pojok laktasi puskesmas alianyang - kota pontianak

11
DATABASE GOOD PRACTICE Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak Sektor Kesehatan Sub-sektor ASI Eksklusif Provinsi Kalimantan Barat Kota/Kabupaten Pontianak Institusi Pelaksana UPK Puskesmas Alianyang Kategori Institusi Pemerintah Kota Penghargaan 1. Citra pelayanan prima tahun 2006. 2. Pemenang terbaik 1, pelayanan prima puskesmas tingkat kota Pontianak tahun 2011. 3. Pemenang terbaik 1, lomba pencapaian KB MKJP ( IUD & Implant) tingkat propinsi kalbar 2012. 4. Pemenang terbaik III, tahun 2012, lomba pencapaian KB pemerintah tingkat nasional. Kontak Person: Drg. Nuzulisa Zulkifli Institusi: UPK Puskesmas Alianyang Jalan Alianyang Pontianak email: [email protected] Peneliti Desca Thea Purnama dan Jamaludin Fisip Universitas Tanjungpura Pontianak Mengapa program/kebijakan tersebut muncul? Adanya penelitian mengenai rendahnya pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif di wilayah Cakupan UPK Puskesmas Alianyang. Serta minimnya tempat atau ruang khusus untuk si Ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Apa tujuan program/kebijakan tersebut? Meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian Asi Eksklusif diwilayah cakupan UPK Puskesmas Alianyang. Bagaimana gagasan tersebut bekerja? Program itu bekerja dengan pendekatan melalui pengenalan Pojok Laktasi kepada ibu dan memberikan pemahaman bagi Ibu Tentang pemberian ASI Eksklusif buat si bayi. University Network for Governance Innovation merupakan jaringan beberapa universitas di Indonesia sebagai wujud kepedulian civitas akademika terhadap upaya pengembangan inovasi tata pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Saat ini terdapat lima institusi yang tergabung yakni FISIPOL UGM, FISIP UNSYIAH, FISIP UNTAN, FISIP UNAIR, DAN FISIP UNHAS. Sekretriat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur Yogyakarta 55281 email: [email protected] igi.fisipol.ugm.ac.id

Upload: arthoclase

Post on 18-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Pojok Laktasi UPK Alianyang

TRANSCRIPT

Page 1: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

DDAATTAABBAASSEE GGOOOODD PPRRAACCTTIICCEE

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak

Sektor Kesehatan

Sub-sektor ASI Eksklusif

Provinsi Kalimantan Barat

Kota/Kabupaten Pontianak

Institusi Pelaksana UPK Puskesmas Alianyang

Kategori Institusi Pemerintah Kota

Penghargaan 1. Citra pelayanan prima tahun 2006. 2. Pemenang terbaik 1, pelayanan prima puskesmas

tingkat kota Pontianak tahun 2011. 3. Pemenang terbaik 1, lomba pencapaian KB MKJP ( IUD

& Implant) tingkat propinsi kalbar 2012. 4. Pemenang terbaik III, tahun 2012, lomba pencapaian

KB pemerintah tingkat nasional.

Kontak Person: Drg. Nuzulisa Zulkifli Institusi: UPK Puskesmas Alianyang Jalan Alianyang Pontianak email: [email protected]

Peneliti Desca Thea Purnama dan Jamaludin Fisip Universitas Tanjungpura Pontianak

Mengapa program/kebijakan tersebut muncul?

Adanya penelitian mengenai rendahnya pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif di wilayah Cakupan UPK Puskesmas Alianyang. Serta minimnya tempat atau ruang khusus untuk si Ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

Apa tujuan program/kebijakan tersebut?

Meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian Asi Eksklusif diwilayah cakupan UPK Puskesmas Alianyang.

Bagaimana gagasan tersebut bekerja?

Program itu bekerja dengan pendekatan melalui pengenalan Pojok Laktasi kepada ibu dan memberikan pemahaman bagi Ibu Tentang pemberian ASI Eksklusif buat si bayi.

University Network for Governance Innovation

merupakan jaringan beberapa universitas di

Indonesia sebagai wujud kepedulian civitas

akademika terhadap upaya pengembangan inovasi tata

pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Saat

ini terdapat lima institusi yang tergabung yakni

FISIPOL UGM, FISIP UNSYIAH, FISIP UNTAN, FISIP

UNAIR, DAN FISIP UNHAS.

Sekretriat

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur

Yogyakarta 55281

email: [email protected]

igi.fisipol.ugm.ac.id

Page 2: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 2 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Siapa inisiatornya? Siapa saja pihak-pihak utama yang terlibat?

Kepala UPK Puskesmas Alianyang Drg. Nuzulisa Zulkifli

Apa perubahan utama yang dihasilkan?

Dengan adanya ruang khusus atau Pojok Laktasi di UPK Puskesmas Alianyang, telah membawa Perubahan yang sangat signifikan. Perubahan yang dirasakan yaitu sudah tercapainya 60% pemberian ASI Eksklusif untuk kawasan bina UPK Puskesmas Alianyang.

Siapa yang paling memperoleh manfaat?

bayi berusia 0-6 bulan.

Deskripsi Ringkas

Sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan, Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia sesuai kebijakan Pemerintah Pusat (Kementrian Kesehatan), sedangkan upaya kesehatan pengembangan merupakan upaya kesehatan yang dikembangkan dari program yang sudah ada serta merupakan program unggulan disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat setempat. Unit Pelayanan Kesehatan atau UPK Puskesmas Alianyang mempunyai beberapa indikator-indikator dalam pelayanan kesehatan, yaitu SPM (Standar Pelayanan Minimal). Salah satu indikator tersebut yaitu Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif.

