget !2. Jelaskan pola piker proaktif dan beri contohnya !3. Jelaskan pola piker proaktif dan beri contohnya !4. Jelaskan pola piker proaktif dan beri contohnya !5. Jelaskan hubungan ketiga pola pikir tersebut dalam kesatuan pola pikir yang komprehensif !