pola asuh induk

5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Bentuk Tingkah Laku Pemeliharaan Anak Perilaku memelihara anak tidak dapat dilepaskan dari perilaku berkembang biak (sexual behavior) dan mencari makanan (foraging behaviour). Makhluk hidup dalam memelihara anak akan melakukan beberapa tingkah laku yang unik dalam merawat anak-anaknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan anak oleh induknya berhubungan erat dengan sistem perkawinan kedua induknya. Pemeliharaan anak (parental care) didefinisikan sebagai segala bentuk tingkah laku orang tua yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup keturunannya. Perilaku memeliharaan anak meliputi persiapan liang atau sarang sebagai tempat anak tumbuh berkembang setelah lahir, penjagaan telur atau anak yang baru dilahirkan, menyiapkan proses kelahiran dan memberikan makanan yang cukup untuk keberlangsungan anak hingga siap dilepas ke alam bebas, serta perlindungan anak dari predator. 1. Pemeliharaan Anak oleh Induk Betina (Maternal care) Pada beberapa spesies hewan, sistem perkawinan mempunyai hubungan yang erat dengan mekanisme pemeliharaan anak oleh induknya. Pada sistem perkawinan poligini (polygyny), pemeliharaan anak umumnya dilakukan oleh induk betina (maternal care). Pada sistem ini, seekor hewan jantan kawin dengan beberapa hewan betina sedangkan setiap hewan betina hanya kawin

Upload: anggun1995

Post on 18-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Makalah etologi I

TRANSCRIPT

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Tingkah Laku Pemeliharaan Anak

Perilaku memelihara anak tidak dapat dilepaskan dari perilaku berkembang biak (sexual behavior) dan mencari makanan (foraging behaviour). Makhluk hidup dalam memelihara anak akan melakukan beberapa tingkah laku yang unik dalam merawat anak-anaknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan anak oleh induknya berhubungan erat dengan sistem perkawinan kedua induknya. Pemeliharaan anak (parental care) didefinisikan sebagai segala bentuk tingkah laku orang tua yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup keturunannya. Perilaku memeliharaan anak meliputi persiapan liang atau sarang sebagai tempat anak tumbuh berkembang setelah lahir, penjagaan telur atau anak yang baru dilahirkan, menyiapkan proses kelahiran dan memberikan makanan yang cukup untuk keberlangsungan anak hingga siap dilepas ke alam bebas, serta perlindungan anak dari predator.

1. Pemeliharaan Anak oleh Induk Betina (Maternal care)

Pada beberapa spesies hewan, sistem perkawinan mempunyai hubungan yang erat dengan mekanisme pemeliharaan anak oleh induknya. Pada sistem perkawinan poligini (polygyny), pemeliharaan anak umumnya dilakukan oleh induk betina (maternal care). Pada sistem ini, seekor hewan jantan kawin dengan beberapa hewan betina sedangkan setiap hewan betina hanya kawin dengan seekor hewan jantan. Pada beberapa kasus, pemeliharaan anak oleh induk betina merupakan akibat dari fertilisasi internal serta adanya perbedaan waktu antara proses perkawinan dengan kehamilan (gestation). Fertilisasi internal yang terjadi di dalam tubuh hewan betina menyebabkan hewan jantan kurang dipersiapkan untuk melaksanakan pemeliharaan anak karena ketidakyakinan hewan jantan tersebut tentang pewarisan faktor genetik kepada anaknya (paternity certain). Selain itu, fertilisasi internal dan perkembangan embrio yang terjadi di dalam tubuh hewan betina menyebabkan hubungan antar induk betina dengan keturunnanya menjadi lebih besar sehingga pemeliharaan anak oleh hewan betina menjadi sesuatu yang wajar. Adanya perbedaan waktu antara proses perkawinan dengan kehamilan cenderung memberi kesempatan kepada hewan jantan untuk mencari betina lain di tempat berbeda. Dengan meninggalkan pasangannya, hewan jantan lebih beruntung karena keberhasilan berkembangbiak selama hidupnya lebih besar tergantung frekuensi perkawinannya. Berikut merupakan contoh hewan yang mengembangkan perilaku maternal care antara lain Ikan nila (Oreochromis sp.), Lele Amerika (Platystacus cotylephorus), beberapa genus amphibia seperti Gastrotheca, Flectonotus, Stefania, dan sebagainya.2. Pemeliharaan Anak oleh Induk Jantan (Paternal care)

Perilaku memelihara anak oleh induk jantan memiliki frekuensi yang lebih kecil dibandingkan pemeliharaan anak oleh induk betina. Apabila pemeliharaan anak oleh induk betina berdasarkan sistem perkawinan poligini, pemeliharaan anak oleh induk jantan dikembangkan oleh spesies yang menganut sistem perkawinan poliandri (polyandry). Seekor hewan betina kawin dengan beberapa hewan jantan baik dalam waktu yang relatif bersamaan maupun dalam waktu yang berurutan. Contoh pemeliharaan anak oleh induk jantan yaitu Kuda laut (Hippocampus sp.) pada kelas Pisces yang melakukan fertilisasi eksternal, katak Darwin (Rhinoderma darwinii) pada kelas Amphibia, burung Rhea (Rhea americana) serta burung Jacana (Jacana spinosus) pada kelas Aves.

Pada spesies burung Jacana, burung betina memelihara harem yang terdiri dari beberapa burung jantan. Burung betina, yang memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada burung jantan, mempertahankan harem dengan gigih agar tidak ada burung betina lain yang datang untuk kawin dengan haremnya. Untuk setiap burung jantan, pemilik harem akan bertelur beberapa butir. Setelah menetas, anak akan dipelihara oleh burung jantan tanpa dibantu oleh pemilik harem.

3. Pemeliharaan Anak oleh Kedua Induk (Biparental care)

Pemeliharaan anak oleh kedua induk, baik jantan maupun betina, banyak dijumpai pada kelompok hewan yang menganut sistem perkawinan monogami (monogamy). Pada sistem ini, seekor hewan jantan dan seekor hewan betina membentuk pasangan, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun untuk jangka waktu yang lama. Sistem perkawinan monogami jarang ditemukan pada kebanyakan kelompok hewan, namun pada kelas Aves sistem tersebut banyak dijumpai. Dimulai dari pembuatan sarang, mengerami telur hingga memberikan makanan kepada anak dilakukan bersama-sama oleh induk jantan dan betina.

Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan perkembangbiakan spesies hewan yang mengembangkan perilaku biparental care karena perlindungi terhadap pemangsa dan pemberian makanan menjadi jauh lebih efisien dibandingkan hanya dilakukan oleh salah satu induk saja. Perilaku pemeliharaan anak oleh kedua induknya juga umum dilakukan oleh beberapa spesies hewan yang termasuk dalam ordo Primata.

2.2 Tingkah Laku Pemeliharaan Anak oleh Hewan Invertebrata

Sebagai makhluk hidup yang masih sederhana, perilaku memelihara anak pada hewan invertebrata sangat terbatas dan hanya dilakukan oleh beberapa spesies. Hal ini mengingat sumberdaya yang dimiliki oleh hewan betina seluruhnya digunakan untuk memproduksi telur sehingga tidak ada cadangan energi untuk memelihara anak yang dihasilkan. Meskipun demikian, bagi filum yang tingkat evolusinya lebih tinggi, contoh Filum Arthropoda, perilaku memelihara anak sudah mulai dikembangkan seperti yang ditunjukkan pada dua kelas berikut.