Pencapaian untuk IMD dan ASI Eksklusif di wilayah cakupan UPK Puskesmas Alianyang pada tahun 2011 masih rendah yaitu hanya 40,73 % dari target SPM Kota sebesar 60%. Sebenarnya sudah ada berbagai program dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak UPK Puskesmas Alianyang untuk meningkatkan keberhasilan dalam pemeberian ASI Eksklusif, dimana si ibu mau memberikan air susu kepada bayinya dari 6 bulan pemberian ASI tanpa pemberian apapun selain ASI. Selama ini yang membuat program tersebut tidak berhasil selama 6 bulan pertama, ternyata ASI Eksklusif pada 6 bulan pertama tersebut sering diganti dengan susu formula.

Ada beberapa faktor yang selama ini menjadi penghambat pemeberian ASI Eksklusif kepada sang bayi menurut Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli selaku

Kepala UPK Puskesmas Alianyang: yaitu yang pertama kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif, yang kedua adanya keterbatasan cuti melahirkan pada ibu yang bekerja sehingga sulit untuk memberikan ASI Eksklusif tersebut apalagi rata-rata perempuan dikawasan bina Alianyang ini adalah perempuan pekerja, yang ketiga yaitu masih adanya ibu-ibu terpengaruh oleh iklan promosi sehingga timbul pemahaman bahwa bayi yang minum susu formula lebih sehat dibanding yang minum ASI, terakhir yaitu masih adanya ibu-ibu yang berpendapat bahwa dengan memberikan susu formula berarti ia lebih mampu secara finansial.

Melihat kegagalan pemberian ASI Eksklusif ditahun 2011, inilah yang kemudian menginspirasi Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli selaku kepala UPK Puskesmas Alianyang untuk memulai kembali meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian ASI Eksklusif yang merupakan salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan.

Mulai awal tahun 2011 UPK Puskesmas Alianyang melaksanakan program pengembangan dari program kesehatan ibu dan anak yang mana Dinas kesehatan merupakan payung dari program ini. Program yang dibuat oleh UPK Pukesmas Alianyang yaitu bernama Pojok Laktasi, dimana pojok laktasi ini merupakan suatu tempat yang posisinya berada dipojok ruangan dan berada dalam satu ruangan imunisasi. Tujuan berdirinya Pojok Laktasi ini agar ada ruang khusus untuk si ibu dalam memberikan ASI buat si bayi sehingga si ibu merasa leluasa untuk menyusui dan tidak bergabung dengan khalayak ramai, dengan adanya Pojok Laktasi ini diharapkan bagi ibu yang menyusui tidak ragu-ragu lagi untuk menyusui anaknya saat

Page 3: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 3 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

sedang diluar rumah. Pojok Laktasi juga sebagai pelayanan tambahan yang diberikan oleh UPK Pukesmas Alianyang. Ketika ada pasien yang datang untuk berobat dengan membawa bayi nya atau si ibu sedang melakukan imunisasi bayi nya dan harus memberikan ASI kepada si bayi, maka si ibu bisa menggunakan Pojok Laktasi sebagai sarana yang memberikan kenyamanan bagi si ibu untuk memberikan Asi nya buat si bayi.

Program itu bekerja dengan pendekatan melalui

pengenalan pojok laktasi dan memberikan pemahaman bagi si ibu tentang ASI Eksklusif. Walaupun masih terbilang baru dan belum lama, dengan adanya ruang pojok laktasi ini ternyata telah membawa perubahan yang sangat signifikan. Menurut pendapat Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli selaku Kepala UPK Puskesmas Alianyang, pencapaian ASI Eksklusif dengan adanya ruang Pojok Laktasi yaitu pada pertengahan tahun 2012 kemarin sudah tercapainya 60% ASI Eksklusif untuk kawasan bina UPK Pukesmas Alianyang.

Rincian Inovasi

Latar Belakang

UPK Puskesmas Alianyang Kota Pontianak secara Administratif berada di Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat dengan wilayah bina sebagian wilayah Kelurahan Sungai Bangkong yang terdiri atas 26 RW( Rukun Warga ) dan 113 RT ( Rukun Tetangga ) dengan luas wilayah kerja 7,58 Km. Sedangkan lokasi berdirinya Puskesmas adalah tepat berada di tepi jalan Alianyang Kota Pontianak hal ini mendukung kemudahan penduduk dalam mengakses pelayanan Kesehatan yang di butuhkan dengan Orbitasi letak Puskesmas

terhadap Pusat Pemerintahan sebagai berikut:

Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan: 0,5 Km

Jarak dari Ibu Kota /Kota Madya : 1 Km

Jarak dari Ibu Kota Propinsi Dati I : 6 Km

Dari data diatas menunjukan bahwa UPK Puskesmas Alianyang berada tidak jauh dari Pusat pemerintahan baik Kota maupun Propinsi, hal ini sangat mendukung kemudahan dalam mendapatkan informasi dan koordinasi hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan dilintas sektor. Sarana Kesehatan Berbasis Masyarakat

Gedung UPK Puskesmas Alianyang Kota Pontianak

Page 4: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 4 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

atau yang lebih dikenal dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu pemerintah untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu UKBM yang mempunyai peranan sangat besar di bidang kesehatan adalah Posyandu, dan merupakan pusat pelayanan kesehatan yang dikelola dari masyarakat dan untuk masyarakat. Selain Posyandu, UKBM yang berperan penting di bidang kesehatan adalah Poskesdes, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena dapat berfungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat terutama dalam mengatasi masalah kesehatan yang mereka hadapi. UPK Puskesmas Alianyang memiliki 1 buah Poskesdes yang terletak di RW VII kelurahan Sei Bangkong, serta 15 buah Posyandu yang terdiri dari 11 buah Posyandu Balita dan 4 buah Posyandu Lansia dan UPK Pukesmas Alianyang memiliki Posyandu dengan Strata Mandiri sebanyak 3 buah, Posyandu dengan Strata Purnama sebanyak 4 buah, Posyandu dengan Strata Madya sebanyak 6 buah, dan Posyandu dengan Strata Pratama sebanyak 2 buah.

Kendati demikian dengan wilayah cakupan yang cukup luas, banyak masalah yang dihadapi UPK Puskesmas Alianyang untuk meningkatkan pencapaian dan keberhasilan dari beberapa indikator dalam SPM yaitu (Standar Pelayanan Minimal) salah satu masalah dalam indikator tersebut yaitu Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif. Pencapaian untuk pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2011 dikawasan bina UPK Puskesmas Alianyang sangat rendah yaitu hanya mencapai 40,73 % dari target SPM Kota sebesar 60%.

Data ini menunjukan bahwa pencapaian untuk IMD dan ASI Eksklusif dikawasan bina UPK Puskesmas Alianyang masih dibawah standar.

Ada beberapa faktor yang menjadi kendala UPK Puskesmas Alianyang dalam meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian Asi Eksklusif dikawasan binanya. Adapaun kendala yang pertama yaitu:

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif.

2. Keterbatasan cuti melahirkan pada ibu yang bekerja sehingga sulit untuk memberikan ASI Eksklusif.

3. Masih adanya ibu-ibu yang berpendapat apabila memberikan ASI Eksklusif maka

akan merubah bentuk payudara si ibu.

4. Adanya ibu-ibu yang berpendapat bahwa dengan memberikan susu formula berarti ia lebih mampu secara finansial.

Hasil Capaian Indikator Kegiatan PHBS UPK Puskesmas Alianyang Tahun 2011

Sumber Data : Laporan Kegiatan PHBS UPK Puskesmas Alianyang Tahun 2011

Untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif, UPK Puskesmas Alianyang telah melaksanakan beberapa upaya, antara lain :

1. Melakukan promosi ASI Eksklusif di Posyandu dan masyarakat.

2. Memberikan penyuluhan ASI Eksklusif kepada semua ibu hamil yang periksa serta melalui kegiatan Kelas Ibu.

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif pada ibu bersalin dan ibu nifas, serta keluarganya.

4. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, serta keluarganya khususnya tentang manfaat ASI bagi ibu dan bayi.

5. Melakukan perawatan payudara pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas.

6. Memberikan penyuluhan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas agar produksi ASI lebih banyak.

7. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tehnik menyusui yang benar pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas dan mewajibkan untuk melakukan IMD ketika melakukan persalinan di UPK Pukesmas Alianyang.

Rumah Tangga Sehat

Asi Eksklusif Posyandu

Purnama

45 60

40

67,85

40,73 50,00

Grafik Hasil Capaian Indikator

Kegiatan PHBS

UPK Puskesmas Alianyang Th 2011

% Target % Capaian

Page 5: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 5 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Dalam proses pencapaian peningkatan IMD dan ASI Eksklusif UPK Pukesmas Alianyang masih memiliki beberapa kendala, meliputi: pertama, kurangnya penerapan PHBS di masyarakat, terutama menimbang bayi/balita setiap bulan dan kurangnya pemberian ASI Eksklusif. Masih banyak dari kalangan ibu-ibu yang mau pergi ke posyandu untuk menimbang atau pemberian vitamin kepada si anak dan banyaknya ibu pekerja sehingga tidak mempunyai waktu banyak untuk memberikan ASI kepada anak. kedua, pengaruh terhadap promosi iklan susu formula yang mana sebagian ibu-ibu tersebut perpendapat bahwa menggunakan susu formula lebih baik dan berkualitas ketimbang menggunakan susu ibu ( ASI )

Meski banyak persoalan dan berbagai macam kendala yang dihadapi oleh UPK Puskesmas Alianyang Dalam meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, namun tetap ada cerita positif tentang keberhasilan mereka dalam mengatasi berbagai masalah Pelayanan Kesehatan pada SPM yaitu (Standar Pelayanan Minimal). Ini bisa disoroti dari cerita tentang inovasi yang dilakukan UPK Puskesmas Alianyang, Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

Pada awal tahun 2011, dengan melihat kegagalan pencapaian pemberian ASI Eksklusif tahun 2011 yang hanya 40,73%. UPK Puskesmas Alianyang telah melaksanakan satu program yang namanya pojok laktasi, dimana pojok laktasi ini yaitu merupakan suatu tempat yang posisinya berada dipojok ruangan dan berada dalam satu ruangan imunisasi yang fungsinya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap ibu yang berada dipuskesmas baik itu pasien maupun petugas puskesmas untuk menyusui bayinya.

Berkat pemahaman dan pengenalan bagi si Ibu terhadap ruang pojok laktasi ini khususnya Ibu-ibu dikawasan bina UPK Puskesmas Alianyang, dipertengahan tahun 2012 kemarin perlu kita berikan sebuah apresiasi terhadap pencapaian SPM UPK Puskesmas Alianyang terhadap ASI Eksklusif, dimana target yang telah ditentukan mereka untuk pencapaian ASI Eksklusif tersebut telah mencapai target atau standar yang telah ditentukan yakni 60%.

Inisiasi

Proses inisiasi dalam rangka peningkatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif melalui ruang “pojok laktasi” di UPK Puskesmas Alianyang, dipelopori oleh Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli selaku kepala UPK Puskesmas Alianyang, beserta

dukungan dari pemerintah daerah kota dan dinas kesehatan kota Pontianak. Dimana dinas kesehatan mengharapkan kepada seluruh UPK Puskesmas yang ada di Kota Pontianak untuk membuat suatu program dalam meningkatkan target capaian masing-masing SPM mereka. Jadi, program Pojok Laktasi yang ada di UPK Pukesmas Alianyang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli sebenarnya masih terbilang baru menjabat sebagai kepala UPK Puskesmas Alianyang yaitu baru menjabat pada awal tahun 2011, namun kecintaan dan komitmen yang kuat dari Ibu Drg Nuzulisa Zulkifli untuk Meningkatkan pencapaian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif yang merupakan salah satu indikator dari (SPM) standar pelayanan minimal UPK Puskesmas Alianyang, menjadi pemicu munculnya gagasan-gagasan yang inovatif dalam bidang kesehatan dan didasari oleh Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang kesehatan Bab VII kesehatan ibu, bayi dan anak pasal 128 dan pasal 129.

Inisiasi “pojok laktasi” di UPK Pukesmas Alianyang mulai digalakkan pada akhir tahun 2011 setelah ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli baru beberapa bulan menjabat sebagai kepala UPK Puskesmas Alianyang dan secara resmi dilaksanakan pada bulan maret 2012. Pada pelaksana program pojok laktasi ini ibu nuzulisa tidak bekerja sendirian, beliau dibantu oleh pegawai-pegawai puskesmas dalam pelaksanaan program pojok laktasi baik dari segi ide atau gagasan maupun dalam segi tenaga medis. Tempat yang dipilih sebagai ruang pojok laktasi yaitu berada satu ruangan dengan imunisasi dan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh kembang) dengan asumsi bahwa bayi dan balita yang datang untuk pelayanan imunisasi maupun DDTK masih dalam usia menyusui. Adanya keinginan dari Ibu Drg. Nuzulisa untuk menggalakan kembali capaian mengenai ASI Eksklusif tidak hanya pada dirinya tetapi hal yang sama juga diinginkan oleh para pegawai diwilayah cakupan UPK Puskesmas Alianyang, serta adanya dukungan dari pemerintah kota Pontianak dan dinas kesahatan kota, Inilah yang kemudian menginisasi terbentuknya ruang “pojok laktasi” dengan sumber daya manusia seperti tim medis yang sudah lengkap tetapi masih kurang dalam prasarana seperti ruangan yang terlalu sempit atau tidak terlalu luas.

Pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang yang merupakan tempat atau ruang khusus bagi si Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif buat balitanya, merupakan satu-satunya tempat atau ruang khusus yang hanya ada di UPK Puskesmas Alianyang dari keseluruhan puskesmas yang ada di Kota Pontianak. Alasan kenapa diberi

Page 6: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 6 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

nama pojok laktasi karena ruangan ini memang berada pada pojokan dan menyatu dengan ruang imunisasi.

ruangan pojok laktasi UPK Puskesmas Alianyang

Muncunlnya pojok laktasi ini dilatar belakangi oleh beberapa hal,meliputi :

• Rendahnya capaian persentase bayi usia 0 – 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif di wilayah bina UPK Puskesmas Alianyang tahun 2011

• Memberikan keleluasan bagi ibu menyusui yang membawa bayinya ke fasilitas pelayanan kesehatan terutama puskesmas alianyang untuk tetap bisa memberikan ASI

• Memberikan contoh sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang menyediakan fasilitas bagi ibu menyusui

Dalam proses pencapaian IMD dan ASI Eksklusif, UPK Puskesmas Alianyang menerapkan program pojok laktasi ini kepada pegawai internal Pukesmas alianyang sebagai salah satu upaya memperkenalkan pojok laktasi kepada masyarakat luas. Peningkatan pencapaian ASI Eksklusif melalui ruang Pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang diselenggarakan dalam bentuk pengenalan dan pemahaman terhadap ruang pojok laktasi kepada semua ibu yang telah melahirkan di UPK Puskesmas Alianyang untuk melakukan Inisaiasi Menyusui Dini (IMD). Demi kelanjutan pencapaian IMD dan pemberian ASI Eksklusif yang telah ditargetkan UPK Puskesmas Alianyang, beruntungnya ruang pojok laktasi yang ada di Puskesmas Alianyang tergabung menjadi satu

ruangan dengan ruangan imunisasi, jadi dengan adanya ibu yang membawa bayinya untuk di imunisasi, maka selesai bayi-bayinya diimunisasi si ibu bisa langsung menyusui bayinya.

Dalam proses pengenalan pojok laktasi untuk peningkatan IMD dan ASI Eksklusif pihak pukesmas menemukan beberapa kendala, diantaranya: pertama, pada masalah staf menurut ibu Nuzulisa, stafnya akan berpikir dengan didirikannya pojok laktasi maka membutuhkan pengelola atau pengurus pojok laktasi itu dan mereka juga khawatir dengan adanya pojok laktasi maka bertambah pula tugas pokok dan integrasi mereka. Kedua, UPK Puskesmas Alianyang terbentur dengan ruangan karna secara fisik UPK Pukesmas Alianyang memiliki lahan yang terbatas dan cukup minimalis maka dari itu pada saat memiliki ide untuk membuat pojok laktasi ini hal yang terpikirkan adalah masalah ruangan laktasi. Menurut penuturan ibu Nuzulisa selaku kepala UPK Pukesmas Alianyang dengan melihat kendala yang ada pada saat proses terbentuknya pojok laktasi itu tidak membuat dia dan para pegawai lainnya untuk tidak berputus asa, ibu Nuzulisa memberikan semangat kepada stafnya untuk tetap mencoba membuat suatu ruangan yang diperuntuhkan untuk ibu menyusui, mencoba memberikan pemahaman dan komit untuk sama-sama mendirikan ruangan tersebut dengan memanfaatkan ruangan imunisasi dan ruangan deteksi dini tumbuh kembang, yang memiliki objek pencapaian untuk si anak. dalam mengatasi kendala pada bagian staf Ibu Nuzulisa memiliki strategi dengan cara perolingan, pengelolaan siapa yang berada atau sedang menjaga ruang imunisasi maka dia juga bertugas sebagai penjaga pojok laktasi.

Implementasi

Adanya inovasi dengan melahirkan pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang yang dimotori oleh Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli sebenarnya merupakan tuntutan program rencana kerja yang diminta oleh Pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk meningkatkan capaian mengenai keberhasilan IMD dan ASI Eksklusif di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Pontianak, yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 33 tahun 2012 mengenai pemberian ASI Ekslusif dimana didalamnya membahas tentang ASI Ekslusif yang harus di berikan kepada bayi sejak lahir tanpa mengganti dengan asupan makanan atau minuman lainnya. Secara ringkas penyelenggaraan peningkatan capaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang mencakup aktivitas sebagai

Page 7: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 7 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

berikut:

1. memberikan keleluasaan dan kenyamanan kepada ibu-ibu yang datang ke UPK Puskesmas Alianyang terutama yang masih menyusui dengan memberikan ruang gerak kepadanya untuk menyusui anak-anaknya.

2. Peningkatan kesadaran dan pengetahuan ibu tentang IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang.

3. Peningkatan keberhasilan UPK Puskesmas Alianyang dalam meningkatkan capaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi tersebut.

Proses terbentuknya pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang, pada dasarnya tidak menggunakan banyak anggaran dana karena pojok laktasi itu sendiri berada didalam satu ruangan dengan ruangan imunisasi dan ruangan deteksi tumbuh kembang (DTK) yang hanya dipisahkan oleh tirai pembatas antar ruangan dan benar-benar berada dipojok, dibuat dan dibentuk seminimalis mungkin sehingga tidak membutuhkan dana yang cukup besar dalam terbentuknya ruang pojok laktasi tersebut. Pada dasarnya terbentuknya ruang pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang memiliki kendala pada bagian staf, tetapi karena dari awal mereka sudah komit untuk bersama-sama mengelola dengan sistem roling maka SDM yang ada pada UPK puskesmas Alianyang bisa terpenuhi, sehingga dalam pelaksanaan peningkatan IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang bisa berjalan. Meningkatkan capaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi tersebut tentu tidak akan berhasil tanpa didukung berbagai macam fasilitas yang dapat mendorong keberhasilan capaian mengenai IMD dan ASI Eksklusif. Beruntungnya didalam ruangan pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang, memiliki berbagai macam peralatan permainan yang dapat merangsang sistem kerja saraf motorik anak, sehingga dengan berbagai macam peralatan yang ada diruang pojok laktasi tersebut dapat digunakan sebagai fasilitas penunjang dalam proses pelaksanaan pojok laktasi itu, yang mana selain si Ibu bisa memberikan ASI kepada anak dan si anak juga bisa bermain sambil menyusu.

Menurut Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli yang baru saja mendapatkan predikat dokter teladan tahun 2011 ini, hampir tidak ada kontra dalam pelaksanaan pojok laktasi karena dinas kesehatan Kota Pontianak sedang menggaungkan IMD dan ASI Eksklusif. Keberadaan pojok laktasi di UPK

Puskesmas Alianyang tidak hanya terdengar oleh mereka yang datang ke Puskesmas, tetapi juga terdengar pada masyarakat yang tidak berkunjung ke UPK Puskesmas Alianyang seperti di kawasan rumah penduduk dan kantor-kantor baik milik negri maupun milik swasta yang ikut juga bergabung dalam menggunakan ruang pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang. Menurut Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli, ini merupakan dukungan yang diberikan masyarakat mengenai keberadaan ruang pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang sehingga dapat meningkatkan kembali capaian UPK Puskesmas Alianyang mengenai IMD dan ASI Eksklusif, sedangkan kontra yang diterima oleh pihak Puskesmas hanya kepada beberapa iklan susu formula yang mencoba untuk masuk ke dalam ruang lingkup Puskesmas untuk mempromosikan susu yang mereka bawa, usaha ibu Nuzulisa dalam mengahadapi kedatangan iklan susu formula yang berusaha untuk dipromosikan di UPK Puskesmas Alianyang yaitu dengan memberikan penolakan baik secara halus dan tegas kepada pihak produsen susu formula serta memberikan pemahaman tentang ASI kepada meraka akhirnya pihak produsen susu formula mau menerima penolakan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.

Dalam pengembangan inovasi, UPK Puskesmas Alianyang memiliki beberapa faktor pendukung yaitu:

1. Adanya kelas Edukasi buat Ibu hamil, ini dimaksudkan agar ibu hamil mendapatkan pendidikan dari proses kehamilan sampai dengan proses nifas, serta ibu diberikan pemahaman tentang IMD dan ASI Ekslusif.

2. Adanya dukungan dari pasien, setiap pasien yang berkunjung ke UPK Puskesmas Alianyang yang masih menyusui turut menggunakan ruangan pojok laktasi untuk memberikan ASI kepada Anak-anaknya.

3. Dari segi anggaran, biaya yang dikeluarkan dalam proses pembentukan ruangan pojok laktasi, UPK Puskesmas Alianyang mampu menggunakan biaya operasional yang dimiliki oleh UPK Puskesmas Alianyang.

Menurut Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli, peningkatan capaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi tidak semua berjalan dengan lancar, dengan didirikannya ruang pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang mereka memiliki beberapa kendala dan hambatan-hambatan yang kini setidaknya sudah dapat diselesaikan. beberapa hambatan tersebut: pertama, dari segi staf dimana dalam pengelolaan pojok laktasi sistem yang digunakan yaitu dengan

Page 8: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 8 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

perolingan staf, siapa yang berada diruang imunisasi maka dia yang bertugas juga terhadap pojok laktasi tersebut, artinya petugas yang berada diruang tersebut wajib memberikan pemahaman, penyadaran dan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang IMD dan pemberian ASI Eksklusif, baik Ibu-ibu yang datang untuk mengimunisasikan anak-anaknya maupun yang datang untuk menemani sang anak bermain diruang DTK, kedua, UPK

Pukesmas Alianyang terbentur dengan ruangan karena secara fisik UPK Pukesmas Alianyang memiliki lahan yang terbatas dan cukup minimalis maka dari itu pada saat memiliki ide untuk membuat ruang pojok laktasi ini, hal yang terpikirkan adalah masalah ruangan laktasi. Namun, pihak pukesmas tidak kehabisan ide untuk menyiasati akan hal ini mereka menggunakan ruang DTK ( Deteksi Tumbuh Kembang ) untuk pembuatan Pojok Laktasi dan

Tabel Data ASI Eksklusif tahun 2012 UPK Puskesmas Alianyang

Januari Laki-laki Perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 14 15 29

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 20 16 36

Februari Laki-laki perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 23 22 45

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 15 17 32

Maret Laki-laki Perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 30 22 52

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 23 15 38

April Laki-laki perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 35 29 64

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 25 16 41

Mei Laki-laki perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 28 25 53

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 10 13 23

Juni Laki-laki Perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 46 42 88

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 21 24 45

Juli Laki-laki Perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 51 48 99

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 20 18 38

Agustus Laki-laki Perempuan Total

Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI 52 47 99

Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI 14 17 31

Page 9: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 9 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

pihak pukesmas juga beranggapan bahwa itu merupakan tempat yang strategis.

Secara umum keberhasilan pencapaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi sangat dipengaruhi oleh partisifasi aktif masyarakat. Namun demikian ada beberapa aktor penting yang perannya sangat signifikan, yakni:

1. Secara substantif pemerintah memang tidak memberi perhatian khusus terhadap inovasi pojok laktasi, namun tuntutan meningkatkan capaian IMD dan ASI Eksklusif oleh Pemda Kota Pontianak dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak diseluruh Puskesmas yang ada di Kota Pontianak melalui Kinerja Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli lah yang selaku kepala UPK Puskesmas Alianyang mampu meningkatkan target dari salah satu indikator SPM mereka yaitu ASI Eksklusif.

2. Petugas atau staf yang bertugas di UPK Puskesmas Alianyang, yang berperan mengkoordinasikan aktivitas ruang pojok laktasi sebagai tempat atau ruangan untuk Ibu menyusui.

3. Secara langsung berjalannya suatu inovasi tidak memiliki banyak masalah dan hambatan, tetapi ada beberapa hal yang menjadi acuan pojok laktasi tersebut yaitu dimana keberhasilan capaian IMD dan ASI Eksklusif tidak lepas dari kinerja UPK Puskesmas Alianyang, melalui Lokmin, jadi mereka ada yang namanya Lokal Mini Bulanan, jadi setiap bulannya mereka akan adanya rapat yang membahas permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan, jadi akan adanya penguatan program yang akan membahas keberhasilan capaian salah satu indikator mereka. Termasuklah salah satunya yaitu, mengenai keberhasilan IMD dan ASI Eksklusif.

Dengan adanya pojok laktasi di UPK Pukesmas Alianyang berarti turut dalam memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Ekslusif kepada bayi nya yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 33 tahun 2012 pasal 2

Sistem Evaluasi kinerja dan monitoring berkaitan dengan program dilakukan secara formal, melalui Lokal Karya Mini Bulanan UPK Puskesmas Alianyang, jadi melalui rapat kerja bulanan mereka mengevaluasi permasalahan-permasalahan kesehatan, membicarakan hambatan-hamabatan internal dan eksternal dalam memberikan pelayanan, mendiskusikan penyuluhan-penyuluhan yang sudah dan yang akan dilakukan termasuklah dibahas mengenai target capaian salah satu

indikator mereka yaitu: IMD dan ASI Eksklusif yang selalu dibicarakan setiap rapatnya.

Melalui forum rapat tersebut dibahas capaian terhadap indikator SPM, yang salah satunya ASI Eksklusif nantinya akan dilaporkan rutin setiap tahunnya untuk melihat dampak program tersebut. Dengan kata lain evaluasi ini menjadi wadah komunikasi antara atasan dan bawahan guna menciptakan suasana kerja yang nyaman.

Mekanisme evaluasi keberhasilan capaian IMD dan ASI Eksklusif yang merupakan target SPM mereka dilakukan pihak UPK Puskesmas Alianyang itu sendiri melalui dukungan pemerintah serta partisifasi masyrakat atas keberadaan ruang pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang tersebut. Rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh UPK Puskesmas Alianyang, yaitu mereka ada yang namanya RTL (Rencana Tindak lanjut), jadi dari permasalahan yang mereka hadapi itu coba untuk dibrackdown, dipilih apa saja kira-kira yang dibuat dan dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dari berbagai kegiatan itulah nantinya harus dilaksanakan oleh semua tim yang ada di UPK Puskesmas Alianyang, jadi penguatannya ada di edukasi.

Dampak Substantif

Dampak positif terhadap kelompok sasaran dari diselenggarakannya pojok laktasi di UPK Puskesmas Alianyang adalah meningkatnya capaian ASI Eksklusif ditahun 2012, yang mana telah sesuai dengan target capaian yang telah ditentukan mereka yaitu 60%.

Tabel Data ASI Eksklusif tahun 2012 UPK Puskesmas Alianyang diatas bisa kita lihat bahwa terjadi peningkatan dalam pemberian ASI Ekslusif setiap bulannya dan hampir semuanya ibu-ibu telah memberikan ASI kepada bayinya. Pada angka sasaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak tahun 2012 dalam kesehatan ibu bahwa jumlah angka sasaran ibu hamil untuk UPK Pukesmas Alianyang yaitu 785 jiwa sedangkan pada ibu hamil resiko tinggi yaitu 157 jiwa.

Ada beberapa faktor yang menjelaskan capaian tersebut, menurut Ibu Nuzulisa salah satunya yaitu: masyarakat sangat merespon positif sekali disediakannya tempat atau ruangan khusus yang memberikan keleluasaan bagi mereka untuk menyusui bayi-bayinya, secara tidak langsung ibu juga telah menjalankan kewajiban dan memberikan hak anak untuk mendapatkan ASI ekslusif, dengan adanya pojok laktasi sangat membantu dalam pelaksanaan program ASI Ekslusif dan mereka merasakan benar-benar ada manfaatnya terutama

Page 10: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 10 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

pasien yang datang ke UPK Puskesmas Alianyang.

Adapun dampak terhadap penguatan kelembagaan UPK Puskesmas Alianyang itu sendiri yaitu: karena unit pelakasananya adalah Dinas Kesehatan, jadi UPK Puskesmas Alianyang harus mengiplementasi semua program-program mereka. Begitu pihak puskesmas membuat yang namanya pojok laktasi, otomatis harus benar-benar menguatkan posisi UPK Puskesmas Alianyang sebagai pelayan kesehatan, jadi ini juga merupakan usaha promotif dan refrentif puskesmas. Selanjutnya dampak terhadap lingkungan, pada dasarnya tanpa ruang pojok laktasi pun, UPK Puskesmas Alianyang ada yang namanya kelas ibu, jadi pihak Puskesmas akan memberikan pendidikan melalui kelas ibu untuk persiapan mereka melahirkan. Selama ini apa yang dirasakan UPK Puskesmas Alianyang sendiri dengan adanya ruang pojok laktasi tersebut, ternyata dari pihak instansi-instansi baik itu swasta maupun pemerintah yang berada disekitar kawasan UPK Puskesmas Alianyang cukup tersadarkan dengan adanya ruang pojok laktasi tersebut, artinya mereka mendukung UPK Puskesmas Alianyang yang telah memberikan contoh-contoh yang baik untuk masyarakat dan instansi lainnya.

Dampak yang lebih luas secara sistemik terlihat dari meningkatnya kesadaran si ibu untuk memberikan ASI pada bayi nya dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan capaian IMD dan ASI Eksklusif melalui ruang pojok laktasi yang ada di UPK Puskesmas Alianyang. Pengguna Pojok Laktasi tidak bisa ditentukan setiap harinya, karena masyarakat yang datang ke Puskesmas tidak hanya ibu yang membawa bayi nya saja, menurut penuturan bidan Mirtha A.Md.Keb Yang bertugas di pojok laktasi dia mengatakan biasanya pojok laktasi itu ramai ketika adanya jadwal imunisasi perhari yang paling banyak bisa 40 ibu yang menggunakan pojok laktasi ini dan yang paling sedikit hanya 15 ibu yang menggunakan pojok laktasi ini. Sedangkan, jumlah kunjungan ibu hamil dalam pemeriksaan pertama yaitu 590 jiwa, ibu hamil dalam empat kali pemeriksaan yaitu 537 dan yang melakukan pemeriksaan ulang yaitu 1219 jiwa ini sudah termasuk dalam kawasan binaan UPK Pukesmas Alianyang.

Sesuai dengan Visi dan Misi UPK Pukesmas Alianyang dengan adanya Pojok Laktasi ini maka pihak pukesmas sudah turut dalam memberikan penambahan pelayanan untuk masyarakat disekitar UPK Pukesmas Alianyang. Ketika seorang ibu datang dan membawa bayi nya untuk di imunisasi atau untuk berobat pada saat si bayi meminta susu dari ibu atau ketika itu jam pemberian ASI pada anak nya maka si ibu dan bayi dapat menggunakan

Pojok Laktasi, sedangkan mereka yang tidak berada atau sedang tidak berkunjung ke pukesmas bisa mendapatkan informasi tentang pojok laktasi melalui sosialisasi yang dilakukan oleh pihak pukesmas ke posyandu-posyandu diseluruh wilayah binaan UPK Pukesmas Alianyang.

Institusionalisasi dan Tantangan

Inovasi Pojok Laktasi telah secara nyata menunjukan dampak posistif, dukungan dari pemerintah kota maupun dinas kesehatan dalam meningkatkan keberhasilan capaian IMD dan ASI Eksklusif dirasakan sudah cukup baik.

Adanya rancangan peraturan daerah yang akan dibuat oleh pemerintah kota dan dinas kesehatan untuk kedepannya tentang keharusan keberadaan pojok laktasi di seluruh UPK pukesmas yang ada di Kota Pontianak dan tempat umum lain nya. Harapan kedepan demi berlangsungnya Program Pojok laktasi Yang sudah ada di UPK Puskesmas Anyang, menurut Ibu Drg. Nuzulisa Zulkifli yaitu kedepannya ingin megembangkan Ruang Pojok Laktasi ini menjadi Ruang Klinik Laktasi yaitu suatu ruangan yang disediakan untuk ibu-ibu menyusui menjadi lebih kompleks dan memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Ruangan klinik laktasi ini tidak jauh berbeda dengan ruang pojok laktasi sebelumnya, hanya fasilitas yang ada di Klinik Laktasi yang nantinya yang akan membedakan kedua ruangan tersebut.

Poin Pembelajaran

Dari pengembangan Ruang Pojok Laktasi di UPK

Page 11: Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang - Kota Pontianak

Pojok Laktasi Puskesmas Alianyang Kota Pontianak 11 http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Puskesmas Alianyang terdapat beberapa poin pelajaran yang dapat kita petik, antara lain:

1. Pentingnya partisifasi stakeholder.

Keberadaan Ruang Pojok Laktasi di UPK Puskesmas Alianyang berhasil menyentuh kesadaran dan kepedulian masyarakat setempat mengenai IMD dan ASI Eksklusif, sehingga pelaksanaannya dapat terus berlanjut ditengah keterbatasan dukungan pemerintah.

2. Pentingnya peran kelompok pendukung.

Penyelenggaraan Ruang Pojok Laktasi berhasil berkat peran aktif para petugas atau pegawai UPK Puskesmas Alianyang yang ingin meningkatkan kembali capaian target salah satu indikator pelayanan kesehatan mereka, yaitu IMD dan ASI Eksklusif, serta dukungan masyarakat yang memanfaatkan keberadaan pojok laktasi di UPK Pukesmas alianyang.

3. Pentingnya peningkatan kesadaran (awareness raising).

Kunci keberhasilan IMD dan ASI Eksklusif melalui Ruang Pojok Laktasi adalah adanya pemahaman dan penyadaran yang dilakukan oleh petugas UPK Puskesmas Alianyang. Ruang Pojok Laktasi tidak sekedar memberikan fasilitasi dan konseling namun juga menumbuhkan kesadaran tentang kebutuhan untuk sehat serta hak-hak warga negara dalam memperoleh layanan kesehatan, terutama hak anak untuk memperoleh ASI Eksklusif. Meningkatnya kesadaran dan kepedulian kelompok sasaran maupun warga pada umumnya akan mendorong tercapainya tujuan program secara berkelanjutan

Peluang Replikasi

Pojok Laktasi ini sangat mungkin untuk di replikasikan tidak hanya pada pusat pelayanan kesehatan tetapi juga pada institusi-institusi baik milik Negara maupun swasta. Tidak menutup kemungkinan pojok laktasi ini juga dibangun di tempat umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, bandara, dan tempat-tempat umum lainnya sehingga ibu dan bayi mempunyai ruang untuk menyusui dengan aman dan jauh dari keramaian, tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan ASI pada saat di ruang public dan diharapkan dengan keberadaan pojok laktasi ini mendorong peningkatan capaian ASI Eksklusif tidak hanya di Kalimantan Barat tetapi juga di Indonesia. Adanya komitmen yang dipegang oleh pusat pelayanan kesehatan untuk meningkatkan capaian ASI Ekslusif serta pelaksanaan IMD pada masyarakat melalui sebuah program yang di buat dengan tujuan

peningkatan ASI Ekslusif dengan ruang pojok laktasi.

Pojok laktasi ini merupakan hasil dari dorongan pemerintah daerah yang menaggih capaian peningkatan IMD dan ASI Ekslusif kepada UPK Pukesmas alianyang. Langkah selanjutnya, dengan berdiri nya pojok laktasi ini di UPK Pukesmas Alianyang yaitu dengan mengreplikasikan gagasan ini baik di kota Pontianak maupun ke daerah-daerah lain yang ada di Kalimantan Barat dan UPK Pukesmas Alianyang sebagai contoh dasar dalam proses replikasi. Selain itu, juga dibutuhkan ketetapan yang dibuat oleh pemerintah daerah melalui peraturan daerah yang mengharuskan setiap intitusi-institusi negri maupun swasta dan tempat umum lainya untuk memberikan ruangan kepada ibu yang masih menyusui bayinya perlunya mencantumkan syarat fisik ruangan sehingga ada kejelasan fisik dalam pembuatan ruangan pojok laktasi serta di dukung oleh anggaran dana. UPK Pukesmas Alianyang juga memberikan sosialisasi terhadap keberadaan ruangan pojok laktasi ini dengan cara memberitahukan kepada setiap pasien dan melalui kelas ibu hamil.

Daftar Pustaka

Profil, 2011. UPK Puskesmas Alianyang Pontianak.

Laporan Pertanggung Jawaban Bidang kesehatan, 2011. UPK Puskesmas Alianyang.

http://www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdfdiakses pada tanggal 10 september 2012

NARASUMBER

Drg. Nuzulisa Zulkifli, Kepala UPK Pukesmas Alianyang kota Pontianak. Wawancara tanggal 25 juni 2012

Tris Yani S.Gz, Konsultan Gizi UPK Pukesmas Alianyang kota Pontianak. Wawancara tanggal 17 oktober 2012

Mirtha A.Md.Keb, Bidan UPK Pukesmas Alianyang kota Pontianak. Wawancara tanggal 17 oktober 2012